Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang terjadi di pesisir Kota/Kab. Pekalongan


adalah banjir air laut atau rob. Rob masuk ke daratan melalui pantai, sungai-
sungai yang bermuara ke laut dan tambak-tambak di dekat pemukiman. Rob
disebabkan karena naiknya muka air laut yang dipengaruhi oleh pemanasan
global. Kenaikan muka air laut sepanjang Pantai Pekalongan berkisar antara 4,46-
4,60 mm/tahun (Departemen Kelautan dan Perikanan RI, 2009). Selain itu, rob
disebabkan akibat adanya penurunan muka tanah (Land Subsidence) sekitar 3
cm/tahun (LAPAN, 2013). Sehingga rob yang terjadi di Pekalongan semakin
tinggi dan meluas tiap tahunnya.

Rob yang terjadi di Kabupaten Pekalongan mengalami perluasan dari 1


km2 pada Tahun 2012 menjadi 1,97 km2 pada Tahun 2013 (PSDA Provinsi Jawa
Tengah, 2014). Sebarannya berada di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Tirto,
Wonokerto, dan Siwalan. Sedangkan untuk Kota Pekalongan, wilayah yang sering
mengalami rob adalah Kecamatan Pekalongan Utara meliputi 9 kelurahan.
Sebagai contoh, rob yang terjadi di Desa Jeruksari Kecamatan Tirto Kabupaten
Pekalongan sudah berlangsung 10 tahun dan kondisi terparah terjadi Juli 2013
kemarin, ketinggian rob sampai mencapai 1 m pada desa yang berjarak sekitar 3
km dari pantai. Adapun rob yang terjadi di Kota Pekalongan sampai pada
kelurahan Pabean yang berjarak sekitar 4–5 km dari pantai.

Untuk itu, banjir rob yang terjadi di Kota/Kab. Pekalongan perlu segera
ditangani. Dalam rangka upaya penanganan rob akan dilakukan penataan Sistem
Sungai Sengkarang yang menjadi salah satu penyebab masuknya rob ke
pemukiman melalui sungai-sungai yang bermuara ke laut.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penataan sistem Sungai Sengkarang sebagai salah satu


penanganan rob Kota/Kab. Pekalongan adalah mengevaluasi apakah sungai-
sungai pada sistem Sungai Sengkarang (Sungai Sengkarang, Sungai Meduri dan
Sungai Bremi) di bagian hilir mampu menampung debit rencana periode ulang 25
tahunan (Q25) yang disertai dengan kondisi pasang.

Tujuan dari penataan sistem Sungai Sengkarang adalah:

1. Mencegah rob yang masuk melalui sungai.


2. Mendesain sungai agar mampu menampung debit rencana Q25
bersamaan pada saat kondisi pasang. Sehingga pada saat kondisi kritis
tersebut, air banjir maupun rob tidak melimpas dan menggenangi
pemukiman.
3. Mengurangi genangan rob yang terjadi di Kota/Kab. Pekalongan.
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penataan sistem Sungai Sengkarang sebagai salah satu


penganan rob Kota/Kab. Pekalongan dititik beratkan pada segi perencanaan
kapasitas Sungai Sengkarang, Sungai Meduri dan Sungai Bremi pada bagian hilir
dengan mempertimbangan aspek topografi, hidrologi, pasang surut, hidrolika dan
rencana anggaran biaya.

1.4 Lokasi Studi

Penataan sistem Sungai Sengkarang berlokasi di Desa Jeruksari dan


sekitarnya dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa


2. Sebelah Timur : Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan
3. Sebelah Barat : Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
dan Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Lokasi studi berada di perbatasan antara Kota Pekalongan dan Kabupaten
Pekalongan. Peta lokasi studi ditampilkan dalam Gambar 1-1 dan foto udara
situasi sistem Sungai sengkarang dapat dilihat pada Gambar 1-2.

2
Lokasi
Studi

Gambar 1-1 Peta Lokasi Studi

Gambar 1-2 Foto Udara Situasi Sistem Sungai Sengkarang (Google Earth, 2014 )

3
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari sembilan bab yang
secara garis besar adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, lokasi studi
dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. KONDISI WILAYAH


Bab ini berisi tentang hasil survey yang telah dilakukan berupa data
maupun dokumentasi kondisi eksisting Sungai Sengkarang, Sungai
Meduri dan Sungai Bremi.

BAB III. DASAR TEORI


Bab ini berisi tentang penyebab rob, konsep penanganan rob, teori
hidrologi, pasang surut dan hidrolika serta dasar-dasar perhitungan.

BAB IV. METODOLOGI


Bab ini berisi tentang flow chart pola pikir penataan sistem Sungai
Sengkarang dan uraian dari tahapan-tahapannya.

BAB V. ANALISIS DATA


Bab ini berisi tentang analisis hidrologi, analisisi pasang surut dan analisis
hidrolika.

BAB VI. PENATAAN SUNGAI


Bab ini membahas mengenai pendimensian sungai dan stabilitas tanggul
sungai berdasarkan hasil analisa dan simulasi.

BAB VII. METODE PELAKSANAAN


Bab ini membahas mengenai bahan material yang digunakan, peralatan
kerja khususnya alat berat, volume pekerjaan, metode pelaksanaan, time
schedule, dan network planning.

4
BAB VIII. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Bab ini berisi tentang rencana anggaran biaya, perhitungan kuantitas alat
berat dan analisa harga satuan.

BAB IX. PENUTUP


Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai penanganan rob
melalui penataan sistem Sungai Sengkarang Kota/Kab. Pekalongan.

Anda mungkin juga menyukai