Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN

PENGGUNAAN APAR

I. Latar Belakang

Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam kebakaran portable karena
bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-
mana. Fungsi APAR atau alat pemadam kebakaran portable itu sendiri adalah mengatasi
suatu titik api atau kebakaran yang masih dapat terkontrol.

Puskesmas sebagai suatu tempat kerja yang cukup komplek dengan lingkungan
kerja dan jenis pekerjaan yang bervariasi serta segala fasilitas dan peralatannya, harus
dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan mencegah kebakaran serta
persiapan menghadapi bahaya. Untuk menjamin dan menjaga keselamatan pasien,
pegawai dan pengunjung.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) bahaya kebakaran pada bangunan


kesehatan diklasifisikan bahaya kebakaran ringan, mengingat bahan-bahan ( bahan tidak
mudah terbakar atau api tidak mudah menjalar) yang dapat menimbulkan kebakaran
sedikit terhadap bahan padat bahkan logam dan bahan gas cair. Puskesmas maupun
tempat fasilitas umum, menurut gedung atau bangunan fasilitas umum harus dilengkapi
atau dipasang APAR sebagai alat pemadam kebakaran dini.

Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green


productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan
”bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Ke lima aspek
keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap Puskesmas. Namun
harus diakui kegiatan institusi Puskesmas dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu
keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut
terkait dengan isu mutu dan citra Puskesmas. Salah satu cara untuk mencegah
terjadinya kebakaran adalah dengan meningkatkan pengetahuan terhadap
penggunaan alat pemadam api ringan dengan mengadakan pelatihan oleh
unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja.

Karyawan dibentuk dan ditugaskan untuk menangani masalah penanggulangan


kebakaran di tempat kerja yang meliputi kegiatan administratif, identifikasi sumber-
sumber bahaya, pemeriksaan,pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran.
Karyawan diharapkan setelah melakukan pelatihan mampu menggali dan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang cukup sehingga tidak ada insiden
terjadinya kebakaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka Puskesmas akan melaksanakan Pelatihan
Penggunaan APAR sebagai salah satu upaya pembinaan untuk keselamatan
kerja karyawan dan keamanan pasien (Patient Safety) di UPTD Puskesmas Loji..

II. TUJUAN

1. TujuanUmum

a. Menciptkan rasa aman dan kenyamanan bagi pasien ( patient safety)

b. Menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan

2. Tujuan Khusus

Menciptakan karyawan UPTD Puskesmas Loji yang tanggap akan bahaya


kebakaran, serta mampu melakukan penanggulangan kebakaran dengan
mengunakan APAR.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Semua karyawan UPTD Puskesmas Loji paham dan mengerti tentang pengunaan
APAR jika terjadinya kebakaran.
2. Menciptakan karyawan yang tanggap, efektif, efisien dan proposional untuk kegiatan
pelatihan pengunaan APAR

IV. Sasaran
Sasaran pelatihan apar adalah semua karyawan Puskesmas Loji

V. PELAKSANAAN
A. Waktu dan Lokasi
 Pertemuan dilaksanakan : Ruang Pertemuan Puskesmas Loji
 Hari dan Tanggal Pelaksanaan :
 Waktu Pelaksanaan : WIB
 Sasaran : Seluruh Pegawai Puskesmas Loji
 Dengan pelaksanaan Sebagai Berikut :
No. Jam Kegiatan Penanggung Jawab Ket.
1 08.00 – Registrasi Panitia
08.30
2 08.30 – Sambutan Kepala Kepala Puskesmas
09.00 Puskesmas
3 90.00 – Materi Tentang Pengunaan Petugas DAMKAR
10.00 APAR
4 10.00 – Praktek Lapangan Petugas DAMKAR
11.00 Pengunaan Apar
5 11.00-11.15 Penutup Ka. TU
B. Pelaksana
1. Narasumber : Petugas DAMKAR
2. Peserta Seluruh Pegawai UPTD Puskesmas Loji

VI. MONiTORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Lokbul rutin
b. Rapat Tinjauan manajemen (RTM)

VII. BIAYA DAN FASILITAS PELATIHAN


Anggaran penyelenggaraan pelatihan bersumber dari BOP UPTD Puskesmas Loji.
Karyawan Puskesmas Loji mendapatkan materi tentang kebakaran dan simulasi
penggunaan APAR.

VII. PENCATATAN, PELAPOAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan melalui pembuatan kerangka
acuan, setelah kegiatan dilaksanakan dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut bagaimana
pelatihan penggunaan APAR diterapkan di Puskesmas.

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini disusun agar dapat dipergunakan seperlunya sebagai
gambaran dasar pengambilan kebijakan untuk perbaikan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Loji di masa datang.

Mengetahui, Loji, Juni


Kepala UPTD Puskesmas Loji Ketua Panitia,

Asep Haris Aqso, SKM


Nip. 196910061993031004

Anda mungkin juga menyukai