Kebijakan Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit
Kebijakan Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit
NOMOR : 178/Q/Dir-SK/XII/2016
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
ANG : 1. Bahwa pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan dimulai dari pemilihan, perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan administrasi dan
pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.
2. Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang
dapat dipertanggung jawabkan.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
U : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI DI
RUMAH SAKIT .
A : Pengelolaan perbekalan Farmasi di Rumah Sakit sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan Intalasi
Farmasi.
A : Instalasi Rumah Sakit bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit .
PAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.
A : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukakan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
Tanggal : 30 Desember 2016
RUMAH SAKIT TANGERANG
Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip
A. SISTEM PELAYANANFARMASI
Sistem Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan satu pintu artinya seluruh
perbekalan farmasi yang digunakan di seluruh bagian Rumah Sakit (Poli, Instalasi dan Ruangan) berasal
dari Instalasi farmasi Rumah Sakit. Waktu Pelayanan 3 (tiga) shift dalam waktu 24 jam.
B. CAKUPAN PELAYANAN
Instalasi Farmasi Rumah Sakit memberikan pelayanan kepada :
1. Pasien Rawat Jalan Umum, ASURANSI ,JAMKESDA,dan BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial )
2. Pasien Gawat Darurat Umum dan pasien Rawat Inap Umum
3. Pasien Rawat Inap ASURANSI,JAMKESDA, dan BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial )