Makalah Ilmiah
Mata Kuliah : Proses Industri Kimia II
Dosen Pengasuh : David Bahrin, ST, MT
Oleh :
Achmad Zaidan
Aristia Alisandi
Arum Dwi Oktari
Atika Yusni Ferdina
Debby Theresia Silaban
Yosandi Aliefian
Kelas B
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Industri Pembuatan Benzen dan Toluen” ini dengan baik dan tepat
waktu.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada bapak
David Bahrin, ST, MT selaku dosen pengasuh mata kuliah Proses Industri Kimia
II dan juga teman-teman yang telah membantu baik secara moril maupun materil
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam
pengembangan pengetahuan kita.
Penyusun
2
Daftar Isi
Halaman Judul.............................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi...................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang............................................................................ 4
BAB II Pembahasan
2.1 Manfaat Produk.......................................................................... 6
2.2 Komposisi Bahan baku dan Produk........................................... 6
2.3 Sifat Fisis dan Kimia Bahan baku dan Produk.......................... 7
2.4 Macam-macam Proses Pembuatan............................................ 12
Daftar Pustaka.............................................................................................. 25
Lampiran...................................................................................................... 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan kimia ini digunakan secara luas baik dalam skala industri kimia
maupun dalam skala rumah tangga. benzen banyak digunakan sebagai pembuatan
polimer, sebagai pelarut , bahan baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik
sedangkan kegunaan toluen yaitu sebagai solven di dunia industri, bahan baku
4
pembuatan industri toluen sulfonat, bahan peledak, sebagai reagen dan juga
digunakan pada industri pembuatan benzen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.2 Toluen
Produk toluen telah banyak digunakan dalam industri, antara lain:
1. Toluen dapat digunakan sebagai solven pada industri cat dan tinta
cetak.
2. Sebagai bahan baku pembuatan industri toluene sulfonat, toluene
diicocyanate, phenol, benzoic acid dan TNT (trinitrotoluene)
merupakan senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak.
3. Digunakan sebagai reagen untuk pengujian di laboratorium seperti
untuk proses sintesa, kromatografi dan lain sebagainya.
4. Untuk industri pembuatan benzen, p-xylen, cat dan tiner, lem serta
resin.
6
Xylen : 12,32% berat
Komposisi bahan baku untuk pembuatan toluene yaitu :
Naphtha yang terdiri dari senyawa hidrokarbon C5 sampai C10.
Toluen
a. Sifat Fisik
b. Sifat Kimia
7
Reaksi hidrogenasi dengan katalis nikel, platinum atau paladium
dapat menjenuhkan cincin aromatik sebagian maupun
keseluruhan, menghasilkan benzena, metana dan bifenil.
Reaksi oksidasi dengan katalis kobalt, mangan atau bromida pada
fase cair menghasilkan asam benzoat.
O2,Br/Co/Mn
C6H5CH3 C6H5COOH
Hidrogen
a. Sifat Fisik
Rumus molekul : H2
Berat Molekul : 2,014 Kg/Kmol
Titik leleh : -254,40 0C
Titik didih : -252,77 0C
Wujud : gas
Warna : Tidak Berwarna
b.Sifat Kimia
8
Naphta
a. Sifat Fisik
Rumus molekul : C 10 H 8
Berat molekul : 100 – 215 g / mol
Titik didih : 160 – 220 0C
Densiti : 750 - 785 kg/cm3
Warna : Tidak berwarna
Tekanan uap : < 666 Pa
Wujud : Liquid
b. Sifat Kimia
Naphta merupakan golongan sikloalkana dengan struktur cincin
dan ikatan jenuh antar atom carbon.
Contoh : Sikloheksana (napthalena), siklopentane.
Benzen
9
Suhu kritis : 288,9 oC
Berat Jenis pada 20 oC : 0,879 g/cm3
Sifat : Mudah Terbakar (Flammable) dan
sangat beracun.
(Perry, 1997)
b. Sifat Kimia
10
Adisi dengan CL 2 atau BR 2 dibawah sinar matahari.
Reaksi pada benzene harus menggunakan katalis karena
kestabilan molekul benzena .
(Kirk & Othmer, 1992)
Toluen
Viskositas : 0,590 cP at 20 °C
b. Sifat Kimia
Reaksi hidrogenasi dengan katalis nikel, platinum atau paladium
dapat menjenuhkan cincin aromatik sebagian maupun
keseluruhan, menghasilkan benzena, metana dan bifenil.
Reaksi oksidasi dengan katalis kobalt, mangan atau bromida
pada fase cair menghasilkan asam benzoat.
O2,Br/Co/Mn
C6H5CH3 C6H5COOH
11
Reaksi substitusi oleh logam alkali menghasilkan normal-propil
benzena, 3-fenil pentana, dan 3-etil-3-fenil pentana.
1. Platforming Process
12
glycol, dimethylformamide, liquid sulfur dioxide, dan tetraethylene
glycol. Produk benzen yang terkonversi sebesar 95%.
2. Toluene Hydrodealkylation
3. Toluene Transalkylation
13
Produk yang keluar dari reaktor dipisahkan di separator dimana
gas keluar dari bagian atas sedangkan benzen, xylen dan senyawa
lainnya dikeluarkan melalui bagian bawah separator dan selanjutnya
di clay treated untuk menghasilkan benzen dan xylen dengan
kemurnian yang tinggi. Setelah dimurnikan selanjutnya didistilasi
untuk memisahkan fraksi-fraksi komponen. Produk yang dihasilkan
adalah benzen sebesar 92%, toluen ,xylen, C9 aromat, dan gas bahan
bakar.
14
2.4.1.2 Blok Diagram dan Diagram Alir Proses Pembuatan Benzen
Berikut ini adalah blok diagram dan diagram alir proses
pembuatan Benzen :
Hidrogen (H2)
Purifikasi
Sintesa Purifikasi Penyimpanan
Toluen Produk
Benzen
15
1. Reaksi Disproporsionasi yang terjadi
C6H5CH3 (l) C6H6 (g) + CH4 (g)
Toluen Benzen Metana
2. Reaksi Dealkilasi yang terjadi
C6H5CH3 (l) + H2 (g) C6H6 (g) + CH4 (g)
Toluen Hidrogen Benzen Metana
16
3. Blower 01 : Berfungsi untuk mengalirkan toluen ke dalam
furnace.
4. Blower 02 : Berfungsi untuk mengalirkan hidrogen ke
dalam furnace .
5. Blower 03 : Berfungsi untuk mengalirkan campuran toluen
dan hidrogen ke reaktor 01.
6. Blower 04 : Berfungsi untuk mengalirkan produk dari
cooler 01 ke stripper 01.
7. Stripper 01 : Berfungsi untuk memisahkan hidrogen dan
metana.
8. Blower 05 : Berfungsi mengalirkan gas hidrogen untuk di
recycle kembali ke furnace.
9. Blower 06 : Berfungsi mengalirkan produk dari stripper 01
ke stripper 02.
10. Stripper 02 : Berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen
yang masih terikut dengan metana, xylen dan
benzen.
11. Blower 07 : Berfungsi untuk mengalirkan produk dari
stripper 02 ke kolom distilasi.
12. Blower 08 : Berfungsi utnuk mengalirkan fuel gas dari
stripper 02 ke tanki 03.
13. Distilasi 01 : berfungsi untuk memisahkan komponen-
komponen produk sehingga menghasilkan
benzen dan toluen.
14. Pompa 01 : Berfungsi mengalirkan produk benzen ke tanki
01.
15. Pompa 02 : Berfungsi mengalirkan produk xylen ke tanki
02.
16. Tanki 01 : Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
produk benzen yang ke luar dari kolom
distilasi.
17
17. Tanki 02 : Berfungsi sebagai tempat penyimpanan
produk xylen yang keluar dari kolom distilasi.
18. Tanki 03 : Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
fuel gas yang keluar dari separator 02.
2.4.2 Toluen
Proses pembuatan toluen d a p a t dihasilkan dengan
b e r b a g a i c a r a , antara lain :
1. Ca ta ly ti c Reforming Process
C6H11CH3 C6H5CH3 + 3 H2
18
fraksionasi yang disebut stabilizer. Produk keluaran dari stabilizer
berupa metana, etana, propan dan butan serta naphta yang memiliki
kandungan nilai oktan yang lebih tinggi berupa benzen,
toluen dan xylen.
Reaksi ini mudah mengalami alkilasi, selain itu pada proses ini untuk
menghasilkan produk berupa toluen harus melewati dua tahapan proses.
C atalytic
No Keterangan
Reforming Process Reaksi Friedel – Crafts
Tahapan
2. Satu Tahap Dua Tahap
Reaksi
19
Setelah membandingkan berbagai proses di atas, maka dipilihlah
proses C atalytic Reforming Process dengan pertimbangan sebagai
berikut :
a) Bahan baku yang digunakan tersedia berupa naphta yang
berasal dari minyak bumi.
b) Proses yang digunakan sederhana karena terdiri dari satu
tahapan proses.
Naphtha
Pretreatment Sintesa Purifikasi Penyimpanan
H2 Produk
Toluen
20
Gb. 2.4 Diagram Alir Pembuatan Toluen
3.4.2.3 Deskripsi Catalytic Reforming Process
Proses pembuatan toluen ini menggunakan bahan baku
naphta dan hidrogen. Fraksi ini kemudian dicampur
dengan hidrogen dengan perbandingan mol 6 : 1. Feed
berupa naphta yang berasal dari fraksi distilasi minyak
bumi yang sebelum dimasukkan ke reaktor terlebih dahulu
dihidrotreating menggunakan proses hidrodesulfurisasi dengan
penambahan hidrogen untuk menghilangkan kandungan sulfur,
nitrogen atau oksigen yang dapat meracuni katalis serta untuk
menjenuhkan senyawa olefin didalam naphta. Selanjutnya
naphta yang sudah dihidrotreating dicampurkan dengan
hidrogen dan dipanaskan di dalam reforming furnace pada suhu
495-525oC dengan tekanan 116-725 psi. Dan barulah campuran
tersebut di alirkan kedalam reaktor untuk direaksikan dengan
bantuan katalis berupa platinum dalam alumina (Al2O3).
C6H11CH3 C6H5CH3 + 3 H2
21
C7H16 C6H5CH3 + 4 H2
22
4. Tanki 04 : Berfungsi sebagai tempat menyimpan produk xylen yang
dihasilkan dari stabilizer 01.
5. Blower 01 : Berfungsi mengalirkan hidrogen ke furnace 01.
6. Blower 02 : Berfungsi mengalirkan desulfurizer.
7. Blower 03 : Berfungsi mengalirkan naphta dari desulfurizer ke furnace 01.
8. Blower 04 : Berfungsi mengalirkan campuran naphta dan hidrogen ke
reaktor 01.
9. Blower 05 : Berfungsi mengalirkan produk dari reaktor 01 menuju ke
stripper 01.
10. Blower 06 : Berfungsi mengalirkan katalis dari stripper 01 menuju ke
regenerator 01.
11. Blower 07 : Berfungsi mengalirkan gas hidrogen dari stripper 01 kembali
menuju ke reaktor 01.
12. Blower 08 : Berfungsi mengalirkan produk dari stripper 01 ke stabilizer
01.
13. Desulfurizer : Berfungsi untuk menghilangkan kandungan sulfur dalam
naphta.
14. Reaktor 01 : Berfungsi sebagai tempat bereaksinya Hidrogen dan naphta
menghasilkan produk.
15. Cooler 01 : Berfungsi untuk menurunkan temperatur
produk yang keluar dari reaktor-01.
16. Pompa 01 : Berfungsi untuk mengalirkan produk light end dari stabilizer
01 ke tanki 01.
17. Pompa 02 : Berfungsi untuk mengalirkan produk benzen dari stabilizer 01
ke tanki-02.
18. Pompa 03 : Berfungsi untuk mengalirkan produk toluen dari stabilizer 01
ke tanki 03.
19. Pompa 04 : Berfungsi untuk mengalirkan produk xylem dari stabilizer 01
ke tanki 04.
23
Daftar Pustaka
James G. Speight. 1996. Chemical And Process Design Handbook. Jakarta. New
York.
Trihartono Joko. 2008. Petrokimia. Palembang.
http://www.wikipedia.org/wiki/ Benzen.
http://www.wikipedia.org/wiki/Toluena.
http://download-tesis.blogspot.com/2009/11/prarancangan-pabrik-asam-benzoat-
dengan.html?zx=42d3c11750f3cc10.
24
Lampiran
Lampiran 1: Gambar Reaktor
25
Lampiran 4 : Gambar Kolom Distilasi
26
Lampiran 8 : Gambar Regenerator
27