Anda di halaman 1dari 4

STUDI DESAIN CONTINOUS XANTHATION PROCESS PADA

PRODUKSI VISCOSE DI PT.INDO BHARAT RAYON DALAM


RANGKA PENGKEMATAN KONSUMSI ENERGI

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
DIPLOMA IV PROGRAM STUDI TEKNIK KONSERVASI ENERGI
DI JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI

Oleh :
Cipta Tri Satria Bakti
151734006

Politeknik Negeri Bandung


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Populasi pertumbuhan penduduk dunia berkembang 83 juta atau 1,1% setiap tahunnya
(World Population Prospect, 2017). Perkembangan jumlah penduduk ini akan dibarengi
dengan berkembangnya kebutuhan manusia, salah satunya dalam sektor sandang. Dengan
meningkatnya kebutuhan akan sandang, maka pertumbuhan industri tekstil sebagai penyedia
sandang akan meningkat. Laju pertumbuhan industri tekstil ditargetkan naik 6,33% dan
memberi kontribusi sebesar 2,43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional
(Kementrian Perindustrian Indonesia, 2016).
Pertumbuhan industri tekstil ini berbanding lurus dengan konsumsi energi yang
digunakan. Bagian dari total energi yang dikonsumsi oleh industri tekstil di negara tertentu
tergantung pada strukturnya dari sektor manufaktur di negara itu. Misalnya, industri tekstil
menyumbang sekitar 4% dari penggunaan energi final di bidang manufaktur di Cina,
sementara bagian ini kurang dari 2% di Amerika Serikat (Prakash Khude, 2017).
Pada industri sektor tekstil, khususnya produksi viscose staple fiber seperti pada PT.
Indo Bharat Rayon, serat sebagai bahan baku utama tekstil diperoleh dari bahan alami berupa
pulp. Pengolahan pulp menjadi serat rayon dimulai dari produksi larutan viscose pada
viscose process, dan Produksi serat rayon pada rayon process. Proses terpenting yang terjadi
adalah viscose process (Bolton, 1989).
Inti dari viscose process terdiri dari pembentukan senyawa kimia selulosa, yang mana
akan dibentuk menjadi larutan yang bernama larutan viscose melalui proses xanthation. Dari
larutan viscose, selulosa dapat diregenerasikan menjadi bentuk yang diinginkan yaitu untaian
filament yang kontinyu. Oleh sebab itu, hasil dari proses adalah reformasi serat selulosa
pendek, menjadi untaian serat yang kontinyu yang memiliki komposisi yang serupa (Bolton,
1989). Dari proses tersebut, proses yang sangat membutuhkan penanganan dan kualitas
tinggi adalah pada proses xanthation.
Proses xanthation pada umumnya menerapkan metode Simplex atau Churn. Pada
metode Simplex, proses xanthation dilakukan melalui reaksi antara alkali selulosa dengan
karbon disulfide (CS2) yang menghasilkan alkali selulosa xanthat pada kondisi vakum.
Selanjutnya, produksi larutan viscose dilakukan melalui pencampuran Alkali selulosa
xanthat dengan soda kaustik pada tekanan atmosfer.
Proses xanthation dipengaruhi oleh tingkat kemurnian CS2 dari kontaminan H2S.
Selain tingkat kemurnian CS2, proses tersebut dipengaruhi oleh pengendalian suhu dan
tekanan reaksi. Lalu, untuk kinerja dari simplex sendiri dipengaruhi oleh pengadukan dan
operasi proses yang dilakukan.
Operasi existing yang diberikan pada reaktor simplex di PT. Indo Bharat Rayon masih
menggunakan operasi batch dengan pengendalian manual. Sistem operasi manual yang
dilakukan pada reaktor simplex juga mempengaruhi kinerja alat. Kinerja existing yang
didapatkan pada reaktor Simplex adalah sebesar 0.811 ton/kWh, dimana nilai tersebut
kurang dari benchmark Simplex lain yang memiliki nilai intensitas energi 1 ton/kWh.
Karenanya kinerja reaktor simplex ini diperlukan optimalisasi pada proses ini, dimana
digunakan teknologi kontinyu pada proses xanthation.
Pada teknologi kontinyu, proses xanthation berlangsung terus menerus dan
diintegerasikan dengan proses selanjutnya yaitu proses dissolving. Tujuan dari penemuan
continuous xanthation ini adalah untuk menyediakan proses dan peralatan yang
memfasilitasi in-line kontinuitas dan pelarutan produk yang dihidangkan secara bertahap
yang dirancang untuk mempengaruhi keseluruhan efisiensi maksimum dan masalah proses
minimum yang terkait dengan proses batch dan semi-batch yang khas (Greyer, 1977). Pada
proses ini, xanthation dan dissolving didapatkan dalam 90 menit atau kurang (Berwyn, 1977)
dimana waktu proses xanthation dan dissolving existing didapatkan 180 menit, sehingga ada
peluang penghematan energi saat waktu proses 2 kali lebih cepat.
Maka dari pada itu perlu pengkajian lebih dalam mengenai pengaruh teknologi
continuous xanthation pada reaktor simplex ini, sehingga tugas akhir ini diberi judul
“PERANCANGAN CONTINOUS XANTHATION PROCESS PADA PRODUKSI
VISCOSE DI PT.INDO BHARAT RAYON DALAM RANGKA PENGHEMATAN
KONSUMSI ENERGI”

I.2. Rumusan Masalah


Di dalam proses xanthation pada alat Simplex di PT. Indo Bharat Rayon, beberapa hal
yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1. Tingkat kemurnian CS2 yang akan diberikan pada proses xanthation
2. Reaksi berlangsung secara eksotermis,dimana reaksi akan menimbulkan kalor yang
mempengaruhi suhu dan tekanan reaksi
3. Suhu pada reaksi eksotermis dapat terakumulasi yang mempengaruhi jalannya
proses
4. Tekanan pada reaksi eksotermis dapat meningkatkan bahaya pada reaktor simplex
5. Proses pencampuran pada simplex
6. Waktu reaksi yang akan mempengaruhi konsumsi energi proses
7. Sistem operasi proses yang dapat mempengaruhi kinerja

I.3. Tujuan
Penyusunan tugas akhir ini memiliki tujuan antara lain :
1. Mengatahui kinerja proses xanthation existing pada reaktor Simplex dengan
menghitung nilai Intensitas Energinya
2. Studi awal desain Continous Xanthation Process
3. Mengatahui kinerja proses xanthation setelah diubah dengan Continous Xanthation
Process dengan menghitung nilai Intensitas Energinya
4. Mengetahui besarnya potensi penghematan energi setelah proses Xanthation diubah
dengan Continous Xanthation Process

I.4. Batasan Masalah


Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah berfokus pada sistem operasi
alat dengan mengkaji Intensitas Energi Existing reaktor Simplex pada proses xanthation dan
hasil perubahan dengan metode Continous Xanthation Process pada reaktor Simplex di PT
Indo Bharat Rayon dengan dilakukan simulasi pada software ANSYS FLUENT.

Anda mungkin juga menyukai