Sejarah Pipa
Penggunaan pipa besi atau pipa galvanis di Inggris dan Perancis mulai
umum di awal abad ke 19. Aliran pertama pipa besi untuk Philadelphia
dibangun pada 1817, dan untuk kota New York pada tahun 1832. Baru pipa
digunakan untuk pengangkutan bahan bakar (minyak & gas) dimulai di
Inggris menggunakan lembaran besi yang dibentuk menggunakan silinder
kemudian sisi-sisinya di las. Lalu pada tahun 1887 di Amerika dibuatlah
pipa pertama berbahan baja (Betlehem steel) Pada pertengahan abad 19
barulah pipa seamless (tanpa celah / sambungan) dicoba untuk diproduksi
untuk beberapa kebutuhan.
Pada waktu itu tube yang menggunakan welding kurang dapat diandalkan.
Produksi dan konsumsi dunia akan produk pipa besi dan baja mencakup
hampir 14 persen dari penggunaan baja mentah diseluruh dunia. Dan terus
akan berkembang seiring dengan pertumbuhan industri serta meningkatnya
populasi. Perbedaan tingkat kebutuhannya tentu saja bergantung pada
tingkat perkembangan kegiatan ekonomi tiap negara seperti kegiatan
eksplorasi minyak, pembangunan pembangkit listrik, atau produksi
otomotif.
Berbicara tentang pipa di industri tak akan lepas dari ASME (American
Society of Mechanical Engineering). ASME adalah salah satu organisasi
yang terkemuka di dunia, yang mengembangkan dan menerbitkan kode dan
standar, semacam aturan main dalam pemakaian material di dunia industri,
termasuk pipa.
Saat ini sistem perpipaan bukan lagi barang baru, terutama bagi dunia
industri teknik. Ribuan perusahaan dengan engineer-engineer mereka pasti
berupaya membuat sistem perpipaan yang paling efektif bagi bisnis mereka.
Bukan hanya dari sisi ekonomi, namun juga keamanan dan keindahan
instalasinya. Mengalirkan minyak, membuang limbah, menguras lubang-
lubang tambang, mengalirkaan air untuk sistem pendinginan mesin, dan
masih banyak lagi macamnya.