A. Pengertian
B. Tujuan Diet
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia, pneumonia, kelainan ginjal, dan
dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
C. Prinsip Diet
Diit untuk penderita stroke biasa kita sebut dengan diit stroke ini berbeda dengan
diit DM.
Jadi bagi penderita stroke sebaiknya menghindari makanan yang berlemak dan
berkadar natrium tinggi.
Perlu kita ketahui pada diit stroke ini ada tahapan pemberian makan yang dibagi
menjadi 2 fase yaitu :
Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun. Pada fase
ini diberikan makanan parenteral (nothing peroral/ NPO) dan dilanjutkan dengan
makanan enteral (NASO GASTRIC TUBER/NGT). Pemberian makanan
parenteral total perlu dimonitor dengan baik.
2. Fase Pemulihan
Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar dan tidak mengalami
gangguan fungsi menelan (disfagia). Makanan diberikan per oral secara bertahap
dalam bentuk makanan cair, makanan saring, makanan lunak dan makanan biasa.
Jadi jika pasien tidak bisa menelan atau tidak sadarkan diri tetap diberikan
makan berupa makanan enteral (NGT) yaitu MLP (makanan lewat pipa).
1. Diit Stroke I
Diit Stroke I diberikan kepada pasien dalam fase akut atau bila ada ganggguan
fungsi menelan makanan diberikan dalam bentuk cair kental atau kombinasi
cair jernih dan cair kental yang diberikan peroral atau NGT sesuai dengan
keadaan penyakit. Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 2 -3 jam. Lama
pemberian makanan disesuaikan dengan keadaan pasien. Bahan makanan yang
dianjurkan :
Sumber protein hewani : susu whole dan skim, telur ayam 3- 4 btr/minggu
Sumber protein nabati : susu kedelai, sari kacang hijau dan susu tempe
Sumber lemak :sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat,
sirsak dan apel
2. Diit Stroke II
Diit Stroke II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diit Stroke I atau
kepada pasien pada fase pemulihan. Bentuk makanan merupakan kombinasi
cair jernih, cair kental, dan saring.
3. Diit Stroke III dan IV
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet Stroke II, dengan bentuk
makanan disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyakit penyertanya. Yaitu
bubur atau nasi
Memang tidak ada yang mau kena stroke tetapi jika melihat akibat yang
ditimbulkan ya bisa kita sebut silent killer yang diam-diam mematikan. Dan
mulai sekarang berulang kali kami menganjurkan kepada seluruh Sobat
Harmoni kita ubah pola makan kita yang mungkin sebelumnya suka asin atau
makanan siap saji ke makanan yang sehat. Dan makanan yang sehat ini
tidaklah mahal yang penting cukup kiandungan gizinya.
D. Syarat Diet
1. Energi cukup yaitu 25-45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi diberikan 1100-1500
kkal/hari
2. Protein cukup, yaitu 0,8-1g/kgBB.
3. Lemak cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, ribloflafin B6, asam folat, B12, C, dan E.
6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium. Penggunaan natrium
dibatasi dengan memberikan garam dapur maksimal 1,5 sendok the/hari (setara
dengan ±5 gram garam dapur atau 2 gram natrium.
7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan mencegah
konstipasi.
Yang Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
1. Semua makanan yang digoreng, semua daging yang berlemak (kambing, babi,
ham, sosis, kullit ayam, lemak hewan)
2. Jerohan, kepiting, cumi-cumi, udang dan kerang, ikan laut, ikan asin, ikan
pindang, teri, udang kering, telur asin
3. Roti, kue yang mengandung soda kue atau garam
4. Margarine , mentega
5. Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, petis, tauco, saus tomat
6. Bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, sawi, lobak
7. Buah-buahan yang masam atau bergas seperti nanas, kedondong, nangka dan
durian
8. Minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi, teh kental.