Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Puskesmas merupakan salah satu unsur strategis dalam upaya meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya. Dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsinya serta kedudukan dan peranan kepada puskesmas adalah penting, hal ini untuk
menentukan kelacaran pelaksanaan pelayanan serta tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas sebagai pelayan masyarakat.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari


pembangunan nasional, hal ini disebabkan kesehatan menyentuh hampir semua aspek
kehidupan dan merupaka salah satu hak dasar manusia serta merupakan karunia tuhan
yang perlu disyukuri dengan menjaga, melindungi dan meningkatkan kualitasnya. Selain
itu, kesehatan juga merupakan kewajiban asasi yang perlu diupayakan dan diperjuangkan
oleh semua pihak.

Kabupaten pandeglang merupakan salah satu bagian dari propinsi banten, dengan
luas wilayah 2.747 km 2 atau 36 % dari luas propinsi banten. Kabupaten pandeglang
merupakan daerah otonom yang sedang berupaya untuk meningkatkan pembangunan
kesehatannya terutama di propinsi banten, ini dapat dilihat dari SDM yang ada atau
status pendidikan mulai meningkat, walaupun sosial ekonomi masyarakat yang masih
sangat kurang karena kehidupan yang hanya mengandalkan sektor pertanian, perkebunan
dan kelautan yang kondisi geografisnya kurang mendukung.

Puskesmas Cikeusik merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan masyarakat


yang terletak di kecamatan Cikeusik kabupaten pandeglang, jarak dengan ibu kota
kabupaten pandeglang kurang lebih 72 KM. Masyarakat di wilayah puskesmas Cikeusik
dengan rata-rata kehidupan sosial ekonominya dari pertanian, perkebunan,nelayan,buruh
dan sebagian kecil pengusaha/pengrajin, dan pegawai negeri/swasta.

Sebagaimana diketahui bahwa kedudukan puskesmas dalam sistim pemerintahan


daerah adalah sebagai unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten yang
merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten ditingkat kecamatan yang
kepalai oleh pejabat Eselon IVa. Maka dengan demikian segala kegiatan dilaksanakan
secara teknis dan administrasi puskesmas bertanggung jawab kepada dinas kesehatan dan
sebaliknya dinas kesehatan bertanggung jawab untuk membina serta memberikan
bimbingan dan bantuan baik secara administrasi maupun teknis kepada Puskesmas.

1
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehataan yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan, Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik
untuk menghasilkan Puskesmas yang efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut
di atas, maka Puskesmas mempunyai rangkaian kegiatan yang sistimatis dengan
membentuk dan memfungsikan sumber daya yang ada, sehingga fungsi dari pada
manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan yang
pertanggung jawabannya dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas didukung sarana yang terdiri
satu gedung puskesmas induk, tiga puskesmas pembantu, enam poskesdes, satu buah
kendaraan mobil ambulan dan tujuh buah kendaraan roda dua serta terdapat sarana
partisipasi masyarakat berupa 53 posyandu dengan 265 orang kader sementara kader
yang aktif sebanyak 212 orang kader.

1.2. Tujuan dan Sasaran

1.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan Renja UPT Puskesmas Cikeusik adalah :

1.2.1.1. Memberikan informasi mengenai rencana penyelenggaraan pembangunan


kesehatan di Kecamatan Cikeusik pada tahun 2019.

1.2.1.2. Memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan dalam menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran pembangunan kesehatan tahun 2019.

1.2.1.3. Memberikan asumsi-asumsi peluang dan tantangan serta sumber daya yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan tahun 2019.

1.2.1.4. Memberikan penjelasan mengenai target-target kinerja yang harus dicapai dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cikeusik.

1.2.2. Sasaran

1.2.2.1 Program pengembangan manajemen dan sumber daya kesehatan


 Tersedianya sumber daya kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
serta tersusunnya standar tenaga pelayanan kesehatan sesuai dengan kategori
yang dibutuhkan
 Terciptanya pemahaman yang jelas tentang arah kebijakan, tujuan, tugas pokok
dan fungsi masing-masing petugas puskesmas
 Terciptanya sistim informasi kesehatan di puskesmas dengan dukungan sarana
yang memadai sesuai kemajuan teknologi, sehingga akses informasi kesehatan
berjalan efektif dan efisien

2
 Meningkatkan pendayagunaaan tenaga kesehatan yang professional serta
berfungsinya pengembangan karir yang didasari penilaian prestasi kerja
 Berkembangnya upaya-upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
 Bertambahnya jumlah dan mutu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
 Meningkatnya pembiayaan dan anggaran kesehatan
1.2.2.2 Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
 Terselenggaranya sistem kewaspadaan dan respon dini KLB/ wabah
 Menigkatnya upaya pemberantasan terhadap penyakit menular, serta upaya
pencegahannya
 Meningkatkan intensifikasi pelayanan kesehatan lingkungan
 Terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatnya kualitas sanitasi
dasar di setiap tatanan
1.2.2.3 Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kematian
ibu dan anak
 Meningkatkan status kesehatan keluarga melalui pemberdayaan remaja, ibu dan
lansia
 Meningkatkan kerja sama lintas sector dan lintas program juga kemitraan
dengan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan
1.2.2.4 Program pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung
 Mengembangkan jangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
 Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
1.2.2.5 Program penyuluhan kesehatan
 Meningkatkan frekuensi penyuluhan
 Mengembangkan perilaku hidup sehat dengan mengupayakan kerja sama lintas
sektor dan lintas program
1.2.2.6 Program pengawasan obat, makanan dan bahan-bahan berbahaya
 Mengembangkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
 Menigkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

1.3. Landasan Hukum

Landasan Hukum yang terkait dengan Penyusunan Rencana Kerja UPT Puskesmas
Cikeusik antara lain :

1.3.1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010),

3
1.3.2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437),

1.3.3 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Per


Undang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 28,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234),

1.3.4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593),

1.3.5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737),

1.3.6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741),

1.3.7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk tekhnis
penataan organisasi perangkat daerah,

1.3.8. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Badan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pandeglang

4
BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

UPT PUSKESMAS CIKEUSIK

2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas

Menurut Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 47 Tahun 2018 tentang


Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Badan di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Dijelaskan dalam Bab IV UPT Dinas
Kesehatan pada Bagian kesatu UPT Puskesmas Paragraf 1 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi dan Rincian Tugas sebagai berikut ;

Pasal 13 tentang Kedudukan, Tugas & Fungsi

2.1.1. UPT Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala UPT yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas,

2.1.2. UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan


dasar/tingkat pertama pada masyarakat yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat,

2.1.3. Dalam melaksanakan tugas UPT Puskesmas menyelenggarakan fungsi sebagai


berikut;

2.1.3.1. Penyusunan perencanaan kegiatan UPT Puskesmas,

2.1.3.2. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi pelayanan


kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan,

2.1.3.3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat,

2.1.3.4. Pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat,

Pasal 14 tentang Rincian Tugas

5
Rincian Tugas UPT Puskesmas adalah sebagai berikut ;

a. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan melalui penyelenggaraan loka karya


mini dan rapat koordinasi di wilayah kerjanya,
b. Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
serta melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan,
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar/tingkat pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat,
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yang meliputi promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga, perbaikan gizi,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan,
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan masing-masing wilayah yang meliputi upaya kesehatan sekolah,
kesehatan olahraga, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan kerja, kesehatan
gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan usia lanjut dan
pembinaan pengobatan tradisional,
f. Memberikan rujukan kepada pasien yang tidak dapat ditangani,
g. Melaksanakan pelayanan kesehatan penunjang labaoratorium,
h. Melaksanakan pembinaan terhadap pusat kesehatan masyarakat pembantu (Pustu)
dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang berada di wilayahnya,
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UPT
Puskesmas,
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 15 tentang Tata Usaha

1. Subbagian tata usaha UPT Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala subbagian
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPT Puskesmas.
2. Subbagian tata usaha UPT Puskesmas mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pengelolaan administrasi perkantoran, kepegawaian dan
keuangan,
3. Dalam melaksanakan tugas pokok Subbagian Tata Usaha UPT Puskesmas
Cikeusik , menyelenggarakan fungsi ;
a. Penyusunan rencana kerja UPT Puskesmas,
b. Pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan
administrasi keuangan UPT Puskesmas,
c. Pelaksnaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Puskesmas,

Pasal 16 tentang Rincian Tugas Subbagian tata usaha

a. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran UPT Puskesmas,

6
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPT Puskesmas,
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan UPT Puskesmas,
d. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja,
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

2.2. Struktur Organisasi

2.2.1. Susunan Organisasi UPT Puskesmas Cikeusik terdiri dari;

a. Kepala UPT Puskesmas Cikeusik


b. Kepala Subbagian Tata Usaha
c. Unit Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
d. Unit Pelayanan Kesehatan,
e. Unit Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
f. Unit Kesehatan Keluarga dan Perbaikan Gizi
g. Puskesmas Pembantu (Pustu)
h. Poskesdes
i. Pembina Desa

2.2.2. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Cikeusik

7
BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGIS

3.1. Visi

“Menjadikan Masyarakat Wilayah kerja Puskesmas Cikeusik yang sehat secara mandiri”

3.2. Misi

Untuk mencapai masyarakat yang sehat secara mandiri di Kecamatan Cikeusik


ditempuh melalui misi sebagai berikut :

3.2.1. Mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan perorangan dan upaya


pelayanan kesehatan masyarakat.

3.2.2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

3.2.3. Meningkatkan peran serta masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

3.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Kerja UPT Puskesmas Cikeusik adalah :

1.3.1. Memberikan informasi mengenai rencana penyelenggaraan pembangunan


kesehatan di Kecamatan Cikeusik pada tahun 2019.

1.3.2. Memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan dalam menyusun Rencana Kerja
dan Anggaran pembangunan kesehatan tahun 2019.

1.3.3. Memberikan asumsi-asumsi peluang dan tantangan serta sumber daya yang
dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan tahun 2019.

1.3.4. Memberikan penjelasan mengenai target-target kinerja yang harus dicapai dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cikeusik.

3.4. Sasaran & Strategi

8
Wilayah puskesmas Cikeusik merupakan salah satu wilayah yang terletak di
kecamatan Cikeusik yang jarak dengan ibukota kabupaten pandeglang kira – kira 72
KM dan jarak dengan ibukota propinsi banten 92 KM. Puskesmas Cikeusik pada tahun
2019 mempunyai wilayah kerja yaitu 14 Desa, jumlah penduduk sampai dengan bulan
Desember tahun 2019 sebanyak jiwa, dengan batas adiminstrasi meliputi :

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cibaliung dan Kecamatan Cigeulis


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak
 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Munjul dan Kecamatan Angsana

Secara geografi Kecamatan Cikeusik mempunyai luas lahan 322.76 km2..


Sedangkan secara topografi, sebagian besar datar sampai berbukit-bukit, terletak
pada daerah dengan ketinggian 22 meter sampai dengan 68 meter diatas
permukaan laut.

Sarana perhubungan yang ada sesuai dengan kondisi geografis wilayah


Puskesmas Cikeusik adalah perhubungan darat (angkutan umum, kendaraan roda empat,
kendaraan roda dua)

3.4.1 Kependudukan
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pandeglang,penduduk wilayah Puskesmas
Cikeusik tahun 2018 tercatat sebanyak 53.318 jiwa (14 desa kecamatan Cikeusik).
a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
Desa/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex
ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Tanjungan 3.240 3.134 6.374 103
2. Cikiruhwetan 3.544 3.299 6.843 107
3. Sukawaris 1.591 1.507 3.098 106
4. Sumurbatu 2.546 2.510 5.056 101
5. Umbulan 1.822 1.823 3.645 100
6. Sukamulya 1.666 1.511 3.177 110
7. Parungkokosan 1.370 1.306 2.676 105
8. Nanggala 2.475 2.450 4.925 101
9. Rancaseneng 1.270 1.270 2.540 100
10. Sukaseneng 1.682 1.591 3.273 106
11. Cikeusik 2.618 2.535 5.153 103
12. Leuwibalang 870 752 1.622 116
13. Curugciung 1.168 1.125 2.293 104
14. Cikadongdong 1.366 1.277 2.643 107
Total 27.228 26.090 53.318 104
Sumber data BPS Kabupaten Pandeglang th 2018

9
b. Jumlah penduduk menurut kelompok umur

Kelompok Laki-laki Perempuan Total


Umur(Tahun)
(1) (2) (3) (4)
0-4 2.977 2.867 5.844
5-9 3.043 2.860 5.903
10-14 2.699 2.519 5.218
15-19 2.188 1.747 3.935
20-24 1.924 2.033 3.957
25-29 2.104 2.225 4.329
30-34 1.968 1.985 3.953
35-39 2.147 2.197 4.344
40-44 1.920 1.794 3.714
45-49 1.785 1.688 3.473
50-54 1.415 1.260 2.675
55-59 1.048 977 2.025
60-64 879 785 1.664
65-69 476 435 911
70-74 335 344 679
75+ 320 374 694
Total 27.228 26.090 53.318
Sumber data BPS Kabupaten Pandeglang th 2018

c. Distribusi kepadatan penduduk

Luas wilayah, jumlah penduduk


Jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk
Di wilayah kerja puskesmas Cikeusik tahun 2018
Kepadatan
Luas Jumlah Rata-rata
Jumlah jumlah
No Desa wilayah Rumah jiwa/rmah
Penduduk penduduk
(km2) Tangga tangga
km
1 Tanjungan 45 6.374 1.848 3 141.64
2 Cikiruhwetan 10 6.843 2.137 3 684.3
3 Sukawaris 10 3.098 1.015 3 309.8
4 Sumurbatu 10 5.056 2.027 3 505.6
5 Umbulan 10 3.645 1.165 3 364.5
6 Sukamulya 22.5 3.177 1.051 3 141.2
7 Parungkokosan 27.5 2.676 835 3 97.30

10
8 Nanggala 24 4.925 1.328 4 205.21
9 Rancaseneng 4.76 2.540 817 3 533.61
10 Sukaseneng 24 3.273 1.009 3 136.37
11 Cikeusik 30 5.153 1.548 4 171.77
12 Leuwibalang 35 1.622 474 3 46.34
13 Curugciung 35 2.293 743 3 65.51
14 Cikadongdong 35 2.643 894 3 75.51
Jumlah 322.76 53.318 16.891 3 165.19
Sumber data BPS Kabupaten Pandeglang th 2018

Dengan luas wilayah 322.76 KM2 dan jumlah penduduk 53.318 jiwa, maka
kepadatan penduduk mencapai rata-rata 165.19 jiwa /KM2 yang penyebaranya tidak
merata disetiap desa.

d. Kepesertaan BPJS

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPJS Kabupaten Pandeglang jumlah


kepesertaan BPJS pada bulan Desember 2018 sebanyak 41.599 orang dengan rincian
peserta APBN 39.601 orang, peserta APBD 391 orang, peserta penerima upah
1.152 orang, peserta bukan penerima upah 341 orang dan peserta bukan pekerja 114
orang.

e. Tingkat Pendidikan

Kemampuan membaca dan menulis (angka melek hurup) atau sebaliknya


angka buta hurup. Klasifikasi masyarakat yang dikategorikan memiliki kemampuan
membaca dan menulis adalah penduduk yang berusia 10 tahun keatas yang pernah
dan sedang mengikuti pendidikan tingkat dasar. Kemampuan membaca dan menulis
bagi masyarakat dilihat dari jejang pendidikan yang ditamatkan. Semakin tinggi
pendidikan suatu masyarakat, semakin baik kualitas sumber daya yang ada
dimasyarakat.

11
BAB IV

EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1. Evaluasi Anggaran Tahun 2018

Pembiayaan/Anggaran Kesehatan
Tingkat pendapatan dan pembiayaan puskesmas Cikeusik
Tahun 2018
ALOKASI
ANGGARAN
NO SUMBER BIAYA
KESEHATAN
Rupiah
1 2 3
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA OPERASIONAL 263.677.264,-
2 APBD PROVINSI
3 JKN
- Dana Kapitasi
2.171.671.500,-
- Dana Non Kapitasi
213.933.000,-
4 APBN
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
- JAMPERSAL
93.930.000,-
- BOK
738.430.000
5 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
6 SUMBER PEMERINTAH
LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 3.481.641.764
TOTAL APBD KAB KOTA
% APBD KAB/KOTA THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

4.2. Evaluasi Program dan Kegiatan Tahun 2018

12
Pada tahun 2018, puskesmas Cikeusik mempunyai wilayah kerja 14 desa dengan jumlah
penduduk sebanyak 55.876 jiwa, jumlah rumah tangga 16.891 KK, jumlah kepesertaan
BPJS sebanyak 41.567 orang. Jumlah kunjungan yang mendapat pelayanan kesehatan
(kunjungan baru) 3.505 orang (19.5 %), sedangkan kunjungan lama sebanyak 1.845
orang (10.24 %).

Sampai dengan tahun 2018 tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh


penduduk di wilayah puskesmas Cikeusik pada usia 10 tahun ke atas berjumlah
7.453 orang (25,83%) tidak tamat SD/MI sebanyak 1.170 (4,05%) yang tamat
SD/MI SLTP sebanyak 5.620 orang (19,48%), yang tamat SLTA sebanyak 1.491
orang (5,16%), tamat PT/universitas atau S.1 sebanyak 332 orang (1,15%).
Jumlah kematian ibu pada tahun 2018 di puskesmas Cikeusik ditemukan
3 ibu yang disebabkan perdarahan, eklamsi dan eklamsi postpartum sedangkan
jumlah kematian bayi tercatat sebanyak 9 orang disebabkan BBLR ,Asfeksia
,Kelainan bawaan .IUFD,Distosia dan Hipotermi.
Kasus penyakit di puskesmas Cikeusik berdasarkan hasil laporan yang
menjadi kasus terbesar yaitu infeksi saluran pernapasa acut dengan jumlah
kunjungan kasus sebanyak 6.575 kasus (20,04 %).
Masalah gizi di puskesmas Cikeusik antara lain KEP berdasarkan hasil
penimbangan balita tahun 2018, dari jumlah balita yang di timbang yaitu 2.003
orang (44,3%) diketahui jumlah gizi buruk sebesar 22 orang (1,09%) gizi kurang
108 orang (2,39%), gizi baik 1.845 orang (40,8%), dan gizi lebih orang sebanyak
28 orang (0,62 %).
Keadaan lingkungan pada tahun 2018, jumlah keluarga yang memiliki
jamban sebanyak 3.504 KK dan yang menggunakan sarana air bersih sebanyak
5.032KK.
Peran serta masyarakat semakin memperlihatkan eksistensinya sejak
dikembangkannya kegiatan posyandu. Jumlah posyandu yang tercatat yaitu 52
pos dengan kader sebanyak 260 orang dan kader yang aktif sebanyak 222 orang
(85,4%).
Jumlah kunjungan pasien ke puskesmas Cikeusik pada tahun 2018
sebanyak 23.203 orang ( 68,46 %) dari jumlah penduduk dengan jumlah
kunjungan baru sebanyak 14.468 orang (42,69 %) dari jumlah penduduk dan

13
jumlah lama sebanyak 8.735 (25.77 %) sedangkan kunjungan pasien bayar
sebanyak 17.853 (52,67%).
Jumlah ibu hamil pada tahun 2018 di wilayah Puskesmas Cikeusik
tercatat sebanyak 720 orang, yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
tenaga kesehatan (K1) sebanyak 644 0rg (92,8%) yang melaksanakan
pemeriksaan paripurna (K4) sebanyak 492 (70,8 %) ibu bersalin yang ditolong
oleh tenaga kesehatan sebanyak 386 (56,2%) dan yang dilakukan kunjungan
neonatal sebanyak 100% pemberian Asi Ekslusif terhadap bayi diwilayah Kerja
Puskesmas Cikeusik pada tahun 2018 sebanyak 361 orang (52,5%).
Pencapaian desa UCI di Puskesmas Cikeusik pada tahun 2018 dari 10
Desa hanya beberapa desa saja yang indikator imunisasi mencapai target.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Cikeusik baik yang berstatus PNS, Bidan
PTT, TKK dan honorer tercatat 57 orang, terdiri dari PNS 32 orang, Bidan PTT 1
orang, TKK 8 orang dan honorer 15 orang.

14
BAB V

KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2018

5.1. Kebijakan

5.1.1 Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung
jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan
pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
5.1.2 Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
5.1.3 Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Cikeusik dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab
program.
5.1.4 Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.

15
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5.1.5 Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
5.1.6 Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
5.1.7 Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
5.1.8 Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien

16
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi

17
5.2. Program

Berikut ini merupakan program kerja Puskesmas Cikeusik Kecamatan Cikeusik


pada tahun 2018 :
1. Program pengembangan manajemen dan sumber daya kesehatan
2. Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
3. Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi
4. Program pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung
5. Program penyuluhan kesehatan
6. Program pengawasan obat, makanan dan bahan -bahan berbahaya
Adapun program kesehatan dasar terdiri dari :

1. Promosi kesehatan
2. Kesehatan lingkungan
3. Kesehatan ibu dan anak/ keluarga berencana ( KIA/ KB )
4. Perbaikan Gizi
5. P2P
Program pengembangan yang ada di Puskesmas Cikeusik selain program dasar
diantaranya yaitu :
1. UKS/ UKGS
2. Usaha kesehatan Gigi dan mulut
3. Laboratorium sederhana
4. Kesehatan kerja
5. Kesehatan Olahraga
6. Kesehatan jiwa
7. Kesehatan PTM dan Lansia
8. Kesehatan Indera/ Mata
9. Yankestrad

5.3. Kegiatan

Dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas pada tahun 2018 yang dibiayai oleh
pemerintah daerah antara lain :
1) Program –program pengembangan manajemen dan sumber daya kesehatan

18
 Mengikuti pelatihan-pelatihan teknis ditingkat kabupaten juga memberikan ijin
belajar kepada staff puskesmas
 Perbaikan sistem pencatatan, pelaporan dan pengarsipan di puskesmas
 Penyusun profil kesehatan dan laporan tahunan puskesmas
 Penghitungan SKP bagi tenaga fungsional tertentu
 Pengembangan sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas melalui SIKDA
Generik
 Pertemuan staff 1 bulan 1 kali dan evaluasi kinerja program secara kontinue
 Mengadakan kegiatan lokmin 3 bulan sekali
 Mengikuti rapat koordinasi tingkat kecamatan
 Peningkatan kinerja petugas melalui pelatihan formal maupun informal
 Adanya pembagian tugas yang sesuai dengan profesinya,
2) Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
 Mengikutsertakan tenaga surveillance dalam pelatihan secara teknis
 Penanggulangan terhadap KLB
 Pemberantasan terhadap penyakit TBC dan melibatkan tokoh masyarakat dan
tokoh agama.
 Upaya pencegahan dini terhadap kasus-kasus penyakit menular
 Penyuluhan terhadap penyakit ISPA, Diare, dan DHF
 Mengikuti pelatihan program imunisasi
 Penyelenggaraan bulan imunisasi anak Sekolah
 Evaluasi hasil kegiatan program P2PL di Puskesmas
 Pengawasan dan pembinaan terhadap tempat-tempat umum dan tempat pengelola
makanan
 Inspeksi sanitasi
3) Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi
 Peningkatan sistem manajemen data pelayanan kesehatn keluarga
 Operasional bidan ke desa dalam rangka upaya peningkatan cakupan program KIA
 Pelacakan kasus kematian ibu dan balita
 Mengkuti lomba bayi sehat tingkat kabupaten

19
 Pemantauan dan evaluasi terhadap kasus gizi buruk serta intervensi terhadap
penyebab penyakit penyertanya
 Peningkatan mutu kesehatan usia lanjut melalui kegiatan posbindu dan kunjungan
rumah terhadap kelompok rentan
 Peningkatan terhadap kegiatan UKS
 Pembinaan dan evaluasi terhadap bidan di desa
 Penerapan teknis sufas untuk bidkor dan pembina desa
 Pertemuan kemitraan bidan, paraji dan kader di tingkat puskesmas
4) Program pelayanan kesehatan dalam gedung dan luar gedung
 Pelayanan kesehatan dasar terhadap masyarakat
 Penyelenggaraan kegiatan pusling di 5 desa
 Monitoring terhadap sarana kesehatan dasar swasta
 Pemeliharaan terhadap gedung puskesmas
 Pengelolaan dan pemeliharaaan alat kesehatan
 Pengelolaan obat dan penggunaan obat generik
 Penyelenggaraan kegiatan laboratorium sederhana.
5) Program penyuluhan kesehatan
 Penyuluhan dalam gedung maupun luar gedung
 Pembinaan dan evaluasi program penyuluhan
 Peningkatan kegiatan UKS dan penyuluhan terhadap anak sekolah
6) Program pengawasan obat, makanan dan bahan-bahan berbahaya
 Pembinaan terhadap produksi makanan dan minuman yang ada di lingkungan
wilayah Puskesmas Cikeusik
 Penyuluhan kesehatan lingkungan terhadap industri rumah tangga pangan,
mengikutsertakan pengelola/ penanggung jawab industri makanan dan minuman
serta pengobatan tradisional dalam pelatihan teknis di tingkat kabupaten
 Membina kerjasama dengan perusahaan swasta dalam meningkatkan upaya
kesehatan kerja.

20
BAB VI

PENUTUP

6.1. Uraian Isu & Permasalahan Mendesak yang harus ditangani

Puskesmas sebagai unit pelaksana tekhnis berperan aktif dalam


menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi Dinas Kesehatan yang semakin
kompleks, yakni berupa pergeseran pola penyakit berupa semakin meningkatnya
penderita penyakit degeneratif di satu sisi namun di sisi lain penyakit infeksi yang
berbasis lingkungan masih tinggi. Kondisi ini diperparah dengan munculnya
penyakit-penyakit baru maupun penyakit yang sudah hilang muncul lagi.

Bahwa tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan


berkeadilan akan semakin menguat seiring meningkatnya kemampuan masyarakat
untuk membayar pelayanan kesehatan dan meningkatnya masyarakat yang memiliki
asuransi kesehatan. Dengan demikian pemerintah daerah harus dapat mengantisipasi
dengan meningkatkan Willingness to Pay (kerelaan untuk membayar pelayanan
kesehatan) masyarakat.

Bahwa fungsi dan peran Puskesmas dalam operasional pembangunan


kesehatan akan semakin besar dan luas, sementara Dinas Kesehatan mulai beralih
fungsi sebagai regulator dan pengawas pembangunan kesehatan di daerah.

Bahwa program pembangunan kesehatan di daerah harus didukung dengan


penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih serta transparan. Dengan
berbagai tantangan di atas serta adanya keterbatasan sumber daya, maka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kecamatan Cikeusik didasarkan pada
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara
lain ibu, bayi, anak balita, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

21
Sebagaimana telah diatur dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009, tentang Tahapan, tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
dimana salah satu unsur perencanaan pembangunan daerah adalah adanya
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Rencana Kerja (Renja) disusun untuk menjadi acuan UPT Puskesmas


Cikeusik dalam melaksanakan pembangunan kesehatan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya. Disamping itu Rencana Kerja Puskesmas Cikeusik juga disusun
dengan mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan dan RPJMD Kecamatan Cikeusik.

6.2. Uraian Kebijakan, Program, Kegiatan dan Rencana Kegiatan

Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam sasaran


pembangunan jangka menengah bidang kesehatan, dengan memperhatikan strategi
pembangunan dan mempertimbangkan kebijakan yang akan diambil, maka program
dan kegiatan yang akan dilakukan meliputi :

6.2.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


1) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2) Penyediaan alat tulis kantor, Barang cetakan dan Penggandaan
3) Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
4) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
6.2.2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pegawai
1) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2) Pemeliharaan rutin / berkala gedung dan peralatan kantor
3) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
4) Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah
6.2.3. Program Peningkatan Dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Dan Keuangan
1) Pengumpulan Up-Dating Informasi Capaian Kinerja Program dan Kegiatan
6.2.4. Program Pelayanan Kesehatan
1) Sistem Informasi Kesehatan
2) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar

22
3) Peningkatan Manajemen dan akreditasi Puskesmas
4) Pengawasan, pembinaan Pelayanan Kesehatan swasta
5) Penunjang kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
6) Penataan sarana dan prasarana kesehatan
7) Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin diluar kuota Jamkesmas
6.2.5. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
1) Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
2) Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.2.6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Penunjang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
2) Peningkatan pelayanan kesehatan anak sekolah dan remaja
3) Pelayanan laboratorium kesehatan
6.2.7. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Penyelenggaraan dan Pengembangan Promosi Kesehatan
6.2.8. Program Perbaikan Dan Peningkatan Gizi Masyarakat
1) Pembinaan dan Peningkatan Gizi Masyarakat
2) Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
3) Peningkatan Gizi Kelompok Rawan
4) Pencegahan dan penanggulangan Balita gizi buruk
6.2.9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
1) Pengawasan makanan dan minuman
2) Pembinaan dan Pengawasan TTU dan Industri
3) Peningkatan Kualitas Sanitasi Dasar Lingkungan
4) Peningkatan Pemberdayan masyarakat
6.2.10. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
1) Peningkatan Imunisasi
2) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
3) Pengendalian penyakit bersumber binatang
4) Penanggulangan penyakit menular langsung
5) Pelayanan Kesehatan Khusus dan Penyakit tidak menular
6) Pengadaan Sarana Imunisasi Puskesmas

23
7) Pemenuhan Kebutuhan Penunjang Laboratorium untuk Penyakit Menular dan
Tidak Menular
6.2.11. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1) Pelayanan Operasi Katarak
6.2.12. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
1) Pemeliharaan gedung dan sarana prasarana
2) Pengadaan Alat Kesehatan
6.2.13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
1) Pelayanan kesehatan anak dengan kecacatan
2) Peningkatan Pelayanan Kesehatan bayi dan balita
6.2.14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
6.2.15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu
6.2.16. Program Promosi Kesehatan
1) Kegiatan berbasis masyarakat (Penyuluhan)

Program dan kegiatan tersebut perlu didukung ketersediaan anggaran dalam


upaya mencapai target yang telah ditetapkan.

24

Anda mungkin juga menyukai