Anda di halaman 1dari 5

SOAL SOAL PHI PAK PRAM

1. Jelaskan Asas Legalitas!


A. Apa tujuan asas legalitas?
B. Siapa penciptanya?
C. Apa bahasa latinnya?

Jawab :

Tiada hukuman / kesalahan tanpa peraturan. “Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali
atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan ang telah ada terlebih daulu
sebelum perbuatan dilakukan”.

A. 1. Kepastian Hukum
2. Menghindari kesewenang-wenangan penguasa
3. Kepastian UU Pidana hanya berlaku untuk masa mendatang dan tidak berlaku surut.
4. Kepastian Sumber Hukum pidana dari adanya UU.
5. Larangan adanya analogi perundang-undangan.

B. Anselm Von Feurbach

C. “Nullum delictum noela poena sine praevia lege poenali”

2. Jelaskan sumber hukum materiil dan sumber hukum formiil!


Jawab :
- Sumber Hukum dalam arti materiil adalah ISINYA! sumber / tempat yang dapat
menimbulkan aturan-aturan hukum, ditinjau dari berbagai segi kehidupan : Ekonomi, Sosial,
Budaya, Hankam, dst.
- Sumber Hukum dalam arti Formiil adalah tempat diketemukannya aturan-aturan hukum
untuk menyelesaikan kasus konkret. 1) Undang-undang, 2) Yurisprudensi, 3) Kebiasaan, 4)
Traktat, 4) Kebiasaan, 5) Doktrin.
3. Jelaskan fungsi hukum materiil dan formiil!
Jawab :
- Fungsi Hukum Materiil adalah berisi tentang peraturan-peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban setiap orang.ATURAN Contoh : KUHP.
- Fungsi Hukum Formil adalah mempertahankan dan menemukan kebenaran dari
pelaksanaan hukum materiil. PROSES Contoh : KUHAP

4. Jelaskan apa yang dimaksud hakim mencari kebenaran secara materiil dan secara formiil!

Jawab :

-Hakim mencari kebenaran secara materiil berarti hakim diharuskan mencari kebenaran selengkap-
lengkapnya. Digunakan dalam Hukum Acara Pidana.

-Hakim mencari kebenaran secara formiil berarti hakim diharuskan memutuskan sebuah perkara
gugatan sesuai dengan kebenaran yang diminta oleh penggugat. Digunakan dalam Hukum Acara
Perdata.

5 Jelaskan teori sistem hukum menurut Hans Kelsen! Bagaimana proyeksinya di Indonesia.

Jawab :
Teori tangga/hirarki, dimana hukum yang dibawah harus sinkron dengan hukum yang diatas. Lex
Superiori derogat lege Inferiori. Hukum atau UU yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi
mempunyai kekuatan dan kedudukan yang lebih tinggi pula.

Pancasila , Sila ke-5 K.S.B.S.R.I -> Pasal 33 UUD 1945 -> Pasal 19 UUPA. UU NO.5 tahun 1960 -> Pasal
19 PP No.10 tahun 1961 -> SHM.AT. diterbitkan oleh Kepala.BPN.PWT (DIBALIK)

6. Jelaskan 2 bentuk traktat!

Jawab :

- Treaty Contract perjanjian bilateral hanya mengikat hak dan kewajiban bagi dua pihak terkait.

- Law Making Treaties perjanjian multilateral yang meletakan kaedah dasar bagi masyarakat
internasional untuk mengesahkan traktat. Setiap negara yang memiliki hak untuk meratifikasi
perjanjian tersebut.

7. Jelaskan Undang-Undang secara materiil dan formiil!

Jawab :

- Undang-Undang secara materiil berarti isinya mengikat.


- Undang-Undang secara formiil berarti formalitas dibuat oleh pejabat berwenang.

8. Bedakan alasan pembenar dengan pemaaf (KUHP)!

Jawab :

Alasan Pembenar dalam suatu perkara pidana apabila tindakan tersebut merupakan mandat atau
perintah dari jabatan yang berwenang atau Undang-Undang maka sifat melawan hukumnya yang
dihapus dan dibenarkan. Misal : Regu Tembak yang mengeksekusi Terpidana Mati.

Alasan Pemaaf dalam suatu perkara pidana apabila tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang yang
tidak dapat mempertanggung jawabkan tindakannya maka kesalahannya dihapus namun sifat
melawan hukumnya tetap ada. Misal : orang gila membunuh seseorang.

10. Bagaimana pendapat Jimly Ashidique tentang Pancasila yang disebut para ilmuwan sebagai
staatsfundamental norm beserta alasan-alasannya!

Jawab :

Menurut Jimly, Pancasila bukan staatsfundamentalnorm karena apabila menempatkan Pancasila


yang terdapat di Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamental norm maka posisi dari Pancasila
akan lebih tinggi dan terpisah dari UUD 1945. Sedangkan dijelaskan dalam Pasal II Aturan Tambahan
UUD 1945 bahwa UUD 1945 terdiri atas Pembukaan dan Pasal-Pasal.

11. Bagaimana pendapat Yogie Sumakto tentang Pancasila dianggap sebagai grundnorm dan
sebutkan 4 ciri grundnorm yang dimaksud Kelsen!

Jawab : Menurut Yogie Sumakto, Pancasila bukanlah Grundnorm atau norma dasar. Karena Pancasila
keberadaannya ditetapkan oleh PPKI dan tertuang secara tertulis dan konkrit didalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945 dengan begitu Pancasila dapat disebut sebagai
hukum positif di Indonesia, maka dari itu klaim Pancasila sebagai norma dasar tidak mampu
memenuhi 4 ciri grundnorm yang dimaksud Hans Kelsen, yaitu sebagai berikut :

1. Norma dasar tidak ditetapkan oleh siapapun.


2. Norma dasar bukan hukum kodrat.
3. Norma Dasar memberikan keabsahan obyektif kepada norma-norma konstitusi tanpa terikat
norma-norma tersebut.
4. Norma dasar harus menutup hierarki norma.

12. Mengapa ketentuan Pasal 2 ayat (2) dalam UU.NO.48 th 2009 menurut Pramono belum dapat
dilaksanakan?!

Jawab : Menurut Pramono, Pasal 2 ayat (2) UU No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang menjelaskan peraadilan negara menerapkan dan menegakan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila, masih belum dapat terlaksana karena sebagian hakim di Indonesia masih menganggap
Pancasila hanyalah sebatas norma dasar dan kedudukan nya terpisah dan lebih tinggi dari hukum
positif atau konstitusi Indonesia serta bersifat abstrak sehingga tidak perlu memasukannya kedalam
putusan hakim.

13. Jelaskan perbedaan Hukum Acara Perdata dengan Hukum Acara Pidana!

Jawab :

Hukum Acara Perdata :

1. Penggugat vs Tergugat
2. Masih menggunakan HIR
3. Inisiatif para pihak
4. Hakim mencari kebenaran formiil
5. Dapat ditarik atau dicabut lagi
6. Harus membuat surat geguatan

Hukum Acara Pidana :

1. Tersangka/Terdakwa vs Jaksa
2. Sudah menggunakan KUHAP
3. Inisiatif negara
4. Hakim mencari kebenaran materiil
5. Delik aduan ; delik hanya bisa ditindak ketika ada aduan (Perzinahan, pencurian dalam
keluarga, penghinaan)

14. Jelaskan perbedaan Ilmu Hukum Pidana dengan Kriminologi!

Ilmu Hukum : Aturan-aturan Undang-Undang yang mengatur pidana.

Kriminologi : Pengkajikan secara Sosiologi , gejala-gejala permasalahan sosial terkait kejahatan di


masyarakat. SEBAB KEJAHATAN SECARA SOSIAL!

15. Jelaskan perbedaan upaya hukum biasa dan luar biasa!

Upaya hukum biasa dilakukan ketika putusan hakim belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap
(belum Inkrah). Bentuknya dalam KUHAPidana yaitu : 1) Banding 2) Kasasi.
Upaya hukum luar biasa dilakukan ketika putusan hakim telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap (sudah Inkrah) dan hanya dapat dilakukan sekali saja. Bentuknya dalam KUHAPidana yaitu : 1)
Peninjauan Kembali 2) Permohonan Kasasi demi kepentingan hukum.

16. Jelaskan perbedaan HTN dengan HAN!

HTN MEMPALAJARI NEGARA DALAM KEADAAN DIAM

HAN MEMPELAJARI NEGARA DALAM KEADAAN BERGERAK

Menurut Kranen Burg HTN meliputi :

- Peraturan struktur umum negara

- Grond wet (UUD) serta UU organik.

- UU Propinsi.

Sedangkan HAN meliputi :

- Peraturan khusus dari badan-badan pemerintahan

- Hukum Kepegawaian

- Hukum Perburuhan

- UU Sosial, Pengajaran, Wajib Militer dsb.

17. Jelaskan skema tindakan pemerintah dan jelaskan masing-masing!

Jawab :

Tindakan pemerintah dalam HAN terbagi menjadi 2 yaitu Perbuatan Hukum dan Bukan Perbuatan
Hukum yang merupakan perbuatan Hukum dibagi 2 yaitu Privat dan Publik. Sedangkan untuk
Perbuatan Hukum Publik dibagi 2 yaitu segi satu dan segi dua, untuk segi satu akan menimbulkan
keluarnya ketetapan ataupun peraturan, sedangkan segi dua akan menimbulkan sebuah perjanjian
atau kesepakatan dengan publik misalnya adalah perjanjian ikatan dinas antara lembaga negara
dengan warga negara.

18. Jelaskan perbedaan ketetapan dengan peraturan!

Ketetapan bersifat memberikan sebuah putusan atau penetapan kepada orang/subyek yang sudah
jelas, misalnya : SK DO Mahasiswa oleh Rektor Universitas, sedangkan Peraturan bersifat
memberikan sebuah ketentuan yang orang /subyek nya belum jelas atau bersifat umum, misalnya :
Peraturan Ujian Tengah Semester Fakultas.

19. Jelaskan tugas Mahkamah Konstitusi!

Jawab :

- Menguji UU terhadap UUD 1945 (Judicial Review)

- Memutus pembubaran partai politik

- Memutus perselisihan tentang hasil pemilu

- Memberikan putusan atas pendapat DPR terkait dugaan pelanggaran Pres dan Wapres menurut
UUD.
20. Jelaskan perbedaan Law Making Treaties dengan Treaty Contract!

Jawab :

Law Making Treaties : Perjanjian yang meletakan ketentuan hukum bagi masyarakat Internasional
secara keseluruhan. Biasanya bersifat Universal dan Mulilateral. Misalnya : Konvensi Jenewa tentang
Perlakuan terhadap Tawanan Perang .

Treaty Contract : Perjanjian antar negara yang hanya menentukan hak dan kewajiban kepada negara
yang menyepakati perjanjian tersebut. Biasanya bersifat Bilateral. Misalnya : Perjanjian Ekstradisi.

21. Jelaskan perbedaan kompetensi absolut dan relatif dalam Peradilan Umum!

Jawab :

- Kompetensi Absolut mengatur terkait Lingkungan Peradilan atau wewenang badan


pengadilan yang sesuai dengan perkara. PN, P.Militer, dan PTUN.

- Kompetensi Relatif mengatur terkait Wilayah Hukum yang berwenang untuk memeriksa suatu
perkara. Misalnya dalam perkara gugatan perdata : Gugatan diajukan ditempat tinggal tergugat.

22. Jelaskan kompetensi relatif dalam Peradilan Agama!

Jawab :

- Cerai Talak seorang suami sebagai pemohon harus ditempat termohon.


- Selain perkara cerai gugat atau cerai talak maka kompetensi relatifnya sama dengan
pengadilan umum.

23. Jelaskan pengertian hukum menurut isinya !

Jawab :

Hukum Publik : hukum yang mengatur kepentingan umum , antar negara, dan peraturan
kenegaraan.

Hukum Privat : hukum yang mengatur kepentingan perseorangan.

24. Jelaskan asas ruang lingkup berlakunya perundang-undangan pidana!

Jawab :

1. Asas Teritorial : Siapapun yang melakukan tindak pidana di wilayah Indonesia. Termasuk
pesawat, kapal laut, dan KBRI.
2. Asas Nasional Aktif : KUHP melindungi dan mengikuti setiap orang.
3. Asas Nasional Pasif : KUHP melindungi hukum dan kepentingan Indonesia.
4. Universal : Melindungi kepentingan hukum Internasional.

Anda mungkin juga menyukai