Pencucian
Penyimpanan (b.putih dan
(Suhu chiller 60C) seledri)
Membentuk
Penggilingan adonan
Penggorengan
(suhu 1440C selama 5
menit)
Penyimpanan Distribusi
sementara (suhu
Nama : Yeni Purwanti (Suhu ruang 320C) 47,80C)
NIM : 2330221030
Prinsip 1
Terbawa suplier
Kentang B B. Cereus M(2) L(1) L(2) PRP
Jaminan suplier
F Tanah Terbawa suplier M (2) L (1) L (2) PRP
Daging giling B Staphylococcus aureus Penjamah makanan H (3) L (1) M (4) OPRP Jaminan suplier
SOP penggunaan APD penjamah makanan
Salmonella sp Terbawa suplier H (3) M (2) H (12) S
Tepung terigu B Kapang Tepung M(2) L(1) M(4) OPRP SOP Penerimaan bahan makanan kering
3. Pencucian
kentang B E. Coli Air M (2) H (3) H(18) S Jaminan suplier
Staphylococcus aureus Kulit penjamah M(2) L (1) L (2) PRP Analisis air 1x/ 6 bulan
makanan SOP pemakaian APD
B. Cereus Udara M (2) L(1) L (2) PRP
K Logam berat Air M(2) L(1) L(2) PRP Analisis air 1x/ 6 bulan
K Logam berat Air H(3) L(1) M(4) OPRP Analisis air 1x/ 6 bulan
F Kerikil, tanah Air L(1) L(1) L(1) PRP Analisis air 1x/ 6 bulan
K Logam berat Air L(1) L(1) L(1) PRP Analisis air 1x/ 6 bulan
Penyimpanan telur B B. cereus Udara H (3) L(1) M (4) OPRP SOP penyimpanan bahan makanan kering
ayam(suhu 320C)
F Tanah, kotoran Terbawa suplier H (3) L (1) M (4) OPRP SOP penyimpanan bahan makanan kering
Penyimpanan F Ulat, tanah Bahan makanan L(1) L(1) L(1) PRP SOP penyimpanan bahan makanan kering
bawang putih (suhu
50C)
5. Penyimpanan B B. cereus udara H (3) L(1) M (4) OPRP SOP penyimpanan bahan makanan matang
sementara perkedel
6. Pemotongan kentang B Shigella sp. Pisau bekas sayuran M(2) M(2) M(6) OPRP Hygiene alat
Kulit penjamah
Staphylococcus aureus makanan M (2) L(1) L (2) PRP SOP pemakaian APD
7. Penghalusan bumbu B Staphyloccus aureus Kulit L (1) L (1) L(1) PRP SOP pembuatan bumbu
(bawang putih)
Bacillus cereus Udara L (1) L (1) L(1) PRP
8. Pengirisan seledri B Shigella sp. Pisau bekas sayuran M(2) M(2) M(6)OPRP Hygiene alat
9. Penggilingan B Sallmonella sp. Alat penggiling yang H(3) M(2) H(12) S Hygiene alat
kentang belum dibersihkan
10. Pencampuran bahan B Staphyloccus aureus Kulit Penjamah H (3) L (1) M (4) OPRP SOP Pemakaian APD penjamah makanan
makanan makan
F Rambut Penjamah makan H (3) L (1) M (4) OPRP
11. Pembentukan adonan B Staphyloccus aureus Kulit Penjamah H (3) L (1) M (4) OPRP SOP Pemakaian APD penjamah makanan
makan
F Rambut Penjamah makan H (3) L (1) M (4) OPRP
12. Penggorengan B Salmonella sp Daging ayam H(3) M(2) H(12) S Pengukuran Suhu dan waktu penggorengan
F Rambut Penjamah makan H (1) L (1) M (4) OPRP SOP Pemakaian APD penjamah makanan
K Minyak yang Pemakaian minyak H(3) M(2) H(12) S SOP Pengolahan
teroksidasi yang berulang
13. Distribusi B Staphyloccus aureus Kulit Penjamah H (3) L (1) M (4) OPRP SOP Pemakaian APD penjamah makanan
(penyajian) makan
Bacillus cereus Udara H (3) L (1) M(4) OPRP Pintu ruang pengolahan selalu tertutup
Pasang kawat kasa jendela
F lalat udara H (3) L (1) M (4) OPRP
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU HACCP
- - CCP
Y Y
Penggorengan
RENCANA KERJA JAMINAN MUTU HACCP
3. Pencucian
Pencucian kentang juga termasuk tahap persiapan. Pencucian
dilakukan setelah semua kentang sudah dikupas bersih dari kulitnya
lalu dicuci menggunakan air yang mengalir. Pada tahap pencucian
kentang, telur ayam dan bawang putih ini termasuk CCP karena proses
pencucian bisa saja menambah kontaminasi oleh bahaya yang lain
sperti air yang digunakan bisa mengandung bakteri E. coli , kaporit,
logam berat atau kotoran sehingga perlu pengecekan kualitas air
selama 1x/6 bulan dan melihat SSOP persiapan bahan makanan.
b. Penghalusan Bawang putih
Bawang putih dihaluskan menggunakan blender bumbu. Blender
yang digunakan sudah dalam keadaan bersih dan untuk bumbu sudah
dicuci terlebih dahulu. Penghalusan bawang putih tidak termasuk CCP
yaitu tindakan pengendalian atau pencegahan bahaya, karena adanya
kemungkinan kontaminasi dari udara yaitu B. cereus atau dari
penjamah sendiri yaitu Staphylococcus aureus.
c. Pengirisan seledri
Pengirisan seledri dilakukan setelah dicuci terlebih dahulu. Pisau
untuk mengiris sebelumnya digunakan untuk memotong daging dan
belum dicuci terlebih dahulu, sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi silang bakteri Salmonella sp. Pengirisan tidak termasuk
CCP karena bukan merupakan tindakan pengendalian atau pencegahan
bahaya.
d. Penggilingan kentang
Pada proses penggilingan kentang, alat yang digunakan sudah
dibersihkan terlebih dahulu. Kemungkinan terjadinya kontaminasi
silang tidak ada. Proses penggilingan kentang tidak termasuk CCP
karena bukan merupakan tindakan pengendalian atau pencegahan
bahaya.
4. Pembentukan adonan
Pada saat pembentukan adonan kemungkinan bahaya yang akan
timbul yaitu bakteri staphylococcus aureus yang bersal dari kulit
penjamah makanan serta bahaya fisik yaitu rambut. Pembentukan
adonan tidak termasuk CCP karena bukan merupakan tindakan
pengendalian atau pencegahan terjadinya bahaya sehingga hanya
dikendalikan dengan OPRP yaitu bahaya hanya dapat diminimalisir.
5. Penyimpanan
Penyimpanan tepung terigu, telur ayam, bumbu seperti garam,
lada, penyedap rasa dan minyak di simpan pada suhu ruang 32 0C yang
seharusnya adalah 25-300C . Pada saat penyimpanan bahan makanan
kering sudah diperhatikan tanggal kadaluwarsa dan memakai sistem FIFO
dan FEFO. Penyimpanan kentang dilakukan setelah proses pencucian dan
disimpan pada suhu chiller 60C di dalam kantong kresek besar yang sudah
diikat rapat. Pada saat penyimpanan bisa saja ada bahaya fisik yaitu
rambut dari penjamah makanan.
Proses penyimpanan tidak termasuk CCP karena bukan merupakan
tindakan pengendalian atau pencegahan terjadinya bahaya sehingga hanya
dikendalikan dengan OPRP dan PRP.
6. Pengolahan
Kentang yang sudah disimpan dan di potong-potong lalu digoreng
dengan suhu 1300C dalam waktu 4 menit sampai berwarna kecoklatan.
Kemudian kentang yang sudah digoreng digiling menggunakan mesin
penggiling. Setelah itu semua bahan dicampur yaitu kentang giling, ayam
giling, tepung, telur dan bumbu dicampur jadi satu kemudian dibentuk
bulat. Pada saat pembentukan adonan penjamah makanan tidak
menggunakan APD yaitu handscone dan masker sehingga bisa membuat
kontaminasi dari tangan penjamah ke adonan yang mengandung bakteri
staphylococcus aureus. Setelah adonan dibentuk, langsung digoreng pada
suhu 1440C selama 5 menit. Proses penggorengan ini dapat menghilangkan
bakteri Salmonella yang ada pada daging ayam. Wajan yang digunakan
sebelumnya sudah dalam keadaan bersih. Proses penggorengan merupakan
CCP karena tahap ini untuk menghilangkan bahaya yang mungkin timbul
sampai tingkat yang dapat diterima seperti minyak yang teroksidasi.
Minyak yang teroksidasi timbul apabila minyak digunakan berulang kali
dengan suhu penggorengan terlalu tinggi yaitu > 2000C, Tetapi saat proses
penggorengan perkedel suhu penggorengan adalah 1440C dengan suhu
normal penggorengan adalah ±1000C.
7. Distribusi
Perkedel kentang yang sudah masak tidak langsung dihidangkan
karena masakan yang lain masih belum matang. Perkedel kentang
ditempatkan pada wadah sementara yang berbentuk kotak plastik dan
disimpan di lemari pada suhu ruang 320C.
Proses distribusi dilakukan dalam waktu ≤ 2 jam, sehingga cukup
diamankan dengan penutup saji agar tidak ada pencemaran dari
lingkungan seperti debu atau serangga. Apabila waktu penjamahan
makanan ≥ 2 jam kemungkinan ada pertumbuhan bakteri pada perkedel
yaitu B. cereus.