Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penyususn dapat menyelesaikan
makalah Promosi Kesehatan “Penyuluhan Penyakit Campak” (IKM) ini tepat
pada waktunya.

Penyusun menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan


kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari isi maupun penulisannya.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen


yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini
terselesaikan dengan baik dan benar.

Mataram, Desember 2013

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................................2

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP):

I. Identifikasi Masalah..................................................................................3
II. Pengantar ..................................................................................................3
III. Tujuan Instruksional Umum......................................................................4
IV. Tujuan Instruksional Khusus...................................................................4
V. Pokok Bahasan...........................................................................................5
VI. Sub Pokok Bahasan..................................................................................5
VII. Media......................................................................................................5
VIII. Metode...................................................................................................5
IX. Kegiatan Pembelajaran............................................................................5
X. Evaluasi.....................................................................................................7
XI. Materi Penyuluhan Campak....................................................................7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….13

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI CAMPAK

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Campak adalah penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak dan
juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan dan
anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.
Penyebab penyakit ini adalah infeksi virus rubeola yang kemudian ditularkan
lewat batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
(tampek). Imunisasi campak diberikan sebanyak 2 kali. Pertama, pada saat
anak berumur 9 bulan atau lebih, Campak 2 diberikan pada umur 5-7 tahun.
Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6
bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara langsung di bawah kulit
(subkutan).
Campak 1 diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer,
sedangkan Campak 2 diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibodi
sampai pada tingkat yang tertingi. Efek samping yang mungkin terjadi berupa
demam, ruam kulit, diare.
Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya imunisasi campak bagi ibu-
ibu yang mempunyai bayi akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan
bayinya, sehingga diperlukan penyuluhan bagi ibu-ibu agar dapat
mengetahui, betapa pentingnya imunisasi bagi kesehatan anaknya.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : IKM (promkes)
Topik : Penyakit Campak
Sub Topik : Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi
Sasaran : Ibu dan Anak

3
Hari/Tanggal : Rabu, 1 januari 2014
Jam : 11.00-11.40 WIB
Waktu : 40 menit
Tempat : di Posyandu Kodo, Kota Bima

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Imunisasi Campak
di Posyandu “Kodo” selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu yang
mempunyai bayi dapat mengetahui pentingnya Imunisasi Campak bagi
anaknya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Setelah dilakukan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang pengertian
penyakit Campak.
2. Setelah dilakuakan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang
penyebab penyakit Campak.
3. Setelah dilakuakan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang Gejala
penyakit Campak.
4. Setelah dilakuakan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang dampak
& Komplikasi yang terjadi.
5. Setelah dilakuakan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang Cara
Penularan Campak.
6. Setelah dilakuakan penyuluhan Ibu dan Anak mengerti tentang
Pencegahan dan Penanganan dengan imunisasi.

4
V. POKOK BAHASAN
Imunisasi Campak
VI. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian Campak
2. Tujuan Imunisasi Campak
3. Gejala-gejala Campak
4. Komplikasi Campak

VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VIII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam
1. Memberi salam
Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan
3. Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan

5
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi Menyimak dan
penyuluhan secara berurutan memperhatikan
dan teratur.
Materi :
1. Pengertian Penyakit
Campak
2. Penyebab Penyakit
Campak
3. Gejala Penyakit Campak
4. Dampak & Komplikasi
yang terjadi
5. Cara Penularan Campak
6. Pencegahan dan
Penanganan dengan imunisasi

3. 10 menit Evaluasi :
- Menyimpulkan inti Menyimak dan
penyuluhan mendengarkan
- Menyampaikan secara
singkat materi penyuluhan
- Memberi kesempatan
kepada ibu-ibu untuk
bertanya
- Memberi kesempatan
kepada ibu-ibu untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan

6
4. 5 menit Penutup :
- Menyimpulkan materi Menjawab salam
penyuluhan yang telah
disampaikan
- Menyampaikan terima
kasih atas perhatian dan
waktu yang telah di berikan
kepada peserta
- Mengucapkan salam

X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal

XI. MATERI PENYULUHAN CAMPAK

a. Pengertian penyakit campak


Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi
virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan
PARAMYXOVIRUS.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita
campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
rimbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak
terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-

7
anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya
dia akan kebal terhadap penyakit ini.

b. Penyebab penyakit campak


Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang sangat
mudah menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kurang
lebih 4 hari pertama sejak munculnya ruam.
Campak disebabkan oleh paramiksovirus ( virus campak). Penularan
terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan
penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari
sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak
adalah:
- bayi berumur lebih dari 1 tahun.
- bayi yang tidak mendapatkan imunisasi.
- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

c. Gejala Penyakit Campak


Gejala awal penyakit campak ini dimulai dengan adanya batuk-batuk dan
pilek. Lalu, 1-2 hari kemudian timbul demam yang tinggi dan turun naik
berkisar antara 38-40 derajat, selama lima hari. Biasanya dibarengi dengan
mata merah dan seperti berair.
Pada saat itu pula, biasanya muncul bintik putih seperti Koplik spot di
sebelah dalam mulut. Dan ini biasanya akan bertahan 3-4 hari. Kadang-
kadang juga disertai dengan munculnya diare. Memasuki hari kelima
demamnya akan tinggi sekali. "Pada waktu itulah, bercak merah mulai
keluar."

8
Bercak merah campak berbeda dengan bercak biang keringat, misalnya.
Karena, biang keringat tidak dibarengi dengan demam. Bercak-bercak merah
ini muncul secara bertahap dan merambat. Lokasi "khusus" ini biasanya
muncul pertama kali di belakang kuping, leher, dada ke bawah, tangan, kaki
lalu ke muka.
Panas + Bercak di tubuh ada kira kira 30 an jenis penyakit. Tidak selalu
mudah mendiagnosa campak, bahkan oleh DSA kecuali dijumpai adanya
Koplik Spot (ini tanda pasti) yang biasanya hilang < 24 jam.
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu
berupa: - Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk
( Cough ) - Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis ) 2-4 hari
kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik).

Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah
timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan
yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada
awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di
leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang
tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas
serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya
turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama
beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai ada pada muka
dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.

9
d. Dampak dan Komplikasi yang terjadi
Bila campak tak diobati akan berbahaya karena dampaknya yang bisa
bermacam-macam. Anak pun akan rewel, sulit minum, tak bisa tidur, bisa
kejang, kekurangan cairan, sesak nafas dan sebagainya.
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Sedangkan Komplikasi Campak meliputi :
- Infeksi telinga bagian tengah
- Bronkhitis (infeksi saluran pernafasan bagian bawah)
- Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga
pendeita mudah memar dan mudah mengalami pendarahan.
- Pneumonia (infeksi paru-paru)
- Encephalitis (radang otak)
e. Cara Penularan
Cara penularan penyakit campak, ditularkan lewat batuk, bersin dan
tangan yang kotor oleh cairan hidung.
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung sangat
cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap
lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2
hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang
salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota
keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar
sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur
hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman
selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah
untuk ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan, yaitu bahwa bercak merah pada
campak harus keluar semua karena kalau tidak malah akan membahayakan
penderita. Yang benar, justru jumlah bercak menandakan ringan-beratnya
campak. Semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat penyakitnya.

10
Dokter justru akan mengusahakan agar campak pada anak tidak menjadi
semakin parah atau bercak merahnya tidak sampai muncul di sekujur tubuh.

Selain itu, masih banyak orang tua yang memperlakukan anak campak
secara salah. Salah satunya, anak tidak dimandikan. Dikhawatirkan, keringat
yang melekat pada tubuh anak menimbulkan rasa lengket dan gatal yang
mendorongnya menggaruk kulit dengan tangan yang tidak bersih sehingga
terjadi infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Sebaliknya, dengan mandi
anak akan merasa nyaman.

f. Pencegahan dan Penanganan dengan Imunisasi


1). Pencegahan dan Pengobatan
Anak yang diduga terkena campak harus dipastikan dulu apakah betul-
betul campak atau bukan. Bila diagnosis sudah ditegakkan, dan tak ada
komplikasi, anak cukup dirawat di rumah. Tetapi, bila sampai terjadi
komplikasi harus dirawat di rumah sakit. Yang jelas, bila campak tak
diobati akan berbahaya karena dampaknya yang bisa bermacam-macam.
Anak pun akan rewel, sulit minum, tak bisa tidur, bisa kejang, kekurangan
cairan, sesak nafas dan sebagainya. Jadi jangan punya anggapan bahwa
campak didiamkanpun tak apa-apa. Dan, pengobatan campak dilakukan
untuk mengobati gejalanya. Hal ini disebabkan karena penyebab campak
adalah virus. Jadi, bukan mematikan virusnya. Karena begitu gejala
penyakitnya timbul virusnya sendiri sudah tak ada. Jadi, anak akan diberi
obat penurun panas untuk demam, obat sariawan untuk sariawan (bila ada),
dan obat diare untuk mengatasi diarenya. Dan obat batuk untuk mengobati
batuknya. Lalu disiapkan pula obat anti kejang bila anak punya bakat kejang.
Sebaiknya anak berpantang makanan yang merangsang batuk, seperti
goreng-gorengan, permen dan coklat. Selain itu, berilah anak makanan yang
mudah dicerna.

11
Umumnya bila anak terkena campak akan rentan sehingga mudah sekali
terkena penyakit lain. Misalnya bila di sekitarnya ada yang flu, radang
tenggorokan atau bahkan TBC, maka diapun bisa terkena. Biasanya masa
rentan ini berlangsung sebulan setelah sembuh.

2). Pencegahan dengan Imunisasi


Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak. Imunisasi campak diberikan sebanyak 2 kali. Pertama, pada saat
anak berumur 9 bulan atau lebih, Campak 2 diberikan pada umur 5-7 tahun.
Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6
bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara langsung di bawah kulit
(subkutan).
Campak 1 diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer,
sedangkan Campak 2 diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibodi
sampai pada tingkat yang tertingi.

12
DAFTAR PUSTAKA
Levi Silalahi, Berbagai Sumber
http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/03/26/nrs,20040326-
01,id.html
Dedeh Kurniasih. Ilustrator: Pugoeh
http://www.dunia-ibu.org/sharing/index.php?id=634
Hand out ibu Dewi Rokhanawati tentang Imunisasi semester IV

13

Anda mungkin juga menyukai