Modul Pengembangan Instrumen
Modul Pengembangan Instrumen
Diterbitkan Oleh:
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama,
Kata Pengantar √ 3
Daftar Isi √ 4
BAB I Pendahuluan √ 6
A. Latar Belakang √ 6
B. Tujuan Penyusunan Modul √ 7
C. Ruang Lingkup √ 8
D. Sasaran Pengguna Modul √ 8
E. Landasan Hukum √ 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum 2013 tingkat SMP pada
tahun 2014 menunjukkan bahwa salah satu kesulitan pendidik dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah dalam melaksanakan penilaian
hasil belajar. Sekitar 60% responden pendidik menyatakan bahwa mereka
belum dapat merancang, mengembangkan instrumen, melaksanakan, mengolah,
melaporkan, dan memanfaatkan hasil penilaian dengan baik. Kesulitan utama
yang dihadapi pendidik: merumuskan indikator, menyusun butir-butir instrumen,
dan melaksanakan penilaian sikap dengan berbagai macam teknik. Selain itu,
banyak di antara pendidik yang kurang percaya diri dalam melaksanakan
penilaian keterampilan. Mereka belum sepenuhnya memahami bagaimana
menyusun instrumen dan rubrik penilaian keterampilan.
6
PENDAHULUAN BAB I
Di samping itu, sejumlah pendidik mengaku bahwa mereka belum percaya diri
dalam mengembangkan butir-butir soal pengetahuan. Mereka kurang
memahami bagaimana merumuskan indikator dan menyusun butir-butir soal
untuk pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang
dikombi-nasikan dengan keterampilan berpikir tingkat rendah hingga tinggi.
7
BAB I PENDAHULUAN
C. Ruang Lingkup
Modul ini mencakup: dasar-dasar penilaian, perencanaan penilaian,
pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di
samping itu, modul ini juga memuat contoh pengembangan instrumen
secara rinci untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, dan IPA.
D. Sasaran Pengguna Modul
E. Landasan Hukum
8
PENDAHULUAN BAB I
9
BAb II DASAR-DASARPENILAIANOLEHPENDIDIK
BAB II
Kegiatan Belajar 1
Dasar-Dasar Penilaian
Oleh Pendidik
,
Menguraikan pendekatan penilaian assessment of learning, assessment
for learning, dan assessment as learning;;
10
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
B. Uraian Materi
11
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas pada suatu satuan
pendidikan dan keberhasilan belajar seorang peserta didik.
a. Sikap
Merujuk pada Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor
53 Tahun 2015, penilaian sikap dilakukan untuk mengetahui tingkat
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial siswa. Memperhatikan
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016, sikap spiritual yang dimaksud meliputi
keimanan dan ketakwaan. Sementara, sikap sosial mencakup kejujuran,
kedisiplinan, kesantunan, kepercayaan diri, kepedulian (toleransi, kerjasama,
dan gotong-royong), dan tanggung-jawab. Namun demikian, sekolah
dapat menambah butir-butir nilai sikap spiritual dan sikap sosial tersebut
sesuai visi dan tujuan sekolah sebagaimana dicantumkan dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekolah yang bersangkutan.
12
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
menghargai nilai apabila peserta didik menganggap nilai tersebut baik, menyukai
nilai tersebut, dan berkomitmen terhadap nilai tersebut. Siswa dikatakan pada
tahap menghayati nilai ketika dia telah memasukkan nilai tersebut sebagai
bagian dari sistem nilai dirinya. Siswa disebut telah mengamalkan nilai apabila
yang bersangkutan telah menjadikan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam
berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak.
b. Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kecakapan berfikir siswa dalam dimensi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, maupun metakognitif . Kemampuan proses berfikir yang
dimaksud, berturut-turut dari yang rendah ke tinggi, meliputi mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Proses berfikir mengingat, memahami, dan menerapkan dikategorikan
sebagai kecakapan berfikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills)
sementara menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta dikelompokkan
kecakapan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Penilaian
harus mencakup semua dimensi pengetahuan dengan seluruh tingkatan
kecakapan berfikir tersebut sesuai dengan tuntutan indikator pencapaian
kompetensi yang telah dengan benar dirumuskan (diturunkan) dari KD.
c. Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas
tertentu di berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,
antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih sesuai dengan
karakteristik KD pada KI-4.
endekatan Penilaian
Selama ini, penilaian dilakukan cenderung untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai
kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Pemanfaatan penilaian
bukan sekadar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar, justru yang lebih
penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam proses belajar. Penilaian seharusnya dilaksanakan
13
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
14
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENPENDIDIK BAB II
ASSESSMENT LEARNING
5. Prinsip Penilaian
Penilaian harus memberikan hasil yang dapat diterima oleh semua pihak, baik
yang dinilai, yang menilai, maupun pihak lain yang akan menggunakan hasil
penilaian tersebut. Hasil penilaian akan akurat bila instrumen yang digunakan
untuk menilai, proses penilaian, analisis hasil penilaian, dan objektivitas penilai
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu perlu dirumuskan prinsip-prinsip
penilaian yang dapat menjaga agar orientasi penilaian tetap pada framework
atau rel yang telah ditetapkan.
a. Sahih
Agar penilaian sahih (valid) harus didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur. Untuk memperoleh data yang dapat mencerminkan
kemampuan yang diukur harus digunakan instrumen yang sahih juga, yaitu
instrumen yang mengukur apa yang seharusnya diukur.
b. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu
dirumuskan pedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat menyamakan persepsi
15
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
d. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan proses untuk mengetahui
apakah suatu kompetensi telah tercapai. Kompetensi tersebut dicapai melalui
serangkaian aktivitas pembelajaran. Karena itu penilaian tidak boleh terlepas
apalagi melenceng dari pembelajaran. Penilaian harus mengacu pada proses
pembelajaran yang dilakukan.
e. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat
diketahui oleh siapapun. Dalam era keterbukaan seperti sekarang, pihak yang
dinilai dan pengguna hasil penilaian berhak mengetahui proses dan acuan
yang digunakan dalam penilaian, sehingga hasil penilaian dapat diterima oleh
siapa pun.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan
berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik atau peserta didik. Instrumen penilaian yang
digunakan, secara konstruk harus merepresentasikan aspek yang dinilai secara
utuh. Penilaian dilakukan dengan berbagai teknik dan instrumen, diselenggarakan
sepanjang proses pembelajaran, dan menggunakan pendekatan assessment
as learning, for learning, dan of learning secara proporsional.
g. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah - langkah baku. Penilaian sebaiknya diawali dengan pemetaan,
dilakukan
16
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang
relevan. Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa
lembar observasi atau buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Teknik
17
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
penilaian lain yang dapat digunakan adalah penilaian diri dan penilaian antar
teman. Penilaian diri dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik, yang hasilnya dapat
dijadikan sebagai salah satu data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh
pendidik. Hasil penilaian pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk predikat atau deskripsi.
a. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian oleh pendidik merupakan kegiatan perancangan penilaian
18
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
19
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
nilaian sikap spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu
semester. Penilaian sikap spiritual dan sosial di dalam kelas maupun diluar
jam pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK.
Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mengikuti perkembangan sikap
spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik
atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau
menerima laporan tentang perilaku peserta didik.
c. Pengolahan Hasil Penilaian
Pengolahan hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/
perkembangan sikap selama satu semester.
1) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada jurnal yang
dibuatnya ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila pada jurnal
belum ada kolom butir nilai).
2) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing membuat
rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan
catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.
3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata
pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap
spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi)
capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
4) Wali kelas melaporkan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi.
20
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
C. Rangkuman
21
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
D. Evaluasi
22
DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK BAB II
E. Glosarium
F. Daftar Pustaka
G. Lampiran
23
BAB II DASAR-DASAR PENILAIAN OLEH PENDIDIK
24
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAb III
BAB III
Kegiatan Belajar 2
Perencanaan dan
Pengembangan
Instrumen Penilaian
25
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
C. Uraian Materi
Perencanaan penilaian dan pengembangan instrumen merupakan kegiatan
yang sangat penting dalam penilaian oleh pendidik. Perencanaan dan
pengembangan instrumen yang baik dapat menjamin pelaksanaan penilaian
dilakukan dengan profesional, edukatif, dan efektif. Perencanaan penilaian
harus sesuai dengan karakteristik kompetensi, aspek kompetensi yang akan
dinilai, tingkat capaian performa yang diharapkan, ruang lingkup materi,
konten, dan konteks, bagaimana penilaian tersebut akan dilakukan dan
waktu yang tersedia. Sedangkan pada pengembangan instrumen, selain hal
hal di atas, perlu juga diperhatikan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip
penilaian. Perencanaan penilaian dan pengembangan instrumen dilakukan
bersamaan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
berdasarkan silabus.
1. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian untuk satu semester atau satu tahun dilakukan
untuk melihat pemetaan proses penilaian yang akan dilakukan oleh guru.
Pada langkah perencanaan akan terlihat secara keseluruhan kegiatan penilaian
yang akan dilakukan guru selama satu semester atau satu tahun. Langkah-
langkah yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu penilaian untuk
satu semester atau satu tahun adalah: (1) menetapkan tujuan penilaian, (2)
menganalisis KD, (3) menentukan aspek, bentuk, dan teknik penilaian sesuai
dengan indikator, (4) menentukan waktu penilaian dan bagaimana penilaian
dilaksanakan.
26
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
a. Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Oleh sebab itu tujuan penilaian selain ditetapkan untuk
memberikan gambaran mengenai hasil belajar kepada pelaku pendidikan juga digunakan
untuk memberikan umpan balik dan informasi kemajuan siswa selama pembelajaran
berlangsung. Tujuan penilaian ini akan menjadi dasar untuk menyusun indikator
pencapaian kompetensi, dan untuk mengkaji bukti yang tepat dalam mengembangkan
program-program pembelajaran.
b. Analisis Kompetensi Dasar (KD)
Analisis KD dilakukan dengan cara mengkaji karakteristik KD dan kemudian
menyusun karakteristik indikator-indikator esensial yang akan dinilai untuk
setiap KD (indikator pencapaian kompetensi). Dari hasil ana lisis KD ini dapat
diketahui kemampuan yang dapat diukur untuk mengetahui ciri bahwa
kompetensi dasar tersebut sudah tercapai. Indikator-indikator yang
dikembangkan harus menggambarkan konten domain yang diukur dan level
kognitif atau keterampilan kognitif yang dapat diukur. Hasil analisis dalam
bentuk indikator-indikator esensial tersebut kemudian dipetakan sesuai
dengan KD-KD yang ada dalam satu semester atau satu tahun.
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis KD adalah bagaimana kata kerja
operasional yang terdapat dalam setiap KD dituangkan menjadi indikator soal
(untuk pengetahuan) atau indikator kinerja (untuk keterampilan). Kata kerja
operasional pada KD ini merupakan gambaran tingkatan kognitif yang akan
diukur. Di dalam kurikulum tingkatan kognitif ini tertuang dalam KD, yang
merupakan kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik.
Pendidik dapat mengembangkan instrumen penilaian yang mengukur level
kognitif di atas capaian (soal HOT) dengan memperhatikan karakteristik
materi yang akan diberikan dan karakteristik peserta didik.
Berkut ini adalah contoh kata kerja operasional (diambil dari Bloom yang
sudah dire visi) yang dapat digunakan untuk mengukur capaian kemampuan
siswa yang dapat dituangkan dalam indikator.
27
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
28
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
Berikut ini contoh tabel perencanaan penilaian untuk satu semester atau satu
tahun pelajaran.
29
BAb III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
Contoh format:
Tabel Perencanaan penilaian selama satu tahun.
Mata Pelajaran : . . . . . . . . . . . . .
Kelas : .............
Catatan:
m Kompetensi dasar mengacu pada kompetensi dasar yang ada pada kurikulum
(pada kurikulum 2013, terutama untuk mata pelajaran PPKn dan Agama
terdapat kompetensi dasar untuk 3 aspek yang koheren dan linear
untuk aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mata pelajaran
lainnya hanya ada 2 aspek yang koheren, yaitu aspek pengetahuan dan
keterampilan). Jadi KD dapat diisi dengan KD untuk semua aspek, sehingga
penetapan aspek yang akan dinilaikan bisa saja untuk semua aspek, hanya
satu aspek saja (misalnya pengetahuan atau keterampilan) atau 2 aspek
( pengetahuan dan keterampilan).
m Beri tanda centang (v) pada aspek penilaian yang akan dinilai (bisa semua
aspek yang dinilaikan secara terintegrasi)
m Bentuk penilaian yang akan dilakukan bisa untuk formatif, diagnostik, atau
sumatif
m Teknik penilaian, misalnya kuis, tes tertulis (pilihan ganda, essai), kinerja,
projek, dan lain-lain.
30
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
31
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
dengan kisi-kisi untuk tes prestasi belajar. Kisi-kisi tes prestasi belajar atau
kisi-kisi penilaian keterampilan harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:
(1) mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2)
komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami (komponen identitas
dan komponen matrik); dan (3) dapat dibuat soalnya/tugasnya sesuai
dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan. Indikator soal pada
kisi-kisi harus sesuai/ mengacu pada indikator pencapaian kompetensi
yang ada dalam kerangka perencanaan penilaian. Dari setiap Indikator
pencapaian kompetensi bisa dituangkan lebih dari satu indikator soal.
32
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAb III
Catatan: kisi-kisi tersebut bisa ditambahkan tingkat kognitif yang akan diukur
misalnya: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
menciptakan)
33
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
butir soal sesuai dengan tuntutan indikator. Soal bentuk uraian perlu dilengkapi
dengan pedoman penskoran (rubrik) penilaian. Untuk butir butir soal yang
sifatnya diagnostik, butir soal harus menggambarkan adanya kesalahan
konsep yang sering dilakukan peserta didik sehingga pada saat proses analisis
hasil bisa dijadikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran
(asessment for learning) atau refleksi bagi peserta didik (assessment as
learning).
Apabila instrumen penilaian berupa penugasan (kinerja praktik/produk, projek,
atau portofolio), pada tahap ini pendidik perlu membuat tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh peserta didik dan menyusun rubrik penilaiannya.
Rubrik penilaian inilah yang dapat dijadikan acuan oleh pendidik untuk
melihat capaian kinerja peserta didik. Rubrik penilaian ini dapat diberikan
kepada peserta didik untuk menilai diri sendiri dalam melihat capaian
kinerjanya sehingga diharapkan dapat memperbaiki kinerjanya secara mandiri
(assessment as learning).
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik sesuai dengan tuntutan yang ada saat
ini yaitu Kurikulum 2013 mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Agar kompetensi yang diharapkan dalam kurikulum tercapai,
pendidik harus menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang
beragam dan terintegrasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik pengalaman belajar peserta didik. Oleh sebab itu, pendidik
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai
metode dan teknik penilaian, sehingga dapat merancang dan melaksanakan
penilaian dengan metode dan teknik yang dianggap paling sesuai dengan
tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar peserta didik.
a. Penyusunan Instrumen Penilaian Sikap
Sikap menurut konsep psikologi yang didefinisikan sebagai kecenderungan
seseorang untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap sesuatu
objek. Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup
yang dimiliki oleh seseorang.
34
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu sikap spiritual dan
sikap sosial. Rumusan Kompetensi Inti Sikap Spiritual: “Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya.” Adapun rumusan Kompetensi Inti
Sikap Sosial: “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya” (Permendibud no 21 tentang standar isi tahun 2016). Capaian
kompetensi sikap yang tertuang dalam kompetensi inti ini harus dituangkan
dalam bentuk indikator-indikator sikap yang lebih mudah untuk dicermati
dan ditunjukkan oleh peserta didik di sekolah, sehingga proses pembentukan
sikap anak di sekolah akan lebih mudah dilakukan dan dapat teramati.
Berikut ini contoh indikator-indikator sikap sosial yang dapat digunakan guru
dalam memudahkan dalam menanamkan sikap di sekolah.
35
BAb III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
36
36
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAb III
37
BAb III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
Mata Pelajaran : . . . . . . . . . . . . .
Kelas : .............
Semester : .............
Keterangan:
1. Lembar observasi digunakan oleh pendidik selama periode satu semester.
2. Catatan perilaku merupakan hasil observasi pendidik terhadapat perilaku yang
menonjol pada peserta didik.
3. Butir sikap merupakan aspek sikap yang berkaitan dengan perilaku yang ditunjukkan
oleh peserta didik.
4. Tindak lanjut merupakan tindakan pembinaan yang kita berikan pada peserta didik.
38
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
39
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
peserta didik adalah dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan, atau pencil
penugasan. Tes tertulis (paper and test) merupakan kumpulan soal-soal
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan, sedangkan tes lisan
dilakukan secara lisan. Dalam menjawab soal tes tertulis, peserta didik tidak
selalu harus merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dapat dilakukan
dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan
sejenisnya. Soal untuk penilaian tertulis dapat berbentuk: pilihan ganda,
benar-salah, menjodohkan, isian, jawaban singkat, dan uraian.
Materi
1) Soal harus sesuai dengan indikator dan benar secara konten.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar.
Konstruksi
4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
5) Pokok soal dilengkapi dengan stimulus dalam bentuk ilustrasi/kasus/peristiwa/
gambar/tabel/diagram.
6) Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
7) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
8) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
40
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
Bahasa
14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
15) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
16) Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang sama yang bukan merupakan
satu kesatuan.
Dalam menyusun soal bentuk benar-salah terdapat kaidah penulisan yang harus
diperhatikan yaitu:
(1) Hindarkan penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian
besar, dan kata-kata lain sejenisnya.
(2) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan salah hendaknya
seimbang.
(3) Susunan pernyataan benar dan salah secara random, tidak sistematis
mengikuti pola tertentu.
(4) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks.
41
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
diminta untuk menjodohkan atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan
yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada
lajur sebelah kanan.
Dalam menyusun soal bentuk isian terdapat kaidah penulisan yang harus
diperhatikan yaitu:
(1) Soal harus sesuai dengan indikator.
(2) Rumusan butir soal dalam bentuk pernyataan yang belum lengkap.
(3) Sediakan tempat kosong sebagai tempat jawaban dari pernyataan yang
belulm lengkap.
(4) Menggunakan bahasa yang baik dan kalimat singkat dan jelas.
(5) Jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat dan pasti.
(6) Tidak merupakan kalimat yang dikutip langsung dari buku.
(7) Tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.
(8) Jawaban yang dituntut soal hanya satu untuk setiap butir soal.
Dalam menyusun soal bentuk jawaban singkat terdapat kaidah penulisan yang
harus diperhatikan yaitu:
42
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
Dalam menyusun soal bentuk uraian terdapat kaidah penulisan yang harus
diperhatikan yaitu:
1) Soal harus sesuai dengan indikator.
2) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus
jelas.
3) Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.
4) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah,
atau tingkat kelas.
5) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya
atau perintah yang menuntut jawaban terurai: seperti mengapa, uraikan,
jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.
6) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
7) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya
8) Hal yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca, sehingga tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda dan juga harus bermakna.
9) Rumusan butir soal menggunakan bahasa sederhana dan komunikatif,
sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
10) Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung
perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.
11) Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda atau salah pengertian.
12) Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
43
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
13) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan
digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Pedoman Penskoran
Catatan:
- untuk soal uraian objektif bisa menggunakan kata kunci yang memang menjadi
ciri untuk ketercapaian kompetensi yang diukur
- untuk soal uraian non objektif digunakan kriteria jawaban yang skor nya dapat
berupa rentang, tetapi setiap perolehan skor perlu dirinci jabarannya.
Tes Lisan
Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik dalam
bentuk bahasa lisan. Dalam tes ini, peserta didik akan menyampaikan jawaban
44
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
45
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Praktik
Penilaian praktik (performance assessment) adalah penilaian yang meminta
peserta didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Karakteristik dasarnya adalah peserta diminta untuk mendemontrasikan
kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu
aktivitas (perbuatan). Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting
daripada produknya serta lebih banyak menggunakan unsur motorik peserta
didik.
46
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
Dalam kegiatan praktik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu
bahan praktik harus dapat digeneralisasikan pada tugas-tugas lain yang sering
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, mengukur lebih dari satu kemampuan,
materi praktik relevan dengan materi pelajaran hingga dapat dilaksanakan,
dapat diskor dengan akurat dan reliabel, dan penilaiannya harus adil untuk
semua peserta tes.
2. Penilaian Produk
Penilaian produk atau hasil kerja (product assessment) adalah penilaian
terhadap keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk
benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Hasil kerja yang
dimaksud disini adalah produk kerja peserta didik dengan menggunakan
motoriknya seperti aransemen musik, koreografi, melukis, menyulam,
menyusun karangan termasuk hasil kerja (produk). Dalam penilaian ini yang
lebih diutamakan adalah produk atau hasil akhir dari peserta didik.
Tahapan yang dapat dinilaikan (kriteria penilaian) dalam penilaian produk:
(1) Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik
dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
(2) Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi, menggunakan bahan, alat dan teknik.
(3) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik
membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil kerja adalah kualitas bahan
yang digunakan, relevansi, dan mewakili kompetensi yang diukur, kualitas hasil
kerja akhir, jumlah dan objektivitas hasil kerja. Sedang intrumen yang dapat
47
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
digunakan pendidik dalam penilaian hasil kerja peserta didik dapat berupa
anecdotal record (catatan yang dibuat pendidik selama melakukan
pengamatan pada waktu proses tahapan produksi); checklist atau lembar
observasi (catatan yang berisi sejumlah keterampilan akan diukur, kemudian
menilai apakah selama menyelesaikan tugas peserta didik sudah menunjukkan
keterampilan yang diharapkan.
3. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah tugas yang harus diselesaikan
dalam periode tertentu. Langkah-langkah dalam mengerjakan soal proyek ini
adalah peserta didik harus mengumpulkan data, mengorganisasikan,
mengevaluasi, dan menyajikan data dalam bentuk tulisan laporan. Dalam
perencanaan penilaian proyek perlu diperhatikan kemampuan pengelolaan
seperti penentuan topik yang tepat, relevansi atau kesesuaian
pengetahuan/keterampilan pembelajaran, dan keaslian yaitu dukungan
peserta didik pada topik yang akan diproyekkan, artinya bahwa topik yang
diajukan adalah asli di sekolah itu serta dapat dilakukan peserta didik.
Dalam pelaksanaan penilaian proyek harus fokus pada proses dan produk.
Untuk itu dalam perencanaan penilaian perlu diperhatikan apakah suatu
proyek sesuai dengan pengetahuan/keterampilan dan tujuan pembelajaran
dengan aktifitas proyek yang direncanakan. Kemudian perlu dilakukan
pembuatan spesifikasi proses suatu proyek: pemilihan topik, diagram
investigasi, tahapan proses, dan pemantauan. Selain itu dalam pelaksanaan
proyek pendidik harus dapat melakukan pencatatan dan penilaian untuk
perbaikan proyek peserta didik, serta perkiraan perkembangan tugas dan
keberhasilan tugas.
4. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio (portfolio assessment) adalah suatu kumpulan/hasil kerja
peserta didik dari waktu ke waktu yang dapat memberikan informasi hasil
belajar peserta didik dan perkembangan pengetahuan peserta didik. Tujuan
portofolio adalah untuk menghargai perkembangan yang dialami peserta
didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi perhatian pada
prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektifitas proses
pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua dan pendidik lain,
membina/mempercepat pertumbuhan konsep diri, meningkatkan
kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu peserta didik dalam
merumuskan tujuan.
48
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
49
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
4 3 2 1
Kriteria/aspek 1 (Ya dan Ya Ya, tapi Tidak
lebih …) ….
Kriteria/aspek 2
Kriteria/aspek 3
….
….
Catatan:
- tabel diisi dengan deskripsi dari kinerja, dari tingkatan tertinggi sampai terendah
untuk setiap kriteria.
- Apabila ada aspek sikap yang menjadi kriteria dalam penugasan (misalnya
kerjasama), maka dapat dimasukkan juga dalam rubrik tersebut.
- Dimensi atau kriteria yang dinilaikan dapat juga diberi pembobotan apabila ada
kriteria yang memang konseptual yang harus dipahami peserta didik
a. Telaah instrumen
Telaah instrumen tes secara teoritis atau kualitatif dilakukan untuk melihat
kebenaran instrumen dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Telaah
instrumen secara teoritis dapat dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli/pakar
50
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
teman sejawat, atau apabila terpaksa dapat dilakukan telaah sendiri. Setelah
melakukan telaah ini kemudian dapat diketahui apakah secara teoritis
instrumen layak, kurang layak atau tidak layak untuk digunakan.
Instrumen.Instrumen yang layak sudah memenuhi kategori instrumen yang
baik dari segi materi, konstruksi, dan bahasa sehingga dapat digunakan
untuk melakukan penilaian. Instrumen yang kurang layak membutuhkan
proses revisi dengan memperbaiki dalam konteks apa instrumen tersebut
tidak layak. Instrumen yang tidak layak, apabila tidak dapat direvisi, maka
tidak dapat digunakan sebagai alat untuk menilai karena hasil yang akan
diperoleh tidak valid.
Kegiatan telaah instrumen adalah untuk memastikan bahwa instrumen sudah
dibuat sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan instrumen. Sehingga langkah
ini dilakukan dengan cara melihat kembali instrumen yang dibuat dan
mencocokkannya dengan kaidah-kaidahnya, misalnya:
m Apakah butir pertanyaan/ pernyataan sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi,
m Apakah konsep yang ditanyakan sudah tepat
m Apakah bahasa yang digunakan komunikatif dan menggunakan tata bahasa
yang benar,
m Apakah butir pertanyaan/pernyataan tidak bias,
m Apakah format instrumen menarik untuk dibaca,
m Apakah pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas,
m Apakah jumlah butir dan/atau panjang kalimat pertanyaan/pernyataan
sudah tepat sehingga tidak menjemukan untuk dibaca/dijawab, dan
m Apakah rubrik penilaian sudah dibuat sesuai dengan kemampuan yang
harus dicapai peserta didik.
Prosedur penelaahan untuk tes tertulis biasanya menggunakan kartu telaah
yang berisi kaidah-kaidah penyusunan instrumen, sehingga dapat diketahui
kelemahan instrumen tersebut. Hasil telaah kemudian digunakan untuk
memperbaiki instrumen. sebelum instrumen tersebut digunakan.
51
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
analisis atau pada semua siswa bersamaan dengan pelaksanaan penilaian sehingga
datanya menjadi lebih banyak. Data respon jawaban siswa kemudian diolah
untuk mendapatkan data-data kuantitatif untuk instrumen tersebut.
Kualitas butir soal terutama dapat dilihat dari data tingkat kesukaran dan daya
beda butir soal. Soal yang terlalu mudah dengan tingkat kesukaran lebih dari
> 0,9 atau terlalu sulit dengan tingkat kesukaran < 0,2 secara kuantitatif tidak
menggambarkan kemampuan sesungguhnya dari apa yang hendak diukur.
Dan soal daya beda negatif dapat mengindikasikan soal tersebut perlu direvisi
karena tidak bisa membedakan kelompok yang sudah memahami dan belum
memahami.
52
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
D. Latihan
kap pengembangan instrument penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan!
E. Rangkuman
53
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
G. Daftar Pustaka
54
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB III
H. Lampiran
LAMPIRAN 1
Latihan 1: Membuat perencanaan penilaian selama satu semester
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru:
55
BAB III PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
1. Menuangkan semua KD yang harus dicapai oleh peserta didik dalam satu
semester, baik KD dari KI-1, KI-2 (mapel Agama dan Budi Pekerti), KI-3, dan
KI-4.
2. Menuangkan indikator pencapaian kompetensi esensial yang dapat diukur
untuk kompetensi dari setiap KD tersebut.
3. Menetapkan aspek penilaian yang dapat diukur dari setiap indikator pencapaian
kompetensi tersebut.
4. Menetapkan bentuk penilaian yang akan dilakukan untuk mencapai kompetensi
tersebut.
5. Menetapkan teknik penilaian yang akan dilakukan dan bagaimana penilaian
tersebut akan dilakukan, apakah terintegrasi dengan proses pembelajaran
atau dalam waktu khusus untuk melakukan penilaian.
Penentuan langkah-langkah tersebut harus mempertimbangkan waktu,
karakteristik dari kompetensi yang akan diukur, dan sarana prasarana disekolah.
56
BAB IV
Kegiatan Belajar 3
Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap
P
engembangan instrumen penilaian sikap merupakan langkah penting
dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD),
hanya mata pelajaran PABP dan PPKn yang memiliki KD pada KI-1 dan KI-2,
sedangkan mata pelajaran lain tidak memiliki KD pada KI-1 dan KI-2. Pada
penilaian sikap, butir sikap yang ditumbuhkan tidak hanya yang terdapat pada
KI-1 dan KI-2 saja, tetapi juga nilai-nilai karakter yang terdapat pada visi
sekolah.
57
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
B. Uraian Materi
Tabel 4.1. Analisis Butir Sikap dalam K-I dan K-2 serta Visi Sekolah
58
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
59
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Butir sikap pada KI-1 dan KI-2 yang menjadi fokus penilaian sikap pada KD
3.6 dan KD 4.6 adalah kedisiplinan dan tanggungjawab. Sikap tersebut
dipilih disesuaikan dengan karakter yang diharapkan muncul dalam
mempelajari konsep kesebangunan dan kekongruenan yaitu kedisiplinan yang
ditunjukkan dengan perilaku tertib dan patuh pada penggunaan konsep
tentang sudut, garis, bangun datar, perbandingan dan konsep-konsep
lainnya yang akan dipergunakan untuk menjelaskan kesebangunan dan
kekongruenan dua bangun datar. Butir sikap tanggung jawab juga dipilih
antara lain karena ketika peserta didik menjelaskan konsep maupun
menyelesaikan masalah pada setiap langkah dituntut pertanggungjawaban
untuk memberikan argumentasi atas pertanyaan “mengapa”.
Butir-butir sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan jurnal tidak terbatas hanya pada sikap tersebut, artinya semua
sikap yang muncul pada saat kegiatan belajar berlangsung dimungkinkan
untuk dicatat dalam jurnal.
60
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
b. Penilaian diri
Jurnal yang telah dibuat dapat dilengkapi dengan lembar penilaian diri
sebagai instrumen pendukung. Penilaian diri merupakan teknik penilaian
terhadap diri sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan sikap- nya dalam berperilaku. Bagi pendidik fungsi penilaian diri
adalah sebagai bahan konfirmasi hasil observasi yang dilakukan, sedangkan
bagi peserta didik sebagai bahan refleksi atas perilaku yang mereka tunjukkan
selama kegiatan belajar.
Berikut adalah contoh instrumen penilaian diri.
Nama: . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selama proses pembelajaran selama ini, saya merasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......................................................................
Sikap baik yang belum saya lakukan selama proses pembelajaran adalah . . . . . . .
.......................................................................
Untuk pembelajaran saya berikutnya, saya akan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.......................................................................
61
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Perilaku baik yang ditunjukkan oleh teman-teman saya adalah sebagai berikut.
62
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
mengetahui bahwa ada perubahan perilaku peserta didik menjadi yang lebih
baik, hal tersebut juga perlu dicatat dalam jurnal.
ngat
baik dan/atau kurang baik (menonjol) atau perubahan perilaku peserta
didik yang menjadi lebih baik (sesuai harapan) saat pengamatan.
Perilaku sangat baik atau kurang baik (menonjol) yang dimaksud, tidak
terbatas pada perilaku yang menjadi fokus penguatan karakter
sebagaimana disebutkan dalam RPP, tetapi mencakup semua perilaku
yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selama
pengamatan, perilaku peserta didik yang baik (tidak menonjol) tidak perlu
dicatat di dalam jurnal, karena diasumsikan tidak diperlukan penanganan
khusus oleh guru.
3) Dalam kolom ‘butir sikap’, tuliskan karakter yang sesuai dengan sikap yang
dimunculkan oleh peserta didik.
Tabel berikut adalah contoh pengisian jurnal selama proses pembelajaran dan
di luar kelas.
63
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Tabel 4.4.
Contoh Pengisian Jurnal Perkembangan Sikap
NAMA
BUTIR TINDAK
NO. WAKTU PESERTA
ILAKU SIKAP LANJUT
DIDIK
1. 22/08/2016 Bahtiar Memimpin do’a Ketaqwaan Memberi
diawal pembe- pujian
lajaran dengan setelah
khidmat selesai
membaca
do’a.
2. 29/08/2016 Andri Membantu Kepedulian Memberi
teman untuk pujian pada
memahami ma- saat keja-
teri pelajaran dian.
dengan men-
jelaskan secara
sabar
3. 09/09/2016 Burhan Mengumpulkan Kedisiplinan Membantu
tugas sering mengatasi
terlambat (3 kali masalah
pengumpulan) Burhan
(di luar
KBM).
64
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
NAMA
CATATAN PER BUTIR TINDAK
NO. WAKTU PESERTA
ILAKU SIKAP LANJUT
DIDIK
4. 12/09/2016 Andri Menuliskan data Kejujuran Memberi
sesuai dengan pujian,
hasil prakti- membahas
kum (walaupun penyebab
salah) dan kesalah-
diberikan uraian an (saat
tentang penye- pembela-
bab kesalahan jaran ber-
data tersebut. langsung).
5. 20/09/2016 Beatrice Memungut Kepedulian Memujinya
sampah dan me- pada saat
masukkannya ke KBM.
bak sampah
6. 22/09/2016 Dinda Sudah 2 kali Tanggung Membantu
tidak mengum- jawab Dinda me-
pulkan tugas. ngatasi ma-
salahnya (di
luar KBM).
7. 27/09/2016 Burhan Menyerahkan Kejujuran Memuji saat
uang yang KBM.
ditemukannya di
halaman sekolah
kepada Satpam
sekolah.
............ ..................
NIP. NIP.
65
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
66
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
Ada dua hal yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketepatan penilaian sikap
yaitu: 1) berdiskusi dengan teman sejawat terkait aspek-aspek nilai sikap yang
ditetapkan, dan 2) melakukan refleksi diri pada proses dan hasil penilaian sikap.
Refleksi ini meliputi hal-hal baik yang telah dilakukan, hal-hal yang dapat
diperbaiki menyangkut tindak lanjut penilaian, hal-hal yang dapat diperbaiki
menyangkut pemahaman tentang nilai-nilai karakter yang dikem- bangkan
melalui pembelajaran matematika.
C. Latihan
67
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Pak Ponidi sedang melakukan proses pembelajaran matematika di kelas VII. Pada saat
diskusi kelompok ada seorang peserta didik (Ani) duduk sendiri mengerjakan tugas. Di
kelompok lain, Ali terlihat serius berdiskusi memimpin teman sekelompoknya untuk
menyelesaikan tugas. Saat penyampaian hasil diskusi, kelompok Ali menunjukkan hasil
yang sangat baik. Di akhir pembelajaran, Budi dengan kesadaran sendiri memungut
kertas-kertas di lantai dan mengajak te man-temannya untuk merapikan kelas dengan
bahasa yang baik.
Jika Anda adalah Pak Ponidi, lakukan penilaian sikap dengan menulis
komentar pada jurnal penilaian sikap.
D. Rangkuman
E. Evaluasi
68
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
F. Glosarium
G. Daftar Pustaka
Belajar Claxton, Guy. 2006. Expanding the Capacity to Learn: A new end for
education? Opening Keynote Address British Educational Research
Assodiation Annual Conference. Versi elektronik.
69
BAB IV PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
H. Lampiran
NAMA
BUTIR TINDAK
NO. WAKTU PESERTA
ILAKU SIKAP LANJUT
DIDIK
1. Ani .............. ........... ...........
70
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP BAB IV
Skor total: 20
Skor yang diperoleh
Nilai = x 100
Skor maksimum
71
BAb V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
BAB V
Kegiatan Belajar 4
Pengembangan Instrumen
Penilaian Pengetahuan
K
eberhasilan proses pembelajaran di kelas dapat diketahui melalui
berbagai cara, salah satunya dengan melihat seberapa besar penguasaan
kompetensi dasar yang seharusnya dikuasai oleh seluruh peserta didik di
kelas itu. Berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dapat juga dilihat dari
tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Untuk melihat
ketercapaian pembelajaran tersebut pendidik harus melakukan penilaian yang
berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta meningkatkan efektivtas kegiatan pembelajaran.
Penyusunan instrumen penilaian yang benar-benar dapat digunakan sebagai
alat untuk menilai keberhasilan pembelajaran menjadi hal yang sangat penting
dan esensial untuk dikuasai oleh pendidik. Oleh karena itu agar diperoleh
informasi atau gambaran yang akurat dan tidak bias, apalagi menyesatkan
maka pelaksanaan ulangan tersebut membutuhkan alat ukur yang baik.
Pendidik perlu mempelajari bagaimana mengembangkan instrumen yang
baik untuk mengukur pengetahuan peserta didik.
72
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
B. Uraian Materi
Bu Ida, seorang guru Matematika SMP melakukan penilaian tengah semester (PTS)
dengan menggunakan tes tertulis yang berupa soal pilihan ganda dan soal uraian.
Hasil tes menunjukkan bahwa seluruh peserta didik di kelas tersebut memperoleh
nilai di bawah KKM (60), yaitu memperoleh nilai paling tinggi 55. Berdasarkan hasil
tes tersebut, mungkinkah salah satu penyebabnya adalah tes yang disusun Bu Ida
kurang baik? Apakah soal-soal yang digunakan untuk penilaian itu sudah sesuai
dengan kaidah pengembangan instrumen penilaian? Bagaimanakah cara
mengembangkan instrumen tes yang tepat?
73
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Hasil dari analisis kurikulum ini adalah rumusan indikator pencapaian KD.
Rumusan indikator pencapaian KD seharusnya memperhatikan kemampuan
berpikir peserta didik SMP yang dapat dibedakan menjadi enam jenjang, mulai
dari yang terendah (LOT) sampai yang tertinggi (HOT), yaitu: mengingat,
74
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
75
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
76
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
77
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
e. Penyusunan Kisi-Kisi
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang
meliputi antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal,
dan jumlah soal. Kisi-kisi disusun untuk memastikan butir-butir soal mewakili
78
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
79
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
80
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
3. Jawablah soal soal yang tertulis setelah cerita “lima sahabat” tersebut.
Lima Sahabat
Hasti, Ida, Nia, Hafizna, dan Anturida peserta didik kelas VIII SMP PPSP, salah
satu dari mereka selalu membangunkan sahabatnya ketika pagi hari. Untuk
melatih tanggung jawab, mereka membuat suatu perjanjian, kapan
masing-masing sahabat tersebut berkewajiban membangunkan temannya di
suatu pagi melalui video call. Untuk menentukan siapa yang bertugas
membangunkan sahabatnya mereka memutar gasing (spin) yang terbagi
menjadi 5 warna (Purple, Red, Orange, Green, Yellow) dimana masing masing
warna mewakili masing-masing lima sahabat tersebut misalnya Hasti (P),
Ida (R), Nia (O), Hafizna (G), dan Anturida (Y)
SOAL: 1
Pada bulan April, berapa hari Nia berapa kali harus video call pada pagi hari?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bantulah nia dengan cara memutar
spin sebanyak 30 kali dimana spin tersebut tersedia di website http://www.
mathplayground.com/probability.html. Setiap kali selesai memutar spin,
tulislah Warna yang muncul pada kolom berikut ini.
APRIL
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
a. Berapa harikah Nia membangunkan temannya pada pagi hari selama bulan
April?
b. Berapakah rasio (perbandingan) munculnya warna Orange terhadap
banyaknya putaran?
81
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
c. Jika kamu memutar spin 30 kali lagi, apakah selalu kamu peroleh hasil
yang sama seperti pada b?
d. Jika kamu memutar spin tersebut lebih banyak lagi, apakah rasio munculnya
1 1
warna Orange akan mendekati 5 atau menjauhi 5 ?
SOAL: 2
Hasti menjelaskan kepada Nia bahwa kesempatan Nia mendapatkan
1
spin dengan warna Orange jika memutar spin adalah 5. Apakah ini berarti
bahwa setiap memutar spin 5 kali akan muncul masing-masing warna
sekali? Jelaskan alasanmu!
82
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
Untuk membuat pedoman penskoran soal uraian ada dua bentuk, yang
pertama menyusun kunci jawaban dengan memberikan skor pada tiap
langkah
83
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
84
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
2 Penyelesaian benar
Skor maksimum 10
Skor minimum 0
85
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Dalam hal ini para penilai melakukan dua hal pokok. Pertama menilai
apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pengembang tes telah menunjukkan
bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur
atau telah sesuai dengan konsep yang telah didefinisikan. Kedua, menilai
apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan
klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan. Hasil dari telaah ini dapat berupa
modifikasi kisi-kisi, atau modifikasi butir soal, atau keduanya
PETUNJUK:
Perhatikan kisi-kisi yang telah dibuat oleh pengembang tes. Berikan komentar
mengenai kisi-kisi tersebut dalam hubungannya dengan kompetensi dasar yang
akan diukur, misalnya dalam kaitannya dengan hal-hal berikut.
(1) Apakah indikator pencapaian kompetensi yang akan diukur telah lengkap?
(2) Jika terlalu banyak, indikator butir soal mana saja yang harus dikurangi, dan jika
terlalu sedikit, indikator butir soal apa yang perlu ditambahkan.
Komentar Penilai:
Contoh:
m Indikator sudah lengkap, perlu soal uraian untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam menghitung peluang empirik suatu kejadian
m . ..........................................................................................................................
86
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
NO
PEMAHAMAN ASPEK YANG
0 DITELAAH
Tidak YA TIDAK
ada usaha memahami soal KETERANGAN
SOAL
2Materi
Salah interpretasi pada apa yang diketahui
dalam soal atau apa yang ditanyakan dalam
1 Soal sesuai dengan indikator
soal
2 Kunci jawaban sudah tepat
4 Interpretasi soal baik yang diketahui atau
3 Isi materi sesuai dengan tujuan benar seluruhnya
ditanyakan
pengukuran
PENYELESAIAN 0 Tidak ada usaha
4 SOAL
Isi materi sesuai dengan jenjang,
jenis sekolah dan
2 tingkat sekolah
Prosedur substansial benar, tetapi masih
terdapat kesalahan.
Konstruksi (untuk Tes Uraian)
4 Prosedur penyelesaian tepat,tanpa kesalahan
1 Rumusan kalimat dalam bentuk
aritmetika
kalimat tanya atau perintah yang
menuntut jawaban
MENJAWAB 0 uraian
Tanpa jawab atau jawab salah yang diakibatkan
SOAL prosedur penyelesaian yang tidak tepat
2 Ada petunjuk yang jelas cara
mengerjakan/menyelesaikan
1 soal
Salah komputasi, tiada pernyataan jawab
3 Ada rubrik dan pedoman penyekoran
2 Penyelesaian benar
4 Tabel, grafik, diagram atau
sejenisnya bermakna Skor maksimum 10
Skor minimum 0
5 Butir soal tidak bergantung dengan
soal sebelumnya
Bahasa
1 Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia
2 Menggunakan bahasa yang
komunikatif
3 Pilihan jawaban tidak mengulang
4 Rumusan kalimat tidak
menimbulkan penafsiran ganda
87
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Contoh tabel 5.9 untuk mengetahui kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi
Petunjuk:
Berilah tanda chek (a) pada kolom yang sesuai, jika butir soal telah
memenuhi kriteria yang disebutkan. Jika tidak sesuai, berilah tanda silang (x)
dan berikan komentar perbaikan mengenai butir soal tersebut.
Keterangan:
Butir soal direkomendasi valid, jika:
Aspek materi 100% terpenuhi
Aspek konstruksi minimal 75% terpenuhi
Aspek bahasa/budaya minimal 75% terpenuhi
Berdasarkan hasil validasi secara kualitatif, soal yang disajikan perlu di- revisi
dari segi konstruksi dan bahasa jika belum memperoleh capaian 75%,
dengan kata lain jika masih ada kompenen aspek konstruksi dan/atau bahasa
yang belum dipenuhi.
4. Melaksanakan Uji Coba Dan Analisis Hasil Uji Coba Penilaian Pengetahuan
Sebaiknya soal yang dikembangkan perlu dilakukan uji coba sebelum digunakan
untuk mengukur kompetensi yang diharapkan. Terkait dengan penyusunan
instrumen untuk ulangan harian, pengembang tes dapat melakukan
pengukuran (menggunakan instrumen yang dikembangkan) terhadap
sekelompok subjek satu kali saja. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap
peserta didik tersebut pengembang melakukan telaah terhadap soal yang
dikembangkan untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Untuk soal PTS dan soal PAS, sebelum instrumen digunakan untuk penilaian,
terlebih dahulu instrumen tersebut dilakukan uji coba. Langkah ini diperlukan
untuk memperoleh data empiris terhadap kualitas instrumen yang telah
disusun. Uji coba dapat dilakukan ke sebagian peserta didik, sehingga dari
88
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
hasil uji coba diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis. Hasil uji coba
dapat dianalisis untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran,
pola jawaban, efektivitas pengecoh, daya pembeda, dan lain-lain dari
instrumen tersebut. Jika instrumen penilaian yang disusun belum memenuhi
kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil uji coba tersebut kemudian
dilakukan revisi instrumen penilaian.
Analisis butir soal secara kuantitatif adalah penelaahan butir soal didasarkan
pada data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik diperoleh
dari peserta didik yang mengerjakan soal tersebut. Penelaahan secara
kuantitatif dilakukan setelah soal diujikan. Pada suatu uji coba, perlu dilihat
kualitas butir soal. Kualitas butir soal ditandai oleh tingkat kesukarannya,
daya pembedanya, dan berfungsinya pengecoh, jika bentuk soalnya adalah
pilihan ganda. Berikut ini diberikan uraian mengenai analisis butir soal untuk
tes bentuk pilihan ganda. Ada dua pendekatan dalam analisis kuantitatif yaitu
pendekatan secara klasik dan pendekatan model respon butir soal. Analisis
butir soal secara klasik adalah proses penelaahan butir soal melalui
informasi jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan dengan mempergunakan teori tes klasik.
89
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Berdasarkan rumus itu dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai P, butir
soal semakin mudah, dan semakin rendah nilai P, butir soal semakin sukar.
Pada analisis tingkat kesukaran, pengembang tes harus menentukan kapan
suatu butir soal dipertahankan dalam suatu tes ditinjau dari tingkat
kesukaran.
Contoh
Suatu tes pilihan ganda terdiri dari 15 butir dikenakan kepada 10 peserta didik.
Sebaran skor untuk masing-masing butir soal dan skor total peserta tes
tampak pada tabel berikut.
Nomor
Urut Skor
Nomor Butir Soal
Peserta Total
didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10
2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 6
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11
5 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12
7 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12
10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13
90
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
6 6 9 8
P1 = = 0,6, P2 = = 0,6, P3 = = 0,9, ... , P10 = = 0,8
10 10 10 10
Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes.
Misalnya untuk keperluan ulangan akhir semester digunakan butir soal yang
mempunyai P sedang, untuk seleksi digunakan butir soal yang mempunyai P
tinggi/sukar, untuk diagnostik digunakan butir soal yang mempunyai P rendah/
mudah.
0 ≤ P ≤ 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang
0,7 ≤ P ≤ 1 Mudah
Indeks kesukaran dapat digunakan untuk memprediksi alat ukur (soal tersebut)
dan kemampuan peserta didik. Misalkan suatu butir soal itu mudah, maka
prediksi atas informasi tersebut adalah sebagai berikut.
a) Pengecoh butir soal tdk berfungsi
b) Sebagian besar peserta didik memahami materi tersebut.
Misalkan suatu butir soal itu sukar, maka prediksi atas informasi tersebut
adalah sebagai berikut:
a) Butir soal tersebut mungkin salah kunci jawabannya
b) Butir soal tersebut mungkin mempunyai lebih dari satu jawaban yang
benar.
c) Soal terlalu kompleks tidak sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik
d) Materi belum dipelajari.
91
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Contoh
Suatu tes pilihan ganda terdiri dari 15 butir soal dikerjakan oleh 10 peserta
didik. Sebaran skor untuk masing-masing butir soal dan skor total peserta tes
tampak pada tabel berikut.
92
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
Nomor
Urut Skor
Nomor Butir Soal
Peserta Total
didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10
2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 6
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11
5 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12
7 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12
10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13
Untuk mencari indeks daya pembeda dengan cara pertama, peserta tes
diurutkan dari skor total tertinggi ke skor total terrendah seperti pada tabel
berikut. Untuk butir soal nomor 1, indeks daya pembeda dapat dicari dengan
cara berikut.
93
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Nomor
Urut Skor
Nomor Butir Soal Kelompok
Peserta Total
didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 Atas
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 Atas
10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 Atas
94
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 12 Atas
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 Atas
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 Bawah
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10 Bawah
5 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9 Bawah
7 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 Bawah
2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 6 Bawah
BAb V
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
Ba Bb
D1 = = 5 1 = 0,8
Na Nb 5 5
3) Berfungsinya Pengecoh
Pengecoh yang baik haruslah berfungsi dan dipilih oleh peserta tes. Untuk
menentukan apakah pengecoh berfungsi atau tidak, biasanya digunakan nilai
ambang 5%. Artinya, salah satu syarat agar pengecoh dikatakan berfungsi baik
adalah jika pengecoh tersebut paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Agar
dapat mengecoh peserta tes, maka pengecoh yang terdapat pada suatu butir
soal harus sama kuat daya tariknya. Suatu pengecoh yang sangat berbeda
dengan pengecoh lainnya tentu saja tidak dianjurkan. Kecuali dipilih oleh
paling sedikit 5% peserta tes, pengecoh yang baik harus lebih mengecoh
kelompok bawah dari pada kelompok atas. Artinya, peserta tes kelompok
bawah yang memilih pengecoh tersebut lebih banyak dari pada peserta tes
kelompok atas yang memilih pengecoh tersebut.
Contoh:
Berikut ini terdapat sebaran jawaban sekelompok peserta tes untuk butir soal
tertentu.
Pilihan Jawaban
Kelompok
A B C D E
Kelompok Atas 1 5 42 4 0
Kelompok Bawah 9 5 26 3 9
Keterangan: C adalah
95 kunci jawaban
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Butir soal tersebut mempunyai indeks tingkat kesukaran (P) = 0,65 dan daya
pembeda (D) = 0,31, yang berarti merupakan butir yang cukup baik. Namun
demikian, pengecoh B dan pengecoh D tidak berfungsi, sebab kelompok bawah
tidak lebih banyak yang memilih pengecoh tersebut dibandingkan dengan
kelompok atas.
C. Latihan
D. Rangkuman
96
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
E. Evaluasi
97
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Butir soal tersebut merupakan butir soal yang mengungkap aspek ... .
A. ingatan
B. pemahaman
C. aplikasi
D. sintesis
E. evaluasi
4. Manakah yang lebih unggul, butir soal bentuk uraian atau pilihan ganda?
A. Tidak ada yang lebih unggul.
B. Bentuk pilihan ganda, sebab dapat meliput bahan yang luas.
C. Bentuk uraian, sebab bahan yang diliput dapat tidak terbatas.
D. Bentuk pilihan ganda, sebab dapat diskor dengan cukup mudah.
E. Bentuk uraian, sebab dapat mengungkap aspek berpikir tingkat tinggi
98
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
E. Bentuk uraian atau bentuk pilihan ganda dapat dipilih, sebab keduanya
sama baiknya jika dikonstruksi dengan baik.
F. Glosarium
G. Daftar Pustaka
99
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
H. Lampiran
Lampiran 1:
Kunci Jawaban Latihan (Petunjuk Penyelesaian)
Petunjuk Penyelesaian 1
a. Cermati indikator pencapaian kompetensi yang tertuang pada RPP yaitu
memastikan bahwa penanda/indikator pencapaian kompetensi sudah
mencerminkan gambaran utuh pencapaian KD. Untuk rumusan indikator
perlu menetapkan kata kerja operasional yang lebih tinggi dari yang
dirumuskan dalam KD.
Contoh :
3.1.1. ...
3.1.2. ...
3.1.3. ...
...
3.1.7. Menentukan pola segitiga pascal
100
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
Contoh.
Teknik yang akan digunakan adalah teknik tes tertulis
e. Susun kisi-kisi (kisi-kisi yang sesuai adalah kisi kisi penilaian ulangan)
Contoh kisi-kisi
101
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Petunjuk Penyelesaian 2
a. Cermati indikator pencapaian kompetensi yang tertuang pada RPP, yaitu
memastikan bahwa penanda/indikator pencapaian kompetensi sudah
mencerminkan gambaran utuh pencapaian KD. Untuk rumusan indikator
perlu menetapkan kata kerja operasional yang lebih tinggi daripada yang
dirumuskan dalam KD.
Contoh :
3.6.1. ...
3.6.2. ...
102
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
3.6.3. ...
...
3.6.7. Menentukan hubungan antara ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku
sama kaki
...
...
b. Tetapkan tujuan penilaian apakah penilaian untuk mengukur capaian
kompetensi atau untuk perbaikan proses pembelajaran. Sesuaikan pula
penilaian ini dengan tujuan pembelajaran. Jadi, penilaian ini adalah mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.
Contoh :
3.6.1.1. ...
3.6.1.2. ...
3.6.1.3. ...
...
...
3.0.0.1. Menentukan hubungan antara ukuran sisi-sisi segitiga siku-siku
sama kaki
...
c. Pilih bentuk penilaian yang sesuai dalam hal ini adalah penugasan
Contoh.
Bentuk penilaian adalah penugasan.
103
BAB V PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Penilaian
1. 3.7. Menjelaskan teorema Peserta didik Penugasan
dan membuktikan Pythagoras dapat Menentukan
teorema hubungan antara
Pythagoras dan ukuran sisi-sisi
tripel Pythagoras segitiga siku-siku
sama kaki
104
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB V
Lampiran 2:
Kunci Jawaban Evaluasi
1. B 2. B 3. D 4. A 5. E
105
BAb VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
BAB V
Kegiatan Belajar 5
Pengembangan Instrumen
Penilaian Keterampilan
P
engembangan instrumen penilaian merupakan langkah penting dalam
penilaian pada pembelajaran Matematika secara keseluruhan. Bagian
ini melanjutkan bagian sebelumnya, yaitu menjawab keperluan pendidik
tentang bagaimana mengembangkan instrumen penilaian keterampilan dalam
mata pelajaran Matematika. Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian, penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik
praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai. Dalam bagian ini pengembangan instrumen
penilaian keterampilan mata pelajaran Matematika meliputi empat teknik
tersebut.
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melaksanakan uji coba dan analisis hasil uji coba instrumen penilaian
keterampilan
106
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
B. Uraian Materi
107
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Yang termasuk dalam ranah konkret adalah semua aktivitas peserta didik
dalam bentuk menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat sesuatu, sedangkan yang termasuk ranah abstrak adalah aktivitas
peserta didik dalam bentuk menulis, membaca, menghitung, menggambar,
mengarang, dan menyelesaikan masalah.
Contoh Analisis KD
Misalnya untuk KD 4.7 kelas VIII, yaitu: “menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling, panjang busur, dan luas
juring lingkaran, serta hubungannya”.
108
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
KOMPETENSI TEKNIK
NO MATERI INDIKATOR KINERJA
DASAR PENILAIAN
d. Telaah kisi-kisi
Setelah kegiatan penyusunan kisi-kisi selesai dilakukan, tahap selanjutnya
adalah mengadakan penelaahan terhadap kisi-kisi tersebut. Penelaahan
terhadap kisi-kisi meliputi:
- Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar.
- Kesesuaian indikator kinerja dengan materi.
- Apakah indikator tersebut dapat dibuatkan instrumennya.
109
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Misalkan untuk materi pada kelas VIII dengan Kompetensi Dasar 4.7 , yaitu:
“Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut pusat, sudut keliling,
panjang busur, dan luas juring lingkaran, serta hubungannya”.
KOMPETENSI TEKNIK
NO MATERI INDIKATOR KINERJA
DASAR PENILAIAN
1. 4.7 Menyele- Hubungan Dengan menggunakan
saikan masa- sudut jangka, penggaris, dan busur
lah yang pusat derajad, peserta didik dapat
berkaitan dengan menentukan hubungan
dengan sudut sudut antara sudut pusat dan
pusat, sudut kelilin sudut keliling yang
keliling, pan- menghadap busur sama di
jang busur, dalam sebuah lingkaran.
dan luas jur-
ing lingkaran,
serta hu-
bungannya.
110
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
NO KOMPETENSI
INDIKATOR MATERI INDIKATOR
RUBRIK TEKNIK
NO
DASAR INDIKATOR KINERJA PENILAIAN
1. Persiapan 2 = Menyiapkan seluruh alat yang diperlukan.
1. 4.7 Menyele- Hubungan Dengan menggunakan
1 = Menyiapkan sebagian alatjang-
yang diperlukan.
saikan masa- sudut ka, penggaris, dan busur
Pelaksanaan
lah yang pusat Melakukan
derajad, 6 langkah
peserta kerja
didik dengan tepat.
dapat
berkaitan dengan Melakukan
menentukan4-5 langkah
hubungankerja
an- dengan tepat.
dengan sudut sudut Melakukan
tara sudut2-3 langkah
pusat kerja dengan tepat.
dan sudut
pusat, sudut kelilin1 = Melakukan 1 langkah
keliling yang kerja dengan tepat.
menghadap
keliling, pan- busur sama di dalam sebuah
jang busur, lingkaran.
dan luas jur- Langkah pelaksanaan:
ing lingkaran, Menentukan titik pusat lingkaran
serta hu- Menggambar lingkaran dengan
bungannya. menggunakan jangka.
3. Menggambar sudut pusat dengan
menggunakan penggaris.
4. Menggunakan penggaris menggambar sudut
keliling yang menghadap busur sama dengan
sudut pusat.
5. Mengukur besar sudut pusat dan besar
sudut keliling dengan menggunakan busur
derajad.
6. Membuat kesimpulan tentang hubungan
antara besar sudut pusat dan sudut keliling
yang menghadap busur sama.
3 Pelaporan 3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
Kriteria laporan:
7. Memenuhi sistematika laporan (judul,
tujuan, alat, prosedur, data pengamatan,
pembahasan, kesimpulan)
8. Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
9. Komunikatif
111
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Skor perolehan
Nilai = x 100
9
b. Teknik produk
Berikut ini disajikan tahapan penyusunan instrumen penilaian keterampilan
dengan teknik produk.
Misalkan untuk materi pada kelas VIII Kompetensi Dasar 4.9, yaitu:
“Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume
bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prima dan limas), serta gabungannya”.
KOMPETENSI TEKNIK
NO MATERI INDIKATOR KINERJA
DASAR PENILAIAN
1. 4.10 Menyele- Jaring- Peserta didik dapat Produk
saikan masa- jaring membuat beberapa model
lah yang ber- kubus dan jaring-jaring kubus atau
kaitan dengan balok. balok.
luas permu-
kaan dan vol-
ume bangun
ruang sisi
datar (kubus,
balok, prima
dan limas),
serta gabung-
annya.
112
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
- Langkah ketiga adalah membuat rubrik dan juga pedoman penilaian seperti
berikut.
Rubrik Penilain
NO KRITERIA SKOR
(13)
1. Pemilihan bahan dan penggunaan alat .
• Pemilihan bahan dan penggunan alat tepat 3
• Pemilihan bahan tepat namun penggunaan alat 2
kurang tepat
• Pemilihan bahan dan penggunaan alat kurang 1
tepat
2. Jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
• Minimal 10 buah jaring-jaring dengan kualitas baik 3
• Jumlahnya 6 - 9 buah jaring-jaring dengan kualitas 2
baik
• Jumlahnya kurang dari 6 buah jaring-jaring dengan 1
kualitas baik
3. Estetika produk yang dihasilkan
• Jaring-jaring yang dibuat bersih dan rapi 3
• Jaring-jaring yang dibuat bersih tapi kurang rapi 2
• Jaring-jaring yang dibuat tidak rapi dan tidak indah 1
4. Uji coba produk
• Seluruh jaring-jaring yang dihasilkan benar 3
• Minimal 50% jaring-jaring yang dihasilkan benar 2
• Kurang dari 50% jaring-jaring yang dihasilkan 1
benar
113
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Skor perolehan
Nilai = x 100
9
c. Teknik proyek
Berikut ini disajikan tahapan penyusunan instrumen penilaian keterampilan
dengan teknik proyek.
Misalkan untuk materi pada kelas VII Kompetensi Dasar 4.9, yaitu:
“menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan,
pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,
bruto, neto, tara)”
Urutan langkah penyusunan instrumennya adalah sebagai berikut:
- Langkah pertama adalah menyusun kisi-kisi seperti contoh berikut:
KOMPETENSI TEKNIK
NO MATERI INDIKATOR KINERJA
DASAR PENILAIAN
1. 4.9 Menyele- Masalah Peserta didik dapat Proyek
saikan mas- berkaitan memecahkan masalah
alah berkaitan dengan berkaitan dengan kegiatan
dengan arit- prosentase ekonomi sederhana
metika sosial untung di warung atau pasar
(penjualan, atau rugi. tradisional yang melibat-
pembelian, kan konsep laba/rugi,
potongan, harga jual, harga beli.
keuntungan,
kerugian, bu-
nga tunggal,
persentase,
bruto, neto,
tara).
114
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
2). untung rata-rata yang diperoleh setiap hari atau rugi yang pernah dialami
dan apa penyebabnya,
3). kegiatan penting apa saja yang dilakukan dalam berdagang terutama
dalam hal pengadaan barang dan penjualan.
115
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Keterangan:
a. Aspek yang dinilai pada tahap persiapan adalah: persiapan format-format
untuk pengumpulan data secara langsung maupun dengan lembar isian
b. Aspek yang dinilai pada tahap pelaksanaan adalah: proses pencatatan
data, pengelompokan data, dan analisis data.
116
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
c. Aspek yang dinilai pada tahap pelaporan adalah: ketepatan isi laporan dan
bentuk sajian laporan.
d. Teknik portofolio
Berikut ini disajikan tahapan penyusunan instrumen penilaian keterampilan
dengan teknik portofolio.
Misalkan untuk materi pada kelas VII Kompetensi Dasar 4.12, yaitu:
“Menyajikan dan menafsirkan data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram
batang, dan diagram lingkaran”
KOMPETENSI TEKNIK
NO MATERI INDIKATOR KINERJA
DASAR PENILAIAN
1. 4.12 Menya- Statistika Judul: Data Kegiatan Portofolio
jikan dan Sehari-Hari
menafsirkan 1. Mengumpulkan data
data dalam tentang kegiatan
bentuk ta- sehari-hari.
bel, diagram 2. Menyajikan data hasil
garis, dia- pengamatan dalam
gram batang, bentuk diagram (batang,
dan diagram garis, atau lingkaran).
lingkaran
117
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Petunjuk:
a. Dalam menyelesaikan tugas ini harus dipikirkan tentang waktu yang digunakan
untuk tidur, makan, di sekolah, belajar, nonton TV, bermain dengan
teman, berolahraga, mengerjakan hobi, dan lain-lain.
b. Dimungkinkan menggunakan tabel untuk mengorganisasi informasi yang
akan ditampilkan. Selanjutnya pilihlah grafik atau diagram yang paling
tepat dalam menyajikan informasi yang diperoleh.
- Langkah ketiga adalah membuat rubrik dan juga pedoman penilaian seperti
berikut.
118
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAb VI
TINGKAT
KESEM
PURNAAN
PENYELESAI TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
AN TUGAS SATU DUA TIGA EMPAT
ASPEK YANG
DINILAI
Pengorgani- ¬ Informasi ¬ Ada usaha ¬ Hubungan ¬ Hubungan
sasian infor- tentang data menampilkan atau kores- atau kore-
masi (macam ke- hubungan pondensi spondensi
giatan dan atau kore- antara jenis antara jenis
banyaknya spondensi kegiatan dan kegiatan dan
waktu yang antara jenis banyaknya banyaknya
digunakan) kegiatan dan waktu yang waktu yang
menunjukkan waktu yang digunakan digunakan
tidak ada ko- digunakan ditampilkan ditampilkan
respondensi namun belum dengan tabel dengan tabel
¬ Waktu yang mencakup yang jelas dan yang jelas
digunakan keseluruhan mudah ter- dan mudah
tidak 24 jam data baca namun terbaca dan
¬ Waktu yang masih ada ke- tepat
digunakan salahan pada ¬ Jumlah
tidak 24 jam komponen waktu yang
atau sudah label tabel digunakan
24 jam ¬ Jumlah untuk
waktu yang seluruh ke-
digunakan giatan telah
telah 24 Jam 24 jam.
Grafik ¬ Grafik yang ¬ Grafik yang ¬ Bentuk ¬ Bentuk
dipilih tidak dipilih tepat grafik tepat grafik tepat.
sesuai den- ¬ Masih ada ¬ Ukuran Sajian grafik
gan topik grafik yan grafik sesuai rapi dan ak-
¬ Ukuran tidak sesuai dengan data urat
Grafik tidak dengan data dan atau ska- ¬ Ukuran
sesuai den- dan atau ska- la gambar grafik sesuai
gan data dan la gambar dengan data
atau skala dan atau
gambar skala gambar
119
BAb VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
TINGKAT
KESEM
PURNAAN
PENYELESAI TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT
AN TUGAS SATU DUA TIGA EMPAT
ASPEK YANG
DINILAI
Perhitungan Terdapat Ada beberapa Terjadi kesa Tidak ada
banyak ke kesalahan lahan teknis kesalahan
salahan teknis dalam dalam per- perhitungan
dalam perhitungan hitungan yang
perhitungan yang berpe berpengaruh
ngaruh pada pada peta
peta data data secara
secara kese keseluruhan
luruhan
120
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
121
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Rekomendasi:
Valid tanpa revisi ( )
Valid dengan revisi ( )
Tidak Valid ( )
Keterangan:
Instrumen direkomendasi valid, jika:
m Aspek materi 100% terpenuhi
m Aspek konstruksi minimal 75% terpenuhi
m Aspek bahasa minimal 75% terpenuhi
Berikut ini adalah salah satu contoh hasil uji coba instrumen yang akan
digunakan untuk menilai hasil kerja peserta didik dengan teknik produk pada
materi membuat jaring-jaring kubus dan balok. Uji coba instrumen dilakukan
oleh dua orang teman sejawat, yaitu A dan B.
Berikut ini adalah hasil uji coba tersebut.
122
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
SKOR
NO KRITERIA
A B
1 Pemilihan bahan dan penggunaan alat .
a. Pemilihan bahan dan penggunan alat tepat 3 3
b. Pemilihan bahan tepat namun penggunaan alat kurang tepat 2 2
c. Pemilihan bahan dan penggunaan alat kurang tepat 1 1
2 Jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
a. Minimal 10 buah jaring-jaring dengan kualitas baik 3 3
b. Jumlahnya 6 - 9 buah jaring-jaring dengan kualitas baik 2 2
c. Jumlahnya kurang dari 6 buah jaring-jaring dengan 1 1
kualitas baik
3 Estetika produk yang dihasilkan
a. Jaring-jaring yang dibuat bersih dan rapi 3 3
b. Jaring-jaring yang dibuat bersih tapi kurang rapi 2 2
c. Jaring-jaring yang dibuat tidak rapi dan tidak indah 1 1
b. Kriteria yang lain sudah baik, karena tidak terjadi beda persepsi.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, karena terjadi perbedaan pemahaman terhadap
“bahan dan alat yang tepat”, kriteria penilaian pada poin tersebut harus direvisi
C. Latihan
123
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
2. Susunlah instrumen penilaian keterampilan yang baik dan valid untuk kelas
VII pada Kompetensi Dasar 4.12, yaitu “menyajikan dan menafsirkan data
dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran”
dengan menggunakan teknik proyek.
D. Rangkuman
E. Evaluasi
124
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
F. Glosarium
G. Daftar Pustaka
H. Lampiran
Lampiran 1: Petunjuk Penyelesaian
125
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
126
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
Skor perolehan
Nilai = x 100
9
127
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
b. Memvalidasi instrumen
Setelah kegiatan penyusunan instrumen selesai dilakukan, tahap
selanjutnya adalah mengadakan penelaahan terhadap instrumen
tersebut. Penelaahan meliputi kesesuaian instrumen dengan:
- materi.
- indikator kinerja.
- kaidah penulisan soal terstandar.
d. Merevisi instrumen
Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan uji coba instrumen,
langkah selanjutnya adalah merevisi instrumen dengan kategori
tidak bagus, sedangkan instrumen yang sudah bagus dapat
dimasukkan dalam bank soal.
128
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
Berikut ini adalah salah satu contoh instrumen yang berdasarkan kisi-
kisi di atas:
Carilah data usia penduduk di lingkungan kalian masing-masing, misal
lingkungan RT. Kelompokkan data berdasar usia (1 – 5 th, 6 – 10 th, 11
– 15 th, dst), kemudian buatlah diagram yang sesuai untuk menyajikan
data penduduk berdasar usia tersebut.
2. Data pada tabel nomor 1 dikelompokkan dan dituangkan pada tabel berikut.
129
BAB VI PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Skor perolehan
Nilai = x 100
9
130
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN BAB VI
131