Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Remaja
1. Pengertian remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin yaitu adolescene yang berarti
b) Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik
2. Batasan Remaja
Menurut Setiyaningrum E (2014) masa remaja adalah masa peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
c) Tahap pasca puber : wanita 17-21 tahun, pria 17 tahun 6 bulan-21 tahun.
11
Untuk Indonesia batasan usia remaja 11-24 tahun dengan
baliq, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi
pendapat sendiri dan sebagainya. Dengan kata lain usia 24 tahun belum
yaitu (Kumalasari,2012) :
a) Masa remaja awal (10-13 tahun), dengan ciri khas antara lain:
12
(2) Ingin bebas
berpikir abstrak
b) Masa remaja tengah (14-16 tahun), dengan ciri khas antara lain :
c) Masa remaja akhir (17-19 tahun), dengan ciri khas antara lain :
dilakukan oleh remaja dan dipengaruhi oleh harapan sosial. Adapun tugas
secara efektif.
perempuan).
13
c) Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik
dewasa lainnya.
kehidupan keluarga.
pekerjaan).
5. Perkembangan fisik
Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan dua ciri yaitu ciri-
ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Berikut ini adalah uraian lebih
14
(2) Remaja perempuan
menyempit
dan kaki
15
(c) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-
lebih aktif.
B. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
(Notoatmodjo S,2010) :
pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang
orang lain.
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang dengan
16
mudah dapat diamati atau dilihat orang lain. Skinner dalam Notoatmodjo
respondan (emotionalbehavior).
beberapa factor baik dari dalam maupun dari luar individu. Aspek-aspek
17
b) Faktor pendukung atau pemungkin (enabling factors) meliputi semua
2. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan (health behavior) adalah respons seseorang
3. Perilaku Seksual
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat
18
Menurut Notoadmodjo (2010), perilaku seksual yang sehat dan adaptif
berpelukan
Perilaku seksual yang sering ditemukan pada remaja dan dampak dari
a) Berfantasi
19
b) Berpegangan tangan
sentuhan.
c) Cium Kering
pipi dengan pipi atau pipi dengan bibir. Perilaku ini dapat berlanjut
d) Cium Basah
20
Resiko dari perilaku ini adalah tertularnya virus atau bakteri dari
e) Meraba
(erogen), seperti payudara, leher, paha atas, vagina, penis dan pantat. Bila
perbuatan tersebut. Tapi bagi sebagian yang lain menganggap ini adalah
f) Berpelukan
erogen).
g) Masturbasi
21
gosoknya. Sedangkan pada perempuan, masturbasi biasanya dilakukan
alat yang membahayakan seperti benda tajam dan benda-benda lain yang
dan psikis pun terkuras, biasanya orang menjadi mudah lelah, sulit
h) Oral
kedalam mulut lawan jenis. Perilaku ini tidak lazim menurut masyarakat
i) Petting
22
j) Intercouse / Senggama
(Rumini,2008).
yang didorong oleh hasrat seksual lawan jenisnya, yang dilakukan oleh
isolasi, tetapi dalam lingkungan yang luas yaitu keluarga, sekolah, teman-
23
Menurut Sarwono (2013) faktor yang mempengaruhi perilaku seksual
remaja adalah:
d) Media masa. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin
menolak akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa,
orang tua.
dengan pria.
24
maupun tidak langsung terhadap perilaku seksual pranikah remaja (Depkes
RI,2009).
seksual 6,5%. Dan perilaku seksual yang tidak berisiko yaitu berpacaran
berikut :
a) Dampak psikologis
dan berdosa.
b) Dampak Fisiologis
c) Dampak sosial
25
perempuan yang hamil, dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi
d) Dampak fisik
tingkatan yaitu :
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (aplication)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (Synthesis)
f) Evaluasi (evaluation)
26
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat; apa yang terlarang,
apa yang lazim dan bagaimana cara melakukannya tanpa melanggar aturan.
dikehendaki (Fahroly,2014).
mendidik anak agar berperilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan
Dari hasil penelitian Fajrin tahun 2013 di SMAN 1 Koto Sungai Lasi
2. Sikap
siap untuk timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku. Sikap merupakan
berhubungan dengan dua hal yaitu “like” atau “dislike”(senang atau tidak
27
dilihat tapi hanya mampu di tafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup.
(Notoatmodjo,2010).
a) Menerima (receiving)
b) Menanggapi (responding)
c) Menghargai (valuing)
28
dengan yang setuju laki-laki boleh melakukan hubungan seksual sebelum
ciuman, belaian, dan pelukan dari seorang pacar adalah ungkapan sayang.
Lasi dari 174 responden di dapatkan 61,5% siswa memiliki sikap positif
terhadap perilaku seksual dan 38,8% siswa memiliki sikap negatif terhadap
29
3. Media
Media digolongkan kedalam empat macam yaitu media antar pribadi,
F,2013).
30
b) Informasi, yaitu : media bagi remaja untuk mendapatkan informasi
seksualitas.
peranan bagi pria maupun wanita serta mempengaruhi sikap dan perilaku
f) Jati diri budaya orang muda, media bagi remaja memberikan banyak
remaja.
televisi, musik dan video menjadi salah satu penyebab dari perilaku seksual
yang dilakukan oleh remaja. Hal ini didukung oleh karakter remaja yang
cenderung ingin tahu dan mencoba hal yang baru serta selalu ingin meniru
Akses terhadap media massa untuk remaja wanita sama halnya dengan
remaja pria. Media yang paling diakses para remaja adalah televisi (88%
wanita dan 85% pria) menonton televisi paling sedikit sekali seminggu.
31
Media cetak (20% remaja wanita dan 19% pria) membaca surat kabar atau
Menurut hasil dari KRR SDKI tahun 2012, remaja yang umur 15-24
menonton televisi 85% laki-laki dan wanita 88%. Mendengarkan radio 29%
laki-laki dan wanita 28%. Membaca surat kabar/majalah 19% laki-laki, dan
wanita 20%.
32
pribadi remaja menjadi lebih berkembang, artinya dengan tergabungnya
bagi remaja berfungsi sebagai model bagi perilaku remaja sendiri (Azinar
M,2013).
beraktivitas.
dan berharga.
33
e) Perbandingan sosial. Persahabatan menyediakan informasi tentang
yang hangat, dekat, dan saling percaya dengan individu yang lain.
negatif akan membuat remaja terlibat dalam perilaku yang negatif seperti
31.9% petting, 32.2% oral seks, 19.3% anal seks, 45.4% pernah melakukan
Dari hasil penelitian Fajrin tahun 2013 di SMAN 1 Koto Sungai Lasi
dari 174 responden di dapatkan peran teman sebaya terhadap seksual positif
34
Hasil penelitian Sekarrini pada remaja di SMK Kesehatan Bogor
tahun 2011 tentang topik yang jarang dibicarakan dengan teman sebaya
yaitu tentang pacaran (52%), sedangkan topik diskusi yang paling sering
E,2013).
5. Keyakinan/Religius
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan agama sebagai
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
Masalah agama pada remaja sebenarnya terletak pada tiga hal, yaitu :
saudara dan kepada yang lain sesama manusia, sopan-santun, jujur, taqwa,
35
yang telah ditanamkan diwaktu kecil akan mengalami tantangan dengan
adanya pemikiran rasional dan adanya kenyataan hidup orang dewasa yang
(Minah,2012).
harus dibina disiplin menjalankan ajaran agama semenjak anak usia dini,
agama timbul oleh tiga hal, yaitu : pertama, pengaruh dan contoh dari orang
rasa kesadaran iman didalam hati remaja, sehingga remaja merasa takut
pendidikan, dan ajaran agama dapat dikatakan alat pendidikan yang bisa
Tuhan. Tingkah laku yang perlu ditumbuhkan kepada remaja ialah berbuat
36
Tuhan akan dikalahkan. Pemahaman tingkat agama menunjukkan bahwa
yang sangat individual dan pribadi. Dengan demikian, remaja sangat perlu
37
D. Kerangka Teori
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka dikembangkan suatu kerangka
Faktor Predisposisi
(predisposing factors)
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Keyakinan/religius
5. Norma-norma
Faktor Pendukung
(enabling factors)
1. Informasi media massa
Perilaku
2. Sarana dan prasarana
kesehatan
Faktor Pendorong
(reinforcing factors)
1. Peran keluarga
2. Teman sebaya
3. Guru
4. Petugas Kesehatan
Gambar2.1
Kerangka Teori Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual
Menurut L. Green (2003)
38