PENDAHULUAN
Kabupaten pandeglang merupakan salah satu bagian dari propinsi banten, dengan
luas wilayah 2.747 km 2 atau 36 % dari luas propinsi banten. Kabupaten pandeglang
merupakan daerah otonom yang sedang berupaya untuk meningkatkan pembangunan
kesehatannya terutama di propinsi banten, ini dapat dilihat dari SDM yang ada atau
status pendidikan mulai meningkat, walaupun sosial ekonomi masyarakat yang masih
sangat kurang karena kehidupan yang hanya mengandalkan sektor pertanian, perkebunan
dan kelautan yang kondisi geografisnya kurang mendukung.
1
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehataan yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan, Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik
untuk menghasilkan Puskesmas yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut
di atas, maka Puskesmas mempunyai rangkaian kegiatan yang sistimatis dengan
membentuk dan memfungsikan sumber daya yang ada, sehingga fungsi dari pada
manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan yang
pertanggung jawabannya dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas didukung sarana yang terdiri
satu gedung puskesmas induk, tiga puskesmas pembantu, enam poskesdes, satu buah
kendaraan mobil ambulan dan tujuh buah kendaraan roda dua serta terdapat sarana
partisipasi masyarakat berupa 53 posyandu dengan 265 orang kader sementara kader
yang aktif sebanyak 212 orang kader.
1.2.1. Tujuan
1.2.1.2. Memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan dalam menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran pembangunan kesehatan tahun 2019.
1.2.1.3. Memberikan asumsi-asumsi peluang dan tantangan serta sumber daya yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan tahun 2019.
1.2.1.4. Memberikan penjelasan mengenai target-target kinerja yang harus dicapai dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cikeusik.
1.2.2. Sasaran
2
Meningkatkan pendayagunaaan tenaga kesehatan yang professional serta
berfungsinya pengembangan karir yang didasari penilaian prestasi kerja
Berkembangnya upaya-upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
Bertambahnya jumlah dan mutu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatnya pembiayaan dan anggaran kesehatan
1.2.2.2 Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
Terselenggaranya sistem kewaspadaan dan respon dini KLB/ wabah
Menigkatnya upaya pemberantasan terhadap penyakit menular, serta upaya
pencegahannya
Meningkatkan intensifikasi pelayanan kesehatan lingkungan
Terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatnya kualitas sanitasi
dasar di setiap tatanan
1.2.2.3 Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kematian
ibu dan anak
Meningkatkan status kesehatan keluarga melalui pemberdayaan remaja, ibu dan
lansia
Meningkatkan kerja sama lintas sector dan lintas program juga kemitraan
dengan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan
1.2.2.4 Program pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung
Mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
1.2.2.5 Program penyuluhan kesehatan
Meningkatkan frekuensi penyuluhan
Mengembangkan perilaku hidup sehat dengan mengupayakan kerja sama lintas
sektor dan lintas program
1.2.2.6 Program pengawasan obat, makanan dan bahan-bahan berbahaya
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Menigkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Landasan Hukum yang terkait dengan Penyusunan Rencana Kerja UPT Puskesmas
Cikeusik antara lain :
3
1.3.2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437),
1.3.4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593),
1.3.6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741),
1.3.7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk tekhnis
penataan organisasi perangkat daerah,
1.3.8. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Badan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pandeglang
4
BAB II
2.1.1. UPT Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala UPT yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas,
5
Rincian Tugas UPT Puskesmas adalah sebagai berikut ;
1. Subbagian tata usaha UPT Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala subbagian
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPT Puskesmas.
2. Subbagian tata usaha UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran, kepegawaian dan
keuangan,
3. Dalam melaksanakan tugas pokok Subbagian Tata Usaha UPT Puskesmas
Cikeusik , menyelenggarakan fungsi ;
a. Penyusunan rencana kerja UPT Puskesmas,
b. Pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan
administrasi keuangan UPT Puskesmas,
c. Pelaksnaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Puskesmas,
6
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPT Puskesmas,
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan UPT Puskesmas,
d. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja,
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
7
BAB III
3.1. Visi
“Menjadikan Masyarakat Wilayah kerja Puskesmas Cikeusik yang sehat secara mandiri”
3.2. Misi
3.2.3. Meningkatkan peran serta masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
3.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Kerja UPT Puskesmas Cikeusik adalah :
1.3.2. Memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan dalam menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran pembangunan kesehatan tahun 2019.
1.3.3. Memberikan asumsi-asumsi peluang dan tantangan serta sumber daya yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan tahun 2019.
1.3.4. Memberikan penjelasan mengenai target-target kinerja yang harus dicapai dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cikeusik.
8
Wilayah puskesmas Cikeusik merupakan salah satu wilayah yang terletak di
kecamatan Cikeusik yang jarak dengan ibukota kabupaten pandeglang kira – kira 72
KM dan jarak dengan ibukota propinsi banten 92 KM. Puskesmas Cikeusik pada tahun
2019 mempunyai wilayah kerja yaitu 14 Desa, jumlah penduduk sampai dengan bulan
Desember tahun 2019 sebanyak jiwa, dengan batas adiminstrasi meliputi :
3.4.1 Kependudukan
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pandeglang,penduduk wilayah Puskesmas
Cikeusik tahun 2018 tercatat sebanyak 53.318 jiwa (14 desa kecamatan Cikeusik).
a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Desa/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex
ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tanjungan 3.240 3.134 6.374 103
2. Cikiruhwetan 3.544 3.299 6.843 107
3. Sukawaris 1.591 1.507 3.098 106
4. Sumurbatu 2.546 2.510 5.056 101
5. Umbulan 1.822 1.823 3.645 100
6. Sukamulya 1.666 1.511 3.177 110
7. Parungkokosan 1.370 1.306 2.676 105
8. Nanggala 2.475 2.450 4.925 101
9. Rancaseneng 1.270 1.270 2.540 100
10. Sukaseneng 1.682 1.591 3.273 106
11. Cikeusik 2.618 2.535 5.153 103
12. Leuwibalang 870 752 1.622 116
13. Curugciung 1.168 1.125 2.293 104
14. Cikadongdong 1.366 1.277 2.643 107
Total 27.228 26.090 53.318 104
Sumber data BPS Kabupaten Pandeglang th 2018
9
b. Jumlah penduduk menurut kelompok umur
10
8 Nanggala 24 4.925 1.328 4 205.21
9 Rancaseneng 4.76 2.540 817 3 533.61
10 Sukaseneng 24 3.273 1.009 3 136.37
11 Cikeusik 30 5.153 1.548 4 171.77
12 Leuwibalang 35 1.622 474 3 46.34
13 Curugciung 35 2.293 743 3 65.51
14 Cikadongdong 35 2.643 894 3 75.51
Jumlah 322.76 53.318 16.891 3 165.19
Sumber data BPS Kabupaten Pandeglang th 2018
Dengan luas wilayah 322.76 KM2 dan jumlah penduduk 53.318 jiwa, maka
kepadatan penduduk mencapai rata-rata 165.19 jiwa /KM2 yang penyebaranya tidak
merata disetiap desa.
d. Kepesertaan BPJS
e. Tingkat Pendidikan
11
BAB IV
Pembiayaan/Anggaran Kesehatan
Tingkat pendapatan dan pembiayaan puskesmas Cikeusik
Tahun 2018
ALOKASI
ANGGARAN
NO SUMBER BIAYA
KESEHATAN
Rupiah
1 2 3
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA OPERASIONAL 263.677.264,-
2 APBD PROVINSI
3 JKN
- Dana Kapitasi
2.171.671.500,-
- Dana Non Kapitasi
213.933.000,-
4 APBN
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- JAMPERSAL
93.930.000,-
- BOK
738.430.000
5 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
6 SUMBER PEMERINTAH
LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 3.481.641.764
TOTAL APBD KAB KOTA
% APBD KAB/KOTA THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
12
Pada tahun 2018, puskesmas Cikeusik mempunyai wilayah kerja 14 desa dengan jumlah
penduduk sebanyak 55.876 jiwa, jumlah rumah tangga 16.891 KK, jumlah kepesertaan
BPJS sebanyak 41.567 orang. Jumlah kunjungan yang mendapat pelayanan kesehatan
(kunjungan baru) 3.505 orang (19.5 %), sedangkan kunjungan lama sebanyak 1.845
orang (10.24 %).
13
jumlah lama sebanyak 8.735 (25.77 %) sedangkan kunjungan pasien bayar
sebanyak 17.853 (52,67%).
Jumlah ibu hamil pada tahun 2018 di wilayah Puskesmas Cikeusik
tercatat sebanyak 720 orang, yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
tenaga kesehatan (K1) sebanyak 644 0rg (92,8%) yang melaksanakan
pemeriksaan paripurna (K4) sebanyak 492 (70,8 %) ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan sebanyak 386 (56,2%) dan yang dilakukan kunjungan
neonatal sebanyak 100% pemberian Asi Ekslusif terhadap bayi diwilayah Kerja
Puskesmas Cikeusik pada tahun 2018 sebanyak 361 orang (52,5%).
Pencapaian desa UCI di Puskesmas Cikeusik pada tahun 2018 dari 10
Desa hanya beberapa desa saja yang indikator imunisasi mencapai target.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Cikeusik baik yang berstatus PNS, Bidan
PTT, TKK dan honorer tercatat 57 orang, terdiri dari PNS 32 orang, Bidan PTT 1
orang, TKK 8 orang dan honorer 15 orang.
14
BAB V
5.1. Kebijakan
5.1.1 Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
5.1.2 Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
5.1.3 Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Cikeusik dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab
program.
5.1.4 Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
15
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5.1.5 Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
5.1.6 Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
5.1.7 Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
5.1.8 Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
16
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
17
5.2. Program
1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
3. Kesehatan ibu dan anak/ keluarga berencana ( KIA/ KB )
4. Perbaikan Gizi
5. P2P
Program pengembangan yang ada di Puskesmas Cikeusik selain program dasar
diantaranya yaitu :
1. UKS/ UKGS
2. Usaha kesehatan Gigi dan mulut
3. Laboratorium sederhana
4. Kesehatan kerja
5. Kesehatan Olahraga
6. Kesehatan jiwa
7. Kesehatan PTM dan Lansia
8. Kesehatan Indera/ Mata
9. Yankestrad
5.3. Kegiatan
Dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas pada tahun 2018 yang dibiayai oleh
pemerintah daerah antara lain :
1) Program –program pengembangan manajemen dan sumber daya kesehatan
18
Mengikuti pelatihan-pelatihan teknis ditingkat kabupaten juga memberikan ijin
belajar kepada staff puskesmas
Perbaikan sistem pencatatan, pelaporan dan pengarsipan di puskesmas
Penyusun profil kesehatan dan laporan tahunan puskesmas
Penghitungan SKP bagi tenaga fungsional tertentu
Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas melalui SIKDA
Generik
Pertemuan staff 1 bulan 1 kali dan evaluasi kinerja program secara kontinue
Mengadakan kegiatan lokmin 3 bulan sekali
Mengikuti rapat koordinasi tingkat kecamatan
Peningkatan kinerja petugas melalui pelatihan formal maupun informal
Adanya pembagian tugas yang sesuai dengan profesinya,
2) Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
Mengikutsertakan tenaga surveillance dalam pelatihan secara teknis
Penanggulangan terhadap KLB
Pemberantasan terhadap penyakit TBC dan melibatkan tokoh masyarakat dan
tokoh agama.
Upaya pencegahan dini terhadap kasus-kasus penyakit menular
Penyuluhan terhadap penyakit ISPA, Diare, dan DHF
Mengikuti pelatihan program imunisasi
Penyelenggaraan bulan imunisasi anak Sekolah
Evaluasi hasil kegiatan program P2PL di Puskesmas
Pengawasan dan pembinaan terhadap tempat-tempat umum dan tempat pengelola
makanan
Inspeksi sanitasi
3) Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi
Peningkatan sistem manajemen data pelayanan kesehatn keluarga
Operasional bidan ke desa dalam rangka upaya peningkatan cakupan program KIA
Pelacakan kasus kematian ibu dan balita
Mengkuti lomba bayi sehat tingkat kabupaten
19
Pemantauan dan evaluasi terhadap kasus gizi buruk serta intervensi terhadap
penyebab penyakit penyertanya
Peningkatan mutu kesehatan usia lanjut melalui kegiatan posbindu dan kunjungan
rumah terhadap kelompok rentan
Peningkatan terhadap kegiatan UKS
Pembinaan dan evaluasi terhadap bidan di desa
Penerapan teknis sufas untuk bidkor dan pembina desa
Pertemuan kemitraan bidan, paraji dan kader di tingkat puskesmas
4) Program pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung
Pelayanan kesehatan dasar terhadap masyarakat
Penyelenggaraan kegiatan pusling di 5 desa
Monitoring terhadap sarana kesehatan dasar swasta
Pemeliharaan terhadap gedung puskesmas
Pengelolaan dan pemeliharaaan alat kesehatan
Pengelolaan obat dan penggunaan obat generik
Penyelenggaraan kegiatan laboratorium sederhana.
5) Program penyuluhan kesehatan
Penyuluhan dalam gedung maupun luar gedung
Pembinaan dan evaluasi program penyuluhan
Peningkatan kegiatan UKS dan penyuluhan terhadap anak sekolah
6) Program pengawasan obat, makanan dan bahan-bahan berbahaya
Pembinaan terhadap produksi makanan dan minuman yang ada di lingkungan
wilayah Puskesmas Cikeusik
Penyuluhan kesehatan lingkungan terhadap industri rumah tangga pangan,
mengikutsertakan pengelola/ penanggung jawab industri makanan dan minuman
serta pengobatan tradisional dalam pelatihan teknis di tingkat kabupaten
Membina kerjasama dengan perusahaan swasta dalam meningkatkan upaya
kesehatan kerja.
20
BAB VI
PENUTUP
21
Sebagaimana telah diatur dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009, tentang Tahapan, tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
dimana salah satu unsur perencanaan pembangunan daerah adalah adanya
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD.
22
3) Peningkatan Manajemen dan akreditasi Puskesmas
4) Pengawasan, pembinaan Pelayanan Kesehatan swasta
5) Penunjang kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
6) Penataan sarana dan prasarana kesehatan
7) Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas
6.2.5. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
1) Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
2) Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.2.6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Penunjang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
2) Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah dan remaja
3) Pelayanan laboratorium kesehatan
6.2.7. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Penyelenggaraan dan Pengembangan Promosi Kesehatan
6.2.8. Program Perbaikan Dan Peningkatan Gizi Masyarakat
1) Pembinaan dan Peningkatan Gizi Masyarakat
2) Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
3) Peningkatan Gizi Kelompok Rawan
4) Pencegahan dan penanggulangan Balita gizi buruk
6.2.9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1) Pengawasan makanan dan minuman
2) Pembinaan dan Pengawasan TTU dan Industri
3) Peningkatan Kualitas Sanitasi Dasar Lingkungan
4) Peningkatan Pemberdayan masyarakat
6.2.10. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
1) Peningkatan Imunisasi
2) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
3) Pengendalian penyakit bersumber binatang
4) Penanggulangan penyakit menular langsung
5) Pelayanan Kesehatan Khusus dan Penyakit tidak menular
6) Pengadaan Sarana Imunisasi Puskesmas
23
7) Pemenuhan Kebutuhan Penunjang Laboratorium untuk Penyakit Menular dan
Tidak Menular
6.2.11. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1) Pelayanan Operasi Katarak
6.2.12. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
1) Pemeliharaan gedung dan sarana prasarana
2) Pengadaan Alat Kesehatan
6.2.13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1) Pelayanan kesehatan anak dengan kecacatan
2) Peningkatan Pelayanan Kesehatan bayi dan balita
6.2.14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
6.2.15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
6.2.16. Program Promosi Kesehatan
1) Kegiatan berbasis masyarakat (Penyuluhan)
24