Anda di halaman 1dari 15

Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.

2), Maret 2014

Kesesuaian Gaya Belajar terhadap Persepsi Penerapan


Problem-based learning (PBL) pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
Indriyani1*), Irfannuddin2, Ajeng Dwinta Lestari3
1,2,3
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Abstrak

Problem-based learning (PBL) adalah sebuah strategi pembelajaran baru yang menitikberatkan
pembelajaran pada mahasiswa atau dengan kata lain pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student
centered learning). Sedangkan, gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang dalam menyerap
informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkosentrasi, memperoses dan menampung informasi
yang masuk ke otak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian tipe belajar terhadap
persepsi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah angkatan 2011 dan 2013
mengenai PBL.Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik potong lintang. Penelitian
ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang. pengambilan data dilakukan secara
total sampling dengan jumlah sampel sebesar 150 mahasiswa. Data diambil dengan menggunakan
instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Kemudian data
dianalisa dengan menggunakan uji kappa. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada keseuaian antara
gaya belajar terhadap persepsi mahasiswa mengenai PBL. Dengan hasil uji kappa didapatkan p value
unntuk gaya belajar visual -0,062, gaya belajar auditori -0,166, dan pada gaya belajar kinestetik 0,006
pada angkatan 2011. Sedangkan pada angkatan 2013 didapatkan p value untuk gaya belajar visual -
0,056, gaya belajar auditori -0,177, dan pada gaya belajar kinestetik 0,043. Tetapi, pada angkatan
2013 terjadi kesesuian antara gaya belajar kinestetik dengan pendapat mahasiswa terhadap proses
skill lab dimana nilai value pada analisis kappa sebesar 0,185. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
dapat disimpulkan tidak ada kesesuaian antara gaya belajar terhadap persepsi mahasiswa mengenai
PBL. Kecuali, pada gaya belajar kinestetik dengan pendapat mahasiswa terhadap proses skill lab
memiliki kesesuaian.

Kata Kunci : Gaya Belajar, PBL, Persepsi, Kesesuaian

Abstract

PBL’s is a new learning strategy that focuses on learning to the collegean or in other words it’s called
student centered learning. Learning style is a way that is used by someone to get/absorb new and
difficult how he/she can concentrate, to process and the receive those informations that comes into the
brain.This research has purpose to analyze the compatibility of learning style to the perception of
collegean of Medicine Faculty at Muhammadiyah University about PBL for period of 2011-2013.Kind
of this research is observational analitik crossectional. This research has done at Medical Faculty of
Muhammadiyah University, the data’s collecting was done using total sampling with 150 total of
students as the samples. Data has taken using questioners that have been tested both of validity and
reability then data analyzed using “Kappa Test”.The result of the research showed there is no
compability of learningstyle to the perception of collegean about PBL. By the result of “Kappa Test”
found that p value for visual learning style is -0,062, auditory learning style is -0,116 and kinesthetic
learning style is 0,006 to the period of 2011. For period of 2013, it is found the p value for visual
learning style is -0,056, auditory learning style is -0,117 and kinesthetic learning style is 0,043. But in
period of 2013, there is the compability between kinesthetic learning style and student’s opinions to the
process of skill lab where p value of kappa analysis is 0,185.Based on this research, it can be conclude
that there is no compability between learning style to the perception of collegean about PBL. There is
only on kinesthetic learning style with student’s opinion has compability to the process of skill lab.

Key words : Learning style, PBL, perception, compability

Korespondensi= Departemen Mikrobilogi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang,


Jl. Jend. A. Yani Talang Banten 13 Ulu Palembang Telp. 0711-520045

120
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

Pendahuluan mahasiswa atau dengan kata lain


Perkembangan ilmu pengetahuan pembelajaran berpusat pada mahasiswa
dan teknologi kedokteran yang sangat (student centered learning). Sejak
pesat (mega speed) serta persaingan diperkenalkan oleh Barrows pada 1969
global menuntut lulusan pendidikan di Fakultas Kedokteran McMaster,
kedokteran mempunyai kualitas/mutu Kanada, PBL telah diadopsi oleh banyak
yang baik. Selain itu tuntutan fakultas kedokteran di seluruh dunia.
stakeholder terhadap lulusan pendidikan Banyak keunggulan dalam metode
kedokteran selalu berkembang, sehingga pembelajaran PBL seperti mendorong
menuntut institusi pendidikan kedokteran pembelajaran mahasiswa lebih aktif dan
untuk selalu melakukan penjaminan mendalam, pengembangan integrasi
mutu dengan meningkatkan sumber daya pengetahuan dasar, persiapan
manusia (SDM) dari lulusan pendidikan kemampuan lifelong learning, paparan
kedokteran tersebut1. klinis yang lebih banyak, peningkatan
Usaha penjaminan mutu ini hubungan antar mahasiswa dan staf
menyebabkan terjadinya perubahan pengajar, dan peningkatan motivasi
paradigma pendidikan kedokteran di mahasiswa5.
seluruh dunia khususnya di Indonesia.2 Tipe belajar adalah karakteristik
Perubahan paradigma pendidikan dan preferensi atau pilihan individu
kedokteran, menyebabkan perlu untuk mengumpulkan informasi,
diadakan perubahan pada kurikulum menafsirkan, mengorganisasi, merespon,
pendidikan dokter khususnya kedokteran dan memikirkan informasi yang
6
dasar di Indonesia dari konvensional diterima . Dalam kegiatan belajar,
menjadi kurikulum berbasis kompetensi mahasiswa sangat perlu dibantu dan
(KBK). Berdasarkan SK Dirjen DIkti diarahkan untuk mengenali tipe belajar
No.l386/D/T/2004 Program Studi yang sesuai dengan dirinya sehingga
Kedokteran Dasar (PSKD) dilandasi/ tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
mengacu ke Kurikulum Berbasis efektif. Menurut DePorter, B dan
Kompetensi (KBK) untuk dokter layanan Hernacki, M (2007), terdapat 3 tipe
primer (Primay Care Physician) dengan dalam belajar yaitu tipe visual, auditori
pendekatan dokter keluarga.3 KBK bisa dan kinestetik7.
dilaksanakan dengan berbagai cara, salah Gaya belajar terdiri dari berbagai
satunya dengan Problem Based Learning tipe dan memiliki kelebihan serta
(PBL). Strategi dalam PBL terdiri dari kekurangan. Masing-masing mahasiswa
student-centred, problem-based, sebelum masuk fakultas kedokteran
integrated, community-based, elective sudah punya karakteritik gaya belajar
dan systematic approach atau biasa namun mungkin saja belum cocok atau
disingkat dengan SPICES4. sesuai dengan PBL yang diterapkan di
Problem-based learning (PBL) FK UMP. Bila keadaan tersebut
adalah sebuah strategi pembelajaran baru dibiarkan tentu akan berdampak pada
yang menitikberatkan pembelajaran pada motivasi dan kinerja belajar mahasiswa

121
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

sehingga menimbulkan efek pada modifikasi dari VAK (Visual Auditory


prestasi akademiknya. Sampai saat ini Kinesthetic) Learning Styles Self-
belum diketahui bagaimana pola gaya Assessment untuk mengetahui tipe
belajar mahasiswa di FK UMP dan belajar yang digunakan mahasiswa dan
bagaimana dampaknya terhadap persepsi kuisioner modifikasi yang dibuat oleh
mahasiswa pada PBL. Endriani, R dan Elda, N (2009) yang
Berdasarkan pemaparan diatas, terdiri dari dua bagian, yang pertama
didapatkan bahwa metode pembelajaran berisi tentang identitas responden dan
dengan PBL telah diadopsi oleh banyak bagian kedua berisi tentang pernyataan
fakultas kedokteran di seluruh dunia, untuk mengetahui kegiatan PBL baik
salah satunya di Fakultas Kedokteran pelaksanaan maupun masalah yang
Universitas Muhammadiyah Palembang. dihadapi mahasiswa dalam pelaksanaan
Maka, peneliti ingin melihat persepsi PBL kepada setiap responden yang
mahasiswa mengenai pelaksanaan PBL dikumpulkan bersama di ruang kuliah
di FK UMP. Serta, dengan adanya Fakultas Kedokteran Universitas
berbagai macam tipe balajar maka dari Muhammadiyah Palembang dengan
itu peneliti juga akan melihat bagaimana memberikan penjelasan terlebih dahulu
gambaran tipe belajar pada mahasiswa kepada responden tentang cara pengisian
FK UMP. kuesioner.
Strategi analisis yang akan
Metode Penelitian digunakan, untuk mencari hubungan
Penelitian Kesesuaian Gaya antara variabel dependen dan variabel
Belajar Terhadap Persepsi Penerapan independen. Untuk mengetahui adanya
PBL di FK UMP Pada Mahasiswa FK kesesuaian gaya belajar mahasiswa FK
UMP Angkatan 2011 dan 2013 UMP angkatan 2011 dan 2013 dengan
berbentuk penelitian observasional persepsi mahasiswa mengenai PBL, uji
analitik potong lintang. statistik yang digunakan adalah uji
Sampel yang digunakan dalam kesesuaian.
penelitian ini adalah mahasiswa
angkatan tahun 2011 dan 2013 yang Hasil dan Pembahasan
telah menjalankan metode pembelajaran
dengan PBL yang diterapkan di FK 1. Nilai Gaya Belajar Visual
UMP. Jumlah mahasiswa angkatan 2011 Nilai gaya belajar visual pada mahasiswa
adalah 61 orang dan mahasiswa angkatan fakultas kedokteran universitas
2013 adalah 89 orang. Jadi jumlah muhammadiyah palembang angkatan
sampel adalah 150 orang. 2011 yaitu sebagian besar (41,0%)
memiliki nilai gaya belajar visual 81-90.
Data yang digunakan pada
Sedangkan, nilai gaya belajar visual pada
penelitian ini adalah data yang
mahasiswa fakultas kedokteran
dikumpulkan dengan menggunakan
universitas muhammadiyah palembang
instrumen berupa kuisioner. Kuisoner angkatan 2013 yaitu sebagian besar
yang digunakan adalah kuisioner

122
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

43,8% memiliki nilai gaya belajar muhammadiyah palembang angkatan


auditori 81-90. Untuk lebih jelasnya 2013 yaitu sebagian besar 44,9%
dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini: memiliki nilai gaya belajar auditori 81-
90. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 1. Nilai gaya belajar visual pada tabel 3 dibawah ini:
Nilai Angkatan 2011 Angkatan 2013
Gaya Tabel 2. Nilai gaya belajar auditori
Freku Freku
Belajar % % Nilai Gaya Angkatan 2011 Angkatan 2013
ensi ensi
Visual Belajar Freku Freku
% %
51-60 0 0% 1 1,1% Auditori ensi ensi
61-70 0 0% 3 3,4% 51-60 0 0% 0 0%
71-80 24 39,3% 21 23,6% 61-70 0 0% 5 5,6%
81-90 25 41,0% 39 43,8% 71-80 30 49,2% 27 30,3%
91-100 7 11,5% 22 24,7% 81-90 21 34,4% 53 59,6%
101-110 3 4,9% 3 3,4% 91-100 7 11,5% 4 4,5%
111-120 2 3,3% 0 0% 101-110 2 3,3% 0 0%
Total 61 100.0% 89 100.0% 111-120 1 1,6% 0 0%
Total 61 100.0% 89 100.0%
2. Nilai Gaya Belajar Auditori
Nilai gaya belajar auditori pada Tabel 3. Nilai gaya belajar kinestetik
mahasiswa fakultas kedokteran
Nilai Gaya Angkatan 2011 Angkatan 2013
universitas muhammadiyah palembang
Belajar Freku Freku
angkatan 2011 yaitu sebagian besar % %
Kinestetik ensi ensi
(49,2%) memiliki nilai gaya belajar
auditori 70-80. Sedangkan, nilai gaya 51-60 0 0% 0 0%
belajar auditori pada mahasiswa fakultas 61-70 0 0% 4 4,5%
kedokteran universitas muhammadiyah 71-80 40 65,6% 32 36,0%
palembang angkatan 2013 yaitu
81-90 14 23,0% 40 44,9%
sebagian besar 59,6% memiliki nilai
gaya belajar auditori 81-90.Untuk lebih 91-100 6 9,8% 11 12,4%
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 101-110 0 0% 2 2,2%
dibawah ini: 111-120 1 1,6% 0 0%
Total 61 100.0% 89 100.0%
3. Nilai Gaya Belajar Kinestetik
Nilai gaya belajar kinestetik pada
4. Nilai Rata-rata Setiap Gaya
mahasiswa fakultas kedokteran
Belajar
universitas muhammadiyah palembang
Kemudian untuk nilai rata-rata yang
angkatan 2011 yaitu sebagian besar
dimiliki mahasiswa angkatan 2011 yaitu
65,6% memiliki nilai gaya belajar
nilai gaya belajar visual sebanyak 84.89,
auditori 70-80. Sedangkan, nilai gaya
nilai gaya belajar auditori sebanyak
belajar kinestetik pada mahasiswa
82,79, dan nilai gaya belajar kinestetik
fakultas kedokteran universitas
123
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

80,85. Ini menandakan bahwa hampir mahasiswa yang sangat setuju sebanyak
semua mahasiswa sudah bisa 2 mahasiswa (2,2%), mahasiswa yang
menyeimbangkan setiap gaya belajar setuju sebanyak 79 mahasiswa (88,8%)
baik itu visual, auditori, dan kinestetik. dan yang sangat tidak setuju sebanyak 8
Sedangkan, untuk nilai rata-rata yang mahasiswa (9,0%). Untuk lebih jelasnya
dimiliki mahasiswa angkatan 2013 yaitu dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:
nilai gaya belajar visual sebanyak
84.99%, nilai gaya belajar auditori Tabel 5. Pendapat mahasiswa mengenai
sebanyak 85.00%, dan nilai gaya belajar PBL
kinestetik 82,36%. Ini menandakan Pendapat Angkatan 2011 Angkatan 2013
bahwa hampir semua mahasiswa sudah Mahasiswa
bisa menyeimbangkan setiap gaya Frekue Frekue
Mengenai % %
belajar baik itu visual, auditori, dan nsi nsi
PBL
kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat
STS 0 0% 0 0%
dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
TS 23 37,7% 8 9,0%

Tabel 4. Nilai Rata-rata Gaya Belajar S 38 62,3% 79 88,8%


mahasiswa FKUMP angkatan SS 0 0% 2 2,2%
2011 dan 2013
Total 61 100.0% 89 100,0%
Nilai
* STS : Sangat Tidak Setuju;
Kuisoner Angkatan Angkatan
TS: Tida Setuju;
Rata-rata 2011 2013
S : Setuju; SS : Sangat Setuju
Gaya Belajar
Visual 84,89 84,99
6. Pendapat mahasiswa terhadap
Auditori 82,79 85,00
kasus/skenario tutorial
Kinestetik 80,85 82,36
Pendapat mahasiswa terhadap
kasus/skenario tutorial pada angkatan
5. Pendapat mahasiswa terhadap 2011 adalah sebagian besar mahasiswa
PBL setuju kasus/skenario tutorial yang
Pendapat mahasiswa terhadap PBL digunakan dalam PBL. Hal ini dapat
pada angkatan 2011 adalah ebagian besar dilihat dari mahasiswa yang sangat
mahasiswa setuju dilaksanakannya KBK setuju sebanyak 3 mahasiswa (4.9%),
dengan PBL. Hal ini dapat dilihat dari mahasiswa yang setuju sebanyak 44
mahasiswa yang setuju terhadap PBL mahasiswa (72,1%), mahasiswa yang
sebanyak 38 mahasiswa (62,3%), yang tidak setuju sebanyak 14 mahasiswa
tidak setuju sebanyak 23 mahasiswa (23,0%) dan tidak ada mahasiswa yang
(37,7%) dan tidak ada mahasiswa yang memilih jawaban sangat tidak setuju.
memilih jawaban sangat tidak setuju dan Pendapat mahasiswa terhadap
sangat setuju (0%). kasus/skenario tutorial pada angkatan
Pendapat mahasiswa terhadap PBL 2013 adalah sebagian besar mahasiswa
angkatan 2013 adalah sebagian besar setuju terhadap kasus skenario tutorial
mahasiswa setuju dilaksanakannya KBK yang digunakan dalam PBL. Hal ini
dengan PBL. Hal ini dapat dilihat dari dapat dilihat dari mahasiswa yang sangat

124
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

setuju sebanyak 1 mahasiswa (1,1%), terhadap proses penilaian hasil belajar.


mahasiswa yang setuju sebanyak 62 Hal ini dapat dilihat dari mahasiswa
mahasiswa (69,7%), mahasiswa yang yang sangat setuju sebanyak 2
tidak setuju sebanyak 26 mahasiswa mahasiswa (2,2%), mahasiswa yang
(29,2%) dan tidak ada yang memilih setuju sebanyak 47 mahasiswa (52,8%),
jawaban sangat tidak setuju (0%). Untuk mahasiswa yang tidak setuju sebanyak
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 40 mahasiswa (44,9%) dan tidak ada
di bawah ini: mahasiswa yang memilih jawaban sangat
tidak setuju (0%). Akan tetapi pada
Tabel 6. Pendapat mahasiswa terhadap angkatan 2013 ini pendapat mahasiswa
kasus atau skenario tutorial yang setuju dan tidak setuju hampir sama
Pendapat
Angkatan 2011
Angkatan kemungkinan karena mahasiswa
mahasiswa 2013 angkatan 2013 ini masih belum terbiasa
terhadap
kasus atau Freku Frek
dengan adanya proses tutorial/diskusi
skenario % % PBL. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
ensi uensi
tutorial pada tabel 7 di bawah ini:
STS 0 0% 0 0%

TS 14 23,0% 26 29,2% Tabel 7. Pendapat mahasiswa terhadap


proses tutorial/diskusi PBL
S 44 72,1% 62 69,7% Pendapat Angkatan 2011 Angkatan 2013
mahasiswa
terhadap proses Frekue Frekue
SS 3 4,9% 1 1,1% % %
tutorial/ diskusi nsi nsi
PBL
Total 61 100,0% 89 100,0%
STS 0 0% 0 0%
*STS : Sangat Tidak Setuju; TS : Tidak TS 22 36,1% 40 44,9%
Setuju; S : Setuju; SS : Sangat Setuju
S 38 62,3% 47 52,8%

SS 1 1,6% 2 2,2%
7. Pendapat mahasiswa terhadap
proses tutorial/diskusi PBL Total 61 100,0% 89 100,0%

Pendapat mahasiswa terhadap proses *STS : Sangat Tidak Setuju; TS : Tidak Setuju; S :
tutorial atau diskusi PBL pada angkatan Setuju; SS : Sangat Setuju
2011 adalah sebagian besar mahasiswa
setuju terhadap proses tutorial/diskusi 8. Pendapat mahasiswa terhadap
PBL. Hal ini dapat dilihat dari proses skill lab
mahasiswa yang sangat setuju sebanyak Pendapat mahasiswa terhadap
1 mahasiswa (1,6%), mahasiswa yang proses skill lab pada angkatan 2011
setuju sebanyak 38 mahasiswa (62,3%), adalah sebagian besar mahasiswa setuju
mahasiswa yang tidak setuju sebanyak terhadap proses skill lab. Hal ini dapat
14 mahasiswa (36,1%) dan nol persen dilihat dari mahasiswa yang sangat
atau tidak ada mahasiswa yang memilih setuju sebanyak 5 mahasiswa (8,2%),
jawaban sangat tidak setuju mahasiswa yang setuju sebanyak 37
Pendapat mahasiswa terhadap proses mahasiswa (60,7%), mahasiswa yang
tutorial/diskusi PBL pada angkatan 2013 tidak setuju sebanyak 19 mahasiswa
adalah sebagian besar mahasiswa setuju

125
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

(31,1%) dan tidak ada mahasiswa mahasiswa yang memilih jawaban sangat
memilih jawaban sangat tidak setuju. tidak setuju.
Pendapat mahasiswa terhadap Pendapat mahasiswa terhadap proses
proses skill lab pada angkatan 2013 penilaian hasil belajar pada angkatan
adalah sebagian besar mahasiswa setuju 2013 adalah sebagian besar mahasiswa
terhadap proses skill lab. Hal ini dapat setuju terhadap proses penilaian hasil
dilihat dari mahasiswa yang sangat belajar. Hal ini dapat dilihat dari
setuju sebanyak 5 mahasiswa (5,6%), mahasiswa yang sangat setuju sebanyak
mahasiswa yang setuju sebanyak 70 4 mahasiswa (4,5%), mahasiswa yang
mahasiswa (78,7%), mahasiswa yang setuju sebanyak 75 mahasiswa (84,3%),
tidak setuju sebanyak 14 mahasiswa mahasiswa yang tidak setuju sebanyak
(15,7%) dan tidak ada yang memilih 10 mahasiswa (11,2%) dan tidak ada
jawaban sangat tidak setuju (0%).Untuk yang memilih jawaban sangat tidak
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 setuju (0%).Untuk lebih jelasnya dapat
di bawah ini: dilihat pada tabel 9 di bawah ini:

Tabel 8. Pendapat mahasiswa terhadap Tabel 9. Pendapat mahasiswa terhadap


proses skill lab penilaian hasil belajar
Pendapat Pendapat
mahasiswa Angkatan 2011 Angkatan 2013 mahasiswa Angkatan 2011 Angkatan 2013
terhadap terhadap
proses skill Frekue Freku penilaian
% % Freku Freku
lab nsi ensi hasil belajar % %
ensi ensi

STS 0 0% 0 0% STS 0 0% 0 0%

TS 19 31,1% 14 15,7% TS 19 31,1% 10 11,2%

S 37 60,7% 70 78,7% S 38 62,3% 75 84,3%


SS 4 6,6% 4 4,5%
SS 5 8,2% 5 5,6%

Total 61 100,0% 89 100,0% Total 61 100,0% 89 100,0%

*STS : Sangat Tidak Setuju; TS : Tidak *STS : Sangat Tidak Setuju; TS : Tidak
Setuju; S : Setuju; SS : Sangat Setuju Setuju; S : Setuju; SS : Sangat Setuju

9. Pendapat mahasiswa terhadap 10. Pendapat mahasiswa terhadap


proses penilaian hasil belajar manfaat PBL
Pendapat mahasiswa terhadap proses Pendapat mahasiswa terhadap manfaat
penilaian hasil belajar pada angkatan PBL pada angkatan 2011 adalah
2011 adalah sebagian besar mahasiswa sebagian besar mahasiswa setuju
setuju terhadap proses penilaian hasil terhadap manfaat PBL. Hal ini dapat
belajar. Hal ini dapat dilihat dari dilihat dari mahasiswa yang sangat
mahasiswa yang sangat setuju sebanyak setuju sebanyak 3 mahasiswa (4.9%),
4 mahasiswa (6,6%), mahasiswa yang mahasiswa yang setuju sebanyak 32
setuju sebanyak 38 mahasiswa (62,3%), mahasiswa (52,5%), mahasiswa yang
mahasiswa yang tidak setuju sebanyak tidak setuju sebanyak 26 mahasiswa
19 mahasiswa (31,1%) dan tidak ada (42,6%) dan tidak ada yang memilih
jawaban sangat tidak setuju (0%).

126
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

Pendapat mahasiswa terhadap manfaat jelasnya dapat dilihat pada tabel 11


PBL pada angkatan 2013 adalah dibawah ini:
sebagian besar mahasiswa setuju
manfaat PBL. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 11. Kesesuaian Gaya Belajar
mahasiswa yang sangat setuju sebanyak Visual dengan Pendapat Mahasiswa
2 mahasiswa (2,2%), mahasiswa yang Terhadap PBL
setuju sebanyak 66 mahasiswa (74,2%) Gaya Pendapat Mahasiswa terhadap PBL
dan mahasiswa yang tidak setuju Belajar Angkatan 2011 Angkatan 2013
sebanyak 21 mahasiswa (23,6%). Untuk Visual Nilai Value Nilai Value
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10
-,062 -,056
di bawah ini:

Tabel 10. Pendapat mahasiswa terhadap 12. Gaya Belajar Visual dengan
penilaian hasil belajar Pendapat Mahasiswa Terhadap
Pendapat Proses Tutorial/diskusi PBL
mahasiswa Angkatan 2011 Angkatan 2013 Pada angkatan 2011 didapatkan
terhadap
manfaat Freku
nilai value dengan menggunakan analisis
Frekue
PBL % % kappa menunjukkan nilai -0,097 berarti
ensi nsi
STS 0 0% 0 0% ada kesesuaian yang rendah (poor)
TS 26 42,6% 21 23.6% antara gaya belajar visual dengan
pendapat mahasiswa terhadap proses
S 32 52,5% 66 74.25%
tutorial/diskusi PBL.
SS 3 4,9% 2 2.2%
Kemudian, pada angkatan 2013
Total 61 100,0% 89 100.0% didapatkan nilai value dengan
*STS : Sangat Tidak Setuju; TS : Tidak menggunakan analisis kappa
Setuju; S : Setuju; SS : Sangat Setuju menunjukkan nilai -0,070 berarti ada
kesesuaian yang rendah (poor) antara
11. Kesesuaian Gaya Belajar Visual gaya belajar visual dengan pendapat
dengan Pendapat Mahasiswa mahasiswa terhadap proses
Terhadap PBL tutorial/diskusi PBL.Untuk lebih
Pada angkatan 2011 didapatkan nilai jelasnya dapat dilihat pada tabel 12
value dengan menggunakan analisis dibawah ini
kappa menunjukkan nilai -0,062 berarti
ada kesesuaian yang rendah (poor) Tabel 12. Kesesuaian Gaya Belajar
antara gaya belajar visual dengan Visual dengan Pendapat
pendapat mahasiswa terhadap PBL. Mahasiswa Terhadap Proses
Kemudian, pada angkatan 2013 Tutorial/diskusi PBL
didapatkan nilai value dengan Pendapat mahasiswa terhadap
Gaya proses tutorial/diskusi PBL
menggunakan analisis kappa
Belajar
menunjukkan nilai -0,056 berarti ada Angkatan 2011 Angkatan 2013
Visual
kesesuaian yang rendah (poor) antara Nilai Value Nilai Value
gaya belajar visual dengan pendapat
-,097 -,070
mahasiswa terhadap PBL. Untuk lebih

127
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

13. Gaya Belajar Visual dengan kesesuaian yang rendah (poor) antara
Pendapat Mahasiswa Terhadap gaya belajar visual dengan pendapat
Proses Skill Lab mahasiswa terhadap manfaat PBL Untuk
Pada angkatan 2011 didapatkan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 14
nilai value dengan menggunakan analisis dibawah ini:
kappa menunjukkan nilai -0,065 berarti
ada kesesuaian yang rendah (poor) Tabel 14. Kesesuaian Gaya Belajar
antara gaya belajar visual dengan Visual dengan Pendapat
pendapat mahasiswa terhadap proses Mahasiswa Terhadap manfaat
skill lab. PBL
Kemudian, pada angkatan 2013 Pendapat mahasiswa terhadap
didapatkan nilai value dengan Gaya manfaat PBL
menggunakan analisis kappa Belajar
Angkatan 2011 Angkatan 2013
menunjukkan nilai 0,062 berarti ada Visual
Nilai Value Nilai Value
kesesuaian yang rendah (poor) antara
gaya belajar visual dengan pendapat -,024 -,014
mahasiswa terhadap proses skill lab.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada 15. Gaya Belajar Auditori dengan
tabel 13 dibawah ini: Pendapat Mahasiswa pada PBL
Pada angkatan 2011 didapatkan
Tabel 13. Kesesuaian Gaya Belajar nilai value dengan menggunakan analisis
Visual dengan Pendapat kappa menunjukkan nilai -0,166 berarti
Mahasiswa pada Proses skill lab ada kesesuaian yang rendah (poor)
Pendapat mahasiswa terhadap antara gaya belajar auditori dengan
Gaya proses skill lab pendapat mahasiswa terhadap PBL.
Belajar Kemudian ,pada angkatan 2013
Angkatan 2011 Angkatan 2013
Visual didapatkan nilai value dengan
Nilai Value Nilai Value
menggunakan analisis kappa
,065 ,062 menunjukkan nilai -0,117 berarti ada
kesesuaian yang rendah (poor) antara
14. Gaya Belajar Visual dengan gaya belajar auditori dengan pendapat
Pendapat Mahasiswa Terhadap mahasiswa terhadap PBL. Untuk lebih
Manfaat PBL jelasnya dapat dilihat pada tabel 15
Pada angkatan 2011 didapatkan dibawah ini:
nilai value dengan menggunakan analisis
kappa menunjukkan nilai -0,024 berarti Tabel 15. Kesesuaian Gaya Belajar
ada kesesuaian yang rendah (poor) Auditori dengan Pendapat
antara gaya belajar visual dengan Mahasiswa Terhadap PBL
pendapat mahasiswa terhadap manfaat Pendapat mahasiswa terhadap
PBL. Gaya PBL
Kemudian, pada angkatan 2013 Belajar
Angkatan 2011 Angkatan 2013
didapatkan nilai value dengan Auditori
Nilai Value Nilai Value
menggunakan analisis kappa
menunjukkan nilai -0,014 berarti ada -,166 -,117

128
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

16. Gaya Belajar Auditori dengan Kemudian, pada angkatan 2013


Pendapat Mahasiswa Terhadap nilai value yang didapatkan
Proses Tutorial/diskusi PBL menggunakan analisis kappa
Pada angkatan 2011 didapatkan menunjukkan nilai -0,027 berarti ada
nilai value dengan menggunakan analisis kesesuaian yang rendah (poor) antara
kappa menunjukkan nilai -0,208 berarti gaya belajar auditori dengan pendapat
ada kesesuaian yang rendah (poor) mahasiswa terhadap proses skill
antara gaya belajar auditori dengan lab.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pendapat mahasiswa terhadap proses pada tabel 17 dibawah ini:
tutorial/diskusi PBL.
Kemudian, pada angkatan 2013 Tabel 17. Kesesuaian Gaya Belajar
untuk nilai value dengan menggunakan Auditori dengan Pendapat
Mahasiswa Terhadap proses
analisis kappa menunjukkan nilai -0,034
skill lab
berarti ada kesesuaian yang rendah
Pendapat mahasiswa terhadap
(poor) antara gaya belajar auditori Gaya proses skill lab
dengan pendapat mahasiswa terhadap Belajar
Angkatan 2011 Angkatan 2013
proses tutorial/diskusi PBL. Untuk lebih Auditori
jelasnya dapat dilihat pada tabel 16 Nilai Value Nilai Value
dibawah ini: -,126 -,027

Tabel 16. Kesesuaian Gaya Belajar 18. Gaya Belajar Auditori dengan
Auditori dengan Pendapat Pendapat Mahasiswa Terhadap
Mahasiswa Terhadap proses Manfaat PBL
tutorial/diskusi PBL Pada angkatan 2011 didapatkan
Pendapat mahasiswa terhadap nilai value dengan menggunakan analisis
Gaya proses tutorial/diskusi PBL
Belajar kappa menunjukkan nilai -0,179 berarti
Angkatan 2011 Angkatan 2013
Auditori ada kesesuaian yang rendah (poor)
Nilai Value Nilai Value antara gaya belajar auditori dengan
-,208 -,034 pendapat mahasiswa terhadap manfaat
PBL.
17. Gaya Belajar Auditori dengan Kemudian, pada angkatan 2013
Pendapat Mahasiswa Terhadap
untuk nilai value yang didapatkan
Proses Skill Lab
menggunakan analisis kappa
Pada angkatan 2011 didapatkan
nilai value dengan menggunakan analisis menunjukkan nilai -0,165 berarti ada
kappa menunjukkan nilai -0,126 berarti kesesuaian yang rendah (poor) antara
ada kesesuaian yang rendah (poor) gaya belajar auditori dengan pendapat
antara gaya belajar auditori dengan mahasiswa terhadap manfaat PBL.Untuk
pendapat mahasiswa terhadap proses lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 18
skill lab. dibawah ini

129
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

Tabel 18. Kesesuaian Gaya Belajar 20. Gaya Belajar Kinestetik dengan
Auditori dengan Pendapat Pendapat Mahasiswa Terhadap
Mahasiswa Terhadap manfaat Proses Tutorial/diskusi PBL
PBL
Pendapat mahasiswa terhadap Pada angkatan 2011 didapatkan
Gaya manfaat PBL nilai value dengan menggunakan analisis
Belajar Angkatan Angkatan 2013 kappa menunjukkan nilai -0,185 berarti
Auditori 2011 ada kesesuaian yang rendah (poor)
Nilai Value Nilai Value antara gaya belajar kinestetik dengan
pendapat mahasiswa terhadap proses
-,179 -,165
tutorial/diskusi PBL.
Kemudian, pada angkatan 2013
19. Gaya Belajar Kinestetik dengan untuk nilai value yang didapatkan
Pendapat Mahasiswa Terhadap menggunakan analisis kappa
PBL menunjukkan nilai -0,080 berarti ada
kesesuaian yang rendah (poor) antara
Pada angkatan 2011 diapatkan nilai
gaya belajar kinestetik dengan pendapat
value dengan menggunakan analisis
mahasiswa terhadap proses
kappa menunjukkan nilai -0,006 berarti
tutorial/diskusi PBL. Untuk lebih
ada kesesuaian yang rendah (poor)
jelasnya dapat dilihat pada tabel 2
antara gaya belajar kinestetik dengan
dibawah ini:
pendapat mahasiswa terhadap PBL.
Kemudian, pada angkatan 2013 Tabel 20. Kesesuaian Gaya Belajar
untuk nilai value yang didapatkan Kinestetik dengan Pendapat
menggunakan analisis kappa Mahasiswa Terhadap proses
menunjukkan nilai -0,043 berarti ada tutorial/diskusi PBL
kesesuaian yang rendah (poor) antara Pendapat mahasiswa terhadap
gaya belajar kinestetik dengan pendapat proses tutorial/diskusi PBL
Gaya
mahasiswa terhadap PBL. Untuk lebih
Belajar Angkatan Angkatan 2013
jelasnya dapat dilihat pada tabel 19
Kinestetik 2011
dibawah ini:
Nilai Value Nilai Value
Tabel 19. Kesesuaian Gaya Belajar -,185 -,080
Kinestetik dengan Pendapat
Mahasiswa Terhadap PBL 21. Gaya Belajar Kinestetik dengan
Pendapat mahasiswa terhadap Pendapat Mahasiswa Terhadap
Gaya PBL Proses Skill Lab
Belajar Angkatan Angkatan 2013
Kinestetik 2011 pada angkatan 2011 didapatkan
nilai value dengan menggunakan analisis
Nilai Value Nilai Value
kappa menunjukkan nilai -0,189 berarti
-,006 -,043 ada kesesuaian yang rendah (poor)
antara gaya belajar kinestetik dengan

130
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

pendapat mahasiswa terhadap proses Tabel 22. Kesesuaian Gaya Belajar


skill lab. Kinestetik dengan Pendapat
Kemudian pada angkatan 2013 Mahasiswa pada manfaat PBL
untuk nilai value yang didapatkan Pendapat mahasiswa terhadap
menggunakan analisis kappa Gaya manfaat PBL
menunjukkan nilai 0,185 berarti ada Belajar
Angkatan 2011 Angkatan 2013
kesesuaian yang cukup (fair to good) Kinestetik
Nilai Value Nilai Value
antara gaya belajar kinestetik dengan
-,134 ,073
pendapat mahasiswa terhadap proses
skill lab. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 21 dibawah ini: Dari hasil didapatkan, pada
penilaian gaya belajar terjadi persamaan
Tabel 21. Kesesuaian Gaya Belajar diantara kedua angkatan terutama pada
Kinestetik dengan Pendapat nilai rata-rata disetiap gaya belajar.
Mahasiswa Terhadap proses skill Untuk hasil nilai rata-rata gaya belajar
lab visual pada angkatan 2011 yaitu 84,99
Pendapat mahasiswa terhadap dan angkatan 2013 yaitu 84,99; hasil
Gaya proses skill lab nilai rata-rata gaya belajar auditori pada
Belajar Angkatan Angkatan 2013
angkatan 2011 yaitu 82,79 dan angkatan
Kinestetik 2011
2013 yaitu 85,00; dan hasil nilai rata-rata
gaya belajar kinestetik pada angkatan
Nilai Value Nilai Value
2011 yaitu 80,85 dan pada angkatan
-,189 ,185 2013 yaitu 82,36. Sehingga bisa ditarik
kesimpulan, bahwa dikedua angkatan
22. Gaya Belajar Kinestetik dengan disetiap nilai rata-rata gaya belajar
Pendapat Mahasiswa Terhadap visual, auditori dan kinestetik dengan
Manfaat PBL nilai 80 dan juga pada kedua angkatan
sudah bisa menyeimbangkan setiap gaya
Pada angkatan 2011 didapatkan belajar baik itu visual, auditori maupun
nilai value dengan menggunakan analisis kinestetik. Pada persepsi mahasiswa
kappa menunjukkan nilai -0,134 berarti mengenai PBL didapatkan terjadi
ada kesesuaian yang rendah (poor) persamaan diantara kedua angkatan
antara gaya belajar kinestetik dengan karena pada setiap angkatan banyak
pendapat mahasiswa terhadap manfaat mengatakan setuju mengenai terhadap
PBL. Kemudian, pada angkatan 2013 pelaksanaan PBL.
untuk nilai value yang didapatkan Pada persepsi mahasiswa
menggunakan analisis kappa mengenai PBL didapatkan terjadi
menunjukkan nilai -0,073 berarti ada persamaan diantara kedua angkatan
kesesuaian yang rendah (poor) antara karena pada setiap angkatan banyak
gaya belajar kinestetik dengan pendapat mengatakan setuju mengenai terhadap
mahasiswa terhadap manfaat PBL. pelaksanaan PBL. Sehingga didapatkan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bahwa sebagian besar mahasiswa
tabel 22 dibawah ini: angkatan 2011 dan angkatan 2013
menyatakan setuju terhadap PBL.

131
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

Hal ini sesuai dengan pendapat terhadap persespsi mahasiswa mengenai


bahwa PBL juga mempunyai efek pada PBL. Kesesuaian hanya terjadi pada
perubahan sikap mahasiswa. Sistem gaya belajar kinestetik dengan pendapat
belajar PBL juga bisa mempengaruhi mahasiswa terhadap proses skill lab
perilaku lainnya terutama komunikasi dimana nilai value pada analisis kappa
baik verbal atau non verbal. Sikap dan sebesar 0,185 berarti ada kesesuaian
perilaku yang diharapkan adalah bisa yang cukup (fair to good) antara gaya
berkomunikasi dengan baik dalam belajar kinestetik dengan pendapat
menyampaikan pendapat atau mahasiswa terhadap proses skill lab.
menanggapi pendapat temannya, ikut Ini sesuai dengan penelitian yang
berpengaruh dengan pandangan teman dilakukan oleh Dewi, A (2005) yang
yang telah maju dan bisa menghargai menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
pendapat teman. self regulated learning (gaya belajar)
Berdasarkan hasil analisis data dengan tipe pembelajaran pada
yang dilakukan peneliti, didapatkan mahasiswa. Karena pada dasarnya
bahwa tidak ada kesesuaian antara gaya dengan tipe pembelajaran apapun
belajar terhadap persepsi mahasiswa mahasiswa tetap dapat meregulasi
fakultas kedokteran muhammadiyah dirinya dan memotivasi dirinya untuk
angkatan 2011 mengenai PBL yang bisa belajar dengan baik. Hal ini dikarenakan
dilihat dari pernyataan mengenai mahasiswa dituntut untuk memiliki
pendapat mahasiswa terhadap PBL disiplin ilmu yang tinggi dan mahasiswa
dimana didapatkan nilai value pada juga dituntut bertanggung jawab atas
kappa untuk gaya belajar visual -0,062, pendidikan yang mereka jalani yang
gaya belajar auditori -0,166, dan pada pada akhirnya mahasiswa diharapkan
gaya belajar kinestetik 0,006. Sehingga, mampu untuk menerapkan ilmu yang
bisa ditarik kesimpulan bahwa ada diperolehnya dan mengemban
kesesuaian yang buruk (poor) antara keterampilan berpikir kirtis dan mampu
gaya belajar terhadap persespsi menyelesaikan masalah secara efektif
mahasiswa mengenai PBL. dalam masyarakat.
Demikian juga pada angkatan 2013 Dewi, A (2005) juga mengatakan
didapatkan bahwa tidak ada kesesuaian bahwa kurikulum PBL dibuat untuk bisa
antara gaya belajar terhadap persepsi membangun pengaturan diri yang lebih
mahasiswa fakultas kedokteran baik dalam belajar mahasiswa, tetapi
muhammadiyah angkatan 2013 mahasiswa tidak terlalu berpengaruh
mengenai PBL yang bisa dilihat dari dengan adanya tipe pembelajaran
pernyataan mengenai pendapat tersebut. Hal ini didukung oleh Winne
mahasiswa terhadap PBL dimana (dalam Dewi A, 2005) yang mengatakan
didapatkan nilai value pada kappa untuk bahwa bagaimanapun program
gaya belajar visual -0,056, gaya belajar pendidikan pada semua siswa adalah
auditori -0,177, dan pada gaya belajar meregulasi diri dan peninjauan lebih
kinestetik 0,043. Sehingga, bisa ditarik lanjut serta pengembangan bentuk dasar
kesimpulan bahwa ada kesesuaian yang dari self regulated learning adalah
rendah (poor) antara gaya belajar mengatur dan menyesuaikan paradigma

132
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

personal tentang apa yang dipelajari dan Tidak ada kesesuaian antara gaya
bagaimana melakukannya. belajar terhadap persepsi mahasiswa
Tidak dipungkiri bahwa faktor fakultas kedokteran muhammadiyah
yang mempengaruhi PBL bukan hanya angkatan 2011 dan 2013 mengenai PBL.
gaya belajar, menurut Secondaria, V., Tetapi, kesesuaian hanya ada pada gaya
Retno, G dan Suhoyo, Y. (2009) belajar kinestetik dengan pendapat
menyatakan ada beberapa faktor yang mahasiswa terhadap proses skill lab
mempengaruhi mahasiswa dalam dimana nilai value pada analisis kappa
pembelajaran PBL yaitu faktor dosen, sebesar 0,185 berarti ada kesesuaian
faktor fasilitas, faktor proses yang cukup (fair to good) antara gaya
pembelajaran, faktor isi pembelajaran, belajar kinestetik dengan pendapat
faktor penjadwalan dan faktor mahasiswa terhadap proses skill lab pada
mahasiswa. Faktor mahasiswa angkatan 2013.
merupakan faktor utama yang Kurikulum KBK dengan PBL yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan telah dilaksanakan di Fakultas
pembelajaran dalam PBL. Peran Kedokteran Universitas Muhammadiyah
mahasiswa dalam PBL antara lain Palembang tetap dipertahankan karena
berpartisipasi secara aktif dan mandiri sebagian besar dari mahasiswa Fakultas
dalam belajar, menggali permasalahan, Kedokteran Universitas Muhammadiyah
menginvestigasi, dan berpikir kritis Palembang menyatakan setuju terhadap
dalam menghadapi permasalahan. metode PBL ini dan mahasiswa
Apabila mahasiswa tidak menjalankan diharapkan untuk tetap menyeimbangkan
perannya tersebut maka PBL tidak dapat setiap gaya belajar baik itu gaya belajar
terlaksana sebagaimana mestinya. Faktor visual, auditori, dan kinestetik sehingga
mahasiswa memiliki beberapa bisa lebih mudah untuk mengikuti
subkategori yaitu teman, motivasi pembelajaran dengan metode PBL.
internal, cara belajar, manajemen waktu, Dalam penelitian hanya melibatkan
mood, cita-cita, kesehatan pribadi, minat, dua angkatan sehingga perlu dilakukan
keaktifan dan partisipasi, tokoh yang pengambilan sampel setiap angkatan
inspiratif, prior knowlodge, dan orang sehingga bisa melihat perbedaan masing-
tua. masing gaya belajar setiap angkatan dan
persepsinya mengenai PBL, melakukan
Simpulan modifikasi kuisoner sehingga tidak ada
Pada dua angkatan mahasiswa perbedaan persepsi mahasiswa sebagai
memiliki nilai rata-rata gaya belajar responden dalam menerjemahkan
visual, auditori dan kinestetik dengan maksud pernyataan, dan menggunakan
nilai 80 dan juga pada kedua angkatan uji statistik yang lain sehingga lebih bisa
sudah bisa dikatakan sudah bisa melihat kesesuaian gaya belajar terhadap
menyeimbangkan setiap gaya belajar persepsi mahasiswa mengenai PBL.
baik itu visual, auditori maupun
kinestetik. Sebagian besar mahasiswa
angkatan 2011 dan angkatan 2013
menyatakan setuju terhadap PBL.

133
Syifa’MEDIKA, Vol. 4 (No.2), Maret 2014

Daftar Pustaka

1. Departemen Kesehatan RI. 2006. 6. Zaini, H. 2002. Desain Pembelajaran


Penjaminan mutu Pendidikan Tenaga di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Kesehatan. Jakarta. Center for Teaching Staff
2. Departemen Kesehatan RI. 2003. SK Development (CTSD). Hal. 54.
Menkes No 1457/MOH/SK/X/2003 7. DePorter, B dan Hernacki, M. 2007.
tentang Standar Pelayanan Kesehatan Quantum Learning: Membiasakan
dengan Standard Pelayanan Minimal Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
untuk mencapai Indonseia sehat 2010. Terjemahan Oleh: Abdurahman, A.
Jakarta. Bandung: Kaifa. Hal. 85, 116-118.
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 8. Endriani, R dan Elda, N. 2009.
Kementrian Pendidikan dan Pendapat Mahasiswa Terhadap
Kebudayaan. 2013. Petunjuk Teknis Implementasi Kurikulum Berbasis
Surat Edaran Dirjen Dikti Kompetensi (KBK) dengan Problem
No.88/E/DT/2013 Mengenai Uji Based Learning (PBL) di Fakultas
Kompetensi Dokter Indonesia Kedokteran Universitas Riau
Sebagai Exit Exam. Jakarta. Hal. 4. Pekanbaru. Jurnal Ilmu Kedokteran
4. Murti, Bhisma. 2011. Kurikulum Fakultas Kedokteran Universitas
Berbasis Kompetensi dan Problem Riau. 3 (1): 51-55.
Based Learning. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta
(http://fk.uns.ac.id/index.php/, diakses
8 November 2013).
5. Secondaria, V., Retno, G dan Suhoyo,
Y. 2009. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada
untuk Melaksanakan Pembelajaran
yang Konstruktif, Mandiri,
Kolaboratif dan Kontekstual dalam
Problem-Based Learning. Jurnal
Pendidikan Kedokteran dan Profesi
Kesehatan Indonesia 1 (4): 1-32.

134

Anda mungkin juga menyukai