Anda di halaman 1dari 7

UJI KANDUNGAN BAKTERI TOTAL COLIFORM DAN ESCHERICHIA COLI

PADA AIR LAUT DI PESISIR PANTAI TELUK AMURANG


Anggi C. Worang*, Odi Pinontoan*, Woodford B. S Joseph*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Pesisir pantai perlu di lindungi terhadap pencemaran karena masih banyak masyarakat yang
mempergunakan pantai sebagai tempat mandi dan para nelayan laut sebagai tempat mencari
nafkah. Sehingga penting untuk mencari tahu kandungan bakteri apa saja yang terdapat dipantai.
Tujuan Penelitian yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan bakteri Total coliform
dan Escherichia coli pada air laut di pesisir pantai teluk Amurang. Metode Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif berbasis uji laboratorium. Penetuan lokasi pengambilan sampel
air laut bersifat purposive sampling yakni pengambilan sampel yang di dasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri dan sifat-sifat populasi
yang diketahui sebelumnya. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu menggambarkan
hasil uji laboratorium terhadap total coliform dan e.coli pada Pesisir Pantai Teluk Amurang dan
hasil pemeriksaan laboratorim tentang total coliform dan e.coli di sajikan dalam bentuk tabel.
Hasil laboratorium air laut di pesisir pantai teluk amurang yang berada di tujuh titik menunjukan
ada yang tidak mengandung Total coliform yaitu titik 1, 4, 5 dan 6. Dan yang positif
mengandung Total coliform yaitu titik 2 dan 3 sama hasilnya sebesar 23 MPN/100 ml dan titik 7
sebesar 6,8 MPN/100 ml. Hasil laboratorium air laut di pesisir pantai teluk amurang yang berada
di tujuh titik menunjukan bahwa hanya satu titik saja yaitu titik kedua yang positif mengandung
e.coli sebesar 2 MPN/100 ml. Jadi,sesuai dengan hasil laboratorium mengenai bakteri Total
coliform dan e.coli pada air laut yang ada di pesisir pantai teluk amurang yaitu memenuhi syarat
standar baku mutu air laut.

Kata Kunci : Total coliform, Escherichia coli, pantai

ABSTRACT
Coastal coasts need to be protected against pollution because there are still many people who use
the beach as a bathing place and the sea fishermen as a place to earn a living. So it is important to
find out what bacteria are contained in the beach. research objectives is to know the presence or
absence of bacteria Total coliform and Escherichia coli at sea water in coastal bay of Amurang.
Research Method this research is a descriptive research based on laboratory test. The
determination of the location of the sampling of sea water is purposive sampling ie the sampling
that is based on a certain consideration made by the researcher himself based on the
characteristics and properties of the population previously known. Data analysis using descriptive
analysis that describes the result of laboratory test toward total coliform and e.coli on Amurang
Bay Coastal Coast and laboratory test result about total coliform and e.coli are presented in
tabular form. The results of the laboratory of seawater in the coast of Amurang Bay which is
located at seven points indicates that there is no Total coliform that is point 1, 4, 5 and 6. And the
positive contains Total coliform that is point 2 and 3 with the same result 23 MPN / 100 ml and
point 7 of 6.8 MPN / 100 ml. The laboratory results of seawater in the coastal bay of Amurang
located at seven points indicate that only one point is positive second point containing e.coli of 2
MPN / 100 ml. In accordance with the results of laboratories on bacteria Total coliform and e.coli
in sea water in the coastal bay amurang that meet the standard quality standards of sea water.

Keywords: Total coliform, Escherichia coli, beach

1
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan Jasirah Utara Pulau Sulawesi pada 0° 25 ̍
mempunyai lebih dari 17.000 pulau dan − 1° 58 ̍ Lintang Utara dan 124° 20 ̍ −
wilayah pantai sepanjang 80.000 km 125°20 ̍ Bujur Timur ( Pemerintah
atau dua kali keliling bumi melalui Daerah Kabupaten Minsel, 2005).
katulistiwa. Wilayah pantai ini Berdasarkan Keputusan Menteri
merupakan daerah yang sangat intensif Lingkungan Hidup Republik Indonesia
yang dimanfaatkan untuk kegiatan No.179 Tahun 2004 tentang baku mutu
manusia, seperti sebagai kawasan pusat air laut untuk wisata bahari,standar
pemerintahan, pemukiman, industry, untuk kandungan bakteri Total coliform
pelabuhan, pertambakan, pertanian, dalam air laut 1000 MPN/100 ml dan
perikanan tangkap, pariwisata, dan bakteri E.coli dalam air laut adalah 200
sebagainya. Wilayah pesisir dan lautan MPN/100 ml.Jadi apabila kandungannya
yang kaya raya dan beragam sumber sudah melebihi batas yang
daya alamnya telah dimanfaatkan oleh diperbolehkan maka mengindikasikan
bangsa Indonesia sebagai salah satu telah adanya pencemaran laut.
sumber bahan makanan utama Bakteri coliform adalah bakteri
khususnya protein hewani sejak yang hidup di dalam saluran pencernaan
berabad-abad lamanya (Triatmodjo, manusia. Air buangan kota dan desa
2011). yang berpenduduk padat tidak hanya
Kota Manado selain memiliki meningkatkan pertumbuhan bakteri
vareasi perbukitan yang cukup dominan, E.coli, tetapi juga meningkatkan jumlah
kota ini merupakan kontai pantai dan bakteri patogen lain, seperti Salmonella
terletak berhadapan dengan teluk sp, Shigela sp, dan Vibrio cholera.
Manado dan memiliki tiga pulau yang Escherichia coli merupakan bakteri
masuk dalam wilayah pemerintahan Gram negative berbentuk batang pendek
yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado yang memiliki panjang sekitar 2µm,
Tua, dan Pulau Siladen. Kondisi ini diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7 µm dan
menyebabkan kota ini mengkoleksi bersifat anaerob fakultatif membentuk
beberapa sumberdaya alam pesisir dan koloni bundar, cembung, dan halus
laut (Laporan Status Lingkungan Hidup dengan tepi nyata Escherichia coli
Kota Manado, 2016). Daerah pantai adalah salah satu bakteri yang tergolong
Utara Amurang Kabupaten Minahasa koliform dan hidup secara normal di
Selatan memiliki luas perairan laut dalam kotoran manusia maupun hewan,
314.981 km². Posisi geografis berada di oleh karena itu disebut juga koliform

2
fekal. Salah satu indikator adanya sampel sudah melebihi baku mutu air
pencemaran air laut yaitu bakteri laut untuk wisata bahari (>200 MPN/100
pencemar ,salah satunya adalah bakteri ml sampel air). Kandungan bakteri
E.coli (Supardi dan sukamto,1999). E.coli yang diambil pada saat hujan
Kandungan bakteri tersebut semuanya sudah melebihi 200 MPN/100
berpotensi sebagai penyebab ml sampel air. Ada beda kandungan
penyakit,maka keberadaannya sangat bakteri E.coli pada saat tidak hujan dan
berbahaya bagi nelayan dan masyatakat hujan.
yang mandi di pantai. Walaupun pantai Oleh karena itu,perlu dilakukan
tersebut bukan tempat objek wisata penelitian tentang kandungan bakteri
bahari, tetapi masih ada yang mandi di Total Coliform dan bakteri E.coli di
pantai seperti anak-anak dan orang Pesisir Pantai Teluk Amurang sehingga
dewasa. Permasalahan yang ditimbulkan hasilnya dapat bermanfaat bagi
oleh adanya peningkatan kegiatan atau masyarakat sekitar untuk tetap sehat
aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam menjaga kebersihan dan
dipesisir pantai tersebut, seperti perilaku keindahan laut.
masyarakat dalam membuang sampah
masih kurang,sehingga masih banyak METODE PENELITIAN
dijumpai sampah-sampah di laut dan di Penelitian ini merupakan penelitian
tepi pantai. Sehingga dengan sendirinya deskriptif berbasis uji laboratorium
akan meningkatkan jumlah produksi untuk mengetahui adanya kandungan
sampah dan limbah domestik serta bakteri Total Coliform di Teluk
industry. Laut mempunyai arti penting Amurang. Untuk pengujian akan di
bagi kehidupan makhluk hidup seperti lakukan di Laboratorium Baristan
manusia, ikan, tumbuh-tumbuhan, Manado.Penelitian ini dilakukan pada
kerang, dan biota laut lainnya. Oleh bulan Agustus 2017.
karena itu, dibutuhkan kebijakan dari Penetuan lokasi pengambilan sampel air
pemerintah dalam mengatasi masalah laut bersifat purposive sampling yakni
tersebut. pengambilan sampel yang di dasarkan
Berdasarkan penelitian oleh pada suatu pertimbangan tertentu yang
sarini(2012), di Pesisir Pantai II dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan
Malalayang Kota Manado, dari hasil ciri dan sifat-sifat populasi yang
penelitian menunjukan bahwa diketahui sebelumnya.Pengambilan
kandungan bakteri E.coli yang diambil Sampel dilakukan di 7 (tujuh) kelurahan
pada saat tidak hujan, tiga dari enam di pinggiran pantai teluk Amurang.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN aktifitas masyarakat setempat tanpa
Tahap pengambilan sampel air laut di mengganggu kesehatan.
pesisir pantai teluk Amurang, di bagi
dalam tujuh titik pengambilan sampel. Tabel 2. Jumlah e.coli pada sampel air
laut berdasarkan lokasi pengambilan
Tabel 1 Jumlah total coliform pada sampel
sampel air laut berdasarkan lokasi Lokasi E.coli Hasil
pengambilan sampel Pengambilan (MPN/ Analisis
sampel 100 ml)
Titik 1 <2 Tidak ada
Lokasi Total Hasil
Pengambilan Coliform Analisis Titik 2 2 Ada
Sampel (MPN/100 Titik 3 <2 Tidak ada
ml) Titik 4 <2 Tidak ada
Titik 1 <2 Tidak ada Titik 5 <2 Tidak ada
Titik 2 23 Ada Titik 6 <2 Tidak ada
Titik 3 23 Ada Titik 7 <2 Tidak ada
Titik 4 <2 Tidak ada
Titik 5 <2 Tidak ada Escherichia coli, menunjukan
Titik 6 <2 Tidak ada
bahwa hanya satu titik saja yaitu titik 2
Titik 7 6,8 Ada
yang positif mengandung e.coli dengan
Total coliform, menunjukan bahwa jumlah 2 MPN/100 ml. Sedangkan
tiga sampel positif dan empat sampel menurut keputusan Menteri Lingkungan
negatif mengandung bakteri Total Hidup 179 tahun 2004 tentang Baku
coliform. Sesuai dengan hasil Mutu Air Laut yaitu 200 MPN/100 ml.
laboratoruim terdapat 2 titik yang Jadi, sesuai dengan hasil laboratorium
hasilnya sama yaitu titik 2 dan 3 dengan bahwa air laut yang ada di pesisir pantai
jumlah 23 MPN/100 ml dan pada titik 7 teluk amurang memenuhi syarat standar
dengan jumlah 6,8 MPN/100 ml. baku mutu air laut. Oleh karena itu, air
Sedangkan menurut Keputusan Menteri laut yang ada di pesisir pantai teluk
Lingkungan Hidup 179 tahun 2004 Amurang baik untuk digunakan dalam
tentang Baku Mutu aktifitas masyarakat setempat tanpa
Air Laut yaitu 1000 MPN/100 ml. Jadi, menganggu kesehatan.
sesuai dengan hasil laboratorium bahwa Laut keseluruhan dari perairan
air laut yang ada di pesisir pantai teluk yang mengelilingi bumi ini 362 juta
amurang memenuhi syarat standar baku km², sedangkan luas daratannya adalah
mutu air laut. Oleh karena itu, air laut 149 juta km². Suatu permukaan laut
yang ada di pesisir pantai teluk mengalami kenaikan sebesar 30 cm, hal
Amurang baik untuk digunakan dalam ini akan terjadi setiap 100 tahun sekali.

4
Air di dunia ini 97% nya berada di bakteri patogen lain, seperti Salmonella
samudra sebagai air asin, sehingga dapat sp, Shigela sp, dan Vibrio cholera.
diartikan bahwa jumlah air yang berada Di negara berkembang masih
di Ekosistem darat dan laut yang banyak terjadi pembuangan tinja secara
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan sembarangan akibat tingkat sosial
laut (UU No 27 Tahun 2007). Proses ekonomi yang rendah, pengetahuan di
perjalanan air ini di darat yang melelui bidang kesehatan lingkungan yang
sungai bertemu dengan air laut di mana kurang, dan kebiasaan buruk dalam
pertemuan ini di sebut mulut sungai, pembuangan tinja yang diturunkan dari
muara sungai atau estuari. generasi ke generasi. Kondisi tersebut
Pesisir adalah daerah darat di tepi terutama ditemukan pada masyarakat di
laut yang masih mendapat pengaruh laut pedesaan dan di daerah kumuh
seperti pasang surut, angin laut dan perkotaan.
pemberesan air laut. Sedangkan pantai Bahaya terhadap kesehatan yang
adalah daerah di tepi perairan yang di dapat ditimbulkan akibat pembuangan
pengaruhi oleh air pasang tertinggi dan kotoran secara tidak baik adalah
air surut terendah. Daerah daratan pencemaran tanah, pencemaran air,
adalah daerah yang terletak di atas dan kontaminasi makanan, dan
di bawah permukaan daratan di mulai perkembangbiakan lalat. Sementara itu,
dari batas garis pasang tertinggi. Daerah penyakit-penyakit yang dapat terjadi
lautan adalah daerah yang terletak di akibat keadaan di atas, antara lain, tifoid,
atas dan di bawah permukaan laut di paratifoid, disentri, diare, kolera,
mulai dari sisi laut pada garis surut penyakit cacing, hepatitis viral, dan
terendah, termasuk dasar laut dan bagian beberapa penyakit infeksi
bumi di bawah. Garis pantai adalah garis gastrointestinal lain, serta infestasi
batas pertemuan antara daratan dan air parasit lain. Pembuangan kotoran
laut, di mana posisinya tidak tetap dan manusia yang baik merupakan hal yang
dapat berpindah sesuai dengan pasang mendasar bagi keserasian lingkungan.
surut air laut dan erosi pantai yang
terjadi. KESIMPULAN
Air buangan kota dan desa yang lHasil laboratorium air laut di pesisir
berpenduduk padat tidak hanya pantai teluk amurang yang berada di
meningkatkan pertumbuhan bakteri tujuh titik menunjukan ada yang tidak
E.coli, tetapi juga meningkatkan jumlah mengandung Total coliform yaitu titik
1, 4, 5 dan 6. Dan yang positif

5
mengandung Total coliform yaitu titik Secara Terpadu. Jakarta : PT.
2 dan 3 sama hasilnya sebesar 23 Pradnya Paramita.
MPN/100 ml dan titik 7 sebesar 6,8 Ijong. F dan Dien. H. 2011.
MPN/100 ml. Hasil laboratorium air laut Karakteristik Bakteri Pereduksi
di pesisir pantai teluk amurang yang Merkuri (Escherichia coli) Di
berada di tujuh titik menunjukan bahwa isolasi dari Perairan Pantai Teluk
hanya satu titik saja yaitu titik kedua Manado. Manado : Jurnal
yang positif mengandung e.coli sebesar Perikanan dan Kelautan Tropis.
2 MPN/100 ml. Sesuai dengan hasil Volume 3, No. 3 hal 103-108
laboratorium mengenai bakteri Total Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
coliform dan e.coli pada air laut yang No. 179, 2004. Baku Mutu Air
ada di pesisir pantai teluk amurang Laut Pada
yaitu memenuhi syarat standar baku Laporan Status Lingkungan Hidup
mutu air laut. Daerah Kota Manado. 2016. Kota
Manado Provinsi Sulawesi Utara.
DAFTAR PUSTAKA Wisata Bahari. Jakarta. Menteri
Atmaja, E. 2010. Wilayah Pesisir Lingkungan Hidup.
(Coastal Zone).(online) Kodoatie. J. R, Syarief. R. 2010. Tata
(http://sastrakelabu.wordpress.com, Ruang Air. Yogyakarta ; Andi
diakses pada 15 April 2017) Offset
Aqilah, Z. 2011. Wilayah Pesisir dan Mulyanto, R. A. 2007. Ilmu Lingkungan.
Ekosistem Mangrove. (online) Yogyakarta : Graha Ilmu.
(http://zalfaaqilah.wordpress.com, Mulia, M. R. 2005. Kesehatan
diakses pada 15 April 2017) Lingkungan. Yogyakarta : Graha
Carlos, C. 2011. Konsep dan Definisi Ilmu.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Jakarta
Kelautan.(online) : Djambatan. Pemerintah Daerah
(http://carolinacarlos.mhs.upnyk.ac.id/, Kabupaten Minahasa Selatan
diakses pada 15 April 2017) Provinsi Sulawesi Utara. 2005.
Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Kota Amurang
Lingkungan. Jakarta : Buku Pramudyanto, B. 2014. Pengendalian
Kedokteran. Pencemaran dan kerusakan di
Dahuri R, Rais J, Ginting P, Sitepu J. Wilayah
2004. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir. Banten. Jurnal : Lingkar
Wilayah Pesisir dan Lautan Widyaiswara.

6
Sarini, P. 2012. Analisis Kandungan Pencemaran di Pesisir Cirebon
Bakteri Escherichia coli Di Pada Musim Kemarau. Cirebon.
Pesisir Pantai Malalayang II Kota Jurnal : Perikanan dan Kelautan.
Manado. Manado. Jurnal : Volume 6 No 2.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Supardi dan Sukamto. 1999.
Universitas Sam Ratulangi Mikrobiologi Dalam Pengolahan
Sembel, T. D. 2015. Toksikologi Dan Keamanan Produk Pangan.
Lingkungan.Yogyakarta : Andi Bandung : Penerbit Alumni
Offset. Suprihatin, A. D. 2013. Pengantar
Sidharta, R. B. 2016. Bioteknologi Pendidikan Lingkungan Hidup.
Kelautan. Yogyakarta : Cahaya Yogyakarta : Gava media.
Atma Pustaka. Suriawiria. 2005. Mikrobiologi Dasar.
Siregar, N. C. 2014. Partisipasi Jakarta : Papas Sinar Sinanti
Masyarakat dan Nelayan Dalam Triatmodjo, B. 2006. Perencanaan
Mengurangi Pencemaran Air Laut Bangunan Pantai. Yogyakarta :
di Kawasan Pantai Manado- Beta Offset
Sulawesi Utara. Manado. Jurnal : Turaraja T dan Mogea R. 2010. Bakteri
Sosioteknologi.Volume 13 No 1. Coliform di perairan Teluk
Soemarwoto, O. 1997. Ekologi, Doreri,Manokwari Aspek
Lingkungan Hidup dan Pencemaran Laut dan Identifikasi
Pembangunan. Jakarta : Ikrar Species. Manokwari : Jurnal Ilmu
Mandiriabadi Kelautan Volume 15 (1) 47-52
Sudirman N dan Husrin S. 2014. Status Wijana, N. 2014. Ilmu Lingkungan.
Baku Mutu Air Laut Untuk Yogyakarta : Graha Ilmu
Kehidupan Biota dan Indeks

Anda mungkin juga menyukai