Anda di halaman 1dari 2

Thermoelectric Materials

Asep Ridwan Nugraha∗ 1

August 25, 2019

1 NIM: 20219012, Jurusan Fisika,


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Instutut Teknologi Bandung
∗ Email : aseprid1nugraha@gmail.com

1 Rangkuman
Tingginya kebutuhan energi konvensional tidak sebanding dengan persediaan energi tersebut
di alam. Bahan baku energi konvensional bukan merupakan bahan baku yang mudah untuk
diperbaharui, oleh sebabnya keterbatasan tersebut mengakibatkan kelangkaan. Disamping itu
penggunaan energi konvensional seperti batu bara dan minyak bumi mengakibatkan adanya
penurunan kualitas lingkungan karena polusi yang dihasilkan. Dalam beberapa tahun ini ter-
moelektrik sudah diobservasi dan dikembangkan sebagai penghasil energi yang ramah lingkungan
dan memanfaatkan panas buangan.
Prinsip kerja termoelektrik adalah mengonversi perbedaan temperatur (∆T ) menjadi beda
tegangan (∆V ) yang disebut sebagai efek seebeck sedangkan mengonversi beda tengangan men-
jadi beda temperatur disebut dengan efek peltier. Efek Seebeck merupakan fenomena termoelek-
trik yang tengah dimanfaatkan dan dikembangkan. Performa yang baik dari sebuah sistem
termoelektrik dapat menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan. Pengembangan ter-
moelektrik terfokus pada bagaimana memaksimalkan performa system termoelektrik, khususnya
untuk material semikonduktor yang memegang peranan utama dalam menentukan banyaknya
energi listrik yang terkonversi ataupun sebaliknya.
Unjuk kerja material termoelektrik dapat dikarakterisasi melalui dimensionless figure of
merit (ZT ) dimana persamaannya adalah sebagai berikut:

α2 T
ZT = (1)
ρκ

nilai ZT tergantung pada koefisien Seebeck (α), resistivitas (ρ) dan konduktivitas termal
(κ). Konduktivitas termal yang kecil mampu meningkatkan unjuk kerja material termoelektrik,
karena mampu mempertahankan beda temperatur ketika temperatur yang diberikan semakin
tinggi.
Berdasarkan studi literatur, selama lebih dari satu dekade para peneliti dari berbagai institusi
mencari material termoelektrik yang mempunyai nilai ZT > 1. Tabel 1 ini merupakan nilai ZT
dari material termolektrik berbasis BiTe yang sudah dilaporkan:

Table 1: Nilai ZT dari material termolektrik berbasis BiTe


Penulis Tahun publikasi Material ZT
Venkatasubramani et al. [1] 2001 Bi2Te3/Sb2Te3 2.40
Poudel, et al. [2] 2008 Bi2Te3/Bi2Te2.83Se0.17 1.40
Cao et al. [3] 2014 (Bi0.2Sb0.8)2Te3 1.26

1
Pada gambar 1 di bawah ini, Bi3 T e3 dan Sb2 T e3 yang mempunyai nilai ZT optimum pada
rentang suhu ruang. Titik puncak nilai ZT pada material ini berada pada rentang 0.8 sampai
dengan 1.1 untuk semikonduktor tipe n dan p. Pada rentang suhu sedang yaitu berkisar (500-
900K) nilai ZT paling optimum adalah material berbasis Te, seperti PbTe, GeTe atau SnTe.
Sedangkan pada suhu tinggi (> 900K)para peneliti menggunakan sillicon-germanium alloys tipe
n ataupun p dengan nilai ZT berkisar pada rentang 0.6 - 0.8.

Figure 1: Figure of merit (ZT) dari berbagai material yang digunakan untuk power generation

References
[1] R. Venkatasubramanian, E. Siivola, T. Colpitts, and B. O’Quinn, “Thin-film thermoelectric
devices with high room-temperature figures of merit,” Nature, vol. 413, no. 6856, pp.
597–602, 2001. [Online]. Available: https://doi.org/10.1038/35098012

[2] B. Poudel, Q. Hao, Y. Ma, Y. Lan, A. Minnich, B. Yu, X. Yan, D. Wang,


A. Muto, D. Vashaee, X. Chen, J. Liu, M. S. Dresselhaus, G. Chen, and
Z. Ren, “High-thermoelectric performance of nanostructured bismuth antimony telluride
bulk alloys,” Science, vol. 320, no. 5876, pp. 634–638, 2008. [Online]. Available:
https://science.sciencemag.org/content/320/5876/634

[3] B. Cao, J. Jian, H. Wang, J. Chen, H. Wu, and N. Shaheen, “Enhanced thermoelectric perfor-
mance through homogenously dispersed MnTe nanoparticles in p- Enhanced thermoelectric
performance through homogenously,” Chin. Phys. B, vol. 27, no. 4, pp. 0–7, 2018.

Anda mungkin juga menyukai