Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakangmasalah ............................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah...................................................................................... 4
1.3 Tujuan penulisan .......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tinjauan iterator Kritis ............................................................ 6
2.2 Fungsi Tinjauan Literatur ..........................................................................6
2.3 Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka ..........................................................7
2.4Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka ............................................... 8
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 10

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tinjauan Literatur (Literature Review) merupakan salah satu bab yang hampir selalu
ditemukan dalam proposal penelitian dan laporan penelitian, termasuk skripsi, tesis,
dan disertasi. Tinjauan Pustaka tidak ditemukan dalam sebuah artikel jurnal ilmiah
atau prosiding seminar ilmiah, dan fungsi Tinjauan Pustaka di sini diambil alih oleh
bagian Pendahuluan.Di luar negeri, orang sering juga menerbitkan Literature Review
sebagai artikel dalam jurnal ilmiah.
Istilah Tinjauan Pustaka diterjemahkan secara langsung dari Literature
Review.Namun demikian, bagian ini tidak sekedar meninjau pustaka pada bagian
permukaan saja, melainkan jauh 'masuk ke dalam'.Hal itu diperlukan agar kita bisa
melihat lebih banyak, bisa melakukan evaluasi dan sintesis dari isi pustaka yang kita
gunakan.
Membuat Tinjauan Pustaka yang baik tidak lah mudah dan memerlukan keterampilan
dan usaha dari kita.Perlu diketahui bahwa Tinjauan Pustaka bukan hanya sekedar
daftar hasil penelitian sebelumnya yang sudah diterbitkan.Lebih dari pada itu, kita
harus melakukan evaluasi dan sintesis sehingga sebuah Tinjauan Pustaka yang kita
hasilkan memiliki nilai akademik yang tinggi.
Maka dari itu disini pemakalah mencoba untuk menguraikan secara sederhana
mengenai pengertian dari tinjauan pustaka, fungsi dan tujuan dari tunjauan pustaka,
cara membuat tinjauan pustaka. Semoga bermanfaat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian dari tinjauan atau kajian literatur kritis?
2. Apa saja Fungsi dari penulisan tinjauan literatur?
3. Bagaimanakah Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka?
4. Apa sajakah Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian dari tinjauan atau kajian literatur.
2. Untuk memahami Fungsi dari penulisan tinjauan literatur.
3. Untuk menidentifikasi Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka.
4. Untuk memhami Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tinjauan Literatur Kritis


Apa yang disebut dengan Tinjauan Pustaka. Cooper (1988) mendefinisikan Tinjauan
Pustaka sebagai berikut:

"... a literature review uses as its database reports of primary or original scholarship,
and does not report new primary scholarship itself. The primary reports used in the
literature may be verbal, but in the vast majority of cases reports are written
documents. The types of scholarship may be empirical, theoretical, critical/analytic,
or methodological in nature. Second a literature review seeks to describe, summarise,
evaluate, clarify and/or integrate the content of primary reports."
Yang pemakalah artikan bahwa Tinjaun pustaka diambil dari kata bahasa
Inggris yakni Literature review yaitu,Tinjauan Pustaka merupakan bentuk tulisan
terencana dan terperinci, mengenai pandangan tentang suatu penelitian yang telah
dilakukan terhadap penelitian lain yang sedang atau akan dilakukan. Umumnya isi
dari tinjauan pustaka bersifat kritis terhadap tema yang diangkat.
Dalam sumber lain, menyebutkan bahwa, Tinjauan pustaka atau disebut
dengan nama lain kajian pustaka adalah daftar referensi dari semua jenis referensi
seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory
manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua
referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi
ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan
tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).

Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah adalah salah satu bagian penting
dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Cooper dalam Creswell
mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan yakni;
menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat
dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan
literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam penelitian-penelitian
sebelumnya.[1]
Selanjutnya Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama kajian
pustaka adalah untuk menentukan apa yang telah dilakukan orang yang berhubungan
dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Selain itu dengan kajian pustaka tidak
hanya mencegah duplikasi penelitian orang lain, tetapi juga memberikan pemahaman
dan wawasan yang dibutuhkan untuk menempatkan topik penelitian yang kita
lakukan dalam kerangka logis. Dengan mengkaji penelitian sebelumnya, dapat
memberikan alasan untuk hipotesis penelitian, sekaligus menjadi indikasi
pembenaran pentingnya penelitian yang akan dilakukan. Lebih lanjut Anderson

3
mengemukakan bahwa kajian pustaka dimaksudkan untuk meringkas, menganalisis,
dan menafsirkan konsep dan teori yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian.
Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep
yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang
diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari
gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan
pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau
pustaka.Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau
landasan teoritis dalam penelitian.
Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang
dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan.
Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti
sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja
sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka.Literatur atau bahan
pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian.
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti
lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan
masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah
dibaca.Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada
beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat
dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama
(Adam, 1976;Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”
Dari beberapa pengertian mengenai tinjauan pustaka diatas.Dapat ditarik
kesimpulan bahwa tinjauan pustaka adalah bagian awal yang sangat penting untuk
dilakukan oleh seorang peneliti sebelum mulai melakukan penelitiannya. Kajian atau
tinjauan pustaka akan sangat menolong peneliti dalam menentukan hipotesis dari apa
yang akan diteliti berikut juga agar meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang ia
lakukan belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga secara tidak langsung
tinjauan pustaka dapat menjadi sebuah acuan agar tidak ada plagiasi dalam sebuah
proses penelitian.

2.2 Fungsi Tinjauan Literatur


Fokus penelitian yang sedang dikerjakan perlu diulas melalui kajian pustaka yang
dihasilkan.Kajian pustaka ini dapat berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian,
makalah, risalah, dan karya-karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi.Dalam
Kajian pustaka, peneliti membuat deskripsi secara sistematis tentang hasil penelitian
sebelumnya, yang sejalan dengan topic penelitian yang sedang dilakukannya. Dengan
kata lain, topic penelitian dibandingkan dengan kajian-kajian yang sama dengan hasil
penelitian terdahulu.

4
Kesuma (2007: 36), salah seorang ahli metodologi penelitian menyebutkan bahwa
terdapat tiga fungsi dari kajian pustaka, yaitu:[2]
1. Untuk memastikan pernahnya masalah yang lagi diteliti dilakukan oleh peneliti
lain.
2. Apakah masalah yang diteliti dikaji secara komprehensif, lengkap dan hasilnya
memuaskan atau tidak.
3. Mengungkapkan kekhasan atau perbedaan masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan uraian ini, penulis berpandangan bahwa kajian pustaka sangat
bermanfaat untuk memetakan posisi penilaian yang sedang dilakukan.
Sejalan dengan fungsi ini, kajian pustaka bermanfaat untuk: (a) memperdalam
pengetahuan ihwal masalah yang diteliti sehingga menguasainya. (b) menegaskan
karangka teoritis yang dijadikan landasan atau karangka berfikir terhadap masalah
penelitian. (c) mempertajam konsep-konsep yang digunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesis-hipotesis, dan (d) menghindarkan terjadinya pengulangan
penelitian terhadap masalah yang diteliti.
Sehingga terdapat dua manfaat penting dari tinjauan pustaka yaitu manfaat
epistimologi dan praktik.Manfaat epistimologi terkait dengan pendalaman
pengetahuan, penajaman teori, dan konsep yang terkait dengan focus penelitian.
Manfaat praktik terkait dengan tidak berulangnya penelitian yang sama.
Tinjauan Pustaka merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah tesis atau
disertasi. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi adanya Tinjauan Pustaka dalam
tulisan ilmiah sebagaimana yang ditayangkan oleh Deakin University Library:[3]
· Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong (gap) dalam literatur yang perlu
diisi melalui penelitian
· Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dalam
penelitian. Kita bisa melihat apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum. Jika
sudah dilakukan, seberapa dalam pengetahuan yang telah diperoleh dan kemungkinan
untuk pengembangannya lebih lanjut.
· Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai. Penelitian adalah sebuah upaya
untuk memperbaiki apa yang sudah diperoleh sebelumnya.
· Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian dan publikasi
dalam bidang ilmu kita masing-masing.Tujuannya adalah agar kita bisa lebih mudah
membangun jejaring akademik.
· Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yang sedang kita geluti.
· Untuk menunjukkan bahwa kita memiliki akses terhadap database informasi
ilmiah yang berhubungan dengan topik penelitian kita
· Untuk memberikan landasan teori terhadap penelitian kita sehingga bisa
menunjukkan posisi penelitian kita dibandingkan dengan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya.
· Untuk mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan
topik penelitian kita.

5
· Untuk mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian
kita.

2.3 Kriteria Pemilihan Sumber Pustaka


Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup:[4]
1) Ketetapan (adequa-cy)
Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2) Kejelasan (clarity)
Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3) Empiris (empericalness)
Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4) Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan
peneliti untuk mencari informasi.
5) Kemutakhiran (Recen-cy)
Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to
date).
6) Relevansi (relevance)
Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7) Meyakinkan (convic-ingness)
Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.

Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu: sumber acuan umum dan khusus,
penelitian dapat melakukan dua penelaahan atau analisis dalam mengambarkan kajian
pustaka yang berkaitan. Penalaran deduktif dilakuakn berdasarkan teri-teri atau
konsep-konsep umum yang ada dan penalaran induktif dilakukan berdasarkan sintesis
atau pemaduan hasil-hasil penelitian.[5]
Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya dari
artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan langsung
dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum merupakan indeks, yaitu daftar
pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau wacana atau berupa abstrak.
2. Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian
penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara
langsung kepada pembaca.Sumber primer penelitian pendidikan adalah journal,
misalnya Journal of Research in Science Teaching.Ada journal yang diterbitkan
bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan hasil
penelitian.
3. Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya
orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan,
kajian penelitian, atau buku tahunan

6
2.4 Langkah-Langkah Menyusun Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan
menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan
kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam sebuah penelitian. Banyak cara
dan model membuat kajian pustaka, Creswell mengemukakan beberapa model sesuai
dengan pendekatan penelitian yang dilakukan. Untuk pendekatan kualitatif, model
pertama, peneliti menempatkan kajian pustaka pada bagian pendahuluan, ini
dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan latar belakang secara teoritis
masalah-masalah penelitian. Model kedua, menempatkan kajian pustaka pada bab
terpisah seperti halnya pada pendekatan kuantitatif, model ketiga Kajian pustaka
ditempatkan pada bagian akhir penelitian bersamaan dengan literatur terkait. [6]
Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori dan konsep
pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau menggambarkan secara
detail literatur dalam bagian khusus dengan judul seperti tinjauan pustaka, kajian
teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir penelitian meninjau kembali literatur
terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.
Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian pustaka menurut
Donald Ary dan Creswell sebagai berikut:[7]
1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari
materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa didapatkan
dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature
map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara lengkap.
4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai
dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan teori-
teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan variabel penelitian.
6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik penelitian
yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan orisinalitas dan
pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding dengan literatur yang
sudah ada.
Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian pustaka berbagai jenis
metode/pendekatan penelitian. Selain itu juga dapat mempersempit ruang lingkup
penelitian yang di ajukan sehingga rumusan masalah dan langkah penelitian lebih
jelas dan dapat dilakukan dengan baik.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Langkah awal yang sangat menentukan dalam sebuah penelitan adalah menentukan
topik penelitian yang benar-benar mendesak untuk diteliti.Selain itu akses terhadap
partisipan/sampel, sumber-sumber lain, dan memiliki ketersediaan literatur penting
untuk dipertimbangkan.
Kajian pustaka tidak hanya membantu memverifikasi masalah-masalah penelitian,
tetapi juga membantu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan penyusunan
instrument penilitian.
Langkah-langkah penting dalam melakukan kajian pustaka adalah mengidentifikasi
kata kunci topik penelitian untuk mencari literatur yang berkaitan seperti jurnal,
buku-buku, dan penelitian lain yang relevan dengan penelitian yang akan di lakukan.
Selanjutnya membuat peta literatur yang mencerminkan keterkaitan teori-teori dan
konsep-konsep, kemudian mencatat bibliografi sumber literatur secara lengkap,
setelah itu membuat kajian pustaka dengan mendeskripsikan literatur yang ada dalam
sebuah tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai