Anda di halaman 1dari 16

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI

INTERNASIONAL

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)

ASEP GINANJAR

PPG DALAM JABATAN


Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2018
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950
sebagai anggota ke 60. Lima belas tahun setelah bergabung dengan PBB,
Indonesia melalui surat resmi menteri luar negeri, Dr. Soebandrio tertanggal
20 Januari 1965, menyatakan bahwa Indonesia keluar dari PBB sejak tanggal
7 januari 1965. Keputusan Indonesia untuk keluar dari PBB adalah karena
terpilihnya Malaysia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga merupakan
puncak kekecewaan Indonesia terhadap PBB.
Setelah pergantian kepemimpinan dari Presiden Soekarno ke Presiden
Soeharto, sikap Indonesia terhadap PBB berubah. Indonesia dibawah
kepemimpinan Presiden Soeharto, menyatakan keinginannya untuk kembali
menjadi anggota PBB. Dalam sidang pada 3 Juni 1966, Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) mendesak pemerintah untuk mengusahakan agar Indonesia
kembali menjadi anggota PBB. Kemudian, keinginan Indonesia kembali
menjadi anggota PBB disampaikan lewat pesan kepada Sekertaris Jenderal
PBB pada tanggal 19 September 1966. Keinginan Indonesia itu dikabulkan
pada Majelis Umum PBB pada 28 September 1966. Indonesia kembali menjadi
anggota PBB untuk melanjutkan kerjasama penuh dengan PBB. Indonesia juga
kembali melanjutkan partisipasinya dalam sesi ke-21 sidang Majelis Umum
PBB. Perubahan sikap politik luar negeri Indonesia pada masa itu dipusatkan
pada perbaikan citra Indonesia dimata dunia dan pembangunan ekonomi
Indonesia.
Indonesia kembali menjadi anggota PBB dengan mengirimkan lima
perwakilannya, yaitu Adam Malik, Laksamana Udara Rusmin Nuryadin, M.
Yusuf, L. N. Palar, dan Ruslan Abdulgani. Kembalinya Indonesia menjadi
anggota PBB mendapat sambutan baik dari beberapa negara di Asia, bahkan
dari pihak PBB sendiri. Sambutan baik PBB terhadap kembalinya Indonesia
menjadi anggota PBB ditunjukkan dengan dipilihnya Adam Malik sebagai
Ketua Majelis Umum PBB tahun 1971. Tidak hanya kembali menjadi anggota
PBB, tetapi Indonesia juga memperbaiki hubungannya dengan beberapa negara
seperti Malaysia, India, Filipina, Thailand, Australia, dan sejumlah negara
lainnya yang sempat hubungannya dengan Indonesia renggang pada masa
pemerintahan Presiden Soekarno.
a. Sejarah Terbentuknya PBB
Terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan proses yang
cukup panjang dari serangkaian pembicaraan yang menghasilkan berbagai
naskah dan kegiatan. Pada tanggal 14 Agustus 1945 Perdana Menteri
Inggris Winston Churchill dan Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt
mengadakan pertemuan di atas gladak kapal USS Augusta di Teluk New
Foundland perairan Samudra Atlantik. Kedua kepala pemerintahan itu
menandatangani Piagam Altantic atau Atlantic Charter. Piagam ini
kemudian menjadi dasar bagi terwujudnya PBB. Adapun isi pokok Piagam
Atlantik sebagai berikut.
1. Tidak diperkenankan melakukan perluasan wilayah.
2. Setiap bangsa berhak menentukan bentuk dan corak pemerintahanya
sendiri.
3. Semua negara diperkenankan ikut serta dalam perdagangan
internasional.
4. Mengusahakan perdamaian dunia di mana setiap bangsa dapat hidup
bebas dari ketakutan dan kekurangan.
5. Menolak jalan kekerasan dalam menyelesaikan perselisihan
internasional.

Gambar 1. Piagam Atlantic Salah Satu Dasar Dibentuknya PBB


(Sumber: Wikipedia)
Selanjutnya, diadakan pertemuan-pertemuan susulan, antara lain di
Moskow, Rusia (1943), Dumbarton Oaks, Amerika Serikat (1944), dan
Yalta, Ukraina (1945). Pada pertemuan di Dumbarton Oaks, Washington,
diikuti oleh Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan Cina. Hasil
pertemuan tersebut menyetujui dibentuknya organisasi United Nations
Organization atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada pertemuan lanjutan di San Fransisco (25 April–26 Juni 1945)
dihasilkan Piagam Perdamaian (Charter of Peace) yang kemudian
digunakan sebagai Mukadimah Piagam PBB. Pertemuan ini dihadiri oleh
50 negara, 282 delegasi yang terdiri atas 444 orang. Akhirnya, secara resmi
Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri pada 24 Oktober 1945.

Gambar 2. Lambang PBB


(Sumber: en.unesco.org)

b. Asas dan Tujuan PBB


1. Asas PBB
Asas dari Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai berikut:
a. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.
b. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
c. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
d. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai
ketentuan Piagam PBB.
e. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara
anggota.
2. Tujuan PBB
Tujuan dari Perserikatan Bangsa-bangsa yaitu:
a. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
b. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa
berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib
sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
c. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan
masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah
timbulnya peperangan.
d. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan
atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit,
jenis kelamin, bahasa, dan agama.
e. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja
sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.

c. Keanggotaan PBB
Negara yang menjadi anggota PBB dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Anggota asli (orginal members) yang terdiri dari 50 negara yang
menandatangani Piagam San Fransisco 26 Juni 1945. Pada tanggal
15 Oktober 1945 Polandia menyusul sehingga menjadi 51 negara.
2. Anggota tambahan, yakni negara-negara anggota PBB yang masuk
kemudian berdasar syarat-syarat yang disetujui oleh Majelis Umum
PBB.
Adapun syarat-syarat bagi negara yang menginginkan masuk
menjadi anggota PBB adalah sebagai berikut:
1. Negara merdeka.
2. Negara yang cinta damai.
3. Sanggup mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Piagam PBB.
4. Diusulkan oleh Dewan Keamanan dan disahkan oleh Majelis Umum
PBB.
d. Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan-badan PBB
Di dalam PBB terdapat 6 badan utama dengan susunan keanggotaan
dan tugasnya sebagai berikut:
1. Majelis Umum (General Assembly)
a. Keanggotaan
Semua negara anggota PBB adalah anggota Majelis
Umum. Sidang Majelis umum terdiri dari seluruh anggota dan
setiap anggota memiliki satu suara. Majelis Umum bersidang
sekali setahun. Sidang luar biasa dilakukan apabila diminta oleh
Dewan Keamanan atau sebagian besar anggota.

Gambar 3. Sidang Majelis Umum PBB


(Sumber: AFP)

b. Tugas dan Wewenang


Tugas dan wewenang Majelis Umum sebagai berikut:
1. Membicarakan persoalan-persoalan yang tercantum dalam
PBB.
2. Membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
perdamaian dan keamanan dunia.
3. Memilih anggota-anggota Dewan Ekonomi Sosial, menerima
anggota baru, dan mengangkat Sekretaris Jenderal yang
mengepalai Sekretariat.
4. Menetapkan anggaran belanja PBB.
5. Memiliki wewenang mengadakan perubahan terhadap pasal-
pasal piagam PBB.
2. Dewan Keamanan (Security Council)
a. Keanggotaan
Dewan Keamanan mempunyai anggota 15 negara, yaitu
terdiri dari:
1. Lima negara anggota tetap (the Big Five) yakni Inggris,
Perancis, RRC, Amerika Serikat, dan Uni Soviet (Rusia).
Kelima negara itu mempunyai hak veto yaitu hak untuk
menolak atau membatalkan suatu keputusan dalam Dewan
Keamanan. Hak veto tidak berlaku apabila masalah yang
disidangkan Dewan Keamanan menyangkut kepentingan
negara anggota Dewan Keamanan.
2. Sepuluh negara anggota tidak tetap (dipilih secara bergiliran
untuk masa tugas dua tahun). Indonesia pernah dipilih
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan sebanyak tiga
kali yaitu periode 1974 – 1975, 1995-1996, dan 2007-2008.

Gambar 4. Pertemuan Dewan Keamanan PBB dalam


Penyelesaian Konflik Internasional secara Damai
(Sumber: ahad.co.id)

b. Tugas dan Wewenang


Tugas dan wewenang dari Dewan Keamanan adalah
sebagai berikut:
1. Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai.
2. Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam
memelihara perdamaian dan keamanan.
3. Memilih hakim-hakim Mahkamah Internasional.
4. Mengawasi wilayah-wilayah sengketa.

3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Soscial Council)


a. Keanggotaan
Pada mulanya keanggotaan Dewan Ekonomi dan Sosial
sebanyak 18 anggota yang dipilih setiap tahun oleh Majelis
Umum untuk masa jabatan tiga tahun. Sekarang anggotanya
berjumlah 27. Setiap tahun 9 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial
diganti.

Gambar 5. Lambang Dewan Ekonomi dan Sosial


(Sumber: edu.int)

b. Tugas dan Wewenang


Tugas dan wewenang dari Dewan Ekonomi dan Sosial
sebagai berikut:
1. Membahas masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya,
kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan internasional.
2. Memberi saran-saran kepada Majelis Umum atau badan-
badan khusus untuk memperhatikan hak-hak asasi manusia.
3. Memberikan bantuan dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Ekonomi-Sosial ini
dibantu oleh organisasi-organisasi khusus (Specialized Agencies)
antara lain:
a. UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization)
UNESCO adalah Organisasi
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan PBB. Tugas dari UNESCO yaitu
memajukan kerja sama antarbangsa melalui
bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan dalam rangka penegakan hukum, penegakan hak
asasi manusia, dan penegakan keadilan. UNESCO berdiri pada
tanggal 4 November 1946 yang berkedudukan di Paris, Perancis.
b. UNICEF (United Nations International Childrens Emergency
Fund)
UNICEF adalah Organisasi Dana
Perkembangan anak-anak Internasional
PBB. Tugasnya memberikan bantuan dalam
rangka menyejahterakan ibu dan anak.
UNICEF didirikan pada tanggal 11 1946 di New York, Amerika
Serikat.
c. WHO (World Health Organization)
WHO adalah Organisasi Kesehatan
Sedunia. Organisasi ini didirikan pada tanggal
7 April 1948 yang berkedudukan di Jenewa,
Swiss. Tugasnya meningkatkan kesehatan
bagi semua orang.
d. FAO (Food and Agricultural Organization)
FAO adalah Organisasi Bahan Makanan
dan Pertanian. FAO berdiri pada tanggal 16
Oktober 1945 yang berkedudukan di Roma,
Italia. Tugasnya meningkatkan efisiensi dan
distribusi makanan dan hasil-hasil pertanian ke berbagai pelosok
dunia.
e. ILO (International Labour Organization)
ILO adalah Organisasi Perburuhan
Internasional. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 11 April 1919 yang berkedudukan di
Jenewa, Swiss. Pada tahun 1946 organisasi ini
diterima sebagai organisasi khusus dalam PBB. Organisasi ini
bertugas memperbaiki taraf hidup dan aturan perburuhan.
f. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development)
IBRD adalah Bank Dunia untuk
Pembangunan dan Perkembangan. Organisasi
ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan di
Washington, Amerika Serikat.
g. IMF (International Monetary Fund)
IMF adalah Dana Moneter
Internasional. Organisasi ini berdiri pada
tanggal 27 Desember 1945 yang berkedudukan
di Washington DC Amerika Serikat. IMF
bertujuan memajukan kerja sama di bidang ekonomi, keuangan,
dan perdagangan sehingga memperluas kesempatan kerja.
h. ITU (International Telecommunication Union)
ITU merupakan Persatuan
Telekomunikasi Internasional. Organisasi ini
didirikan pada tahun 1865 dan diterima sebagai
organisasi di bawah PBB pada tahun 1947.
Tujuan ITU adalah untuk menghimpun kerja sama internasional
yang melayani masyarakat pengguna telepon, telegram, dan
radio. Markas ITU di Jenewa, Swiss.
i. WMO (World Meteorogical Organization)
WMO merupakan Organisasi
Meteorologi Sedunia. Organisasi ini berdiri pada
tanggal 23 Maret 1950. Organisasi ini bertujuan
saling bertukar informasi mengenai cuaca
dengan standar internasional. Markas WMO di Jenewa, Swiss.
j. IMCO (Inter Govermental Maritime Consultative Organization)
IMCO merupakan Organisasi Konsultasi
Maritim Antar Pemerintah. Organisasi ini berdiri
pada tanggal 13 Januari 1959. Bertujuan
memberi nasihat dan konsultasi guna memajukan
kerja sama antar anggota. IMCO berkedudukan di London,
Inggris.
k. UNDP (United Nations Development Programme)

Tugasnya memberikan bantuan, terutama


untuk meningkatkan pembangunan negara-negara
berkembang.

l. UNHCR (United Nations High Comissioner for Refugees)


Tugasnya melindungi hak-hak pengungsi di
seluruh dunia.

4. Dewan Perwalian (Trusteship Council)


a. Keanggotaan
Anggota Dewan Perwalian ini berimbang antara anggota-
anggota yang mengelola daerah-daerah perwalian dan yang tidak.
Dewan Perwalian ini dahulu merupakan bekas daerah-daerah
jajahan negara-negara blok Porors (Jerman, Italia, Jepang, dan
Spanyol) dalam Perang Dunia II. Kelima negara besar anggota
Dewan Keamanan juga merupakan anggota-anggota tetap Dewan
Perwalian.
b. Tugas dan Wewenang
Dewan Perwalian bertugas mengawasi dan membimbing
daerah-daerah yang belum memiliki pemerintah sendiri dan
daerah mandat.

5. Mahkamah Internasional (International Court of Justice)


a. Keanggotaan
Keanggotaan Mahkamah Internasional adalah Badan
Peradilan utama dari PBB. Mahkamah Internasional terdiri atas
15 hakim dari 15 negara. Anggota ini bertugas selama 9 tahun.
Mahkamah Internasional ini berkedudukan di Den Haag.

Gambar 6. Sidang Mahkamah Internasional yang Bertempat di


Den Haag Belanda
(Sumber: gurupendidikan.com)

b. Tugas dan Wewenang


Tugas dan wewenng dari Mahkamah Internasional adalah
sebagai berikut:
1. Mengadili perselisihan-perselisihan atau persengketaan
antarnegara-negara anggota PBB yang persoalannya diajukan
oleh negara yang berselisih.
2. Memberikan pendapat kepada Majelis Umum PBB tentang
penyelesaian sengketa antarnegara-negara anggota PBB.
3. Mendesak DK PBB untuk mengambil tindakan terhadap
pihak yang tidak menghiraukan keputusan Mahkamah
Internasional.

6. Sekretariat
Sekretariat PBB dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal
yang dipilih oleh Majelis Umum atas usul Dewan Keamanan PBB
untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
Tugas utama Sekretaris Jenderal adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas-tugas administrasi PBB.
b. Menyusun laporan tahunan tentang kegiatan PBB yang harus
disampaikan kepada Majelis Umum.
c. Menyiapkan, mengumumkan dan melaksanakan segala
keperluan badan-badan PBB.
d. Mengajukan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi
yang menurut pendapatnya dapat membahayakan perdamaian
internasional.
Sekretaris Jenderal PBB pertama adalah Trygve Halvdan Lie
dari Norwegia (2 Februari 1946 – 10 November 1952). Selanjutnya
jabatan sekretaris Jenderal PBB ini secara berturut-turut sebagai
berikut:
a. Dag Hamarskjold (Swedia), 10 April 1953 – 18 September 1961
b. U Thant (Myanmar), 30 November 1961 – 31 Desember 1971
c. Kurt Wadheim (Austria), 1 Januari 1971 – 31 Desember 1981
d. Javier Perez de Cuellar (Peru), 1 Januari 1982 – 31 Desember
1991
e. Boutros-Boutros Ghali (Mesir), 1 Januari 1992 – 31 Desember
1996
f. Kofi Annan (Ghana), 1 Januari 1997 – 31 Desember 2006
g. Ban Ki-Moon (Korea Selatan), 1 Januari 2007- 31 Desember
2016
h. Antonio Gueterres (Portugal), 1 Januari 2017 – sekarang

Gambar 7. Sekjen PBB Antonio Gueterres


(Sumber: okezone.com)

c. Peran Indonesia dalam PBB


Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap memiliki
peranan yang cukup penting selama keanggotaannya dalam Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Berikut Peranan Indonesia Dalam Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB):
1. Sebagai anggota PBB, Indonesia berhasil menyelenggarakan
Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung.
2. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi pelopor pencetusan
ZOFTAN dan SEANWFZ.
3. Sebagai anggota PBB, Indonesia menjadi salah satu pemprakarsa
berdirinya ASEAN dan Gerakan Non Blok.
4. Indonesia telah mengirimkan beberapa kontingen dalam rangka misi
perdamaian dunia seperti pengiriman kontingen Indonesia ke
Lebanon Selatan, menyumbang lebih dari 1.000 personel pasukan
yang tersebar di berbagai negara di dunia, serta pengiriman beberapa
kontingen pasukan Garuda di beberapa wilayah di dunia, misalnya:
a. Mengirimkan Pasukan Garuda I (1957) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB untuk menyelesaikan Perang Arab-
Israel
b. Mengirimkan Pasukan Garuda II dan III (1960) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB untuk menyelesaikan perang
saudara di Kongo
c. Mengirimkan Pasukan Garuda XIV (1993) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB di Bosnia
d. Mengirim Pasukan Garuda XXVI-C2 (2010) sebagai pasukan
pemelihara perdamaian PBB di Lebanon Selatan

Gambar 8. Pasukan Garuda di Lebanon Merupakan Salah Sau


Bentuk Peran Aktif Indonesia dalam Ikut Menjaga Ketertiban
Dunia
(Sumber: sindonews)

5. Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah
ditunjuk untuk menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
6. Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan
PBB, yaitu periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan
periode tahun 2007-2008.
7. Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak
Asasi Manusia PBB dan satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden
dari Dewan tersebut, yaitu periode tahun 2009-2010.
8. Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi
dan sosial PBB, 2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali sebagai wakil presiden dari
Dewan tersebut.
9. Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras
melalui FAO yang ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda
bencana kelaparan.
10. Pada Tahun 1995, sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam
menampung para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau
Galang.
11. Pada Tahun 1989, Sebagai anggota PBB Indonesia berhasil
membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di kamboja.
12. Sebagai anggota PBB, Indonesia berperan menjadi mediator atas
penyelesaian konflik yang terjadi antara Filiphina dan Moro National
Front Liberation (MNFL) yang menguasai Mindanau Selatan.

Anda mungkin juga menyukai