DISUSUN OLEH :
Abduallah Munir
Andre Pratama A
Aldo Ardiansyah
Muhammad Faizin
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi
efektif terhadap stress karena penyakkit dan dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan :
a. Anak dapat menyalurkan energinya.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
c. Gerakan motorik halusnya lebih terarah.
d. Berkembang kognitifnya.
e. Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik Peserta
Semua Pasien Anak Pra Sekolah Usia 3-5thn diRuang Melati RSUD R.A KARTINI
Jepara.
B. Analisa Kasus
Sebagai salah satu intervensi yang perlu diberikan pada klien adalah terapi bermain, selain
untuk mempertahankan kontak periodik perawat-klien juga untuk tetap menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak meskipun dalam perawatan. Maka pre planning
kegiatan disusun sekaligus menentukan jenis bermain yang akan dilakukan disesuaikan
dengan usia anak yaitu usia preschool. Jenis permainan yang dipilih adalah mewarnai
gambar.
C. Prinsip Bermain Menurut Teori
Prinsip bermain pada anak toddler adalah :
1. Aman (tidak terlalu kecil, tidak terdapat bagian-bagian yang tajam, tidak ada bagian
yang mudah pecah).
2. Ukuran dan berat permainan sesuai dengan usia anak.
3. Desainnya jelas, jelas tujuan dan maksudnya.
4. Mempunyai fungsi untuk mengambangkan berbagai aspek perkembangan anak
5. Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit atau terlalu
mudah (bisa menjadikan cepat bosan).
6. Walaupun permainan sederhana tetapi menarik perhatian anak.
7. Tidak mudah rusak, pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang mudah didapat,
serta harganya relatif murah.
D. Karakteristik Permainan Menurut Teori
Karakteristik permainan pada masa toddler adalah pararel play dan solitary play.
Solitary play adalah permainan yang mana anak tampak berada dalam kelompok permainan
tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya, dan alat permainan
tersebut berbeda dengan alat permainan yang digunakan temannya, tidak ada kerjasama
ataupun komunikasi dengan teman sepermainannya. Pararel play pada permainan ini, anak
dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak lain
tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dengan yang lain tidak ada
sosialisasi satu sama lain..
BAB III
METODOLOGI BERMAIN
A. Judul Permainan
Mewarnai gambar
B. Alat Yang Diperlukan
Kertas bergambar dan pensil warna
C. Waktu / Tempat Pelaksanaan
Tempat : Ruang Melati RSUD R.A Kartini Jepara
Tanggal : 12 April 2017
Pukul : 08.00 – 08.35
D. Karakteristik Bermain dan Tujuan
1. Melatih imajinai/fantasi anak
2. Melatih melakukan kegiatan sehari-hari
3. Melatih kegiatan membongkar dan memasang kembali
E. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan : 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan : 5 menit
a. Perkenalan anak dengan keluarga
b. Memberikan kontrak waktu bermain
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Kegiatan : 20 menit
a. Mewarnai gambar
1) Anak diminta kertas bergambar yang disukai
2) Kemudian anak mewarnai gambar tersebut hingga selesai
4. Penutup : 5 menit
a. Menanyakan perasaan anak tentang permainan yang diberikan
b. Memberikan reward pada anak
F. Keterampilan Yang Diperlukan
Dalam hal ini hal – hal yang perlu diperhatikan :
I. Pengorganisasian
Kelompok bermain ini beranggotakan :
1. Orang tua anak : 6 orang
2. Anak Toddler : 3 orang
3. Teman bermain :-
4. Pemandu : 5 orang
5. Pencatat :-
J. Kriteria Evaluasi
1. Anak mengembangkan motorik halus dan dapat mewarnai gambar
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Anak merasa senang
4. Anak tidak takut lagi dengan perawat
5. Orang tua dapat mendampingi anak sampai selesai
6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain
BAB IV
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN
Terapi bermain dilaksanakan di Ruang Melati RSUD R.A Kartini Jepara pada hari Rabu, 12
April 2017 pukul 08.00. Sasaran terapi bermain ini adalah anak usia 3-5 tahun, jenis terapi
bermain yang digunakan yaitu mewarnai gambar.
Pelaksanaan proses terapi bermain berjalan dengan lancar dan sesuai yang direncanakan :
a. Persiapan : 5 menit
Menyiapkan ruangan
Menyiapkan alat
Menyiapkan peserta
b. Pembukaan : 5 menit
Perkenalan anak dengan keluarga
Memberikan kontrak waktu bermain
Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Kegiatan : 20 menit
Mewarnai gambar
Anak diminta kertas bergambar yang disukai
Kemudian anak mewarnai gambar tersebut hingga selesai
d. Penutup : 5 menit
Menanyakan perasaan anak tentang permainan yang diberikan
Memberikan reward pada anak
Dalam terapi bermain ini pasien yang diajak bermain adalah usia 3-5 tahun, kondisi pasien
masih tampak baik. Pada saat diajak melakukan terapi bermain dengan mewarnai gambar
pasien tampak kooperatif dan orang tua klien sangat mendukung klien untuk ikut serta dalam
terapi bermain. Secara keseluruhan terapi bermain berjalan dengan lancar.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Tujuan bermain untuk melatih keterampilan kognitif dan afektif, anak bebas
mengekpresikan perasaannya, orang tua dapat mengetahui stuasi hati anak, memahami
kemampuan diri, kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat
komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.
SARAN
Saran kepada orang tua dan pelayanan kesehatan diharapkan orang tua lebih selektif
dan memahami fungsi dari alat permainan yang akan diberikan kepada anak . dapat
menyesuaikan kepada umur anak sehingga dapat merangsang tumbuh kembang secara
optimal .
DAFTAR PUSTAKA
Whaley and Wong . 2001 . Nursing Care Infants and Children . Fourth Edition .
Mosby Year Book . Toronto . Canada