Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji dan syukur Segala puji syukur patut dipanjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karuniaNya
sehingga penyusunan modul tematik ini dapat terselesaikan
dengan baik. Modul tematik ini merupakan salah satu modul
pembelajaran fisika yang disusun dengan tujuan agar dapat
digunakan sebagai bahan ajar yang dalam pelajaran fisika.

Modul ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari


berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat ibu murni selau dosen mata kuliah
pengembangan bahan ajar yang telah banyak membantu
memberikan saran dan masukan dalam pembuatan modul ini.

Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi yang


menggunakannya. Penulis mengharapkan masukan dari
berbagai pihak untuk kesempurnaan modul pembelajaran ini.
Selamat belajar, semoga sukses.

Tangerang, Mei 2019


Penulis

Esiria Lanus
DAFTAR ISI
Kamu Penentunya

Masih ingatkah kalian dengan permainan yoyo? Atau


kalian masih menikmati permainan itu sampai sekarang? Yoyo
adalah salah satu permainan yang sangat mengasyikkan pada
anak - anak era tahun 90-an. Tapi seiring berkembangnya
zaman yang semakin canggih, secara perlahan-lahan permainan
yang mengasyikkan tersebut sudah tersingkirkan. Bisa
dikatakan, hampir seluruh anak zaman sekarang hanya
memainkan gadgetnya saja. Mungkin tidak tahu permainan
semacam ini.

Permainan ini muncul pada tahun 1500 SM. Permainan


yoyo dibuat dengan menggunakan satu piringan yang terbuat
dari tanah liat. Kalau kalian tahu sebuah lukisan Vas Yunani,
lukisan tersebut menggambarkan seorang anak yang sedang
bermain Yoyo. Arsip dari yunani ini yang memang
menggambarkan mainan yang mengasyikkan tersebut terbuat
dari kayu, Logam dan dicat Terra Cotta atau tanah liat.
Permainan yoyo semakin menjadi populer pada tahun 1920.
Dalam perkembangannya, Duncan Palmer yang seorang
usahawan memproduksi mainan pada tahun 1930. Sejak itulah
yoyo semakin populer. Berdasarkan namanya, kata “Yoyo”
tersebut berasal dari bahasa Ilokano Filipina bagian Utara.
Sangat banyak sumber juga mengatakan bahwa Yoyo adalah
kata Tagaloh yang artinya “Datang-datang” ataupun “Kembali”

Permainan ini tersusun dari dua cakram berukuran sama


(biasanya terbuat dari plastik, kayu atau logam) yang
dihubungkan dengan suatu sumbu, dimana tergulung tali yang
digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu sedangkan satu
ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan.
Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung
bebas tali pada jari tengah, memegang yoyo,
dan melemparkannya kebawah dengan
gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur
pada sumbu, efek giroskpik akan terjadi, yang
memberikan waktu untuk melakukan
beberapa gerakan. Dengan menggerakkan
pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan
pemain, dimana tali akan kembali tergulung dalam celah
sumbu.
Saat kita meleparkan yoyo kebawah, cakram yoyo akan
jatuh sambil berputar. Mengapa hal ini bisa terjadi? Adakah
diantara kalian yang tau bahwa sebenarnya permainan yoyo ini
berhubungan dengan konsep fisika? Untuk menjawab
pertanyaan ini, perhatikan penjelasan dibawah ini.

Ada beberapa konsep fisika yang bekerja saat kalian


memainkan yoyo diantarnya adalah sebagai berikut.

1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu
benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari
benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi
diam karena benda yang dalam keadaan diam dapat memiliki
energi. Apabila benda tersebut bergerak, maka benda itu
mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak.
Energi potensial memiliki beberapa bentuk diantaranya: energi
potensial gravitasi, energi potensial pegas, dan lain – lain.
Secara matematis dapat tulis dengan:
E p=m. g .h

Keterangan:
E p : Energi potensial (Joule)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi (m/s²)
h : tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

Saat kita menggulung tali pada poros yoyo dan


meletakan di genggaman kita, cakram yoyo yang masih kita
genggam mempunyai energi potensial karena dua hal. Pertama,
karena ketinggiannya (posisinya) dan kedua karena gulungan
tali pada porosnya. Energi potensial yang bekerja pada yoyo
adalah energi yang berasal dari dua sumber, yaitu gaya
gravitasi (melalui lemparan) dan laso yang memungkinkan
yoyo berotasi. Ketika yoyo dimainkan, kedua energi potensial
itu berubah menjadi energi kinetik. Yoyo jatuh lurus ke tanah
karena lemparan dan gaya gravitasi. Pada saat yang sama, tali
memberi energi putar. Saat yoyo sampai pada ujung benang,
energi putar belum habis sehingga yoyo terus berotasi dalam
keadaan “diam”.

2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu
benda karena gerak yang dilakukan atau dialaminya. Kata
kinetik berasal dari bahasa Yunani yaitu kinetikos yang artinya
bergerak. Maka dari itu, semua benda yang bergerak, sudah
pasti memiliki energi kinetik. Energi kinetik disebut juga
dengan energi gerak. Energi kinetik dipengaruhi oleh massa
dan kecepatan suatu benda saat bergerak. Massa disimbolkan
dengan huruf m, sedangkan kecepatan disimbolkan dengan
huruf v. Besarnya energi berbanding lurus dengan besarnya
massa dan besarnya kecepatan suatu benda ketika bergerak.
Benda yang massa dan kecepatannya besar, pasti memiliki
energi kinetik yang besar ketika bergerak. Begitu juga
sebaliknya, benda yang massa dan kecepatannya kecil, energi
kinetiknya juga kecil. Berdasarkan definisi diatas secara
matematis energi kinetik dapat ditulis:

1
Ek = m.v²
2

Keterangan:
Ek = Energi kinetik (Joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Ketika bermain yoyo, kita sebenarnya sedang memperagakan


atraksi fisika. Cerita prinsip fisika pada yoyo pertama adalah
dengan menggulung tali pada poros yoyo dan meletakkan di
genggaman tangan kita. Cakram yoyo yang masih kita
genggam itu mempunyai energi potensial karena dua hal.
Pertama, karena ketinggiannya (posisinya) dan kedua, karena
gulungan tali pada porosnya.

Ketika kita melepaskan cakram yoyo, gaya gravitasi akan


menarik pusat massanya sehingga cakram tersebut jatuh.
Akibat gulungan tali, cakram yoyo akan jatuh sambil berputar.
Saat cakram yoyo mulai jatuh, energi potensialnya diubah
menjadi energi kinetik. Energi kinetik cakram yoyo akan
bertambah seiring dengan waktu dan akan mencapai nilai
tertinggi saat tali sudah sepenuhnya terurai.

3. Gaya Gravitasi
Gaya gavitasi bumi atau sering kita sebut dengan gaya
gravutasi adalah gaya tarik bumi terhadap benda-benda yang
berada di atasnya. Ada beberapa teori gravitasi yang masih
dalam penelitian. Ada juga teori yang mengatakan bahwa ini
terjadi karena adanya partikel “gravitron” di dalam setiap
atom. Atau ada teori yang mengatakan karena massa bumi
sangat besar berbanding benda-benda yang berada di atasnya
sehingga akan menimbulkan gaya tarik. Gaya gravitasi
ditemukan oleh Isaac Newton seeorang yang disebut sebagai
“Bapak fisika”. Pada permainan yoyo dapat dilihat bahwa saat
kita meleparkan yoyo, maka yoyo jatuh lurus ke tanah karena
lemparan dan gaya gravitasi.

4. Momentum Sudut
Momentum sudut adalah momentum yang dimiliki oleh
benda-benda yang melakukan gerak rotasi. Momentum sudut
juga merupakan ukuran kesukaran benda untuk mengubah arah
gerak benda yang sedang berputar atau bergerak melingkar.
Momentum sudut dirumuskan dengan:

L = I.ω
L = m.v.r
dengan
m = massa benda (kg)
I = momen inersia
v = kecepatan linear (m/s)
r = jarak benda ke sumbu putar (m)
ω = kecepatan sudut benda (rad/s)

Jika dilihat pada permain yoyo, bagaimana agar cakram yoyo


kembali ke tangan kita? Yaitu dengan memberi sedikit entakan
saat cakram yoyo masih berputar di ujung tali. Entakan itu
akan membuat gesekan antara tali dan poros yoyo berhenti
berputar untuk beberapa saat. Dan meskipun berhenti berputar,
momentum sudut yang dimiliki cakram tidak akan hilang. Hal
ini mengikuti prinsip hukum kekekalan momentum sudut.
Momentum sudut cakram ini digunakan untuk mendaki
punggung tali, akibatnya tali akan tergulung dan yoyo akan
kembali ke ganggaman tangan kita.

5. Momen Inersia
Pada Hukum Newton 1 dikatakan “Benda yang
bergerak akan cenderung bergerak dan benda yang diam akan
cenderung diam”. Nah, Inersia adalah kecenderungan benda
untuk mempertahankan keadaanya (tetap diam atau bergerak).
Inersia disebut juga dengan kelembaman suatu benda. Oleh
karena itu hukum Newton 1 disebut juga dengan hukum Inersia
atau hukum kelembaman. Momen atau momen gaya adalah
hasil kali antara gaya dengan momen lengannya. Jadi, momen
Inersia adalah ukuran kecenderungan atau kelembaman suatu
benda untuk berotasi pada porosnya. Besarnya momen inersia
suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti massa
benda, bentuk benda (geometri) letak sumbu putar, jarak ke
sumbu putar benda (lengan momen). Untuk memahami
mengenai rumus inersia, anda dapat melihat gambar dibawah
ini.
Berdasarkan gambar diatas dapat kita peroleh momen
inersia yang ditunjukkan dengan perkalian massa partikel
dengan jarak partikel kuadrat menuju sumbu putar (jari jari/R).
Dengan begitu diperoleh rumus momen inersia pada titik
partikel yaitu:

I = m x R²

Keterangan :
I = Momen Inersia (kg.m²)
m = massa partikel (kg)
R = jari jari rotasi (m)

Untuk momen inersia yang terdiri dari beberaa


benda/partikel memiliki hasil yang merupakan jumlah dari
seluruh momen inersia dari setiap benda tersebut. Hal ini
berlaku juga untuk benda yang memiliki bentuk yang kompleks
atau memiliki beberapa bentuk. Dengan begitu hasil momen
inersianya ialah jumlah momen inersia dari setiap bagian
bagiannya. Berikut rumus momen inersia beberapa partikel :

Selain rumus momen inersia diatas, adapula tabel momen


inersia untuk benda benda yang bentuknya teratur dan berotasi
pada sumbu tertentu. Berikut penjelasan dan rumusnya:
Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan diatas diketahui
bahwa hubungan yoyo dengan momen inersia yaitu bahwa
momen inersia berkaitan dengan kemampuan suatu benda
melakukan rotasi. Momen inersia dipengaruhi dua faktor, yaitu
massa benda dan jarak massa dari poros. Makin besar massa
dan makin jauh jaraknya dari poros, makin besar pula momen
inersianya. Jika memiliki momen inersia tinggi, yoyo bisa
melakukan sleep dalam waktu yang lama. Untuk itu, pabrik
yoyo menumpukkan berat pada tepi terluar. Cara lain untuk
mendapatkan momen inersia yang tinggi adalah dengan
mengurangi gesekan antara poros yoyo dengan benang.
Caranya dengan meletakkan bola (gotri) pada sekeliling poros,
sehingga poros yoyo tidak bersentuhan dengan benang. Agar
lebih halus, gotri bisa diberi minyak pelumas (oli).

6. Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal didefinisikan dengan kecenderungan
benda untuk mengikuti jalan melengkung untuk
menjauh dari pusat atau sumbu. Gaya ini termasuk efek
semu yang terjadi ketika benda melakukan gerakan
melingkar. Gaya sentrifugal disebut dengan gaya
pseudo atau gaya khayal.

Anda mungkin juga menyukai