Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN GIZI PADA

BAYI PREMATUR BBLR

Oleh :
ADJI HAMBALI, SST, RD
Latar belakang :
• 15 juta kelahiran prematur /tahun
• Prevalensi 5 % - 18 % di 184 Negara di Dunia
• Indonesia urutan ke 5 ( 675.700/tahun )
• Riskesdas 2013: 10,29%
• Bayi prematur salah satu penyebab stunting
• Pertumbuhan dan nutrisi yang adekuat
memegang peranan penting dalam mencetak
generasi emas
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Tumbuh Kembang Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Membangun tinggi Membangun berat Mencapai tinggi badan, berat
badan potensial badan potensial badan dan perkembangan optimal
(rapid increase in (rapid increase in
cell number) cell size)

Butuh gizi
mikro & protein Dibutuhkan seluruh zat gizi
Butuh Kalori (makro dan mikro) secara
seimbang

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


Masalah pada Neonatus
Birth defect
Prematuritas
Berat Badan Lahir Rendah
KESULITAN PEMBERIAN NUTRISI BAYI
PREMATUR:

 Kondisi kelelahan
 Disorganisasi
 Belum maturnya sistem kardiorespirasi dan
Neurobehavioral

Koordinasi menghisap, menelan dan bernafas serta


kemampuan minum
Terminologi
Bayi prematur :

WHO : Bayi yang lahir sebelum usia gestasi


37 minggu.
Assesment
Antropometri
Biokimia
Fisik
Klinis
Riwayat Diet
ANTROPOMETRI (AD)

Berat Badan (BB)

Panjang Badan (PB)


Lingkar Lengan Atas
(LiLA)

Lingkar Kepala (LK)


Perubahan Berat
Badan
Klasifikasi bayi baru lahir
( neonatus )
Usia gestasi bayi Berat lahir Nomenklatur

Normal (NCB) 40 minggu ≥ 2500 g BBLN

Premature(NKB) 37 minggu < 2500 g BBLR

Very Premature 32 minggu < 1500 g BBLSR

Extremely Premature 28 minggu < 1000 g BBLASR


Usia Gestasi
NKB Neonatus Kurang Bulan Usia Gestasi < 37 minggu
NCB Neonatus Cukup Bulan Usia Gestasi 37 – 40 minggu
NLB Neonatus Lebih Bulan Usia Gestasi > 40 minggu

Kategori Berat Badan Lahir


BBLR Berat badan lahir rendah Berat badan lahir < 2500 gr
BBLSR Berat badan lahir sangat rendah Berat badan lahir < 1500 gr
BBLSAR Berat badan lahir amat sangat rendah Berat badan lahir < 1000 gr
KMK Kecil Masa Kehamilan Berat badan lahir menurut usia gestasi
berada di bawah persentil 10
SMK Sesuai Masa Kehamilan Berat badan lahir menurut usia gestasi
berada di antara persentil 10 - 90
BMK Besar Masa Kehamilan Berat badan lahir menurut usia gestasi
berada di atas persentil 90
Pertumbuhan Janin Terhambat
(dipengaruhi 3 indikator anthropometri, BB, PB dan Lingkar Kepala)

PJT simetris Jika BBL, PBL dan LK dibawah persentil 10


PJT asimetris Jika BBLR tapi PBL dan LK berada di antara persentil 10 - 90
Kategori Anthropometri
Persentil Berat Badan

BM
K
Berat Badan (gr)

SM
K

KMK

NKB NCB NLB

Usia Gestasi (mgg)

Klasifikasi nenonatus berdasarkan usia kehamilan dan berat badan lahir


Battaglia FC, Lubchenco LO : A practical classification of newborn infants
by weight and gestational age, J pediatr 1 :159, 1967 ( Krause 2017)
Pemantauan Bayi

Aterm Prematur

Sampai dengan Setelah 40


Kurva
40 minggu minggu Usia
WHO 2006 Usia Gestasi Gestasi

Kurva Kurva
Fenton WHO 2006
Kurva Pertumbuhan

Bayi Aterm
-CDC 2000
-WHO 2006

Bayi Prematur
-Lubchenko
-IHDP chart
-Fenton growth chart
-Babson and Benda chart
Kurva Pertumbuhan
Grafik Fenton 2013:
Digunakan untuk bayi prematur/NKB mulai dari lahir sesuai dengan
usia gestasinya sampai Post Conseptual Age 40 minggu.
( University of Calgary. Fenton Growth Chart. Dapat diunduh di
http://’www.ucalgary.ca/fenton/2013chart )

Grafik WHO 2006


Digunakan untuk bayi aterm/NCB dan bayi prematur yang sudah
memasuki usia koreksi 40 minggu untuk memantau pertumbuhan
menurut usia koreksi sampai bayi mencapai usia 2 tahun
( WHO. WHO Child Growth Standart. Dapat diunduh di
http://www.who.int/childgrowth/en )
Grafik Fenton
Grafik WHO 2006
Cara menghitung usia koreksi pada bayi prematur

40 minggu (aterm) – umur gestasi = jumlah minggu


prematuritas (faktor koreksi)

Hitung umur prematuritas penyamaan prematuritas


•umur kronologis – faktor koreksi = umur koreksi

Contoh
Bayi perempuan, usia 4 bulan, lahir dengan usia kehamilan 32 minggu
Faktor koreksi = (40-32)minggu = 8 minggu = 2 bulan
Usia koreksi : 4 bulan – 2 bulan = 2 bulan
Biokimia
Pemeriksaan biokimia terkait gizi :
Hemoglobin dan hematokrit
Gula Darah
Elektrolit : natrium dan kalium
Trigliserida
Fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin
Enzim hati : SGOT, SGPT
Albumin
Fisik Klinis
Keadaan Umum letargi, malas minum
Kulit Kulit yang tipis, warna kulit (kuning, pink, merah)
Rambut Terdapat lanugo (rambut hitam tipis)
Dada Terdapat retraksi jika bayi mengalami distres napas
Badan Masih belum terbentuk sempurna, mata, telinga, aerola,
dan genitalia
Saluran cerna Muntah, kembung, toleransi minum, bising usus, residu
(produksi OGT ), BAB
Tanda tanda Vital Suhu, pernapasan, pemakaian oksigen/alat bantu
pernafasan
Cairan Balance cairan, diuresis
Kelainan kongenital Palato schisis, gastroschisis,
Riwayat Diet

Perlu diketahui riwayat alergi susu sapi /


bahan makanan lain dalam keluarga
Jika pasien rujukan fasilitas kesehatan
lain/ sudah sempat dirawat dirumah perlu
ditanya riwayat diet sebelumnya
Riwayat personal

Riwayat saat lahir :


Misal : jenis persalinan, lama dijalan lahir, saat lahir
tidak menangis, tampak kebiruan pada extremitas,
ketuban dll
Faktor Resiko Ibu :
Misal : ibu dengan riwayat hipertensi saat hamil, DM
gestasional, keputihan, ibu dengan HIV, HBS Ag (+),
minum obat dosis tinggi ( jantung, kanker, obat kejang ),
TB paru
Diagnosa gizi

Domain Intake : Domain Klinis


Kekurangan intake nutrisi Kesulitan menelan NC. 1.2
enteral NI.2.3
Kekurangan nutrisi parenteral Kesulitan menyusui NC. 1.3
NI.2.6
Keterbatasan penerimaan
makanan NI.2.9
Peningkatan kebutuhan zat gizi
tertentu NI.5.1
Intervensi

Rencana intervensi

Implementasi
Dietary
Penentuan rute pemberian diet
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi
•Diet enteral
•Diet parenteral
Jenis diet enteral
Jenis diet parenteral
Perhitungan asupan makanan
Penentuan Diet
Asesment

Penentuan Kebutuhan
Tidak Ada Ada
gangguan Cara Pemberian gangguan

Nilai Fungsi Oromotor Parenteral

Baik Terganggu Perifer Sentral


(<7 hari) (>7 hari)
Jangka Jangka
pendek panjang
NGT, OGT Fungsi
Gastrostomi kembali
NJFT,
NDT jejunustomi normal

Oral Enteral
Sesuai usia
Jenis Makanan
Polimerik, oligomerik,
modular
Daya terima, toleransi, Pemantauan dan Evaluasi
efektifitas pertambahan BB
Dikutip dari ASPEN dengan modifikasi
Pemilihan Rute
Rute Oral
Koordinator reflek hisap, menelan dan bernapas sudah baik
UG 34-35 minggu
Rute Enteral
Belum bisa koordinasi reflek hisap, menelan, bernapas dengan baik,
kondisi saluran cerna baik
UG < 34 minggu
Rute Parenteral
Kontra indikasi diet oral/enteral
BBLSAR, atau sangat prematur
Total dan parsial
Pemilihan Rute Nutrisi Parenteral
Akses Vena Sentral Akses Vena Perifer
Status kardiovaskular dan respirasi buruk < 2 minggu
IUGR berat Osmolalitas > 600 – 800 mOs/L
BBL < 1000 g Dextrosa < 12,5%
NEC
Anomali mayor saluran cerna
Bedah mayor
> 2 minggu
Osmolalitas > 960 mOs/L
Dextrosa > 12,5%

• Diberikan sejak awal sebaiknya pada hari ke 2 atau 3 terutama pada bayi BBLSR
• Kebutuhan dextrosa, protein, lipid harian dihitung berdasarkan keadaan klinis bayi, parameter
laboratorium dan rekomendasi protokol
• Untuk bayi BBLSAR, parenteral nutrisi harus segera diberikan pada 24 jam awal untuk
memenuhi asupan energi, homeostasis glukosa, menjaga keseimbangan nitrogen, dan
mencegah defisiensi asam lemak
Fase pertumbuhan bayi prematur
Dibagi menjadi 3 bagian
FASE AWAL
Lahir – 10 hari pertama
( pemberian bertahap )
FASE STABIL
10 hari – (6-8minggu) /dipulangkan
( pemberian maksimal sesuai kebutuhan )
FASE POST DISCHARGE
Dipulangkan – 1 tahun
( pemberian sesuai dengan kebutuhan, konseling di rawat
jalan )
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
RESIKO TINGGI RESIKO SEDANG RESIKO RENDAH
UG < 28 minggu 28 – 32 minggu 32 – 37 minggu
BBL < 1000 g 1000 = 1500 g 1500 – 2500 g
SEGERA
SETELAH Stabilisasi Stabilisasi Stabilisasi
LAHIR
HARI KE 0 NE ASI 10-15 NE ASI 30 – 60
NPO
mL/kgBB/hr mL/kgBB/hr
HARI KE 1 Volume dinaikkan
Trophic feeding
bertahap 20 – 30
(< 10 ml/kgBB/hr)
mL/kg/hr
Full feed 180
HARI mL/kgBB/hr
SELANJUTNYA Dinaikkan 10mL/kg
Full feed 180
mL/kgBB/hr
TARGET Full feed 180 mL/kgBB/hr

• NPO merupakan tindakan tidak memberikan nutrisi maupun zat lainnya termasuk obat melalui saluran
cerna, indikasi mutlak NPO a.l Obstruksi saluran cerna, pendarahan saluran cerna masif, NEC, syok
• Trophic feeding adalah sejumlah ASI yang diberikan pada bayi prematur yang tidak memiliki
kontraindikasi mutlak per oral. Tujuannya untuk merangsang usus agar tidak mengalami luminal sarvation.
Pemberian trophic feeding dimulai dari 10-20 mL/kgBB
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat
Gizi
Parenteral Enteral
Cairan 80 –150 ml/kg/hr 30 –150 ml/kg/hr
Energi 0 hari 60 –80 kkal/kg/hari 50 kkal/kg/hari

Energi 80–100 kkal/kg/hari 105 -130 kkal/kg/hari


1–2 hari > 100 kkal/kg/hari
> 3 hari
Glucose Glucose load 40 –50% Total kalori
Carbohydrate Inisial 4 –6 mg/kg/min
Max 11 –12 mg/kg/min
Protein 2,7 –3,5 g/kg/hari 3,5 –4 g/kg/hari
(AAP 2009)
prematur 1,5 –3 g/kg/hari
Lemak Inisial 1 –2 g/kg/hari 40 –50% Total Kalori
Max 3 g/kg/hari

Pembatasan cairan diperlukan pada bayi prematur dengan Patent ductus Arterious ( PDA),
Congestive Heart Failure (CHF), Gagal Ginjal dan edema otak
Peningkatan cairan diperlukan pada bayi yang mendapat phototerapy dan demam
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan Energi (oral/enteral) = RDA (HA) x BBI

Height Age/Usia tinggi (HA)


Usia bayi berdasarkan panjang badan pada persentil 50 grafik fenton

Berat Badan Ideal


Berat badan bayi sesuai dengan panjang bayi pada persentil 50 grafik fenton

RDA energi pada bayi prematur sehat secara umum sebesar :


120 kkal/kgBBI/hari
ESPGHAN merekomendasikan 110-135 kkal/kgBBI/hari.
Namun RDA tersebut perlu disesuaikan pada kondisi khusus seperti pasca
operasi, sepsis, penyakit jantung bawaan dan kondisi lainnya.
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Enteral
Contoh:
By. Ny. EA UG : 30 minggu,
1. Tarik garis dari Panjang Badan lahir
BB : 1500 g, PB : 35 cm
hingga persentil 50 didapatkan height
age 27 minggu
2. Kemudian tarik garis lurus ke bawah
atau ke kurva berat badan dan
didapatkan berat badan ideal untuk
PB 35 cm adalah 1000 g
Sehingga didapatkan kebutuhan energi
RDA 120 kkal x 1kg = 120kkal/hari
Jenis Diet Enteral
Urutan skala prioritas jenis susu yang dapat diberikan pada
bayi :
ASI segar Ibu Kandung
ASI segar yang disimpan dalam pendingin
ASI donor yang telah dipasteurisasi
Susu formula
ZAT GIZI Kandungan
ASI ASI Energi dan Zat Gizi POST
FORMULA FORMULA
PER 100 DISCHARGE
MATUR PREMATUR STANDAR PREMATUR
mL FORMULA
Energi 70 78 67 74 80

Karbohidrat 7,4 7,6 7,8 7,53 8

Protein 1,2 2,2 1,4 1,9 2,3

Lemak 3,6 4,4 3,2 4,03 4,3


ASI (Air Susu Ibu)


Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang terbaik bagi bayi
cukup bulan, ASI juga direkomendasikan sebagai nutrisi terpilih
untuk bayi prematur, namun pada kondisi tertentu perlu difortifikasi
untuk mencapai pertumbuhan optimal bayi prematur (Bhatia, 2007)

 ASI memiliki kelebihan dibandingkan dengan Susu Formula (SF)


yaitu memberikan proteksi imunologis (angka kejadian sepsis dan
NEC lebih rendah), bioavabilitas gizi yang terkandung dalam ASI
lebih tinggi daripada SF, toleransi pun lebih baik dengan
pengosongan lambung lebih cepat, serta luaran neurodevelopmental
kesehatan jangka panjang ASI lebih baik
NUTRISI YANG MENINGKATKAN MENINGKATKA
OPTIMAL KESEHATAN N KECERDASAN
KUALITAS DAN
KUANTITAS

MENINGKATKAN
JALINAN KASIH
SAYANG (BONDING)
ASI Bayi Prematur
Setelah itu menjadi ASI
Mature dengan 67Kkal/Oz
memerlukan Human Milk
Fortifier (HMF) sampai berat
mencapai 1500 – 2000 gram

Bila ASI tidak tersedia,


ASI prematur 80 dapat dipakai susu
Kkal/Oz (100 ml) ASI Bayi formula prematur sampai
bertahan selama Prematur berat 2000 gram lalu
2 minggu pindah ke ADF/PDF
Human Milk Fortifier (HMF)
 ASI prematur 80 kkal/100 mL bertahan selama 2 minggu
setelah menjadi ASI matur dengan 67 kkal/100 mL, sehingga
memerlukan Human Milk Fortifier (HMF) sampai berat
mencapai 1500 -2000 gr
 HMF dalah produk komersial berisi karbohidrat, protein dan
mineral yang difortifikasi ke dalam ASI untuk menambah
densitas kalori.
 Diberikan setelah bayi berusia 4 minggu usia kronologis,
setelah bayi mampu mengonsumsi volume ASI 100 ml/kg
BB/hari
 1 sachet dicampurkan pada 30 ml ASI
 1 sch + 30 mL ASI = 25 kkal
Keuntungan ASI + HMF

Meningkatkan
protein dan
kalori
Tambahan
Natrium
Jumlah
untk
cairan tetap
mencegah
hiponatremia
Meningkatkan
kandungan
mineral
Indikasi pemberian susu formula
Bayi yang hanya dapat Kondisi medis ibu yang
menerima susu dengan tidak dapat memberikan
formula khusus: ASI ekslusif:
Bayi dengan galaktosemia Ibu dengan HbsAg (+)
klasik Ibu dengan HIV (+)
Bayi dengan maple syrup urine Ibu dengan konsumsi obat
disease dosis tinggi ( Jantung, Kanker )
Bayi dengan fenil ketonuria
Bayi dengan kelainan
metabolisme lain
MONITORING DAN
EVALUASI
Antropometri : BB, PB, LK
Diploting dalam kurva Fenton
Asupan Energi dan zat gizi :
•DietEnteral maupun Parenteral
•Tolerasni minum dan daya terima :
Refleks hisap
Reflek menelan
Distensi abdomen
Muntah
Biokimia
Fisik klinis
Kenaikan BB, PB & LK BBL

0-3 bulan usia koreksi : 20 g/hari


3-6 bulan usia koreksi : 15 g/hari
6-9 bulan usia koreksi : 10 g/hari
9-12 bulan usia koreksi : 6 g/hari

Panjang badan : 1 cm/bulan

Lingkar kepala : 0,5 cm/minggu


Monitoring berat badan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai