Anda di halaman 1dari 3

BUKTI AUDIT

Putri Kharisma 16/400772/SV/11276


Bukti audit adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Sifat Bukti
Bukti audit: bukti yang digunakan auditor untuk menguji laporan keuangan.
Bukti Hukum dan Ilmiah: bukti untuk melindungi pihak tidak bersalah dan bukti untuk menguji
hipotesis.

Keputusan Bahan Bukti Audit

Keputusan utama yang dihadapi auditor terkait bahan bukti adalah menentukan jenis dan
jumlah bahan bukti, agar memperoleh keyakinan memadai bahwa seluruh komponen laporan
keuangan telah disajikan wajar, dan bahwa klien telah menerapkan pengendalian intern yang
efektif.

Empat keputusan auditor terkait bahan bukti yang harius dikumpulkan adalah:

Prosedur audit yang manakah yang akan ditempuh?

Berapa besar ukuran sampel yang akan diambil?

Pos/unsur mana yang akan dipilih dari populasi?

Kapan prosedur audit tersebut akan dilaksanakan?

Persuasivitas Bahan Bukti Audit

 Relevansi Bukti: bahan bukti yang dikumpulkan harus selaras dengan tujuan audit.
 Reliabilitas Bukti: tingkat dimana bukti tersebut dapat dipercaya atau layak dipercaya.
Reliabilitas tergantung pada karakteristik berikut:

1. Independensi penyedia data. Bahan bukti/data yang berasal dari sumber luar
lebih dapat dipercaya daripada data yang berasal dari dalam perusahaan.
2. Efektifitas Pengendalian Intern. Bahan bukti yang diperoleh dari suatu
perusahaan yang memiliki pengendalian intern yang efektif lebih dapat
diandalkan daripada jika pengendalian intern lemah
3. Pengetahuan langsung yang diperoleh auditor. Informasi yang diperoleh
langsung sendiri oleh auditor lebih dapat diandalkan daripada jika informasi
tersebut berasal dari orang lain
4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi. Informasi dari orang yang
memiliki kualifikasi lebih dapat dipercaya daripada informasi yang berasal dari
orang yang tidak memiliki kualifikasi.
5. Tingkat Obyektifitas. Bahan bukti obyektif adalah bahan bukti yang bersumber
dari luar/ekstern perusahaan, seperti konfirmasi, faktur pembelian dll. Bahan
bukti subyektif adalah bahan bukti yang bersumber dari intern perusahaan,
seperti salinan faktur penjualan, ayat-ayat jurnal, dll.
6. Ketepatan Waktu. Ketepatan waktu ini mengacu, baik kepada kapan bahan
bukti tersebut dikumpulkan, dan periode akuntansi yang dicakup oleh audit.

Kecukupan Bahan Bukti: mengacu kepada jumlah bahan bukti yang dikumpulkan, berapa
besar ukuran sampel yang akan diambil. Faktor yang mempengaruhi keputusan ukuran
sampel adalah:

 Ekspektasi auditor akan kemungkinan salah saji material


 Efektifitas pengendalian intern klien

Jenis-Jenis Bahan Bukti Audit

 Pengujian Fisik. Yaitu menguji/menghitung fisik aktiva berwujud. Umumnya yang diuji
adalah persediaan, kas, surat-surat wesel, dll.
 Konfirmasi. Yaitu penerimaan tanggapan dari pihak ketiga yang independen
mengenai akurasi informasi sebagaimana yang dimaksud oleh auditor. Contoh:
konfirmasi atas piutang usaha, hutang usaha, dll.
 Inspeksi. Yaitu pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang dibuat oleh klien.
Biasanya disebut vouching.
 Prosedur Analitis. Yaitu evaluasi informasi keuangan dengan cara mempelajari
hubungan logis antara data keuangan dengan data non keuanagan, meliputi rasio dan
perbandingan antara jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.
 Wawancara dengan klien. Mendapatkan informasi dengan cara mengajuan
pertanyaan baik secara lisan maupun tertulis kepada klien/pegawai klien.
 Rekalkulasi. Auditor menguji perhitungan yang dilakukan klien. Misalnya menghitung
kembali penjumlahan ke bawah, menghitung kembali perkalian antara harga jual per
unit dengan kuantitas barang yang terjual, dll.
 Reperformance. Pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau
pengendalian akuntansi klien.
 Observasi/Pengamatan. Penggunaan alat indera untuk menentukan aktivitas
tertentu, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dll.

Ketepatan Jenis Bukti: menyangkut independensi biaya, keefektifan


pengendalian internal klien, pengetahuan langsung auditor, kualifikasi penyedia,
objektivitas bukti.
Biaya jenis-jenis audit: dua jenis bukti audit yang dinilai mahal, yaitu pemeriksaan
fisik dan konfirmasi sedangkan yang lainnya relatif.
Dokumentasi Audit.
Catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang diperoleh,
dan kesimpulan yang dicapai auditor.

Tujuan Audit: membantu auditor dalam memberikan kepastian yang layak bahwa
audit yang memadai telah dilakukan sesuai standar.
Kepemilikan File Audit: file audit disimpan di KAP.
Kerahasiaan File Audit: bertujuan untuk membina hubungan rahasia dengan klien
(Aturan 301 dari Kode Perilaku Profesional).
Persyaratan untuk retensi dokumentasi audit: minimal selama 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai