Kelas : 1B

Kelompok : 2 (SPEKTROSKOPI)
Nama Anggota :
 AHMAD YUSRON (D500170057)
 RANIA NUR RACHMA (D500170058)
 ADITYA PUTRA PERDANA (D500170059)
 INDAH PRATIWI (D500170060)
 YUSUF ABDUL AZIZ (D500170061)
 RIZKI NINIK LESTARI (D500170062)
JENIS
SPEKTROSKOPI
Spektroscopi Massa
 Spektroscopi Massa

DEFINISI
Spektroskopi Massa / Massa Spectrometry (MS)
adalah suatu instrumen yang dapat menyeleksi
molekul – molekul gas bermuatan berdasarkan
massa atau beratnya (Mr).
 Spektroscopi Massa

Desain Alat
 Spektroscopi Massa

Prinsip Kerja
1. Injeksi
proses pemasukan sampel ke dalam instrument spektroskopi massa.
2. Ionisasi
atom di ionisasikan dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom
tersebut supaya terbentuk ion positif.
3. Percepatan
ion – ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik
yang sama.
 Spektroscopi Massa
Lanjutan Prinsip Kerja
4. Pembelokan

ion – ion tersebut di belokkan dengan menggunakan medan magnet,

pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin
ringan massanya, akan semakin dibelokkan. Besarnya pembelokannnya juga
tergantung pada besar muatan positif ion tersebut.

5. Pendeteksian

Sinar - sinar ion yang melintas dalam mesin tersebut dideteksi secara
elektrik.
 Spektroscopi Massa

Aplikasi
1. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui
berat dan rumus molekulnya
2. Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4. Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5. Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
6. Untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul
tersebut dalam bentuk gas
7. Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan
mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah dikenal
8. Struktur dan massa fragmen memberi petunjuk mengenai struktur induk
 Spektroscopi Massa
ANALISIS SPEKTRUM NMR PROTON EMULSI KARET ALAM
METIL METAKRILAT
Telah dilakukan oleh Krisna Lurnbanraja dkk analisis spektrum resonansi
magnetik inti (NMR) proton emulsi Karet Alam Metil Metakrilat (KA-MMA).
Hal-hal yang diamati diantaranya adalah perubahan line width spektrum NMR
yang diukur tiga kali masing-masing dengan selang waktu satu hari. Diperoleh
bahwa untuk emulsi metil metakrilat (MMA) terjadi perubahan line width
sedang untuk emulsi campuran KA-MMA tidak. Juga dilakukan pengukuran
rasio intensitas emulsi MMA, karet alam (KA), dan campuran KA-MMA 25, 50,
daD 75 psk terhadap air, yaitu dengan cara perhitungan dan dengan cara
pengamatan integral parsial spektrum NMR.
SPEKTROSKOPI NMR
 Spektroscopi NMR

DEFINISI
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode analisis yang
paling mudah digunakan pada kimia modern. NMR digunakan untuk
menentukan struktur dari komponen alami dan sintetik yang baru,
kemurnian dari komponen, dan arah reaksi kimia sebagaimana hubungan
komponen dalam larutan yang dapat mengalami reaksi kimia.
 Spektroscopi NMR
Prinsip Kerja
Metode spektroskopi NMR didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel yang
sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai dalam
pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 75-0,5 m atau
pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang diukurnya, NMR
bermacam-macam ragamnya, misalnya NMR 1H, 13C, 19F.

Inti yang dapat diukur dengan NMR yaitu :

a. Bentuk bulat
b. Berputar
c. Bilangan kuantum spin = ½
d. Jumlah proton dan netron ganjil, contoh : 1H, 19F, 31P, 11B, 13C.
 Spektroscopi NMR

Lanjutan Prinsip Kerja

Di dalam medan magnet, inti aktif NMR (misalnya 1H atau 13C)

menyerap pada frekuensi karakteristik suatu isotop. Frekuensi
resonansi, energi absorpsi dan intensitas sinyal berbanding lurus
dengan kekuatan medan magnet. Di medan magnet bumi , inti
yang sama beresonansi pada frekuensi audio.
 Spektroscopi NMR

Desain Alat
 Spektroscopi NMR
Spektroscopi NMR

APLIKASI
• Menentukan kemurnian obat-obatan
• Mengidentifikasi kontaminan dalam makanan, kosmetik,
atau obat-obatan
• Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi
kimia telah terjadi disitus yang benar pada molekul
• Mengidentifikasi obat yang di sita oleh polisi dan agen bea
cukai
• Memeriksa struktur plastik, untuk memastika mereka akan
memiliki sifat yang diinginkan
 Spektroscopi NMR
Spektroscopi NMR
ANALISIS SPEKTRUM NMR PROTON EMULSI KARET ALAM METIL
METAKRILAT.

Telah dilakukan oleh Krisna Lurnbanraja dkk analisis spektrum resonansi magnetik inti
(NMR) proton emulsi Karet Alam Metil Metakrilat (KA-MMA). Hal-hal yang diamati
diantaranya adalah perubahan line width spektrum NMR yang diukur tiga kali masing-
masing dengan selang waktu satu hari. Diperoleh bahwa untuk emulsi metil metakrilat
(MMA) terjadi perubahan line width sedang untuk emulsi campuran KA-MMA tidak. Juga
dilakukan pengukuran rasio intensitas emulsi MMA, karet alam (KA), dan campuran KA-
MMA 25, 50, daD 75 psk terhadap air, yaitu dengan cara perhitungan dan dengan cara
pengamatan integral parsial spektrum NMR.
SPEKTROSKOPI UV-VIS
 Spektroscopi UV-VIS

Definisi
Spektroskopi UV-Vis adalah teknik analisis
spektroskopi yang memakai sumber REM (radiasi
elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan
sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai
instrumen spektrofotometer.
 Spektroscopi UV-VIS

Desain Alat
 Spektroscopi UV-VIS
Prinsip Kerja
 Power switch/ Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat.
 Transmittance/ Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter
pada angka 100%T pada saat kuvet yang berisi larutan blangko berada dalam
Sampel Compartment dan ditutup.
 Sampel Compartment, berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada
saat pengukuran.
 Wavelength Control, berfungsi untuk mengatur panjang gelombang
 Pilot Lamp (nyala), berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
 Meter, berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau
transmitansi.
 Spektroscopi UV-VIS

Aplikasi
Analisis kuantitatif
 Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan o-fenantrolin (VIS)
 Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
 Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
Titrasi Fotometri
 Mendeteksi titik ekuivalen titrasi, dimana analit, pereaksi, atau hasil
titrasi mengabsorbsi radiasi
 Spektroscopi UV-VIS

PENENTUAN KONSENTRASI PERMANGANAT (KMNO4)

MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI UV-VIS
Telah dilakukan percobaan oleh Kusnanto Mukti penentuan konsentrasi larutan permanganat
(KMnO4) yang belum diketahui nilainya menggunakan analisis spektoskopi UV-Vis. Data yang
diperoleh yaitu berupa panjang gelombang (λ) dan absorbansi (A) untuk tiap larutan KMnO4 yang
sudah diketahui konsentrasinya yaitu 1x10-5 M, 0.5x10-5 M, 0.25x10-5 M, 0.1x10-5 M, dan 0.05x10-5 M.
Larutan KMnO4 berbagai konsentrasi diperoleh dari pengenceran menggunakan pelarut aquades.
Dari data yang diperoleh kemudian dibuat grafik linear sehingga diperoleh persamaan garis linear.
Selanjutnya dapat ditetukan nilai absorbtivitas (a) larutan KMnO4 yaitu sebesar 6.0 .107, yang
selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi KMnO4 yang belum diketahui nilainya
menggunakan hukum Lambert-beer. Konsentrasi dari larutan KMnO4 yang belum diketahui nilainya
yaitu sebesar 7.93.10-5 M.
SPEKTROSKOPI UV
 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

DEFINISI
SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET adalah salah satu metode

analisis yang dilakukan dengan pangjang gelombang 100-400

nm atau 595–299 kJ/mol.
 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

DESAIN ALAT
PRINSIP KERJA SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

Besarnya
sinyal
dalam
bentuk
Terjadi Penguraian angka
Cahaya menjadi
pita- pita cahaya Terjadi perubahan
dengan panjang Terjadi Penyerapan cahaya menjadi sinyal
gelombang yg cahaya elektrik
berbeda
HUKUM LAMBERT-BERR
 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

APLIKASI

Alat ini dapat juga dipergunakan untuk menentukan jumlah kecil senyawa berkadar
rendah yang dapat mengabsorpsi dalam media non absorben
Salah satu cara yang sudah umum dan luas dipakai untuk mengetahui banyaknya
biomassa fitoplankton di laut adalah menentukan kadar klorofil fitoplankton dengan
metode Spektrofotometer Salah satu cara yang praktis dan sudah umum dipakai
untuk menentukan unsur-unsur hara dan kadar logam-logam ter-sebut adalah
dengan metode Spektrofotometri Ultraviolet dan Sinar Tampak.
 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

ISOLASI DAN UJI ANTIRADIKAL BEBAS MINYAK ATSIRI PADA

DAUN SIRIH (piper betle linn) MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI ULTRA VIOLET-TAMPAK

• Telah dilakukan penelitian oleh I M. Oka Adi Parwata dkk tentang isolasi, uji aktivitas
antiradikal bebas minyak atsiri pada daun sirih (Piper betle Linn). Sebanyak 10,0 kg daun sirih
segar didestilasi uap menghasilkan 13,0 mL minyak atsiri berwarna kuning. Minyak atsiri
kemudian dipartisi berturut-turut dengan MeOH : H2O (7:3), n-heksana dan kloroform.
 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

LANJUTAN
• Uji aktivitas antiradikal bebas menunjukkan bahwa fraksi n-heksana menunjukkan aktivitas
yang paling besar dalam meredam radikal bebas DPPH yaitu 66,27 % dalam waktu 5 menit
dan 89,13 % dalam waktu 60 menit. Analisis GC-MS menunjukkan bahwa minyak atsiri
mengandung 27 puncak tapi yang teranalisis didominasi oleh 9 komponen senyawa antara
lain 4-metil(1-metiletil)-3-sikloheksen-1-ol, 1-metoksi-4(1-propenil) benzena, 4-(2-
propenil)fenol/kavikol, 4-alilfenilasetat, eugenol, karyofilen, 3-alil-6-metoksifenilasetat, 4-
alil-1,2-diasetoksibenzena dan dekahidro-4a-metil-1-metilen-7(1-metiletenil) naftalena.
• Berdasarkan intensitas puncaknya, kandungan minyak atsiri daun sirih didominasi oleh 4
komponen senyawa yaitu 4-alil fenil asetat, 2 metoksi-4-(2 profenil) fenol/eugenol, 3-allyl-6-

metoksi fenil asetat, 4-(2-profenil)-fenol / kavikol.

 SPEKTROSCOPI ULTRAVIOLET

PERKIRAAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK

 DAFTAR PUSTAKA

https://wanibesak.wordpress.com/2011/07/07/spektrofotometri-uv-ultraviolet/
http://adelyadesi.lecture.ub.ac.id/files/2017/03/SPEKTROFOTOMETRI.pdf
http://kusnantomukti.blog.uns.ac.id/files/2012/06/laporan-UV-Vis.pdf
https://repository.usd.ac.id/6602/2/118114147_full.pdf
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_x(1)39-47.pdf
https://www.google.com/search?q=desain++alat+spektrofotometer+ultraviolet&client=firefox-
b-ab&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwju6Oqu-
73XAhXCNo8KHZlsDcAQsAQIMg&biw=1366&bih=659#imgdii=l9ll68LxF8kmCM:&imgrc=tgyiR7fT
npg8AM: