Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha pengasih lagi
maha penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-NYA yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-NYA kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
presentasi ini serta kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Uli Basa
Sidabutar,S.Kom, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ini.

Demikianlah akhir kata dari kami ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan kepada kami khususnya. Kami mengucapkan terima kasih
kepada pihak- pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.Untuk lebih meningkatkan
kualitas makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca.

Medan, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan.........................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

2.1 Pengertian Konfigurasi Jalur............................................................................................2

2.2 Pengertian Pengendalian Aliran (Flow Control)..............................................................3

2.3 Fungsi Pengendalian Kesalahan (Error Control)..............................................................4

2.4 Data Link Control Protocol..............................................................................................5

BAB III.......................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................................9

3.2 Saran...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti
kita lakukan setiap hari untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Komunikasi
dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi atau pemberitahuan dari pihak lain yang
tentunya melakukan komunikasi itu sendiri.Dalam dunia teknologi komputer dan internet,
komunikasi pun terjadi antara komponen data yang satu dengan yang lainnya, dan tentunya
dal am komunikasi data tersebut terdapat sistem yang mengatur jalannya komunikasi itu
sendiri.

Komunikasi yang diatur dalam suatu sistem komunikasi dilakukan untuk


mendapatkan informasi menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan.Pada dasarnya Komunikasi
Data merupakan proses pengiriman informasi diantaranya menggunakan Fungsi Data
Link,Pembentukan Frame,Syncronisasi Data Link dan Konfigurasi Saluran Tulisan ini
membuat Kita lebih memahami tentang Komunikasi data. Di manamateri yang Kami
informasikan banyak kita jumpai sehari-hari

1.2 Rumusan Masalah

 Pengertian konfigurasi saluran dalam komunikasi data.


 Pengertian dan fungsi pengendalian aliran (flow control).
 Data link control protocol.
 Fungsi pengendalian kesalahan (error control).

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Komunikasi
Data. Serta memberikan pemahaman dasar tentang komunikasi data terutama mengenai
protokol komunikasi tentang data link yang dapat memberikan kemudahan, wawasan, dan
pengetahuan bagi orang-orang yang ingin belajar dan berkecimpung dalam dunia teknologi
informasi

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konfigurasi Jalur


Konfigurasi jalur adalah yang menentukan cara menghubungkan piranti-piranti yang
hendak berkomunikas dapat dibedakan menjadi titik ke titik atau multititik.

a. Titik ke titik (point to point)

Titik ke titik menghubungkan secara khusus dua buah piranti yang hendak berkomunikasi.
Model seperti ini dapat diterapkan pada dua buah komputer yang berkomunikasi melalui
kabel paralel, misalnya untuk melakukan penyalinan berkas antara kedua komputer tersebut.
Contohn yang lain yaitu pada komunikasi computer dengan printer melalui port paralel atau
serial.

b. Multititik (multipoint)

Multititik menyatakan hubungan yang memungkinkan sebuah jalur dapat digunakan oleh
sejumlah piranti yang berkomunikasi. Model seperti ini antara lain ditemukan pada jaringan
yang menggunakan topologi bus. Dua buah piranti yang berkomunikasi dapat memiliki salah
satu dari tiga kemungkinan arah transmisi antara lain sebagai berikut.

1) Simplex

Simplex menyatakan arah transmisi yang hanya memungkinkan isyarat mengalir satu arah.
Contoh yang umum yaitu siaran televisi, yang memancarkan isyarat dari stasiun televisi ke
antena TV ini tak ada isyarat balik yang berasal dari TV ke stasiun TV. Hubungan antara
piranti pembaca barcode dengan komputer merupakan contoh lain yang menggunakan
transmisi simplex.

2) Half Duplex

Half duplex menyatakan hubungan dua arah yang hanya dapat dilakukan secara bergantian.
Arah transmisi seperti ini dapat dianalogikan dengan sebuah jalan darurat yang dapat dilalui
kendaraan daridua arah, tetapi tidak secara bersamaan.Contoh komunikasi yang
menggunakan model seperti ini terdapat pada walkie-talkie atau CB.Fungsi pengirim dan
penerima harus dilakukan secara bergantian.

3) Full Duplex

2
Full duplex menyatakan hubungan dua arah yang dapat dilakukan secara bersamaan. Model
seperti ini dapat dianalogikan dengan jalur dua arah.Telepon merupakan contoh yang
menggunakan arah transmisi seperti ini.

2.2 Pengertian Pengendalian Aliran (Flow Control)


Flow Control adalah suatu teknik untuk memastikan / meyakinkan bahwa suatu
stasiun transmisi tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control,
buffer dari receiver akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data
diterima, harus dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap
menerima banyak data Ini adalah mekanisme untuk pengirim dan penerima untuk mengontrol
kecepatan transmisi, sehingga node penerima tidak kewalahan dengan data dari transmisi
node. Flow control harus dibedakan dari kontrol kongesti, yang fungsinya digunakan untuk
mengendalikan aliran data ketika kemacetan telah benar-benar terjadi.

Flow control ini penting karena jika computer pengirim mengirimkan informasi pada
tingkat yang lebih cepat dari komputer tujuan untuk menerima dan memproses mereka. Hal
ini dapat terjadi jika komputer penerima memiliki beban lalu lintas berat dibandingkan
dengan komputer pengirim, atau jika komputer penerima memiliki lebih sedikit daya
pemrosesan dari komputer pengirim.

Teknik flow control ada 2 yaitu Stop dan wait flow control dan sliding window flow
control ( flow control jendela pergeseran

 Stop and wait flow control.

Cara kerjanya :

Protocol oni memiliki karakteristik dimana pengirim mengirimkan sebuah


frame dan kemudian menunggu acknowledgment sebelum memprosesnya lebih
lanjut.Mekanisme stop and wait dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar di
atas, dimana DLC (Data Line Carrier) mengizinkan sebuah message untuk
ditransmisikan (event1), pengujian terhadap terjadinya error dilakukan dengan
teknik seperti VCR (Vertical Redundancy Check) atau LRC (Longitudinal
Redundancy Check) terjadi pada (even 2) dan pada saat yang tepat sebuah
ACK(Acknowledgment) atau NAK(Negative acknowledgment) dikirimkan kembali
untuk ke stasiun pengirim (event 3).

3
Tidak ada messages lain yang dapat ditransmisikan selama stasiun
penerima mengirimkan kembali sebuah jawaban. Jaadi istilah stop and wait diperoleh
dari proses pengiriman , menghentikan transmisi berikutnya, dan menunggu jawaban.

 Flow Control Jendela Pergeseran (sliding-window flow control)


Masalah utama yang selama ini adalah bahwa hanya satu frame yang dapat
dikirimkan pada saat yang sama. Dalam keadaan antrian bit yang akan dikirimkan
lebih besar dari panjang frame maka diperlukan suatu efisiensi.
Untuk memperbesar efisiensi yang dapat dilakukan dengan
memperbolehkan transmisi lebih dari satu frame padasaat yang sama. Bila suatu
station A dan B dihubungkan dengan jalur full-duplex, station B mengalokasikan
buffers dengan selebar n frame, yang berarti stasiun B dapat menerima
frame, dan station A diperbolehkan untuk mengirim frame tanpa menunggu adanya
jawaban.
Untuk menjaga jejak dimana frame yang dikirimkan sedang dijawab maka
masing-masing jawaban diberi label dengan nomor yang urut. Station B menjawab
frame dengan mengirimkan jawaban yang dilengkapi nomor urut dari frame
berikutnya yang diinginkan. Jawaban ini juga memiliki maksud untuk
memberitahukan bahwa station B siap untuk menerima n frame berikutnya, dimulai
dengan nomor urut yang telah tercantum. Skema ini juga dapat dipergunakan untuk
menjawab lebih dari satu frame.

2.3 Fungsi Pengendalian Kesalahan (Error Control)


Pengiriman data tidak terlepas dari kesalahan, baik dalam proses pengiriman maupun
penerimaan. Fungsi error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada
waktu data dikirimkan.Error Control untuk mendeteksi dan memperbaiki error-error yang
terjadi dalam transmisi frame-frame.

Ada 2 tipe error yang mungkin :


 Frame hilang : suatu frame gagal mencapai sisi yang lain
 Frame rusak : suatu frame tiba tetapi beberapa bit-bit-nya error.

Teknik-teknik umum untuk error control, sebagai berikut :


 Deteksi error, dipakai CRC.

4
 Positive acknowledgment : tujuan mengembali-kan suatu positif acknowledgment
untuk penerimaan yang sukses, frame bebas error.
 Transmisi ulang setelah waktu habis : sumber mentransmisi ulang suatu frame yang
belum diakui setelah suatu waktu yang tidak ditentukan.
 Negative acknowledgment dan transmisi ulang : tujuan mengembalikan negative
acknowledgment dari frame-frame dimana suatu error dideteksi. Sumber
mentransmisi ulang beberapa frame.

Alur pendeteksian kesalahan dan retransmission adalah sebagai berikut:


 Pengirim memasukkan/menyisipkan error-detecting kode di dalam PDU
 Penerima memeriksa kode pada PDU yang datang/yang berikutnya
 Jika diketahui ada kesalahan, paket langsung dibuang
 Jika pemancar tidak mendapatkan pengakuan dalam waktu yang layak, maka protokol
penerima mengirimkan sinyal retransmit.

2.4 Data Link Control Protocol


Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI,
yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan
menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan
yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling
berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah
segmen local area network (LAN) yang sama. Selain seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ada juga data link control protocol lainnya, seperti berikut :

Flow Control
Adalah suatu teknik untuk memastikan / meyakinkan bahwa suatu stasiun transmisi
tidak menumpuk data pada suatu stasiun penerima. Tanpa flow control, buffer dari receiver
akan penuh sementara sedang memproses data lama. Karena ketika data diterima, harus
dilaksanakan sejumlah proses sebelum buffer dapat dikosongkan dan siap menerima banyak
data.

LAPB
LAPB (Link Access Procedure Balance) dikeluarkan oleh ITU-T sebagai bagian dari
standar interface jaringan packet-switching X.25. Ini merupakan subbagian dari HDLC yang

5
hanya menyajikan asynchronous balanced mode (ABM); serta dirancang untuk jalur ujung-
ke-ujung antara sistem pengguna dan simpul jaringan packet-switching. Format frame-nya
sama dengan format frame HDLC.
LAPD (Link Access Procedure, D-Channel) dikeluarkan oleh ITU-T sebagai bagian
dari susunan rekomendasi untuk ISDN (Integrated Services Digital Network). LAPD
menyajikan kontrol data link sepanjang canel D, yang merupakan canel logik pada interface
ISDN-user. Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara LAPD dan HDLC. Sama seperti
LAPB, LAPD dibatasi untuk ABM. LAPD selalu menggunakan nomor urut 7-bit; sedangkan
nomor 3-bit tidak dibiarkan. FCS untuk LAPD selalu CRC 16-bit. Terakhir, bidang alamat
untuk LAPD adalah bidang 16-bit yang sebenarnya berisikan dua subalamat: satu
dipergunakan untuk menentukan salah satu perangkat multiple yang mendukung yaitu: di sisi
pengguna, sedangkan yang lain dipergunakan untuk menentukan salah satu pengguna logik
yang ada dari LAPD di interfacepengguna.

Lolical link control (LCC)


LLC merupakan bagian dari kelompok standar IEEE 802 untuk mengontrol operasi
pada Local Area Network (LAN). LLC tidak memiliki beberapa bentuk seperti yang
ditemukan dalam HDLC namun memiliki bentuk-bentuk yang tidak ada pada HDLC.
Perbedaan yang paling jelas antara LLC dan HDLC adalah dalam hal format frame. Fungsi
kontrol jalur dalam LLC dibagi bagi antara dua lapisan, yakni: lapisan Medium Access
Control (MAC) dan lapisan LLC, yang beroperasi pada bagian atas lapisan MAC.

Protocol Frame Relay


Frame Layer adalah protokol standar untuk LAN internetworking yang menyediakan
metode cepat dan efisien dari transmisi informasi dari perangkat pengguna untuk jembatan
LAN dan router. Protokol Frame Relay menggunakan bingkai terstruktur mirip dengan
LAPD, kecuali bahwa frame header diganti dengan header Frame Relay lapangan byte-2. The
Frame Relay header berisi bidang-DLCI ditentukan pengguna, yang merupakan alamat tujuan
dari bingkai. Ia juga berisi kemacetan dan status sinyal jaringan yang mengirimkan kepada
pengguna. Frame Relay frame ditransmisikan ke tujuan dengan cara sirkuit virtual (jalur logis
dari suatu titik yang berasal dalam jaringan) ke titik tujuan. Sirkuit Virtual mungkin
permanen (PVC) atau diaktifkan (SVC). PVC administratif ditetapkan oleh pengelola
jaringan untuk koneksi point-to-point khusus; SVC ditetapkan di-oleh-panggilan dasar
panggilan.
6
 Keuntungan Frame Relay
Frame Relay menawarkan alternatif yang menarik untuk kedua saluran yang
berdedikasi dan jaringan X.25 untuk menghubungkan LAN ke jembatan dan
router. Keberhasilan protokol Frame Relay didasarkan pada dua faktor yang
mendasari berikut :
 Sirkuit virtual mengkonsumsi bandwidth hanya ketika mereka data
transportasi. Sirkuit virtual yang dapat eksis secara bersamaan di sebuah
saluran transmisi yang diberikan. Selain itu, masing-masing perangkat dapat
menggunakan lebih dari bandwidth yang diperlukan, dan dengan demikian
beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi.
 Peningkatan keandalan jalur komunikasi dan meningkatkan kecanggihan
penanganan kesalahan pada akhir stasiun memungkinkan protokol Frame
Relay untuk membuang frame yang salah dan karena itu menghilangkan
kesalahan-memakan waktu proses penanganan.

Asynchronous Transfer Mode (ATM)


Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan salah satu platform teknologi
jaringan dan infrastruktur komunikasi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan koneksi
antara lain LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) dan MAN (Metropolitan
Area Network). Teknologi ATM memungkinkan semua jenis data (suara, data dan video) bisa
alirkan melalui satu jaringan telekomunikasi.
Teknologi ATM merupakan salah satu hasil dari upaya standarisasi Broadband
Integrated Services Digital Networks (BISDN) yang dilakukan oleh ITU-T pada pertengahan
tahun 1980-an. Teknologi ATM sendiri mengacu pada suatu teknik transmisi paket data
berkecepatan sangat tinggi dengan menggunakan mekanisme switching dan time division
multiplexing yang diterapkan pada sel-sel berukuran tetap dan relatif kecil.
Karakteristik utama dari ATM yang membedakan dengan teknik transmisi lainnya
adalah sebagai berikut:
1) Informasi ditransmisikan dalam bentuk sel berukuran tetap (53 byte)
2) Sel-sel tersebut diidentifikasi dengan cara memberi label pada header dari setiap sel.
3) Sel-sel ditransmisikan berdasarkan urutan yang sudah disusun sebelumnya.
Berdasarkan kemampuannya, ATM memiliki kemampuan sebagai berikut:

7
1) Mendukung layanan untuk semua jenis aplikasi yang ada saat ini dan perkembangan
apliksi di di masa datang
2) Memberikan utilisasi sangat tinggi terhadap s
3) umberdaya jaringan
4) Mengurangi kompleksitas pada switching
5) Mengurangi waktu proses pada node perantara dan mendukung transmisi
berkecepatan sangat tinggi.
6) Mengurangi besar buffer yang diperlukan pada node perantara untuk menghindari
delay dan kompleksitas pengaturan buffer
7) Menjamin performansi yang dibutuhkan oleh aplikasi saat ini mau pengembangannya
di masa datang.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian dan penerapan Protocol komunikasi data dalam kehidupan sehari-hari
tidaklah sesulit yang dibayangkan selama ini.Asalkan ada kemauan dan usaha untuk memulai
dan menerapkanya. Protocol ini ini dapat didesain dalam kehidupan kita., kita akan mudah
untuk mempublikasikan suatu karya tulis baik yang berupa artikel maupun karya ilmiah
dengan bantuan beberapa software.

3.2 Saran
Makalah ini disarankan untuk menjadi bahan rujukan atau referensi terhadap
masyarakat pada umumnya, dan mahasiswa khususnya.Dengan demikianakan menambah
pengetahuan masyarakat dibidang teknologi yang kian berkembang ini.

DAFTAR PUSTAKA

9
Stallings William. (2001). Komunikasi Data dan Komputer : Dasar – Dasar Komunikasi

Data. Jakarta: Salemba Teknika.

http://mycatatanz.blogspot.com/2012/06/protocol-data-link-control.html

http://ryzchacha.blogspot.com/2014/06/konfigurasi-jalur-komunikasi-dan-media.html

http://edu-center9.blogspot.com/2013/05/error-control-pada-komunikasi-data.html

http://ulat-daun.blogspot.com/2011/12/pengenalan-jaringan-komputer-data-flow.html

10

Anda mungkin juga menyukai