Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang


Material atau bahan dalam industri teknik kimia dapat berupa bentuk padat, cair dan
gas. Material dalam bentuk cair, dan gas (fluida) membutuhkan peralatan penanganan yang
berbeda dengan peralatan penanganan untuk material padatan karena sifat dan strukturnya.
Material atau fluida memiliki karakteristik atau sifat bahan yaitu tidak dapat menahan
distorsi secara permanen, Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di
dalam fluida tersebut akan terbentuk lapisan-lapisan di mana lapisan yang satu akan mengalir
di atas lapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk baru. Selama perubahan bentuk tersebut,
terdapat tegangan geser (shear stress), yang besarnya bergantung pada viskositas fluida dan
laju alir fluida relatif terhadap arah tertentu. Bila fluida telah mendapatkan bentuk akhirnya,
semua tegangan geser tersebut akan hilang sehingga fluida berada dalam keadaan
kesetimbangan. Pada temperatur dan tekanan tertentu, setiap fluida mempunyai densitas
tertentu. Jika densitas hanya sedikit terpengaruh oleh perubahan yang suhu dan tekanan yang
relatif besar, fluida tersebut bersifat incompressible. Tetapi jika densitasnya peka terhadap
perubahan variabel temperatur dan tekanan, fluida cair merupakan zat incompressible. (catur.
2012)
Penanganan peralatan pada proses industry kimia untuk terjadinya proses pengolahan
bahan baku sesuai hukum teknologi kimia sehingga bahan dan produk hanya dikenakan gaya
yang dikehendaki selama proses berlangsung. Peralatan industri kimia digolongkan menjadi
tiga yaitu pengangkutan bahan, persiapan dan penanganan dan tempat berlangsungnya reaksi
kimia.
Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan mentah dan
energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau pengangkutan produk-
produk dan limbah ke luar pabrik.(defri; 2011). Dalam makalah ini, kami akan membahas
peralatan transportasi zat cair dan gas.

1
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat beberapa rumusan masa lah dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa sajakah peralatan atau instrumentasi yang digunakan untuk transportasi fluida?
2. Bagaimana cara kerja dan penerapan instrumen tersebut?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:
1. Mengenal peralatan atau instrumentasi yang digunakan untuk transportasi fluida.
2. Mengetahui bahan pembuat dan cara pengoperasian peralatan transportasi fluida.
3. Mengetahui prinsip kerja instrument transportasi fluida.

1.4 Manfaat
Maanfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang alat transportasi zat padat dan cair
2. Menjadi referensi pembelajaran di bidang mata kuliah unit operasi mekanik pada materi
alat transportasi zat padat dan cair

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kriteria Pemilihan Alat Transportasi


Kriteria pemilihan operasi pemindahan fluida ditentukan oleh performance dan karakteristik
operasi, antara lain didasarkan pada:
 Kapasitas alir
 Power
 Effisiensi
 Pemeliharaan / perabaikan
 Sifat fisik dan kimia fluida yang dipindahkan.

2.2. Klasifikasi Alat Transportasi Fluida


Pembagian alat transportasi fluida menjadi empat yaitu:
1. PIPA DAN TUBE

Perbedaan Pipa dan Tube


Dalam perencanaan conduit (piping system) harus diperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut.
1. Diusahakan tekanan seminimum mungkin untuk mengurangi energi pengaliran.
2. Jangan kotor dan jangan sampai ada kebocoran pada pipa atau tube yang digunakan.
Perbedaan pipa dan tube adalah dalam hal ukuran panjangnya, ukuran tebal dindingnya, dan
bahan konstruksi dari pipa tau tube tersebut. Fluida cair dapat dialirkan dalam pipa atau tube
yang berpenampang bundar dan dijual dipasaran dengan berbagai ukuran, tebal dinding, dan
bahan konstruksi. Pada umumnya pipa berdinding tebal, berdiameter relatif besar, dan tersedia
dalam panjang antara 20-40 ft. Sedangkan tube berdinding tipis dan biasa tersedia dalam bentuk
gulungan yang panjangnya sampai beberapa ratus kaki. Ujung pipa logam biasanya berulir.
Dinding pipa umumnya kesat, sedangkan dinding tube licin. Potongan-potongan pipa disambung
dengan menggunakan ulir (screw), flens (flange), atau las (weld), sedangkan tube disambung
dengan sambungan kompresi (compression fitting), flare fitting, atau sambungan solder
(soldered fitting). Tube biasanya dibuat dengan teknik ekstrusi atau cold drawn, sedangkan pipa
logam biasanya dibuat dengan teknik las, cor (casting), dan piercing.

3
2. VALVE

Sistem instalasi pipa biasanya terdiri dari banyak sekali valve dengan ukuran dan bentuk
yang beragam. Beberapa jenis valve sangat cocok untuk membuka dan menutup penuh aliran,
ada valve yang cocok untuk mengurangi tekanan dan laju aliran fluida, ada pula valve yang
berfungsi mengatur agar aliran fluida terjadi pada satu arah saja.
Beberapa jenis valve yang paling sering digunakan antara lain :
1. Gate Valve
Gate Valve adalah valve yang paling sering dipakai pada sistem perpipaan. Fungsinya untuk
membuka dan menutup aliran (on-off), tetapi tidak untuk mengatur besar kecil aliran (throttling).
Kelebihan Gate Valve, minimnya halangan/ resistan saat valve ini dibuka penuh, sehingga aliran
bisa maksimal. Gate Valve mengontrol aliran melalui badan valve yang berbentuk pipa, dengan
sebuah lempengan atau baji vertikal (lihat gambar dibawah ini) yang bisa bergeser naik turun
saat handel valve diputar. Valve ini didesain untuk posisi terbuka penuh, atau tertutup penuh.
Jika valve ini dalam keadaan setengah terbuka, maka akan menyebabkan pengikisan pada badan
valve, dan turbulensi aliran zat bisa menyebabkan getaran pada baji valve sehingga
menghasilkan suara gemeretak.
2. Globe Valve
Globe Valve biasanya digunakan pada situasi dimana pengaturan besar kecil aliran
(throttling) diperlukan. Dengan mudah memutar handel valve, besarnya aliran zat yang melewati
valve bisa diatur. Dudukan valve yang sejajar dengan aliran, membuat globe valve efisien ketika
mengatur besar kecilnya aliran dengan minimum erosi piringan dan dudukan. Namun demikian
tahanan didalam valve cukup besar. Desain Globe Valve yang sedemikian rupa, memaksa
adanya perubahan arah aliran zat didalam valve, sehingga tekanan menurun drastis dan
menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri. Dengan demikian, Globe Valve tidak
disarankan diinstal pada sistem yang menghindari penurunan tekanan, dan sistem yang
menghindari tahanan pada aliran.
3. Angle Valve
Sama seperti globe valve, angle valve juga digunakan pada situasi dimana pengaturan besar
kecil aliran diperlukan (throttling). Namun angle valve di buat dengan sudut 90°, hal ini untuk
mengurangi pemakaian elbow 90° dan fitting tambahan.

4
4. Ball Valve
Ball Valve adalah alternatif murah dari jenis valve-valve yang lain. Ball valve menggunakan
bola logam yang tengahnya ada lubang tembus, diapit oleh dudukan valve untuk mengontrol
aliran. Sering dipakai pada proses hydrocarbon, ball valve mampu mengatur besar kecil aliran
gas dan uap terutama untuk tekanan rendah. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup
kedap untuk menahan fluida/ zat cair. Ball valve tidak menggunakan handwheel, tetapi
menggunakan ankle untuk membuka atau menutup valve dengan sudut 90°. Disainnya yang
simpel, meminimalkan turunnya tekanan pada saat valve dibuka penuh.
5. Butterfly Valve
Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.
Butterfly menggunakan plat bundar atau wafer yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi
membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°. Wafer ini tetap berada ditengah aliran,
dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan tertutup, wafer tersebut tegak
lurus dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/
segaris dengan aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.
Butterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal.
Valve ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol
aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak
memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki
tekanan rendah (low-pressure).
6. Relief Valve
Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini
didesain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan.
Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada pekerja, relief
valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim. Relief valve
menggunakan pegas baja yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang
tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan
berapa valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan
tertutup kembali.
7. Check Valve
Check Valve memiliki perbedaan yang signifikan dari Gate Valve dan Globe Valve. Valve
ini di desain untuk mencegah aliran balik. Ada beberapa jenis check valve, tapi ada 2 jenis yang
paling umum yaitu Swing Check dan Lift Check. Swing Check Valve biasanya dipasangkan
dengan Gate Valve, sedangkan Lift Check Valve oleh beberapa pabrikan digunakan untuk
menggantikan fungsi Ball Valve sebagai Ball Check Valve. Check Valve tidak menggunakan
handel untuk mengatur aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu
sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering
digunakan sebagai pengaman dari sebuah equipment dalam sistem perpipaan.

3. POMPA
Pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair dan gas. Istilah pompa (pump), kipas (fan),
blower (penghembus) dan kompressor tidaklah mempunyai arti yang sama. Misalnya pompa
angin (air pump) dan pompa vakum (vacuum pump) adalah mesin-msin untuk memampatkan
gas. Namun demikian, pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair, sedangkan kipas, blower
atau kompressor berfungsi untuk menambahkan energi pada gas. Kipas membuang gas (biasanya
5
udara) dalam volume besar ke ruang terbuka atau talang besar, biasanya berupa mesin putar
kecepatan rendah dan tekanan yang dibangkitkannya hanyalah beberapa inchi air saja.
Setiap pompa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda tergantung pabrik yang
membuatnya. Pompa dapat digolongkan m enjadi 2 golongan :
 Alat transportasi yang memberikan tekanan langsung terhadap fluida (positive
displacement). Dibedakan menjadi dua yaitu:
 Reciprocrating
 Rotary
 Alat transportasi yang memberikan torsi atau putaran terhadap fluida (centrifugal). Yang
termasuk pompa jenis ini adalah centrifugal pump, dan turbine pump.

A. Positive Displacement Pump


a. Reciprocrating Pump
Reciprocating Pump adalah suatu jenis dari PDP yang menggunakan aksi displacement.
Pompa ini digunakan untuk :
a. Proses yang memerlukan head yang tinggi.
b. Kapasitas fluida yang rendah.
c. Likuid yang kental (viskos) dan slurries (seperti lumpur)
d. Likuid yang mudah menguap (high volatile)
Macam-macam tpe dari reciprocating pump antara lain adalah : pompa plugner dan pompa
diafragma.
Material yang digunakan untuk konstruksi reciprocating pump adalah material yang di
standarisasi oleh SHI (Standard of the Hydraulic Institute), yaitu :
1. Bronze Fitted (BF)
2. Fully Bronze (FBF)
3. Acid Recisting (AR)
4. All Bronze (AB)
5. All Iron (AI)
6. Standard
Bagian-bagian dari reciprocating pump :
- Silinder, ada dua macam, yaitu : liquid silinder dan steam silinder
- Packing, yang materialnya terdiri dari : asbestos, grafit, karet, gabus, kulit, fiber atau metalic
ring (untuk tekanan tinggi)
- Kerangan : disc valve, wing valve, ball valve
- Air Chamber : berisi suatu medium elastis agar aliran menjadi smooth
Kapasitas dari reciprocating pump dibedakan atas kapasitas teoritis dan kapasitas aktual,
dimana kapasitas teoritis tersebut tergantung pada perpindahan dari likuid pistonnya.
Kapasitas teoristis pompa ini tidak pernah tercapai karena adanya slip, yang dapat
disebabkan oleh :
- Tidak sempurnanya packing, kebocoran pada kerangan
- Rusaknya kerangan sehingga tidak menutup sempurna pada saat piston bergerak kembali.

6
1. POMPA TORAK
Pompa torak merupakan pompa yang banyak digunakan dalam kelompok pompa
desak gerak bolak-balik. Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam
kerja tunggal dan kerja ganda. Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat
dikelompokkan dalam pompa torak sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.

Cara Kerja Pompa Torak :


Pompa torak kerja tunggal dalam setiap silinder ada dua katup yaitu katup isap dan
katup buang. Pada langkah isap torak bergerak mundur, tekanan didalam silinder menjadi
turun. Akibatnya ada beda tekanan antara diluar silinder dengan didalam silinder, sehingga
katup isap terbuka, zat cair kemudian terhisap kedalam silinder. Ketika torak mulai maju
katup isap menutup kembali. Setelah zat cair masuk ke dalam silinder kemudian didorong
torak menuju katup buang, tekanan didalam silinder menjadi naik, sehingga katup buang
terbuka. Selanjutnya zat cair mengalir melewati katup buang keluar silinder dengan dorongan
torak yang menuju katup sampai akhir langkah buang. Pada pompa kerja ganda dalam satu
silinder ada dua katup isap dan dua katup buang. Ketika melakukan langkah isap torak, juga
sekaligus melakukan langka buang, sehingga kapasitasnya lebih besar dan aliran yang
dihasilkan lebih kontinyu. (iwanaik, 2010)
Kegunaan pompa ini adalah untuk:
 Proses yang memerlukan head yang tinggi
 Kapasitas fluida rendah
 Liquid yang kental (viskos) dan slurry (seperti lumpur)
 Liquid yang mudah menguap (volatile)

2. PLUNGER PUMP

7
Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak
konstan (stationary) pada bagian dalam dari silinder atau cincin yang terbuat dari karet.
Fungsi dari packing ini untuk mencegah kebocoran fluida di dalam silinder. Perbedaannya
dengan torak yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder.
Sedangkan pada torak, pakingnya menempel pada torak itu sendiri.
Cara Kerja Pompa Plunger :
bila plunger A bergerak ke kiri, klep isap C membuka klep tekan, D1 menutup.
Cairan masuk dari ruang isap S melalui katup C1 ke silinder. Bersamaan dengan itu plunger B
bergerak ke kiri katup tekan, D2 terbuka, katup isap C2 menutup dan cairan mengalir dari
silinder ke ruang tekan T terus ke saluran pengeluaran P. Plunger A dan B di hubungkan oleh
batang M sehingga bergerak serempak dan di hubungkan oleh N sumber tenaga uap atau lain
Kegunaan
Pompa plunyer pada umumnya digunakan untuk aliran volum (kapasitas) yang kecil
tetapi tekanan yang dapat dicapai lebih tinggi dari pada yang dapat dicapai dengan pompa
torak. Pompa plunyer banyak digunakan untuk pompa bahan bakar motor diesel.

3. MEMBRAN PUMP/DIAFRAGMA PUMP

Berbeda dengan torak dan plunger, pompa ini merupakan liquid end dari bahan yang
fleksibel yang dilengkapi dengan discharge valve pada pusat dan suction valve. Bagian yang
bergerak dari pompa adalah diafragma dan kerangkannya. Dengan gerakan yang eksentrik,
maka diafragma digerakkan sehingga dapat terjadi aliran. Pompa sekat baik digunakan untuk
cairan-cairan yang mengandung partikel–partikel padatan pada pompa ini sedikit sekali
bagian–bagian yang bergerak, dan sederhana serta mudah direparasi.

8
Cara Kerja:
Pompa membran terdiri dari dua ruangan yang di batasi oleh sekat A yang dapat
bergerak turun naik. Bila sekat bergerak naik, katup isap C membuka dan caairan masuk ke
ruangan bagian bawah. Pada bagian yang sama katup tekan B tertutup dan cairan dari ruang
atas di tekan ke saluran pengeluaran. Pada gerakan berikutnya sekat bergerak ke bawah, katup
isap tertutup dan katup tekan terbuka. Cairan pindah dari ruang bawah ke atas, demikian
seterusnya dengan gerakan bolak–balik dari sekat tersebut seolah-olah cairan di alirkan dari
saluran masuk ke saluran pengeluaran. Sekat dihubungkan melalui eksentrik ke tenaga
penggerak. Jarak geraknya dapat disetel dalam batas– batas tertentu untuk mengatur
alirannya.
Kegunaan :
Pompa membran digunakan untuk crude oil (lumpur minyak) atau liquid yang
banyak mengandung solid dalam bentuk suspensi head yang rendah.

b. Rotary Pump
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis ditransmisikan dari
mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah
pompa (casing). Pada waktu rotor berputar di dalam rumah pompa, akan terbentuk kantong-
kantong yang mula-mula volumenya besar (pada sisi isap) kemudian volumenya berkurang
(pada sisi tekan) sehingga fluida akan tertekan keluar. Rotary Pump adalah suatu jenis dari
PDP yang melakukan aksi rotasi. Fluida di trap dalam suatu expanding chamber di dekat inlet,
lalu digerakkan ke outlet dan ditekan ke luar discharge line. Ciri dari pompa jenis ini adalah :
- Tidak mempunyai check valve
- Tidak terjadi kebocoran atau aliran balik
- Cocok untuk fluida kental (minyak pelumas atau lilin)
- Tekanan dischargenya sampai 3000 psia atau lebih.

Macam-macam tipe dari rotary pump :


1. POMPA LOBE (LOBE PUMP)

Cara kerja
Cara kerja pompa lobe pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa roda gigi
dengan penggigian luar. Pompa jenis ini ada yang mempunyai dua rotor lobe atau tiga rotor
lobe.
Kegunaan
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya
tinggi) dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan
9
atas ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas
aliran. Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif
kasar dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.

2. POMPA RODA GIGI (GEAR PUMP)


Tipe pompa roda gigi dalam

Tipe pompa roda gigi luar

Cara kerja
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga
cairan mengalir dan mengisi rongga gigi. Cairan yang terperangkap dalam rongga gigi
terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran, karena pada bagian ini
terjadi pengecilan rongga gigi
Kegunaan
Untuk mencegah terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat cair
yang dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak bersifat korosif. Pompa dengan
penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas. Pompa dengan
penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai kekentalan
(viskositas) tinggi, seperti tetes sirop, dan cat.

3. POMPA ULIR (SCREW PUMP)

Cara kerja
Oleh gerak putar poros ulir zat cair mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini
hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada
saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai kekentalan tinggi. Pada keadaan
kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum digunakan pompa ini
harus terisi cairan yang akan dipompa (dipancing).

10
Kegunaan
Pompa ulircocok untuk memompa zat cair yang bersih dan mempunyai sifat
pelumasan yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal
kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya teratur (tidak terlalu
pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating. Pompa rotary cocok untuk
operasi pada kisaran tekanan sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang.

4. POMPA DINDING (SLIDING-VANE PUMP)

Cara kerja
Pompa berporos tunggal yang di dalam rumah pompa berisi sebuah rotor berbentuk
silinder yang mempunyai alur-alur lurus pada kelilingnya. ke dalam alur-alur ini
dimasukkan sudu-sudu lurus yang menempel pada dinding dalam rumah pompa dan dapat
berputar secara radial dengan mudah. Rotor ini dipasang asimetri dalam rumah pompa.
Ketika rotor berputar tekanan dalam rumah pompa turun sehingga terjadi kerja isap dan pada
saluran pemasukkan terjadi pembesaran ruang kosong, sehingga cairan dapat mengalir dari
sumber dan mengisi rongga kosong dalam rumah pompa. Pada tempat pengeluaran terjadi
pengecilan ruang kosong sehingga pada tempat ini terjadi kerja kempa. Dengan cara ini
secara berturut-turut terjadi kerja isap dan kerja kempa.
Kegunaan
Pompa dinding vane dapat digunakan sebagai pompa vakum.

B. Variable Head Capacity Pump (VHCP)


1. CENTRIFUGAL PUMP
Pompa Sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik ke
dalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal, yaitu tekanan fluida yang sedang di
pompa. Pompa Sentrifugal merupakan salah satu alat industri yang simpel, tapi sangat
diperlukan.
Klasifikasi pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :
- Ditinjau dari desain impellernya : volute pump, disfusser pump, propeller pump,
turbine pump
- Ditinjau dari shape impellernya : close, semi-open, open, mixed flow, axial flow
- Ditinjau dari jumlah suctionnya : side suction dan double suction
- Ditinjau dari jumlah stagenya : single dan multi stage

11
- Ditinjau dari drivernya : direct motor, gear motor, belt driver, steam turbin,
gasoline motor, diesel, water turbine, direct gas engine

Cara kerja pompa sentrifugal :


Pompa digerakkan oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk
memutar impeler yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang ada dalam impeler
akan ikut berputar karena dorongan sudu‐sudu. Karena rumah pompa berbentuk rumah
keong timbulnya gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar
melalui saluran diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui
saluran yang penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi perubahan
dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar dari flens keluar
pompa head totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena setelah zat cair
dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudu‐sudu menjadi vakum sehingga zat cair akan
terisap masuk. (iwanmalik, 29 november 2010)
Kegunaan
 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (contoh : air dari aquifer bawah
tanah ke tangki penyimpan air)
 Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas yang
melewati mesin-mesin dan peralatan)
 untuk memindahkan berbagai macam fluida, mulai dari air, asam sampai slurry ataupun
campuran cairan dengan katalis padat (solid).
 biasa digunakan pada industri minyak bumi, yang mana pompanya digunakan
difasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sebuah sumur produksi
sebelum diolah .

12
2. TURBINE PUMP

Turbine pump adalah salah satu jenis dari VHCP dengan menggunak aksi
sentrifugal. Pompa jenis ini digunakan untuk keperluan yang tidak terus menerus dan
untuk flushing (penyemprotan), misalnya pada pemadam kebakaran.
Kelebihan pompa turbin adalah baik digunakan untuk flushing dengan kapasitas
operasi sekitar 1 - 20 gpm. Sedangkan kekurangannya adalah tidak cocok untuk operasi
yang terus-menerus; cairan yang dipompakan harus jernih, karena kalau tidak jernih akan
merusak blade; cairan yang digunakan tidak boleh korosif; dan temperatur cairan tidak
boleh > 350 oF.
Aplikasi
 Digunakan dalam berbagai aplikasi industri seperti pendingin circulators air untuk
laser dan mesin lain di mana kepala tinggi diperlukan.
 Memompa air untuk irigasi
 Pemadam kebakaran
 Pembangkit listrik tenaga air
 Pengolahan air limbah
Cara kerja Turbine pump :
Liquid masuk pada bagian pinggir dari impeller, diterma oleh vane. Casing
mempunyai alur sekitar impeller. Bila liquid mengalir pada pompa, maka ia akan terlempar
berulang-ulang pada groove (lekukan) untuk kemudian masuk pada vane yang berikutnya.
Hal ini berjalan terus menerus sampai pada discharge. Dengan adanya pelemparan yang
berulang-ulang ini, maka pada turbine pump akan dihasilkan suatu impeller (dorongan)
yang berulang-ulang. (nunulasa, 2011)

13
4. KOMPRESOR UDARA

Kompresor udara adalah mesin atau alat yang menciptakan dan mengaliri udara bertekanan.
Kompresor udara biasa digunakan untuk pengisian angin ban, membersihkan bagian-bagian
mesin yang kotor, penyediaan udara untuk proses pembakaran di ketel/ motor listrik, proses
pengecatan dengan alat spray, Kompresor juga banyak digunakan untuk alat-alat yang
menggunakan sistem pneumatic.
Prinsip kerja kompresor udara hampir sama dengan pompa ban sepeda atau mobil. Ketika
torak dari pompa ditarik keatas, tekanan yang ada di bawah silinder akan mengalami penurunan
di bawah tekanan atmosfir sehingga udara akan masuk melalui celah katup ( klep) kompresor.
Katup (klep) kompresor di pasang di kepala torak dan dapat mengencang dan mengendur.
Setelah udara masuk ke tabung silinder kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta katup
(klep) akan turun ke bawah dan menekan udara,sehingga membuat volumenya menjadi kecil.

Tekanan udara menjadi naik terus sampai melebihi kapasitas tekanan di dalam ban, sehingga
udara yang sudah termampat akan masuk melalui katup (pentil). Setelah di pompa terus menerus
tekanan udara di dalam ban menjadi naik. Proses perubahan volume udara yang terletak pada
silinder pompa menjadi lebih kecil dari kondisi awal ini di sebut proses pemampatan
(pengkompresan udara) Kompresor udara di bagi menjadi dua bagian, yaitu Dynamic
Compressor dan Displacement Compressor.
1
Dynamic Compressor menggunakan vane atau impeller yang berputar pada kecepatan tinggi
.
sehinggah menghasilkan volume udara kompresi yang besar. Dynamic Compressor memiliki
dua jenis, yaitu kompresor sentrifugal (radial flow) dan aksial.

Compresor sentrifugal menggunakan sistem dengan putaran tinggi. Udara yang masuk
a.
melalui tengah tengah inlet kompresor di alirkan melalui impeller yang berputar di
dalam volute casing sebelum keluar menuju outlet kompresor.
b. Kompresor aksial menggunakan sistem putaran dinamis yang memiliki serangkaian

14
kipas airfoil yang berfungsi untuk menekan aliran fluida. Kompresor aksial biasanya di
gunakan untuk turbin gas/udara seperti mesin kapal kecepatan tinggi,mesin jet,dan
pembangkit listrik skala kecil.
Displacement Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu Reciprocating Compressor dan
Rotary Compressor.
Reciprocating Compressor sering juga di sebut sebagai kompresor piston/torak. Kompresor ini
memiliki tiga buah jenis, yaitu kompresor piston sistem kerja tunggal, kompresor sistem kerja
ganda dan kompresor diafragma.
Kompresor Sistem kerja tunggal adalah sama seperti sistem pompa sepeda dengan
a.
aliran keluar yang hampir konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu.
Kompresor Sistem kerja ganda di kompresor piston ganda port inlet dan outlet nya
b. berada di kedua sisi. Kompresor piston tunggal dan ganda memiliki perbedaan di port
inlet dan outlet nya
Kompresor Sistem kerja diafragma adalah jenis klasik dari piston,dan mempunyai
c. kesamaan dengan piston, Pada kompresor piston udara yang melewati outlet dan inlet
nya di atur oleh piston, sedangkan pada kompresor diafragma menggunakan membran
fleksible atau diafragma.
Rotary Compressor menggunakan mekanisme putar, secara umumnya digunakan untuk
menggantikan kompresor piston. Rotary Compressor dapat mencapai udara bertekanan tinggi
dengan kondisi volume yang lebih besar. Rotary Compressor lebih populer di industri karena
jauh lebih mudah dalam perawatan dan lebih awet. Rotary Compressor memiliki Tipe Screw,
Tipe Vane,dan tipe Scroll.
Tipe Screw adalah Rotary Screw Compressor menggunakan sistem screw (ulir) yang
a.
berputar sehinggah membuat udara di dalam terkompresi. Kompresor ini banyak di
gunakan di industri besar yang membutuhkan udara dengan tekanan udara yang tinggi.
Tipe Vane adalah Rotary Vane Compressor menggunakan vane atau blade yang
b.
berfungsi untuk mengkompres udara yang masuk. Udara yang masuk dari port inlet di
kompresi oleh vane atau blade yang berputar di dalam casing menuju sisi outlet.
Rotary scroll adalah compressor merupakan tipe kompresor yang elegan. Jenis scroll
c. kompresor menggunakan sistem penggulungan udara, gulungan tepi luar
memerangkapkan udara dan ketika gulungan berputar udara yang berada di tepi luar
dari gulungan akan bergerak ke ruang tengah gulungan dan mengakibatkan
pengkompresan udara di ruang tengah sebelum ke port outline nya.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
 Kriteria pemilihan operasi pemindahan fluida ditentukan oleh performance dan karakteristik
operasi, antara lain didasarkan pada kapasitas alir, power, effisiensi, pemeliharaan / perabaikan,
sifat fisik dan kimia fluida yang dipindahkan.
 Pembagian alat transportasi fluida menjadi empat yaitu: pipa dan tube valve, pompa, dan
kompresor udara.
 Perbedaan pipa dan tube adalah dalam hal ukuran panjangnya, ukuran tebal dindingnya, dan
bahan konstruksi dari pipa tau tube tersebut.
 Jenis valve yang paling dikenal adalah gate valve, globe valve, relief valve, check valve,
butterfly valve, ball valve, angle valve.
 Istilah pompa (pump), kipas (fan), blower (penghembus) dan kompressor tidaklah mempunyai
arti yang sama. Pompa adalah alat untuk memindahkan zat cair, sedangkan kipas, blower atau
kompressor berfungsi untuk menambahkan energi pada gas. Kipas membuang gas (biasanya
udara) dalam volume besar ke ruang terbuka, dan berbentuk baling-baling.
 Setiap pompa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda tergantung pabrik yang
membuatnya. Pompa dapat digolongkan m enjadi 2 golongan :
1. Positive Displacement Pump (PDP)
a. Reciprocating pump
b. Rotary pump
2. Variable Head Capacity Pump (VHCP)
c. Pompa sentrifugal
d. Pompa turbin
 Kompresor udara adalah mesin atau alat yang menciptakan dan mengaliri udara bertekanan.
Kompresor udara biasa digunakan untuk pengisian angin ban, membersihkan bagian-bagian
mesin yang kotor, penyediaan udara untuk proses pembakaran di ketel/ motor listrik, proses
pengecatan dengan alat spray, dll.
 Kompresor memiliki cara kerja yang sama dengan pompa.
 Kompresor udara di bagi menjadi dua bagian, yaitu Dynamic Compressor dan Displacement
Compressor.

16
DAFTAR PUSTAKA

 Jaksen M. Amin .dkk. 2017. Peralatan Industri Proses I. Politeknik Negeri Sriwijaya:
Palembang
 G. F. Knoll, RadiationDetectionandMeasurement(John Wiley & Sons, Inc., New
York, 1979).
 Anonim. 2011. Alat Transportasi Zat Fluida
 McCabe, Warren. L. 1999. Operasi Teknik Kimia. Jilid ke-2. Erlangga: Jakarta
 http://id.m.wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Transportasi_pipa#section_3
 https://catatanantilupa.wordpress.com/2013/09/17/berat-jenis-batu-alam-dan-bahan-bangunan-
untuk-perhitungan-ongkos-angkut-per-kg-atau-m3/
 http://sarmansilverius.blogspot.co.id/2017/05/prinsip-kerja-blower-centrifugal.html?m=1
 http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-compressor/
 http://www.academia.edu/6370206/Tugas_khusus_-_perbedaan_fan_blower_kompresor
 http://www.indotara.co.id/prinsip-kerja-kompresor-udara-air-compressor-&id=112.html
 http://iwanaik.files.wordpress.com

17
Tugas Unit Operasi Mekanik
Alat Transportasi Fluida Cair dan Gas

Disusun Oleh :
Rezki Prima Sari (061730400330)
Revaldo (061730400331)
Riwen Setiawan (061730400332)

Dosen : Ir.Irawan Rusnadi,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


2017/2018

18
Kata Pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia yang
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriring salam
tidak lupa penulis sampaikan kepada nabi Muhammad S.A.W yang selalu
mengajarkan kita untuk senantiasa menuntut ilmu.
Makalah yang berjudul "Alat Transportasi Fluida Cair dan Gas” ini disusun dari
berbagai sumber tulisan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah U n i t
O p e r a s i M e k a n i k . Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk
menambah wawasan tentang pengetahuan alat transportasi fluida cair dan gas. sehingga
besar harapan, makalah yang penulis sajikan dapat menjadi kontribusi positif bagi
pengembang wawasan pembaca.
Penulis pun turut mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah ini selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini memberi banyak manfaat
dan wawasan bagi pembaca.
Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang, Maret 2017

Penulis

i
19

Anda mungkin juga menyukai