DETONATOR
DETONATOR
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3.1 Definisi
Detonator merupakan salah satu alat bantu peledakan yang haya dapat
dipakai sekali dalam prosesnya yang mengandung isian bahan peledak yang
hanya digunakan sebagai penyala awal ledakan. Detonator merupakan alat
pemicu awal yang dapat menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan sebagai
bentuk aksi yang memeberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka
detonator atau primer.
2
3
sumbu api terrdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa
tekstil dan material kedap air. Fungsi pembungkus untuk menjaga sumbu api dari
kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air atau minyak.
Cara pemasangan Detonator pada Sumbu Api :
Pemasangan detonator pada sumbu api dapat dilakukan dengan memakai
crimper yang terbagi menjadi 2 macam, adapun cara pemasangannya sebagai
berikut :
Potong sumbu api tegak lurus, sesuai dengan panjang yang diperlukan
Ambil detonator secara hati-hati dari kemasan
Masukan sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator sedalam
mungkin
Jepit mulut detonator yang mengarah sumbu api dengan sempurna
Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjan satu inch kedalam
larutan penyebab kedap air.
Hindari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup.
3
4
Keuntungan :
Jumlah lubang ledak yang sekaligus dapat diledakkan relatif lebih banyak
Penangananya lebih mudah dan praktis
Dengan adanya elemen tunda dalam detonator , pola peledakan menjadi
lebih bervariasi, dan arah serta fragmentasi peledakan dapat diatur dan
diperbaiki
Kerugian :
Tidak boleh digunakan dalam cuaca mendung terlebih lagi disertai dengan
adanya kilat, karena dapat menghasilkan hantaran listrik sehingga dapat
menyebabkan terjadinya ledakan premature.
Membutuhkan alat peledakan khusus yang elektrik yaitu sumber arus
listrik, alat penguji tahanan, serta peralatan listrik lainnya yang harganya
cukup mahal.
Pengaruh gelombang radio dan listrik luar dari dalam bumi dapat juga
mengaktifasi aliran listrik pada detonator.
Adapun jenis detonator ini adalah, Instantenous, Delay.
4
5
(dari ICI Explosive)1. detonator No. 6 = 0,22 gr PETN2. detonator No. 8 = 0,45 gr
PETN3. detonator No. 8* = 0,80 gr PETN1. Terdapat dua macam nonel yang
teersedia yaitu :
1. Nonel GT : mempunyai interval waktu , short delag, deci-second dan half-
second delay. Nonel GT/MS dipakai untuk peledakan tambang terbuka
dan Nonel GT/T dipakai untuk peledakan dalam trowongan.
2. Nonel UNITED : merupakan system nonel yang terkhir. Detonator
mempunyai delay yang sama, dalam peledakan urutan waktu peledakan
dipasang dipermukaan. Hal tersebut akan memudahkan pemakaian dan
penyimpanannya.
5
6
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
6
7
3.1 Tugas
3.1.1 Membuat sketsa Detonator beserta bagian – bagian dari detonator
3.3 Pembahasan
Secara garis besar jenis-jenis Detonator yang di sketsa terdiri dari 4 jenis
detonator degan bagian dan fungsi masing-masing yaitu : Detonator Biasa,
Detonator Elektronik, Detonator Non-Elektrik, dan Detonator Listrik yang terbagi
lagi menjadi (Deonator Instantaneous dan Delay ).
BAB IV
ANALISA
Secara umunya semua jenis Detonator tertutup oleh tabung penutup yang
terbuat dari aluminium atau tembaga yang mudah rusak saat terjadi detonasi
awal yang didalamnya bermuatan bahan peledak yaitu isian utama dan isian
dasar yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda yaitu :
1. Isian utama : berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitif). Berfungsi
untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulakan gelombang kejut.
7
8
2. Isian Dasar : bahan peledak kuat dengan VOD tinggi. Berfungsi untuk
menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan besaarnya
tergantung dari berat isian dasarnya.
Detonator Biasa pada umunya mempunyai panjang 42mm dan diameter
6,40 mm dengan isian utama berupa bahan peledak kuat dengan kepekaan
tinggi, biasanya AA, yaitu campuran Leada Azide atau Lead Stypnate dan
Aluminium sehingga seketika setelah menerima panas dari ramuan pembakar,
maka isian utama ini akan meledak dan menimbulkan gelombang kejut.
Detonator Biasa mempunyai ruang kosong yang lebih tinggi yang disediakan
untuk menyisipkan sumbu bakar atau sumbu api, karena inisiasi awal detonator
biasa menggunakan bantuan sumbu bakar / sumbu api.
Pada umunya kandungan isian pada Detonator Listrik sama dengan
detonator biasa, yang membedakan keduanya adalah energi panas yang
dihasilkan serta inisiasi detonator menggunakan rangkaian listrik . Detonator
Listik dilengkapi dua kawat yang tak terpisahkan yaitu Leg Wire. Detonator listrik
terbagi menjadi dua yaitu, Detonator listrik langsung dimana proses inisiasinya
sangat cepat dan umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya satu baris
dan jumlah primer didalam kolom lubang ledak hanya ada satu primer saja.
Sedangkan Detonator Listrik Delay pada umumnya energi panas didalam ruang
detonator tersebut dirambatkan beberapa saat melalui media elemen tunda
sampai akhirnya menyentuh isian utama. Pola ini dapat memberikan fragmentasi
peledakan yang sangat bagus atau optimal
BAB III
KESIMPULAN
8
9
pemilihan detonator tergantung dari tujuan dan sasaran peledakan yang ingin
dicapai.
DAFTAR PUSTAKA