Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Masalah : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Pokok Pembahasan : PHBS di Rumah Sakit
Sub Pokok Pembahasan : Gambaran tentang PHBS di Rumah Sakit
Sasaran : Pasien, Keluarga Pasien dan pengunjung
Jam : 11.00 WIB
Waktu : 25 menit
Tanggal : 26 Agustus 2019
Tempat : RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya
Nama Penyuluh :
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 25 menit, diharapkan klien, keluarga klien dan
pengunjung mampu memahami dan mengerti tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat
di Rumah Sakit
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit tentang PHBS, diharapkan
keluarga dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian PHBS dirumah sakit
2. Menjelaskan tentang manfaat PHBS dirumah sakit
3. Menjelaskan Tentang pencegahan infeksi dirumah sakit
C. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian PHBS dirumah sakit
2. Manfaat PHBS dirumah sakit
3. Kegiatan PHBS dirumah sakit
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Kegiatan Penyuluhan
Pasien dan
No Waktu Mahasiswa
keluarga
1 5 Menit 1. Pembukaan :
1) Memberi salam. 1. Menjawab salam
2) Perkenalan. 2. Mendengarkan
3) Memberikankontrakwaktu. dan
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran. memperhatikan

2 15 Menit 2. Pelaksanaan :
1) Menjelaskan materi penyuluhan 1. Memberitanggap
secara berurutan dan an.
teraturmengenai definisi PHBS 2. Memperhatikan.
pencegahan dan penatalaksanaan 3. Menanyakanhal
dalam PHBS yang belumjelas.
4. Mendengarkan.

3 5 Menit 3. Evaluasi : 1. Menjawabpertan


1) Meminta masyarakat untuk yaan.
menjelaskan kembali atau 2. Ikutaktif.
menyebutkan definisi PHBS, dan
pencegahan PHBS dirumah sakit
dan penatalaksanaannya

4 5 Menit 4. Penutup :
1) Menanyakanpadapasiendankeluar 1. Menjawab salam
gatentangmateri yang
telahdisampaikan.
2) Menyimpulkanmateri.
3) Mengucapkansalam.
G. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian PHBS dirumah sakit
2. Menjelaskan tentang manfaat PHBS di rumah sakit
3. Menjelaskan tentang pencegahan infeksi dirumah sakit

Lampiran

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH SAKIT

A. Pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan.
PHBS Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rumah sakit merupakan salah satu
fasilitas pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat
sehingga berpotensi menjadi sumber penularan penyakit bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung. Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang
ada di fasilitas pelayanan kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang
dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan kepada penderita lain atau petugas di
fasilitas pelayanan kesehatan ini disebut dengan infeksi rumah sakit.
Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena kurangnya kebersihan fasilitas
pelayanan kesehatan atau kurang higienis atau tenaga kesehatan yang melakukan
prosedur medis tertentu kurang terampil atau kurangnya kepatuhan klien, keluarga
dan pengunjung dalam menerapkan peraturan. Penularan penyakit juga dapat
terjadi karena tidak memadainya fasilitas sanitasi seperti ketersediaan air bersih,
jamban dan pengelolaan limbah.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2004 ternyata infeksi
rumah sakit merupakan salah satu penyumbang penyakit tertinggi. Persentase
tingkat risiko terjangkitnya infeksi rumah sakit di Rumah Sakit Umum mencapai
93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya 6,6%, 1,6-80,8 % diantaranya
merupakan penyakit saluran pencernaan.
PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di
fasilitas pelayanan kesehatan.
B. Manfaat PHBS dirumah sakit
Bagi pasien/keluarga pasien/pengunjung :
1. Memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat,
2. Terhindar dari penularan penyakit,
3. Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
4. Meningkatan derajat kesehatan pasien.
Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit :
1. Mencegah terjadinya penularan penyakit,
2. Meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat
untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi
masyarakat.
C. Beberapa kegiatan PHBS yang dapat dilakukan di fasilitas rumah sakit yaitu:
1. mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)
2. penggunaan air bersih
3. penggunaan jamban sehat
4. membuang sampah pada tempatnya
5. larangan merokok dirumah sakit
6. tidak meludah sembarangan
7. pemberantasan jentik nyamuk
Di rumah sakit, infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat menular dengan
mudah lewat interaksi langsung mau pun tidak langsung (kontak fisik-udara)
yaitu

1. antara petugas medis ke pasien,


2. pasien satu kepada pasien lain
3. dari pasien kepada pengunjung.
Dulu infeksi nosokomial atau infeksi yang didapat pasien setelah masuk
rumah sakit dianggap karena faktor lingkungan yang jelek. Tetapi ternyata paling
banyak karena tangan dokter. Bahkan ada istilah dokter adalah pembunuh
bertangan kosong. Meski mengkhawatirkan, kasus sebenarnya dapat dicegah
secara sederhana, yakni membiasakan mencuci tangan dengan benar. Penelitian
teranyar menunjukkan, cuci tangan pakai sabun mampu menghilangkan 92 persen
organisme penyebab infeksi di tangan. Sayangnya, di banyak negara angka
kepatuhan tenaga medis untuk mencuci tangan masih rendah. Di banyak negara
angka kepatuhan para dokter dalam menjalankan cuci tangan hanya sekitar 50-60
persen. Rendahnya tingkat kepatuhan para dokter dalam mencuci tangan juga
diakui oleh Dr.Akmal Taher, Sp.U, Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kemenkes RI. Di rumah sakit, yang tingkat kepatuhannya paling tinggi memang
perawat. Mungkin ini karena dokter cenderung meremehkan. Karena itu masih
diperlukan perubahan budaya untuk meningkatkan motivasi. Ia menambahkan,
mencuci tangan adalah tindakan pencegahan agar tak mudah menularkan kuman
ke orang lain. "Hampir 70 persen kasus infeksi bisa dicegah, tapi masalahnya 90
persennya dipengaruhi oleh perilaku," katanya. Akmal mencontohkan berbagai
kasus infeksi yang akhir-akhir ini mengancam, seperti ebola atau MERS, tindakan
pencegahannya tetap sama, yakni mencuci tangan.
D. Berikut ini saat-saat yang penting tenaga kesehatan harus membersihakan
tangan yaitu:
1. Sebelum menyentuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan dari tubuh pasien
4. Setelah menyentuh pasien
5. Setelah menyentuh benda-benda disekitar pasien
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dimsum.its.ac.id

http://www.blogcatalog.com/blog/kumpulan-tips-pilihan

http://wafiqhisyam.blogspot.com/2007/10/pola-hidup-sehat

http://mediaindonesia.com/index

Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat , 2016

Anda mungkin juga menyukai