Anda di halaman 1dari 3

Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian

nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam sumbangannya terhadap Product
Domestic Bruto, penyedia lapangan kerja, bahan baku industri, sumber energi dan penyediaan
pangan dalam negeri. Kesadaran terhadap peran tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat
masih tetap memelihara kegiatan pertanian mereka meskipun negara telah menjadi negara industri.
Berikut adalah beberapa kegiatan industri yang muncul dari sector pertanian :

1. Industri Tanaman Pangan

Industri Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan
kaya karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.

 Industri Pengolahan Kentang


Kentang selain dikonsumsi dalam keadaan segar, dewasa ini tidak sedikit diolah menjadi
berbagai hasil industri makanan jadi atau setengah jadi. Pemasaran kentang umumnya
dilakukan secara tradisional dengan rantai pemasaran cukup panjang. Misalnya, dari petani
ke borongan kecil di desa lalu ke pedagang borongan besar di kota besar atau antar daerah
lalu ke pedagang pengecer besar atau kecil, dan selanjutnya ke konsumen. Pemanfaatan
kentang antara lain adalah kentang rebus, kentang kukus, kroket kentang, soup kentang,
pergedel kentang, chip kentang, dan pati kentang. Kelemahan dari kentang ini adalah peka
terhadap penyakit busuk daun, virus Y dan A, dan peka terhadap penyakit layu. Meskipun
kentang bukan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia, tetapi konsumennya
cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena jumlah produk makin bertambah, taraf
hidup masyarakat meningkat, dan wisatawan asing yang tinggal di Indonesia meningkat.
Pembangunan pabrik atau industri pengolahan hasil pertanian menyebabkan permintaan
kentang untuk bahan olahan industri makin meningkat dari tahun ke tahun.

 Industri Pengolahan Kedelai


Kedelai sebagai bahan makanan memunyai nilai gizi cukup tinggi. Kedelai mengandung
protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % - 43 %.
Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar,
dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu skim kering. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai
makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan
cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga. Banyak produk makanan yang
dibuat dari bahan baku kedelai, di antaranya adalah susu kedelai yang dibuat dari ekstrak
kedelai. Kadar protein dan komposisi asam amino serta lemak dalam susu kedelai hampir
sama dengan susu sapi. Komposisi itu bergantung pada varietas kedelai dan cara
pengolahannya.

 Industri Pengolahan Buah-Buahan


Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Sebagian besar produk pertanian,
khususnya buah-buahan dan sayuran lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk segar dari
pada dalam bentuk olahan. Disamping mengandung bahan-bahan seperti protein,
karbohidrat dan vitamin masih cukup tinggi, juga masih mempunyai cita rasa yang segar
dan menarik. Kelebihan ini bisa kita peroleh dengan mengkonsumsi buah segar. Namun
demikian kelebihan ini bisa menjadi kekurangan. Kadar air yang tinggi serta kandungan
zat-zat gizi yang cukup bervariasi di dalam buah segar bisa mempermudah kerusakan buah.
Akibatnya warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari
dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh
karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah
dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga
makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Oleh karena itu pengolahan buah
untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi
berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti
manisan, dodol, keripik, dan sale. Tingkat kerusakan produk pertanian khususnya buah dan
sayuran diperkirakan sekitar 30 % sampai dengan 40 % , sedangkan 60 % dikonsumsi
dalam bentuk segar dan olahan.

2. Industri Tanaman Perkebunan

Industri Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa,
kelapa sawit, tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.

 Industri Pengolahan Kelapa


Kelapa merupakan hasil pertanian yang sangat penting sehingga menduduki tempat kedua
setelah padi. Di Indonesia, pohon kelapa merupakan komoditas yang paling luas
penyebarannya karena disamping dilakukan oleh manusia juga tumbuh secara alamiah,
sehingga ditemukan juga tumbuh dan berkembang ditempat-tempat yang tidak dihuni oleh
manusia. Adanya potensi bahan baku yang cukup besar serta didukung oleh teknologi
pengolahan produk kelapa yang semakin dikuasai memberi peluang dilakukannya
diversifikasi produk dan pengembangan pasar di dalam maupun di luar negeri. Selain usaha
kopra dan minyaknya, telah dikembangkan pula diversifikasi produk kelapa seperti
desiccated coconut, santan, gula semut, nata de coco, air kelapa, berbagai produk makanan
dari daging kelapa, serat/sabut kelapa, arang tempurung, arang aktif, mebel kayu dan
produk kerajinan lainnya. Proses pembuatan nata de coco terdiri dari enam tahap, yaitu:
penyaringan; pemasakan dan pencampuran bahan pembantu; penempatan dalam nampan
dan pendinginan; inokulasi (penanaman/penebaran) bibit (starter); pemeraman
(fermentasi); panen dan pasca panen (pengolahan lanjut sampai setengah jadi atau siap
konsumsi).

 Industri Pengolahan Kakao


Kakao adalah bahan yang sangat penting dalam industri berbagai makanan seperti roti,
biskuit, permen, dan lain sebagainya. Demikian juga dengan industri berbagai minuman
seperti susu, kopi, dan sebagainya, kakao juga dibutuhkan untuk meningkatkan citarasa.
Kakao yang dimaksud adalah berasal dari biji buah tanaman kakao (Theobroma cacao L.)
yang banyak dibudayakan di berbagai negara. Namun sebelum dapat digunakan sebagai
salah satu bahan campuran dalam industri makanan dan minuman tersebut, buah kakao
harus menjalani berbagai proses dalam pengolahannya. Proses pengolahan kakao meliputi
pemanenan, pengupasan, pembersihan dan fermentasi biji, pencucian biji, pengeringan biji,
sehingga dihasilkan biji kakao yang siap diolah kembali menjadi berbagai produk makanan
dan minuman. Biji kakao kering (cocoa beans) diperdagangkan di dunia, dan bagi
Indonesia ini adalah salah satu komoditas ekspor. Selanjutnya biji kakao kering ini akan
menjalani serangkaian proses pengolahan yang kompleks seperti pembersihan,
penyangraian, dan penggilingan.

Anda mungkin juga menyukai