Jawab :
Tiada hukuman / kesalahan tanpa peraturan. “Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali
atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan ang telah ada terlebih daulu
sebelum perbuatan dilakukan”.
A. 1. Kepastian Hukum
2. Menghindari kesewenang-wenangan penguasa
3. Kepastian UU Pidana hanya berlaku untuk masa mendatang dan tidak berlaku surut.
4. Kepastian Sumber Hukum pidana dari adanya UU.
5. Larangan adanya analogi perundang-undangan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud hakim mencari kebenaran secara materiil dan secara formiil!
Jawab :
-Hakim mencari kebenaran secara materiil berarti hakim diharuskan mencari kebenaran selengkap-
lengkapnya. Digunakan dalam Hukum Acara Pidana.
-Hakim mencari kebenaran secara formiil berarti hakim diharuskan memutuskan sebuah perkara
gugatan sesuai dengan kebenaran yang diminta oleh penggugat. Digunakan dalam Hukum Acara
Perdata.
5 Jelaskan teori sistem hukum menurut Hans Kelsen! Bagaimana proyeksinya di Indonesia.
Jawab :
Teori tangga/hirarki, dimana hukum yang dibawah harus sinkron dengan hukum yang diatas. Lex
Superiori derogat lege Inferiori. Hukum atau UU yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi
mempunyai kekuatan dan kedudukan yang lebih tinggi pula.
Pancasila , Sila ke-5 K.S.B.S.R.I -> Pasal 33 UUD 1945 -> Pasal 19 UUPA. UU NO.5 tahun 1960 -> Pasal
19 PP No.10 tahun 1961 -> SHM.AT. diterbitkan oleh Kepala.BPN.PWT (DIBALIK)
Jawab :
- Treaty Contract perjanjian bilateral hanya mengikat hak dan kewajiban bagi dua pihak terkait.
- Law Making Treaties perjanjian multilateral yang meletakan kaedah dasar bagi masyarakat
internasional untuk mengesahkan traktat. Setiap negara yang memiliki hak untuk meratifikasi
perjanjian tersebut.
Jawab :
Jawab :
Alasan Pembenar dalam suatu perkara pidana apabila tindakan tersebut merupakan mandat atau
perintah dari jabatan yang berwenang atau Undang-Undang maka sifat melawan hukumnya yang
dihapus dan dibenarkan. Misal : Regu Tembak yang mengeksekusi Terpidana Mati.
Alasan Pemaaf dalam suatu perkara pidana apabila tindakan tersebut dilakukan oleh seseorang yang
tidak dapat mempertanggung jawabkan tindakannya maka kesalahannya dihapus namun sifat
melawan hukumnya tetap ada. Misal : orang gila membunuh seseorang.
10. Bagaimana pendapat Jimly Ashidique tentang Pancasila yang disebut para ilmuwan sebagai
staatsfundamental norm beserta alasan-alasannya!
Jawab :
11. Bagaimana pendapat Yogie Sumakto tentang Pancasila dianggap sebagai grundnorm dan
sebutkan 4 ciri grundnorm yang dimaksud Kelsen!
Jawab : Menurut Yogie Sumakto, Pancasila bukanlah Grundnorm atau norma dasar. Karena Pancasila
keberadaannya ditetapkan oleh PPKI dan tertuang secara tertulis dan konkrit didalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945 dengan begitu Pancasila dapat disebut sebagai
hukum positif di Indonesia, maka dari itu klaim Pancasila sebagai norma dasar tidak mampu
memenuhi 4 ciri grundnorm yang dimaksud Hans Kelsen, yaitu sebagai berikut :
12. Mengapa ketentuan Pasal 2 ayat (2) dalam UU.NO.48 th 2009 menurut Pramono belum dapat
dilaksanakan?!
Jawab : Menurut Pramono, Pasal 2 ayat (2) UU No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang menjelaskan peraadilan negara menerapkan dan menegakan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila, masih belum dapat terlaksana karena sebagian hakim di Indonesia masih menganggap
Pancasila hanyalah sebatas norma dasar dan kedudukan nya terpisah dan lebih tinggi dari hukum
positif atau konstitusi Indonesia serta bersifat abstrak sehingga tidak perlu memasukannya kedalam
putusan hakim.
13. Jelaskan perbedaan Hukum Acara Perdata dengan Hukum Acara Pidana!
Jawab :
1. Penggugat vs Tergugat
2. Masih menggunakan HIR
3. Inisiatif para pihak
4. Hakim mencari kebenaran formiil
5. Dapat ditarik atau dicabut lagi
6. Harus membuat surat geguatan
1. Tersangka/Terdakwa vs Jaksa
2. Sudah menggunakan KUHAP
3. Inisiatif negara
4. Hakim mencari kebenaran materiil
5. Delik aduan ; delik hanya bisa ditindak ketika ada aduan (Perzinahan, pencurian dalam
keluarga, penghinaan)
Upaya hukum biasa dilakukan ketika putusan hakim belum mempunyai kekuatan hukum yang tetap
(belum Inkrah). Bentuknya dalam KUHAPidana yaitu : 1) Banding 2) Kasasi.
Upaya hukum luar biasa dilakukan ketika putusan hakim telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap (sudah Inkrah) dan hanya dapat dilakukan sekali saja. Bentuknya dalam KUHAPidana yaitu : 1)
Peninjauan Kembali 2) Permohonan Kasasi demi kepentingan hukum.
- UU Propinsi.
- Hukum Kepegawaian
- Hukum Perburuhan
Jawab :
Tindakan pemerintah dalam HAN terbagi menjadi 2 yaitu Perbuatan Hukum dan Bukan Perbuatan
Hukum yang merupakan perbuatan Hukum dibagi 2 yaitu Privat dan Publik. Sedangkan untuk
Perbuatan Hukum Publik dibagi 2 yaitu segi satu dan segi dua, untuk segi satu akan menimbulkan
keluarnya ketetapan ataupun peraturan, sedangkan segi dua akan menimbulkan sebuah perjanjian
atau kesepakatan dengan publik misalnya adalah perjanjian ikatan dinas antara lembaga negara
dengan warga negara.
Ketetapan bersifat memberikan sebuah putusan atau penetapan kepada orang/subyek yang sudah
jelas, misalnya : SK DO Mahasiswa oleh Rektor Universitas, sedangkan Peraturan bersifat
memberikan sebuah ketentuan yang orang /subyek nya belum jelas atau bersifat umum, misalnya :
Peraturan Ujian Tengah Semester Fakultas.
Jawab :
- Memberikan putusan atas pendapat DPR terkait dugaan pelanggaran Pres dan Wapres menurut
UUD.
20. Jelaskan perbedaan Law Making Treaties dengan Treaty Contract!
Jawab :
Law Making Treaties : Perjanjian yang meletakan ketentuan hukum bagi masyarakat Internasional
secara keseluruhan. Biasanya bersifat Universal dan Mulilateral. Misalnya : Konvensi Jenewa tentang
Perlakuan terhadap Tawanan Perang .
Treaty Contract : Perjanjian antar negara yang hanya menentukan hak dan kewajiban kepada negara
yang menyepakati perjanjian tersebut. Biasanya bersifat Bilateral. Misalnya : Perjanjian Ekstradisi.
21. Jelaskan perbedaan kompetensi absolut dan relatif dalam Peradilan Umum!
Jawab :
- Kompetensi Relatif mengatur terkait Wilayah Hukum yang berwenang untuk memeriksa suatu
perkara. Misalnya dalam perkara gugatan perdata : Gugatan diajukan ditempat tinggal tergugat.
Jawab :
Jawab :
Hukum Publik : hukum yang mengatur kepentingan umum , antar negara, dan peraturan
kenegaraan.
Jawab :
1. Asas Teritorial : Siapapun yang melakukan tindak pidana di wilayah Indonesia. Termasuk
pesawat, kapal laut, dan KBRI.
2. Asas Nasional Aktif : KUHP melindungi dan mengikuti setiap orang.
3. Asas Nasional Pasif : KUHP melindungi hukum dan kepentingan Indonesia.
4. Universal : Melindungi kepentingan hukum Internasional.