Anda di halaman 1dari 14

Teori Belajar Kognitif

Kelompok 7

1. Dimas Reza B.M (2501418060)


2. Khoiriyyah Ana Mulyaningrum (4201418049)
3. Luqyana Fridayanti (4201418085)
4. Zamroni ikhsan (2501418044)
Teori Belajar Kognitif

A. Pandangan Tentang B. Teori Belajar


Belajar. Pengolahan Informasi.

1.Penampungan Kesan-kesan
Pengindraan Jangka Pendek
(STSS)

C. Teori Belajar 2.Memori Jangka Pendek (STM)


dan Memori Kerja (WM)
Kontruktivisme.
3.Memori Jangka Panjang
(LTM)

1.Pandangan tentang
belajar.
2.Asumsi tentang
belajar. D. Lupa dan Ingat.

3.Strategi belajar.
A. Pandangan Tentang Belajar
Pengkajian terhadap teori belajar kognitif memerlukan
penggambaran tentang perhatian, memori,elaborasi, rehearsal
pelacakan kembali dan pembuatan informasi yang bermakna.
Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak
ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya melainkan
oleh faktor yang berada pada dirinya endiri . Faktor internal itu
berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk
mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manuia
mampu memberikan respon terhadap stimulus.
B. Teori Belajar Pengolahan
Informasi

1.Penampungan Kesan-kesan Pengindraan Jangka


Pendek (STSS)
Merupakan komponen pertama sistem memori yang
berfungsi menerima informasi baru adalah pusat
penampungan kesan-kesan penginderaan atau disebut juga
memori inderawi. Komponen ini berfungsi menerima dan
menahan informasi dalam waktu yang sangat singkat dan
kapasitas nya tidak terbatas.
Gage dan Berliner (1984) menyatakan bahwa stimulus yang
berasal dari luar sebagian besar mampu membangkitkan respon
seseorang yang dikelompokkan ke dalam empat kategori yaitu:
1. Stimulus Psikofisik
2. Stimulus Emosional
3.Stimulus Kesenjangan
4.Manding Stimuli

Keberadaan STSS memiliki implikasi penting di dalam pembelajaran


yaitu:
 Peserta didik harus memperhatikan informasi yang akan diingat
 Proses membawa informasi ke dalam alam sadar memerlukan
waktu.
2.Memori Jangka Pendek (STM) dan Memori Kerja (WM)

STM adalah memori kesadaran yaitu seseorang menyadari


adanya informasi. WM memiliki karakteristik seperti alas atau papan
penggaris yang digunakan untuk mengerjakan mental aritmetika, atau
kegiatan lain, seperti membuat daftar orang-orang yang diundang ke
pesta.
Cara menyimpan informasi ke dalam STM adalah memikirkan atau
mengucapkannya secara terus menerus (rehersal).
Kapasitas penampungan ini terbatas, oleh bkarena itu pendidik tidak
boleh menyajikan terlalu banyak gagasan dalam sekali pembelajaran
kecuali kalau gagasan itu diorganisir dengan baik dan dihubungkan
dengan informasi yang telah ada di dalam LTM peserta didik.
3.Memori Jangka Panjang (LTM)
LTM adalah bagian dari sistem memori dimana
seseorang menyimpan menyimpan informasi untuk periode
waktu yang lama serta memiliki kapasitas tidak terbatas.
Memori jangka panjang dibagi ke dalam tiga bagian yaitu:
a) Memori episodik
b) Memori semantik
c) Memori prosedural
C. Teori Belajar Kontruktif.
1. Pandangan tentang belajar.
Belajar adalah lebih dari sekedar mengingat,
memahami maupun menerapkan pengetahuan yang telah
dipelajari,.
intisari teori kontruktivime bawha peserta didik harus
menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks
kedalam dirinya sendiri.
Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang
selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan
prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut
apabila dianggap sudah tidak dapat digunakan lagi.
2.Asumsi tentang belajar.

Teori konstruktif mrnyampaikan perubahan paradigma dari


pendidikan berdasarkan aliran behaviorisme kepada pendidikan
berdasarkan teori kognitif. Teori brhaviorisme memfokuskan pada
tujuan ,pengetahuan dan penguatan. Sementara teori
kontruktivisme pada peserta didik mengkontruksikan
pengetahuannya melalui interaksi dan lingkungan.

Kontruktivisme meetapkan empat asumsi tentang belajar


1. Pengetahuan secara fisik
2. Pengetahuan secara simbolik
3. Pengetahuan secara social
4. Pengetahuan secara teoritik
3.Strategi belajar

Penentuan strategi belajar umumnya seluruhnya tidak efektif


bagi setiap orang, artinya: mungkin strategi yang digunakan itu
efektif untuk seseorang namun tidak efektif bagi orang lain .
Kebermaknaan strategi belajar yang efektif itu tergantung
pada karateritik individu dalam belaja dan penggunan strategi
belajar dalam mempelajari sesuatu.
Thomas dan Rohwer(slavin,1994) menyajikan beberapa
prinsip belajar efektif sebagai berikut:
1. Spesifikasi(specification)
2. Pembuatan(generatifity)
3. Pemantauan yang efektif(effective monitoring)
4. Kemujaraban personal(personal efficacy)
Prosedur yang digunakan dalam
metode ini:
1. Preview(mensurvai atau membaca dengan cepat)
2. Question(membuat pertanyaan)
3. Read(membaca materi)
4. Reflect on the Material(memahami dan membuat
kebermaknaan informasi)
5. Recite(praktik mengingat informasi )
6. Review
D. Lupa dan ingat

Salah satu alasan penting orang mengalami lupa adalah karna faktor interferensi
terjadi bila informasi bercampur atau tergeser oleh informasi lain salah satu
bentukninterferensi adalah ketikanorang mengalami hambatan dalam melakukan
rehelsal atas informasi lain.
Interferensi terjadi dalam dua bentuk yaitu:

1. interferensi retroaktif (inhibisi retroaktif)


Terjadi apabila informasi yang telah dipelajarii mengganggu
peserta didik dalam mempelajari informasi berikutnya.
2. interferensi proaktif (inhibisi proaktif)
informasi yang baru dipelajarii mengganggu seseorang dalam
mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
Thanks…!

Anda mungkin juga menyukai