Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut PERMENKES Nomor 9 tahun 2014, Klinik adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan / atau
spesialitik.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / ketrampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan uapaya kesehatan. Klinik
harus mampu untuk menginventarisir permasalahan, faktor-faktor yang
berkait (penyebab), potensi sumber daya, juga kendala-kendala dalam
melaksanakan program/kegiatan pada tahun sebelumnya guna
mewujudkan visi yang ingin dicapai.
Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah, maka
untuk perubahan yang dapat dilakukan oleh perorangan, group dan
organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas jadi pelatihan sangat
penting dalam rangka mengubah dari yang terlatih menjadi lebh mahir
dan dari yang belum terlatih menjadi terlatih.
Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang
pelatihan dan pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa
pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk
mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
B. Tujuan
1. Umum
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Klinik dalam membangun
sistem manajemen pengelolaan sumber daya Manusia baik untuk
penyelenggaraan upaya Klinik maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis

2. Khusus
Bahwa dalam rangka mencapai kinerja yang optimal harus tersedia
sumber daya manusia yang sesuai standar kompetensi.
C. Manfaat
Pengelolaan sumber daya secara umum dalam rangka evaluasi program
Klinik yang sudah dilaksanakan juga untuk dasar menyusun
perencanaan program/ kegiatan tahun yang akan datang.
D. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua karyawan yang bekerja di Klinik
ANS
E. Ruang lingkup pedoman
Lingkup pedoman pengelolaan sumber daya Manusia ini disusun
berdasarkan persyaratan standar akreditasi Klinik, dan kebutuhan SDM
di Klinik.
F. Batasan operasional
Pengelolaan sumber daya manusia yang di maksud meliputi:
1. Pola penempatan pegawai
2. Pola pemetaan kompetensi
3. Rencana pengembangan ( pelatihan ), dan
4. Kewajiban orientasi bagi karyawan baru
5. Pelaksanaan kredensial
Pemetaan kompetensi dan rencana pengembangan SDM
sebagaimana di maksud di lakukan melalui evaluasi standart kompetensi
yang di laksanakan setiap 6 bulan sekali. Selanjutnya adanya kewajiban
orientasi bagi karyawan baru di Klinik ANS
G. Landasan hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah Peraturan menteri kesehatan no 75 th 2014 acuan yang digunakan
dalam menyusun pedoman pengelolaan sumber daya ini adalah standar
akreditasi puskesmas dan persyaratan Sistem Manajemen Mutu.

Anda mungkin juga menyukai