SENI
SENI
com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis
dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
707
Pre-view : Defrizal.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tim Penulis
)쬀㠢29:戚;珏<躦 =萾慼>ᾪ答
@◎㎁A쥰䟇B⡊䛸C⟎侣D頺
F⸗G噎厲H鵶畐IJⱾ䶣
LㇾM궀⿐N OⱠ勁P叼䯝
R䱔S붚ވTꕦ䟊U鶾䠤V崌Ἆ
XⰂﺌY兾ĩZ豎瘻[贲䳻\햼报
睵_ﮌᘦ`番㥗aꇆ 㹭 b⍚旊cඤ
eဂᏢf援╽gᆲ烬hì⻚i遲猠
㳧l㷲⋱m萀礫n彌 ྨྨo釰滎
寽r侊癗s筦t Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................................v
Pembelajaran Pameran.........................................................................................189
A. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)...........................189
B. Tujuan Pembelajaran Pameran...............................................................190
C. Peta Konsep Pembelajaran........................................................................190
D. Proses Pembelajaran....................................................................................191
E. Evaluasi dan Penilaian................................................................................194
F. Pengayaan..........................................................................................................197
G. Remedial.............................................................................................................197
H. Interaksi Orang Tua......................................................................................199
Seni Budaya ix
..................................................................
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
Pembelajaran Manajemen Pertunjukan Teater Modern vvv
..................................................................
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
Pementasan Teater Modern
Peta Materi Bab II.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
.................................................................. vvv
vvv
SEMESTER I
Daftar Pustaka .................................................................. ..................................................................
Glosarium vvv
0 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelajaran
Seni Lukis
Bab I
A. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti
0 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
3 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni rupa modern sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannnya.
3.1 Memahami unsur, prinsip, teknik, prosedur berkarya seni lukis
dengan berbagai bahan.
4.1.Membuat karya seni lukis dengan berbagai bahan dan teknik.
Seni Budaya 1
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
0 Peserta didik mampu mendeskrisikan beberapa pengertian seni lukis.
1 Peserta didik mampu berapresiasi lukisan yang diamati dan
mengelompokkan berdasarkan tematema dalam berkarya seni rupa.
2 Peserta didik mampu menganalisis sebuah lukisan dan
mengelompokkan berdasarkan gaya/aliran.
3 Peserta didik mengenal alat dan bahan (media) dalam berkarya seni
lukis.
4 Peserta didik mampu membuat sketsa lukisan sebagai langkah awal
dalam berkarya seni lukis.
5 Peserta didik mampu berkarya seni lukis dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di lingkungan peserta didik.
0 Peta Konsep
Alur pembelajaran materi seni lukis
Mendefinisikan PengerƟan
Seni Lukis
0 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
D. Proses Pembelajaran
Dalam materi seni lukis, guru harus mempersiapkan bahan materi
dari sumbersumber lainnya, berupa gambargambar dan lukisan,
rangkuman, atau pun teoritis lain yang mendukung pada materi ini.
Langkah awal materi seni lukis, guru menjelaskan kepada peserta
didik tentang kompetensi yang akan dicapai, tahapantahapan pada
pembelajaran seni lukis seperti pengetahuan bahan dan alat yang harus
dikuasai serta proses berkarya seni lukis.
No. Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh peserta
didik adalah
Mengamati, mengidentifikasi, serta mendeskripsikan berbagai karya
0 seni lukis, yang ada di lingkungan sekolah atau pun dari
berbagai sumber lain.
1 Mendeskripsikan beberapa pengertian seni lukis.
2 Mendeskripsikan tujuantujuan dalam berkarya seni lukis.
3 Mengklasifikasikan berbagai aliran/gaya berkarya seni rupa.
4 Mengklasifikasikan berbagai tema dalam berkarya seni lukis.
5 Mendiskusikan berbagai ide dan gagasan dan menentukan
tema dalam berkarya seni lukis.
6 Mendeskripsikan alat dan bahan dalam berkarya seni lukis.
7 Mendeskripsikan teknik berkarya seni lukis berdasarkan bahan
dan alat yang digunakan.
8 Berkarya seni lukis dan mempresentasikan di depan kelas.
Seni Budaya 3
Acuan proses pembelajaran I
Seni Lukis, Gaya Dan Aliran Seni Lukis
Dari pengertian seni lukis yang dijabarkan di Buku Siswa, Guru
mengambil kesimpulan sebagai berikut.
“seni lukis adalah kebebasan berekspresi sebagai ungkapan
perasaan manusia yang dituangkan dalam bidang dua dimensional
dengan menggunakan garis dan warna”
Dalam proses pembelajaran, hendaknya guru hanya memfasilitasi
peserta didik untuk mengeksplorasi, sehingga peserta didik menemukan
sendiri, seperti materi pengertian seni dan tujuan berkarya seni lukis.
Pada materi ini guru, memberikan tugas kepada peserta didik dengan
0 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
memberi ramburambu yang jelas, misalnya guru memberi tugas peserta
peseta didik eksplorasi tentang seniman yang ada daerah masingmasing
Sebelum tugas ini diberikan kepada peseta didik, hendaknya guru
dalam memberi contohcontoh karya seni lukis juga memberikan contoh
karya seni lukis karya seniman yang ada di daerah masingmasing
sehingga diharapkan peserta didik mengenal seniman di daerahnya
masing masing.
Acuan proses pembelajaran II
Seni Budaya 5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Hasil pemgamatan
0 Ide dan gagasan dalam gambar tersebut kolam dalam sebuah taman.
1 Di taman tersebut ada kehidupan, digambarkan dengan objek
hewan (bebek/angsa yang berenang)
2 Maka, dapat disimpulkan bahwa tema dalam lukisan itu adalah
manusia dengan alam sekitar.
Perhatikan gambar lukisan berikut!
Sumber: Wawancara dengan narasumber
Guruh Ramdani
Gambar 1. 2. Lukisan tema manusia
dengan aktivitasnya
Acuan proses pembelajaran III
23 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Acuan proses pembelajaran IV
Bahan dan alat berkarya seni lukis
Pada buku siswa diulas mengenai bahan berkarya seni lukis
seperti kanvas, maka pada buku guru ini kita mengulas media lain yang
ada di lingkungan sekolah yang bisa digunakan dalam berkarya seni
lukis, untuk itu perlu kreativitas guru untuk menngajak siswa untuk
eksplorasi dalam berkarya seni lukis.
Sumber: Kemendikbud
Gambar 1.3 Dinding sebagai salah
satu medium lukisan
Dinding sekolah bisa dijadikan sebagai media dalam melukis, sehingga
dengan keterbatasan, kreativitas siswa tetap bisa disalurkan.
Pada porses pembelajaran ini, guru mengajak peserta didik
melakukan kegiatan sebagai berikut.
Dalam proses ini, langkah kerja guru sebagai berikut:
5888 Merecanakan praktik berkarya seni lukis pada peserta
didik.
5889 Menyusun langkah kerja antara lain:
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ0 Menyusun
konsep dalam karya dengan menampilkan tema dalam
berkarya seni lukis, guru memotivasi peserta didik membuat
konsep dengan tema yang sederhana, misalnya lingkungan
sekolah yang asri.
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ1 Menentuk
an bahan, alat, serta teknik yang digunakan dalam berkarya
seni lukis dengan memanfaatkan bahan dan alat (media) yang
ada di daerah tersebut misalnya bendabenda kerajinan.
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ2 Guru
membimbing peserta didik membuat sketsa berdasarkan tema
yang telah direncanakan.
Seni Budaya 7
Acuan proses pembelajaran V
Dari konsep yang telah disusun oleh peserta didik, guru memotivasi
siswa untuk dengan memberikan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Membuat gagasan kreatif
Sebelum melukis, langkah awalnya adalah mencari
ide/gagasan sebagai berikut:
Gambar 1.4 Ide dan gagasan dari alam sekitar dan
dari pikiran sendiri
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Āᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
Āᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ0
̀ Melihat/membayangka
n objek seperti, pemandangan alam, sekuntum bunga, hewan,
hutan, alam gaib, alam, benda, dll.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Āᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
Āᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ1
̀ Mengembangkan
imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang
lain.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Āᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
Āᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ2
̀ Melihat objek secara
langsung, misalnya pantai, pegunungan atau suasana di
taman depan rumah.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ3
̀ Melihat dari buku atau
majalah.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ4 ̀ Eksplorasi di internet dan
dokumen lain tentang lukisan.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ5
̀ Mengunjungi kegiatan seni
lukis atau museum.
ЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ帀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀Āᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀȀЀĀȀ⸀ĀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ怀ĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
Āᜀ̀ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ĀȀ⸀ĀЀĀȀĀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ戀ĀĀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀ6 ̀ Memilih dan mengolah
objek dengan cara; meniru (imitasi), menggayakan (stilasi),
mengurangi atau menggeliatkan
(distorsi), mengubah dengan memisahkan atau merusak
0 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
bentuk (deformasi), dan mengubah sampai hilang bentuk
aslinya (abstraksi), juga dipengaruhi oleh daya imajinasi,
anganangan.
b. Membuat sketsa
Sketsa adalah karya seni hasil goresan garis atau warna secara
spontan, cepat, tipis. Sketsa dalam melukis merupakan langkah
untuk menemukan objek yang paling bagus untuk dilukis.
c. Teknik yang digunakan
Seperti yang dijabarkan di buku siswa, guru memotivasi siswa
untuk memilih berbagai teknik antara lain;
23 Teknik plakat (pewarnaan tebal)
Melukis dengan cara mewarnai objek dengan sapuan warna
yang tebal baik menggunakan cat air maupun poster hingga
hasilnya menutup/pekat.
24 Teknik transparan (aquarel)
Melukis dengan cara sapuan kuas yang tipis hingga hasilnya
akan tembus pandang, biasanya dipakai untuk menggambar/
melukis menggunakan cat air.
25 Teknik pointilis (titiktitik)
Melukis dengan menggunakan media gambar/lukis dengan
cara dititiktitikkan untuk membuat kesan gelap terang.
26 Teknik goresan ekspresif dengan jari, kuas
Melukis dengan menggunakan/menerapkan media gambar/
lukis secara bebas.
d. Memilih bahan
Melukis dengan memilih bahan antara lain;
27 Pastel (cocok untuk kertas, duplek, karton)
28 Cat air (media kertas)
29 Cat akrilik (media kertas, tembok)
30 Arang (kertas)
31 Cat minyak (media kanvas), dll
Seni Budaya 9
Di unduh dari : Bukupaket.com
0 Tahapan melukis
Tahapan melukis secara garis besar antara lain:
23 Memindahkan sketsa/gambar awal atau kerangka ke medium
yang digunakan.
Sumber: Kemendikbud
Gambar 1.5, Proses sketsa
pada media lukisan
23 Mewarnai dengan goresan tipis dari objek pokok dan
mewarnai latar belakang.
24 Menyempurnakan lukisan dengan kontur, gelap terang,
tekanan warna, dan tekstur dan lainnya.
5 Penyajian karya
Sumber: Kemendikbud
Gambar : 1.6 Peserta didik
memprensentasikan hasil karya
kelompok di depan kelas
Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek:
0 Peran Guru
1024 Merencanakan dan mendesain pembelajaran.
1025 Membuat strategi pembelajaran.
1026 Memberikan bimbingan dan interaksi antara
guru dan peserta didik.
0 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
23 Menilai peserta didik dengan cara transparan dan
berbagai macam penilaian.
24 Membuat portofolio pekerjaan peserta didik.
23 Peran Peserta didik
5888Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir.
5889Melakukan riset sederhana.
5890Mempelajari ide dan konsep baru.
5891Belajar mengatur waktu dengan baik.
5892Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok.
5893Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan.
5894 Melakukan interaksi sosial (wawancara, survei, observasi, dll).
No. Aspek Penilaian 1 2 3 4 5
0 Ide dan gagasan
1 Teknik
2 Penggunaan dan bahan alat
3 Estetika
4 Finishing
Total nilai
Seni Budaya 11
1 Pengayaan
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Contoh pengayaan
MEDIA DALAM SENI LUKIS BINGKAI SPANRAM
Kamu juga dapat membuatnya sendiri dengan bahan yang sederhana.
Cara membuat kanvas sebagai berikut.
Sediakan bahan dan alat, antara lain kain jenis belacu, kayu reng, gergaji,
cat tembok (putih), dan staples atau paku kecil.
Empat buah kayu reng dipotong dengan ukuran yang ditentukan, sesuai
ukuran panjang dan lebar kain. Tiaptiap ujung kayu dibentuk siku lalu
digabung menjadi segiempat.
Kain jenis belacu dilapisi cat tembok dicampur dengan kayu (pvc).
Setelah kering, ulangi lagi secukupnya. Tujuannya untuk menutup pori
pori kain agar cat minyak bisa menempel pada kain. Kemudian, bentangkan
kain pada bingkai dan menguncinya menggunakan staples atau paku kecil.
Empat buah kayu yang sudah dipotong.
Tiap pasang ujung kayu direkatkan.
Kain direntangkan pada spanram.
Setelah menyiapkan bahan dan alat, antara lain cat minyak beserta
minyak pengencernya, palet (bisa diganti papan triplek atau tutup kaleng),
minyak tanah untuk mencuci kuas sewaktuwaktu, dan kain lap, melukis
dapat dimulai. Setelah selesai, tulis namamu di sudut bawah kanvas.
Seni Budaya 13
Kompetnsi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) serta ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian patung.
Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi patung.
Peserta didik mampu mengelompokkan bentukbentuk dan jenis
patung.
Peserta didik mampu mendeskripsikan bahan dan alat dalam berkarya
seni patung.
Peserta didik mendeskripsikan teknik dalam berkarya patung.
Peserta didik mampu membuat sebuah karya seni patung dengan salah
satu teknik.
Peta Konsep
Mendefinisikan Pengertian
dan Fungsi Patung
Mendesrikripsikan Teknik
Berkarya Seni Patung
Seni Budaya 15
Informasi untuk guru
Materi seni patung terdiri atas 4 subbab pembelajaran dan 3 kali
tatap muka ditambah 1 kali praktik, pertemuan pertama membahas
masalah pengertian patung beserta fungsi patung. Pada pertemuan
kedua membahas masalah bentukbentuk patung, dan pertemuan
ketiga membahas alat dan bahan seni patung serta persiapan praktik.
Sehingga dalam pertemuan keempat peserta didik melaksanakan
praktik berkarya seni patung.
Pada proses pembelajaran ini, guru dapat mengikuti langkahlangkah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu:
a). Mengamati melalui gambar atau media lain tentang seni patung. Pada
saat pengamatan guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa
keingintahuan peserta didik. Contoh dengan memberikan pertanyaan
tentang apa yang dilihat, dirasakan, diingat, atau apa yang diketahui
lebih jauh tentang gambar yang diperlihatkan.
b). Setelah peserta didik mengamati gambar contoh, peserta didik
diberikan lembar kerja sesuai dengan media yang diamati peserta
didik. Lembar kerja bisa disesuaikan dengan situasi lingkungan
daerah setempat.
c). Peserta didik kemudian melakukan eksplorasi, baik melalui mencoba
untuk mencari ide dan gagasan secara mandiri, maupun mencari
melalui media dan sumber belajar lain. Pada proses eksplorasi, peserta
didik dapat melakukan praktik sederhana dengan mengacu pada
teknik seni patung seperti yang tertera pada buku peserta didik.
d). Untuk langkah mengomunikasi, dapat disesuaikan dengan waktu
pembelajaran yang tersedia dan materi pembelajaran. Langkah
mengomunikasi tidak harus dilakukan setiap kali pertemuan.
e). Untuk materi berkarya patung, digunakan model pembelajaran
penemuan dan model pembelajaran berbasis proyek.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses pembelajaran I
Seni Budaya 17
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses pembelajaran II
Pada materi yang kedua, mengenal bentuk dan jenis patung, guru
melaksanakan proses pembelajaran sebagai berikut:
Peserta didik membaca materi tentang bentuk dan jenis patung.
Peserta didik mengamati gambar atau contoh patung yang
ditayangkan oleh guru.
Di bawah bimbingan guru, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
untuk membahas bentuk dan jenis patung.
Peserta didik mengisi lembar kerja disediakan, untuk lembar kerja
guru bisa menyesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Lembar kerja yang diisi oleh peserta didik.
1 Patung Representatif
2 Patung
Nonrepresentatif
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses pembelajaran III
Dalam proses ini, guru mengajak peserta didik untuk melakukan
kegiatan serbagai berikut.
Guru mengajak peserta didik membaca tentang materi bahan dan
alat seni bekarya seni patung.
Berdasarkan buku teks yang sudah dibaca, guru mengajak peserta
didik diskusi dalam kelas, dengan tujuan agar peserta didik
saling belajar dari teman sekelasnya, sehingga peserta didik
mendapatkan wawasan mengenai seni patung.
Guru kembali menayangkan beberapa gambar atau contoh patung,
kemudian di bawah bimbingan guru, peserta didik
mengidentifikasi berbagai bahan dan alat berkarya patung.
Peserta didik menganalisis dan mengelompokkan antara bahan
lunak dan bahan keras beserta alat dalam proses berkarya seni
patung.
Berdasarkan bahan dan alat, guru menguraikan teknikteknik
dalam berkarya seni patung.
Mengkomunikasikan hasil analisis dalam sebuah presentasi di
kelas.
Proses pembelajaran IV
Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek.
Peran Guru
Merencanakan dan mendesain pembelajaran, waktu pelaksanaan,
bahan, dan alat berkarya seni patung.
Membuat strategi pembelajaran praktik berkarya berupa
perencanaan waktu pekerjaan tugas, proses pengerjaan karya
seni, maupun proses finishingnya.
Menilai peserta didik dengan cara transparan dan berbagai macam
penilaian.
Membuat portofolio penilaian pekerjaan peserta didik.
Membantu peserta didik dalam berkarya, baik dalam teknik,
maupun dalam proses berkarya.
Seni Budaya 19
Di unduh dari : Bukupaket.com
Peran Peserta didik
Menggunakan kemampuan bertanya dan menemukan.
Melakukan analisis tentang bentuk patung yang akan dibuat.
Menggali ide dan gagasan serta konsep berkarya seni.
Belajar mengatur waktu dengan baik, sehingga praktik berjalan
sesuai rencana.
Melakukan kegiatan praktik berkarya seni sendiri/kelompok.
Mengaplikasikan teknikteknik dalam berkarya seni.
Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditentukan.
Memamerkan hasil praktik dan mengapresiasikan di depan kelas.
Dalam pelaksanaan praktik berkarya seni, guru menyusun langkah
langkah dalam proses berkarya sebagai berikut:
Rencanakan jumlah jam yang akan digunakan untuk praktik kerja
peserta didik.
Rencanakan bentuk dan media dalam penyajian karya seni peserta
didik.
Rencana kerja siswa berbentuk kelompok atau mandiri.
Guru menghitung biaya bahan dan alat yang akan dipakai.
Perhitungkan resiko, misalnya memakai benda tajam, benda yang
mudah pecah, benda yang mudah rusak, sehingga peserta didik
perlu perhatian dan bimbingan untuk menghindari resiko.
Acuan Proses pembelajaran IV
Dari konsep yang telah disusun oleh peserta didik, guru memotivasi
siswa dengan memberikan langkahlangkah sebagai berikut:
Membuat gagasan kreatif
Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari
pengalaman orang lain.
Melihat objek secara langsung dan mengembangkan menjadi bentuk
yang baru.
Melihat dari buku atau majalah.
Eksplorasi di internet dan dokumen lain.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengunjungi dan berapresiasi tentang seni patung di museum.
Memilih dan mengolah objek dengan cara; meniru (imitasi),
menggayakan (stilasi), mengurangi (distorsi), mengubah dengan
memisah atau merusak bentuk (deformasi), dan mengubah
sampai hilang bentuk aslinya (abstraksi), dalam pengolahan
juga dipengaruhi oleh daya imajinasi, anganangan dari perupa.
Membuat sketsa
Ide dan gagasan diwujudkan dengan sketsa. Sketsa adalah goresan
garis atau warna yang nanti akan dibuat menjadi karya utuh.
Menentukan teknik berkarya seni patung
Seperti yang dijabarkan di buku siswa, guru bisa memotivasi siswa
untuk memilih berbagai teknik berkarya seni patung. Berbagai
teknik tersebut antara lain;
• Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
• Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan.
• Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat
cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan
sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.
• Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat
cetakan terlebih dahulu, misalnya, membuat karya patung
kerajinan dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
• Teknik assembling (merakit), yaitu membuat sebuah komposisi/
sambungan dari material seperti besi, logam, tembaga atau
berbagai macam material seperti benda/objek, kertas, kayu, dan
tekstil. Bisa dengan cara las listrik, menyambung dengan lem
untuk membuat karya untuk mendapatkan bentuk tertentu.
Misalnya, berkarya seni patung kontemporer dengan bahan
dasar logam atau besi.
Memilih bahan dan alat
Menentukan Bahan
• Bahan lunak
Bahan lunak adalah material yang empuk dan mudah dibentuk,
misalnya tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang
mudah dibentuk lain.
Seni Budaya 21
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahan sedang
Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya kayu
sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
Bahan keras
Bahan keras dapat berupa kayu atau batubatuan. Contohnya
kayu jati, kayu waru, kayu sonokeling, dan kayu ulin. Bahan
keras batu, antara lain batu padas, batu granit, batu andesit,
dan batu pualam (marmer).
Bahan cor /cetak
Bahan yang digunakan untuk proses ini antara lain semen,
pasir, gips, logam, timah perak, dan emas, juga beberapa bahan
kimia seperti fiber atau resin.
Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya,
misalnya kardus, jerami, kertas, atau besi bekas.
Setelah memilih bahan yang digunakan, tentukan alat yang
diperlukan antara lain:
Butsir adalah alat bantu untuk membuat/membentuk patung
terbuat dari kayu dan kawat.
Meja putar adalah meja bulat yang bisa berputar, fungsinya untuk
memudahkan pembentukan karya (keseimbangan).
Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi, atau membentuk
bahan batu atau kayu atau bahan keras lainnya.
Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan
menempelkannya pada kerangka patung.
Alat las karbit/listrik.
Tahapan berkarya patung
Dalam buku siswa sudah dijelaskan tahapan berkarya seni patung,
sehingga peran guru adalah sebagai motivasi dan membimbing
siswa dalam berkarya seni sesuai dengan konsep yang disusun.
Kesulitan siswa dalam melalui proses berkarya seni, seperti
menyusun konsep, membuat sketsa, serta menentukan bahan dan
alat berkarya seni, diberikan contoh yang mendasar sehingga siswa
tidak kesulitan dalam langkah awal berkarya seni patung.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Menyajikan hasil karya dalam bentuk presentasi di depan kelas. Presentasi
ini dimaksudkan untuk melatih siswa belajar argumentasi dan
menjabarkan pengalaman dalam berkarya seni, kesulitan yang
dihadapi, serta ekspresi yang muncul dalam proses berkarya seni.
Pengetahuan
Berikan penjelasan halhal berikut.
Tuliskan dua nama patung, yang ada di daerah kalian sendiri.
Sebutkan bahan dan alat dalam proses pembuatan patung
tersebut.
Teknik apakah yang digunakan dalam pembuatan patung
patung tersebut?
Carilah gambar sebuah monumen dari koran atau majalah, lalu
lengkapi keterangan berikut.
Seniman yang membuat patung tersebut.
Alat dan bahan dalam pembuatan patung tersebut.
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya seni
patung tersebut.
Seni Budaya 23
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keterampilan
Buatlah sebuah patung nonfiguratif dengan ketentuan sebagai
betikut.
Buatlah konsep sebuah desain patung.
Rencanakan bahan dan alat yang akan digunakan dalam
pembuatan patung tersebut.
Gambarlah desain (detail) patung, (lebar, tinggi, atau
volumenya).
Buatlah dengan bahan lunak atau bahan bekas, sehingga kalian
mudah dalam prosesnya.
Tentukan teknik dan langkah dalam proses pembuatannya.
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang akan diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
dinilai dan dicapai oleh peserta didik.
Tabel bobot nilai dalam uji kompetensi pengetahuan.
dengan jelas. muncul
2 Dapat menemukan ide baru yang Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
belum dijelaskan. muncul
Menyukai materi pembelajaran Skor 3 jika 4 sampai 5 indikator
3 patung dan berusaha
muncul
mempelajarinya.
4 Mencoba berulangulang untuk Skor 4 jika 6 sampai 7 indikator
menemukan ide yang terbaik. muncul
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tabel bobot nilai dalam proses uji keterampilan.
Karya peserta didik meniru ide
2 bahan alat, teknik, dan media 3 = B
berkarya yang sudah ada.
Karya peserta tidak memenuhi
3 penilaian teknik, alat bahan, 2 = C
serta media berkarya seni.
Penilaian hasil praktik seni patung.
No Aspek Penilaian 1 2 3 4 5
Ide dan gagasan
Teknik
Penggunaan dan bahan alat
Estetika
Finishing Total
nilai
Indikator jawaban peserta didik dan indikator karya peserta didik
ini bisa dikembangkan sesuai kompleksitas setempat.
Bobot nilai pengetahuan dan keterampilan sesuaikan dengan
kompleksitas setempat.
Seni Budaya 25
G. Remedial
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Memilih metode yang diterapkan dalam remedial pembelajaran
,antara lain:
Memanfaatkan latihan khusus, latihan khusus ini diberikan terutama
bagi peserta didik yang memiliki daya tangkap lemah atau di bawah
ratarata.
Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik.
Dalam kegiatan belajar, dalam proses belajar mengajar terkadang
ditemukan peserta didik yang dengan mudah memahami materi
pelajaran hanya melalui penjelasan guru secara lisan, ada yang
mudah memahami jika disertakan gambar atau alat bantu belajar
lainnya, ada pula yang baru dapat memahami materi pelajaran jika
diberi kesempatan untuk menerapkan konsep secara langsung.
Masingmasing kekuatan peserta didik dengan gaya belajarnya itu
harus dimengerti dan dipahami oleh guru agar lebih memudahkan
peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
Memanfaatkan media belajar/alat peraga, dengan memahami berbagai
kekuatan peserta didik dan gaya belajarnya, guru harus
mengimbanginya dengan menggunakan dan memanfaatkan berbagai
media belajar/alat peraga dalam membahas materi pelajaran.
Memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar. Perlu diingat untuk
bermain sambil belajar. Dengan memanfaatkan permainan sebagai
sarana belajar, akan sangat membantu memotivasi peserta didik
yang selama ini kurang memiliki motivasi untuk belajar
Untuk materi praktik, peserta didik tidak diadakan remedial, hanya
penekanan pada peserta didik untuk melaksanakan, menjalani proses
pembelajaran, dan memaksimalkan kemampuan masingmasing peserta
didik.
Untuk menunjang keberhasilan peserta didik dalam proses belajar,
perlu kerja sama dan ada komunikasi antara orang tua peserta didik
dan guru. Interaksi antara guru dengan orang tua tidak hanya untuk
peserta didik yang bermasalah dengan sikap tingkah laku atau peserta
didik yang perlu perhatian, tetapi termasuk peserta didik yang punya
kecakapan khusus sehingga peserta didik yang punya keterampilan
atau kecakapan khusus ini tersalurkan bakat dan hobinya. Interaksi
dengan orang tua dapat dilakukan melalui komunikasi melalui telepon,
Seni Budaya 27
Di unduh dari : Bukupaket.com
kunjungan ke rumah, dan surat menyurat, atau melaui media
komunikasi sosial lainnya. Guru juga dapat melakukan interaksi
melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh
orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Melalui interaksi ini, orang tua dapat mengetahui
perkembangan mental, sosial, dan intelektual peserta didik.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelajaran
Menyanyikan Bab III
Lagu Secara Solo/Tunggal
Kompetensi Inti (KI):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD):
3.1 Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan
ritmis lagu dalam bentuk vokal solo/tunggal.
4.1 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu
dalam bentuk vokal solo/tunggal.
Seni Budaya 29
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
Guru dapat menjelaskan kepada siswa tentang materi pembelajaran
yang akan diberikan sesuai dengan Bab III, yaitu tentang cara
menyanyikan lagu secara solo/tunggal. Sebelum memulai masuk ke
materi pelajaran, ada baiknya guru menjelaskan tujuan pembelajaran
sehingga siswa mengetahui kompetensi apa yang akan dicapai dan
dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran yang telah dibuat, guru dapat
menginformasikan kepada siswa bahan dan media yang dibutuhkan
selama pembelajaran, sehingga pada saat jam pelajaran dapat
dipersiapkan dengan baik dan benar. Tujuan pembelajaran pada bab ini
adalah siswa diharapkan dapat:
Menentukan materi vokal yang dimilikinya.
Pada bagian ini, siswa dapat memahami materi vokal yang
dimilikinya sesuai dengan acuan wilayah nada yang dimiliki dan
karakter vokal yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat dengan
mudah mengolah materi vokal yang dimiliki agar lebih baik lagi
dengan belajar teknik bernyanyi yang baik.
Menjelaskan dan melaksanakan teknik vokal yang baik.
Siswa diharapkan dapat memahami teknik vokal yang baik yang
seharusnya digunakan pada saat bernyanyi dan juga mengaplikasikan
kemampuan teknik vokal tersebut dalam kegiatan bernyanyi.
Menyanyikan lagu sesuai pilihan sendiri dengan teknik vokal yang baik.
Siswa sudah mengetahui wilayah nada, sehingga dapat memilih
lagu yang tepat sesuai pilihan sendiri dengan tetap memperhatikan
penggunaan teknik vokal yang baik.
Menentukan penampilan yang baik dalam bernyanyi solo/tunggal.
Siswa dapat menentukan sendiri penampilan yang meliputi faktor
penunjang seperti kostum dan tata rias yang sesuai dengan makna
lagu yang akan dinyanyikan.
Melatih dan menyanyikan lagu yang sudah disiapkan improvisasinya
secara solo/tunggal.
Siswa dapat memberikan variasi nada yang dapat membuat lagu
tersebut lebih terdengar indah di tempat yang tepat dan tidak
monoton.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
C. Peta Konsep
Jenis
Penampilan
Teknik Vokal
Vokal Solo/
Tunggal
Penampilan
Bernyayi Solo/Tunggal
Ritmis
LaƟhan
Improvisasi Lagu Melodis
Secara Solo/
Tunggal
Ekspresi
Setelah mempelajari Bab III, siswa diharapkan mampu:
Menentukan materi vokal yang dimilikinya.
Menjelaskan dan melaksanakan teknik vokal yang baik.
Menyanyikan lagu sesuai pilihan sendiri dengan teknik vokal yang baik.
Menentukan penampilan yang baik dalam bernyanyi solo/tunggal.
Melatih dan menyanyikan lagu yang sudah disiapkan improvisasinya
secara solo/tunggal.
Seni Budaya 31
Setelah menjelaskan tentang alur pembelajaran, guru melanjutkan
dengan menjelaskan materi pembelajaran. Guru dapat memulai dengan
menjelaskan jenisjenis musik populer yang berkembang di Indonesia.
Contoh lagu populer ini dapat dipermudah dengan menyebutkan lagu
lagu, artis atau penyanyi di Indonesia setelah tahun 1990. Guru juga
menjelaskan tentang konsep menyanyikan lagu secara solo/tunggal
yaitu bernyanyi dengan satu suara dilanjutkan dengan menjelaskan
langkahlangkah dalam menyanyikan sebuah lagu yang makna lagunya
sesuai dengan usia siswa SMP. Untuk dapat memperdalam
pengetahuan siswa tentang jenis dan konsep lagu solo/tunggal ini, guru
dapat melakukan pendekatan dengan observasi dan mengamati, yaitu:
Siswa mendengarkan dan mengamati lagulagu yang terkenal dan
berkembang di Indonesia melalui radio, CD, atau TV sehingga
mendapatkan gambaran lagu populer yang sedang berkembang saat
ini.
Siswa setelah mendengarkan dan mengamati dapat melakukan
eksplorasi dengan mencoba menyanyikan sebuah lagu sederhana
sesuai dengan langkahlangkah yang dijelaskan oleh guru dan
langsung membaca contoh lagu yang dituliskan dengan notasi balok.
Siswa dapat menyanyikan lagu populer sederhana di depan kelas.
E. Evaluasi
Guru dapat melakukan evaluasi dengan mengembangkan jenis tes
yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi pembelajaran yang
telah dipelajari. Evaluasi dan penilaian pembelajaran dapat dilakukan
dengan tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau pilihan
ganda. Tes juga dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek, dan
lainnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian yang sesuai
dengan materi pembelajaran yang telah diajarkan.
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan patokan terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh siswa. Berdasarkan uji kompetensi yang
dikembangkan pada Bab III, guru dapat membuat rubrik seperti berikut
ini:
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengetahuan
Sebutkanlah 4 jenis musik yang termasuk ke dalam musik populer
yang berkembang di Indonesia, dan apa yang menjadi ciriciri
dari masingmasing jenisnya!
Apa yang dimaksud dengan lagu solo/tunggal dan sebutkan 3 contoh
lagu populer solo/tunggal yang diketahui?
Bagaimana langkahlangkah yang dilakukan untuk menyanyikan
lagu populer solo/tunggal?
Keterampilan
Nyanyikanlah sebuah lagu populer yang diawali dengan pemilihan
lagu populer yang memiliki makna yang positif.
Nyanyikanlah sebuah lagu populer yang telah dipelajari cara
menambah ornamentasi atau variasi melodi yang membuat lagu
lebih variatif.
Keterampilan
1 Jika siswa dapat menyebutkan 4 jenis musik populer dan 4
ciricirinya dengan tepat.
2 Jika siswa dapat menyebutkan 3 jenis musik populer dan 3
ciricirinya dengan tepat.
3 Jika siswa dapat menyebutkan 2 jenis musik populer dan 2
ciricirinya dengan tepat.
4 Jika siswa dapat menyebutkan 1 jenis musik populer dan 1
ciricirinya dengan tepat.
Seni Budaya 33
1 Jika siswa dapat menjelaskan lagu solo/tunggal dengan 4
logis dan memberikan 3 contoh lagu populer solo/tunggal.
2 Jika siswa dapat menjelaskan lagu solo/tunggal dengan 3
logis dan memberikan 2 contoh lagu populer solo/tunggal.
3 Jika siswa dapat menjelaskan lagu solo/tunggal dengan 2
logis dan memberikan 1 contoh lagu populer solo/tunggal.
4 Jika siswa dapat menjelaskan pengertian lagu solo/tunggal 1
saja tanpa memberikan contoh lagu solo/tunggal.
No Indikator Penilaian Nilai
1 Jika siswa dapat menjelaskan 5 langkah dalam 4
menyanyikan lagu dengan logis.
2 Jika siswa dapat menjelaskan 4 langkah dalam 3
menyanyikan lagu dengan logis.
3 Jika siswa dapat menjelaskan 3 langkah dalam 2
menyanyikan lagu dengan logis.
4 Jika siswa dapat menjelaskan kurang dari 2 langkah dalam 1
menyanyikan lagu dengan logis.
No Indikator Penilaian Nilai
1 Penguasaan lagu populer yang akan dinyanyikan. 1 s/d 4
2 Penggunaan teknik vokal yang baik dalam bernyanyi solo/ 1 s/d 4
tunggal.
3 Pembuatan improvisasi baik ritmis atau melodi. 1 s/d 4
4 Menyanyikan lagu dengan baik dan penuh percaya diri. 1 s/d 4
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keterampilan
Catatan: Guru dapat memberikan nilai pada rentang 1 s/d 4 dengan
penjelasan:
Baik Sekali
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Pengayaan
G. Remedial
Guru diharapkan dapat melakukan interaksi dengan orang tua siswa
agar orang tua dapat mengetahui perkembangan siswa dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan secara mental, sosial, dan intelektual.
Interaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui rapat
evaluasi atau dengan membuat grup komunikasi dengan orang
Seni Budaya 35
Di unduh dari : Bukupaket.com
tua siswa satu kelas. Interaksi juga bisa dilakukan melalui lembar kerja
siswa yang ditandatangani oleh orang tua setelah dibaca dan dicermati
sehingga orang tua betulbetul dapat selalu mengakses perkembangan
putra putrinya.
No Pernyataan Ya Tidak
Saya berusaha mengetahui lagu yang termasuk ke
dalam musik populer di Indonesia dan ciricirinya
masingmasing dengan sungguhsungguh.
Saya berusaha mengklasifikasi lagu dan musisi
yang saya dengarkan sesuai jenis musiknya dengan
sungguhsungguh.
Saya berusaha memahami kriteria lagu solo/tunggal
dengan sungguhsungguh.
Saya berusaha memahami tahapan dalam
menyanyikan lagu dengan sungguhsungguh.
Saya berusaha menuangkan ide dan perasaan saya
dalam menentukan tema lagu yang akan saya
gubah dengan sungguhsungguh.
Saya berusaha berlatih menyanyikan lagu secara utuh
dengan sungguhsungguh.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelajaran
Lagu Populer Bab IV
Dalam Sajian Vokal Grup
Kompetensi Inti (KI):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranahabstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD):
3.2 Memahami teknik penambahan ornamentasi ritmis maupun
melodis lagu dalam bentuk kelompok vokal.
4.2 Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu
dalam bentuk kelompok vokal.
Seni Budaya 37
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
C. Peta Konsep
Pada pembelajaran bab ini, guru dapat mengacu pada peta konsep
yang menguraikan tahapan proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Berikut ini peta konsep pembelajaran Lagu Populer
dalam Sajian Vokal Grup.
Alur Pembelajaran
Ciri-ciri
Vokal Grup
Setelah mempelajari Bab IV, siswa diharapkan mampu:
Menganalisis ciriciri vokal grup.
Mendeskripsikan tahapan aransemen vokal berdasarkan pembagian
peran.
Menentukan lagu populer yang akan digubah ke dalam sajian vokal
grup.
Melakukan aransemen atau mengembangkan ornamentasi lagu menjadi
konsep vokal grup.
Seni Budaya 39
Di unduh dari : Bukupaket.com
D. Proses Pembelajaran
Evaluasi
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan patokan terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh siswa. Berdasarkan uji kompetensi yang
dikembangkan pada Bab IV, guru dapat membuat rubrik seperti di
bawah ini.
Pengetahuan
Apa saja yang menjadi ciriciri dari vokal grup?
Jelaskan tahapan mengaransir lagu populer ke dalam bentuk vokal
grup!
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Keterampilan
Buatlah kelompok untuk membuat vokal grup minimal 4 orang dan
maksimal 8 orang, kemudian tentukan sebuah lagu populer
yang akan dibawakan, aransemen lagu tersebut untuk menjadi
sajian vokal grup.
Nyanyikanlah lagu yang sudah diaransemen menjadi sajian vokal
grup di depan kelas secara berkelompok.
No Indikator Penilaian Nilai
1. Jika siswa dapat menyebutkan 4 ciriciri vokal grup dengan 4
penjelasan yang logis.
2. Jika siswa dapat menyebutkan 3 ciriciri vokal grup dengan 3
penjelasan yang logis.
3. Jika siswa dapat menyebutkan 2 ciriciri vokal grup dengan 2
penjelasan yang logis.
4. Jika siswa dapat menyebutkan 1 ciriciri vokal grup dengan 1
penjelasan yang logis.
No Indikator Penilaian Nilai
1 Jika siswa dapat menyebutkan 4 tahapan mengaransir lagu 4
solo menjadi vokal grup dengan penjelasan yang logis.
2 Jika siswa dapat menyebutkan 3 tahapan mengaransir lagu 3
solo menjadi vokal grup dengan penjelasan yang logis.
3 Jika siswa dapat menyebutkan 2 tahapan mengaransir lagu 2
solo menjadi vokal grup dengan penjelasan yang logis.
4 Jika siswa dapat menyebutkan 1 tahapan mengaransir lagu 1
solo menjadi vokal grup dengan penjelasan yang logis.
Seni Budaya 41
2. Harmonisasi suara 1 s/d 4
3. Kerja sama 1 s/d 4
4. Penampilan 1 s/d 4
Catatan: Guru dapat memberikan nilai pada rentang 1 s/d 4 dengan
penjelasan:
Baik Sekali
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Pengayaan
Pengayaan pembelajaran perlu diberikan kepada siswa, agar siswa
dapat menambah pengetahuan dan memperluas sudut pandang mereka
terhadap berkreasi dalam bermusik, khususnya menggubah lagu atau
pun mengaransir lagu solo menjadi vokal grup. Selain itu, siswa juga
dapat menampilkan keterampilan dalam bidang musik dengan lebih
percaya diri karena didasari pemahaman dan landasan ilmu yang kuat.
Selain guru, siswa juga dapat berperan aktif dalam mencari materi
pengayaan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi yang
sedang dipelajari.
Teknik Vokal Dasar
Teknik vokal dasar merupakan caracara yang dapat dilakukan oleh
seseorang yang belajar bernyanyi agar memiliki pengetahuan cara
memproduksi vokalnya dengan baik. Berikut ini teknik vokal dasar
yang perlu diketahui:
a. Posisi Bernyanyi
Bernyanyi dalam posisi duduk/berdiri yang benar.
Posisi badan:
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
1.) Harus rileks dan nyaman, berat badan bertumpu seimbang
pada kedua kaki.
2.) Tegak.
3.) Bahu tidak boleh ikut bergerak pada saat bernyanyi.
4.) Pernapasan menggunakan diafragma.
Posisi organ di kepala:
1.) Posisi dagu harus sejajar lurus ke depan, tidak menunduk atau
menengadah ke atas.
2.) Bagian yang bergerak hanya rahang bawah.
3.) Bibir jangan dipaksa dibuka terlalu lebar.
4.) Lidah menempel di rongga mulut bagian bawah dan menyentuh
gigi (lidah jangan melengkung).
Gambar 4.1 Posisi bernyanyi Gambar 4.2 Posisi bernyanyi
Halhal lain yang harus diperhatikan adalah:
Jangan merasa malu dan gugup.
Percaya diri.
Fokus.
b. Pernafasan Diafragma
Diafragma adalah sekat rongga badan manusia yang letaknya di
bawah dada dan di atas perut, diafragma dalam posisi rileks
merupakan otot yang berbentuk menyerupai kubah yang letaknya
memanjang pada bagian bawah tulang rusuk. Jika diisi dan dipenuhi
udara, diafragma ini akan datar sehingga sangat memungkinkan
tersedianya ruang tambahan untuk pengambilan udara lagi.
Seni Budaya 43
Di unduh dari : Bukupaket.com
Diafragma juga melekat pada bagian bawah tulang rusuk manusia,
maka ketika diafragma terisi udara, otototot intercostal (otototot di
antara tulangtulang rusuk) juga akan ikut mengembang.
Gerakan Diafragma Sewaktu Bernapas
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pada saat sedang bernyanyi, udara yang telah diambil tadi
dikeluarkan kembali secara teratur dengan senantiasa
mempertahankan kondisi rongga perut yang tetap kencang dan
bukan tegang.
7.) 4 hal yang harus diperhatikan dalam melatih pernapasan adalah:
Postur tubuh harus tetap terkoordinasi dengan baik.
Pengambilan napas yang benar tidaklah berbunyi.
Pada saat mengeluarkan udara posisi dada harus tetap dijaga.
Seni Budaya 45
Di unduh dari : Bukupaket.com
c. Register Vokal
Untuk nadanada sedang (Resonansi ada di wajah “in the
mask”)wilayah nadanya C1 – D2.
Suara kepala
Untuk nadanada yang tinggi (suara berbelok ke belakang dan
naik ke resonansi yang ada di kepala). Wilayah nadanya E2– A3.
Wilayah vokal dapat dilihat letaknya di bawah ini:
Sumber: musikalfian.blogspot.com Gambar 4.4 Letak wilayah nada pada piano dan
notasi balok
d. Artikulasi
Salah satu aspek yang sangat penting dalam beryanyi adalah
melafalkan suku kata dengan benar. Hal ini disebut dengan artikulasi,
yang bergantung pada gabungan huruf hidup dan huruf mati yang
membentuk suatu kata. Bagian terpenting dalam artikulasi adalah,
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
seorang vokalis harus mengucapkan katakata yang terdapat pada
lirik lagu dengan natural, tidak dibuatbuat, dan tidak berlebihan.
Pengucapan artikulasi yang baik dapat didukung dengan gerak
rahang ke bawah yang akan menghasilkan suara yang bulat.
Gambar gerak mulut yang baik!
1 2 3
4 5
e. Intonasi
Intonasi adalah tinggi rendahnya nada yang harus dijangkau
dengan tepat. Syaratsyarat terbentuknya intonasi yang baik adalah
memiliki pendengaran yang baik, kontrol pernapasan, dan rasa
musikal.
f. Pengkalimatan
Pengkalimatan adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik
dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah
kalimat dan bahasa kalimat lagu.
g. Interpretasi dan Ekspresi
Interpretasi adalah bagaimana menggali untuk memahami
sebuah karya yang belum pernah diketahui/dikenal sekaligus
menampilkannya dengan penjiwaan yang maksimal sesuai dengan
keinginan pencipta berdasarkan tema, masa serta kepribadian
pencipta itu sendiri.
Seni Budaya 47
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ada dua hal yang harus dimengerti oleh seorang yang disebut
penyanyi atau pelatih agar dapat menginterpretasi, yaitu:
Kemampuan/pengetahuan nonmusik.
1.) Pengetahuan sejarah secara umum, karena setiap karya selalu
diciptakan pada zamannya sesuai dengan perkembangan
zaman. Pada era apa lagu tersebut diciptakan dan suasana
yang harus muncul sesuai makna lagu.
2.) Pengetahuan sejarah musik, berhubungan erat dengan jenis
musik yang digunakan pada zaman itu serta kehidupan
musik penciptanya. Oleh karena karya tidak pernah berbeda
jauh dari kondisi pencipta dan juga kondisi musik dan alat
musiknya.
3.) Pengetahuan berbahasa yang baik, agar dengan terampil
dapat menyusun kalimat lagu dengan kalimat bahasa
menjadi satu kesatuan.
Kemampuan/pengetahuan musik.
Mengenal alat musik dan sebaiknya dapat memainkannya
walaupun dengan sangat sederhana.
Secara terampil telah menguasai tahapantahapan, seperti
mengerjakan pernapasan yang baik, memproduksi suara,
dan membaca notasi memainkan/menyanyikan irama, dll,
sehingga menjadi seorang pembaca puisi terbaik melalui
nyanyian.
Dapat bernyanyi dengan hati, yaitu harus tenggelam dan berada
dalam suasana musik serta menjadi bagian dari musik.
Pengungkapan yang menyeluruh, artinya bernyanyi dengan
seluruh pribadinya yang ditampilkan melalui gerakan dan
ekspresi wajahnya.
Menguasai dan dapat menggunakan teknikteknik bernyanyi/
musik antara lain:
Memahami lambang dinamika, yaitu tandatanda seperti: pp,
mp, p, mf, f, ff, dst.
Terampil menghidupkan tempo lagu, misalnya allegro,
moderato, andante, serta perubahan yang terjadi saat
lagu dinyanyikan, yaitu allargando, rittardando,
accelerando, dan lain sebagainya tanpa mengganggu
gestur secara keseluruhan.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Terampil menyanyikan tanda seperti legatura (mengalun)
dan staccato (agak dihentak).
Membidik nada dengan baik, meskipun interval nadanya
begitu jauh dan begitu rumit untuk dibunyikan.
Jika harus menggunakan vibrasi harus dapat
mengawasinya, agar tidak terkesan dibuatbuat dan
dipaksakan, karena mengganggu pada keutuhan nada.
Mampu untuk memberi perbedaan volume vokal sesuai dengan
karakter lagu yang ditampilkan saat itu, Karena setiap lagu
memiliki nuansa dan makna yang tidak sama. Misalnya,
nuansa tentang gembira, sedih, dan sakral.
Mampu mengelola register suara sendiri, yaitu pada saat
produksi suara dada dan produksi suara tengah tidak
mampu lagi menjangkau nada tinggi, dan harus
menggunakan “falsetto” (suara kepala), maka
perpindahan register tersebut harus berlangsung dengan
indah dan manis.
6.) Pengetahuan menganalisis lagu berdasarkan strukturnya
(pembuka, isi dan penutup) dan berdasarkan harmonisasi,
karena lagu yang memiliki irama dan birama yang sama tidak
selalu dinyanyikan dengan cara yang sama pula.
7.) Jika harus terpaksa memberikan tandatanda hiasan/dinamika
yang timbul dari aransemen lagu harus mampu memberi warna
yang sesuai dengan tuntutan aransemen yang dimaksud.
Dengan memahami halhal yang tadi, baik penyanyi atau
penonton/ pendengar akan menikmati bagaimana indahnya,
agungnya, merdunya, manisnya, sebuah karya yang tadinya
sangat sederhana jika dilihat dari penulisnya.
h. Teknik Penjiwaan
Teknik penjiwaan adalah cara untuk menguasai teknikteknik
bernyanyi, yaitu mengubah dinamika atau volume suara. Teknik
penjiwaan yang biasa dilakukan adalah dinamika atau perubahan
keras lembutnya suara sesuai dengan tandatanda atau perasaan.
Tanda dinamik terletak dalam struktur kalimat musik yang pada
umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian sebelum puncak yang
disertai dengan crescendo dan bagian sesudah puncak yang disertai
dengan decrescendo.
Seni Budaya 49
Di unduh dari : Bukupaket.com
i. Penampilan
Penampilan dalam menyanyi sangat menentukan berhasil tidak
nya seorang penyanyi dalam suatu pertunjukan. Oleh karena itu,
sebagai vokalis harus benarbenar berusaha menampilkan dirinya
sebaik mungkin, agar memberi kesan memesona sehingga dapat
menarik penonton. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penampilan, misalnya rias wajah dan kostum. Merias diri atau
wajah sangat diperlukan dalam suatu penampilan. Tujuannya
adalah untuk memperindah atau mempercantik diri, tetapi tidak
berlebihan, yang wajar saja. Penataan rambut juga perlu
diperhatikan, disesuaikan dengan wajah. Untuk kostum atau busana
harus memilih warna dan potongan yang serasi.
j. Teknik Vibrasi
Vibrasi merupakan suatu bentuk suara yang bergetar dan
bergelombang dalam teknik oleh vokal. Fungsinya biar terdengar
lebih merdu dan indah. Pada saat suara diberikan vibrasi suara
akan terdengar bergetar dan bergelombang.
G. Remedial
Guru diharapkan dapat melakukan interaksi dengan orang tua siswa
agar orang tua dapat mengetahui perkembangan siswa dari hasil
pembelajaran yang telah dilakukan secara mental, sosial, dan intelektual.
Interaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui
telepon, kunjungan ke rumah atau juga dengan menggunakan media sosial
yang sedang berkembang saat ini dengan membuat grup komunikasi
dengan orang tua siswa satu kelas. Interaksi juga dapat
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
dilakukan melalui lembar kerja siswa yang ditandatangani oleh orang
tua setelah dibaca dan dicermati sehingga orang tua betulbetul dapat
selalu mengakses perkembangan putra putrinya.
Dalam mengaransir lagu populer secara
vokal grup, saya dengan benar melakukan 1 2 3 4 Skor hal:
Menentukan bentuk lagu populer sehingga jelas
bagianbagiannya dengan teliti.
Membuat intro lagu yang menarik dengan
sungguhsungguh.
Menentukan pembagian suara sesuai dengan
kemampuan wilayah nada dengan tepat dan
tidak dipaksakan.
Membuat improvisasi yang baik dan tidak
berlebihan.
Membuat ending lagu dengan kreativitas yang
baik sehingga memiliki kesan yang indah.
Mengerjakan aransemen lagu secara vokal grup
dengan sungguhsungguh dan percaya diri.
Mengerjakan aransemen lagu secara vokal grup
dengan memunculkan kreativitas yang
tinggi sesuai dengan kemampuan saya.
Menghargai hasil aransemen lagu secara vokal
grup yang telah saya hasilkan.
Keterangan: 4 = Sangat baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, dan 1 = Kurang .
Seni Budaya 51
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelajaran
Tari Kreasi
Bab V
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerja sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam
berapresiasi dan berkreasi seni.
3.1 Memahami keunikan gerak tari kreasi berdasarkan unsur
pendukung tari.
4.1 Memeragakan gerak tari kreasi berdasarkan unsur pendukung
tari.
Seni Budaya 53
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami pengertian tari kreasi.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis tari kreasi.
Siswa dapat memahami keunikan gerak tari kreasi.
Siswa dapat mengidentifikasi ragam tari kreasi.
Siswa dapat mengidentifikasi jenis tari kreasi.
Siswa dapat mengomunikasikan gerak tari kreasi baik secara lisan
dan/atau tertulis.
Peta Konsep
Alur Pembelajaran
PengerƟan
Tari Kreasi
Keunikan Tari
Kreasi
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa adalah:
Mengamati berbagai gerak tari kreasi dengan mengamati gambar atau
literatur dan sumber yang lainnya.
Menonton berbagai macam pertunjukan tari kreasi baik melalui video
maupun melalui pertunjukan langsung yang ada di daerah siswa
berada.
Mendiskusikan jenisjenis tari kreasi dan fungsi dari tari kreasi.
Mendiskusikan nilai estetis yang terdapat pada tari kreasi yang sedang
diamati.
Melakukan gerakangerakan yang diamati dan ditonton melalui video
dan pertunjukan tersebut.
Melakukan latihanlatihan sesuai dengan gambar yang ada dalam bab
tari kreasi pada buku siswa.
Proses Pembelajaran I
Guru mendorong siswa agar dapat menggali informasi yang berkaitan
dengan tari kreasi yang berkembang di Indonesia atau di mancanegara.
Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berikut:
Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari
kajian literatur/media audio visual tentang pengetahuan tari kreasi
agar terbangun rasa ingin tahu.
Mengamati gambar tari kreasi berdasarkan buku teks dan sumber
bacaan/media audio visual dengan cermat dan teliti serta penuh
rasa ingin tahu. Setelah itu guru dapat membuka diskusi dalam
kelas agar siswa dapat saling belajar dari temanteman sekelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa mendapatkan wawasan
mengenai gerak tari kreasi.
Mengidentifikasi keunikan dalam pertunjukan tari kreasi yang
ditampilkan dalam beberapa contoh tersebut.
Mengamati dengan teliti beberapa gambar pertunjukan tari yang
dilakukan dalam kelompok negara yang berbeda.
Mencari informasi atau data tentang tari dari daerah lain.
Menganalisis keunikan bentuk tari yang terdapat dalam suatu daerah.
Mengomunikasikan hasil analisisnya dalam diskusi.
Seni Budaya 55
Di unduh dari : Bukupaket.com
Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan dari hasil pengamatannya
mengenai tari kreasi baik tradisional atau nontradisional yang ada di
Indonesia dan negara negara selain Indonesia, gerak tari kreasi, jenis tari
gaya kreasi, keunikan gerak tari dan nilai estetis karya tari. Berikan
kesempatan siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelas tentang gambar
gambar tari kreasi yang diamati. Berikan juga kesempatan kepada mereka
untuk bekerja sama dengan adil, misalnya saling memberikan informasi
mengenai tari kreasi yang terdapat pada gambar. Setiap siswa atau
kelompok siswa akan melakukan gerak tari kreasi yang terdapat pada
gambar. Pada akhir pembelajaran, siswa atau kelompok siswa dapat
menginformasikan dalam bentuk tulisan maupun lisan.
Peserta didik mengamati gambar yang disajikan pada buku peserta
didik. Guru bisa menambah gambar lain. Model pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajaran kolaborasi:
Peserta didik diminta membentuk kelompok diskusi.
Berdasarkan gambar gerak tari kreasi yang ditampilkan oleh guru,
peserta didik diminta mengamati dan mengidentikasi keberagaman
tari kreasi, gerak tari kreasi, jenis tari gaya kreasi, keunikan, dan
nilai estetis karya tari kreasi.
Pada bagian ini, terdapat lembar kerja. Peserta didik diminta
menuliskan hasil kegiatan identifikasi tari gaya kreasi pada lembar
kerja.
Peserta didik diminta mempresentasikan hasil pengamatannya.
Kegiatan dirancang dalam bentuk diskusi untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi, kerja sama, toleransi, disiplin, dan
tanggung jawab. Peserta didik diberi motivasi agar aktif dalam
berdiskusi serta berusaha menjadi pendengar yang baik sebagai
bentuk pengembangan perilaku sosial.
Peserta didik diminta mengungkapkan perasaannya saat bekerja
berkelompok serta perasaannya terhadap keragaman tari kreasi.
Guru menjadi fasilitator. Guru mengondisikan peserta didik untuk
melakukan diskusi dengan baik serta memotivasi peserta didik yang
pasif dalam berdiskusi agar berani mengemukakan pendapat serta
menerima pendapat orang lain.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Informasi untuk Guru
Pegertian Tari kreasi
Tari kreasi adalah tarian yang mengalami perkembangan dari pola
pola tarian nusantara yang telah ada. Tari kreasi bertolak dari tari
tradisional. Susunan tari kreasi tidak terikat pola dan tidak memiliki
aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat
menyesuaikan keadaan. Tari kreasi merupakan bentuk ekspresi diri
yang memiliki aturan yang lebih bebas, namun tetap memiliki aturan.
Perkembangan koreografi tari menyebabkan lahirnya ragam tari kreasi.
Tari kreasi baru memiliki banyak variasi. Indonesia memiliki banyak
tokoh seni tari yang mengembangkan tari kreasi nusantara. Tokoh tari
kreasi Indonesia antara lain Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok,
Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto.
Tari kreasi sering pula dikatakan kreasi dance atau dalam Bahasa
Indonesia tari kreasi adalah satu bentuk tarian yang terbentuk dan
berkembang sejak awal abad 20. Namun apabila dilihat dari latar belakang
sejarah, tari kreasi dipelopori oleh penaripenari dari Amerika Serikat serta
beberapa negara di Eropa Barat yang keluar dari batasanbatasan yang
kaku seperti tari Balet Klasik. Gerakan tari kreasi dipelopori oleh seorang
penari perempuan bernama Isadora Duncan. Ia benarbenar meninggalkan
Balet yang penuh aturan yang mengikat dan ingin menggunakan tari
sebagai media ekspresi pribadi dan menempatkan tari
sebagai sebuah seni pertunjukan yang menarik.
Proses Pembelajaran II
Guru dapat memberikan gambaran tentang tari kreasi dan jenis tari
gaya kreasi. Siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan
pengalamannya mengenai jenis tari gaya kreasi yang pernah ditonton,
baik secara langsung maupun melaui audio visual. Paparan dapat
diberikan sesuai yang ada pada buku siswa. Guru dapat menambahkan
bahan paparan tentang tari kreasi dan jenis tari gaya kreasi serta
keunikan yang terdapat pada karya tari kreasi.
Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berikut:
Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari
kajian literatur/media audiovisual tentang pengetahuan jenis tari
kreasi agar terbangun rasa ingin tahu.
Seni Budaya 57
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengamati dengan teliti beberapa gambar pertunjukan tari yang
dilakukan dalam kelompok masyarakat yang berbeda.
Mencari informasi atau data tentang tari dari negara lain.
Menganalisis keunikan bentuk tari yang terdapat dalam suatu negara.
Mengomunikasikan hasil analisisnya dalam diskusi.
Informasi untuk Guru
Jenis tari kreasi berpola tradisi dan nontradisi.
Tari Gegot
Tari Gegot merupakan Tari Betawi yang diciptakan oleh Entong
Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tarian ini
menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang
bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya canda dan
tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat
dari karakter topeng, panji dan jingga dimana 2 karakter tersebut
mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut
sehingga dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan
gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari
Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu: kendang, gong dan
kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek dan rebab.
Tari Ronggeng Blantek
Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek
Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru
yang diangkat dari teater Betawi yaitu Topeng Blantek, di mana
dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai
pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut
Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi
tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari
bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
Ide atau dasar penciptaan tari Ronggeng Blantek terinspirasi,
termotivasi oleh parade tari daerah yang harus memiliki standar
pengembangan kearifan kesenian tradisional. Teater blantek yang
terkandung di dalamnya adalah kolaborasi antara grup blantek ras
barkah dan koreografer yang menjadi bagian dari teater lakon.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tari Loliyana
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku.
Pertunjukan Tari Loliyana berdasarkan pada tradisi dan
kebudayaan masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana
berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola.
Tari Loliyana berasal dari kata lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan
hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat
mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan
dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi
keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. Coba kamu saksikan
pertunjukan tari kreasi nusantara. Beri komentar mengenai tarian
tersebut dan bahaslah bersama temanteman dalam kelasmu.
Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa
ditampilkan untuk merayakan peristiwaperistiwa penting dalam
adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo.
Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literatur menyebutkan Tari Saman di Aceh
didirikan dan dikembangkan Syekh Saman, seorang ulama yang
berasal dari Gayo, Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO
sebagai daftar representatif budaya warisan manusia dalam sidang
ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya
UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Tari Cokek OndeOnde Tari Cokek
OndeOnde yang diciptakan oleh
Joko S.S merupakan tarian
pergaulan yang menceritakan
tentang kehidupan penari Cokek,
karena perkembangannya Tari
Cokek dipentaskan oleh sepasang
mudamudi dengan rasa riang,
suka canda dan gembira. Penari
penari tersebut selain menari
juga sambil bernyanyi. Tari
Gambar 1.1 Tari Colek OndeOnde dari
Cokek ini dibawakan secara
Betawi ditarikan dengan berpasangan
berpasangan yaitu ada penari Sumber: Kemendikbud
wanita dan penari lakilaki.
Seni Budaya 59
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tarian Cokek OndeOnde menampilkan gerakangerakan lucu dan lincah
terutama pada penari wanitanya, yaitu gerak jongkok loncat Nguknguk,
gerak saling memegang tangan, memegang bahu, menunjuk dahi,
Selancar, Rapat Nindak, Selut, Blongter dan melakukan gerak pencak silat
Selat yang merupakan bagian dari Pencak Silat Beksi, Pencak silat ini
hanya bersifat pengembangan. Gerakgerak dalam tari Cokek OndeOnde
dilakukan sambil goyang pinggul, saling membelakangi dan saling
berhadapan dengan pasangannya. Motifmotif gerak Tari Cokek ditata
dalam suatu susunan gerak secara berkesinambungan melalui aspek
ruang, waktu, dan tenaga.
Tari Cokek OndeOnde memiliki teknik gerak yang tidak terlau rumit
yang setiap melakukan satu motif gerak pasti selalu dibarengi dengan
gerak goyang, dalam melakukan gerak Cokek Ondeonde harus lincah
dan dinamis, sehingga penari wanita dan lakilaki terlihat serasi.
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang
hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta
didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat
membimbing peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran III.
Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkahlangkah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu;
Proses Pembelajaran III
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang fungsi tari melalui
membaca buku atau literatur, atau melihat video karya tari. Pada
kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa
keingintahuan tentang fungsi karya tari.
Peserta didik melakukan pengamatan dan diskusi bersama
Mengidentifikasi fungsi dalam pertunjukan tari kreasi yang
ditampilkan dalam beberapa contoh tersebut.
Peserta didik dapat mengomunikasi fungsi tari dengan cara lisan dan
tulisan.
Informasi untuk Guru
Fungsi dari tari kreasi yaitu sebagi berikut:
Sarana Hiburan
Tari digunakan sebagai sarana untuk mencapai kepuasan artistik
tertentu. Tari dalam kelompok ini bisa berupa tari pergaulan
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
(sebagai sarana hiburan bagi para petani dan penontonnya),
maupun bentuk tari yang khusus ditampilkan sebagai seni
pertunjukan yang dinikmati oleh para penontonnya.
Sarana Pertunjukan
Tari pertunjukan, tari yang disajikan kepada penonton dengan
garapan yang bervariasi. Memiliki ciri sebagai berikut:
Penggarapannya.
Memerlukan kreativitas & imajinasi.
Pementasannya ditempat tertentu.
Mengandung ide yang mengarah pada pementasan yang bersifat
profesional.
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang
hendak dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta
didik untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat
membimbing peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran IV.
Pada proses pembelajaran ini, guru dapat mengikuti langkahlangkah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu;
Proses Pembelajaran IV
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang nilai estetis karya
tari melalui membaca buku atau literatur, atau melihat video karya
tari. Pada kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga
timbul rasa keingintahuan tentang nilai estetis karya tari.
Peserta didik setelah melakukan pengamatan dan diskusi bersama.
Peserta didik dapat mengomunikasi nilai estetis karya tari dengan cara
lisan dan tulisan.
Informasi untuk guru
Estetika tari
Estetika dalam tari kreasi dilihat secara teoritis dan dikutip dari
pendapat Sal Murgianto bahan menilai kualitas estetik tari, dapat
ditinjau melalui pakar filsafat, yaitu Monroe Beardsley dan Nelson
Goodman (1950an). Kedua pakar berpendapat bahwa baik tidaknya
sebuah karya seni dapat diukur dari seberapa jam karya tersebut
menimbulkan pengalaman estetik. Pendapat dari kedua pakar filsafat
tersebut dijelaskan bahwa menurut Goodman, karya seni adalah
Seni Budaya 61
Di unduh dari : Bukupaket.com
simbol dan pada dasarnya bersifat kognitif, artinya harus dihayati
secara kognitif atau merujuk kepada benda atau pengalaman di luar
karya seni. Sedangkan Beardsley berpendapat bahwa pengalaman
estetik memiliki ciri tanpa pamrih artinya suatu pengalaman estetik
mempunyai sifat terpisah, yaitu tidak terkait dengan tujuan atau
tindakan praktis
Sebuah tarian dapat dinilai berdasarkan pementasannya. Penilaian
berdasarkan teknik dan kekompakan gerak para penari,
kemampuan penari menginterprestasikan peran yang dibawakan:
kecermatan gerak, irama, dinamika dan ekspresinya dalam
mewujudkan ciri, kualitas dan makna tarian yang dibawakan.
Secara koreografis, sebuah tarian dapat dinilai dari sesuai tidaknya
pilihan komponen, struktur tarian, serta keefektifan menampilkan
karakter menampilkan karakter, kualitas, dan makna yang hendak
diungkapkan oleh karya seni tersebut.
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau pilihan
ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek, dan
sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Evaluasi
Contoh Rubrik Evaluasi
Sikap
Kerja sama
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tes Tulis Uraian
Pengetahuan
Jelaskan yang dimaksud dengan tari modern dan tari
kontempoer!
Sebutkan dua contoh tari modern dan satu contoh tari
kontemporer dilihat dari aspek gerak, kostum, tatat rias,
iringan musik dan properti!
Sebutkan dan jelaskan fungsi dari tari modern!
Proyek
Bentuklah kelompok beranggotakan 4–5 orang.
Rancang karya seni tari modern / kontemporer.
Buatlah proposal yang berisi halhal sebagai berikut:
Judul tarian
Negara asal
Jenis tari
Jumlah penari
Kesan tentang tarian tersebut dan
Keunikan tari, meliputi: gerak, kostum, musik, properti dan
sebagainya
Praktik
Seni Budaya 63
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelaskan yang dimaksud dengan tari kreasi dan tari kontemporer?
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian
No. Indikator Penilaian Kerjasama
Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika atau tidak ada
1. indikator yang konsisten
kelompok. ditunjukkan peserta didik.
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai Skor 2 jika 2 indikator konsisten
kesepakatan. ditunjukkan peserta didik.
Bersedia membantu orang Skor 3 jika 3 indikator konsisten
3. lain dalam satu kelompok yang ditunjukkan peserta didik.
mengalami kesulitan.
4. Rela berkorban untuk teman lain. Skor 4 jika 4 indikator konsisten
ditunjukkan peserta didik.
Kreativitas
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator
Dapat menyatakan pendapat dengan
muncul.
jelas (idetional fluency).
2. Dapat menemukan ide baru yang Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator
belum dijelaskan guru (originally). muncul.
3. Senang terhadap materi pelajaran Skor 3 jika 4 sampai 5 indikator
dan berusaha mempelajarinya muncul.
(enjoyment).
Mencoba berulangulang untuk Skor 4 jika 6 sampai 7 indikator
4. menemukan ide yang terbaik muncul.
(cyclical procedur).
Skor 1 bila jawaban tentang tari kreasi dan kontemporer sesuai artinya
saja.
Skor 2 bila jawaban tentang tari kreasi dan kontemporer dengan tepat
dan tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 bila jawaban tentang tari kreasi dan kontemporer dengan tepat
beserta penjelasannya sebagai metode gerak tari kreasi dan
tidak disertai penggunaan tari kreasi pada bidang yang lain.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Skor 4 bila jawaban tentang tari kreasi dan kontemporer dengan tepat
beserta penjelasannya sebagai metode gerak tari kreasi dan
disertai dengan penggunaan tari kreasi pada bidang psikologi
dan pendidikan atau bidang yang lain.
Instrumen Penilaian Proyek
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Nama :
NIS :
Kelas :
No Aspek Skor (15)
1 2 3 4 5
Perencanaan:
a. Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan penulisan
Pelaksanaan:
Ketepatan pemilihan gerak
Orisinalitas laporan
Mendeskripsikan gerak dasar tari berdasarkan
teknik, konsep dan prosedur
Mendeskripsikan tentang bahan dan alat, serta
media dan teknik dalam pertunjukan tari
Struktur/ logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (ilmiah)
Laporan Proyek
Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
b. Saran relevan dengan kajian dan berisi pesan
untuk peningkatan kecintaan terhadap hasil
karya seni tari Indonesia
Seni Budaya 65
No Aspek Skor (15)
1 2 3 4 5
Teknik
Konsep
Prosedur
Penggunaan bahan dan alat
Pola lantai
Nilai estetis Total
Skor
Remedial
Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswa
siswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang
kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan
pendekatanpendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami
siswa atau kelompok siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan
memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak
sulit. Contohcontoh yang diberikan dapat berupa gambar maupun audio
visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial
ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau
kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara lebih menyenangkan atau
nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau nonformal ini dapat
dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut
dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan,
bertanya, dan mengemukakan pendapat, sehingga mereka dapat
membentuk suatu definisi tari kreasi dan jenis tari berdasarkan kumpulan
data yang mereka peroleh. Tahap
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat
pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap submateri
pembelajaran.
G. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Seni Budaya 67
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam ber
interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, kerja
sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam berapresiasi
dan berkreasi seni
3.2 Memahami tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung
tari sesuai iringan
4.2 Memeragakan tari kreasi dengan menggunakan unsur
pendukung tari sesuai iringan
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
B. Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi unsur pendukung tari kreasi
Memahami konsep iringan tari kreasi
Mengidentifikasi jenis iringan tari kreasi
Memahami fungsi iringan tari kreasi
Menjelaskan unsur pendukung properti tari
Mengidentifikasi jenis properti tari
Menjelaskan unsur pendukung tata rias dan busana tari kreasi
Mengidentifikasi jenis tata rias dan busana tari kreasi
Menjelaskan unsur pendukung tata pentas tari kreasi
Mengidentifikasi jenis tata pentas tari kreasi
Menjelaskan unsur pendukung tata lampu dan tata suara
Mengidentifikasi jenis tata lampu dan tata suara
Mengkomunikasikan unsur pendukung karya seni tari kreasi baik
secara lisan maupun tulisan
Meragakan gerak tari kreasi dengan unsur pendukung tari
Peta Konsep
Seni Budaya 69
Di unduh dari : Bukupaket.com
Alur Pembelajaran
Iringan Tari
Tempat Pentas
Meragakan
Gerak Tari Kreasi
dengan unsur
pendukung
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
D. Proses Pembelajaran I
Seni Budaya 71
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pada bagian ini terdapat lembar kerja. Peserta didik diminta
menuliskan hasil kegiatan identifikasi unsur pendukung tari gaya
kreasi pada lembar kerja.
Peserta didik diminta mempresentasikan hasil pengamatannya.
Kegiatan dirancang dalam bentuk diskusi untuk mengembangkan
kemampuan komunikasi, kerja sama, toleransi, disiplin, dan
tanggung jawab. Peserta didik diberi motivasi agar aktif dalam
berdiskusi serta berusaha menjadi pendengar yang baik sebagai
bentuk pengembangan perilaku sosial.
Peserta didik diminta mengungkapkan perasaannya saat bekerja
berkelompok serta perasaannya terhadap keragaman unsur
pendukung tari gaya kreasi.
Guru menjadi fasilitator. Guru mengondisikan peserta didik untuk
melakukan diskusi dengan baik serta memotivasi peserta didik yang
pasif dalam berdiskusi agar berani mengemukakan pendapat serta
menerima pendapat orang lain.
Proses Pembelajaran II
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran mengenai unsur
pendukung tari kreasi, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias dan busana
tari kreasi, tempat pentas, tata lampu dan tata suara. Pada proses
pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkahlangkah pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu;
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang unsur pendukung tari
kreasi, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias dan busana tari kreasi,
tempat pentas, tata lampu dan tata suara, melalui membaca buku atau
literatur menyusun gerak tari dan video karya sen tari. Pada kegiatan
ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan
tentang unsur pendukung tari.
Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi
dengan melakukan kegiatan gerak tari dengan menggunakan unsur
pendukung tari. Setelah melakukan gerak tari dengan
menggunakan unsur pendukung tari, maka setiap peserta didik
dapat mengkomunikasikan gerak tari dengan menggunakan unsur
pendukung tari. Sebagai panduan bekerja bisa mengikuti langkah
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
langkah kerja yang ada dalam buku siswa, atau mengikuti langkah
langkah kerja hasil pengamatan.
Peserta didik dapat mengomunikasi hasil kerjanya dengan cara
mempresentasikan hasil kerjanya.
Informasi Untuk Guru
Seni Musik sebagai Pengiring Tari
Tari dan unsur pendukung berdampingan erat karena dapat membantu
gerak lebih teratur dan ritmis. Musik dalam tari dapat pula memberikan
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan yang dipadukan menjadi satu
kesatuan yang hidup. Keselarasan mengandung maksud agar antara jiwa
dan melodi lagu dengan gerak tari yang diiringinya selaras sehingga
penonton merasakan keindahan melalui pendengaran. Keserasian
dimaksudkan adanya kecocokan antara musik unsur pendukung dengan
gerak tari melalui indera penglihatan penonton dan koreografer karya seni
itu sendiri. Sedangkan keseimbangan adanya kecocokan rasa musikalitas
dengan yang diiringinya yaitu tari. Melalui musik sebagai unsur
pendukung tari ini pula pesan atau makna gerak yang ingin disampaikan
akan lebih komunikatif, artinya tari tersebut memiliki jiwa atau roh dalam
pengungkapannya
Unsur pendukung tari
Unsur pendukung merupakan partner tari, yang pada umumnya
berfungsi sebagai penguat atau pembentuk suasana.
Unsur pendukung dalam tari dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Unsur pendukung internal: unsur pendukung yang dihasilkan
dari dalam tubuh si penari.
Unsur pendukung eksternal: unsur pendukung yang dihasilkan
dari luar si penari.
Fungsi Unsur pendukung:
Sebagai pengiring tari
Sebagai pengiring tari berarti peranan musik hanya sebagai
mengiringi atau menunjang penampilan tari. Meskipun fungsi
musik sebagai mengiringi tetapi harus bisa memberikan dinamika
atau membantu memberikan daya hidup sebuah tarian.
Seni Budaya 73
Di unduh dari : Bukupaket.com
Menciptakan suasana
Musik sebagai pemberi suasana tari dalam hal ini fungsi musik
dipergunakan untuk mewujudkan suasana agung, sedih,
gembira, tenang, bingung, gaduh, dan sebagainya. Pentingnya
musik sebagai pemberi suasana harus tetap mengacu pada tema
atau isi dari tarian tersebut.
Seni Rupa sebagai Properti atau Setting Panggung
Properti merupakan semua jenis peralatan yang dibutuhkan untuk
dipergunakan dalam pergelaran karya tari baik dipakai oleh penari atau
sebagai properti panggung dalam penataan setting panggung. Contohnya
selendang, bakul, kipas, tombak, panah, keris, dan sarung. Kebutuhan
properti tentu saja disesuaikan dengan tema tari yang dibawakan.
Tata Busana sebagai kostum tari
Tata busana atau kostum merupakan semua yang dipakai oleh
penari di atas panggung, dari kepala sampai dengan ujung kaki, kostum
digolongkan menjadi lima bagian, yaitu pakaian dasar, pakaian kaki,
pakaian tubuh, pakaian kepala, dan aksesori.
Tata Rias sebagai Rias Tari
Bagi seorang penari, tata rias merupakan hal yang sangat penting.
Tata rias juga merupakan hal yang paling peka di hadapan penonton,
karena penonton biasanya sebelum menikmati tarian selalu
memperhatikan wajah penarinya, baik untuk mengetahui tokoh/peran
yang sedang dibawakan maupun untuk mengetahui siapa penarinya.
Fungsi tata rias adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi
karakter tokoh yang sedang dibawakan, untuk memperkuat ekspresi
dan untuk menambah daya tarik penampilan. Dalam pertunjukan tari,
perlu diperhatikan prinsipprinsip penataan tari antara lain:
Rias hendaknya mencerminkan karakter tokoh/peran
Kerapian dan kebersihan rias perlu diperhatikan
Jelas garisgaris yang dikehendaki
Ketepatan pemakaian desain rias
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tata Lampu/Cahaya dan Tata Suara
Sarana dan prasarana dalam sebuah pertunjukan merupakan
perlengkapan untuk memberikan kenikmatan dan kenyamanan bagi
penontonnya serta untuk menunjang kualitas pertunjukan. Sarana dan
prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah bila gedung
pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang
penyelenggaraan pertunjukan, khususnya tata lampu dan tata suara.
Tata lampu berfungsi untuk memberikan penerangan pada penari dan
menghidupkan suasana sehingga penonton dapat lebih menikmati dan
menghayati tarian yang dipentaskan. Sedangkan tata suara berfungsi
sebagai pengatur didalam bunyi atau volume dalam sebuah pertunjukan.
Tempat Pentas
Tempatpentasmerupakantempatatauruanggunamenyelenggarakan
pertunjukan karya seni. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk
bentuk tempat pertunjukan (pentas), yaitu seperti lapangan terbuka
atau arena terbuka, pendapa, dan panggung Prosenium.
Gambar 5.1 Bentuk Pentas Arena Terbuka, Candi Prambanan.
Sumber: Kemendikbud
Seni Budaya 75
Di unduh dari : Bukupaket.com
Gambar 5.2 Bentuk Pentas Tertutup
(Proscenium), Gedung Kesenian Jakarta.
Sumber: Kemendikbud
Gambar 5.3 Bentuk Pentas Pendopo, Kraton Yogyakarta.
Sumber: Kemendikbud
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Proses Pembelajaran III
Berlatih gerak tari kreasi dengan menggunakan unsur pendukung
tari yang akan dipraktikkan yaitu tari kreasi.
Pembelajaran berikutnya adalah pembelajaran yang melibatkan
seluruh siswa dalam kelas. Guru dapat melakukan halhal sebagai
berikut:
Siswa melakukan pengamatan melalui video tari kreasi.
Siswa mengikuti gerak tari kreasi dengan cara berpasangan.
Siswa dapat mempraktikkan gerak tari kreasi dengan
menggunakan hitungan.
Siswa dapat mempraktikkan gerak tari kreasi baik secara
berpasangan atau berkelompok.
Informasi Untuk Guru
Gambar 5.4 Tari Cha –Cha Berpasangan
Sumber: Kemendikbud
Ketika tarian ini dilakukan secara berpasangan saling berhadapan,
maka tarian ini harus dilakukan oleh masingmasing pasangan dengan
cara berlawanan. Jika yang satu maju, maka yang lain mundur. Jika
yang satu bergerak ke kanan, maka yang lain bergerak ke arah kiri, dst.
Seni Budaya 77
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tahap 1
Sikap awal : Berdiri tegak kedua kaki sejajar. Kedua lengan bebas di
samping badan siku ditekuk.
Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri ke belakang/mundur.
Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan ke belakang/mundur melewati
kaki kiri.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kiri ke belakang (mundur)
melewati kaki kanan dengan memindahkan berat
badan pada kaki kiri, kaki kanan lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kiri.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke belakang/mundur
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke belakang/mundur melewati
kaki kanan.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kanan ke belakang/mundur
melewati kaki kiri dengan memindahkan berat badan
pada kaki kanan, kaki kiri lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kiri.
Cha3 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kanan diikuti pemindahan berat
badan pada kaki kanan.
Tahap 2
Sikap awal : Berdiri tegak kedua kaki sejajar. Kedua lengan bebas di
samping badan siku ditekuk.
Hitungan 1 : Langkahkan kaki kiri ke samping kiri.
Hitungan 2 : Langkahkan kaki kanan ke samping kiri di samping
kaki kiri.
Cha 1 : Langkahkan kaki kiri ke samping kiri dengan
memindahkan berat badan pada kaki kiri. Kaki kanan
lepas dari lantai, berat badan pindah pada kaki kiri.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Cha2 : Pijakkan kaki kanan di tempat, dengan memindahkan
berat badan pada kaki kanan, berat badan pindah ke
kaki kanan.
Cha 3 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kiri, berat badan pindah pada
kaki kanan.
Hitungan 5 : Langkahkan kaki kanan ke samping kanan.
Hitungan 6 : Langkahkan kaki kiri ke samping kanan di sisi kaki
kanan.
Cha 1 : Langkahkan lagi kaki kanan ke samping kanan dengan
memindahkan berat badan pada kaki kanan, kaki kiri
lepas dari lantai.
Cha 2 : Pijakkan kaki kiri di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kiri, diikuti pemindahan berat
badan pada kaki kiri.
Cha 3 : Pijakkan kaki kanan di tempat dengan memindahkan
berat badan pada kaki kanan.
Interaksi dengan Orang Tua
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjungan ke rumah,
atau media sosial lainnya. Guru juga dapat melakukan interaksi
melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh
orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui
perkembangan baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
Seni Budaya 79
Di unduh dari : Bukupaket.com
No. Pernyataan Ya Tidak
Saya berusaha belajar dan berlatih dengan sungguhsungguh
untuk dapat menguasai unsur pendukung tari.
Saya mengikuti pembelajaran dan pelatihan dengan
penuh perhatian sehingga dapat menguasai materi
unsur pendukung tari.
Saya melakukan latihan dengan tepat waktu sesuai
dengan materi pelatihan.
Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan gerak tari
dengan menggunakan unsur pendukung tari.
Saya bisa bekerjasama dalam kelompok pelatihan gerak tari
dengan menggunakan unsur pendukung tari.
Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam
pelatihan gerak tari dengan menggunakan unsur
pendukung tari.
Saya menghargai temanteman dalam melaksanakan gerak tari
dengan menggunakan unsur pendukung tari.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Uji Kompetensi
Pengetahuan
Jelaskan yang dimaksud dengan unsur pendukung tari!
Sebutkan dan jelaskan enam unsur pendukung tari kerasi!
Sebutkan enam jenis properti tari kreasi!
Jelaskan yang dimaksud dengan iringan (musik) internal dan
eksternal!
Jelaskan yang dimaksud dengan panggung arena dan panggung
prosenium!
Praktik
Tugas kelompok:
Buatlah gerakan tari kreasi baru dengan iringan musik Pop judul
lagu “Bendera” dari Coklat hasil kreasi kalian dan lagu sirih
kuning selanjutnya tampilkan di depan kelas.
Seni Budaya 81
Contoh Rubrik Evaluasi
Sikap
Proaktif
1 Berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu
indikator
2 Mampu menggunakan Skor 2 jika terpenuhi dua
kesempatan indikator
3 Memiliki prinsip dalam Skor 3 jika terpenuhi tiga
bertindak (tidak ikutikutan) indikator
4 Bertindak dengan penuh Skor 4 jika terpenuhi semua
tanggung jawab indikator
Kerja sama
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tes Tulis Uraian
Apa yang anda ketahui tentang iringan tari?
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian
Skor 1 jika jawaban tentang iringan tari sesuai artinya saja.
Skor 2 jika jawaban tentang iringan tari dengan tepat
tetapi tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 jika jawaban iringan tari dengan tepat beserta
penjelasannya sebagai metode dalam melakukan
gerak tari dengan iringan tari.
Skor 4 jika jawaban tentang iringan tari dengan tepat
beserta penjelasannya sebagai metode melakukan
gerak tari dengan menggunakan iringan menjadi
sebuah karya seni pertunjukan yang baik dan
mendapatkan hasil yang maksimal beserta
penjelasan ketika diaplikasikan pada bidang lain.
Format Penilaian Praktik
Mata pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Nama :
Kelas :
No Aspek Penilaian Skor (1–5)
1 2 3 4 5
Teknik
Konsep
Prosedur
Penggunaan bahan dan alat
Pola lantai
Nilai Estetis
Total Skor
Seni Budaya 85
Di unduh dari : Bukupaket.com
F. Remedial
Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi
siswasiswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat
mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi
disertai dengan pendekatanpendekatan yang lebih memperhatikan
hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memahami
materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau
kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling
sederhana sampai yang agak sulit. Contohcontoh yang diberikan dapat
berupa gambar maupun audiovisual. Pendekatan lain yang dapat
dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak
memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang
dilakukan secara lebih menyenangkan atau nonformal. Pendekatan
yang menyenangkan atau nonformal ini dapat dilakukan guru dengan
tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi
untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, bertanya, dan
mengemukakan pendapat, sehingga mereka dapat membentuk suatu
pola lantai tari dan menyusun gerak tari berdasarkan kumpulan data
yang mereka peroleh. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk
mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa
tersebut terhadap submateri pembelajaran.
G. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pembelajaran
Bab VII
Dasar Pemeranan
Teater
A. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni Teater berdurasi pendek sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerja sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam
berapresiasi dan berkreasi seni.
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dasar seni peran sesuai
kaidah pementasan drama musikal dan atau operet.
Seni Budaya 87
Di unduh dari : Bukupaket.com
4.1 Memeragakan adegan drama musikal dan/atau operet sesuai konsep,
teknik dan prosedur seni peran.
B. Proses Pembelajaran
Informasi untuk Guru
Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi
pembelajaran yang akan dipelajari sesuai dengan Bab VII tentang
Dasar Pemeranan Teater. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran
sehingga peserta didik mengetahui kompetensi apa yang akan dicapai
dan dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran yang ada, maka guru juga
menginformasikan kepada peserta didik tentang jadwal pertemuan dan
pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
Materi Dasar Pemeranan Teater terdiri dari atas subbab pembelajaran
dan ini bisa diajarkan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama
membahas masalah pengetahuan olah tubuh dan keterampilan olah tubuh
sebagai dasar pemeranan. Pertemuan kedua membahas masalah
pengetahuan olah vokal dan keterampilan olah vokal serta pertemuan
ketiga membahas masalah pengetahuan olah rasa dan praktik olah rasa.
Tujuan dari pembelajaran Dasar Pemeranan Teater ini adalah:
Mendeskripsikan berbagai dasar pemeranan.
Mengidentifikasikan berbagai dasar pemeranan dalam kehidupan
keseharian.
Mengeksplorasi berbagai dasar pemeranan dalam pelatihan pemeranan.
Mengasosiasikan dasar pemeranan berdasarkan olah tubuh, olah suara,
dan olah rasa dengan sikap dan kehidupan sosial budaya di
masyarakat.
Mengomunikasikan dasar pemeranan secara sederhana dengan bahasa
lisan maupun tulis serta praktik kerja.
Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa adalah:
Mengamati berbagai gerak dan cara bicara orangorang di sekelilingmu.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Melakukan gerakangerakan yang diamati dan ditonton melalui video
dan pertunjukan tersebut.
Melakukan latihanlatihan sesuai dengan petunjuk latihan yang ada
dalam bab Dasar Pemeranan Teater berdurasi pendek pada buku
siswa.
Proses pembelajaran I
Materi dan Aktivitas Pembelajaran I
Lakukan latihan olah tubuh ini mulai dari pemanasan, kemudian
diteruskan dengan latihan inti dan pendinginan.
Latihan olah tubuh bisa mengikuti instruksi yang ada dalam buku ini
atau bisa menggunakan sumber yang lain.
Lakukan latihan ini dengan cara bertahap dan jangan terburuburu.
Mintalah bimbingan gurumu bila ada instruksi latihan ini yang belum
kamu pahami atau belum dimengerti.
Diskusikan hasil latihanmu dengan temantemanmu dan guru
pembimbingmu.
Seni Budaya 89
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mintalah evaluasi dari guru pembimbingmu maupun temantemanmu
tentang latihan yang kamu lakukan.
Olah Tubuh
Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan selama 8 hitungan.
Tengokkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
Tengokkan kepala ke bahu kanan dan tahan selama 8 hitungan.
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tundukkan kepala ke depan dan dagu
menyentuh dada dan tahan selama 8
hitungan.
Dongakkan kepala ke belakang, dan
tahan selama 8 hitungan.
Latihan Jari dan Pergelangan Tangan
a.4
a.5 a.6
Sumber: Kemendikbud
Tautkan jarijari tangan kiri dan kanan,
putar telapak tangan menjauhi tubuh,
luruskan lengan
lengan dan regangkan b.1
selama 8 hitungan.
2. Tekan telapak tangan
kanan dengan tangan
kiri dan regangkan
pergelangan tangan,
pertahankan selama 8
hitungan.
b.2 b.3
3. Tekan telapak tangan
kiri dengan tangan
kanan dan regangkan
pergelangan tangan,
pertahankan selama
8 hitungan.
Sumber: Kemendikbud
Seni Budaya 91
Di unduh dari : Bukupaket.com
Tekan punggung tangan kanan dengan tangan kiri dan
regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 8
hitungan.
Tekan punggung tangan kiri dengan tangan kanan dan
regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 8
hitungan.
b.4 b.5
Sumber: Kemendikbud
Latihan Siku
Fleksi siku dengan cara tangan c . 1
kiri memegang pergelangan
tangan kanan dan melipat
tangan kanan sampai jari
tangan kanan menyentuh
pundak, pertahankan sampai
8 hitungan. Lakukan
bergantian dengan tangan
kanan yang memegang
pergelangan tangan kiri.
Ekstensi siku dengan cara c . 2
menjulurkan tangan kanan ke
depan lurus dan tangan kiri
menyangga siku tangan kanan,
pertahankan selama 8
hitungan. Lakukan bergantian
dengan tangan kiri.
Sumber: Kemendikbud
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Latihan Bahu
Silangkan lenganlengan di d.1
depan tubuh dan gengamlah
bahubahu yang
berlawanan, pertahankan
selama 8 hitungan.
Letakkan siku kanan di
belakang kepala dan
d.2
gunakan tangan kiri untuk
membuat topangan
regangan, pertahankan
selama 8 hitungan dan
lakukan berganti. d.3
Letakkan satu tangan di atas
kepala dan di belakang
punggung. Cobalah untuk
mempertemukan jarijari
tangan, buatlah regangan
dan tahan selama 8
hitungan dan lakukan
bergantian.
Sumber: Kemendikbud
e. Latihan Tubuh
1. Tangan di pinggang dan e.1
bengkokkan badan ke
samping kanan, tahan
selama 8 hitungan.
Dilanjutkan ke samping
kiri, tahan selama 8
hitungan, ke belakang
tahan selama 8 hitungan,
dan ke depan tahan Sumber: Kemendikbud
selama 8 hitungan.
Seni Budaya 93
Di unduh dari : Bukupaket.com
2. Kedua tangan e.2
berjabatan (kedua
telapak rapat) dan
lenganlengan di atas
kepala, bengkokkan
ke samping kanan
dan tahan selama 8
hitungan, dilanjutkan
ke sebelah kiri dengan Sumber: Kemendikbud
hitungan yang sama.
Lakukan 2 kali.
Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
Berdiri dan buka kaki sejauh +
f . 1
100 cm. Capailah tungkai
kaki kanan, tahan selama
8 hitungan, lakukan
bergantian dengan
mencapai tungkai kaki kiri.
f . 2
Berdiri dan buka kaki sejauh
+ 100 cm, capailah
bagian tengah dengan
membungkukkan badan
ke depan, tahan selama 8
hitungan.
Latihan Pergelangan Kaki Sumber: Kemendikbud
Fleksikan pergelangan kaki,
gunakan kedua tangan g.1
untuk memberikan tekanan
regangan, tahan selama 8
hitungan.
Ekstensikan pergelangan kaki,
gunakan kedua tangan
g.2
untuk melemaskan, tahan
selama 8 hitungan.
Sumber: Kemendikbud
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Fleksikan lutut kanan,
g.3
gunakan kedua tangan
untuk menarik lutut ke
dada, dan tahan selama
8 hitungan.
Ekstensikan lutut kanan g.4
dan tahan selama 8
hitungan.
Lakukan poin 3 dan 4 pada
Sumber: Kemendikbud
lutut kiri.
Inti
Olah tubuh inti yaitu serial pokok dari gerakan yang akan dilatih
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tulang belakang seorang
pemeran mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena pose
tubuh yang diciptakan oleh pemeran tergantung dari kelenturan tulang
belakangnya. Rangkaian latihan inti ini akan difokuskan pada latihan
kelenturan tulang belakang, yaitu:
a. Cembung, Cekung, dan Datar Tulang Belakang
Bertopang pada tangan dan lutut di atas
a.1
lantai dan bungkukkan punggung
Anda. Bengkokkan tulang ekor Anda
turun dan ke dalam, bulatkan tulang
punggung dibagian dada dan bahu serta
turunkan kepala dan leher Anda.
Bentuklah punggung anda ke dalam
posisi secembungcembungnya. a.2
Seni Budaya 95
Di unduh dari : Bukupaket.com
Lakukan latihan di atas dalam tempo yang lambat pada tahap
permulaan, dan yang terpenting adalah Anda dapat merasakan
pergerakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah Anda dapat
merasakan dengan betul, tingkatkan kecepatannya dan secara bertahap
melambat kembali sampai diam.
Menggulung dan Melepas
Berdiri dengan kedua kaki b.1
direnggangkan. Turunkan pinggul
dan merendahlah sampai jongkok
dengan bertumpukan kekuatan
daya dukung lutut.
Bungkukkan tubuh bagian atas, tarik
tulang ekor masuk ke arah dalam b.2
lalu pelanpelan duduklah di lantai.
Luruskan kedua kaki dan gerakkan
tulang punggung ke belakang,
sehingga seluruh punggung
terletak di lantai dengan tenang.
Gulung seluruh tulang punggung ke b.3
depan mulai dari kepala, leher,
tulang punggung, dan ekor
sehingga membungkuk di atas kaki
dan regangkan ke depan.
b.4
Pelanpelan berdiri sampai tegak dan
mulai jalan dalam gaya lamban.
Ulangi latihan ini sampai dapat
merasakan fungsi ruasruas tulang
b.5
belakang.
Sumber: Kemendikbud
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
c. Ayunan Bandul Tubuh Atas
1. Berdiri dengan posisi melangkah c . 1
dan angkatlah kedua lengan tinggi
di atas kepala.
2. Bengkokkan tubuh bagian atas
yang lurus itu sehingga membentuk
sudut yang tepat dengan kaki Anda.
Rasakan ketegangan kerena tetap
mempertahankan melurusnya
tulang punggung pada posisi ini. c . 2
c . 3
Lenganlengan harus mengikuti
tubuh bagian atas dan ikut terayun
maju dan mundur. Jangan naikkan
tubuh bagian atas. Ayunan ini akan
mampu menaikkan tulang punggung
hanya sejauh sudut membengkoknya
yang tepat dari ayunan itu bermula. c . 4
Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
f. Posisi berdiri masih sama,
tangan kanan lurus ke atas di f.
samping kepala dan tangan
kiri menekan kepala kearah
kiri, tahan sampai 8 hitungan.
Ganti tangan kiri lurus dan
tangan kanan menekan kepala
ke arah kanan dengan
hitungan yang sama.
g. Posisi berdiri masih sama,
langkahkan kaki kanan ke
belakang, lutut kanan ditekuk g.
serong kanan, kaki kiri
bertumpu pada tumit, badan
condong ke depan, kedua
telapak tangan menempel di
atas kedua paha dan ayunkan
ke bawah sampai 8 hitungan.
Ganti dengan kaki kiri ke
belakang dengan hitungan
yang sama.
h.
h. Posisi berdiri masih sama,
tangan di samping badan, mulai
tangan diangkat lurus ke atas
kepala sambil menghirup napas
dalam 4 hitungan dan
menurunkan tangan sambil
mengembuskan napas dalam 4
hitungan. Lakukan gerakan ini
4 kali dan gerakan yang
terakhir dibarengi dengan
menutup kaki. Sumber: Kemendikbud
Seni Budaya 99
Materi dan Aktivitas Pembelajaran II
3. Pernapasan
Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen ke dalam tubuh serta mengembuskan udara yang
banyak mengandung karbon dioksida. Proses menghirup udara ini disebut
inspirasi dan proses mengembuskan udara ini disebut ekspirasi. Fungsi
dari dari pernapasan ini secara fisiologi adalah mengambil oksigen yang
kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk pembakaran serta
mengeluarkan karbondioksida yang terjadi dari sisa pembakaran,
kemudian dibawa oleh darah ke paruparu untuk dibuang. Di dalam
pementasan teater, pernapasan ini berhubungan dengan produksi suara.
4. Diksi
5. Intonasi
Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan
nada dalam melafalkan katakata, sehingga tidak datar atau tidak
monoton. Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi
6. Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana
mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang
kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara
yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal
meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), dan bunyi suara oral (di
rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langitlangit lembut di rongga
mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara
lewat menuju rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan
bunyi. Bunyi nasal meliputi huruf m, n, ny, dan ng. Bunyi suara oral dibagi
menjadi dua, yaitu bunyi suara vokal dan bunyi suara konsonan. Bunyi
vokal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka,
misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi dua huruf hidup, misalnya au,
ia, ai, ua, dan lainlain). Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran napas
dirintangi atau tertahan di mulut.
Bunyi konsonan dipengaruhi oleh posisi di mana aliran udara
dirintangi dan berapa besar rintangannya, misalnya gutural yaitu bagian
belakang lidah menyentuh bagian belakang mulut akan menghasilkan
bunyi kebisingan yang nonverbal. Palatal belakang yaitu bagian belakang
lidah diangkat dan bersentuhan dengan langitlangit lembut akan
menghasilkan huruf seperti g. Palatal tengah yaitu bagian tengah lidah
diangkat dan bersentuhan dengan langitlangit keras akan menghasilkan
bunyi k. Dental yaitu lidah digunakan bersama dengan bagian gusi
belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi t. Labial, yaitu bibir
bagian bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf
f atau bibir dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi huruf b.
Latihan Olah Suara
Persiapan Latihan Olah Suara a.
Pernapasan Dada
Ciri dari pernapasan dada adalah pada waktu kita menghirup
udara, maka rangka dada terbesar bergerak membesar akibat dari
Seni Budaya 103
3). Gerakkan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara
bergantian.
4). Gerakkan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah
jarum jam dan ke arah sebaliknya.
Seni Budaya 105
1). Ucapkan lo...la...le...la...lo... lo...la...le...la...lo... lo...la...le...
la...lo... lakukan latihan ini dengan santai, semakin lama
semakin keras tetapi tenggorokan jangan tegang.
2). Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la...la...la...
la...laf... – la...la...la...la...los... – la...la...la...la...lof...
Latihan Teknik Olah Suara a.
Berbisik
Dalam latihan ini, yang diutamakan adalah kontraksi otototot
bibir, wajah, dan rahang.
1). Lafalkan huruf vokal (a...i...u...e...o...) tanpa mengeluarkan
suara.
2). Lafalkan huruf c... d... l... n... r... s... t... tanpa mengeluarkan
suara. Latihan ini juga berfuungsi untuk melenturkan lidah.
3). Lafalkan huruf konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara.
4). Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan
suara. Latihan ini diutamakan pengejaan tiap suku kata,
baik dalam kata maupun dalam kalimat.
Bergumam
1). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam,
fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran
pada rongga dada pada waktu kita bergumam.
2). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam,
fokus gumaman ini pada batang tenggorokan atau trakea.
Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu kita
bergumam.
3). Tarik napas, tahan, dan embuskan dengan cara bergumam,
fokus gumaman ini pada rongga hidung atau nasal. Rasakan
getaran pada rongga hidung pada waktu kita bergumam,
biasanya ujung hidung kita akan terasa gatal.
106 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bersenandung
1). Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung.
Lakukan latihan ini mulai dari nada rendah sampai nada
yang tinggi. Misalnya, dengan suku kata NA
disenandungkan sesuai dengan tangga nada (do, re, mi, fa,
sol, la, si, do). Lakukan 8 kali pengulangan.
2). Tarik napas, tahan, dan embuskan sambil bersenandung
dengan tidak sesuai tangga nada.
Latihan Artikulasi
Latihan bunyi suara Nasal
Latihan membedakan huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g.
Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara
mengombinasikan.
Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan hurufhuruf
tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba
atau ta dengan da, ki dengan gi dan seterusnya.
Cari katakata yang lainnya, yang mengandung huruf P, B, T,
D, K, dan G.
Intonasi
Jeda (pemenggalan kalimat)
1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: berapa
lama saya harus menunggu.
2). Ucapkan kalimat tersebut, tetapi gunakan jeda di antara
kata lama dan saya.
3). Susunlah kalimat pendek lainnya dan gunakan sebagai
latihan jeda.
Tempo (cepat dan lambatnya ucapan)
1). Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya: Siapa
bilang itu tidak bisa.......... dilakukan.
2). Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata
dilakukan, ucapkan dengan cara dieja per suku kata.
3). Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan
kata yang akan dieja.
Materi dan Aktivitas Pembelajaran III
Proses Pembelajaran III
Konsentrasi
Pengertian konsentrasi secara harfiah berarti memusatkan pikiran
pada sesuatu, sehingga dalam konsentrasi, ada sesuatu yang menjadi
pusat perhatian. Makin menarik pusat perhatian tersebut, makin
sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran
adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan kita mainkan.
Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian ataupun yang
mempengaruhi konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang
dimainkan, cenderung dapat merusak proses pemeranan. Maka
konsentrasi menjadi sesuatu sangat perlu untuk pemeran.
Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol
mental maupun fisik di atas panggung. Ada korelasi yang sangat dekat
antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol
tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi
perilakunya. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah
8. Imajinasi
ingatan Emosi
Emosi secara umum memiliki arti proses fisik dan psikis yang kompleks
yang bisa muncul secara tibatiba dan spontan atau di luar kesadaran.
Kemunculan emosi ini akan menimbulkan respon pada kejiwaan, baik respon
positif maupun respon negatif serta mempengaruhi ekspresi kita. Emosi sering
dikaitkan dengan perasaan, persepsi, atau kepercayaan terhadap objekobjek,
baik itu kenyataan maupun hasil imajinasi.
No PERNYATAAN YATIDAK
Saya berusaha belajar dan berlatih dengan
sungguhsungguh untuk dapat menguasai dasar
pemeranan teater modern.
Saya mengikuti pembelajaran dan pelatihan
dengan penuh perhatian sehingga dapat menguasai
dasar pemeranan teater modern.
Saya melakukan latihan dengan tepat waktu
sesuai dengan materi pelatihan.
Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan dasar
pemeranan teater modern.
Saya bekerja sama dalam kelompok dalam
pelatihan dasar pemeranan teater modern.
Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam
pelatihan dasar pemeranan teater modern.
Saya menghargai temanteman dalam
melaksanakan latihan dasar pemeranan teater
modern.
Nama Orang Tua Nama Siswa
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pengetahuan
Apa yang kamu ketahui dengan olah tubuh?
Terdiri dari berapa tahap ketika melakukan olah tubuh?
Mengapa harus melakukan olah tubuh?
Apa yang kamu ketahui dengan olah vokal?
Bagaimana melakukan latihan olah vokal?
Mengapa harus melakukan olah vokal?
Apa yang kamu ketahui dengan olah rasa?
Bagaimana melakukan olah rasa?
Mengapa harus melakukan olah rasa?
Keterampilan
Coba peragakan olah tubuh inti pada ayunan bandul tubuh atas.
Coba peragakan pernapasan diagframa.
Coba peragakan latihan imajinasi tanpa stimulus.
Rubrik Guru
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi
yang dikembangkan pada Bab VII, guru dapat membuat rubrik seperti
tertera berikut ini.
Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
1. yang konsisten ditunjukkan peserta
kelompok.
didik.
2. Kesediaan melakukan tugas Skor 2 jika 2 indikator kosisten
sesuai kesepakatan. ditunjukkan peserta didik.
Bersedia membantu orang Skor 3 jika 3 indikator kosisten
3. lain dalam satu kelompok
ditunjukkan peserta didik.
yang mengalami kesulitan.
4. Rela berkorban untuk teman Skor 4 jika 4 indikator konsisten
lain. ditunjukkan peserta didik.
Kreativitas
1. Dapat menyatakan pendapat dengan jelas Skor 1 jika 1 sampai
(ideational fluency). 2 indikator muncul.
2. Dapat menemukan ide baru yang belum Skor 2 jika 3 sampai
dijelaskan guru (originality). 4 indikator muncul.
3. Senang terhadap materi pelajaran dan Skor 3 jika 4 sampai
berusaha mempelajarinya (enjoyment). 5 indikator muncul.
4. Mencoba berulangulang untuk menemukan Skor 4 jika 6 sampai
ide yang terbaik (cyclical procedure). 7 indikator muncul.
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian.
Skor 1 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater sesuai
artinya saja.
Skor 2 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan
tepat dan tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan
tepat beserta penjelasannya sebagai metode pelatihan dasar
pemeranan dan tidak disertai penggunaan olah tubuh pada
bidang yang lain.
Skor 4 Jika jawaban tentang olah tubuh di bidang teater dengan
tepat beserta penjelasannya sebagai metode pelatihan dasar
pemeran dan disertai dengan penggunaan olah tubuh pada
bidang psikologi dan pendidikan atau bidang lain.
Keterampilan
Rubrik Olah Tubuh
Persiapan
20%
1. Berdoa 10
2. Mengukur denyut nadi 10
Pelaksanaan
70% 1. Gerak pemanasan 20
2. Gerak inti 30
3. Gerak pendinginan 20
Waktu
10% 1. Sesuai alokasi 10
Skor Total
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal, yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggun
akan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) serta
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni Teater berdurasi pendek sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerja sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam
berapresiasi dan berkreasi seni.
3.3 Memahami perancangan pementasan drama musikal dan atau
operet sesuai konsep, teknik, dan prosedur.
Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari sesuai dengan Bab VIII tentang Perancangan
Pementasan. Guru juga dapat menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga
peserta didik mengetahui kompetensi apa yang akan dicapai dan dikuasai.
Berdasarkan alur pembelajaran yang ada, maka guru juga dapat
menginformasikan kepada peserta didik tentang jadwal pertemuan dan
pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
Materi Perancangan Pementasan terdiri atas lima subbab
pembelajaran dan dapat diajarkan dalam beberapa kali pertemuan.
Pertemuan itu membahas masalah pengetahuan manajemen
pertunjukan teater berdurasi pendek dan keterampilan manajemen
pertunjukan teater berdurasi pendek sebagai dasar pementasan, serta
merancang pembagian tugas sesuai dengan manajemen pertunjukan
teater berdurasi pendek. Perancangan Pementasan terdiri atas konsep
manajemen, pengetahuan manajemen produksi dan manajemen artistik,
keterampilan praktik manajemen produksi dan manajemen artistik,
serta pelatihan peran dan racangan tata artistik.
Tujuan dari pembelajaran Rancangan Pementasan ini adalah:
Mendeskripsikan dasar manajemen seni pertunjukan.
Mengidentifikasikan pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam produksi
seni pertunjukan.
Mengeksplorasi berbagai pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam
produksi seni pertunjukan.
Mengasosiasikan pekerjaan dan aktivitas yang ada dalam produksi seni
pertunjukan dalam kehidupan sosial budaya di masyarakat.
Mengomunikasikan jaringan kerja sama dalam suatu produksi seni
pertunjukan secara sederhana dengan bahasa lisan, bahasa tulis
maupun praktik kerja produksi seni pertunjukan.
Mengidentifikasikan pelatihan pemeranan dan melakukan latihan
pemeranan sebagai persiapan pementasan.
Mengidentifikasi perancangan tata artistik dan melaksanakan
perancangan tata artistik.
Merancang tata artistik sebagai persiapan pementasan.
Mempresentasikan hasil kerja dalam produksi seni pertunjukan.
Proses Pembelajaran
Materi dan Aktivitas Pembelajaran I
Mencari informasi tentang manajemen seni pertunjukan.
Mendiskusikan tentang manajemen seni pertunjukan.
Manajemen
e). Berkoordinasi dengan house manager dan bendahara
produksi.
Seksi Gedung
a). Bertanggung jawab pada penyediaan dan perawatan
gedung untuk latihan.
b). Menyediakan gedung untuk konferensi pers.
Seni Budaya 131
Stage manager
Mengkoordinasi seluruh bagian yang ada di panggung.
Mengatur urutan pementasan berdasarkan arahan
pimpinan artistik.
Merumuskan dan menetapkan secara detail tata urutan
pelaksanaan pementasan, terutama pada konsep
penampilan dan pengisi acara.
Menyusun secara detail peserta yang terlibat dalam
pementasan dan peralatan yang dibutuhkan pada
pementasan.
Berkoordinasi dengan pimpinan artistik tentang
pelaksanaan kerja.
Penata panggung
Merancang tata panggung yang diperlukan dalam
pementasan karya.
Menyusun kebutuhan peralatan dan properti yang
digunakan pada pementasan karya.
Melaksanakan penataan panggung sesuai dengan
rancangan dan persetujuan pimpinan artistik.
Dalam melaksanakan kerja tata panggung, penata
panggung dibantu oleh beberapa kru tata panggung.
Berkoordinasi dengan pimpinan artistik bila mengalami
kendala kerja.
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik.
Penata kostum atau busana
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan
perancangan penataan kostum atau busana.
Merancang tata kostum atau busana pemeran sesuai
dengan hasil analisis naskah lakon.
Konsultasi dengan sutradara tentang hasil rancangan
tata kostum atau busana pemeran.
Seni Budaya 133
Menyiapkan dan menata kostum atau busana pemeran
sesuai dengan hasil rancangan yang telah dibuat dan
dibantu oleh kru tata rias.
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik tentang
hasil kerja penataan kostum atau busana.
Penata rias
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan
perancangan penataan rias.
Merancang tata rias pemeran sesuai dengan hasil
analisis naskah lakon.
Konsultasi dengan sutradara tentang hasil rancangan
tata rias pemeran.
Mendata kebutuhan alat dan bahan tata rias yang akan
digunakan.
Menyiapkan alat dan bahan tata rias.
Merias pemeran sesuai dengan hasil rancangan yang
telah dibuat dan dibantu oleh kru tata rias.
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik tentang
hasil kerja penataan rias.
Penata cahaya
Merancang tata cahaya sesuai dengan hasil analisis
naskah lakon.
Mendata kebutuhan sumber cahaya sebagai
pelaksanaan penataan cahaya.
Bertanggung jawab pada gelap terangnya penataan
cahaya.
Konsultasi dengan pimpinan artistik tentang penataan
cahaya pada panggung.
Konsultasi dengan sutradara tentang bloking dan
penataan pemain.
Dalam melaksanakan tata cahaya, penata cahaya
dibantu oleh kru atau asisten dalam menata cahaya.
134 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Membuat laporan kerja tentang penataan cahaya
setelah pelaksanaan pementasan.
Penata bunyi dan suara
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan penataan
bunyi dan suara.
Merancang tata bunyi dan suara sesuai hasil analisis
naskah lakon.
Konsultasi dengan sutradara atau konseptor tentang
penataan bunyi dan suara.
Menyiapkan alat tata bunyi dan suara menjelang
pementasan.
Melaksanakan penataan bunyi dan suara pada waktu
pementasan dengan berpedoman pada kualitas bunyi
dan suara tersebut terdengar jelas, wajar, indah, dan
menarik serta memenuhi standar level minimal dan
terhindar dari noise, distorsi, dan balance.
Dalam melaksanakan tata bunyi dan suara, penata
dibantu oleh kru atau asisten.
Membuat laporan kerja pada pimpinan artistik dan
sutradara setelah melaksanakan penataan bunyi
dan suara.
Penata musik dan sound
Menganalisis naskah lakon sebagai persiapan penataan
musik dan sound.
Merancang musik dan sound sesuai hasil analisis
naskah lakon.
Konsultasi dengan sutradara atau konseptor tentang
penataan musik dan sound.
Menyiapkan alat musik dan sound menjelang
pementasan.
Melaksanakan penataan sound dan musik pada waktu
pementasan.
Dalam melaksanakan tata sound dan musik, penata
dibantu oleh kru atau asisten.
Seni Budaya 135
Materi dan Aktivitas Pembelajaran II
Carilah informasi tentang latihan teknik pemeranan.
Diskusikan dengan temantemanmu tentang latihan teknik pemeranan.
Cobalah latihan teknik pemeranan itu dengan temantemanmu.
Komunikasikan latihan teknik pemeranan kepada guru pembimbing
dan temantemanmu.
Cobalah keluar panggung tersebut dengan tergesagesa, kemudian
kembali lagi masuk panggung dengan rasa yang bahagia.
A. Pelatihan Pemeran
1. Latihan Teknik Muncul
Teknik muncul (the technique of entrance) menurut Rendra dalam buku
Tentang Bermain Drama (1985, hlm.12), adalah suatu teknik seorang
pemeran dalam memainkan peran untuk pertama kali memasuki sebuah
pentas lakon. Pemunculan pemeran ini bisa diawal pementasan, pada suatu
babak lakon, atau pada adengan lakon. Pemunculan pemeran ini harus
memberikan gambaran secara keseluruhan terhadap peran yang
dimainkan. Gambaran itu bisa berupa suasana batin, tingkat emosi,
tingkat intelektual, maupun segi fisik dari peran yang dibawakan.
Gambaran inilah yang akan mempengaruhi kesan, penilaian, dan
identifikasi penonton terhadap peran. Tanpa penggambaran peran yang
jelas, penonton akan kesulitan untuk mengidentifikasi peran tersebut.
Latihan teknik muncul ini dilakukan dengan cara:
Cobalah muncul dari sisi panggung atau tempat yang digunakan
sebagai panggung dengan tergesagesa. Rasakan ketergesagesaan
tersebut, kemudian mintalah evaluasi dari temantemanmu atau
guru pembimbingmu, apakah kamu sudah terlihat tergesagesa.
Lakukan latihan ini berulangulang sampai kamu bisa merasakan
rasa tergesagesa tersebut.
Coba ulangi lagi muncul dengan tergesagesa, kemudian berhenti dan
lihatlah di sekeliling ruang panggung tersebut yang diteruskan
dengan mencari sesuatu di panggung tersebut.
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 1.c Gambar 1.d
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 1.e Gambar 1.f
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 1.g Gambar 1.h
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 3.c
Sumber: Kemendikbud
Latihan teknik timming ini bertujuan untuk melatih teknik ketepatan
waktu antara aksi tubuh dan aksi ucapan atau ketepatan antara gerak
tubuh dengan dialog yang diucapkan. Teknik timming bisa dilakukan
dengan tiga cara, yaitu gerakan dilakukan sebelum katakata
diucapkan, gerakan dilakukan bersamaan katakata diucapkan,
gerakkan dilakukan sesudah katakata diucapkan.
Lakukan latihan ini secara berkelompok dan gunakan naskah cerita
yang sudah kamu susun.
Bacalah satu dialog sampai habis, kemudian pindah tempat menuju
teman dialogmu.
Bacalah satu dialog sampai habis, kemudian pindah tempat menjauhi
teman dialogmu.
Bacalah satu dialog sambil pindah tempat menuju teman dialogmu.
Bacalah satu dialog sambil pindah menjauh dari teman dialogmu.
Bergeraklah menuju temanmu, kemudian bacalah satu dialog sampai
habis.
Bergeraklah menjauhi temanmu, kemudian bacalah satu dialog sampai
habis.
Lakukan latihan ini berulangulang sampai merasa tepat dan tandailah
dialogdialog tersebut, apakah harus dilakukan dialog dulu terus
bergerak atau bergerak dulu terus dialog atau bersamaan,
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 5.c Gambar 5.d
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
dialog sambil bergerak.
6. Latihan Teknik Improvisasi
Latihan teknik improvisasi ini merupakan latihan teknik dasar
permainan tanpa ada persiapan atau bersifat spontan. Teknik ini berguna
untuk mengasah kepekaan seorang pemeran untuk mengatasi suatu
masalah yang timbul pada saat pementasan. Dengan latihan improvisasi,
seorang calon pemeran juga terasah daya cipta dan daya khayalnya.
Lakukan latihan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang
menggembirakan, misalnya kamu mengabarkan bahwa kamu punya
sepeda baru yang sangat canggih.
Lakukan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang
menyedihkan, misalnya kamu bercerita tentang hewan
peliharaanmu yang mati.
Lakukan improvisasi dengan temanmu dengan cerita yang
menyedihkan, tetapi temanmu menanggapinya dengan cerita yang
mengembirakan.
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar 6.c
Sumber: Kemendikbud
TEKNIK PEMERANAN
Seorang pemeran yang bermain di teater menggunakan seperangkat
alat dan teknik agar bisa memainkan karakter peran yang akan
dimainkan. Alat dan teknik tersebut berfungsi agar ekspresi pemeran
akan muncul dan bisa menghidupkan karakter peran. Dalam rangka
usaha untuk menghidupkan ekspresi itu maka pemeran akan berusaha
untuk menciptakan cara yang beragam agar dapat memenuhi tuntutan
teknis pemeranan. Latihanlatihan yang dilakukan bisa berupa latihan
nonteknis dan latihan yang bersifat teknis. Latihan nonteknis adalah
latihan penguasaan tubuh (latihan olah tubuh dan latihan olah vokal)
dan jiwa pemeran itu sendiri seperti relaksasi, konsentrasi, kepekaan,
kreatifitas yang terpusat pada pikirannya. Sedangkan latihan yang
bersifat teknis adalah latihan yang terfokus pada latihan penguasaan
peran yang akan dimainkan.
Latihan teknik ini penting dilakukan oleh pemeran karena dalam
menjalankan tugasnya, ia harus terampil menggunakan segala aspek
yang diperlukan saat memainkan peran. Semakin terampil ia
memainkan peran, maka penonton semakin mengerti dan mau
menerima permainan itu. Latihan teknik ini harus dipelajari dan
dikuasai, tetapi ketika teknikteknik ini sudah terkuasai maka harus
lebur menjadi milik pribadi pemeran. Teknikteknik itu harus
menjadi sesuatu yang spontan ketika digunakan.
Carilah informasi tentang tata teknik pentas atau tata artistik teater.
Diskusikan dengan temantemanmu tentang tata teknik pentas atau tata
artistik teater sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan.
Pahamilah apa saja yang termasuk tata teknik pentas atau tata artistik
teater.
Cobalah rancang atau menggambar tata teknik pentas atau tata artistik
teater dengan temantemanmu sesuai dengan naskah cerita yang
telah kamu susun.
Komunikasikan rancangan itu kepada guru pembimbing dan teman
A. Merancang Tata Panggung
Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.
Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan.
Identifikasikan ada berapa macam tempat yang ada dalam naskah
lakon tersebut.
Identifikasikan properti yang ada dalam naskah lakon yang kamu
pilih.
Buatlah gambar sketsa sesuai dengan keterangan yang ada dalam
naskah lakon yang telah kamu pilih.
Buatlah gambar rancangan tata panggung dan propertinya serta
berikan ukuran.
Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsipprinsip menata
panggung.
Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata panggung yang
akan diwujudkan.
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
Gambar a.7 Gambar a.8
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
TATA PANGGUNG
Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan
latar belakang (background) tempat memainkan lakon. Tata pentas
dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas
pentas dan semua elemenelemen visual atau yang terlihat oleh mata
yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam
pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar
belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan
mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa
tata pentas adalah semua latar belakang dan bendabenda yang ada
di panggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Prinsipprinsip dalam menata pentas adalah:
Dapat memberi ruang kepada geraklaku.
Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
Dapat memberi pandangan yang menarik.
Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton.
Merupakan rancangan yang sederhana.
temanmu.
Merancang Tata Busana
Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.
Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan.
Identifikasikan ada berapa macam busana yang ada dalam naskah
lakon tersebut.
Buatlah gambar sketsa busana sesuai dengan keterangan yang ada
dalam naskah lakon tersebut.
Buatlah gambar rancangan tata busana dan aksesorinya serta
berikan ukuran.
Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsipprinsip fungsi
tata busana dalam pementasan.
Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata busana yang
akan diwujudkan.
Gambar b.4
Sumber: Kemendikbud
Gambar b.5
Sumber: Kemendikbud
Merancang Tata Rias
Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.
Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan tersebut.
Identifikasikan ada berapa macam karakter dan riasan yang ada
dalam naskah lakon tersebut.
Buatlah gambar sketsa tata rias sesuai dengan keterangan yang ada
dalam naskah lakon tersebut.
Buatlah gambar rancangan tata rias sesuai dengan karakter yang
ada dalam naskah lakon tersebut.
Gambar rancanganmu harus mengacu pada prinsipprinsip
kegunaan tata rias dalam pementasan.
Warnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata rias yang akan
diwujudkan.
Sumber: Kemendikbud
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
TATA RIAS
Tata rias dalam pembahasan ini adalah tata rias pentas, jadi segala
sesuatu harus ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung
pemeran dalam sebuah pementasan lakon. Tata rias yaitu bagaimana
cara menggunakan bahanbahan kosmetik untuk mewujudkan wajah
atau gambaran peran yang akan dimainkan. Sebagai contoh, seorang
pemeran dalam kehidupan seharihari mungkin dikenal sebagai seorang
pelajar, tetapi di panggung dia akan menjadi manusia lain, menjadi
seorang pemeran yang digariskan oleh seorang penulis lakon.
Tugas tata rias yaitu membantu memberikan dandanan atau
perubahanperubahan pada para pemain sehingga terbentuk dunia
pentas dengan suasana yang kena dan wajar. Tugas ini dapat
merupakan fungsi pokok, dapat pula sebagai fungsi bantuan. Sebagai
fungsi pokok, misalnya tata rias ini mengubah seorang gadis belia
menjadi nenek tua atau seorang wanita memainkan peranan sebagai
seorang lakilaki atau sebaliknya. Sebagai fungsi bantuan, misalnya
seorang gadis muda harus memainkan peranan sebagai gadis muda,
tetapi masih harus memerlukan sedikit riasan muka atau rambut
dan halhal kecil lainnya. Kegunaan tata rias:
Merias tubuh berarti mengubah hal yang alami menjadi hal yang
berguna artinya dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat.
Bedanya dengan rias cantik adalah kalau rias cantik mengubah hal
yang jelek menjadi cantik sedangkan rias untuk teater adalah
mengubah hal yang alami menjadi hal yang dikehendaki.
Mengatasi efek tata lampu yang kuat.
Membuat wajah dan badan sesuai dengan peranan yang dimainkan
atau dikehendaki.
Sumber: Kemendikbud Sumber: Kemendikbud
TATA CAHAYA
Tata cahaya, yaitu pengaturan sinar atau cahaya lampu untuk
menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek
artistik. Tata cahaya sebelum menggunakan lampulampu listrik
yang ada sekarang ini, maka pertunjukan masih memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber penerangannya. Setelah manusia mengenal
api sebagai sumber pemanas dan penerang, maka manusia
memanfaatkan api sebagai alat penerang pementasan.
Mulamula, manusia memakai api unggun sebagai alat penerangan
dan sekaligus sebagai alat pemanas, kemudian setelah ditemukan
minyak, maka alat penerang berkembang menjadi obor, blencong,
cempor, dan lain sebagainya. Keterbatasan intensitas penerangan dari
api, justru memberikan pengaruh yang indah terhadap geraklaku
pemeran bahkan mampu menimbulkan efek magis dan mungkin sulit
didapat pada teater yang tidak menggunakan cahaya seperti itu.
Goyanggoyang lidah api ditiup angin menimbulkan efek gelapterang
yang mengundang suasana yang artistik.
Merancang Tata Bunyi
Pilihlah naskah lakon yang akan dipentaskan.
Pelajari naskah lakon yang akan dipentaskan tersebut.
Identifikasikan ada berapa macam jenis bunyi dan kebutuhan bunyi
serta suasana yang ada dalam naskah lakon tersebut.
Buatlah daftar kebutuhan bunyi yang ada dalam naskah lakon
tersebut, termasuk bunyi suasana dan bunyi efek.
Daftar kebutuhan bunyi harus mengacu pada prinsipprinsip
terciptanya suasana dan membangun imajinasi penonton dalam
pementasan.
TATA BUNYI
Tata bunyi bisa diartikan sebagai cara untuk mengatur musik, efek
bunyi maupun berbagai bunyibunyian yang mendukung terciptanya
suasana sehingga muncul nuansa emosional yang tepat. Tata bunyi juga
diharapkan membantu imajinasi penonton untuk lebih bisa
membayangkan dan merasakan suasana kejadian dalam lakon.
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjugan ke rumah,
atau media sosial lainnya.Guru juga dapat melakukan interaksi melalui
lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh orang tua
murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan baik
mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pengetahuan
Apa yang kamu tahu tentang manajemen produksi seni teater
modern?
Mengapa harus menerapkan manajemen produksi ketika akan
merancang sebuah pementasan teater modern?
Apa fungsi manajemen produksi pada sebuah rencana pementasan
teater modern?
Apa tugas dan tanggung jawab seorang calon pemeran dalam
manajemen produksi teater modern?
Apa yang kamu ketahui tentang latihan teknik pemeranan?
Mengapa seorang calon pemeran harus melakukan latihan teknik
pemeranan?
Bagaimana caranya merancang tata panggung?
Bagaimana cara merancang tata musik dan sound atau suara?
Keterampilan
Rubrik Guru
1. Berinisiatif dalam Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
bertindak
2. Mampu menggunakan Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
kesempatan
4. Bertindak dengan penuh Skor 4 jika terpenuhi semua
tanggung jawab indikator
b. Kerja sama
1. Terlibat aktif dalam bekerja Skor 1 jika 1 atau tidak ada
kelompok indikator yang konsisten
ditunjukkan peserta didik
2. Mengemukakan perasaan Skor 2 jika 2 indikator kosisten
terhadap sesuatu apa adanya ditunjukkan peserta didik
3. Melaporkan data atau informasi Skor 3 jika 3 indikator kosisten
apa adanya ditunjukkan peserta didik
4. Mengakui kesalahan atau Skor 4 jika 4 indikator
kekurangan yang dimiliki konsisten ditunjukkan peserta
didik
Tes Tulis Uraian
Apa yang Anda ketahui tentang manajemen?
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian
Skor 1 jika jawaban tentang manajemen di bidang teater sesuai
artinya saja.
Skor 2 jika jawaban tentang manajemen di bidang teater tepat
tetapi tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 jika jawaban tentang manajemen di bidang teater tepat
beserta penjelasannya sebagai metode kerja agar semua tim
kerja dapat bekerja secara efisien dan mendapatkan hasil
yang maksimal.
Skor 4 jika jawaban tentang manajemen di bidang teater tepat
beserta penjelasannya sebagai metode kerja agar semua tim
kerja dapat bekerja secara efisien dan mendapatkan hasil
yang maksimal beserta penjelasan ketika diaplikasikan pada
bidang lain.
7. Mengomunikasikan 20
rancangan
10% Waktu
8. Sesuai alokasi 10
Total Skor
G. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal, yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Pengayaan Pembelajaran III
A. Tata Pentas atau Tata Panggung
Panggung Kereta
Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan
digunakan untuk mempertunjukkan karyakarya teater dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di
atas kereta. Perkembangan sekarang, panggung tidak dibuat di atas
kereta tetapi dibuat di atas mobil trailer yang diperlengkapi menurut
kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan ke
butuhan pentas. Jadi, kelompok kesenian dapat mementaskan karya
nya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung
pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk me
markir kereta dan penonton bebas untuk menonton.
2. Pokokpokok Persyaratan Set Panggung/Pentas
Set panggung atau pentas (scenery), yaitu penampilan visual ling
kungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu,
dalam merancang pentas harus memperhatikan aspekaspek tempat
geraklaku, memperkuat geraklaku dan mendandani atau
memperindah geraklaku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang
pentas hendaklah merencanakan setnya sedemikian rupa sehingga:
Dapat memberi ruang kepada geraklaku.
Dapat memberi pernyataan suasana lakon.
Accessories, yaitu pakaian yang melengkapi bagianba gian
busana yang bukan
pakaian dasar atau
yang belum termasuk
dalam busana dasar,
busana tubuh, busana
kaki dan busana
kepala. Pakaian ini
ditambahkan demi
efek dekoratif, demi
karakter atau tujuan
tujuan lain. Misalnya,
kaos tangan, per
Sumber: A Phaidon Theatre Manual, Costume and
hiasan, dompet, ikat
Make-Up. New York : Phaidon Press Inc. 2001.
pinggang, kipas, dan
Gambar 8.9 Contoh gambar aksesoris dan
sebagainya. properƟ
Selain accessories ada
juga yang disebut
dengan properti yaitu benda atau pa kaian yang berguna untuk
membantu akting permainan. Perbedaan antara accessories dan
properties tidaklah begitu jelas, seringkali yang sedianya untuk
properties tetapi, kemudian berubah menjadi accessories begitu
164 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
juga sebaliknya. Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang
pemeran hanya untuk melengkapi efek kostum adalah
accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan untuk
membantu akting maka dompet tersebut menjadi properties.
Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila
adegan mulai, atau yang dibawa oleh pelaku lain, ini dipandang
sebagai properties, tetapi kalau mantel dan topi itu digunakan
oleh pelaku maka ini disebut sebagai kostum. Jadi, suatu
accessories, yang dikenakan oleh pemeran apabila tidak
digunakan untuk membantu akting permainan maka tetap
disebut sebagai accessories, tetapi kalau barang itu digunakan
untuk membantu permainan maka disebut dengan properti.
Begitu juga dengan busana kalau tidak digunakan untuk main
maka disebut sebagai properties, tetapi kalau digunakan pada
waktu permainan maka disebut sebagai kostum.
Tujuan dan Fungsi Tata Busana
Dalam pementasan, tidak perlu perlengkapan kostum yang mahal
tetapi yang diperlukan adalah efek dari kostum tersebut pada
pementasan. Tata busana mempunyai tujuan, yaitu:
Membantu penonton agar mendapatkan suatu ciri atas pribadi
peranan.
Membantu memperlihatkan adanya hubungan peranan yang satu
dengan peranan yang lain, misalnya sebuah seragam kesatuan.
Agar busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka
busana harus menunaikan beberapa fungsi tertentu, yaitu:
Membantu menghidupkan perwatakan pelaku, artinya sebelum dia
berdialog, busana yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia
sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya,
kepribadiannya. Bahkan tata busana dapat menunjukkan
hubungan psikologisnya dengan karakterkarakter lainnya.
Membantu menunjukkan individualisasi peranan, artinya warna
dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang
satu dengan peranan yang lain.
Membantu memberi fasilitas dan membantu gerak pelaku, artinya
pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya
tanpa terganggu oleh busananya. Busana tidak harus dapat
memberi bantuan kepada pelaku tetapi busana harus sanggup
menambah efek visual gerak, menambah indah dan
Seni Budaya 165
Rata dan halusnya base.
Base, yaitu bahan yang berguna untuk melindungi kulit dan
untuk memudahkan pelaksanaan dan penghapusan tata rias.
Kesamaan Foundation.
Foundation, yaitu bedak dasar yang memberikan dasar warna
kulit sesuai dengan warna kulit peran.
Penggunaan garisgaris yang layak.
Garisgaris ini berguna untuk memperjelas anatomi muka,
batasbatas bagian wajah (alis, mata, keriputkeriput).
Harmoni antara sinar dan bayanganbayangan.
Highlight dan shadow memberi efek bahwa manusia itu tiga
dimensional.
Bahanbahan Tata Rias
Base, yang termasuk ini adalah bedak dingin atau coldcream. Cara
memakainya dengan
mengambil dengan telun
juk, letakkan pada bagian
yang menonjol, gosok de
ngan cara memutar
sampai rata.
Foundationadaduamacam,
yaitu stick dan pasta. Cara Sumber: Kemendikbud
menggunakannya sama Gambar 4.b
dengan Base.
Lines, gunanya untuk memberi batas
anatomi muka. Macamnya ada
Eyebrow pencil (membentuk alis dan
memperindah mata), Eyelash
(membentuk bulu mata agar
melengkung), Lipstick, Highlight dan
Shadow (menciptakan efek tiga
dimensi pada muka), Eyeshadow
(membentuk dimensi pada mata).
Sumber: Kemendikbud
Gambar 4.c
168 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
d. Rouge, gunanya untuk meng
hidupkan pipi dekat mata, tulang
pipi, dagu, kelopak mata antara
hidung dan mata.
e. Cleansing, gunanya untuk mem
bersihkan segala tata rias dan juga
sebagai nutrient dan pengobatan Sumber: Kemendikbud
Gambar 4.d
pada kulit.
Macammacam Tata Rias
Rias jenis, yaitu rias yang dilakukan
untuk mengubah jenis seorang
pemeran, dari lakilaki menjadi
wanita atau sebaliknya.
Rias bangsa, yaitu rias yang berfungsi
untuk mengubah seorang pemeran
yang harus memainkan peranan
bangsa lain. Misalnya ,orang Sumber: Kemendikbud
Indonesia memerankan Gambar 5.a Contoh gambar
rias jenis pada pentas naskah
Prabu Maha Anu
tokoh berbangsa Afrika. Jadi, karya Robert Pinget terjemahan
Saini KM (koleksi penulis)
harus tahu ciriciri setiap bangsa
yang menjadi ciri khas.
c. Rias usia, yaitu rias yang berfungsi
untuk mengubah seorang pemeran
menjadi orang lain yang usianya
lebih tua dari usia pemeran yang
asli. Dalam rias rias ini perlu
megetahui tentang anaomi
manusia dan berbagai tingkat
umur, Ketuaan pada wajah
Sumber: Kemendikbud
biasanya ditandai dengan kerut
Gambar 5.b Contoh gambar
pada bibir, dahi dan sudut mata. rias bangsa Perancis abad XVIII
(koleksi Penulis)
d. Rias tokoh, yaitu rias yang berfungsi
untuk mengubah seorang pemeran
menjadi tokoh lain. Rias ini termasuk
rias yang agak sulit karena adanya
hubungan antara bentuk luar dan
watak seseorang. Misalnya, rias
tokoh untuk seorang pelacur atau perampok. Rias tokoh sama
dengan rias watak.
Seni Budaya 169
Rias temporal, yaitu rias yang berfungsi untuk membedabedakan
waktu. Misalnya rias seharihari akan berbeda dengan rias mau
ke pesta.
Rias aksen, yaitu rias yang berfungsi untuk mempertegas aksen
seorang pemeran yang mendekati peran yang akan dimainkan.
Misalnya, Pemuda Jawa akan memainkan peranan sebagai
pemuda Jawa.
Rias lokal, yaitu rias yang ditentukan oleh tempatnya. Misalnya,
rias seorang petani di sawah akan berbeda dengan petani tapi
sudah di rumah.
Tata Cahaya
Tata cahaya, yaitu pengaturan sinar atau cahaya lampu untuk
menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek
artistik. Tata cahaya sebelum menggunakan lampulampu listrik yang
ada sekarang ini, maka pertunjukan masih memanfaatkan sinar
matahari sebagai sumber penerangannya. Setelah manusia mengenal
api sebagai sumber pemanas dan penerang maka manusia
memanfaatkan api sebagai alat penerang pementasan.
Mulamula manusia memakai api unggun sebagai alat penerangan
dan sekaligus sebagai alat pemanas, kemudian setelah ditemukan
minyak maka alat penerang berkembang menjadi obor, blencong,
cempor, dan lain sebagainya. Keterbatasan intensitas penerangan dari
api, justru memberikan pengaruh yang indah terhadap geraklaku
pemeran bahkan mampu menimbulkan efek magis dan mungkin sulit
didapat pada teater yang tidak menggunakan cahaya seperti itu.
Goyanggoyang lidah api ditiup angin menimbulkan efek gelapterang
yang mengundang suasana yang artistik.
Lampu pentas terbagi menjadi tiga bagian besar, yaitu lampu strip,
lampu spot, dan lampu general. Lampu strip terbagi menjadi dua yaitu
lampu kaki (lampu yang diletakkan di batas depan bawah pentas yang
berguna untuk menghilangkan bayangbayang) dan lampu border (lam
pu yang diletakkan di atas pentas di belakang border dan fungsinya
sama dengan lampu kaki). Lampu spot, yaitu lampu yang mempunyai
sumber sinar dengan intensif memberikan sinar pada satu titik bidang
tertentu. Fungsinya untuk menonjolkan arena permainan dan sekaligus
membangun suasana permainan. Lampu general atau floodlight, yaitu
lampu yang mempunyai kekuatan sinar yang besar dan tanpa lensa.
Fungsinya untuk menerangi arena permainan.
Pengontrolan Sinar dan Warna
Pengontrolan sinar di pentas terbagi atas enam kategori, yaitu:
Pengontrolan atas hidup dan matinya lampu, di sini harus
diusahakan agar hidup matinya lampu tidak dilakukan secara
mendadak sebab kita menyesuaikan dengan kemampuan mata
kita untuk menyesuaikan diri.
Pengontrolan atas penyuraman cahaya lampu, di sini yang perlu
dipertimbangkan adalah membentuk suatu gambar atau
suasana yang alami.
172 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengontrolan atas arah sinar, di sini yang perlu diperhatikan
adalah arah datangnya sinar dan berapa sinar yang digunakan
untuk menyinari dan ini ada hubungannya dengan
pembentukan tiga dimensi suatu benda atau pemeran.
Pengontrolan atas besar sinar lampu spot. Pengontrolan ini berguna
untuk menentukan besar kecilnya daerah penyinaran. Semakin
lampu digerakkan ke muka, maka daerah penyinaran semakin
besar, begitu juga sebaliknya.
Pengontrolan atas bentuk sinar, ini berguna untuk membentuk
sinar di suatu daerah permainan, dan juga besar kecilnya
cahaya di daerah permainan.
Pengontrolan atas warna sinar, di sini yang perlu diperhatikan
adalah penggunaan warna sinar lampu dan warna benda yang
disinari. Misalnya, dekorasi yang seharusnya berwarna merah
tetapi karena ketidaktahuan penata cahaya, dekorasi itu
disinari sinar biru maka yang terjadi bukan dekorasi berwarna
merah yang ada, tetapi dekorasi berwarna agak kehitaman.
Halhal yang perlu diperhatikan dalam
pengontrolan warna sinar yaitu:
Bagaimana percampuran pigmen dengan
pigmen. Jika warna merah, kuning,
merah dan biru dicampur dengan
proporsi yang wajar akan menghasilkan
warna abuabu atau hitam. Sumber: Kemendikbud
Gambar f.2 Diagram warna
Bagaimana percampuran lam pu berwarna cahaya
dengan lampu berwarna. Jika warna
lampu pokok (merah, kuning, dan biru
violet) dicampur dengan intensitas
cahaya yang wajar akan menghasilkan
cahaya warna putih.
Bagaimana percampuran pig men
berwarna dengan lampu berwarna.
Misalnya, lampu merah disinarkan Sumber: Kemendikbud
pada permukaan benda yang hijau Gambar f.3 Contoh pencampuran
warna cahaya dengan warna pigmen
akan menghasilkan warna abuabu
atau hitam.
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni rupa modern sebagai bentuk rasa syukur
terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui
aktivitas berkesenian.
2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, santun terhadap
karya seni rupa dan pembuatnya.
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian
terhadap lingkungan dalam berkarya seni.
3.3 Memahami prosedur berkarya seni grafis dengan berbagai bahan
dan teknik.
4.3 Membuat karya seni grafis dengan berbagai bahan dan teknik.
Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian seni grafis.
Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai jenis karya seni
grafis.
Peserta didik mampu mengidentifikasikan beragam bahan dan
media berkarya seni grafis.
Peserta didik mampu mengklasifikasikan beragam teknik seni
grafis.
Peserta didik mampu membuat karya seni grafis dengan
menggunakan salah satu teknik dalam seni grafis untuk
dipamerkan secara kelompok.
Peta Konsep
Mendefinisikan
PengerƟan Seni
Grafis
MengidenƟfikasi
Jenis Karya Seni
Grafis
Seni Grafis
Mendefinisikan
Teknik-Teknik Seni
Grafis
PrakƟk Berkarya
Seni Grafis
Informasi untuk guru
Pada materi seni grafis guru mempersiapkan bahan pembelajaran
selain dari buku juga dari sumber lain berupa gambargambar,
rangkuman ataupun teoritis lain yang mendukung pada materi ini.
Dalam hal ini juga perlu disiapkan contoh/dokumen karya peserta didik
sebelumnya (kalau ada) sebagai motivasi.
Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi
pembelajaran yang akan diberikan, Guru juga menjelaskan tujuan
pembelajaran sehingga peserta didik mengetahui kompetensi apa yang
akan dicapai dan dikuasai. Guru berdasarkan alur pembelajaran dapat
menginformasikan kepada peserta didik alat, bahan, dan media yang
dibutuhkan sehingga dapat dipersiapkan secara baik dan benar.
Proses Pembelajaran I
Guru menjelaskan tentang pengertian seni grafis, didahului dengan
pengenalan seni grafis dalam kehidupan seharihari, Di sini, guru harus
punya contoh karya seni grafis yang hanya dari buku, tapi bisa dari
sumber lain.
Guru perlu menjabarkan tentang seni grafis dan desain grafis,
Sehingga ini di awal materi guru memberikan contohcontoh dari
perbedaan seni grafis dan desain grafis.
Perbedaannya
No Seni Grafis Desain Grafis
1 Pure art (seni murni) Apllied art (seni pakai)
2 Manual Dengan bantuan mesin
3 Orisinil ada batasan pengulangan Dapat diulang berkalikali,
karya sehingga dapat menghasilkan
4 Ada kebebasan dalam berkarya Dibuat berdasarkan pesanan
(produk konsumtif)
Dari uraian perbedaan antara seni grafis dan desain grafis, guru
lebih penekanan pada seni grafis (pure art).
Sumber: Almanak Seni Rupa
Gambar 1 seni grafis cetak tinggi
Pada proses ini guru mengajak sisiwa untuk melakukan kegiatan
sebagai berikut.
Peserta didik menyimak dan mengamati berbagai karya seni grafis dari
buku teks, gambar, atau dari literatur yang disediakan oleh guru.
Peserta didik bereksplorasi mengenai teknik dalam berkarya seni grafis.
Mengasosiasikan bahan dan alat dalam teknik berkarya seni grafis.
Mengomunikasikan hasil analisis dalam bentuk persentase atau
aprsesiasi di kelas.
Proses Pembelajaran III
Acuan proses pembelajaran II
Praktek berkarya seni grafis ( Pembelajaran Berbasis Proyek)
Dalam pelaksanaan praktek berkarya seni grafis, peserta didik
diberi kesempatan untuk mengembangkan segala kemampuan dan
kreatifitas dalam berkarya, guru sebagai motivator punya peranan
untuk menyalurkan kemampuan peserta didik, baik dari media
berkarya maupun dari ide dan gagasan yang akan dikembangkan
sesuai dengan potensi yang di lingkungan peserta didik berada.
Peran pendidik dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Proyek:
Peran Pendidik
Merencanakan dan mendesain pembelajaran praktik berkarya
seni.
Membuat strategi pembelajaran dalam hal ini jumlah jam, serta
target yang akan dicapai.
Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya dan
mengembangkan ide dan gagasan dalam berkarya seni grafis.
Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam berkarya
seni.
Jelaskan secara singkat tentang seni grafis.
Sebutkan 2 contoh hasil cetak tinggi yang digunakan seharihari.
Sebutkan 3 bahan cetak grafis.
Perhatikan gambar berikut dan kemudian tulis nama dan jelaskan
fungsinya masingmasing.
a.
b.
Keterampilan
Buatlah sebuah seni grafis cetak tinggi secara kelompok dengan
ketentuan:
Bahan yang dipakai adalah buahbuahan atau bijibijian.
2. Media yang dipakai kertas dan hasil akhir di jadikan sebuah
karya seni murni.
Buat Tema atau judul gambar.
Bentuklah buah atau bijibijian tadi sedemikian rupa.
Dan cetaklah dengan berbagai warna.
a. Tabel bobot nilai dalam uji konpetensi pengetahuan
dengan jelas. muncul
2 Dapat menemukan ide baru Skor 2 jika sampai 3 dan 4
yang belum dijelaskan. indikator muncul
Menyukai materi Skor 3 jika 4 sampai 5 indikator
3 pembelajaran patung, dan
muncul
berusaha mempelajarinya.
Mencoba berulangulang Skor 4 jika 6 sampai 7 indikator
4 untuk menemukan ide yang
muncul
terbaik.
Karya peserta didik meniru ide
2 bahan alat, teknik, dan media 3 = B
berkarya yang sudah ada.
Karya peserta tidak memenuhi
3 penilaian teknik, alat bahan, serta 2 = C
media berkarya seni.
F. Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan bagi peserta didik kelompok
cepat (nilai maksimal) agar potensinya berkembang optimal dengan
memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Ada beberapa kegiatan
yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam kaitannya
dengan pengayaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan pengayaan.
Membentuk kelompok tutor.
Mengembangkan latihan.
Kegiatan ini dapat dilakukan untuk pendalaman materi yang
menuntut banyak latihan.
Mengembangkan media dan sumber belajar.
Membuat sebuah karya.
Dalam materi seni lukis pembelajaran peserta didik diberikan teori
teori seperti di dalam buku siswa juga diberikan tagihantagihan
berupa praktek. Sehingga, di akhir pelajaran guru bisa mengadakan uji
kompetensi berupa latihan soal ataupun berupa uji keterampilan.
Untuk kompetensi pengetahuan peserta didik yang tidak memenuhi
nilai maksimal / mengalami kesulitan dalam memahami materi bisa
diberikan remedial, tetapi untuk uji keterampilan, tidak diberikan
remedial. Remedial diberikan dengan cara
Menguraikan kembali beberapa materi seni grafs, sambil berinteraksi
tanya jawab dengan peserta didik, sehingga guru mengetahui
bagaian subbab yang perlu dijelaskan kembali.
Dari uraian materi yang sudah dijelaskan, apakah peserta didik yang
remedial dengan materi yang sama atau dengan materi yang
berbeda.
Setelah memberikan uraian materi guru melakukan evaluasi kembali,
masih adakah peserta didik yang masih diremedial kembali, kalau
masih ada ulangi langkah pertama kembali.
Dalam memilih metode yang diterapkan dalam remedial
pembelajaran antara lain
Memanfaatkan latihan khusus, latihan khusus ini diberikan terutama
bagi peserta didik yang memiliki daya tangkap lemah atau di bawah
ratarata.
Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik,
dalam kegiatan belajar dalam proses belajar mengajar terkadang
ditemukan peserta didik yang dengan mudah memahami materi
pelajaran hanya melalui penjelasan guru secara lisan, ada yang
mudah memahami jika disertakan gambar atau alat bantu belajar
lainnya, ada pula yang baru dapat memahami materi pelajaran jika
diberi kesempatan untuk menerapkan konsep secara langsung.
Masingmasing kekuatan siswa dengan gaya belajarnya itu harus
dimengerti dan dipahami oleh guru agar lebih memudahkan pesera
didik dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
Memanfaatkan media belajar/alat peraga, dengan memahami berbagai
kekuatan peserta didik dan gaya belajarnya, guru harus
mengimbanginya dengan menggunakan dan memanfaatkan berbagai
media belajar/alat peraga dalam membahas materi pelajaran.
Untuk menunjang keberhasilan siswa dalam proses belajar maka perlu kerja
sama antar orang tua dan guru, sehingga harus ada komunikasi antara orang tua
siswa dan Guru. Interaksi antara guru dengan orang tua tidak mesti untuk peserta
didik yang bermasalah dengan sikap tingkah laku atau peserta didik yang
bermasalah, tetapi termasuk siswa yang punya kecakapan khusus sehingga peserta
didik yang punya keahlian atau kecakapan khusus ini tersalurkan bakat dan
hobinya. Interaksi dengan orang tua dapat dilakukan melalui komunikasi melalui
telepon, kunjungan ke rumah, dan surat menyurat atau melaui media komunikasi
sosial lainnya.Guru juga dapat melakukan interaksi melalui lembar kerja peserta
didik yang harus ditandatangani oleh orang tua murid baik untuk aspek
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
A. Menyablon dengan teknik sederhana (bahan
klise alami)
Bahan:
kertas gambar/HVS
cat air/tinta cetak
klise alami, misalnya sendok, kunci, daun,
pisau, dan lainlain
Peralatan:
pisau
semprotan
sikat gigi
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan keunikan
karya seni rupa modern sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan.
Tujuan pembelajaran pada materi pameran adalah:
Peserta didik mampu mendeksripsikan tujuan dari pameran seni rupa
di sekolah.
Peserta didik mampu mengklasifikasikan berbagai jenis pameran
menurut tempat pelaksanaan pameran.
Peserta didik mampu merencanakan sebuah kegiatan pameran seni
rupa secara berkelompok.
Peserta didik mampu merumuskan kepanitiaan pameran seni rupa dan
mendeskripsikan tugastugas masingmasing dalam kepanitiaan.
Peserta didik mampu melaksanakan sebuah kegiatan pameran seni
rupa secara kelompok atau sekolah.
PengerƟan,
Fungsi dan
Tujuan Pameran
Perencanaan
Pameran
Pameran
Kelas/Sekolah
Pelaksanaan
Pameran
Evaluasi Pameran
Informasi Guru
Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik tentang materi
pembelajaran akan dipelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran
sehingga peserta didik mengetahui kompetensi yang akan dicapai dan
dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran, guru juga dapat
menginformasikan kepada peserta didik tentang alur kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh peserta didik.
Materi pameran terdiri dari empat subbab pembelajaran dan ini
bisa diajarkan dalam 4 kali pertemuan, pertemuan pertama membahas
masalah pengertian fungsi dan tujuan pameran, pertemuan kedua dan
ketiga membahas masalah perencanaan pameran pembentukan
kelompok kerja serta beserta perangkat pamerannya, dan pertemuan ke
empat praktek pelaksanaan pameran, atau disesuaikan dengan
lingkungan masing.
Dalam materi pameran guru mempersiapkan bahan materi selain
dari buku juga dari sumber lain berupa gambargambar, rangkuman
ataupun teoritis lain yang mendukung pada materi ini. Dalam hal ini
juga perlu disiapkan contoh karya siswa sebelumnya.
Dalam buku siswa materi pameran sudah dijelaskan sesuai dengan
mangenai pengertian pameran, guru menggunakan pendekatan
saintifik dengan langkahlangkah sebagai berikut.
Mengamati melalui gambar atau media lain tentang pameran. Pada
saat pengamatan guru dapat memberi motivasi sehingga timbul
rasa keingintahuan peserta didik. Contoh dengan memberikan
pertanyaan tentang apa yang dilihat, dirasakan, diingat, atau
diketahui lebih jauh tentang gambar yang diperlihatkan
Setelah peserta didik mengamati gambar contoh, siswa diberikan lembar
kerja sesuai dengan media yang diamati peserta didik. Lembar kerja
bisa disesuaikan dengan situasi lingkungan daerah setempat.
Peserta didik kemudian melakukan eksplorasi tentang pameran baik di
lingkungan sekolah atau dengan bantuan guru menggunakan media
internet yang ada di sekolah.
Untuk langkah mengkomunikasi dapat disesuaikan dengan waktu
pembelajaran yang tersedia dan materi pembelajaran.
Proses Pembelajaran II
Pada proses pembelajaran ini guru mengajak peserta didik untuk:
Mengamati dan menyimak dari buku teks seni budaya tentang
perencanaan pameran karya seni rupa di sekolah.
Mengumpulkan informasi tentang rencana perencanaan pameran di
sekolah melalui buku teks, literatur, atau sumber terpercaya lain.
Mengasosiasikan tentang perencanaan pameran seni rupa di sekolah.
Mengomunikasikan tentang perencanaan pameran di sekolah di depan
kelas.
Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru membimbing peserta
didik untuk menguasai materi pelaksanaan pameran, pada proses
pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkahlangkah pembelajaran
dengan pendekatan saintifik, yaitu:
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang pelaksanaan
pameran beserta evaluasi dengan membaca dan menyimak dari
buku teks seni budaya, atau dengan menyaksikan sebuah tayangan
video sebuah pameran. Pada kegiatan ini guru dapat memberi
motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan peserta didik tentang
pelaksanaan pameran.
Peserta didik setelah melakukan pegamatan dapat berekplorasi dengan
kegiatan persiapan pelaksanaan pameran, baik dari persiapan
karya seni, persiapan tempat, maupun persiapan akomodasi lain
dalam pelaksanaan pameran.
Peserta didik melakukan asosiasi tentang pelaksanaan tugas masing
masing kelompok kerja sehingga persiapan dalam pelaksanaan
pameran sesuai dengan yang direncanakan.
Peserta melaksanakan kegiatan pelaksanaan pameran seni rupa dan
evaluasi kegiatan pameran.
Acuan Proses Pembelajaran III
Dalam pelaksanaan praktik pameran seni, guru merencanakan halhal
berikut:
Rencanakan jumlah jam yang akan dipakai untuk persiapan dan
pelaksanaan pameran seni rupa.
Membimbing peserta didik dalam prosesproses dalam perencanaan
pameran karya seni siswa.
Membimbing kelompok kerja siswa sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya masingmasing.
Guru dan panitia pameran memperhitungkan resiko atau halhal
yang sekiranya penting, antara lain:
Biaya yang harus ditanggung.
Perlengkapan yang bisa dipinjam atau perlu dibuat atau sudah
tersedia di sekolah.
Sumber : www.kompasiana .com
Gambar 10. 1 Suasana sebuah pameran seni
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan, evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian singkat
ataupun pilihan ganda. Nontes dapat berupa kuisioner, unjuk kerja
atau proyek. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Pengetahuan
Apa yang kamu ketahui tentang pameran?
Sebutkan 2 bentuk pameran berdasarkan peserta!
Sebutkan 3 karya seni rupa yang bisa dijadikan pameran luar
ruang!
Sebutkan tugas pembimbing/pembina pameran!
Sebutkan 3 kelengkapan ruang pameran!
Keterampilan
Susunlah sebuah konsep pameran kelas atau pameran
kelompok dengan dalam bentuk sebuah proposal.
Rencanakan bentuk pameran berdasarkan jenis karyanya.
Bentuk sebuah kelompok kerja, tentukan ketua sekretaris,
bendahara serta unit kerja (seksiseksi) buat sesuai kebutuhan.
Tentukan hari, waktu, tempat pelaksanaan pameran kelas/
kelompok.
Tim kerja menyusun, merencanakan, dan melaksanakan rencana
kerja sesuai job description masingmasing.
Laksanakan pameran kelas tersebut dengan bimbingan, arahan
dan petunjuk dari guru mata pelajaran.
Saya berusaha belajar seni budaya materi pameran □ ya
1. kelas/kelompok dengan sungguhsungguh. □ tidak
Saya mengerti dan paham materi pameran kelas/ □ ya
2. □ tidak
kelompok.
Saya mengerjakan tugas guru tepat waktu. □ ya
3. □ tidak
Saya mengajukan pertanyaan jika ada materi yang □ ya
4. tidak dipahami pada pelajaran pameran kelas/ □ tidak
kelompok.
Saya berperan aktif dalam kelompok pada materi □ ya
5. □ tidak
pameran kelas/kelompok.
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan, indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang ingin
dinilai dan dicapai oleh peserta didik, berdasarkan uji kompetensi yang
dikembangkan pada bab ini, guru dapat membuat rubrik penilaian
seperti di bawah.
a. Tabel bobot nilai dalam uji kompetensi pengetahuan.
Jawaban peserta didik bisa
2 menjelaskan dengan detail tidak 3 = B
beserta contoh.
Jawaban peserta didik tidak
3 bisa menjelaskan dengan detail 2 = C
beserta contoh.
Jawaban peserta didik tidak bisa
4 menjelaskan dengan detail dan 1=D
tidak beserta contoh.
2 Persiapan Pameran 10
3 Pelaksanaan dan Evaluasi Pameran 10
F. Pengayaan
Berikut ini adalah beberapa kegiatan pengayaan.
Membentuk kelompok tutor sebaya mendiskusikan tentang sebuah
kegiatan pameran akhir tahun.
Mengembangkan media dan sumber belajar dalam bentuk tayangan di
depan kelas.
Menyusun rencana pameran tunggal dalam sebuah konsep pameran.
G. Remedial
Kompetensi Inti (KI):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD):
3.3 Memahami konsep, bentuk, dan ciriciri musik populer.
4.3 Memainkan karyakarya musik populer dengan vokal dan
atau alat musik secara individual.
Peta Konsep
Pada pembelajaran bab ini pendidik dapat mengacu pada peta konsep
yang menguraikan tahapan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Alur Pembelajaran
Jenis Lagu Populer
Bernyanyi Lagu Gaya Bernyanyi Lagu
Populer Populer
Setelah mempelajari bab ini peserta didik diharapkan mampu:
Mendeskripsikan jenis lagu populer.
Mendeskripsikan gaya bernyanyi lagu populer.
Mendeskripsikan tahapan latihan bernyanyi lagu populer dengan gaya
yang tepat.
Menyanyikan lagu populer dengan ekspresif.
Proses Pembelajaran
Pada proses pembelajaran ini pendidik dapat menjelaskan kepada
peserta didik tentang jenisjenis lagu populer sambil memperdengarkan
contohcontoh lagu populer. Setelah itu pendidik menjelaskan dan
memperagakan cara bernyanyi lagu populer yang baik sesuai dengan
jenis musiknya. Dalam pembelajaran ini peserta didik akan diajarkan
untuk memahami dengan jelas gaya bernyanyi seperti apa yang harus
dilakukan pada lagulagu populer yang tentunya harus disesuaikan
dengan jenis dan irama lagunya. Tahapan selanjutnya yaitu untuk
dapat membuat peserta didik lebih mengenal lagi gayagaya bernyanyi
dalam membawakan lagu populer, pendidik dapat melakukan
pendekatan saintifik yaitu:
Peserta didik dapat melihat dan mengamati video penampilan seorang
penyanyi terkenal dengan berbagai jenis aliran musik populer.
E. Evaluasi
Pendidik dalam melakukan evaluasi dapat melakukan pengembangan
dari jenis tes yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan materi
pembelajaran yang telah dipelajari. Evaluasi dan penilaian pembelajaran
dapat dilakukan dengan tes dan non tes. Tes dapat berupa uraian, isian
atau pilihan ganda. Tes juga dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek
dan lainnya. Pendidik juga harus mengembangkan rubrik penilaian yang
sesuai dengan materi pembelajaran yang telah diajarkan.
Pendidik dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap
aspek yang diujikan. Indikator ini merupakan patokan terhadap apa
yang ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji
kompetensi yang dikembangkan pada bab 3, pendidik dapat membuat
rubrik seperti di bawah ini:
Pengetahuan
Jelaskan perbedaan gaya bernyanyi jenis lagu pop, dangdut, rock
dan jazz.
Jelaskan langkahlangkah apa saja yang harus kita persiapkan
sebelum menyanyikan lagu populer agar berpengaruh terhadap
gaya kita pada saat bernyanyi.
Keterampilan
Nyanyikanlah salah satu lagu pop di atas dengan gaya yang benar.
Keterampilan
F. Pengayaan
G. Remedial
Peserta didik yang belum tuntas pada pembelajaran bernyanyi
lagu populer ini dapat diberikan remedial berupa apresiasi beberapa
pertunjukan bernyanyi lagu populer yang sesuai antara penampilan
dengan makna lagu sesuai dengan aliran musik. Peserta didik
diharapkan dapat melakukan penilaian berdasarkan
Setelah mempelajari gaya 1 2 3 4 Skor
No. bernyanyi lagu modern, saya
dapat:
Memahami beberapa jenis lagu
modern yang berkembang di
Indonesia
Menghargai karya lagu modern sesuai
dengan jenis musiknya
Menghargai eksistensi para artis/
penyanyi lagu modern dari semua jenis
musik yang dijelaskan
Menghargai gaya bernyanyi para
artis/penyanyinya
Memahami ciri khas gaya bernyanyi
sesuai dengan jenis lagunya
Mengerjakan tugas tentang analisis
artis/penyanyi lagu modern dengan
sungguhsungguh
Melakukan pembedahan lagu dengan
sungguhsungguh agar dapat
memahami makna lagu dengan benar
Menyanyikan lagu modern dengan
gaya yang baik dan benar dengan
sungguhsungguh
Jumlah
Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
Aktivitas Mengomunikasikan
Buatlah tulisan tentang persiapan vokal dan gaya
bernyanyi yang dilakukan temanmu pada saat
menyanyi di depan kelas.
Tulisan berisi deskripsi proses sampai dengan hasilnya
yang dilanjutkan dengan kritik yang membangun,
sehingga di penampilan bernyanyi selanjutnya
temanmu akan tampil dengan persiapan dan gaya
bernyanyi yang lebih baik lagi.
Kompetensi Inti (KI):
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan keja
dian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar (KD):
3.4 Memahami pertunjukan musik Populer.
4.4 Menampilkan hasil pengembangan ornamentasi ritmis maupun
melodis musik populer dalam bentuk ansambel.
Guru dapat menjelaskan kepada siswa tentang materi pembelajaran
yang akan diberikan sesuai dengan Bab 4 yaitu tentang ansambel lagu
populer. Sebelum memulai masuk ke materi pelajaran, ada baiknya
guru menjelaskan tujuan pembelajaran sehingga siswa mengetahui
kompetensi apa yang akan dicapai dan dikuasai. Berdasarkan alur
pembelajaran yang telah dibuat, guru dapat menginformasikan kepada
siswa bahan dan media yang dibutuhkan selama pembelajaran sehingga
pada kesempatannya nanti dapat dipersiapkan dengan baik dan benar.
Tujuan Pembelajarn pada bab ini adalah siswa dapat:
Memahami jenis musik ansambel
Penjelasan mengenai jenis musik ansambel menjadikan siswa dapat
mendeskripsikan kegiatan ansambel dan pilihan penggunaan alat
musik. Siswa dapat bereksplorasi dengan pilihan alat musik yang
selama ini jarang dimainkan dalam bentuk sajian ansambel.
Melakukan latihan bermain musik populer dalam sajian ansambel
Siswa dapat melakukan tahapan latihan dalam mempersiapkan
sajian musik ansambel. Dimulai dari pemilihan lagu yang tepat,
kemudian pemilihan dan menentukan alat musik apa saja yang
akan digunakan untuk sajian ansambel ini. Kegiatan latihan
merupakan modal utama dalam sajian ansambel, karena bermain
musik secara berkelompok ini dibutuhkan kesungguhan dari
pemainnya untuk saling menghargai dan menghormati sesuai
dengan tugasnya masingmasing.
Memainkan lagu populer dalam bentuk ansambel
Pada tahap ini siswa diharapkan dapat menampilkan hasil latihan
ansambel per kelompok dengan sajian yang kompak dan dinamis.
Peta Konsep
Pada pembelajaran bab ini guru dapat mengacu pada peta konsep yang
menguraikan tahapan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Alur Pembelajaran
Ensambel Sejenis
Ensambel Campuran
Ensambel Lagu
Populer
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
Memahami jenis musik ansambel.
Melakukan latihan bermain musik populer dalam sajian ansambel.
Memainkan lagu populer dalam bentuk ansambel.
Proses Pembelajaran
Evaluasi
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa Tes dan non Tes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Non Tes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh peserta siswa. Berdasarkan uji kompetensi
yang dikembangkan pada bab 4 guru dapat membuat rubrik seperti
berikut ini.
Pengetahuan
Jelaskan hal teknis apa saja yang harus dimiliki oleh para pemain
dalam sebuah kelompok musik ansambel?
Jelaskan perbedaan yang kamu rasakan ketika bermain dalam
sebuah kelompok musik ansambel sejenis dan ansambel
campuran?
Keterampilan
Mainkanlah sebuah lagu pop yang kamu ketahui dengan di
aransemen menjadi sajian musik ansambel sejenis atau campuran
secara berkelompok.
Jika siswa dapat menjelaskan 4 hal teknis yang harus
1 dimiliki oleh para pemain dalam sebuah kelompok musik 4
ansambel
Jika siswa dapat menjelaskan 3 hal teknis yang harus
2 dimiliki oleh para pemain dalam sebuah kelompok musik 3
ansambel
Jika siswa dapat menjelaskan 2 hal teknis yang harus
3 dimiliki oleh para pemain dalam sebuah kelompok musik 2
ansambel
Jika siswa dapat menjelaskan 1 hal teknis yang harus
4 dimiliki oleh para pemain dalam sebuah kelompok musik 1
ansambel
Jika siswa dapat menguraikan lebih dari 2 perbedaan
1 antara bermain musik dalam sebuah kelompok ansambel 4
sejenis dan ansambel campuran
Jika siswa dapat menguraikan 2 perbedaan antara bermain
2 musik dalam sebuah kelompok ansambel sejenis dan 3
ansambel campuran
Jika siswa dapat menguraikan 1 perbedaan antara bermain
3 musik dalam sebuah kelompok ansambel sejenis dan 2
ansambel campuran
Keterampilan
1 Teknik membaca notasi 4
2 Teknik memainkan alat musik 3
3 Kerjasama 2
4 Penampilan 1
Pengayaan
Gambar 4.1 Arah gerakan tangan dirigen dalam birama /4
Sumber : Kemendikbud
Sikap Badan
Gerakan badan dan sikap dari seorang dirigen harus dapat
menggerakkan penyanyi untuk mengekspresikan musiknya dalam
gerakan tarian. Bersikap rileks adalah syarat agar musik dapat
diekspresikan ke dalam badan. Dengan rileks maka semua ketegangan
G. Remedial
Proses pembelajaran yang baik, guru melakukan interaksi dengan
orang tua. Interaksi dapat dilakukan melalui komunikasi telepon,
kunjungan ke rumah atau media sosial lainnya. Guru juga dapat
melakukan interaksi melalui lembar kerja siswa yang harus
ditandatangani oleh orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan,
sikap maupun keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat
mengetahui perkembangan baik mental, sosial dan intelektual putra
putrinya.
Memahami teknik permainan musik
ansambel sejenis
Memahami teknik permainan musik
ansambel campuran
Melakukan latihan ansambel secara
berkelompok
Mengerjakan tugas tentang teknik bermain
musik ansambel dengan senang hati
dan percaya diri
Melakukan latihan ansambel lagu populer
sejenis dan campuran dengan disiplin
Melakukan latihan ansambel lagu populer
sejenis dan campuran dengan usaha
keras
Melakukan latihan ansambel lagu populer
sejenis dan populer sesuai dengan
aturan teknis yang baik
Menghargai lagu populer yang telah
diaransemen yang saya mainkan
Menghargai dan mengapresiasi penampilan
kelompok lain dalam memainkan lagu
populer dalam sajian ansambel sejenis
maupun campuran
Jumlah
Keterangan 4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Setelah mempelajari Bab XIII peserta didik diharapkan dapat
mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu:
Menjelaskan pengertian pola lantai.
Mengidentifikasi desain pada pola lantai.
Membuat pola garis lengkung pada tari kreasi.
Membuat pola garis lurus pada tari kreasi.
Melakukan gerak tari kreasi dengan menggunakan pola lantai.
Mengkomunikasikan pola lantai karya seni tari kreasi baik secara
lisan maupun tulisan.
Membuat bentuk karya seni tari kreatif dilakukan secara kelompok.
Peta Konsep
Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik tentang materi
pembelajaran yang akan dipelajari sesuai dengan bab VI semester
I tentang pola lantai tari. Guru juga dapat menjelaskan tujuan
pembelajaran, sehingga peserta didik mengetahui kompetensi apa yang
akan dicapai dan dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran yang ada, maka
guru juga dapat menginformasikan kepada peserta didik tentang jadwal
pertemuan dan pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
Proses Pembelajaran I
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktifitas pembelajaran bentuk penyajian
teater kreasi. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah
langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu;
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang pola lantai tari
melalui gambar, membaca buku atau literatur pola lantai tari. Pada
kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa
keingintahuan tentang pola lantai tari.
Peserta didik setelah melakukan pengamatan, dapat bereksplorasi
dengan melakukan kegiatan diskusi tentang pola lantai tari.
Peserta didik dapat mengomunikasikan hasil diskusi dengan cara
mempresentasikan hasil kerjanya.
Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan dari hasil pengamatannya
mengenai pola lantai tari. Berikan kesempatan siswa untuk berdiskusi
dengan teman sekelas tentang gambargambar pola lantai tari yang
diamati. Berikan juga kesempatan kepada mereka untuk bekerja sama
dengan adil, misalnya saling memberikan informasi mengenai pola
lantai tari yang terdapat pada gambar. Pada akhir pembelajaran siswa
atau kelompok siswa dapat menginformasikan dalam bentuk tulisan
maupun lisan.
Setelah kamu menjawab pertanyaan diatas, kemudian
diskusikanlah dengan temanteman dan isilah kolom di bawah ini!
Format Diskusi Hasil Pengamatan
Nama Siswa : .......................................................
NIS : .......................................................
Hari/Tanggal Pengamatan : .......................................................
1.
2.
3.
4.
5.
6.
F. Proses Pembelajaran II
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktifitas pembelajaran pola lantai
Gambar 13.1
Sumber: Kemendikbud
Dalam. Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah
penonton, badan penari tampak memiliki perspektif dalam.
Gambar 13.2
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.3
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.4
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.5
Sumber: Kemendikbud
Murni. Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur
penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras.
Lengkung. Desain lengkung adalah desain dari badan anggotaanggota
badan lainnya menggunakan garisgaris lengkung statis.
Gambar 13.6
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.7
Sumber: Kemendikbud
Tinggi. Desain tinggi adalah desain yang dibuat pada bagian dari
dada penari ke atas. Bagian ini memiliki sentuhan intelektual
dan spiritual yang kuat.
Gambar 13.8
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.9
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.10
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.11
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.12
Sumber: Kemendikbud
c. Dinamika
Dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak
menjadi hidup dan menarik. Dinamika dapat diatur secara mekanis
sehingga memberikan efekefek kekuatan dalam menghasilkan
gerak. Hal ini sangat tergantung pada tenaga dan desain gerak yang
direncanakan.
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan tenaga
yaitu:
Intensitas: banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam
melakukan gerak.
Aksen/tekanan: penggunaan tenaga secara tidak rata yaitu ada
yang menggunakan tenaga sedikit atau pula banyak/besar.
Kualitas: cara menyalurkan gerak sesuai dengan desain yang
dikehendaki.
Dinamika bisa diwujudkan dengan berbagai teknik. Pergantian
level yang diatur tinggi, rendah dapat melahirkan dinamika.
Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya, pergantian
tekanan gerak dari lemah ke kuat dan sebaliknya, pergantian cara
menggerakkan badan atau anggota badan dengan gerak yang patah
patah dan mengalun bergantian dan sebaliknya, semua itu dapat
menimbulkan dinamika. Gerak mata yang penuh kekuatan dapat
menimbulkan dinamika. Bahkan pose diam yang dilakukan dengan
ekspresi memiliki dinamika pula.
Untuk mencapai dinamika diperlukan teknik yang berkaitan
dengan pengolahan tempo gerak, yaitu:
Accelerando adalah dinamika atau lebih tepat teknik dinamika yang
dicapai dengan mempercepat tempo.
Ritardado adalah teknik memperlambat tempo gerak.
Crescendo adalah teknik memperkuat / memperkeras gerak.
Pola lantai Kelompok
Pola lantai tari solo atau duet, lain sekali cara penggarapannya
dengan pola lantai tari kelompok. Apabila tari solo elemenelemen
koreografi seperti desain lantai, desain atas, desain musik, desain
dramatik, dinamika merupakan elemenelemen yang harus ada,
maka untuk koreografi kelompok masih memerlukan satu desain
lagi yaitu desain kelompok.
Ada lima bentuk desain kelompok, yaitu unison atau serempak,
balanced atau berimbang, broken atau terpecah, alternate atau selang
seling, dan canon atau bergantian. Perpaduan antara bentuk yang satu
dengan bentuk yang lain akan lebih memaniskan koreografi. Selain itu
bentukbentuk desain kelompok tersebut masingmasing memiliki
kekuatan menyentuh perasaan penonton yang khas.
Secara singkat desain unison (serempak) akan memberikan kesan
teratur. Desain unison yang menggunakan desain lantai huruf V
atau ^ terbalik memberikan kesan intelektual dan manis.
Sedangkan yang menggunakan desain lantai lingkaran akan
memberikan kesan spiritual.
Desain balanced atau berimbang pada koreografi kelompok ialah
desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok
yang sama, masingmasing ditempatkan pada dua desain lantai
yang sama di atas stage bagian kanan dan bagian kiri. Desain
ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing
masing kelompok. Kesan teratur ini tercapai bila masingmasing
selain menggunakan desain lantai yang sama, juga
menggunakan desain atas dan desain musik yang sama.
Desain broken atau terpecah, setiap penari memiliki desain lantai dan
desain atas sendiri. Dengan broken ini memberikan kesan isolasi
dari tiaptiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari
koreografer terhadap masingmasing penari, sebab pola lantai ini
mirip dengan pola lantai dari beberapa pola lantai solo.
230 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Desain alternate atau selangseling adalah desain yang
menggunakan pola selangseling pada desain lantai, desain atas
atau desain musik. Setiap desain lantai, baik yang lurus,
lengkung, lingkaran maupun zigzag, dapat digarap menjadi
desain kelompok alternate dengan membuat selangseling pada
desain atasnya.
Desain canon atau bergantian setiap penari menari bergantian dengan
yang lain secara susul menyusul. Desain ini memberikan kesan
isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga memberikan kesan
teratur. Untuk koreografi kelompok desain canon ini sangat baik
dipergunakan untuk masuk dan keluar stage.
Gambar 13.13
Sumber: Kemendikbud
Gambar 13.14
Sumber: Kemendikbud
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjugan ke rumah,
atau media sosial lainnya.Guru juga dapat melakukan interaksi melalui
lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh orang tua
murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan baik
mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pengetahuan Komposisi
Jelaskan yang dimaksud dengan pola lantai?
Buatkan 5 gambar pola lantai dengan garis lurus dan garis
lengkung!
Proyek
Bentuklah kelompok beranggotakan 45 orang.
Amatilah sebuah tarian dan uraikan dari hasil pengamatan
sebagai berikut:
Bentuk penyajian
Apakah pembagian pola lantai berulangulang?
Apakah garisgaris pola lantai mengurangi konsep emosional?
Apakah pembagian stage (panggung) berimbang?
Musik pengiring
Tata rias dan busana
Praktek
Buatlah bentuk tari kreasi berdasarkan hasil dari eksplorasi dan
improvisasi kalian. Mintalah bantuan kepada guru kalian jika
mengalami kesulitan. Komunikasikan hasil karya seni tari kalian
di depan kelas.
Contoh Rubrik Evaluasi
B. Sikap
Proaktif
Perencanaan:
Latar Belakang
b Rumusan Masalah
Tujuan penulisan
Pelaksanaan:
a Ketepatan pemilihan gerak b
Orisinalitas laporan
Laporan Proyek:
Kesimpulan sesuai dengan rumusan
masalah
b Saran relevan dengan kajian dan berisi
pesan untuk peningkatan
kecintaan terhadap hasil karya
seni tari Indonesia
Total Skor
J. Remedial
Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswa
siswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang
kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan
pendekatanpendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami
siswa atau kelompok siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan
memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak
sulit. Contohcontoh yang diberikan dapat berupa gambar maupun audio
visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial
ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau
kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara lebih menyenangkan atau
nonformal. Pendekatan yang
K. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (meng
gunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
mengapresiasi dan berkreasi karya seni tari:
Mendeskripsikan jenis penyajian tari kreasi.
Mengidentifikasi jenis penyajian tari kreasi.
Memahami bentuk penyajian tari tunggal, berpasangan, dan kelompok.
Mendeskripsikan iringan tari kreasi.
Mengidentifikasi jenis iringan tari kreasi.
Mengidentifikasi fungsi iringan tari kreasi.
Memahami fungsi iringan tari kreasi.
Melakukan gerak tari kreasi dengan menggunakan iringan.
Menunjukan sikap disiplin dalam berlatih gerak tari kreasi.
Menyajikan karya tari kreasi sesuai dengan iringan.
Mengkomunikasikan bentuk penyajian tari kreasi baik secara lisan dan
tulisan.
Alur Pembelajaran
Jenis Penyajian
Tari Kreasi
Meragakan Tari
MemprakƟkan
Karya Tari Kreasi
sesuai dengan
Iringan
Kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa adalah:
Mengamati berbagai pergelaran tari kreasi dengan mengamati gambar
atau literatur dan sumber yang lainnya.
Menonton berbagai macam bentuk penyajian tari, baik melalui video
maupun melalui pertunjukan langsung yang ada di daerah siswa
berada.
Mendiskusikan mengenai jenis penyajian karya tari kreasi.
Mendiskusikan bentuk penyajian tari tunggal, berpasangan dan
kelompok.
Melakukan perencanaan dalam pergelaran karya seni tari tunggal,
berpasangan, dan kelompok.
Melakukan pergelaran karya seni tari kreasi.
Guru setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk dapat menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktifitas pembelajaran bentuk penyajian
karya tari. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah
langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu;
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang bentuk penyajian tari
melalui membaca buku atau literatur bentuk penyajian tari. Pada
kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa
keingintahuan tentang bentuk penyajian tari kreasi.
Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi
dengan melakukan kegiatan musyawarah dalam mempersiapkan
pagelaran karya tari kreasi. Setelah melakukan musyawarah, maka
setiap peserta didik mengambil bagian dalam menentukan bentuk
penyajian karya tari yang akan dipentaskan. Kegiatan selanjutnya
adalah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pilihan pekerjaan
yang diambil. Sebagai panduan bekerja bisa mengikuti langkah
langkah kerja yang ada dalam buku siswa, atau mengikuti langkah
langkah kerja hasil pengamatan.
Peserta didik dapat mengomunikasi hasil kerjanya dengan cara
mempresentasikan hasil kerjanya.
Bentuk penyajian
Bentuk penyajian tari ditinjau dari jumlah penarinya dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu tari tunggal, berpasangan dan
kelompok
Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang disajikan oleh seorang penari
meskipun tidak jarang tari tunggal dapat ditampilkan secara masal
atau lebih dari satu orang penari. Beberapa jenis tari tunggal antara
lain adalah, Tari Golek, Klana Topeng (Jawa Tengah), Tari Panji
Semirang, Pendet (Bali), Tari Ngremo (Jawa Timur), Tari Topeng
Tunggal/kedok (Betawi), Tari Kandagan, Jaipong (Jawa Barat).
2. Tari Berpasangan
Tarian berpasangan adalah tarian yang disajikan oleh dua orang
penari atau lebih secara berpasangan, satu dengan yang lainnya saling
berkaitan (ada respon). Tarian ini dapat dilakukan oleh penari sejenis
atau berbeda jenis (pria dengan wanita). Tari berpasangan sering
berkaitan dengan tematema pergaulan atau perang. Contohnya: Tari
Alang Tabang (Sumatera Barat), Tari Merak, Kupukupu (Jawa Barat),
Tari NjotNjotan, Cokek OndeOnde (Betawi).
Sumber: (Tari Alang Tabang Sumatra
Dok. Mila 6/6/15)
Gambar 1.2 Bentuk Tari Berpasangan
Sumber: (dok.ida ayu 22/7/14)
Gambar 1.3 Bentuk Tari Kelompok
4. Drama Tari
Drama tari adalah sajian tari yang mengungkapkan cerita atau
peristiwa, baik cerita secara utuh atau pun sebagian, yang di dalamnya
terdapat struktur dramatik atau susunan adegan.
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjungan ke rumah,
atau media sosial lainnya. Guru juga dapat melakukan interaksi
melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh
orang tua murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui
perkembangan, baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Praktik
Tugas kelompok:
Buatlah gerakan tari kreasi baru dengan iringan musik yang ada
di daerah tempat tinggal kalian. Tampilkan hasil kreasi kalian
dan tampilkan di depan kelas.
Menentukan
tema tari dan
sinopsis
Eksplorasi
gerak
Eksplorasi
musik
Membuat pola
lantai
Membuat set
panggung dan
tata lampu
Gabungan
gerak dan
musik
Berlatih
ekspresi
Gladi kotor
Gladi bersih
Pagelaran
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi
yang dikembangkan pada bab XIV guru dapat membuat rubrik seperti
tertera di bawah ini.
Contoh Rubrik Evaluasi
3. Sikap
Proaktif
2. Kesediaan melakukan Skor 2 jika 2 indikator kosisten
tugas sesuai kesepakatan ditunjukkan peserta didik
Bersedia membantu
3. orang lain dalam Skor 3 jika 3 indikator kosisten
satu kelompok yang ditunjukkan peserta didik
mengalami kesulitan
4. Rela berkorban untuk Skor 4 jika 4 indikator konsisten
teman lain ditunjukkan peserta didik
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian
Skor 1 bila jawaban tentang bentuk penyajian karya tari sesuai
artinya saja.
Skor 2 bila jawaban tentang bentuk penyajian karya tari dengan
tepat tetapi tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 bila jawaban tentang bentuk penyajian karya tari dengan
tepat beserta jenis penyajian tari dan penjelasannya.
Skor 4 bila jawaban tentang bentuk penyajian karya tari dengan
tepat beserta jenis bentuk penyajian tari dan penjelasannya
sehinga dapat menjelaskan pula contoh tarian berdasarkan
bentuk penyajian tari.
Instrumen Penilaian Proyek
Mata pelajaran : Seni Budaya ( Seni Tari)
Nama Proyek : Menyusun Karya Seni Tari Kreasi
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Nama :
NIS :
Kelas :
Struktur/ logika penulisan disusun
dengan jelas sesuai metode yang
dipakai
Bahasa yang digunkan sesuai EYD
dan komunikatif
Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (ilmiah)
Laporan Proyek:
Format penilaian Praktik
Mata pelajaran : Seni Budaya ( Seni Tari)
Nama Proyek : Menyusun Karya Seni Tari
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Nama :
Kelas :
Konsep
Prosedur
Pola lantai
Nilai Estetis
Total Skor
H. Remedial
Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi
siswasiswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat
mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi
disertai dengan pendekatanpendekatan yang lebih memperhatikan
hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memahami
materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau
kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling
sederhana sampai yang agak sulit. Contohcontoh yang diberikan dapat
berupa gambar maupun audiovisual. Pendekatan lain yang dapat
dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak
memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang
dilakukan secara lebih menyenangkan atau nonformal. Pendekatan
yang menyenangkan atau nonformal ini dapat dilakukan guru dengan
tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi
untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, bertanya, dan
mengemukakan pendapat, sehingga mereka dapat memahami dan
melakukan pagelaran karya seni tari berdasarkan bentuk penyajiannya.
Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali
tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap sub
materi pembelajaran. Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik.
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.
Kompetensi Dasar
1.2 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni teater berdurasi pendek sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerja sama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam
berapresiasi dan berkreasi seni.
Proses Pembelajaran
Tema
Gagasan cerita atau ide cerita merupakan dasar atau inti cerita
yang hendak dituliskan oleh seorang penulis cerita. Banyak yang
menyebutkan bahwa ide atau gagasan itu sebagai tema. Ide cerita bisa
darimana saja dan kapanpun bisa muncul dalam pikiran penulis cerita.
Ide cerita atau gagasan cerita tidak perlu dicari kemanamana, ide
cerita banyak tersebar di lingkungan, asal kita bisa menangkap dan
mengolahnya. Metode atau cara yang dilakukan untuk mendapatkan
ide atau gagasan cerita adalah dengan mengamati semua hal yang ada
di sekitar kita. Proses pengamatan ini akan memunculkan kesadaran
dalam diri dan pikiran kita.
Plot
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin
dengan saksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui perumitan
(penggawatan atau komplikasi) ke arah klimaks dan selesai. Rikrik El
Saptaria (2006. hlm.47) mengemukakan plot atau alur cerita
merupakan rangkaian peristiwa yang satu dengan yang lain
dihubungkan dengan hukum sebab akibat. Plot disusun oleh pengarang
dengan tujuan untuk mengungkapkan buah pikirannya yang secara
khas. Pengungkapan ini lewat jalinan peristiwa yang baik, sehingga
menciptakan dan mampu menggerakkan alur cerita itu sendiri.
Ada sebagian orang menyebut plot sebagai kerangka cerita, karena
terdiri atas peristiwaperistiwa yang sedang berlangsung dalam cerita.
Peristiwaperistiwa yang terjadi dalam cerita akan membuat suatu
rangkaian peristiwa dan menjalankan gerak cerita sampai akhir cerita.
Peristiwaperistiwa itu terjadi karena sebab akibat. Peristiwa yang satu
adalah akibat atau sebab dari pertistiwa yang lain. Kerangka cerita yang
paling sederhana hanya terdiri atas pemaparan, konflik, dan penyelesaian
atau awal, tengah, dan akhir. Pemaparan atau awal, biasanya hanya berisi
penjelasan atau perkenalan peranperan yang ada dalam cerita tersebut,
lokasi atau tempat kejadian peristiwa cerita, waktu peristiwa itu
berlangsung. Bagian awal atau pemaparan ini terkadang sudah
memunculkan masalah yang dihadapi oleh peranperan yang ada, dan
bagaimana mencari cara menyelesaikan masalah tersebut.
Bagian tengah atau konflik berisi kejadiankejadian yang saling
terkait dan menjadi masalah pokok yang disampaikan pada penonton.
Masalahmasalah ini membutuhkan penyelesaian atau jawaban untuk
menyelesaikannya. Peristiwaperistiwa pada bagian tengah ini
seharusnya dibuat semenarik mungkin sehingga membentuk jalinan
peristiwa yang indah. Pada bagian ini juga terjadi rintanganrintangan
2). Buatlah plotplot cerita yang banyak sesuai dengan tema
cerita yang telah ditentukan.
264 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
3). Tuliskan plotplot cerita tersebut, kemudian diskusikan
dengan temantemanmu untuk mendapatkan masukan.
4). Tulis kembali plotplot cerita yang telah mendapat masukan
tersebut untuk dijadikan cerita yang akan dipentaskan.
Menentukan Latar atau Setting
Tentukan setting atau latar cerita yang telah kamu buat
(misalnya; ruang kelas, siang hari, hutan siang hari, hutan
sore hari, atau hutan malam hari)
Sebutkan secara detail setting atau latar cerita tersebut
(misalnya; ruang kelas dengan bangku panjang seperti
ruang kelas tahun 1980 dengan dinding putih dan banyak
gambar pahlawannya).
Tuliskan setting atau latar cerita sebanyak mungkin sesuai
dengan cerita yang kamu tuliskan.
Menentukan TokohTokoh
Tentukan tokohtokoh yang ada dalam cerita tersebut dan beri
nama tokohtokoh tersebut. Jangan beri nama tokohtokoh
yang ada dalam ceritamu dengan nama sesuai ciri fisik tokoh
(misalnya; si pincang, si bisu, si bodoh, atau si buta)
Deskripsikan tokohtokoh tersebut sesuai dengan ciriciri fisik,
kedudukan dalam masyarakat dan bagaimana ciri
psikologisnya (misalnya; Rahma, seorang pelajar kelas 9,
anak tukang sampah, periang dan pandai, suka meneliti,
kakinya mengalami cacat sejak bayi, dan lainlain).
Tokohtokoh dalam cerita tidak harus manusia, tetapi bisa juga
hewan atau tumbuhan.
Tokohtokoh yang bukan manusia, tetapi berperilaku seperti
manusia sangat dibolehkan dalam cerita.
Latihan Menulis Cerita
Pemaparan
Pemaparan berisi tentang keteranganketerangan tokoh,
masalah, tempat, waktu atau pengantar situasi awal lakon. Pada
bagian pemaparan ini juga mulai ditampilkan bagianbagian yang
mengarah pada terwujudnya tema. Bagianbagian itu dibungkus
sedemikian rupa sehingga tidak nampak dengan jelas, tetapi
penonton atau pembaca sudah dapat memperkirakan arah dan
keseluruhan kejadian dalam lakon.
Penggawatan
Pada bagian penggawatan ini, dituliskan masalah dalam
pemaparan sudah mulai terganggu oleh adanya bibitbibit masalah dan
kepentingan. Bibit masalah ini akibat dari pemikiranpemikiran peran
atau aksi peran terhadap keinginannya. Untuk pertama kalinya, peran
antagonis bertemu dengan peran protagonis membangun konflik,
akibat dari pertentangan antarperan tersebut. Konflik ini dibangun
dan dijalin dalam peristiwa yang semakin gawat sampai mencapai
klimaks. Jadi, bagian penggawatan inilah sebenarnya tubuh atau
bagian yang paling penting dari lakon, karena kalau bagian
penggawatan ini lemah, maka lakon secara keseluruhan akan
terasa lemah.
Klimaks
Selama ini ada pemikiran yang sedikit keliru, bahwa klimaks
adalah puncak dari ketegangan lakon. Padahal klimaks adalah titik
paling ujung dari perselisihan atau konflik antara peran protagonis
dan peran antagonis. Ketika pada titik ini, konflik sudah tidak
dapat lagi dibuat lebih rumit dan konflik itu harus diakhiri. Dengan
berakhirnya konflik, maka akan ada pihak yang dikalahkan atau
dihancurkan, dan pihak mana yang harus dikalahkan, tergantung
dari konsep dan visi seorang penulis lakon.
Peleraian
Bagian peleraian ini berisi tentang alternatifalternatif jawaban
dari permasalahan sampai terjadinya konflik antara peran antagonis
dan peran protagonis. Bentuk alternatif jawaban ini tidak boleh
diwujudkan secara nyata atau terbaca dengan mudah. Kalau alternatif
jawaban ini dibuat secara nyata dan tibatiba, maka akan melemahkan
klimaks yang telah dibuat. Bagian peleraian ini juga tidak boleh dibuat
berteletele atau kesannya dipanjangpanjangkan, karena akan
membuat penonton menjadi jemu. Peleraian juga tidak boleh dibuat
tergesagesa, karena akan membuat klimaks yang telah dibuat tidak
berarti. Peleraian ini seharusnya disusun dengan cermat dan tidak
mengurangi ketercekaman yang terjadi pada klimaks, tetapi lama
kelamaan semakin menurun.
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjungan ke rumah,
atau media sosial lainnya.Guru juga dapat melakukan interaksi melalui
lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh orang tua
murid baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Melalui interaksi ini orang tua dapat mengetahui perkembangan, baik
mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
No PERNYATAAN YA TIDAK
Saya berusaha belajar dan berlatih dengan sungguh
sungguh untuk dapat menguasai penulisan lakon
teater.
Saya mengikuti pembelajaran dan pelatihan
dengan penuh perhatian, sehingga dapat menguasai
penulisan lakon teater.
Saya melakukan latihan dengan tepat waktu sesuai
dengan materi pelatihan.
Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan penulisan
lakon teater.
Saya dapat bekerja sama dalam kelompok pelatihan
penulisan lakon teater.
Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam
pelatihan penulisan lakon teater.
Saya menghargai temanteman dalam melaksanakan
latihan penulisan lakon teater.
Nama Orang tua Nama Siswa
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Contoh Evaluasi dan Pembelajaran
Pengetahuan
Apa yang kamu ketahui tentang lakon cerita?
Bagaimana tahapan atau langkahlangkah menuliskan lakon cerita?
Keterampilan
Buatlah kerangka cerita dari cerita yang kamu pilih.
Tuliskan sebuah lakon pendek dengan mengacu pada tema, plot,
setting, dan penokohan yang telah kamu tentukan.
Rubrik Guru
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi
yang dikembangkan pada Bab XV guru dapat membuat rubrik seperti
tertera berikut ini.
Sikap
1. Proaktif
apa adanya
3. Melaporkan data atau informasi apa adanya Skor 3 jika muncul 3 indikator
Tes Tulis Uraian
Apa yang anda ketahui tentang lakon cerita?
Rubrik/pedoman penskoran soal tes uji tulis uraian
Skor 1 jika jawaban tentang lakon cerita di bidang teater sesuai
artinya saja.
Skor 2 jika jawaban tentang lakon cerita di bidang teater dengan
tepat tetapi tidak disertai dengan penjelasannya.
Skor 3 jika jawaban tentang lakon cerita di bidang teater
dengan tepat beserta penjelasannya sebagai persiapan
pementasan.
Skor 4 jika jawaban tentang lakon cerita di bidang teater
dengan tepat beserta penjelasannya sebagai salah satu
dasar pementasan dan disertai dengan penggunaannya
yang memasukkan penggambaran suasana ketika
menuliskan lakon cerita tersebut.
Menulis Cerita
H. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal, yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima, menanggapi, dan menghargai keragaman dan
keunikan karya seni Teater berdurasi pendek sebagai bentuk
rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1 Menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
kerjasama, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam dalam
berapresiasi dan berkreasi seni.
Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari sesuai dengan bab XVI tentang pementasan Teater
berdurasi pendek. Guru juga dapat menjelaskan tujuan pembelajaran,
sehingga peserta didik mengetahui kompetensi apa yang akan dicapai dan
dikuasai. Berdasarkan alur pembelajaran yang ada, maka guru juga dapat
menginformasikan kepada peserta didik tentang jadwal pertemuan dan
pelatihan yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
Materi Pementasan Teater berdurasi pendek terdiri atas tiga subbab
pembelajaran dan ini dapat diajarkan dalam enam kali pertemuan.
Pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat membahas
masalah pengetahuan prapementasan pertunjukan teater berdurasi pendek
dan keterampilan prapementasan pertunjukan teater berdurasi pendek.
Pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat ini adalah tahap
kerja merancang dan mewujudkan apa yang sudah dirancang pada
pembelajaran manajemen seni pertunjukan teater berdurasi pendek.
Pertemuan kelima membahas masalah pengetahuan pementasan dan
keterampilan pementasan. Pertemuan kelima ini adalah wujud aplikasi
seluruh pengetahuan dan keterampilan dari awal pembelajaran seni teater.
Pertemuan keenam membahas masalah pengetahuan evaluasi pementasan
dan keterampilan pementasan.
Tujuan dari pembelajaran Rancangan Pementasan ini adalah:
Mengidentifikasi prapementasan dan pementasan Teater berdurasi
pendek.
Mendeskripsikan langkahlangkah pementasan Teater berdurasi
pendek.
Melakukan eksplorasi persiapan pementasan, pementasan, dan pasca
pementasan.
Merancang pekerjaan manajemen produksi dan manajemen artistik.
Mengomunikasikan rancangan pementasan dalam wujud pementasan
teater berdurasi pendek.
Proses Pembelajaran I, II, III, dan IV
Setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk dapat menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktifitas pembelajaran I, II, III, dan IV.
Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkahlangkah
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu:
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang persiapan
prapementasan Teater berdurasi pendek melalui membaca buku
atau literatur, atau melihat video persiapan prapementasan teater
berdurasi pendek. Pada kegiatan ini, guru dapat memberi motivasi
sehingga timbul rasa keingintahuan tentang persiapan
prapementasan teater berdurasi pendek.
Setelah melakukan pengamatan, peserta didik dapat bereksplorasi
dengan melakukan kegiatan atau kerja persiapan prapementasan
teater berdurasi pendek, baik seperti hasil pengamatan maupun
bisa mengikuti langkahlangkah yang ada dalam buku siswa.
Peserta didik dapat mengomunikasikan persiapan prapementasan
teater berdurasi pendek dengan cara mempresentasikan hasil
rancangan kerja dan pekerjaannya.
Materi dan Aktivitas Pembelajaran
Musyawarah produksi teater berdurasi pendek.
Pembagian kerja dan penanggung jawab pekerjaan.
Menyusun rencana kerja sesuai dengan bidang pekerjaan.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan.
Melakukan koordinasi dan evaluasi sesuai dengan bidang pekerjaan.
By what the character do (apa yang dilakukan tokohtokohnya).
Penguasaan Artistik
Pimpinan artistik mulai memimpin dan mengoordinasi pekerjaan yang
bersifat keartistikan. Koordinasi ini juga membahas rencana
rencana artistik yang diperlukan pada waktu pementasan.
Pembahasan ini termasuk pembagian kerja dan penentuan siapa
yang bertindak sebagai penata maupun kru yang membantu sampai
terwujudnya bidang keartistikan.
Stage manager mulai mendata kebutuhan barangbarang artistik yang
diperlukan di panggung. Merancang dan membuat jadwal atau
urutan pengisi acara selama pementasan serta berkoordinasi
dengan seluruh kru yang bekerja di panggung selama pementasan.
Stage manager juga membuat aturan dan tata cara keluar
masuknya barang yang ada di panggung dan menunjuk tim yang
bertanggung jawab.
Penata panggung mulai merancang dan menyediakan barang yang
dibutuhkan untuk menata panggung pada waktu pementasan.
Dalam melaksanakan pekerjaan penataan panggung, penata
dibantu oleh tim untuk mewujudkannya.
Seni Budaya 279
Proses Pembelajaran V
Setelah menjelaskan alur pembelajaran dan tujuan yang hendak
dicapai, maka langkah selanjutnya adalah membimbing peserta didik
untuk bisa menguasai materi pembelajaran. Guru dapat membimbing
peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran V. Pada proses
pembelajaran ini, guru dapat mengikuti langkahlangkah pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu:
Peserta didik dapat melakukan pengamatan tentang pementasan Teater
berdurasi pendek melalui membaca buku, literatur, atau melihat
video pementasan teater berdurasi pendek. Pada kegiatan ini guru
dapat memberi motivasi sehingga timbul rasa keingintahuan
tentang pementasan teater berdurasi pendek.
Peserta didik setelah melakukan pengamatan dapat bereksplorasi
dengan melakukan kerja persiapan pementasan, baik seperti hasil
pengamatan maupun bisa mengikuti langkahlangkah yang ada
dalam buku siswa.
Peserta didik dapat mengomunikasi pementasan teater berdurasi
pendek dengan cara memperagakan.
280 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Materi dan Aktivitas Pembelajaran V
Melaksanakan kerja bidang produksi.
Melaksanakan kerja bidang artistik.
Melaksanakan pementasan.
B. Pementasan
pementasan teater.
C. Pasca Pementasan
1. Evaluasi Kerja
Pemimpin produksi melakukan evaluasi kerja, baik evaluasi kerja tiap
bidang, maupun evaluasi kerja secara keseluruhan. Evaluasi kerja
dilakukan setelah pementasan selesai dan penonton pulang setelah
mengapresiasi hasil karya yang telah dibuat oleh tim. Dalam pelaksanaan
evaluasi, semua anggota tim menyampaikan kendala dan tantangan yang
dihadapi selama menyiapkan pementasan dan pada waktu pementasan.
Dalam evaluasi kerja ini tidak saling menyalahkan bila ada kekurangan di
bidang tertentu, tetapi memberikan solusi bila akan mengadakan
pementasan teater lagi. Dalam evaluasi kerja ini, juga disampaikan laporan
kerja setiap bidang kerja. Laporan ini merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban kerja yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi kerja
ini akan menjadi catatan bersama, dan media belajar
jika menghadapi masalah yang sama di kemudian hari.
2. Evaluasi Pementasan
Evaluasi pementasan dilakukan dengan cara melihat kekurangan dan
kelebihan dari pementasan yang telah dilakukan. Evaluasi pementasan
diwujudkan dalam sebuah tulisan evaluasi yang bisa dibaca oleh seluruh
tim pementasan. Dengan melakukan evaluasi pementasan ini, seluruh tim
akan mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pementasan yang telah
dilakukan. Evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki pementasan
yang akan dilakukan di kemudian hari.
Guru dapat melakukan interaksi dengan orang tua. Interaksi dapat
dilakukan melalui komunikasi melalui telepon, kunjungan ke rumah,
atau media sosial lainnya. Guru juga dapat melakukan interaksi
melalui lembar kerja peserta didik yang harus ditandatangani oleh
orang tua murid, baik untuk aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Melalui interaksi ini, orang tua dapat mengetahui
perkembangan baik mental, sosial, dan intelektual putra putrinya.
No PERNYATAAN YA TIDAK
Saya berusaha belajar dan berlatih dengan sungguh
sungguh untuk dapat menguasai pementasan teater
berdurasi pendek.
Saya mengingkuti pembelajaran dan pelatihan
dengan penuh perhatian sehingga dapat menguasai
pementasan teater berdurasi pendek.
Saya melakukan latihan dengan tepat waktu sesuai dengan
materi pelatihan.
Saya berperan aktif dalam kelompok pelatihan dasar
pemeranan teater modern.
Saya dapat bekerja sama dalam kelompok pelatihan dasar
pementasan teater berdurasi pendek.
Saya menciptakan suasana menyenangkan dalam pementasan
teater berdurasi pendek.
Saya menghargai temanteman dalam melaksanakan latihan
dasar pementasan teater berdurasi pendek
Nama Orang tua Nama Siswa
Guru dapat mengembangkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan
topik dan pokok bahasan. Evaluasi pembelajaran yang dikembangkan
dapat berupa tes dan nontes. Tes dapat berupa uraian, isian, atau
pilihan ganda. Nontes dapat berupa lembar kerja, kuesioner, proyek,
dan sejenisnya. Guru juga harus mengembangkan rubrik penilaian
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Apa yang kamu ketahui tentang bidang produksi dan tim kerja
bidang produksi?
Mengapa tim kerja harus melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan bidang pekerjaannya?
Apa yang kamu ketahui tentang bidang artistik dan apa saja yang
termasuk bidang kerja di tim artistik?
Langkah kerja apa saja yang harus dilakukan oleh seorang pemeran
dalam menghayati peran yang dimainkan?
Keterampilan
Buatlah laporan tertulis sesuai dengan bidang kerja yang menjadi
tanggung jawabmu.
Rubrik Guru
Guru dapat mengembangkan indikator penilaian untuk setiap aspek
yang diujikan. Indikator ini merupakan skoring terhadap apa yang
ingin dinilai dan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan uji kompetensi
yang dikembangkan pada Bab IV guru dapat membuat rubrik seperti
terteta berikut ini.
1. Sikap
a. Tanggung Jawab
No. Indikator Penilaian Kerja sama
Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator
1. Melaksanakan tugas individu dengan baik yang konsisten ditunjukkan peserta
didik
2. Menerima risiko dari tindakan yang Skor 2 jika 2 indikator konsisten
dilakukan ditunjukkan siswa
3. Mengembalikan barang yang dipinjam Skor 3 jika 3 indikator konsisten
ditunjukkan siswa
4. Meminta maaf atas kesalahan yang Skor 4 jika 4 indikator konsisten
dilakukan ditunjukkan siswa
c. Cermat
No. Indikator Penilaian Kecermatan
4. Portofolio
Nama Peserta Didik : …………………
Kelas/Semester : ………………...
Mata Pelajaran/Materi Pokok : Mementaskan Teater berdurasi
Pendek
F. Pengayaan Pembelajaran
Pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik. Pengayaan materi
diberikan secara horizontal, yaitu lebih memperdalam dan memperluas
pengetahuan serta keterampilan. Guru dapat mencari materi
pengayaan dari media dan sumber belajar lain. Guru juga dapat
meminta peserta didik untuk mencari materi pengayaan sesuai dengan
topik dan materi yang dipelajari.
Darmawan, Budiman. 1998. Penuntun Pelajaran Seni Rupa. Bandung : Ganeca Exact
Gumilar, Ganjar. …. Sejarah Perkembangan Seni Grafis Indonesia . Http://Academia.
Edu. Diakses Pada Tanggal 5 Juli 2014
Gumilar, Ganjar. …… . Teknik Cetak. Http://Academia.Edu. Diakses Pada Pada
Tanggal 19 Juli 2014
Gunawan, Aang ….. SeniLukisIndonesiaSejarahSeniLukis.Http://Senibudaya
Hartoko, Dick. 1997. Manusia Dan Seni, Yogyakarta : Kanisius
Hutagalung, Michael Jubel. Tidak diketahui. Basoeki Abdullah Tokoh Seni Indonesia.
indonesiayangmendunia/ 12 sept 2014 Ganjar gumilar. Fakultas Seni Rupa Dan
Desain Institut Teknologi Bandung 2010 Sejarah Perkembangan Seni Grafis
Indonesia http://www.academia.edu/3551497/Sejarah_Perkembangan_
Seni_Grafis_Indonesia
Levta, deka. 17 Maret 2012. MacamMacam Aliran Seni Lukis dan Tokohnya.
Mahendra, Mahardika … Modul Seni Rupa. Http://Academia.Edu. Diakses Pada
Tanggal 1 Juli 2014
Nurhadyat,andre (2005). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: grasindo.
senijogja. 12 oktober 2012. Affandi tokoh seni lukis Abstrak Indonesia yang Mendunia.
Shaman, Humar. 1993. Mengenal Dunia Seni Rupa. Semarang : IKIP Semarang
Susanto, Mike.2006. Diksi rupa, Yogyakarta, Kanisius
Wisnujadmika’s Weblog …. Tema Seni Rupa Http://Wisnujadmika.Wordpress.Com/
Tag/TemaSeniRupa Diakses Pada Yanggal 04 Juli 2014
Yudhoseputro, Wiyoso. 1993. Pengantar Wawasan Seni Budaya. Jakarta : Depdikbud
Indonesia.Blogspot.Com/2012/05/SeniLukisIndonesiaSejarahSeniLukis.Html.
Diakses Pada Tanggal 5 Juli 2014
http://www.academia.edu/3551497/Sejarah_Perkembangan_Seni_Grafis_Indonesia.
http://minermaya.blogspot.com/2012/03/macammacamaliransenilukis.html.[9
januari 2013].
http://senijogja.wordpress.com/2012/10/12/affanditokohsenilukisabstrak
http://seniman.web.id/getart/search/tokohindonesiaaliransenilukis
impresionisme.[9 januari 2013].
http://www.lorongteatersubang.blogspot.com/2012/12/tatapanggungdalam
pementasanteater_20.html. [19 April 2015; 12:20 WIB]
Seni Budaya 289
Akustik Ilmu yang mempelajari tentang suara, bagaimana suara diproduksi/
dihasilkan.
Aransemen Bunyi atau musik yang ditata dengan baik dan indah
perambatannya dan dampaknya
Bentuk abstrak Bentuk yang menyimpang dari wujud bendabenda atau
makhluk yang ada di alam
Bentuk figuratif Bentuk yang berasal dari alam (nature) lahirnya bentuk
figuratif tergantung pada konsepsi orang itu pada bentuk tersebut
Birama Satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai dengan ketukan kuat
sampai dengan ketukan kuat yang berikutnya.
Durasi Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah not, lagu, atau
musik yang dimainkan.
Ekspresi Pengungkapan atau proses menyatakan
perasaan Estetik Mengenai keindahan
Improvisasi Melakukan sesuatu untuk mengembangkan atau
memvariatifkan nada atau bagian lagu atau musik yang sudah ada.
Intro Musik atau melodi pada awal lagu yang berupa alunan alat musik atau
petikan nyanyian sebelum masuk ke bait pertama lagu yang akan dinyanyikan
Komposisi Hasil atau karya musik yang merupakan kumpulan dari potongan
musik yang telah disusun secara harmonis
Lithography Teknik yang ditemukan oleh alois senefelder dan didasari pada
sifat kimiawi minyak dan air yang tidak dapat bercampur
Melodi Susunan rangkaian tiga nada atau lebih dalam musik yang terdengar
berurutan secara logis serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.
Notasi Sistem penulisan karya musik
Paranada Lima garis horizontal tempat notasi
dituliskan Pinch Teknik pijit
Seni grafis Cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan
teknik cetak
Solmisasi Sistem menempatkan sebuah suku kata berbeda ke setiap not
dalam skala musik
Vokal Grup Kumpulan atau kelompok beberapa penyanyi yang menyajikan
sebuah lagu dengan lebih variatif dari segi pembagian suara dan penampilannya
290 Kelas IX SMP/MTs
Buku Guru
Di unduh dari : Bukupaket.com
Profil Penulis
Nama Lengkap : Milasari, S.Pd
Telp. Kantor/HP : 021-7805396 / 081213482989
E-mail : smk57jakarta@yahoo.com
Akun Facebook : -
Alamat Kantor : Jl. Margasatwa no. 38 B Jatipadang
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Perumahan Pratama Ruko A-9,
Surabaya-60227
Bidang Keahlian: Seni Tari
Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 tahun terakhir:
Guru di SMK N 57 Jakarta
Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
S1: Fakultas Bahasa dan Seni/jurusan Seni Tari/program studi Pendidikan
Sen Tari/ Universitas Negeri Jakarta (tahun masuk 2003–tahun lulus 2008)
Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.
Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
Tidak ada.