DISUSUN OLEH :
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
A. PENDAHULUAN
Silika merupakan senyawa yang tidak reaktif terhadap hydrogen, khlor, brom
dan kebanyakan asam serta senyawa-senyawa besi pada suhu kamar. Silika
direduksi oleh karbon dan sejumlah logam yang beraksi dengan oksida dasar,
karbonat dan sebagainya pada temperature tinggi untuk menghasilkan silika. Silika
mempunyai tiga bentuk kristal yaitu quartz, cristobalite dan trydimite (Hadi, dkk.,
2011). Pasir silika mempunyai massa jenis antara 2,50– 2,70 g/cm3 , titik lebur
sekitar 1715°C, pasir silika mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Fe2O3,
Al2O3,CaO,MgO,dan K2O, berwarna putih bening atau warna lain tergantung pada
senyawa pengotornya, memiliki kekerasan 7 skala mohs, dan berbentuk kristal
hexagonal (Fairus, 2009).
Pasir silika adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2)
dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Pada umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan
tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium,
lempung dan zat organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan (Hadi, 2011).
SiO2 :55,3-99,87%
Fe2O3 :0,01-9,14%
Al2O3 :0,01-18%
TiO2 :0,01-0,49%
CaO :0,01-3,24%
MgO :0,01-0,26%
(Fairus,2009)
Kuarsa adalah kristal silika yang paling umum dan mineral yang
paling umum kedua di permukaan bumi. Kuarsa ditemukan di
hampir setiap jenis batuan; batuan beku, metamorf dan
sedimen.
Kuarsa merupakan fasa utama dari silika dan mempunyai
temperature T = < 870 °C dan Quartz α membentuk quartz β
pada temperatur 573°C.
Kristobalit
Kristobalit merupakan Polimorf dari silika pada temperatur
tinggi. Kristobalit stabil pada temperature 1470-1723°C dan
membentuk kristal metastabil pada temperatur yang lebih
rendah.
Tridymit
Tridymit memiliki beberapa bentuk kristalin bergantung pada
kondisi lingkungan dan temperature. Tridimit mempunyai
Temperature T= 870-1470 °C.
Selanjutnya filtrat yang masih mengandung ion logam alkali diendapkan dengan
menambahkan Asam nitrat 65% ditambahkan per tetes untuk menghindari
penggumpalan silika secara parsial dan mendapatkan silika yang lebih murni
(Trisko,2013).
F. MODIFIKASI SILIKA
Limbah bahan kaca ini dicuci dan dan direndam dalam larutan asam klorida
0,1 M selama 24 jam. Kemudian bahan tersebut didekantasi dan residu dicuci
kembali serta dikeringkan pada 100oC selama 24 jam dan disaring. Pasir kuarsa
hasil preparasi kemudian diayak dengan ayakan 40 dan 60 mesh(Sari,dkk ., 2014).
Pada tahap Sintesis pasir kuarsa terlapis mangan dioksida dilakukan dengan
165 gram pasir kuarsa yang telah dipreparasi ditambahkan dengan KMnO 4 0,2 M
yang divariasikan volumenya. Selanjutnya ditambahkan dengan NaOH 0,4 M
sebanyak 100 mL dan ditambahkan 100 mL MnCl2 0,3 M dan didiamkan selama 24
jam. Setelah itu disaring dan dikeringkan pasir kuarsa terlapis mangan dioksida pada
suhu 105oC selama 24 jam. Pasir dicuci dengan akuades dan dikeringkan pada
suhu 105oC selama 2 jam dan disimpan pada botol tertutup. Selanjutnya disaring air
tanah yang akan digunakan dan dikondisikan pada pH 7. Sebanyak 60 mL air tanah
dimasukkan ke dalam 4 buah botol. Setelah itu dimasukkan pasir kuarsa terlapis
mangan dioksida sebanyak 2 gram ke dalam masing-masing botol . Semua botol
ditutup dan dikocok menggunakan rotary shaker selama 2 jam dan larutan disaring
serta ditentukan kadar besi pada filtrat menggunakan SSA. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis menggunakan ANOVA. Pasir kuarsa terlapis mangan dioksida
yang memiliki efektivitas penurunan kadar besi tertinggi kemudian dianalisis
menggunakan SEM dan EDS (Sari,dkk ., 2014).
G. MANFAAT SILIKA
Pasir silika banyak digunakan di Industri semen, keramik tahan api, dan
pengolahan air. Silika dengan ukuran mikron banyak diaplikasikan dalam material
building, yaitu sebagai bahan campuran pada beton. Rongga yang kosong di antara
partikel semen akan diisi oleh mikrosilika sehingga berfungsi sebagai bahan penguat
beton (mechanical property) dan meningkatkan daya tahan (durability). (Bimantoro,
2008).
Industri keramik tahan panas Keramik tahan panas, sering dlm bentuk batu
bata (bricks), sangat penting bagi proses industri yg memerlukan tanur (furnace) dan
wadah (crucible) untuk peleburan bahan. (Athanasius, 2009).
Manfaat lain pasir silika yaitu digunakan untuk filter air pada pengolahan air
limbah dan air sumur. Silika, karbon, dan zeolit termasuk partikel yang berpori dan
memiliki rongga. Pori dan rongga memungkinkan terjadinya proses absorpsi atau
serapan, bahkan pada dinding pori dan rongga dimungkinkan terjadi absorpsi atau
serapan partikel lain yang jauh lebih kecil (Suparno, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Fairus, Sirin dkk., 2009. Proses Pembuatan Waterglass dari Pasir Silika
dengan Pelebur Natrium Hidroksida. Jurnal Teknik Kimia Indonesia. Vol.
8 No.2, 56-62.
Hadi, S., Munasir., Triwikantoro., 2011. Sintesis Silika Berbasis Pasir Alam
Bancar menggunakan Metode Kopresipitasi. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya. Vol.7. No 2. Jur.Fisika ITS.
Nisa, Z dan Munasir, 2015. Studi Morfologi Silika Hasil Kalsinasi dengan
Metode Sintesis Hydrotermal – Kopresipitasi. Jurnal Fisika. Vol. 4. No. 1.
hal. 41-44.
Scoot, R,P, H, 1993. Silika Gel and Bonded Phases: Their Production,
Properties and USE in LC. John Wiley&Sons. Toronto.
Suparno, 2012. The Use of Indrayanti Beach Sand and Coconut Shell Carbon
as Absorbents in Selokan Mataram Canal Water Filtration System.
1212706-48-48-IJBAS-IJENS.