Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING

KETUBAN PECAH DINI ( KPD )

PUSKESMAS TANJUNG KARANG

A. Pendahuluan

Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2002-2003, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 307 per 1000

kelahiran hidup atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal

karena berbagai sebab. Menurut Profil Kesehatan Indonesia, 2005, salah

satu penyebab langsung kematian ibu adalah karena infeksi sebesar 20-

25% dalam 100.000 kelahiran hidup. Ketuban pecah dini (KPD)

merupakan penyebab yang paling sering terjadi pada saat mendekati

persalinan. Kejadian KPD mendekati 10% dari semua persalinan. Pada

umur kehamilan kurang dari 34 minggu kejadiannya sekitar 4%.

Kemungkinan infeksi ini dapat berasal dari dalam rahim (intrauterine),

biasanya infeksi sudah terjadi tetapi ibu belum merasakan adanya infeksi

misalnya kejadian ketuban pecah dini. Hal ini dapat menyebabkan

morbiditas dan mortalitas pada ibu dan janinnya.

Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya

(KPSW) atau ketuban pecah prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari

jalan lahir/vagina sebelum proses persalinan. Beberapa penulis

mendefinisikan KPD yaitu apabila ketuban pecah spontan dan tidak diikuti

tanda-tanda persalinan, ada teori yang menghitung beberapa jam sebelum

inpartu, misalnya 1 jam atau 6 jam sebelum inpartu. Ada juga yang

menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada kala I, misalnya


ketuban pecah sebelum pembukaan servik pada primigravida kurang dari 3

cm dan pada multigravida kurang dari 5 cm.

Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membranes

(PROM) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda

persalinan. Jika ketuban pecah sebelum umur kehamilan 37 minggu

disebut ketuban pecah dini kehamilan preterm atau preterm premature

rupture of the membranes (PPROM).

Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya membran korioamnion

sebelum inpartu. Periode laten adalah jarak antara pecahnya ketuban dan

inpartu. Tidak ada kesepakatan tentang lamanya jarak antara pecahnya

ketuban dan inpartu yang dibutuhkan untuk mendiagnosa KPD. Kegiatan

in house training KETUBAN PECAH DINI (KPD) ini merupakan salah

satu bentuk upaya meningkatkan kualitas tenaga medis di puskesmas

Tanjung Karang.

B. Latar Belakang

Tingginya angka kecelakaan dan kunjungan pasien IGD di Puskesmas

Tanjung Karang yang meliputi pasien gawat darurat, gawat tidak darurat, serta

pasien tidak gawat dan tidak darurat. Hal tersebut perlu adanya sistem

penanganan yang tepat di IGD guna menunjang serta meningkatkan mutu

pelayanan IGD Puskesmas. Sistem pelayanan gawat darurat terpadu (SPGDT)

menjadi solusi terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan

kriteria “ gawat darurat” . Serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) terutama untuk petugas IGD untuk menunjang sistem pelayanan IGD

yang cepat dan tepat. Menyikapi hal ini dalam rangka meningkatkan kualitas
tenaga medis di puskesmas Tanjung Karang maka dilaksanakan in house

training mengenai basic trauma cardiac life support (BTCLS)

C. Tujuan

Tujuan Umum :

Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten dalam penanganan gawat

darurat.

Tujuan Khusus :

1. Meningkatkan kemampuan identifikasi dan tatalaksana penderita gawat

darurat secara cepat, tepat dan akurat (initial assessment)

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Bantuan Hidup

Dasar (Basic Life Support-Cardiopulmonal Rescucitation)

3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar gawat darurat bagi

penderita yang mengalami trauma/injury/cedera

D. Sasaran

Sasaran in house training tentang BTCLS ini adalah seluruh tenaga medis

di Puskesmas Tanjung Karang

E. Metode

Proses belajar interaktif dengan ceramah, simulasi dan demontrasi. Diskusi

dilakukan untuk membahas suatu kasus gawat darurat.

F. Pelaksana Pelatihan

Dokter internsip puskesmas Tanjung Karang

G. Waktu dan Tempat Pelatihan


In house training dilaksanakan hari… tanggal/bln/th di aula Puskesmas

Tanjung Karang

H. Penutup

Demikian kerangka acuan in house training tentang Basic Trauma and

Cardiac Life Support ( BTCLS ) ini dibuat untuk diketahui serta dijadikan

pedoman dalam penyelenggaraannya.

Anda mungkin juga menyukai