Pada Titrasi, suatu larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti (larutan
standar), ditambahkan secara bertahap ke larutan yang lain yang konsentrasinya
tidak diketahui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung
sempurna. Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dan basa dikenal dengan
istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri.
Alat
Bahan
1. Indikator Fenolftalein
2. Larutan sampel (HCl)
3. Larutan NaOH 0,1 M
Prosedur Kerja
1. Pipet 25 mL HCl dengan pipet volumetrik, lalu pindahkan ke dalam labu erlemeyer.
2. Tambahkan 5 tetes indikator Fenolftalein ke dalam labu erlemeyer tersebut.
3. Siapkan Buret, Statif, dan Klem.
4. Isi Buret dengan larutan NaOH 0,1 M tepat sampai garis 0 dengan bantuan corong.
5. Buka kran Buret secara perlahan sehingga NaOH mengalir tepat ke dalam labu
erlemeyer sambil diaduk
6. Lakukan titrasi hingga mencapai titik ekuivalen (titik akhir reaksi), ditandai
perubahan warna dari bening menjadi merah muda.
7. Catat volume NaOH 0.1 N yang terpakai
8. Lakukan duplo (2x percobaan)
9. Tentukan mol dan konsentrasi (M) HCl berdasarkan jumlah NaOH yang terpakai saat
titrasi.