Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI INFEKSI TOXOPLASMA GONDII STADIUM KISTA PADA

AYAM RAS SEBAGAI POTENSI PENULARAN TOXOPLASMOSIS

Identification Of Toxoplasma Gondii Cyst In Ras Chicken As A Potential Infection Of


Toxoplasmosis

Farisa Al Amin Avin dan Soenarnatalina Melaniani


Departemen Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
farisa.al.amin.avin@gmail.com

Abstrak : Toxoplasmosis merupakan suatu penyakit zoonosis, yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma
gondii, yang ditularkan melalui kucing sebagai hospes definitif dan dapat juga menginfeksi famili unggas.
Hal ini terjadi karena unggas menelan makanan yang telah terinfeksi oleh ookista dari Toxoplasma gondii.
Unggas yang paling banyak dikonsumsi yaitu ayam. Laporan dari pusat data dan informasi pertanian
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah konsumsi ayam sebesar 10,20%. Data ini memberikan
gambaran tentang potensi penularan Toxoplasma gondii melalui ayam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi Toxoplasma gondii stadium kista pada otak ayam ras . Jenis penelitian adalah penelitian
deskriptif, yaitu melakukan observasi pemeriksaan sampel otak ayam ras sebanyak 30 sampel dengan
teknik pengambilan sampel secara acak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 30 sampel otak
ayam ras yang dijual di Pasar Baru Porong, diperoleh hasil positif sebanyak 2 sampel (6,6%) otak ayam
ras terinfeksi kista Toxoplasma gondii dan sebanyak 28 sampel otak ayam ras negatif (93,4%) tidak
terinfeksi kista Toxoplasma gondii. Hasil positif Toxoplasma gondii dapat disebabkan karena sistem
pemeliharaan ayam serta kebersihan kandang yang kurang bersih sehingga banyak vektor pembawa
ookista Toxoplasma gondii, mencemari tempat pakan ayam sehingga terjadi potensi infeksi
Toxoplasmosis. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat 2 sampel otak ayam positif terinfeksi kista
Toxoplasma gondii atau sebesar 6,6% , dan 28 sampel negatif terinfeksi kista Toxoplasma gondii
atausebesar 93,4%. Penelitian ini membuktikan bahwa ayam ras (Gallus domesticus) mempunyai peluang
untuk terinfeksi oleh Toxoplasma gondii. Rantai penularan dari Toxoplasmosis dapat dihindari dengan
memperhatikan sistem pemeliharaan ayam dan kebersihan kandang ayam, serta menjaga personal
hygiene dan makanan.
Kata Kunci: ayam ras (gallus domesticus), kista, otak, toxoplasma gondii

Abstract : Toxoplasmosis is a zoonotic diseases caused by Toxoplasma gondii,which spread out by cats
and it can be found in fowl. It because the fowl swallowing food which had been infected byToxoplasma
gondii oocyst. The most consumpted fowl is chicken.The source of data and agriculture information center
showed that consumption of chicken was increased about 10,20%. It could be a potential increasement of
Toxoplasma gondii infection. The objective of this research was indentificate the infection of Toxoplasma
gondii cyst on ras chicken brain. The type of this research was a descriptive research, observe by
examining 30 samples of the ras chicken brain by randomized sampling techniques. Based on research
on 30 samples of the ras chicken brain, obtained positive results as much as 2 samples (6.6%) cyst
infected of Toxoplasma gondii and others 28 samples of ras chicken brain (93.4%) were not infected with
Toxoplasma gondii cysts. Positive results of Toxoplasma gondii can be caused due to maintenance
system and cleanliness of chicken coop was much less, so there were carrier vectors contaminate to feed
place, so there was a potential infection of Toxoplasmosis.It can be concluded that been 2 samples of
chicken brain being infected cyst of Toxoplasma gondii or about 6,6% and there were 28 samples or
93,4% of chicken brain that were not infected by cyst of Toxoplasma gondii. Infection circle of
Toxoplasmosis can be avoided by manage maintenance system of chicken and keep the cage
cleamliness, also keep the personal hygiene and feeds.
Keywords: ras chicken, cyst, brain, Toxoplasma gondii

336
Farisa Al Amin A. dan Soenarnatalina M., Identifikasi Infeksi Toxoplasma 337

PENDAHULUAN mati dan kelainan kongenital. Akibat dari


keguguran pada kesehatan ibu adalah kematian
Toxoplasmosis merupakan suatu penyakit
mendadak akibat perdarahan. Perdarahan tidak
zoonosis yang disebabkan oleh Toxoplasama bisa diperkirakan dan terjadi secara mendadak,
gondii. Infeksi Toxoplasma gondii menyebar pada
bertanggung jawab atas 28% kematian ibu
sebagian besar penduduk dunia, tapi sedikit saja (Bappenas, 2010).
yang bermanifestasi klinis secara nyata
Hewan paling potensial sebagai sumber
(Widagdo, 2012). Seropositivitas dari Toxoplasma infeksi utama Toxoplasma gondii yaitu anjing dan
gondii di daerah Amerika Tengah, Pasifik Selatan
kucing. Hal ini disebabkan karena hewan ini
serta Eropa Barat mencapai angka 90% pada secara umum hidup bebas dan makan daging
empat dekade terakhir (Foster, 2007). Pada
mentah yang mengandung tropozoit
mayoritas populasi manusia, seroprevalensi (Rampengan, 2008). Kucing akan terkena infeksi
parasit meningkat seiring dengan bertambahnya
ketika menelan sekitar 20 juta ookista dalam
usia, dan bervariasi pada jenis kelamin. Ookista waktu singkat yaitu 2 minggu, sebelum terbentuk
juga hidup lebih lama di lingkungan dengan
respon imun protektif yang kuat yang akan
tingkat kelembaban tinggi dan pada daerah meminimalisir pecahnya ookista di dalam tubuh
dengan ketinggian rendah.
hospes. Ookista yang keluar melalui feses dapat
Infeksi penyakit ini mempunyai prevalensi mengkontaminasi lingkungan, makanan dan
yang cukup tinggi, terutama pada masyarakat
memberikan rute yang efektif untuk infeksi pada
yang mempunyai kebiasaan makan daging manusia dan bahan pangan asal hewan seperti
mentah atau kurang matang. Di Indonesia faktor-
daging (Weiss dan Kim, 2007).
faktor tersebut disertai dengan keadaan sanitasi Infeksi Toxoplasma gondii telah ditemukan
lingkungan dan banyaknya sumber penularan
pada famili unggas yaitu ayam, kalkun, itik serta
terutama kucing dan famili Felidae (Hendri, 2008). berbagai jenis burung liar. Penularan pada ayam
Dinamika kasus toxopolasmosis di Indonesia
ditemukan sebesar 19,6%-24% dan pada itik
cukup sulit diikuti secara tepat karena surveilans 6,1% (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,
yang reguler tidak diprogramkan dengan
2014). Rantai infeksi terjadi ketika unggas
terencana. Prevalensi toxopolasmosis pada
menelan ookista yang berada di lingkungan,
kucing berkisar antara 5,56%-40%, pada kambing
ataupun pada tempat pakan unggas. (Soedarto,
23,5%-60%, pada domba 32,18%-71,97%, pada
2012).
sapi 36,4%, pada kerbau 27,3%, dan pada babi
Unggas merupakan sumber protein hewani
28%-32%. Secara serologis, kasus
yang paling banyak dikonsumsi di masyarakat
toxopolasmosis pada manusia tergolong sangat
Indonesia. Angka statistik menunjukkan 62%
tinggi yaitu di atas 40% (Ditjen Peternakan dan
orang Indonesia mengkonsumsi unggas sebagai
Kesehatan Hewan, 2014). Toxoplasmosis pada
bahan dasar makanan sebagai sumber protein
hewan banyak menimbulkan kerugian ekonomi
hewani (Yaman, 2010). Salah satu jenis unggas
yang penting.
yang paling banyak dikonsumsi yaitu ayam,
Hal ini disebabkan karena dapat
karena mudah diperoleh dan mudah didapat. Laju
menyebabkan abortus, kematian dini dan
perkembangan usaha ayam sejalan dengan
kelainan kongenital, serta biaya pemeliharaan
pertumbuhan populasi penduduk, pergeseran
yang sangat besar pada suatu usaha peternakan
gaya hidup, tingkat pendapatan, perkembangan
rakyat dan skala industri (Nurcahyo, 2012).
situasi ekonomi, politik serta keamanan.
Alasan untuk mengontrol lebih ketat dilakukan
Perkembangan usaha ayam ditunjang oleh
dengan langkah-langkah untuk mencegah
pergeseran taraf dan gaya hidup masyarakat
toksoplasmosis yang ditekankan pada masalah
Indonesia yang cenderung mengarah ke
penyakit dan ekonomi (Kijlstra dan Jongert,
kehidupan modern. Dewasa ini dengan semakin
2008).
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Kasus yang terjadi pada tahun 2002 di
membawa dampak semakin majunya pemikiran
Jakarta, menunjukkan lebih dari 90% perempuan
manusia akan pentingnya penyediaan protein
usia subur yang diperiksa menunjukkan serum
hewani untuk kesehatan dan kecerdasan
positif terhadap Toxoplasma gondii. Penelitian
(Masyita, et al 2014).
tersebut juga melaporkan bahwa ibu yang
Komposisi nutrisi yang cukup membuat
mengalami keguguran menunjukkan prevalensi
ayam menjadi salah satu sumber konsumsi paling
toksoplasmosis sebesar 21,5% sedangkan yang
banyak di masyarakat. Populasi ayam ras
mengalami kelahiran mati bayi menunjukkan
pedaging (broiler) dalam kurun waktu beberapa
prevalensi sebesar 22,8% (Soedarto,
tahun belakangan ini meningkat dengan pesat.
2012).Kasus toxoplasmosis pada wanita hamil
Menurut data Statistik Peternakan dan Kesehatan
bisa menyebabkan terjadinya keguguran, lahir
Hewan Tahun 2015 (angka sementara), populasi
338 Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL.10 , NO.3, Juli 2018: 336-342

ayam ras pedaging di Indonesia saat ini Toxoplasma gondii relatif jinak pada
mencapai 1.498 juta ekor, meningkat sekitar umumnya, karena parasit beradaptasi baik
27,13% dari populasi lima tahun silam 1.178 juta terhadap hubungan tuan rumah dan parasit,
ekor (Pusat Data dan Informasi Sistem Pertanian, menimbulkan infeksi laten dan jarang
2015). menimbulkan gangguan serius, serta bersifat
Konsumsi daging ayam ras meningkat asimtomatis (Natadisastra, 2009). Kekebalan
sebesar 10,20%, sementara pengeluaran per humoral biasanya muncul dalam waktu 1 sampai
kapita daging ayam buras hanya meningkat 2 minggu dan kekebalan seluler baru terbentuk 2
1,36%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk sampai 4 minggu kemudian. Kekebalan humoral
Indonesia lebih banyak mengkonsumsi daging maupun seluler sangat penting artinya pada
ayam ras dibandingkan dengan daging ayam infeksi Toxolasmosis (Komariah dan Susanto,
buras. Hal ini disebabkan oleh faktor harga 2010).
daging ayam ras jauh lebih murah dibandingkan Manifestasi klinis yang paling sering terjadi
dengan daging ayam buras (Pusat Data dan pada orang dewasa berupa limfadenopati lokal
Informasi Sistem Pertanian, 2014). atau umum, superfisial atau dalam, yang biasa
Ayam ras diternak dengan cara diserang kelenjar leher (Wulandari, 2017). Tahap
dikandangkan dan diberi makan oleh peternak. infeksi primer menunjukkan manifestasi yang
Kondisi kandang yang kurang bersih karena bervariasi dan dipengaruhi oleh kondisi imun dari
kotoran ayam dan sisa-sisa makanan membuat host dan cara kejadian infeksi. Toxoplasmosis
lalat berterbangan dan hinggap di sekeliling yang didapat pada anak dengan kondisi imun
kandang. Lalat merupakan salah satu hewan yang normal mungkin tidak memperlihatkan
yang berperan dalam penyebaran Toxoplasma manifestasi adanya penyakit. Infeksi
gondii, dan dimungkinkan menyebarkan Toxoplasmosis kongenital pada menyebabkan
Toxoplasma gondii dengan cara membawa bayi menderita retinochoroiditis, kalsifikasi
ookista dari parasit tersebut dan mencemari serebral, dan kadang-kadang hidrosefalus atau
pakan dari ayam ras. Ookista yang tertelan oleh mikrosefalus serta gangguan psikomotor.
ayam akan berkembang menjadi kista dan Bentuk umum dari Toxoplasmosis kongential
menetap dalam tubuh ayam dan akan ditandai dengan adanya limfadenitis, demam,
menginfeksi organ-organ dari ayam. Bentuk kista sakit kepala dan sakit otot (Natadisastra, 2009).
banyak ditemukan pada organ, terutama otak, Infeksi pada otot jantung dan otot bergaris tanpa
otot skelet dan jantung (Ditjen Peternakan dan menimbulkan peradangan, pada alat tubuh
Kesehatan Hewan, 2014). lainnya, seperti limpa dan hati, parasit lebih
Sistem pemeliharaan pada ayam jarang ditemukan (Sutanto, 2008). Angka
menentukan kejadian toxoplasmosis, pada kejadian toxoplasmosis berbeda di setiap negara.
pemeliharaan intensif kejadian toxoplasmosis Penderita toxoplasmosis di Amerika Serikat
pada ayam dapat ditekan dibanding dengan dilaporkan mencapai presentase 5-30% pada
sistem pemeliharaan ekstensif. Penularan pada kelompok umur 10-19 tahun dan 10-67% pada
ayam dimungkinkan akan mempunyai potensi kelompok umur di atas 50 tahun (Rampengan,
penularan juga pada manusia ketika dikonsumsi 2008).
dengan cara pengolahan yang kurang benar Hal ini menjadi begitu penting sehingga perlu
(Mufasirin, 2008). adanya perhatian mengenai penularan
Manusia punya potensi terinfeksi secara Toxoplasmosis. Potensi penularan yang dapat
postnatal apabila menelan kista parasit yang terjadi menjadikan permaalahan ini perlu
terkandung pada daging yang mentah atau dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
kurang dimasak dengan sempurna. Hasil dari mengidentifikasi infeksi Toxoplasma gondii
beberapa penelitian mengatakan bahwa stadium kista pada otak ayam ras sebagai salah
kebiasaan makan merupakan salah satu faktor satu sumber penularan infeksi Toxoplasma
terjadinya infeksi parasit tersebut. Ayam gondii.
merupakan salah satu contoh menu makanan
yang sering dikonsumsi oleh manusia. Kebiasaan METODE PENELITIAN
manusia yang sering mengkonsumsi ayam dalam
olahan sate dan makan daging organ visceral Jenis penelitian ini adalah penelitian
merupakan salah satu faktor yang dapat deskriptif dengan desain studi Cross Sectional.
menyebabkan manusia terinfeksi Toxoplasma Populasi penelitian adalah semua ayam ras
gondii. Hal ini dikarenakan biasanya sate (Gallus domesticus) yang dijual di Pasar Baru
disajikan dengan dibakar dan dalam kondisi yang Porong. Sampel yang diperiksa sebanyak 30
belum matang sempurna. ayam ras (Gallus domesticus) yang diambil
secara acak. Sampel diambil pada setiap stan
Farisa Al Amin A. dan Soenarnatalina M., Identifikasi Infeksi Toxoplasma 339

yang menjual ayam ras sesuai kehendak peneliti. Pada Gambar 1 menunjukan hasil dari
Sebelum diakukan pengambilan sampel di pasar, pemeriksaan 30 sampel otak ayam ras terhadap
dilakukan penelusuran ke tempat pengepul ayam infeksi toxoplasmosis. Hasil pemeriksaan ookista
untuk mengetahui kondisi kandang ayam. Toxoplasma gondii menunjukkan bahwa 2 sampel
Langkah selanjutnya yaitu memastikan bahwa otak ayam dinyatakan positif terinfeksi
ayam tersebut dikirim ke pasar yang menjadi Toxoplasma gondii dan 28 sampel otak ayam
sasaran penelitian. Hal ini dilakukan agar tempat dinyatakan tidak terinfeksi Toxoplasma gondii
pengambilan sampel dan tempat pengepul ayam (negatif).
sesuai dengan observsi peneliti agar analisis bisa Persentase sampel otak ayam ras terinfeksi
dilakukan dari sebelum ayam tersebut dikirim ke kista Toxoplasma gondii yang dijual di Pasar Baru
par hingga ke tangan konsumen. Porong yaitu sebesar 6,6% dan persentase
Variabel bebas pada penelitian ini adalah sampel otak ayam ras yang tidak terinfeksi kista
otak ayam ras (Gallus domesticus) yang dijual di Toxoplasma gondii yang dijual di Pasar Baru
Pasar Baru Porong. Variabel terikat pada Porong yaitu sebesar 93,4%. Angka positif
penelitian ini adalah kista Toxoplasma gondii sebesar 6,6% pada hasil ini menunjukkan suatu
pada otak ayam ras (Gallus domesticus) yang kemungkinan infeksi Toxoplasma gondii.
dijual di Pasar Baru Porong.Jenis data yang
digunakan adalah data primer, yang didapat
melalui observasi langsung dengan pengambilan 6,6%
sampel otak ayam ras (Gallus domesticus) untuk
pemeriksaan Toxoplasma gondii stadium kista.
Teknik pemeriksaan yang digunakan dalam Positif
penelitian ini teknik tekan otak Hanaki.
Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Terpadu Negatif
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Setelah hasil didapat, data akan disajikan secara 93,4%
deskriptif dengan menyajikan data hasil
identifikasi Toxoplasma gondii stadium kista Gambar 1. Diagram Presentase Pemeriksaan
dalam bentuk persentase perbandingan jumlah Kista Toxoplasma gondii
hasil positif dan negatif. Perhitungan persentase
sampel terinfeksi Toxoplasma gondii dan tidak Hasil tersebut menunjukkan bahwa tetap ada
teinfeksi Toxoplasma gondii dihitung dengan potensi penularan Toxoplasma gondii pada ayam
rumus : ras, yang pada prinsipnya diternak dengan cara
Persentase= Hasil temuan x 100% lebih sistematis dan dikandangkan dibanding
Jumlah total sampel dengan ayam kampung yang memang cara
pemeliharaannya lebih sering dilepas di luar
kandang.
HASIL dan Pembahasan
Hasil pemeriksaan pada 30 sampel otak
ayam ras yang dijual di Pasar Baru Porong,
ditemukan hasil pemeriksaan sejumlah 2(dua)
sampel otak ayam positif terinfeksi kista
Toxoplasma gondii.28 sampel otak ayam negatif
terinfeksi kista Toxoplasma gondii. Persentase
yang didapat setelah dilakukan pemeriksaan kista
Toxoplasma gondii metode tekan otak pada 30
sampel otak ayam ras yang dijual di Pasar Baru
Porong adalah sebagai berikut:
Gambar 2.Kista Toxoplasma gondii pada otak
Persentase (+) =Hasil Positif x100%
Total sampel
ayam
= 2 x 100% =6,6%
Hasil pemeriksaan dari 30 sampel otak ayam
30
ras yang dijual di Pasar Baru Porong, didapatkan
Persentase (-) =Hasil Negatif x100%
Total sampel
hasil positif otak ayam ras terinfeksi kista
Toxoplasma gondii sebanyak 2 sampel (6,6%)
=28 x 100% = 93,4%
dan hasil negatif sebanyak 28 sampel (93,4%).
30
Hasil pemeriksaan sampel otak ayam ras
yang negatif terinfeksi kista Toxoplasma gondii
340 Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL.10 , NO.3, Juli 2018: 336-342

dimungkinkan terjadi karena sistem pemeliharaan vektor pembawa ookista Toxoplasma gondii dari
ayam ras yang sudah lebih bersih sehingga feses kucing akan hinggap dan mencemari
memungkinkan tidak ada lagi vektor pembawa, tempat pakan ayam sehingga ayam yang makan
seperti lalat, yang membawa ookista makanan yang telah terinfeksi akan ikut terinfeksi
Toxoplasma gondii dan mencemari kandang oleh ookista Toxoplasma gondii. Ookista dapat
ataupun tempat pakan dari ayam sehingga ayam- bertahan tetap infektif sampai satu tahun lamanya
ayam dalam kandang bisa terhindar dari infeksi dalam keadaan lingkungan yang panas dan
Toxoplasma gondii. Kondisi kebersihan kandang lembab, sedangkan di dalam air kista tersebut
yang bersih tidak akan memberikan peluang dapat tetap infektif sampai enam bulan (Soedarto,
terjadinya infeksi dikarenakan hewan ataupun 2012).
vektor pembawa infeksi Toxoplasmagondii, Ookista yang sudah termakan ayam ini akan
seperti lalat dan tikus serta kucing-kucing liar pecah di dalam sel epitel mukosa usus halus
tidak berdiam di kandang yang bersih (Soedarto, selanjutnya mengeluarkan sporozoit dan
2012). Kebersihan kandang dan sistem selanjutnya mengadakan replikasi. Replikasi
pemberian pakan juga merupakan faktor penting sporozoit di dalam sel epitel mukosa usus halus
yang menunjang penyebaran infeksi Toxoplasma akan menghasilkan tropozoit. Tropozoit tersebut
gondii pada hewan ternak. Sistem pemeliharaan akan menyebar ke seluruh jaringan tubuh melalui
pada ayam menentukan tingkat kejadian aliran darah dan limfe dan membelah secara aktif
toxoplasmosis. Ayam yang dipelihara dengan yang disebut takizoit. Kecepatan takizoit
cara diternak bebas lebih rentan terkena membelah kemudian secara berangsur berkurang
toxoplasmosis dibandingkan dengan ayam yang untuk kemudian membentuk kista yang
dipelihara dengan cara dikandangkan. Kejadian menginfeksi sel inang. Sistem pemeliharaan
toxoplasmosis dapat ditekan dengan menjadi aspek penting dalam pemeliharaan ayam
memperbaiki sistem pemeliharaan ayam ras.
(Mufasirin, 2008). Kebersihan kandang serta pakan menjadi
Hasil pemeriksaan sampel positif sebesar titik awal terjadinya kemungkinan infeksi
6,6% mengindikasikan adanya kemungkinan Toxoplasma gondii pada ayam (Mufasirin, 2008).
ayam ras terinfeksi oleh Toxoplasma gondii. Hasil Ketika parasit menginfeksi tubuh hospes tahap
pemeriksaan sampel otak ayam ras yang positif awal yang terjadi adalah parasitemia. Parasit
terinfeksi kista Toxoplasma gondii dimungkinkan menyerang organ dari inang dan salah satu organ
terjadi karena sistem pemeliharaan ayam masih yang banyak diserang adalah terutama otak
kurang bersih, serta kebersihan kandang yang (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2014).
kurang dijaga. Sanitasi yang buruk dan Setelah invasi yang biasanya terjadi di usus,
tersedianya sumber penularan juga turut parasit akan difagositosis. Sebagian parasit mati
berkontribusi terhadap tingginya angka infeksi setelah difagositosis, sebagian lain akan
Toxoplasama gondii (Wulandari, 2017). Kondisi berkembang biak dalam sel menyebabkan sel
kandang sampel dengan hasil positif ditemukan hospes pecah dan menyerang sel-sel lain.
banyak kucing yang berada di sekitar kandan. Hal Keberadaan parasit dalam makrofag dan limfosit
ini menjadi sebab bahwa kucing yang berada di akan menyebabkan penyebaran secara
sekitar kandang dimungkinkan sudah terinfeksi hematogen dan limfogen ke seluruh tubuh mudah
parasit Toxoplasama gondii sehingga mempunyai terjadi. Parasitemia berlangsung selama
potensi menularkan parasit pada ayam. beberapa minggu (Sutanto, 2008).
Kucing yang pada umumnya hidup bebas Tahap lanjutan dari infeksi Toxoplasma
dan makan daging mentah, akan berpotensi gondii yaitu pembentukan antibodi setelah infeksi,
terinfeksi ketika makan makanan yang dan tahapan ketiga dalam infeksi ini yaitu fase
mengandung tropozoit (Rampengan, 2008). kronik Kerusakan yang terjadi pada jaringantubuh
Kucing akan terkena infeksi ketika menelan bergantung pada usia, virulensi
ookista dalam waktu singkat yaitu 2 minggu, strainToxoplasma, jumlah parasit serta organ
sebelum terbentuk respon imun protektif yang yang diserang (Muslim, 2009). Infeksi yang terjadi
kuat yang akan meminimalisir pecahnya ookista pada ayam dimungkinkan bisa menjangkit ke
di dalam tubuh kucing. Ookista yang keluar manusia. Kista yang tertelan oleh manusia akan
melalui feses dapat mengkontaminasi lingkungan, masuk ke dalam tubuh manusi dan bisa
makanan dan memberikan rute yang efektif untuk menimbulkan infeksi pada manusia. Gejala awal
infeksi pada manusia dan bahan pangan asal yang timbul saat terjadinya infeksi biasanya tidak
hewan seperti daging Hasil pemeriksaan positif tampak. Saat infeksi memasuki stadium akut,
dapat terjadi ketika adanya lalat yang manifestasi klinis yang paling sering terjadi pada
menjangkau kandang serta hinggap di tempat orang dewasa berupa limfadenopati lokal atau
pakan ternak, sehingga lalat sebagai salah satu
Farisa Al Amin A. dan Soenarnatalina M., Identifikasi Infeksi Toxoplasma 341

umum, superfisial atau dalam, yang biasa menjawab benar dan memiliki tingkat
diserang kelenjar leher. pengetahuan baik mengenai infeksi
Tahap infeksi primer menunjukkan toxoplasmosis.
manifestasi yang bervariasi dan dipengaruhi oleh Pengetahuan masyarakat juga berpengaruh
kondisi imun dari host dan cara kejadian infeksi. dalam penularan toxoplasmosis. Masyarakat
Toxoplasmosis yang didapat pada anak dengan dengan pengetahuan rendah dan tidak
kondisi imun yang normal mungkin tidak mengetahui asal terjadinya penyakit
memperlihatkan manifestasi adanya penyakit. toxoplasmosis, dapat memicu lebih banyak
Infeksi toxoplasmosis kongenital pada kejadian penyakit toxoplasmosis, sehingga ketika
menyebabkan bayi menderita retinochoroiditis, seseorang memiliki pengetahuan yang rendah
kalsifikasi serebral, dan kadang-kadang akan mengakibatkan sesorang berperilaku hidup
hidrosefalus atau mikrosefalus serta gangguan tidak bersih dan tidak sehat yang berujung pada
psikomotor. Bentuk umum dari toxoplasmosis masalah kesehatan, khususnya penularan
kongential ditandai dengan adanya limfadenitis, toxoplasmosis (Prawita dan Kardiwinata, 2013).
demam, sakit kepala dan sakit otot (Natadisastra, Pengetahuan masyarakat, khususnya para
2009). Infeksi pada otot jantung dan otot bergaris peternak, yang kurang baik akan memicu potensi
tanpa menimbulkan peradangan, pada alat tubuh penularan yang lebih besar pada ayam.
lainnya, seperti limpa dan hati, parasit lebih Ketidaktahuan para peternak dalam
jarang ditemukan (Sutanto, 2008).Tanda-tanda mengantisipasi penularan mempengaruhi sikap
toksoplasmosis dapat berlangsung selama 1-12 mereka dalam menjaga sanitasi kandang.
minggu yang pada penderita imunokompeten Pemeliharaan pakan ternak juga merupakan
jarang berlangsung berat. Gejala klinis yang aspek yang menjadi titik awal penularan
terjadi berupa toksoplasmosis mata (ocular Toxoplasma gondii pada ternak. Kondisi
toxoplasmosis) dalam bentuk retinitis , yang penyimpanan pakan yang bersih akan menjadi
umumnya berhubungan dengan adanya salah satu pengendalian infeksi Toxoplasma
toxoplasmosis kongenital. Pada infeksi yang lebih gondii pada ternak. Cara pemeliharaan ini
berat, gejala klinis toxoplasmosis umumnya membutuhkan pengetahuan dari peternak
disebabkan adanya kaitan dengan ensefalitis, tentang cara penularan dari Toxoplasma gondii
hepatitis, miositis, atau pneumonia (Soedarto, sehingga bisa diterapkan secara optimal (Ditjen
2012). Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2014).
Hal ini perlu mendapatkan perhatian
dikarenakan banyaknya tingkat konsumsi ayam
ras di masyarakat sehingga ketika parasit KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut menginfeksi ayam ras, maka akan Penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan
menimbulkan suatu kemungkinan penularan infeksi Toxoplasma gondii pada hasil
infeksi Toxoplasma gondii terhadap manusia pemeriksaan sejumlah 2(dua) sampel otak ayam,
serta memberikan dampak yang merugikan pada sedangkan hasil pemeriksaan 28 sampel otak
manusia. tindakan preventif terhadap adanya ayam negatif terinfeksi kista Toxoplasma gondii
kemungkinan infeksi Toxoplasma gondii pada Bagi para peternak ayam, agar selalu
ayam ras dapat dilakukan dengan memperbaiki menjaga kebersihan kandang dan pakan ternak
sistem pemeliharaan ayam ras, terutama masalah agar hewan yang berperan sebagai vektor
kebersihan kandang dan pakan, serta sistem pembawa Toxoplasma gondii tidak datang dan
pengolahan makanan berbahan dasar ayam ras berkumpul sehingga dapat memberikan
(Mufasirin, 2008). kemungkinan penularan Toxoplasmosis.
Potensi penularan juga diakibatkan karena Memakai sarung tangan dan masker ketika
pengetahuan masyarakat maupun petugas membersihkan kandang ayam, karena ookista
kesehatan masih kurang. Ketidaktahuan petugas yang ada di tanah dapat menginfeksi peternak
kesehatan akan berpengaruh dalam menyikapi ketika terjadi kontak dengan tangan.
potensi penularan maupun upaya pencegahan Bagi para konsumen diusahakan agar tidak
penyakit. Fakta di lapangan pernah dibuktikan menyentuh mukosa mulut setelah bersentuhan
oleh Laura et.al pada tahun 2011 dalam dengan bahan ayam mentah untuk menghindari
tulisannya yang berjudul “Knowledge of penularan dari ayam yang terinfeksi kista
Toxoplasmosis among Doctors and Nurses Who Toxoplasma gondii.
Provide Prenatal Care in an Endemic Region”. Pencegahan infeksi Toxoplasma gondii
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa masuk ke dalam tubuh juga dilakukan dengan
sebagian besar petugas kesehatan 55,6% cara mencuci tangan sebelum dan sesudah
menjawab salah dan memiliki tingkat pengetahun makan. Pengolahan ayam juga harus
kurang, hanya 44,4% petugas kesehatan yang diperhatikan dengan cara memasak ayam secara
342 Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL.10 , NO.3, Juli 2018: 336-342

matang sempurna, minimal 70˚C selama 10 Hewan di Bali. Denpasar: Jurnal FKH Universitas
menit, sehingga dapat mematikan kista Udayana
Toxoplasma gondii yang ada pada daging ayam. Mufasirin dan Suwanti L.T, (2008). Deteksi Toxoplasma
gondii pada Telur Ayam Buras yang Dijual
Alat yang sudah dipakai untuk mengolah bahan
sebagai Campuran Jamu di Kota Surabaya
makanan mentah (ayam) hendaknya dicuci dengan Uji Biologis. Surabaya: Departemen
terlebih dahulu sebelum digunakan untuk Parasitologi Veteriner Universitas Airlangga.
mengolah makanan lain, karena alat masak yang Terdapat di :http://journal.unair.ac.id/download-
telah digunakan berpotensi tertempel parasit fullpapers-02-Mufasirin%20Toxolasma.pdf (Sitasi
Toxoplasma gondii sehingga berpotensi menular 2 Desember 2017)
ke makanan lain. Muslim, H M. (2009). Parasitologi untuk Keperawatan.
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar Jakarta: EGC
mengembangkan penelitian ini dengan metode Natadisastra, Djaenudin. (2009). Parasitologi
Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang
yang lebih spesifik untuk mendeteksi adanya
Diserang. Jakarta: EGC
infeksi Toxoplasma gondii. Serta mengambil Nurcahyo, W. (2012). Toksoplasmosis pada hewan dan
contoh organ lain untuk mengetahui kemungkinan manusia. Yogyakarta: Samudra Biru
infeksi pada organ lainnya karena penting untuk Prawita , I Gusti Ayu Tia Dewi, Made Pasek
mengetahui potensi pada organ lain sehingga Kardiwinata. (2013). Tingkat Pengetahuan Dan
tindakan preventif lainnya dapat dilakukan. Upaya Pencegahan Petugas Kesehatan
Terhadap Infeksi Toxoplasmosis
Di Kabupaten Badung. Denpasar: Community Health
DAFTAR PUSTAKA Univeritas Udayana
Bappenas. (2010). Laporan Pencapaian Tujuan Pusat Data dan Informasi Sistem Pertanian. (2014).
Pembangunan Milenium di Indonesia. Jakarta. Buletin Konsumsi Pangan. Jakarta: Sekretariat
BAPPENAS Jenderal Pertanian RI
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. (2014). Pusat Data dan Informasi Sistem Pertanian. (2015).
Manual Penyakit Hewan Mamalia. Jakarta: Subdit OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUB
Pengamatan Penyakit Hewan Direktorat SEKTOR PETERNAKAN DAGING AYAM.
Kesehatan Hewan Jakarta: Sekretariat Jenderal Pertanian RI
Foster, C S. (2007). Uveitis and Immunological Rampengan, T H. (2008). Penyakit Infeksi Tropik pada
Dissorders. Berlin: Springer Anak Edisi 2. Jakarta: EGC
Hendri. (2008). Parasit Toksoplasma Menyerang 30- Soedarto. (2012). Toksoplasmosis, Mencegah dan
60% Penduduk Dunia. The Future of Mengatasi Penyakit Melindungi Ibu dan Anak.
Nutrition Today. Tersedia di: Jakarta: Sagung Seto
http://www.ghtasia.com (Sitasi 28 Desember Sutanto, Inge. (2008). Buku Ajar Parasitologi
2017) Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Kijlstra, A. and Jongert, E. (2008). Control of the risk Weiss, Louis M, Kim K. (2007). Toxoplasmosis gondii:
of human toksoplasmosis transmitted by meat. The Model Apicomplexan Perspective and
International Journal of Parasitology Vol. 38. Methods. San Diego: Academic Press.
Komariah dan Susanto Lisawati. (2010). Pengaruh Widagdo. (2012). Tatalaksana Masalah Penyakit Anak
Infeksi Toxoplasma gondii terhadap Bentuk dengan Kejang. Jakarta: Sagung Seto
Kepribadian dan Aktifitas Psikomotor pada Wulandari, Riska. (2017). SEROPREVALENSI
Manusia. Jakarta: Majalah Kedokteran FK UKI Toxoplasma gondii PADA HEWAN TERNAK
2010 Vol XXVII No.2 (Online) Tersedia di : SAPI DI BANDAR LAMPUNG. (Online)
http://docplayer.info/31283156-Pengaruh-infeksi- Tersedia di :
toxoplasma-gondii-terhadap-bentuk-kepribadian- https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=
dan-aktifitas-psikomotor-pada-manusia-komariah- s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ah
lisawati-susanto.html (Sitasi 30 November 2017) UKEwiGxv-
Laura Berriel da Silva,Raquel de Vasconcelos DgoLYAhUCEpQKHVXNB_kQFgg5MAU&url=http
Carvalhaes de Oliveira,et al. (2011). Knowledge %3A%2F%2Fdigilib.unila.ac.id%2F25294%2F20
of Toxoplasmosis among doctor and nurses Who %2FSKRIPSI%2520TANPA%2520BAB%2520PE
provide prenatal carein an endemic region. MBAHASAN.pdf&usg=AOvVaw2h7bggS6h8WPw
Infectious Diseases in Obstetrics and J-2VHRUd8 (Sitasi 30 November 2017)
Gynecology. Vol. Yaman, Aman. (2010). Ayam Kampung Unggul.
Masyita N, Suada IK, Batan IW. (2014). Umur Sapi Bali Jakarta: Penebar Swadaya
Betina yang Disembelih pada Rumah Potongan

Anda mungkin juga menyukai