Anda di halaman 1dari 10

Simki-Techsain Vol. 01 No.

11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX

ARTIKEL

ANALISA PRODUKTIVITAS BOILER SEBAGAI MESIN KONVERSI


ENERGI DALAM MENDUKUNG PROSES PRODUKSI GULA DI
PABRIK GULA NGADIREDJO

Oleh:
SANDI EKO YULIONO
13.1.03.01.0040

Dibimbing oleh :
1. Hermin Istiasih, M.T., M.M.
2. Am. Mufarrih, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : Sandi Eko Yuliono
NPM : 13.1.03.01.0040
Telepun/HP : 085233211531
Alamat Surel (Email) : sandieko93@gmail.com
Judul Artikel : Analisa Produktivitas Boiler Sebagai Mesin Konversi
Energi Dalam Mendukung Proses Produksi Gula di
Padrik Gula Ngadiredjo
Fakultas – Program Studi : Fakultas Teknik – Teknik Mesin
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Achmad Dahlan No. 76, Mojoroto, Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :


a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan
II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, ………………….

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Hermin Istiasih, M.T., M.M. Am. Mufarrih, M.T. Sandi Eko Yuliono
NIDN. 0014057501 NIDN. 0730048904 NPM. 13.1.03.01.0040

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 1||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

ANALISA PRODUKTIVITAS BOILER SEBAGAI MESIN KONVERSI


ENERGI DALAM MENDUKUNG PROSES PRODUKSI GULA DI
PABRIK GULA NGADIREDJO
Sandi Eko Yuliono
13.1.03.01.0040
Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin
Email : sandieko93@gmail.com
1
Hermin Istiasih, M.T., M.M. dan 2Am. Mufarrih, M.T.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil observasi dan pengalaman peneliti, bahwa ketel uap atau
boiler sangat berperan penting dalam proses produksi di pabrik gula. Tingkat produktivitas boiler
sangat berpengaruh terhadap kinerja dari mesin-mesin produksi.
Permasalahan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana cara untuk mengetahui tingkat
produktivitas boiler ?, (2) Apa pengaruh dari tingkat produktivitas boiler terhadap proses produksi ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode objective
matrik (OMAX).
Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat produktivitas antara lain penentuan
kriteria, performance, nilai rata-rata, sasaran produktivitas, nilai terburuk, nilai realistis, penentuan
skor, bobot, nilai dan perhitungan performance indicator.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Berdasarkan analisa data dan perhitungan nilai
produktivitas dengan menggunakan metode objective matrix (OMAX) pada periode giling
2016, terjadi penurunan dan peningkatan tiap periode. Peningkatan produktivitas terjadi pada
periode 3, 4, 7, 10, 13, sedangkan penurunan produktivitas terjadi pada periode 2, 5, 6, 8, 9,
11, 12. Peningkatan tertinggi terjadi pada periode 10 yaitu senilai 154,18 % dan penurunan
terendah terjadi pada periode 13 senilai -54,32 %. (2) Tingkat produktivitas boiler
berpengaruh terhadap kinerja peralatan produksi dan akan berdampak pada hasil produksi
karena boiler berperan penting dalam mendukung operasional mesin-mesin produksi sehingga
akan bekerja lebih efektif apabila tingkat produktivitas tinggi. Faktor yang juga dapat
mempengaruhi kinerja peralatan produksi antara lain usia peralatan, kebocoran pada pipa
saluran uap, break down atau adanya kerusakan peralatan. Hasil produk tertinggi diperoleh
pada periode 7 dengan nilai produktivitas 3,7225 sedangkan hasil produk terendah pada
periode 4 dengan nilai produktivitas 5,8731 hal ini disebabkan jumlah tebu yang digiling
sedikit, jam kerja yang sedikit tetapi nilai produktivitas tinggi.
Berdasarkan hasil simpulan penelitian ini direkomendasikan : pabrik perlu melakukan
pengukuran secara kontinyu supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dalam usaha peningkatan
produktivitas yang harus diperhatikan adalaah perencanaan yang sebaik mungkin.

KATA KUNCI : produktivitas, boiler, energi, produksi gula

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 2||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG sulfitasi untuk menghasilkan endapan


Perkembangan ilmu pengetahuan yang akan menyerap bahan-bahan
dan teknologi didalam era globalisasi bukan gula. Setelah dijernihkan
sangat cepat sehingga dengan semakin kemudian dilakukan penguapan, lalu
banyaknya pertumbuhan usaha dilakukan proses kristalisasi dan
menyebabkan persaingan yang pengeringan gula dengan
semakin pesat dan ketat pula. menggunakan udara panas
Perkembangan ilmu pengetahuan dan (Sumargono, 2007).
teknologi dapat mendukung Boiler merupakan alat yang
perkembangan alat-alat produksi pada digunakan untuk menghasilkan uap
dunia industri. Salah satunya adalah untuk berbagai keperluan. Jenis air
pada bidang konversi energi yang dan uap air sangat dipengaruhi oleh
memunculkan banyak ide-ide kreatif tingkat efisiensi itu sendiri. Pada
yang bermanfaat pada dunia industri. mesin boiler, jenis air yang digunakan
Mesin-mesin konversi energi tersebut harus dilakukan demineralisasi
akan menjadi sumber energi dalam terlebih dahulu untuk mensterilkan air
pengoperasian peralatan produksi yang digunakan, sehingga
yang digunakan industri. Salah satu pengaplikasian untuk dijadikan uap air
mesin konversi energi yang sering dapat dimaksimalkan dengan baik
digunakan pada dunia industri adalah (Djokosetyardji, 1990).
mesin boiler atau ketel uap. Boiler atau ketel uap ini berfungsi
Salah satu industri yang sebagai penghasil uap panas untuk
menggunakan mesin boiler adalah pemanasan dan sebagai sumber energi
pada industri pembuatan gula untuk untuk mengoperasikan mesin-mesin
mendukung proses produksi. Pada produksi. Uap panas yang dihasilkan
pabrik gula proses produksi sendiri oleh boiler sangat menentukan
adalah proses pengolahan bahan baku kelancaran proses produksi. Proses
yaitu tebu menjadi bahan jadi berupa produksi dan pelayanan dari boiler
kristal gula. Proses pembuatan gula dapat terganggu apabila produksi uap
yang pertama adalah ekstraksi nira, panas mengalami penurunan atau ada
yaitu proses pemerahan cairan tebu masalah pada sistem. Untuk
(nira) dengan cara digiling. Kemudian menunjang kinerja dari boiler agar
dijernihkan menggunakan metode selalu siap beroperasi dan prima,
Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 3||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

mesin boiler tersebut tidak dapat dari boiler akan meningkat dan hasil
dibiarkan begitu saja tanpa adanya produksi akan maksimal. Menurut
perawatan dan pemeliharaan rutin. Nasution (2006), pengukuran efisiensi
Kinerja dari boiler semakin lama akan dan produktivitas sangat penting
mengalami penurunan seiring dengan dilakukan untuk mengetahui tingkat
berjalannya waktu dan apabila dibiar efisiensi dan produktivitas dari proses
kan terus-menerus akan mengalami yang telah dijalankan oleh perusahaan,
kerusakan dan akan menyebabkan sehingga akan diketahui terjadi
kerugian waktu dalam beroperasi peningkatan atau penurunan.
sehingga produktivitas dari boiler Peningkatan peroduktivitas merupakan
akan menurun. motor penggerak kemajuan ekonomi
Apabila boiler mengalami dan keuntungan perusahaan.
gangguan atau kerusakan maka akan
muncul permasalahan seperti II. METODE
keterlambatan produk, keterlambatan Penelitian ini dilaksanakan di
produksi, hilangnya waktu efektif Pabrik Gula Ngadiredjo, Kediri, Jawa
untuk melakukan produksi sehingga Timur pada bulan Mei 2017 yang
dapat mempengaruhi produktivitas berfokus pada stasiun ketel atau boiler
perusahaan. Selain itu, akibat dari Dalam penelitian ini teknik yang
kerusakan ini pengeluaran perusahaan digunakan adalah teknik penelitian
akan meningkat untuk biaya perbaikan deskriptif dengan pendekatan
dan pembelian peralatan baru. kuantitatif meliputi analisis data dan
Kualitas produk juga akan interprestasi data yang diperoleh
berpengaruh karena kualitas produk karena dalam penelitian ini data yang
yang dihasilkan tidak sesuai dengan disajikan berupa angka-angka.
standar operasi produksi. Oleh karena Teknik pengumpulan data pada
itu, sangat diperlukan langkah atau penelitian ini dilakukan dengan
upaya yang efektif dan efisien dalam langkah-langkah sebagai berikut :
pemeliharaan peralatan produksi untuk 1. Perencanaan
menanggulangi dan mencegah Tahap perencanaan penelitian yang
permasalahan tersebut, terutama diutamakan adalah proses dan
pemeliharaan boiler karena sebagai interaksi terhadap objek yang akan
sumber energi pada industri atau diteliti. Perencanaan ini meliputi :
perusahaan sehingga produktivitas perumusan dan pembatasan
Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 4||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

masalah, merumuskan pertanyaan- 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑢𝑛𝑖𝑡 )


Kriteria3 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
pertanyaaan penelitian yang
32058
diarahkan pada kegiatan = = 89,05
360
pengumpulan data. 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Kriteria4 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
2. Memulai Pengumpulan Data
Menciptakan hubungan baik 32058
= = 0,7466
42933,8
(repport), menumbuhkan
kepercayaan serta hubungan yang Tabel 1. Hasil Perhitungan Performance
akrab dengan individu-individu dan Produktivitas
kelompok yang menjadi sumber
data.
3. Pengumpulan Data Besar (Data
Primer dan Data Sekunder)
Pada tahap ini pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara yang
lebih mendalam, observasi dan
pengumpulan dokumen yang lebih
intensif agar memudahkan dalam
penelitian.
4. Analisa Data dengan Metode
Objective Matrix (OMAX)
III. HASIL DAN KESIMPULAN
a. Analisa Data dengan Metode b. Penentuan Nilai Rata-rata Tiap
Objective Matrix (OMAX) Kriteria (Level Tiga)
Penentuan rasio performance pada Nilai level tiga didapatkan
metode Objective Matrix (OMAX) dari rata-rata nilai performance
pada setiap kriteria. selama periode pengukuran yang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑢𝑛𝑖𝑡 ) dilakukan pada periode giling 2016
Kriteria1= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎 ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
yaitu pada bulan Mei sampai bulan
32058
= = 0,4113 November.
77937,5
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (𝑢𝑛𝑖𝑡 )
Kriteria2=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎 ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟

32058
= = 0,1385
23146 ,5

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 5||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tabel 2. Nilai Rata-rata Tiap Kriteria Dimana :


𝜎 0,019
DA =  𝑥 100% = 0,4493 𝑥 100% = 4,22%

CL = 100 % - DA= 100 % - 4,22= 95,78 %

BKA=  + k.σ=0,4493 + 3.0,019 = 0,5063

d. Penentuan Nilai Produktivitas


Terburuk (Level Nol)

Nilai pada level nol dapat


c. Penentuan Sasaran Produktivitas
diperoleh dari nilai batas kendali
(Level 10)
bawah (BKB) yang merupakan
Nilai dari level 10 diperoleh
batas produktivitas minimal yang
dari perhitungan batas kendali atas
mungkin dapat dicapai dari tiap
(BKA) yang merupakan batas
kriteria produktivitas.
produktivitas maksimal yang
mungkin dapat dicapai dari tiap BKB =  - k.σ
kriteria produktivitas. = 0,4493 – 3.0,019
= 0,3923
BKA =  + k.σ
e. Penentuan Nilai Produktivitas
Σ xi − ² Realistis (Level Satu – Dua dan
dengan σ =
𝑛 Level Empat – Sembilan)

Tingkat ketelitian (degree of accuracy), Level satu dan dua diperoleh


𝜎
DA =  𝑥 100%
dari interpolasi nilai pada level nol

Tingkat keyakinan (confident level), dan tiga. Hasil interpolasi tersebut


CL = 100 % - DA dijadikan sebagai interval nol
sampai tiga. Level empat sampai
sembilan didapat dari interpolasi
nilai pada level tiga dan 10. Hasil
interpolasi tersebut dijadikan
sebagai interval antara level tiga
sampai level 10. Perhitungan skala
interval satu – dua dan empat –
sembilan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 6||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 3−𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 0 Tabel 3. Indikator Performansi


Interval (1 – 2) =
3−0

𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 10−𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 3
Interval (4 – 9) =
10−3

f. Perhitungan Performance
Indicator
Dalam menghitung
performance indicator terdapat tiga
hal yang harus diketahui terlebih
dahulu, yaitu :
a. Current adalah hasil
pengukuran produktivitas
periode sekarang yang
diperoleh dengan g. Evaluasi Produktivitas Total
menjumlahkan nilai (value) Evaluasi produktivitas total
tiap kriteria yang diukur. ini dilakukan untuk mengetahui
b. Previous adalah hasil sejauh mana tingkaat produktivitas
pengukuran produktivitas total yang tercapai. Evaluasi juga
periode sebelumnya. dilakukan dengan melihat nilai
c. Index adalah indikasi indeks produktivitas pada
perubahan produktivitas yang performance indicator pada matrix
terjadi. OMAX.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Produktivitas
Total
Nilai index diperoleh dengan
rumus:
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 −𝑃𝑟𝑒𝑣𝑖𝑜𝑢𝑠
IP = 𝑥 100 %
𝑃𝑟𝑒𝑣𝑖𝑜𝑢𝑠

1,4549 −2,0226
= 2,0226
𝑥 100% = -28,06 %

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 7||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Pada periode 10 (dibandingkan KESIMPULAN


dengan periode sembilan) terjadi Berdasarkan hasil penelitian yang
kenaikan produktivitas , hal tersebut dilakukan maka dapat diambil
dapat dilihat pada nilai IP (indeks kesimpulan sebagai berikut:
produktivitas) yang bernilai positif (+) 1. Berdasarkan analisa data dan
yaitu sebesar 154,18 % dan terjadi perhitungan nilai produktivitas
kenaikan dinilai perhitungan pada saat dengan menggunakan metode
pengukuran (current) dari 1,112 objective matrix (OMAX) pada
menjadi 2,8265. periode giling 2016, terjadi
penurunan dan peningkatan tiap
periode. Peningkatan produktivitas
terjadi pada periode 3, 4, 7, 10, 13,
sedangkan penurunan produktivitas
terjadi pada periode 2, 5, 6, 8, 9,
11, 12. Peningkatan tertinggi terjadi
Gambar 1. Grafik Perubahan Indeks
pada periode 10 yaitu senilai
Produktivitas
154,18 % dan penurunan terendah
Dari hasil perhitungan dengan terjadi pada periode 13 senilai -
menggunakan metode objective matrix 54,32 %.
(OMAX) maka akan dilihat perubahan 2. Tingkat produktivitas boiler
produktivitas yang terjadi selama berpengaruh terhadap kinerja
periode produksi tahun 2016 yang peralatan produksi dan akan
ditunjukkan pada diagram berikut : berdampak pada hasil produksi
karena boiler berperan penting
dalam mendukung operasional
mesin-mesin produksi sehingga
akan bekerja lebih efektif apabila
tingkat produktivitas tinggi. Faktor
yang juga dapat mempengaruhi
kinerja peralatan produksi antara
Gambar 2. Diagram Tingkat Produktivitas
lain usia peralatan, kebocoran pada
pipa saluran uap, break down atau
adanya kerusakan peralatan. Hasil

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 8||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 11 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

produk tertinggi diperoleh pada Pertanian Universitas


Brawijaya, 14 (3): 215-222.
periode 7 dengan nilai
Nasution, A.H. 2006. Manajemen
produktivitas 3,7225 sedangkan Industri. Yogyakarta : Andi
hasil produk terendah pada periode Offset.
4 dengan nilai produktivitas 5,8731 Nopiandi, Dodi. 2012. Pengukuran
Produktivitas Untuk
hal ini disebabkan jumlah tebu Mengidentifikasi Pemborosan
yang digiling sedikit, jam kerja Sumber Daya Produksi
Menggunakan Metode Objective
yang sedikit tetapi nilai Matrix (OMAX) Pada PT. New
produktivitas tinggi. Kalbar. Jurnal Ilmiah Jurusan
Teknik Elektro, Program Studi
Teknik Industri, Universitas
IV. DAFTAR PUSTAKA Tanjungpura Pontianak.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Nurdin, Riani., dan Zabidi, Yasrin.
Penelitian. Jakarta : Rineka 2004. Pengukuran dan Analisis
Cipta. Produktivitas Lini Produksi PT.
XYZ Dengan Menggunakan
Creswell, John W. 2010. Research Metode Objective Matrix. Jurnal
Design Pendekatan Kualitatif, Ilmiah Jurusan Teknik Industri
Kuantitatif, dan Mixed. Sekolah Tinggi Teknologi
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Adisutjipto (STTA).
Djokosetyardji, Ir. M.J. 1990. Ketel Sirajuddin., Katili, P. dan Jaya, K.
Uap. Jakarta : Pradnya 2011. Pengukuran Kinerja
Paramitha. Produktivitas Perusahaan
Firdaus, Indra. 2014. Analisa Dengan Metode Objective
Produktivitas Menggunakan Matrix (OMAX) pada PT. XYZ.
Metode Objective Matrix Jurnal Ilmiah Jurusan Teknik
(OMAX) PT. Moradon Berlian Industri Universitas Sultan
Sakti. Jurnal Optimasi Sistem Ageng Tirtayasa.
Industri Jurusan Teknik Industri, Yamit, Zulian. 2007. Manajemen
Fakultas Teknik, Universitas Produksi dan Operasi (Edisi
Andalas, 13 (1): 548-555. Kedua). Yogyakarta : Ekonisia.
Gaspersz, Vincent. 2000. Manajemen
Produktivitas Total : Strategi
Peningkatan Produktivitas
Bisnis Global. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Hamidah, N., Deoranto, P. dan Astuti,
R. 2013. Analisis Produktivitas
Menggunakan Metode Objective
Matrix (OMAX) pada PT.
Nippon Indosari Corpindo, Tbk
Pasuruhan. Jurnal Ilmiah
Jurusan Teknologi Industri

Sandi Eko Yuliono| 13.1.03.01.0040 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Mesin || 9||

Anda mungkin juga menyukai