NIM : 041711333212
a. Private Equity
1. Modal Ventura
Modal ventura merupakan modal yang berasal dari kekayaan pribadi atau uang dingin
perseorangan dengan resiko tinggi dan mengharap pengembalian yang tinggi pula.
Kepemilikan perusahaan terhadap investor <50% dan juga modal ini ini biasa
digunakan untuk perusahaan yang baru mulai (start-up company).
2. Modal Pribadi.
Merupakan modal yang berasal dari dana pension atau asuransi yang dimiliki
perseorangan yang digunakan untuk bisnis. Kepemilikan perusahaan terhadap
investor ini merupakan 100% sehingga investor berhak mengolah, mnegatur dan
merubah segala manajemen dalam perusahaan. Modal ini diperuntukkan untuk
perusahaan yang sudah lama beroperasi.
b. Public Equity
1. Perusahaan go public
- Pasar primer memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan saham baru
- Pasar sekunder menciptakan likuiditas bagi investor yang berinvestasi di saham
- Beberapa perusahaan mendistribusikan pendapatan kepada investor dalam bentuk
dividen
2. Kepemilikan dan hak suara
Pemilik diizinkan untuk memberikan suara pada hal-hal penting mengenai
perusahaan:
- Pemilihan dewan direksi
- Otorisasi untuk menerbitkan saham baru
- Persetujuan amandemen piagam perusahaan
- Adopsi anggaran rumah tangga
- Voting sering dilakukan dengan proxy
- Manajemen biasanya menerima suara terbanyak dan dapat memilih kandidatnya
sendiri sebagai direktur
3. Saham preferen
- Saham preferen mewakili kepentingan ekuitas di perusahaan yang biasanya tidak
memungkinkan untuk hak suara yang signifikan
- Provisi kumulatif pada saham yang paling disukai mencegah dividen dari
dibayarkan pada saham biasa sampai semua dividen pilihan telah dibayarkan
- Saham yang disukai kurang berisiko
c. Pelaku dalam Pasar modal
d. IPO
Pengertian Indeks Harga Saham
Indeks yang menggambarkan perubahan – perubahan atau pergerakan harga masing –
masing saham sejak pertama kali di keluarkan sampai pada periode tertentu. Setiap bursa
efek memiliki indeks harga saham yang berbeda-beda. Di New York Stock Exchange
(NYSE) dikenal indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang berisi 30 jenis saham
unggulan. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) kita mengenal beberapa indeks harga saham.
Indeks yang berisi totalitas saham yang tercatat di bursa disebut dengan IHSG. Selain itu
ada indeks LQ 45 yang berisi 45 jenis saham. Setiap periode tertentu 45 jenis saham itu
akan dievaluasi sehingga komposisinya mengalami perubahan. Ada yang keluar dan ada
yang baru masuk. Ada juga indeks sektoral, seperti Indeks Keuangan, Indeks Properti dan
sebagainya. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index), terdiri dari 30 jenis saham
yang bisnisnya sesuai dengan Syariat Islam. Indeks lainnya adalah Indeks Papan Utama
dan Indeks Papan Pengembangan, berisi saham yang tercatat di BEI sesuai kelompok
papan utama dan papan pengembangan. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,
artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar
sedang aktif atau lesu.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini,
apakah sedang naik, stabil atau turun. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi
para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli
suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik
dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat
pula.Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan membandingkan
perubahan harga saham dari waktu ke waktu.