Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bantuan Hidup Dasar


Sasaran : Keluarga Klien yang dirawat di Ruang CVCU
Tempat : Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
Hari, tanggal : Kamis, 13 Juni 2019
Waktu : 30 menit (09.00 – 09.30)

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga
dan klien mampu memahami tentang bantuan hidup dasar
pada orang dewasa.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian bantuan hidup dasar
2. Menjelaskan tujuan dari BHD
3. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan
sebelum melakukan tindakan BHD
4. Menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan
BHD pada orang dewasa.

B. Pokok Bahasan
Bantuan Hidup Dasar (BHD)

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian BHD
2. Tujuan dari BHD
3. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan tindakan
BHD
4. Langkah-langkah melakukan BHD

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Aplikasi MABAR
F. Proses Pelaksanaan

No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Sasaran


1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing
 Menjelaskan tujuan dan  Memperhatikan dan
materi yang akan mendengarkan
diberikan
 Melakukan kontrak  Menyepakati kontrak
waktu
2. Kegiatan  Menggali pengetahuan  Menanggapi dan
(20 menit) sasaran tentang Bantuan menjelaskan
Hidup Dasar (BHD)
 Memberikan  Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
 Menjelaskan pengertian  Memperhatikan dan
BHD, tujuan BHD, hal- mendengarkan
hal yang harus
diperhatikan sebelum  Memperhatikan dan
melakukan BHD, dan mendengarkan
langkah-langkah  Memperhatikan dan
melakukan BHD mendengarkan
 Memberi kesempatan  Memperhatikan dan
sasaran untuk bertanya mendengarkan
 Memberikan  Memberikan
reinforcement positif pertanyaan/feed back
 Meminta masukan dari  Memperhatikan dan
pembimbing akademik mendengarkan
dan atau pembimbing
klinik
3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak
(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan terima  Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup
G. Pengorganisasian
1. Penyaji : Nikmatu Fauziah, S.Kep
2. Moderator : Wahyu Dwi Ari Wibowo, S.Kep
3. Fasilitator : Maria Yasinta Erina, S.Kep
4. Observer : Yadi Fatriaullah, S.Kep

H. Uraian Tugas
1. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan
dengan sasaran
- Menjelaskan tujuan dan materi yang akan diberikan
- Menyepakati kontrak waktu
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
2. Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplore pengetahuan sasaran tentang BHD
- Menjelaskan tentang BHD dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh sasaran
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif sasaran
3. Fasilitator
- Menjalankan absensi penyuluhan dan mengawasi proses penyuluhan
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet di akhir acara.
4. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
5. Pembimbing
- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
- Mengevaluasi laporan dari observer.

I. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji & Moderator
: Fasilitator
: Observer

J. Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
1) Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
2) Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
3) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara
penyuluhan.
4) Keluarga pasien dan pengunjung ± 5-10 orang ditempat
penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Partisipasi aktif dan peran serta sasaran dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit peserta mampu :
a. sasaran mampu menyebutkan pengertian dari BHD
b. sasaran mampu menjelaskan tujuan BHD
c. sasaram mampu menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan sebelum
melakukan tindakan BHD
d. sasaran mampu menjelaskan cara melakukan tindakan BHD.
Lampiran Materi
BANTUAN HIDUP DASAR

A. Pengertian BHD

Bantuan hidup dasar merupakan suatu rangkaian tindakan yang berurutan

yang dilakukan pada korban yang mengalami suati keadaan henti jantung dan

henti nafas (Soemitro. M.P.,Andiani & Saputra, 2016).

Bantuan hidup dasar adalah serangkaian penyelematan hidup pada korban

henti jantung (Sartono, Masudik & Suhaeni, 2014).

B. Tujuan BHD

 Untuk mengembalikan fungsi jantung dan paru-paru seperti normal

 Mempertahankan aliran oksigen ke otak dan ke seluruh tubuh

 Memberikan bantuan ekternal pada korban yang mengalami

henti jantung atau henti nafas

C. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tindakan BHD

1. Dilakukan segera ditempat kejadian bila lokasi aman

2. Penolong harus mendahulukan keselamatan dirinya

3. Jika berada dilokasi yang berbahaya, sebaiknya korban

dipindahkan dulu ketempat aman

4. Korban diletakan pada permukaan yang datar dan keras dengan

posisi terlentang
D. Langkah-langkah melakukan BHD

Menurut AHA, (2017) tahapan-tahapan penatalaksanaan HJLRS dengan


tindakan RJP oleh orang awam adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penatalaksanaan HJLRS untuk Orang Awam (AHA, 2017)

No Orang Awam yang Tidak Terlatih Orang Awam yang Terlatih

1 Pastikan keadaan aman Pastikan keadaan aman

2 Cek respon Cek respon

3 Berteriak untuk meminta bantuan. Berteriaklah untuk bantuan terdekat

Telepon atau minta seseorang dan aktifkan sistem tanggap darurat

untuk menelepon layanan gawat (telepon layanan gawat darurat).

darurat (telepon atau pemanggil Jika seseorang merespon, pastikan

dengan ponsel tetap berada di telepon berada di samping korban

samping korban, dengan telepon di jika memungkinkan

speaker)

4 Ikuti instruksi dari operator layanan Periksa tidak ada napas atau hanya

gawat darurat bernafas dengan terengah-engah,

jika tidak ada, mulailah RJP.

5 Periksa pernafasan korban dengan Tetap terhubung dengan operator

instruksi dari operator dan jawab pertanyaan operator dan

tetap ikuti instruksi operator

6 Ikuti Instruksi dari operator Jika terdapat AED mintalah bantuan

penolong lain untuk mengambil dan

menyiapkan AED
1. Pastikan lingkungan aman
2. Lakukan cek kesadaran

 Panggil identitas korban


 Tepuk-tepuk didaerah pundak

Gambar 1. Cek respon

3. Bila tidak ada respon

 Minta bantuan pada teman atau orang sekitar untuk menghubungi

ambulan atau orang yang berkompeten

 Hal yang penting disebutkan saat meminta tolong: lokasi dan keadaan

korban

4. Periksa nadi karotis (di daerah leher geser 1-2 cm kekanan atau kekiri dari

pertengahan jakun) dan periksa pernafasan dengan melihat pergerakan

dada

5. Bila nadi karotis tidak teraba, lakukan Resusitasi Jantung Paru dengan cara:

a. Letakan kedua telapak tangan dengan saling menumpuk, satu pangkal

talapak tangan diletakan di tengah tulang dada dan telapak tangan

yang satunya diletakan diatas telapak tangan yang pertama dengan

jari-jari saling mengunci.


b. Dengan posisi badan tegak lurus, penolong menekan dinding dada

korban dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 30

kali dengan kedalaman sekitar 5 cm.

c. Beri kesempatan dada mengembang maksimal setelah diberi tekanan

d. Tangan tidak boleh dilepas dari permukaan dada atau merubah posisi

tangan pada saat melakukan kompresi.

e. Pemeriksaan jalan napas

Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan

napas oleh benda asing. Jika terdapat sumbatan harus dibersihkan

dahulu, kalau sumbatan berupa cairan dapat dibersihkan dengan jari

telunjuk atau jari tengah yang dilapisi dengan sepotong kain,

sedangkan sumbatan oleh benda keras dapat dikorek dengan

menggunakan jari telunjuk yang dibengkokkan. Mulut dapat dibuka

dengan tehnik Cross Finger, dimana ibu jari diletakkan berlawanan

dengan jari telunjuk pada mulut korban.


f. Membuka jalan napas

Setelah jalan napas dipastikan bebas dari sumbatan. Pembebasan jalan

napas dapat dilakukan dengan cara tengadah kepala topang dagu

(Head tilt – chin lift) dan Manuver Pendorongan Mandibula. Teknik

membuka jalan napas yang direkomendasikan untuk orang awam dan

petugas kesehatan adalah tengadah kepala topang dagu.

g. Berikan 2 kali bantuan nafas dari mulut ke mulut, satu kali/detik

Gambar 4.
Pemberian nafas dari mulut kemulut

h. Bantuan nafas yang diberikan harus efektif ditandai dengan dada

korban jelas terangkat saat diberi bantuan nafas

i. Ulangi poin a-g sebanyak 4 kali


6. Defibrilasi segera

7. Evaluasi

Setelah melakukan Resusitasi Jantung Paru sebanyak 5 kali atau sudah,

lakukan evaluasi dengan memeriksa kembali nadi karotis dan pernafasan

 Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan kembali RJP sebanyak 5 kali

 Jika nadi karotis teraba, namun tidak bernafas, lakukan bantuan

nafas sebanyak 10-12 kali per menit

 Jika nadi karotis teraba dan terlihat bernafas, berikan posisi


recovery pada korban

Gambar 5.
Posisi Recovery
Daftar Pustaka

1. Sartono, Masudik & Suhaeni. (2014). Basic Trauma Cardiac Life


Support. Bekasi:Gadar Medik Indonesia
2. Soemitro. M.P.,Andiani & Saputra. (2016). Penanganan Gawat Darurat
Basic I. Bandung:RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung

Anda mungkin juga menyukai