Antara
DENGAN
RSUD ………………………..
Nomor :
Nomor :
Perjanjian Kerja sama Operasional Saniswiss Automate Biosanitizer (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditanda
tangani pada hari ini tanggal …………………. ………………………, bertempat di Pontianak, oleh dan antara :
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, di dalam Perjanjian ini secara
sendiri sendiri disebut sebagai “PIHAK” dan secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”.
PARA PIHAK dalam kedudukannya tersebut diatas terelebih dahulu menjelaskan hal-hal,
sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan dari Perjanjian ini adalah untuk melakukan Perjanjian Kerjasama
Operasional – Saniswiaa Automated Biosanitizer dari PIHAK PERTAMA dengan
memberikan sejumlah …………. Unit kepada PIHAK KEDUA, yang terikat untuk melakukan
pembelian barang habis pakai berupa :
PASAL 2
JANGKA WAKTU
PASAL 3
PENETAPAN SPESIFIKASI ALAT KESEHATAN
Spesifikasi alat kesehatan yang dimaksud dalam Perjanjian ini sebagai berikut :
PASAL 4
PARA PIHAK sepakat bahwa harga barang habis pakai Saniswiss Biosanitizer adalah
PASAL 5
PARA PIHAK sepakat bahwa target pembelian Bahan Habis Pakai Saniswiss Biosanitizer perbulan adalah
minimal Rp 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah)/Bulan/Unit.
PASAL 6
PASAL 7
PENGALIHAN PERJANJIAN
Slaha satu pihak tidak dapat mengalihkan sebagian maupun seluruhnya isi dan
pelaksanaan Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa adanya persetujuan tertulis dari
pihak lainya.
PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MEJEURE)
1. Tidak ada PIHAK manapun yang dapat memaksakan hal apapun kepada PIHAK
lainnya untuk melaksanakan ketentuan –ketentuan dalam Perjanjian ini di kernakan
terjadinya sesuatu peristiwa di luar kemampuan PARA PIHAK untuk
menghindarinya, termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan kebijakan
Pemerintah,bencana alam, dan hura hura, maka masing masing Pihak akan
melepaskan pelaksanaan kewajibannya.
2. Apabila terjadi force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka
PIHAK yang mengalami force majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK lainnya dalam waktu 15 (Lima Belas) hari kalender terhitung sejak terjadinya
kejadian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini.
3. Kelalaian atau Keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan
sebagaiman dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini, mengakibatkan tidak di akuinya
suatu keadaan dimaksud sebagai force majeure.
4. Terhadap hal hal yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PARA PIHAK telah setuju dan
mufakat untuk menyelesaikan secara musyawarah.
5. Bila Keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin pihak yang terkena force
majure memberitahukan kepada pihak laiinya bahwa keadaan telah kembali normal
dan kegiatan dapat di lanjutkan, dengan ketentuan jangka waktu pelaksanaan yang
ditetapkan dalm perjanjian tetap mengikat, maka waktu perpanjangan sama dengan
waktu selama tidak dapat melaksanakan pekerjaan akibat keadaan kahar.
PASAL 9
ADDENDUM PERJANJIAN
Apabila terdapat hal – hal yang belum cukup dan tegas diatur dalam Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk mengatur kembali dalam Perjanjian tambahan
(addendum) yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
PASAL 10
HUKUM ANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA
PASAL 11
ITIKAD BAIK
PASAL 12
PEMBERITAHUAN
PASAL 12
1. Perjanjian ini dapat diakhiri setiap saat sebelum habisnya masa berlaku, dengan terlebih dahulu
menyampaikan surat pemberitahuan/peringatan, apabila terjadi hal-hal seperti berikut ini :
a. Dalam hal salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya terhadap Pihak lainnya.
b. Dalam hal Para Pihak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ketentuan dalam
Perjanjian.
c. Dalam hal terjadinya force majeure.
2. Sehubungan dengan diakhirinya Perjanjianm ini, Para Pihak sepakat satu sama lainm dengan ini
mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang
mengatur tentang batalnya suatu perjanjian.
3. Pengakhiran Perjanjian karena sebab sebab sebagaimana diatur dalam Pertjanjian ini tidak serta
merta menghapuskan kewajiban masing masing pihak terhadap pihak lainnya yang belum
terselesaikan, kecuali dinyatakan lain oleh Para Pihak.
PASAL 13
PERPAJAKAN
Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini menjadi beban dan
tanggung jawab masing masing Pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PASAL 14
PENUTUP
1. Judul-Judul pada pasal-pasal dalam perjanjian ini hanya semata mata sebagai refrensi untuk
memudahkan pemahaman atas Perjanjian ini.
2. Apabila di kemudian hari diterbitkan peraturan perundang-undangan yang mengharuskan
Perjanjian ini disesuaikan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyesuaikan ketentuan dalam
perjanjian ini sebagaiman mestinya diatur dalam mperaturan perundang-undangan
tersebut.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA pada
hari dan tanggal sebagaimana tersebut diatas dan di buat adalam rangkap 2 (dua), masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA
HERMAWAN
PT…………………………………………………….
DR………………………………………………….
DIREKTUR