Anda di halaman 1dari 4

BAB II

EKSPLORASI AWAL

Eksplorasi batugamping yang umum dikerjakan adalah menghitung


volume dan mengetahui kualitas cadangan , sedangkan kegiatan awal berupa
pencarian endapan(prospeksi) umumnya jarang dilakukan karena endapan
batugamping sudah di ketahui keberadaannya dan mudah di temukan.
Tahap kegiatan eksplorasi gamping yakni:

Pemetaan topografi
Jika peta dasar (peta topograf) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka
survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat
dimulai (peta topograf skala 1 : 4 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada,
maka perlu dilakukan pemetaan topograf lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut
sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa
langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan),
melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang
penting.
Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara
(sasaran langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan,
orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan
tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan
bantuan alat-alat seperti :

-kompas geologi
- inclinometer
- altimeter,

serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll.
Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta
singkapan). Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian
digabungkan dan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model

23
geologi). Dengan model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang
pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan
paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi
tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur,
teodolit, BTM, dll.).
Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran
endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk
menetapkan apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik
(prospek) atau tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka
dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya.

Pengambilan contoh bongkahan


Pengambilan contoh bongkahan pada batugamping menggunakan metode :
channel sampling Metoda ini dapat digunakan pada endapan yang terdapat di
permukaan dan juga di dalam suatu tambang bawah tanah. Untuk endapan yang
dangkal, metoda ini dipakai dalam suatu sumur uji. Alur (channel) dibuat pada sisi
sumur uji. Pada suatu endapan hidrotermal yang ditambang dengan sistem
tambang bawah tanah, channel dibuat dari hanging wall ke foot wall. Aplikasi
dari metoda-metoda yang ada harus disertai pula dengan suatu design yang tepat.

Pemboran inti
Untuk memperoleh inti bor, maka alat bor putar harus di lengkapi dengan
mata bor berlubang, tabung inti bor, dan penangkap inti bor. Arah pengeboran
dapat vertikalmaupun horizontal, tetapi yang paling sering adalah pengoboran
vertikal hingga mencapai batuan dasar, dengan pola pengeboran dan jarak
bor yang teratur, sehingga akan di peroleh sejumlah inti bor yang representatif.
Dengan demikian letak, bentuk atau posisi endapan bahan galiannya dapat di
ketahui dengan pasti. Bila semua inti bor telah selesai di selidiki di laboratorium,
maka akan di ketahui mutu atau kadar mineral berharganya dan sifat-sifat fsik
mekanik mineraloginya secara lengkap

24
Analisa contoh (sifat fsik, mekanik,kimia)
Data hasil pengukuran dapat segera dilakukan pengolahan di lapangan
atau langsung dikirim ke kantor. Macam – macam lab. yang digunakan adalah :
Lab. krismin, petrologi, mektan, mekbat, PBG, kimia, batubara, X- ray
fluorescence, X-ray diffraction. Studio yang digunakan: Penginderaan jauh,
pemetaan, geofsika, dll. Setelah conto diperoleh, kemudian dibawa ke
laboratorium untuk dilakukan assay (analisis kadar). Karena yang dianalisis
tersebut hanya sebagian kecil dari conto, maka diperlukan preparasi (persiapan)
conto, agar bagian conto yang dianalisis masih representatif terhadap kondisi
sebenarnya. Dalam proses preparasi conto, hasil akhir yang diperoleh (tujuan
preparasi itu sendiri) yaitu conto dengan ukuran 100 # (mesh).

Perhitungan cadangan
Perhitungan cadangan yang dilakukan di Pulau Gee menggunakan metode
daerah pengaruh (Area Of influence). Pemboran yang dilakukan merupakan pola
pemboran yang beraturan menurut lintasan-lintasan grid, dengan jarak antara
lintasan yang satu dengan lintasan yang lainnya adalah 25 meter.
Pada metode ini jumlah cadangan dihitung untuk setiap blok daerah
pengaruh yang hanya dipengaruhi oleh satu lubang bor saja. Luas daerah
pengaruh untuk satu titik bor (tiap blok) dihitung dari setengah jarak (spacing)
antara dua titik bor yang berdekatan pada samping kiri kanan dan muka belakang,
sehingga membentuk suatu pola segi empat. Penampang segi empat ini disebut
blok yang terpakai apabila kadar yang ada dalam blok tersebut sesuai dengan Cut
Of Grade yang sudah ditentukan. Cut Of Grade (COG) menurut defnisi memiliki
dua pengertian yaitu sebagai berikut :
- Kadar terendah yang masih memberikan keuntungan apabila bijih tersebut
ditambang.
- Kadar terendah rata-rata yang masih menguntungkan apabila bijih tersebut
ditambang.
Untuk menghitung volume daerah pengaruh pada metode area of influence
digunakan rumus sebagai berikut :

25
V=A.t
Dimana :
V = Volume cadangan (m3)
A = Luas daerah pengaruh (m2)
t = Tebal bijih (m)
Sedangkan untuk menghitung tonage dari cadangan eksplorasi
menggunakan rumus sebagai berikut :
T = V . Density insitu
Dimana :
T = Tonage (Ton)
V = Volume cadangan (m3)
Density insitu saprolit = 1,5 Ton/m3

26

Anda mungkin juga menyukai