Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah Subhanahu wa ta’ala berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya untuk Allah atas segala berkat, rahmat yang
sangat besar, laporan Praktikum Biology tentang “Teori Evolusi Hukum Hardy dan
Weinberg” ini bisa saya selesaikan.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Ermin yang telah
memberikan bimbingan, dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Semoga
laporan praktikum biology ini memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun Kesempurnaan itu sepertinya hal yang mustahil. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah ini dapat lebih baik
lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini
bermanfaat.

Gorontalo, 8 Februari 2017

Andi Akbar Tawil

1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………. 1
BAB I…………………………………………………………………… 3
PENDAHULUAN……………………………………………………… 3
A. Judul kegiatan……………………………………..……………. 3
B. Latar Belakang…………………………………………………. 3
C. Rumusan masalah……………………………………………… 3
D. Tujuan …………………………………………………………. 3
BAB II………………………………………………………………… 4
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………… 4
A. Landasan Teori………………………………………………… 4-8
BAB III………………………………………………………………… 9
METODE PENGAMATAN………………………………………… 9
A. Tugas I…………………………………………………………. 9
B. Tugas II………………………………………………………… 9
BAB IV………………………………………………………………… 10
DATA DAN PEMBAHASAN………………………………………… 10
A. Tugas I………………………………………………………… 10
B. Tugas II..……………………………………………………… 10-11
BAB V………………………………………………………………… 12
KESIMPULAN……………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 13

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Kegiatan
Frekuensi gen dan genotip didalam populasi kelasnya

B. Latar Belakang
Sifat-sifat pada manusia diwariskan kepada keturunannya mengikuti pola tertentu.
Sifat-sifat tersebut diwariskan melalui gen yang terdapat didalam sel kelamin.
Komposisi gen seseorang diseut genotip. Untuk mengamati genotip seseorang,
diperlukan data tentang fenotipnya yaitu sifat yang tampak dan dapat diobservasi
fenotipnya dengan mudah menggunakan mata, namun fenotip yang lain memerlukan
alat dan bahan tambahan untuk menentukannya misalnya sifat perasa PTC, golongan
darah, kekebalan dan sebagainya.
Menurut Hukum Hardy Weinberg, bila antara genotip-genotip didalam populasi tidak
berubah dari generasi kegenerasi, maka frekuensi gen dan frekuensi genotipnya dalam
keadaan seimbang.
Bila gen yang seimbang itu A dan a maka menurut Hardy Weinberg
AA + 2 Aa + aa = 1 atau A2 + 2Aa + a2 = 1 sedangkan A+a = 1

C. Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengetahui frekuensi gen dan genotip di dalam kelasnya?

D. Tujuan
Mengetahui Frekuensi gen dan genotip didalam populasi kelasnya

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

Definisi Hukum Hardy-Weinberg


Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam
suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi
ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang
mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan
tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen.
Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh
ini akan selalu ada. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak
mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat
dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi mengasumsikan
adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun emigrasi,
populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifat-sifat
tertentu.

Contoh paling sederhana dapat terlihat pada suatu lokus tunggal beralel ganda:
alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a. Kedua frekuensi alel tersebut
ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1. Apabila populasi
berada dalam kesetimbangan, maka freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi,
freq(aa) = q2 untuk homozigot aa, dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan Hardy-Weinberg,
Teorema Hardy-Weinberg, ataupun Hukum Hardy-Weinberg. Asas ini dinamakan
dari G. H. Hardy dan Wilhelm Weinberg.

Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg

 Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama


 Perkawinan terjadi secara acak
 Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
 Tidak terjadi migrasi
 Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar

4
Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam
suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi. Tetapi dalam kehidupan,
syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga evolusi dapat terjadi. Suatu
keseimbangan yang lengkap di dalam gene pool tidak pernah dijumpai, perubahan secara
evolusi adalah sifat – sifat fundamental dari kehidupan suatu populasi.( Sweety Hamster
Rescue, 2012)Godfrey Harold Hardy dan Wilhelm Weinberg tahun 1908 secara
terpisah menemukan dasar-dasar frekuensi alel dan genetik dalam suatu populasi. Prinsip
yang berupa pernyataan teoritis tersebut dikenal sebagai hukum (prinsip kesetimbangan)
Hardy-Weinberg. Pernyataan itu menegaskan bahwa frekuensi alel dan genotip suatu
populasi (gene pool) selalu konstan dari generasi ke generasi dengan kondisi tertentu.
Kondisi-kondisi yang menunjang Hukum Hardy-Weinberg sebagai berikut:

1. Ukuran populasi harus besar


2. Ada isolasi dari polulasi lain
3. Tidak terjadi mutasi
4. Perkawinan acak
5. Tidak terjadi seleksi alam

Formulasi hukum Hardy-Weinberg dapat dijelaskan berikut ini:


Pada suatu lokus, gen hanya mempunyai dua alel dalam satu populasi. Para ahli genetika
populasi menggunakan huruf p untuk mewakili frekuensi dari satu alel dan huruf q untuk
mewakili frekuensi alel lainnya. (Anonim, 2012)

Perubahan Perbandingan Frekuensi Gen (Genotip) pada Populasi

Hukum Hardy-Weinberg tidak berlaku untuk proses evolusi karena hukum Hardy-
Weinberg tidak selalu menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari generasi ke
generasi. Kenyataannya, frekuensi gen dalam suatu populasi selalu mengalami
perubahan atau menyimpang dari hukum Hardy-Weinberg. Beberapa faktor yang
menyebabkan perubahan keseimbangan hukum Hardy-weinberg dalam populasi yaitu
adanya:

1. Hanyutan genetik (genetic drift),


2. Arus gen (gene flow),
3. Mutasi,

5
4. Perkawinan tidak acak, dan
5. Seleksi alam. Masing-masing penyebab perubahan kesetimbangan hukum Hardy-
Weinberg atau perubahan frekuensi genetik populasi merupakan kondisi kebalikan yang
dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan Hardy-weinberg.

Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu kondisi tertentu yang stabil, frekuensi gen
dan frekuensi genotif akan tetap konstan dari satu generasi ke generasi dalam suatu
populasi yang berbiak seksual, bila syarat berikut dipenuhi:

1. Genotif yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang
sama
2. Perkawinan yang terjadi berlangsung secara acak
3. Tidak ada mutasi gen
4. Tidak terjadi migrasi
5. Tidak terjadi seleksi

Hukum Hardy-Weinberg ini berfungsi sebagai parameter evolusi dalam suatu populasi.
Bila frekuensi gen dalam suatu populasi selalu konstan dari generasi ke generasi, maka
populasi tersebut tidak mengalami evolusi. Bila salah satu saja syarat tidak dipenuhi
maka frekuensi gen berubah, artinya populasi tersebut telah dan sedang mengalami
evolusi.(Anonim,2012)

Penerapan dan Teori Evolusi Hukum Hardy–Weinberg

Bila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya dengan
simbol q, maka secara matematis hukum tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Contoh penggunaan hukum ini adalah sebagai berikut:

1. Bila dalam suatu populasi masyarakat terdapat perasa kertas PTC 64% sedangkan
bukan perasa PTC (tt) 36%,
a. Berapa frekuensi gen perasa (T) dan gen bukan perasa (t) dalam populasi tersebut?
b. Berapakah rasio genotifnya?
Populasi mendelian yang berukuran besar sangat memungkinkan terjadinya kawin acak
(panmiksia) di antara individu-individu anggotanya. Artinya, tiap individu memiliki
peluang yang sama untuk bertemu dengan individu lain, baik dengan genotipe yang sama

6
maupun berbeda dengannya. Dengan adanya sistem kawin acak ini, frekuensi alel akan
senantiasa konstan dari generasi ke generasi. Prinsip ini dirumuskan oleh G.H. Hardy,
ahli matematika dari Inggris, dan W.Weinberg, dokter dari Jerman,. sehingga selanjutnya
dikenal sebagai hukum keseimbangan Hardy-Weinberg.
Di samping kawin acak, ada persyaratan lain yang harus dipenuhi bagi berlakunya
hukum keseimbangan Hardy-Weinberg, yaitu tidak terjadi migrasi, mutasi, dan seleksi.
Dengan perkatan lain, terjadinya peristiwa-peristiwa ini serta sistem kawin yang tidak
acak akan mengakibatkan perubahan frekuensi alel.

Deduksi terhadap hukum keseimbangan Hardy-Weinberg meliputi tiga langkah, yaitu :

1) Dari tetua kepada gamet-gamet yang dihasilkannya


2) Dari penggabungan gamet-gamet kepada genotipe zigot yang dibentuk
3) Dari genotipe zigot kepada frekuensi alel pada generasi keturunan.
Secara lebih rinci ketiga langkah ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Kembali kita
misalkan bahwa pada generasi tetua terdapat genotipe AA, Aa, dan aa, masing-masing
dengan frekuensi P, H, dan Q. Sementara itu, frekuensi alel A adalah p, sedang frekuensi
alel a adalah q. Dari populasi generasi tetua ini akan dihasilkan dua macam gamet, yaitu
A dan a. Frekuensi gamet A sama dengan frekuensi alel A (p). Begitu juga, frekuensi
gamet a sama dengan frekuensi alel a (q). Dengan berlangsungnya kawin acak, maka
terjadi penggabungan gamet A dan a secara acak pula. Oleh karena itu, zigot-zigot yang
terbentuk akan memilki frekuensi genotipe sebagai hasil kali frekuensi gamet yang
bergabung.

Kita ketahui bahwa frekuensi gene pool dari generasi ke generasi pada waktu ini
(populasi hipotesis) adalah 0,9 dan 0,1; dan perbandingan genotip adalah 0,81; 0,81; dan
0,01. Dengan angka – angka ini kita akan mendapatkan harga yang sama pada generasi
berikutnya. Hasil yang sama ini akan kita jumpai pada generasi seterusnya, frekuensi
genetis dan perbandingan genotip tidak berubah. Dapat kita simpulkan bahwa perubahan
evolusi tidak terjadi. Hal ini dapat diketahui oleh Hardy (1908) dari Cambrige
University dan Weinberg dari jerman yang bekerja secara terpisah. Secara singkat
dikatakan di dalam rumus Hardy-Weinberg
“Di bawah suatu kondisi yang stabil, baik frekuensi gen maupun perbandingan genotip
akan tetap (konstan) dari generasi ke generasi pada populasi yang berbiak secara
seksual”

7
Kondisi yang Diperlukan untuk Keseimbangan Genetis

Perlu diteliti apakah yang dimaksud dengan kondisi pada hokum Hardy –
Weinberg, sehingga menyebabkan gene pool dari suatu populasi berada di dalam
keseimbangan genetis. Kondisi tersebut digambarkan sebagai berikut:

 Populasi harus cukup besar, sehingga suatu faktor kebetulan saja tidak mungkin
mengubah frekuensi genetis secara berarti.
 Mutasi tidak boleh terjadi, atau harus terjadi keseimbangan secara mutasi.
 Harus tidak terjadi emigrasi dan imigrasi.
 Reproduksi harus sama sekali sembarang (random).

Secara teoritis, suatu populasi harus begitu besar sehingga dapat dianggap bukan
merupakan faktor penyebab dari perubahan frekuensi genetis. Dalam kenyataan, tidaklah
ada populasi yang besarnya tidak terbatas, tetapi beberapa populasi alami dapat cukup
besar sehingga perubahan sedikit saja tidak cukup menjadi penyebab dari perubahan
yang berarti pada frekuensi genetis gene pool mereka.
Suatu populasi produktif yang terdiri lebih dari 10.000 anggota yang dapat berbiak,
mempunyai kemungkinan besar tidak dipengaruhi secara berarti oleh perubahan
sembarang, yang dapat menuju kepada lenyapnya suatu alel dari gene pool, meskipun
alel itu merupakan alel superior. Di dalam populasi yang demikian, ternyata hanya
terdapat sangat kecil alel yang mempunyai frekuensi antara, rupanya semua alel itu
mempunyai kecenderungan untuk hilang dengan segera atau tertahan sebagai satu –
satunya alel yang ada. Dengan perkataan lain, populasi kecil mempunyai kecenderungan
besar untuk menjadi homozigot, sedangkan populasi besar cenderung untuk lebih
bermacam – macam.

8
BAB III
METODE PENGAMATAN
Tugas I

I. Alat dan bahan


1. Kertas
2. Polpen

II. Cara kerja


1. Lakukanlah pengamatan terhadap seluruh teman anda didalam kelas.
2. Mulailah mengamati teman anda dalam satu kelompok
3. Kemudian barulah keteman dalam kelompok lainnya.
4. Caranya seluruhlah masing-masing teman anda itu menggulung lidahnya.
5. Catatlah jumlah siswa yang menunjukkan sifat tersebut pada tabel

III. Tabel pengamatan

Kelompok Jumlah siswa yang Total

Dapat Tidak dapat


menggulung lidah menggulung lidah
1

Jumlah

Tugas II
a. Diketahui laju mutasi yang menguntungkan ialah 1 gen setiap 1000 gen.
b. Diketahui bahwa jumlah gen di dalam satu individu iala 100.000.000 gen.
c. Diketahui jumlah individu di dalam populasi makhluk hidup tersebut ialah 100.000.000
d. Diketahui jumlah generasi selama makhluk hidup itu hidup di dunia ialah 5000 generasi.

SOAL:
1. Hitunglah jumlah gen yang menguntungkan selama makhluk hidup itu ada di dunia
2. Tentukan jumlah gen yang mengalami mutasi

9
3. Apakah dengan mutasi gen sebanyak itu sifat individu semula masih sama persis dengan
individu yang sekarang?
4. Dapatkah anda menyimpulkan bahwa mutasi berpengaruh pada evolusi?

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

Tugas I

i. Tabel pengamatan

Kelompok Jumlah siswa yang Total

Dapat Tidak dapat


menggulung lidah menggulung lidah
1 4 1 5

2 2 3 5

3 3 1 4

4 3 1 4

5 6 - 6

6 2 2 4

Jumlah 20 8 28

ii. Pembahasan
1. Jumlah populasi siswa = 28
jumlah siswa yang dapat menggulung lidah = 20
jumlah siswa yang tidak dapat menggulung lidah = 8
genotip siswa yang tidak dapat menggulung lidah = gg
genotip yang dapat menggulung lidah = GG, Gg
2. Frekuensi gen g = 0,53
3. Frekuensi gen G = 1-0,53 = 0,47
Frekuensi genotip GG, Gg, gg
- Frekuensi GG = 0,472 = 0,2209
- Frekuensi Gg = 2(0,47 x 0,53) = 0,4982
- Frekuensi gg = 0,532 = 0,2809
Jumlah siswa yang bergenotip GG
0,2209 x 28 = 6 siswa
Jumlah siswa yang bergenotip Gg
0,4982 x 28 = 14 siswa

10
Jumlah siswa yang bergenotip gg
0,2809 x 28 = 8 siswa

Tugas II
a. Diketahui laju mutasi yang menguntungkan ialah 1 gen setiap 1000 gen.

b. Diketahui bahwa jumlah gen di dalam satu individu iala 100.000.000 gen.

c. Diketahui jumlah individu di dalam populasi makhluk hidup tersebut ialah 100.000.000

d. Diketahui jumlah generasi selama makhluk hidup itu hidup di dunia ialah 5000 generasi.

1. Jumlah gen yang menguntungkan selama makhluk hidup itu hidup di dunia berjumlah
2. Jumlah gen yang mengalami mutasi yaitu 100.000
3. Dengan gen yang bermutasi sebanyak itu, maka bisa dipastikan kalau sifat individu semula
dan sekarang berbeda karena terjadi perubahan susunan kimia DNA yang mengakibatkan
perubahan sifat individu.
4. Mutasi sangat berpengaruh pada evolusi. Kadang-kadang mutasi menimbulkan sifat baru
yang menguntungkan, jika mutasi terjadi terus-menerus, lama-kelamaan akan muncul spesies
baru dengan susunan gen yang sama sekali berbeda dengan susunan gen nenek moyangnya.

BAB V
PENUTUP
 Kesimpulan
11
1. Frekuensi gen g (pembawa sifat pada orang yang tidak dapat menggulung lidah)
dalam populasi kelas XII IPA 3 sebesar 0,53.
2. Frekuensi gen G (pembawa sifat pada orang yang dapat menggulung lidah) dalam
populasi kelas XII IPA 3 sebesar 0,47.
3. Dalam populasi kelas XII IPA 3, frekuensi genotip GG sebesar 0,2809 Frekuensi
genotip Gg sebesar 0,4982 dan frekuensi genotip gg sebesar 0,2209.
4. Siswa bersifat dapat menggulung lidah tetapi dapat menurunkan sifat tidak dapat
menggulung lidah pada keturunannya adalah 14 siswa.
5. Dalam populasi kelas XII IPA 3 didominasi oleh siswa yang bersifat dapat
menggulung lidah.
6. Mutasi dapat mempengaruhi evolusi, karena terjadi perubahan susunan kimia DNA
yang mengakibatkan perubahan sifat individu.

DAFTAR PUSTAKA

http://nurlatifah55.blogspot.co.id/2014/03/laporan-praktikum-biologi-hukum-hardy.html

12
http://goresansilvia.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-genetika-hukum-hardy.html

http://imudiansyah2.blogspot.co.id/2014/10/genetika.html

13

Anda mungkin juga menyukai