Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA BERMAIN DI RUANG MELATI

RSUD R.A KARTINI JEPARA

DISUSUN OLEH :

Abduallah Munir

Andre Pratama A

Aldo Ardiansyah

Muhammad Faizin

Tri Yuli Finasari

RSUD R.A KARTINI


JEPARA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa menggunakan alat
yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan
maupun mengembangkan imajinasi pada anak (Anggraini, 2004).
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui bermain anak akan belajar
tentang dunia dan kehidupannya serta berhubungan dengan orang lain. Dengan bermain
anak akan menemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri, minat dan cara menyelesaikan
masalah dalam permainan. Bermain merupakan unsur yang penting bagi anak untuk
perkembangan fisik, mental, sosial dan emosional.
Ketakutan dan kecemasan biasa ditemukan pada anak yang mengalami hospitalisasi
yang dapat mengakibatkan trauma pada anak. Melihat kondisi seperti ini maka perlu
kiranya dilakukan dindakan yang dapat meminimalisasi dampak hospitalisasi. Bermain
merupakan suatu aktivitas yang disenangi anak yang dapat memenuhi kepuasan fisik,
emosi, dan sosial anak yang dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaannya (takut,
kesepian, fantasi dan kreativitasnya).
Untuk mensikapi hal tersebut maka diperlukan suatu alat bermain yang dapat
digunakan pada anak yang sedang dalam perawatan dengan tetap memperhatikan prinsip
bermain pada anak sakit.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi
efektif terhadap stress karena penyakkit dan dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan khusus
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan :
a. Anak dapat menyalurkan energinya.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.
c. Gerakan motorik halusnya lebih terarah.
d. Berkembang kognitifnya.
e. Kejenuhan selama dirawat di RS berkurang
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. Karakteristik Peserta
Semua Pasien Anak Pra Sekolah Usia 3-5thn diRuang Melati RSUD R.A KARTINI
Jepara.
B. Analisa Kasus
Sebagai salah satu intervensi yang perlu diberikan pada klien adalah terapi bermain, selain
untuk mempertahankan kontak periodik perawat-klien juga untuk tetap menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak meskipun dalam perawatan. Maka pre planning
kegiatan disusun sekaligus menentukan jenis bermain yang akan dilakukan disesuaikan
dengan usia anak yaitu usia preschool. Jenis permainan yang dipilih adalah mewarnai
gambar.
C. Prinsip Bermain Menurut Teori
Prinsip bermain pada anak toddler adalah :
1. Aman (tidak terlalu kecil, tidak terdapat bagian-bagian yang tajam, tidak ada bagian
yang mudah pecah).
2. Ukuran dan berat permainan sesuai dengan usia anak.
3. Desainnya jelas, jelas tujuan dan maksudnya.
4. Mempunyai fungsi untuk mengambangkan berbagai aspek perkembangan anak
5. Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit atau terlalu
mudah (bisa menjadikan cepat bosan).
6. Walaupun permainan sederhana tetapi menarik perhatian anak.
7. Tidak mudah rusak, pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang mudah didapat,
serta harganya relatif murah.
D. Karakteristik Permainan Menurut Teori
Karakteristik permainan pada masa toddler adalah pararel play dan solitary play.
Solitary play adalah permainan yang mana anak tampak berada dalam kelompok permainan
tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya, dan alat permainan
tersebut berbeda dengan alat permainan yang digunakan temannya, tidak ada kerjasama
ataupun komunikasi dengan teman sepermainannya. Pararel play pada permainan ini, anak
dapat menggunakan alat permainan yang sama, tetapi antara satu anak dengan anak lain
tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga antara anak satu dengan yang lain tidak ada
sosialisasi satu sama lain..
BAB III
METODOLOGI BERMAIN

A. Judul Permainan
Mewarnai gambar
B. Alat Yang Diperlukan
Kertas bergambar dan pensil warna
C. Waktu / Tempat Pelaksanaan
Tempat : Ruang Melati RSUD R.A Kartini Jepara
Tanggal : 12 April 2017
Pukul : 08.00 – 08.35
D. Karakteristik Bermain dan Tujuan
1. Melatih imajinai/fantasi anak
2. Melatih melakukan kegiatan sehari-hari
3. Melatih kegiatan membongkar dan memasang kembali
E. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan : 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta
2. Pembukaan : 5 menit
a. Perkenalan anak dengan keluarga
b. Memberikan kontrak waktu bermain
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Kegiatan : 20 menit
a. Mewarnai gambar
1) Anak diminta kertas bergambar yang disukai
2) Kemudian anak mewarnai gambar tersebut hingga selesai
4. Penutup : 5 menit
a. Menanyakan perasaan anak tentang permainan yang diberikan
b. Memberikan reward pada anak
F. Keterampilan Yang Diperlukan
Dalam hal ini hal – hal yang perlu diperhatikan :

1. Penyaji mengusai dan memahami permainan yang diajarkan


2. Penyaji komunikatif dan koopertif dalam jalannya acara
3. Media yang disampaikan dapat dimengerti oleh anak
4. Memberikan media yang menarik
5. Memberikan pujian/reward pada anak bila dapat melakukan permainan sendiri atau
dibantu

G. Hal-hal Yang Harus Diwaspadai


Dalam hal ini hal – hal yang harus diwaspadai dalam jalannya proses bermain adalah:
1. Anak yang tidak kooperatif pada saat jalannya acara
2. Penyaji yang kaku dan bingung dalam bermain dengan anak
3. Kebosanan anak ketika bermain yang monoton
4. Anak rewel dan tidak bisa diatur
5. Anak sibuk dengan permainannya sendiri dan tidak memperhatikan penyaji
H. Antisipasi Hambatan
1. Membina hubungan saling percaya terhadapa anak dan keluarga
2. Penyaji harus mampu menyampaikan proses bermain dengan santai dan menguasai
materi
3. Gaya bahasa yang disampaikan oleh penyaji bervariasi, tidak monoton, dapat
dipahami oleh anak dan menarik di dengar
4. Moderator mempersilahkan kepada anak untuk bertanya
5. Menciptakan lingkungan yang nyaman
6. Menyediakan media yang menarik dan bervariasi sehinnga anak tidak mudah bosan
7. Memberikan pujian/reward pada anak bila anak dapat melakukan permainannya
dengan baik atau dengan bantuan.

I. Pengorganisasian
Kelompok bermain ini beranggotakan :
1. Orang tua anak : 6 orang
2. Anak Toddler : 3 orang
3. Teman bermain :-
4. Pemandu : 5 orang
5. Pencatat :-
J. Kriteria Evaluasi
1. Anak mengembangkan motorik halus dan dapat mewarnai gambar
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Anak merasa senang
4. Anak tidak takut lagi dengan perawat
5. Orang tua dapat mendampingi anak sampai selesai
6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain
BAB IV
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

Terapi bermain dilaksanakan di Ruang Melati RSUD R.A Kartini Jepara pada hari Rabu, 12
April 2017 pukul 08.00. Sasaran terapi bermain ini adalah anak usia 3-5 tahun, jenis terapi
bermain yang digunakan yaitu mewarnai gambar.
Pelaksanaan proses terapi bermain berjalan dengan lancar dan sesuai yang direncanakan :

a. Persiapan : 5 menit
 Menyiapkan ruangan
 Menyiapkan alat
 Menyiapkan peserta
b. Pembukaan : 5 menit
 Perkenalan anak dengan keluarga
 Memberikan kontrak waktu bermain
 Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Kegiatan : 20 menit
Mewarnai gambar
 Anak diminta kertas bergambar yang disukai
 Kemudian anak mewarnai gambar tersebut hingga selesai
d. Penutup : 5 menit
 Menanyakan perasaan anak tentang permainan yang diberikan
 Memberikan reward pada anak

Dalam terapi bermain ini pasien yang diajak bermain adalah usia 3-5 tahun, kondisi pasien
masih tampak baik. Pada saat diajak melakukan terapi bermain dengan mewarnai gambar
pasien tampak kooperatif dan orang tua klien sangat mendukung klien untuk ikut serta dalam
terapi bermain. Secara keseluruhan terapi bermain berjalan dengan lancar.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil


akhir.

Tujuan bermain untuk melatih keterampilan kognitif dan afektif, anak bebas
mengekpresikan perasaannya, orang tua dapat mengetahui stuasi hati anak, memahami
kemampuan diri, kelemahan dan tingkah laku terhadap orang lain, merupakan alat
komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan secara verbal.

SARAN
Saran kepada orang tua dan pelayanan kesehatan diharapkan orang tua lebih selektif
dan memahami fungsi dari alat permainan yang akan diberikan kepada anak . dapat
menyesuaikan kepada umur anak sehingga dapat merangsang tumbuh kembang secara
optimal .
DAFTAR PUSTAKA

Foster and humsberger . 2003 . Family Centered Nursing Care of Children . WB


sauders Company . Philadelpia USA

Hurlock E B . 2001 . Perkembangan Anak Jilid 1 . Erlangga . Jakarta

Whaley and Wong . 2001 . Nursing Care Infants and Children . Fourth Edition .
Mosby Year Book . Toronto . Canada

Noname . 2006 . Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak .

Anda mungkin juga menyukai