Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN KANKER


DIRUANG 9 GINEKOLOGI DAN ONKOLOGI RSUD SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun oleh :
Kelompok 2A
Sony Apriliawan 19007030011021
Lailatul Mukaroma 19007030011058
Eritia Ekky W. 19007030011045
Marya Nurhana 19007030011018

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
A. PENGANTAR
Topik : Dukungan Keluarga
Pokok Bahasan : Dukungan Keluarga pada Pasien Kanker
Hari/tanggal : Kamis, 22 Oktober 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Ruang Tengah R. 9 Ginekologi & Onkologi RSSA
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien R.9 Ginekologi & Onkologi
RSUD Saiful Anwar Malang
Penyaji : Kelompok 2A Program Profesi Ners Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya
Metode : Ceramah dan Diskusi Tanya Jawab
Media dan Alat : Ppt dan Proyektor

B. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan
dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian
dari keluarga. Keluarga juga didefenisikan sebagai kelompok individu yang
tinggal bersama atau tidak adanya hubungan darah, pernikahan, adopsi dan
tidak hanya terbatas pada ke angotaan dalam satu rumah tangga. Dukungan
keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita
yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang bersifat mendukung
selalu siap memberi pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Adanya
perhatian dan kasih sayang, nasehat, dan bantuan yang diberikan anggota
keluarga yang akan memberikan rasa tenang dan aman kepada pasien.
Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang
diperoleh dari orang lain yang dipercaya, sehingga individu tersebut tahu
bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya
(Friedmen, 2010).
Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang peningkatannya
cukup tinggi saat ini. Menurut World Health Organization atau WHO (2014)
kanker merupakan suatu istilah umum yang menggambarkan penyakit pada
manusia berupa munculnya sel-sel abnormal dalam tubuh yang melampaui
batas. Sel-sel tersebut dapat menyerang bagian tubuh lain. Kanker tentu
memberikan dampak yang besar bagi penderitanya, baik secara fisik,
psiokologis, ekonomi maupun aspek kehidupan lainnya. Hal tersebut tentu
mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker. WHO (1996) menjelaskan
kualitas hidup merupakan persepsi mengenai posisi individu di dalam konteks
budaya dan nilai di mana individu tersebut hidup dan dalam hubungannya
dengan tujuan, harapan, standar dan keprihatinan mereka. Kualitas hidup

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 1


ditetapkan secara berbeda, tergantung aspek yang ingin diungkap. WHO
(1997) juga menambahkan penjelasan bahwa kualitas hidup penderita kanker
dapat diungkap melalui aspek kesehatan fisik yang berkaitan dengan aktivitas
sehari-hari, ketergantungan pada obat-obatan, aspek kesejahteraan
psikologis yang mencakup body image, appearance, self-esteem, aspek
hubungan sosial yang mencakup relasi personal, dukungan sosial, dan aspek
hubungan dengan lingkungan yang mencakup sumber finansial, kebebasan,
keamanan dan lain-lain.
Beban fisik, psikologis dan ekonomi yang dialami oleh penderita kanker
membuat mereka menjadi tertekan hingga muncul stres. Sebuah kasus terjadi
pada Maret 2014, seorang ibu berinisial KW tega membunuh anak
kandungnya yaitu V yang masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar karena
tertekan penyakit kanker yang dideritanya tidak lekas sembuh dan ia sudah
tidak memiliki biaya untuk pengobatan. Tidak berhenti sampai di situ, KW juga
melakukan usaha bunuh diri setelah V meninggal (Yunus, 2014). Kejadian ini
menggambarkan bagaimana penderita kanker menghadapi tekanan yang
berat, tidak hanya karena rasa sakit yang dirasakan namun juga besarnya
biaya yang dibutuhkan juga menjadi beban tersendiri sehingga menimbulkan
stres dan melakukan tindakan nekat.
Dimensi/aspek kesehatan fisik penderita kanker tidak terpenuhi
sebagaimana orang lain yang tidak menderita kanker, karena secara fisik
penderita kanker mengidap suatu penyakit. Penderita juga berisiko tidak
memenuhi dimensi psikologis, karena beratnya beban yang harus dipikul, rasa
sakit yang tidak tertahankan, kemungkinan menghadapi kematian juga
mempengaruhi kehidupan sosial penderita, seperti menjadi penyendiri atau
mudah marah (Rasjidi, 2009). Maka dari itu, dukungan keluarga terhadap
pasien kanker sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mental dan semangat
hidup pasien kanker. Dukungan keluarga juga sangat diperlukan dalam hal
psikologis kaitannya dengan penurunan kecemasan sehingga berpengaruh
terhadap kualitas hidup pasien.Oleh karenanya kelompok tertarik memberikan
penyuluhan terkait “Dukungan Keluarga Pada Pasien Kanker” di Ruang 9
Ginekologi dan Onkologi RSUD Saiful Anwar Malang.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga peserta
penyuluhan diharapkan mampu mengetahui dukungan bagi keluarga

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2


dengan pasien kanker yang dijelaskan seperti dukungan penilaian,
dukungan instrumental, dukungan informasional dan dukungan emosional.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai dukungan keluarga pada
pasien kanker selama 1x30 menit, peserta penyuluhan diharapkan
mampu menyebutkan minimal dua jenis dukungan yang dapat diberikan.

D. STRUKTUR ORGANISASI
Penyaji : Sony Aprilliawan, S.Kep
Moderator : Lailatul Mukaroma, S.Kep.
Notulen : Eritia Ekky W., S.Kep.
Observer dan Operator : Marya Nurhana, S.Kep.

E. MATERI
(Terlampir)

F. KEGIATAN PENYULUHAN

Sasaran
No Waktu Kegiatan Klien dan keluarga
Penyaji
Klien
1. 5 Pembukaan  Menyampaikan salam  Menjawab salam
menit a. Salam pembuka pembuka  Memperhatikan
b. Perkenalan  Memperkenalkan diri dan dan terlihat
c. Menyampaikan menjelaskan kontrak antusias mengikuti
tujuan waktu pelaksanaan penyuluhan
d. Kontrak waktu kegiatan kepada peserta  Menjawab
penyuluhan dengan pertanyaan
bahasa yang sopan dan
jelas serta penggunaan
kata yang efisien.
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan dan pokok
materi yang akan
disampaikan
 Menanyakan beberapa
pertanyaan seputar opini
peserta mengenai topik
penyuluhan.
2. 15 Kegiatan Inti  Menyampaikan materi  Menyimak dan

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 3


menit a. Penyampaian materi dengan jelas dan tepat memperhatikan
 4 jenis dukungan sesuai dengan metode penyuluhan
yang harus yang dipilih. Materi dengan baik dan
diberikan meliputi: antusias.
kepada a. Pengertian Kanker
keluarga. b. Pengertian Dukungan
Keluarga
c. Jenis Dukungan
Keluarga dan
Contohnya
 Menyampaikan materi
tidak berbelit-belit serta
efisien sehingga
mencegah kekurangan
waktu
 Memanfaatkan semua
media yang tersedia untuk
menyampaikan materi
dengan baik.
3. 10 Penutup  Melalukan dialog interaktif  Peserta
menit  Sesi tanya jawab dengan peserta penyuluhan
 Melakukan evaluasi
penyuluhan. dengan antusias
 Menyimpulkan materi  Menanyakan beberapa bertanya dan
yang didiskusikan pertanyaan singkat
 Mengakhiri kegiatan berdialog tentang
kepada pasien tentang
materi penyuluhan.
dengan salam
materi penyuluhan untuk  Bersama penyaji
mengetahui feed back. menyimpulkan
Contoh pertanyaan: materi.
 Mengerti dan
1. Apa itu kanker?
2. Apa itu dukungan mempunyai
keluarga? pengetahuan baru
3. Sebutkan 2 jenis
tentang materi
dukungan keluarga
penyuluhan
yang diberikan pada
ditandai dengan
pasien kanker!
hampir
 Menyampaikan
keseluruhan
kesimpulan dengan

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 4


singkat dan jelas. peserta dapat
 Memberi reward kepada menjawab
peserta yang aktif dan pertanyaan.
dapat menjawab  Menjawab salam.
pertanyaan dengan baik.
 Menyampaikan salam
penutup dan ucapan
terimakasih dengan
sopan dan jelas.
G. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang 9 Ginekologi
dan Onkologi RSUD Swaiful Anwar Malang
3. Pengorganisasian dan persiapan kegiatan dilakukan pada sehari
sebelumnya
b. Evaluasi proses
1. Penyuluh mampu menguasai materi penyulihan yang diberikan
2. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir secara tertib
3. Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi
terhadap materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan
4. Peserta yang mengikuti penyuluhan minimal adalah 7 orang
c. Evaluasi hasil
Peserta mengetahui terkait dukungan keluarga dengan pasien kanker
terbukti dapat menjawab minimal dua jenis dukungan yang dapat
diberikan.

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 5


Lampiran Materi

A. Pengertian Kanker
Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan
sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang
jaringan bilogis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ketempat yang jauh (metastasis).
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel
kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menyebabkan kematian (Allan et al. 2006; Schiffman et al. 2007 dalam
Susilawati, 2013). Kanker adalah sekelompok penyakit yang dicirikan dengan
pertumbuhan dan penyebaran sel tidak terkontrol dan sel yang abnormal.
Tekanan psikologis pasien dengan kanker menurut Lubis, N. dan Hasimin, M.
(2009) adalah :
 Penolakan
 Marah
 Cemas
 Tidak bisa tidur
 Sulit berkonsentrasi
 Putus asa
 Hilang semangat hidup
 Depresi

B. Pengertian Dukungan Keluarga


Dukungan keluarga adalah bantuan yang dapat diberikan kepada
anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu
membuat penerima dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tenteram.
Dukungan ini merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap
penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat
mendukung akan selalu siap memberi pertolongan dan bantuan yang diperlukan.
Dukungan keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota
keluarga yang lainnya dalam rangka menjalankan fungsifungsi yang terdapat
dalam sebuah keluarga. Bentuk dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
adalah secara moral atau material. Adanya dukungan keluarga akan berdampak
pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam menghadapi proses
pengobatan penyakitnya (Pradjatmo 2000; Gakidau et al. 2008 dalam Susilawati,
2013). Dengan adanya dukungan keluarga mempermudah penderita dalam
melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan–persoalan yang

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 6


dihadapinya juga merasa dicintai dan bisa berbagi beban, mengekspresikan
perasaan secara terbuka dapat membantu dalam menghadapi permasalahan
yang sedang terjadi. Jenis dukungan keluarga memiliki beberapa fungsi yaitu
dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumen dan
dukungan emosional.

C. Bentuk Dukungan Keluarga


Keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan (Friedman, 2010), yaitu:
1. Dukungan Penilaian
Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk memahami
kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang
dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan
dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu.
Individu mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah
mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu
lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan
perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang
mampu. Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping
individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang
berfokus pada aspek-aspek yang positif (Griffin, Joan M. et. al., 2014). Bentuk
dukungan meliputi :
1. Memberi kesempatan bertemu dengan orang yang mengalami penyakit
yang sama untuk mendapatkan nasihat dan saran
2. Memberikan dukungan terhadap keluargnya yang sakit
3. Memberikan pujian kepada keluarganya yang sakit jika melakukan
pengobatan secara rutin dan berusaha untuk sembuh
4. Memberikan kebutuhan yang diperlukan oleh keluarganya yg sakit

2. Dukungan Instrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti
pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental
support material support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu
memecahkan masalah praktis, termasuk di dalamnya bantuan langsung, seperti
saat seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan sehari-
hari, menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat
saat sakit ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan
masalah. Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan
mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 7


untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata (Pehlivan, Seda. et. al., 2012).
Contoh bentuk dukungannya adalah:
1. Mendampingi saat pengobatan atau menjalani perawatan
2. Membatu perawatan keluarganya yang sakit saat di rumah sakit
dan saat di rumah
3. Mengurus keperluan administrasi untuk pengobatan dan
perawatan
4. Memenuhi kebutuhan pengobatan yang belum terpenuhi.

3. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab
bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan
tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu
untuk melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari
masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga
dengan menyediakan feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai
penghimpun informasi dan pemberi informasi (Pehlivan, Seda. et. al. 2012).
Bentuk dukunganya:
1. Mencari informasi tentang pengobatan dan pemeriksaan keluarganya
yang sakit
2. Mengingatkan untuk minum obat secara teratur dan mengingatkan untuk
kontrol secara rutin
3. Memberikan pandangan ketikan mengambil suatu keputusan pengobatan
atau tindakan.
4. Menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti oleh keluarganya yang sakit
tentang penyakitnya

4. Dukungan Emosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional,
sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
seseorang akan hal yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan
individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan
dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang
menerimanya merasa berharga (Pehlivan, Seda. et. al. 2012). Pada dukungan
emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan memberikan semangat.
1. Memberikan solusi untuk menghadapi masalah yg terjadi

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 8


2. Senantiasa sabar dalam merawatnya
3. Selalu mencintai dan menyayanginya
4. Senantiasa menghargainya
5. Menjadi tempat mencurahkan pikiran keluarganya yang sakit
6. Memberikan kesempatan keluarganya untuk mengambil
keputusan yang terbaik

DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. dan Marilyn. (2010). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.
Jakarta : EGC.

Griffin, Joan M. et. al. 2014. Effectiveness of Family and Caregiver Interventions
on Patient Outcomes in Adults with Cancer: A Systematic Review. JGIM.

Lubis, N. dan Hasimin, M. (2009). Dampak Intervensi kelompok kognitif


behavioral therapy dan kelompok dukungan sosial dan sikap menghargai

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 9


diri sendiri pada kalangan penderita kanker payudara.Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara

Pehlivan, Seda. et. al. 2012. Relationship between hopelessness, loneliness,


and perceived social support from family in Turkish patients with cancer.
Support Care Cancer.

Susilawati, Dwi. 2013. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat


Kecemasan Penderita Kanker Serviks Paliatif Di Rsup Dr Sardjito
Yogyakarta. Jurnal Keperawatan ISSN 2086 - 3071.

Utami, Dewi., Andriyani, Annisa., dan Fatmawati, Siti. 2013. Hubungan


Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Kemoterapi pada
Pasien Kanker Serviks di RSUD Dr. Moewardi. Gaster Vol. 10 No. 1.

Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 10

Anda mungkin juga menyukai