Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA ( BPH )


1 Pengertian a. Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah suatu penyakit
perbesaran atau hipertrofi dari prostate. Benigna Prostat
Hiperplasia adalah pertumbuhan nodul-nodul
fibriadenomatosa majemuk dalam prostat, pertumbuhan
tersebut dimulai dari bagian periuretral sebagai
proliferasi yang terbatas dan tumbuh dengan menekan
kelenjar normal yang tersisa.
2 Pengkajian a. Keluhan nyeri pada saat miksi dan perasaan ingin miksi
keperawatan yang mendadak saat miksi harus menunggu lama dan
kencing terputus- putus.
b. TTV: takikardi, takipnea, TD naik dan suhu tubuh
biasanya meningkat.
c. Riwayat kesehatan : riwayat pernah menderita BPH
sebelumnya , Pemberian obat golongan reseptor alfa-
adrenergik inhibitor , Retensi urine, hematuria.
d. Diagnostik : BNO/ IVP, USG dengan Transuretral
Ultrasonografi prostat (TRUS P), Cystoscopy
e. Pengkajian bio, psikososial, spiritual dan budaya
3 Diagnosis 1. Pre operasi
keperawatan a. Gangguan pola eliminasi retensi urine B/d
pembesaran prostat
b. b. nyeri B/d distensi kandung kemih
c. Cemas B/d prosedur pembedahan
d. Kurang pengetahuan B/d kurang informasi tentang
e. penyakit
2. 2. Post operasi
a. Nyeri akut B/d terputusnya kontinuitas jaringan
b. Perubahan eliminasi urine B/d prosuder pembedahan
c. Resiko terjadinya infeksi B/d adanya luka terbuka
d. d. Resiko terhadap tidak efektifnya bersihan jalan nafas
B/d prosuder anestesi
4 Kriteria evaluasi / a. Tanda tanda vital dalam batas normal
Nursing Outcome b. Tidak ada distensi kandung kemih,tidak ada keraguan
saat BAK
c. rileks dan tidak mengeluh nyeri
d. pemahaman tentang penyakit
e. Tidak ada tanda – tanda infeksi.

1
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA ( BPH )
5 Intervensi 1. Pre operasi
keperawatan a. Dorong pasien untuk berkemih setiap 2 – 4 jam
b. Pasang folley kateter
c. Kaji nyeri perhatikan lokasi, intensitas (skala 0 – 5 )
d. Pertahankan tirah baring
e. Berikan posisi yang nyaman
f. Bina hubungan saling percaya dengan pasien/orang
terdekat
g. Berikan informasi tentang prosedur tindakan
h. Kaji ulang proses penyakit
2. Post operasi
a. Kaji nyeri dan intensitas
b. Berikan tindakan kenyamanan
c. Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan
d. Observasi drainage,kateter dan perdarahan
berlebihan
e. Evaluasi warna konsistensi urine
f. Inspeksi luka balutan atau luka drain
g. Awasi tanda – tanda vital
h. Dorong pemasukan cairan 3000 ml/hari
i. Pertahankan sistem kateter steril
j. Observasi drainase dari luka sekitar kateter
suprapubik
k. Awasi frekuensi atau kedalaman pernafasan
i. Tinggikan kepala dengan posisi 30-40 derajat

6 Informasi dan a. Penjelasan mengenai Perkembangan penyakit berkaitan


edukasi dengan terapi dan tindakan yang sudah dilakukan dan
yang akan dilakukan
b. Monitoring Tanda – Tanda Vital.
c. Istirahat dan aktifitas.
7 Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah
dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan NOC
serta analisis terhadap perkembangan diagnosis
keperawatan yang telah ditetapkan.
8 Penelaah kritis Sub Komite Mutu Keperawatan

9 Kepustakaan a. Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA
NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
b. PPNI. (2017). STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDONESIA. JAKARTA SELATAN: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

2
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA ( BPH )

c. PPNI. (2017). STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


INDONESIA. JAKARTA SELATAN: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
d. Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). Asuhan
Keperawatan Sistem Perkemihan.Yogyakarta: Nuha
Medika.
e. Wijaya, A. S. (2013). Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta: Nuha Medika.
f. Wilkinson, J. M. (2016). Diagnosa Keperawatan
:DIAGNOSIS NANDA-1,INTERVENSI NIC,HASIL
NOC,Ed.10. jakarta: EGC MEDUCAL PUBLISHER.

Anda mungkin juga menyukai