Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN BIOKIMIA

PRAKTIKUM KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

Disusun oleh:
Ammara Aisyah 1910211021
Muhammad Faris Faruqi 1910211048
Rasya Hapsari Danardhono 1910211078
Enrico Yusuf 1910211102

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN BIOKIMIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum karbohidrat dan protein ini tepat pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah
Biokimia yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga laporan
praktikum Biokimia ini dapat disusun dengan baik.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.


Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 26 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………….
DAFTAR ISI……………………………………

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………
C. Tujuan……………………………………………
D. Manfaat…………………………………………

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………

BAB III METODE PENELITIAN


A. Praktikum Karbohidrat…………………………….
B. Praktikum Protein…………………….……

BAB IV HASIL

A. Hasil test Benedict…………………….


B. Hasil test Biuret…………………………

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………….
B. Saran………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA..……………………………

LAMPIRAN…………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah biokimia telah dikemukakan oleh karl neuberg, seorang ahli kimia
jerman pada tahun 1903, namun sekitar satu setengah abad sebelumnya, yaitu pada
pertengahan Abad XVII karl Wilhelm Scheele seorang ahli kimia swedia telah
melakukan penelitian mengenai susunan kimia jaringan pada tumbuhan dan hewan.
Dengan adanya biokimia yang semakin berkembang dari zaman-zaman, akhirnya
para tenaga medis dapat melakukan penelitian laboratorium tentang masalah-masalah
yang banyak ditemukan saat ini, yang diantaranya penelitian masalah gizi
menghasilkan penemuan tentang vitamin yang dapat mencegah seseorang terkena
penyakit tertentu.
Dengan majunya pengetahuan tentang struktur dan sifat protein, telah diketahui
bahwa enzim yang merupakan biokatalis bagi reaksi yang terjadi dalam tubuh adalah
suatu protein. Selain itu perkembangan atau kemajuan metode analisis kromatografi,
penemuan antara metabolism karbohidrat, lemak, dan protein merupakan salah satu
bentuk akan perkembangan biokimia saat ini.
B. Rumusan Masalah

1, Bagaimana cara membuktikan kalau karbohidrat yang mengandung gugus aldehid/


keton bebas dapat mereduksi kuprisulfat dan nantinya akan membentuk senyawa
kuprooksida?

2. Bagaimana cara membuktikan ikatan peptida penyusun protein dapat bereaksi


dengan Cu2+ dalam suasana basa dan nantinya akan menghasilkan warna lembayung?

C. Tujuan

1. Memperlihatkan sifat mereduksi dari beberapa karbohidrat.

2. Memperlihatkan bahwa protein mempunyai ikatan peptida

D. Manfaat

1. Mahasiswa dapat menunjukkan/membuktikan endapan yang terjadi akibat


karbohidrat yang mengandung gugus aldehid/ keton bebas mereduksi kuprisulfat
dalam larutan tembaga alkalis.

2. Mahasiswa dapat menunjukkan/membuktikan endapan yang terjadi akibat reaksi


ikatan peptida penyusun protein dan Cu2+ dalam suasana basa.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

Karbohidrat memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Selain


itu karbohidrat juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup dalam
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektim, dan dertalignin. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Karbohidrat atau sakarida
adalah golongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon , dan
hydrogen.Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus
molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girinda 1986). Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golonngan, yaitu Monosakarida,
Disakarida, dan Polisakarida.

Uji benedict ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula
pereduksi merupakan gula yang berkarakter tidak mudah larut atau bereaksi langsung
dengan benedict, contohnya seluruh monosakarida. Sedang gula non pereduksi
memiliki struktur berbentuk siklis, contohnya adalah seluruh disakarida dan
polisakarida. Pada uji benedict ini, larutan benedict akan bereaksi dengan gugus
aldehid dan keton bebas yang kemudian akan memberikan hasil positif berupa
terbentuknya endapan berwarna merah bata.

Uji benedict ini dapat digunakan untuk mengecek kandungan monosakarida


pada makanan juga pada urin. Karena gugus aldehid pada karbohidrat ini dapat
mereduksi kuprooksida pada larutan dan membentuk endapan berwarna merah bata.

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida,


lipid dan polinukleotida, yang mengandung atom karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen.Beberapa diantaranya mengandung sulfur, fosfor, besi atau mineral lain.
Dengan kata lain, protein adalah senyawa organik kompleks yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Misalnya pada albumin, gliserin dan
kasein mengikat lebih dari dua asam amino esensial sehingga terbentuk ikatan
peptida. Ikatan peptida tidaklah bemuatan pada pH fisiologis.
Pembentukan peptida dari asam amino disertai dengan kehilangan bersih
satu muatan positif dan satu negatif per ikatan peptida yang terbentuk.
Meskipun demikian, peptida menjadi bermuatan pada pH fisiologis karena
gugus amino (-NH 2 ) yang bersifat basa dan karboksil (-COOH) yang bersifat
asam ujungnya, dan bila ada gugus R asam atau basanya. Seperti asam
amino, muatan bersih pada sebuah peptida tergantung pada pH lingkungan
dan pada nilai pKa gugus disosiasinya. Dalam Ph rendah atau larutan asam
gugus amino protein bereaksi dengan i o n H + sehingga bermuatan positif,
begitu sebaliknya apabila Ph tinggi atau larutan basa gugus amino protein
bereaksi dengan ion OH - sehingga bermuatan negatif.

Di samping itu, penambahan bahan-bahan kimia tertentu pada larutan protein


dapat mengakibatkan larutan protein yang semula tidak berwarna menjadi berwarna.
Jika larutan protein encer yang dibuat basa dengan larutan natrium hidroksida
(NaOH) ditambah dengan beberapa tetes larutan tembaga (II) sulfat encer, larutan
tersebut akan terbentuk warna merah muda sampai violet (lembayung). Reaksi ini
disebut reaksi biuret sebab warna senyawa yang terbentuk sama dengan warna
senyawa biuret bila ditambah larutan natrium hidroksida dan tembaga (II) sulfat.
Reaksi biuret positif untuk semua jenis protein dan hasil-hasil antara hidrolisisnya
jika masih mempunyai dua atau lebih ikatan peptida. Larutan ini akan berubah warna
menjadi lembayung karena reaksi yang terjadi antara ion Cu2+ dari larutan tembaga
(II) sulfat dengan ikatan peptida dalam protein dan polipeptida.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. PRAKTIKUM KARBOHIDRAT
TEST BENEDICT
1.Alat dan Bahan:

Bahan:

1. Larutan benedict, 2,5 mL


2. Glukosa 2%, 4 tetes
3. Fruktosa 2%, 4 tetes
4. Sukrosa 2%, 4 tetes
5. Amilum 2%, 4 tetes
6. Laktosa 2%, 4 tetes
7. Aquades, 4 tetes

Alat:

1. Tabung Reaksi
2. Pipet tetes
3. Rak tabung reaksi
4. Waterbath

2. Prosedur Kerja

1. Uji Unsur-Unsur
4 tetes Glukosa 2%

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Terjadi endapan merah bata)

4 tetes Fruktosa 2%

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Terjadi endapan merah bata)

4 tetes sukrosa 2%

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Tidak terdapat endapan merah bata)

4 tetes amilum 2%

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 4 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Tidak terdapat endapan merah bata)

4 tetes laktosa 2%
 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Terjadi endapan merah bata)

4 tetes aquades

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 6 dan ditambahkan larutan benedict 2,5ml

 Tabung dipanaskan di dalam waterbath selama 3 menit kemudian didinginkan

Gejala (Tidak terdapat endapan merah bata)

B. PRAKTIKUM PROTEIN

REAKSI BIURET

1.Alat dan Bahan:


Bahan:

1. Larutan albumin , 2mL


2. Larutan gelatin , 2mL
3. Larutan kasein , 2mL
4. Air suling , 2mL
5. NaOH 10% , 2mL
6. Larutan CuSO4 5% , 1-10 tetes

Alat:

1. Rak dan tabung reaksi


2. Pipet tetes
3. Gelas ukur

2. Prosedur Kerja

1. Uji Unsur-Unsur Protein

2 mL albumin

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1

 Dicampurkan dengan NaOH 2ml dan larutan CuSO4 1-10 tetes


Gejala (Warna berubah menjadi lembayung)

2 mL Gelatin

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2

 Dicampurkan dengan NaOH 2mL dan larutan CuSO4 1-10 tetes

Gejala (Warna berubah menjadi lembayung)

2 mL Air Suling

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3


 Dicampurkan dengan NaOH 2mL dan larutan CuSO4 1-10 tetes

Gejala (tidak ada perubahan pada warna)

2 mL Kasein

 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 4


 Dicampurkan dengan NaOH 2mL dan larutan CuSO4 1-10 tetes

Gejala (Warna berubah menjadi lembayung)

BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL PRAKTIKUM KARBOHIDRAT :
Hasil Pengamatan:
TABUNG
BAHAN
1 2 3 4 5 6
Larutan benedict 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 2,5 mL
Larutan glukosa 2% 4 tetes
Larutan fruktosa 2% 4 tetes
Larutan sukrosa 2% 4 tetes
Larutan amilum 2% 4 tetes
Larutan Laktosa 2% 4 tetes
Aquades 4 tetes
Hasil Pengamatan Terdapat Terdapat Tidak Tidak Terdapat Tidak
Ada/tidaknya endapan endapan terdapat terdapat endapan terdapat
endapan merah bata merah bata merah endapan endapan merah bata endapan
bata merah merah merah bata
bata bata

B.HASIL PRAKTIKUM PROTEIN

Hasil Pengamatan:

Hasil pengamatan:

BAHAN Tabung
1 2 3 4
Larutan 2 mL
albumin
Larutan 2 mL
gelatin
Larutan 2mL
kasein
Air suling 2mL
NaOH 10 % 2 mL 2 mL 2 mL 2 mL
Larutan 1-10 tetes 1-10 tetes 1-10 tetes 1-10 tetes
CuSO4 5%
Hasil: Warna Warna Tidak ada Warna
Warna lembayung lembayung Perubahan lembayung
lembayung warna
/ungu

BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam test benedict, endapan akan terbentuk pada monosakarida/karbohidrat yang


mengandung gugus aldehid/keton bebas karena monosakarida dapaet mereduksi kuprisulfat
dalam larutan tembaga alkalis.
Dalam reaksi biuret, ikatan peptida dalam suasana basa akan membentuk warna
lembayung sehingga dapat disimpulkan hasil tabung yang berwarna lembayung
mengandung protein sedangkan yang tidak berwarna tidak mengandung protein
1. Menujukkan hasil positif pada seluruh campuran monosakarida (laktosa,
fruktosa, dan glukosa) berupa endapan berwarna merah bata.
2. Menunjukkan hasil negatif pada campuran dengan disakarida (sukrosa) dan
polisakarida (amilum).
3. Hasil positif menunjukkan bahwa larutan monosakarida (laktosa, fruktosa,
glukosa) memiliki gugus aldehid dan keton yang bebas sehingga dapat
mereduksi tembaga (II) pada reagen benedict dan memunculkan endapan.
4. Hasil negatif menunjukkan bahwa larutan disakarida (sukrosa) dan
polisakarida (amilum) tidak memiliki gugus aldehid yang bebas sehingga tak
dapat mereduksi reagen benedict.

B. Saran
Saat praktikum berlangsung, praktikan harus menjaga kebersihan alat-alat
praktikum agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Karena jika alat-alat
praktikum kotor, maka dapat menyebabkan kontaminasi yang dapat mempengaruhi
hasil praktkum. Bisa-bisa hasil data menjadi berbeda meskipun sudah dilakukan
dua kali. Saat praktikum juga harus diperhatikan dengan teliti saat mengamati
perubahan warna. Juga saat memegang penjepit tabung reaksi harus hati-hati
karena tabung reaksi bisa jatuh dan pecah.

Daftar Pustaka
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran. Jakarta: EGC.

Yuliana, Anna. 2018. Buku Ajar Biokimia Farmasi. Surabaya: Jakad Publishing

Surabaya
Lampiran
Larutan sebelum diberi pereaksi benedict
Larutan setelah diberi pereaksi benedict

Larutan setelah dipanaskan selama 3 menit


dalam waterbath
(dari kiri ke kanan : laktosa, fruktosa,
glukosa, aquades, amilum, dan sukrosa)

Lampiran:

Gambar a Gambar b
Keterangan gambar:

a.Sebelum diberi tetesan larutan NaOH dan CuSO4

Urutan larutan dari kiri ke kanan: albumin, gelatin, air suling, kasein

b.Setelah diberi tetesan larutan NaOH dan CuSO4

Urutan larutan dari kiri ke kanan: albumin, gelatin, air suling, kasein

Anda mungkin juga menyukai