JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2018 1. Ungkapkan olah rasa menurutmu terhadap mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen!
Sistem pengendalian manajemen merupakan ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana seorang manajamen atau pemilik perusahaan menjamin bahwa perusahaan itu melaksanakan semua strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dijalankan se-efektif, efisien dan ekonomis mungkin agar tujuan yang di inginkan perusahaan dapat tercapai. Sebelum mengetahui SPM ini saya mengira bahwa membuka lapangan pekerjaan (perusahaan besar) itu merupakan hal yang mudah-mudah saja. Karena pada dasarnya kita hanya memerlukan seorang pemimpin, manajemen, staf dan karyawan dalam menjalankan aktivitas usaha. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan contohnya saja di dalam SPM mengatakan bahwa ternyata tiap karyawan kemungkinan besar atau pastinya memiliki tujuan individu dalam mengikuti suatu perusahaan atau organisasi. Setelah mengetahui ini saya merasa bahwa di setiap perusahaan di dunia ini kemungkinan besar 1 atau lebih karyawannya menjadi seorang mata-mata untuk kepentingan orang lain baik itu dari bagian pemerintahan atau dari pesaing. Jujur saja saya tidak punya kenalan yang memiliki perusahaan yang besar. Kenalan saya kebanyakan membuka usaha yang bisa dibilang hanya untuk Kota Palu saja contohnya seperti cafe, rumah makan, toko kue dan lain-lain. Setiap saya datang ke tempat usaha mereka untuk membeli sesuatu saya merasa bahwa setiap karyawannya bekerja dengan senang hati bukan karena tergiur uang sehingga pembeli juga tidak merasa tertekan dalam proses jual-beli. Saya sempat berpikir bahwa apabila saya mencoba membuka usaha seperti kenalan saya itu saya juga akan mendapatkan karyawan yang mau bekerja dengan senang hati tanpa memandang jumlah gaji yang akan diberikan (pastinya akan memberikan gaji sesuai dengan kinerja karyawan dan kuantitas yang terjual). Fokus saya untuk sistem pengendalian manajamen ialah bagaimana manajemen dapat membuat karyawannya yang memiliki tujuan tersendiri dalam bekerja di organisasi atau perusahaan dapat diarahkan untuk membantu mencapai tujuan utama perusahaan. Menurut saya ini sangatlah mustahil. Karena sebagai manusia sangatlah sulit untuk mengatur manusia lainnya contohnya saja dosen yang mencoba mengajari mahasiswanya. Pada saat dosen mengajar tidak semua mahasiswa mendengar perkuliahan dosen tersebut yang menyebabkan tujuan utama untuk meningkatkan wawasan mahasiswa tidak terpenuhi. Oleh karena itu menurut saya mengimplementasikan sistem pengendalian manajemn terhadap pekerjaan sangatlah sulit. Dua kenalan saya pernah berbicara dengan saya (kenalan saya ini merupakan lulusan ekonomi akuntansi dan manajemen). Kami pernah membicarakan bagaimana jika kamu membuka usaha besar yang bisa masuk ke Burse Efek Indonesia. Kenalan saya yang dari akuntansi mengatakan untuk pihak akuntansi sangatlah sulit mengapa? Karena pihak akuntan lebih menginginkan hasil yang besar jadi pihak akuntan menurutnya langsung melihat laporan keuangan itu baik atau tidak. Apabila tidak baik makan usaha 100% bubar dan apabila baik akan terus dilanjutkan. Di lain pihak kenalan saya yang manajemen juga mengatakan sulit karena mengingat menjadi manajer itu bukanlah hal mudah. Contohnya saja mengatur tugas dan kegiatan yang harus dilakukan karyawan. Apalagi di Indonesia terkenal dengan “jam karet” yang menyebabkan aktivitas usaha terkadang tidak bisa berjalan optimal. Setelah berbicara tentang hal di atas mereka mengatakan bahwa mereka kemungkinan besar akan bekerja sebagai dosen. Setelah mendengar pembicaraan di atas, saya mengingat bahwa dosen-dosen saya banyak mengatakan kepada mahasiswanya untuk jangan jadi PNS, cobalah untuk membuka usaha. Menurut saya membuka usaha seperti cafe dan rumah makan memang merupakan hal yang paling masuk akal. Tetapi usaha itu kemungkinan besar tidak menggunakan sistem pengendalian manajemen melainkan hanya melihat fakta nyata seperti jumlah pelanggan yang datang membeli, melihat persediaan habis atau tidak dan lain-lain. Dan semua itu tidak ada menggunakan sistem pengendalian manajemen, rata-rata hanya menggunakan perasaan saja untuk membeli stok persediaan. Saya sebagai orang yang telah mempelajari sistem pengendalian manajemen dan telah mendengarkan saran, keluh kesah orang lain dalam membuka usahapun merasa bahwa saya mungkin tidak mau membuka usaha karena tidak ingin menerima risiko yaitu “bangkrut”. Walau pada dasarnya sistem pengendalian manajemen ini bertujuan untuk meng-efisien, efektif, dan ekonomiskan penggunaan semua hal yang ada dalam usaha, saya tetap merasa kalau hanya dengan itu saja susah dalam menghadapi pahitnya realitas dunia. Tetapi apabila memang “Yang Di Atas” menakdirkan bahwa saya akan menjadi pengusaha saya hanya harus memperdalam ilmu saya agar teori-teori yang telah saya pelajari pada sistem pengendalian manajemen ini dapat saya implementasikan dalam usaha saya yang akan membantu saya beserta karyawan lain dapat mencapai tujuan perusahaan. 2. Berikan suatu analogi terhadap mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen!
Kalau menurut saya, menganalogikan sistem pengendalian manajemen ini
seperti bagaimana seseorang membuat baju dari kain. Mengapa? Karena dalam membuat baju (Output) terlebih dahulu kita harus memiliki kain (Input). Untuk mendapatkan kain ini kita memerlukan pemasok agar pengaturan harga kain bisa di tentukan agar tidak melebihi anggaran yang telah diberikan. Setelah mendapatkan kain yang merupakan main input dalam proses pembuatan baju, maka kita memerlukan bangunan, mesin dan lain-lain yang dapat membantu memproses kain itu menjadi anyaman-anyaman yang nantinya akan menjadi baju. Setelah dip roses terus-menerus jadilah baju yang merupakan output dari usaha ini. Nantinya baju ini akan dijual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan dan kemudian dari hasil penjualan itu akan digunakan untuk membeli kain lagi agar perusahaan itu dapat membuat baju lagi. Setelah melihat proses pembuatan baju di atas tadi. Kain, mesin dan lain-lain tidak bisa bergerak sendiri karena pada dasarnya alat dan perlengkapan tidak memiliki akal jadi tidak bisa mengeksekusi suatu tindakan. Oleh karena itu kemampuan manusia yang memiliki akal ini lah yang akan dipekerjakan oleh manajer atau pemilik usaha dalam menjalankan dan memproses alat dan perlengkapannya agar bisa membuat kain tersebut menjadi baju. Akan tetapi, manajer atau pemilik usaha juga perlu tahu bahwa tidak semua manusia memiliki akal yang sama, ide dan imajinasi setiap individu itu berbeda- beda sehingga terkadang keinginan manajer atau pemilik usaha dengan hasil kinerja karyawannya berbeda. Tentu saja hal ini akan menyebabkan karyawan tersebut mendapatkan penalti entah itu turun gaji atau lain sebagainya. Apabila itu terjadi terkadang karyawanpun ikut kesal dan bisa membuat aksi demo dan mogok kerja karena memiliki manajer atau pemilik usaha yang mau 100% sesuai keinginannya. Kalau dalam usaha baju ini sering sekali terjadi kesalah minor dalam proses membuat baju contohnya saja seperti motifnya berbeda, garis-garis bergeser beberapa centi, warna kain yang di inginkan berbeda dan lain-lain. Biasanya hal ini akan menyebabkan perbedaan yang besar terhadap keinginan manajer atau pemilik usaha. Yah mungkin saja di luar sana ada yang tetap menerima dan menjual baju yang tidak sesuai dengan keinginan atasannya. Tapi lain apabila si atasan karyawan itu orang yang temperamennya di level “minta ampun” tidak bakal diterima. Oleh karena itu manajer di sini yang telah mempelajari sistem pengendalian manajemen ini harus bisa menjembatani keinginan atasan dengan cara bekerja karyawan agar hal tersebut tidak terjadi sehingga para karyawan dan atasan di dalam perusahaan tidak perlu rebut-ribut persoalan kesalahan minor ini dan dapat terus bekerja untuk mencapai tujuan utama perusahaan itu.