8 Hal PDF
8 Hal PDF
Vol. 13, No.4– Desember 2007, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
TEKNIK
KEAIRAN
Suseno Darsono*)
ABSTRACT
Low Impact Development (LID) is a technique for managing local strorm water that can
be utilized as a regional flood control system. As a storm management technique, LID
technique is used to maintain the existing hydrology condition of the development area
by maintaining infiltration rate, filtering, detaining storm water and also increasing
surface roughness. Negatif impact of regional development can be minimized by
utilizing natural drainage system, maximizing storm water detention and maintaining or
increasing time of concentration. LID is a tool for managing negative impact of storm
water on a regional development, therfore the regional of economic growth can be
increased.
Keywords: Storm water management, Urban Drainage, Low Impact Development .
*)
Jurusan Teknik Sipil FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang Semarang
256
Suseno Darsono
Sistem Pengelolaan Air Hujan Lokal yang Ramah Lingkungan
telah ada dan murah tetapi dapat air limpasan permukaan, mengurangi
mempertahankan kelestarian lingkung- volumenya, memperpanjang waktu
an. pengaliran, dan menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan
Teknologi LID diharapkan mampu untuk
dengan ekologi. Konservasi dan peran
mengurangi dampak negatip terhadap
serta masyarakat untuk menenggulangi
lingkungan akibat pengembangan suatu
daya rusak air (yang termasuk pilar-pilar
daerah dengan mencapai
UU No.7 Tahun 2004) merupakan
keseimbangan antara konservasi,
elemen kunci dari LID seperti di
perkembangan, proteksi ekosistim dan
ilustrasikan pada Gambar 1.
kualitas hidup. Saat ini teknologi LID
dimanfaatkan untuk mengontrol polusi
Kontrol dengan
Skala Kecil
KONSERVASI
Pengawetan Pohon,
Meniru Proses
Tumbuhan dan Tanah
Kondisi Hidrologi Awal
Memelihara Sistim
Drainasi Alam
Rancangan
Elemen Sesuai Lokasi
Kunci
dari LID Pastikan Rancangan
LID Bermanfaat bagi
seluruh DTA
Mengalirkan
Air Hujan Ke
Badan Air
Mengatur Infiltrasi
Wetland dan akifer
Pemeliharaan
dan
Pendidikan
Pendidikan dan
Partisipasi
Masyarakat
257
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 13, No.4– Desember 2007, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
hidrologi awal daerah tersebut pada hujan dengan LID memfokuskan pada
saat sebelum dikembangkan. Usaha beberapa elemen utama hidrologi.
yang perlu dilakukan adalah
Elemen utama yang harus diperhatikan
mempertahankan dan meningkatkan
adalah meminimumkan limpasan
intensitas infiltrasi, penyaringan,
permukaan dengan mengurangi
penampungan, penguapan dan tahanan
perubahan lahan menjadi lahan kedap
limpasan permukaan. Saat ini
air. Selain itu perlu pula memperbanyak
pengelolaan air hujan dengan teknologi
tumbuh-tumbuhan penutup tanah
LID sudah banyak di aplikasikan di
seperti lahan yang tertutup rumput dan
negara-negara maju seperti USA,
tanam-tanaman. Memperlama waktu
Australia dan Eropa, meskipun demikian
konsentrasi (Tc) dengan
penelitian pengembangan tentang LID
memperpanjang jalur aliran,
masih terus berlangsung. Di Indonesia
meningkatkan kekasaran dengan
penelitian pemanfaatan teknologi LID
mengurangi penggunaan saluran
juga sedang dilakukan di Balai Sungai
pasangan atau pipa, melakukan
BALITBANG PU untuk mengkaji
konservasi dari sistrim drainasi alam
efektifitas aplikasi LID di suatu
sehingga dapat menurunkan puncak
pembangunan komplek perumahan.
banjir. Tampungan air yang permanent
Konsep hidrologi yang diterapkan dalam
atau sementara sangat diperlukan untuk
teknologi LID adalah penggunaan
mengontrol volume dan puncak banjir,
retensi dan detensi air hujan,
serta kualitas air limpasan.
mengurangi luas daerah kedap, dan
memperpanjang alur pengaliran dan Cara berikut adalah teknik tradisional
waktu pengaliran (Coffman, 2000). yang sering di pakai untuk menampung
air agar volume dan puncak banjir
PRINSIP SISTIM DRAINASI LOKAL menurun:
ATAU LID 1. Menggunakan saluran dengan
bangunan check yang menahan
LID memanfaatkan praktek pengelolaan aliran.
air hujan yang terintegrasi antara sistim 2. Saluran lebar dengan kemiringan
drainasi lokal, skala kecil, dan kecil (Long Storage).
pengendalian sumber daya air regional. 3. Penampungan air hujan dengan
Praktek pengelolaan air hujan yang tangki air penampung.
terintegrasi ini tidak hanya tergantung
pada jaringan saluran drainasi dan
4. Penampungan air hujan di atap
rumah.
bangunan pengontrolnya, tetapi juga
memanfaatkan gedung-gedung, 5. Penampungan dangkal dilapangan
infrastructure drainasi dan penataan parkir.
lahannya dalam usaha menahan aliran 6. Lahan basah dan kolam-kolam
air hujan ke daerah hilir. Untuk tampungan
mempertahankan kodisi hidrologi dari
wilayah yang dikembangkan seperti
kondisi awal, teknologi pengelolaan air
258
3
Hujan Deras
Hujan kecil
Waktu
Suseno Darsono
Sistem Pengelolaan Air Hujan Lokal yang Ramah Lingkungan
259
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 13, No.4– Desember 2007, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
260
Suseno Darsono
Sistem Pengelolaan Air Hujan Lokal yang Ramah Lingkungan
Pretreatment Forbay
Optional Checkdam
RIPRAP
INFLOW
Bahu Jalan
Jalan Raya
MA 10 tahunan
MA 2 tahunan
Pasir dipadatkan
Concrete Paver
262
Suseno Darsono
Sistem Pengelolaan Air Hujan Lokal yang Ramah Lingkungan
263