Anda di halaman 1dari 4

DIALYSIS DISASTER RESPONSE:

KEBAKARAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.WAT.199 02 1/2
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Direktur

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
6 Januari 2018
Serangkaian tindakan edukasi bagi pasien atau pendamping atau
keluarganya tentang bagaimana mempersiapkan diri pada kondisi
PENGERTIAN
yang tidak terduga atau bencana selama tindaakan hemodialysis
sedang berlangsung.

Agar keselamatan pasien, pendamping dan keluarga mampu


TUJUAN memahami dan berpartisispasi aktif dalam upaya keselamatan
pasien bila kondisis tidak terduga atau bencana terjadi.

SK Direktur………….. Nomer 445/01178a/1/2015 tentang Pelayanan di


KEBIJAKAN
RSUD Prof. Dr. …………………..

PETUGAS Dokter, perawat & staf Lain di Instalasi Dialisis.

PROSEDUR 1. SEBELUM KEBAKARAN


a. Lakukan edukasi penanganan kebakaran secara berkala.
b. Lakukan simulasi operasional APAR pada tiap staf secara
regular.
c. Lakukan simulasi dengan scenario secara mandiri di Unit
HD.
d. Pasang APAR ditempat yang mudah dijangkau.
e. Lakukan monitor sumber sumber beresiko terjadi
kebakaran yang ada di unit pelayanan HD secara berkala.
2. SAAT KEBAKARAN/ API
a. Penemu api pertama (petugas 1) imenginformasikan/
teriak api/ kebakaran ke petugas ke2 dengan disertai
lokasi pasti (missal ruang tindakan HD mesin. Bed no 8).
b. Petugas 1 menjauhjan pasien paling dekat dengan sumber
bahaya dan minta bantuan orang disekitar. Petugas 1
mengambil APAR untuk memadamkan dan meyakinkan
petugas 2 sudah menerima informasi tersebut.
c. Petugas 2 menelepon unit informasi (overhead
information) dan melaporkan Kode Merah + lokasi spesifik
(missal Kode merah Instalasi Dialisis) diulang hingga 3
kali. Announcer langsung mengumumkan ke pengeras
suara rumah sakit “Kode merah Instalasi Dialisis diulang
hingga 3 kali”.
d. Petugas 3 di Instalasi Dialisis membantu petugas 1
memadamkan api dan evakuasi prioritas 1 (pertama/
orang paling dekat dengan sumber bahaya).
e. Fire warden ([enanggungjawab kebakaran di wilayah itu
beserta petugas pemadam rumah sakit/ staf pengamanan
dating ke instalasi dialysis. Laporkan situasi dan usaha
yang sedang dilakukan. Ambil alih proses pemadaman
dan diskusikan evakuasi.
f. Laporkan ke atasan dan pihak terkait. Bila keputusan
evakuasi muncul maka sampaikan ke seluruh staf yang
ada dan hubungi informasi (everhead announcement)
untuk mengumumkan “ Kode evakuasi Instalasi Dialisis
diulang hingga 3 kali”.
g. Petugas instalasi Dialisis menginstruksikan prosedur
Clamp and Cap serta evakuasi (baca SPO Evakuasi On
dialysis/ Clamp and Cap procedure).
h. Ikuti prosedur pemadaman kebakaran di RS.
i. Lakukan pencatatan setiap kejadian
3. SETELAH KEBAKARAN
a. Lakukan koordinasi dengan pihak terkait dan lakukan
asesmen unit pelayanan dialysis dengan dokumentasi
(foto dll) sebagai bahan laporan dan kemungkinana
asuransi dsb.
b. Jangan melakukan perubahan posisi dan letak barang
barang yang ada hingga pihak terkait dating (internal RS,
kontraktir mesin, kepolisian dsb.).
c. Diskusiakn rencana ke depan, informasikan hasil ke
seluruh staf dan pasien serta keluarga.
d. Komunikasikan ke renal network yang tersedia dan
kemungkinana minta bantuan dan pertolongan
pemindahan pasien.
e. Siapkan paper work terkait dengan migrasi pasien.
f. Buat estimasi waktu penyelesaian dan informasikan ke
pihak terkait.
g. Bila ada media rujuk ke manajemen atau atasan untuk
berbicara dengannya.
h. Siapkan nomer kontak untuk pasien dapat menghubungi
atau unit dialysis lain dapat menghubungi.
i. Sampaikan ucapaan terima kasih pada semua pihak yang
sudah membantu termasuk unit pelayanan dialysis yang
telah mau menampung limpahaan pasien dan renal
network yang sudah membantu.

UNIT TERKAIT Sarpras & Pemeliharaan, Bidang Kerjasama

DOKUMEN
Pedoman Pelayanan Hemodialisis
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai