Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENELITIAN

SIFAT MEKANIS BANTALAN KAKI SEPEDA MOTOR DARI KARET


ALAM DENGAN PENAMBAHAN FILLER KULIT KERANG

OLEH :

Martha Ria (03101003050)

Aristia Alisandi (03101003094)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2014
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada penelitian ini digunakan metode eksperimen yang data – datanya


diperoleh dengan jalan melakukan eksperimen. Penelitian ini dilakukan di
laboratorium Penelitian Balai Riset dan Standarisasi Industri Sumatera Selatan di
kota Palembang.

Adapun variabel yang akan ditinjau pada saat melakukan penelitian ini
adalah variasi penambahan filler karbon hitam dan kerang darah (Andara
Granosa) pada komposisi pembuatan kompon sebagai bahan dasar pembuatan
bantalan kaki sepeda motor, komposisi masing – masing sebagai berikut:

Tabel 3.1. Komposisi Filler Aktif Pada Pembuatan Kompon Bantalan Kaki
Sepeda Motor

SAMPEL (phr)
Filler
1 2 3 4 5

Karbon Hitam 25 50 75 100 125

Tabel 3.2. Komposisi Filler Campuran Pada Pembuatan Kompon Bantalan Kaki
Sepeda Motor

SAMPEL (phr)
Filler
1 2 3 4 5

Karbon Hitam 0 25 50 75 100

Kerang Darah 100 75 50 25 0


3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi
Industri Palembang (BARISTAND), yang dimulai pada bulan Juli 2014.

3.2. Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat yang digunakan :
1) Open Roll Mill
2) Cetakan Rubber Step
3) Timbangan Digital

Bahan yang digunakan :

1) Karet Padat SIR 20 7) ZBDC


2) ZnO 8) Sulfur
3) Asam stearat 9) 6PPD
4) Karbon Hitam 10) White oil
5) Kerang darah (Anadara Granosa) 11) TMTD
6) TMQ

Tabel 3.3. Komposisi Kompon Filler Karbon Black Bantalan Kaki Sepeda Motor
Dalam phr

Sampel (phr)
Bahan
1 2 3 4 5

Karet Alam 100 100 100 100 100

ZnO 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Asam Stearat 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50

Filler Karbon Hitam 25 50 75 100 125

TMTD 2.0 2.00 2.00 2.00 2.00


Sulfur 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0

ZBDC 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50

6 PPD 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

TMQ 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50

Oil 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00

Waktu vulkanisasi, 15 menit


Temperatur reaksi 150 oC

Tabel 3.4. Komposisi Kompon Filler Karbon Campuran Bantalan Kaki Sepeda
Motor Dalam phr

Sampel (phr)
Bahan
1 2 3 4 5

Karet Alam 100 100 100 100 100

ZnO 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Asam Stearat 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50

Filler Karbon Hitam 100 75 50 25 0

Filler Cangkang Kerang 0 25 50 75 100

TMTD 2.0 2.00 2.00 2.00 2.00

Sulfur 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0

ZBDC 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50

6 PPD 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

TMQ 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50

Oil 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00


Waktu vulkanisasi, 15 menit
Temperatur reaksi 150 oC

3.3. Langkah Kerja


1) Hidupkan roll mill, lalu memanaskan mesin dengan cara menggiling
kompon yang telah jadi kira-kira 15 menit atau hingga mencapai suhu 40-
700C.
2) Mastikasi karet alam selama 5-6 menit dengan indicator tidak ada bolongan
lagi yang terdapat pada karet yang sedang dimastikasi.
3) Campurkan ZnO, giling bersama karet alam hingga ZnO sudah merata.
4) Campurkan Asam Stearat, giling hingga merata.
5) Campurkan TMTD, giling hingga merata.
6) Campurkan ZBDC, giling hingga merata.
7) Campurkan TMQ, giling hingga merata.
8) Campurkan 6 PPD, giling hingga merata.
9) Campurkan filler, giling hingga merata dan setelah merata campurkan oil
hingga merata.
10) Campurkan sulfur, giling hingga merata.
11) Setelah campuran sudah dianggap homogen, kemudian diblending sebanyak
6 kali.
12) Kompon di vulkanisasi pada suhu 150 0C selama 15 menit yang dibentuk
dalam cetakan.

Mastikasi selama 6 menit sampai permukaan kompon tidak terdapat bolongan


Karet Padat SIR 20
Tambahkan Asam Stearat, giling hingga merata

Tambahkan TMTD dan ZBDC giling hingga merata

Vulkanisasi dengan suhu 150 oC selama 15 menit

Tambahkan TMQ dan 6PPD, giling hingga merata

n kompon yang telah jadi kedalam cetakan yang telah diolesi oil dan press dengan mesin press

Tambahkan filler, giling hingga merata, kemudian campurkan white oil

Setelah campuran homogen, diamkan selama 24 jam Tambahkan sulfur, giling hingga merata

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Kompon

BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan memakai filler aktif berupa karbon hitam
dan filler non aktif berupa cangkang kerang pada pembuatan bantalan kaki
sepeda motor . Pembuatan dengan mencampur bahan-bahan kimia agar dapat
meningkatkan sifat mekanis pada produk bantalan kaki sepeda motor. Variabel
yang ditinjau pada sampel A adalah variasi penambahan filler karbon black
sebagai loading dengan phr sebesar 25, 50, 75, 100, dan 125. Lalu di lihat uji
tensile strength yang paling tinggi untuk penambahan filler non aktif kulit kerang
sebagai filler campuran untuk sampel B.
Hasil pengujian mekanis ditinjau syarat mutu karet bantalan kaki sepeda
motor (step rubber). Pengujian yang dilakukan adalah kekerasan, tegangan putus,
ketahanan sobek, berat jenis, dan ketahanan ozon. Hasil pengujian akan
dibandingkan dengan standarisasi nasional Indonesia (SNI 06-7032-2004) pada
produk bantalan kaki sepeda motor pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Syarat Mutu Karet Bantalan Kaki Sepeda Motor

No. Uraian Satuan Persyaratan

1. Uji Visual - Tidak ada cacat

2. Kekerasan Shore A 60±5

3. Tegangan Putus N/mm2 minimal 100

4. Perpanjangan Putus (%) % minimal 350

5. Pengusangan pada suhu 70oC selama 72 jam - \

5.1 Perubahan Kekerasan Shore A Nilai awa l± 7


.
Tegangan Putus N/mm2 Min 75
5.2
Perpanjang Putus % Min 260
.
Bobot Jenis N/mm2 Min 260
5.3
6. Ketahanan terhadap ozon, 25 pphm, 20% Tidak retak
regangan 40oC, selama 48 jam
7.

4.1. Kekerasan (Hardness), Shore A


Uji kekerasan menunjukkan kekerasan dari kompon dengan kekuatan
penekanan tertentu. Dari hasil uji analisa hardness shore A pada bantalan kaki
sepeda motor di dapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2. Hasil uji kekerasan karet bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
Sampel B

HARDNESS (Shore A) B1 B2 B3 B4 B5
Filler Aktif (phr) 100 75 50 25 0
Filler Non Aktif (phr) 0 25 50 75 100
Hasil Uji 56-58 54-58 40-42 52-56 57-59
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat hasil uji kekerasan karet bantalan kaki (step
rubber) sepeda motor yang dibuat menggunakan beberapa formulasi kompon
karet dengan variabel phr pada filler karbon hitam dan filler cangkang kerang
hasil penelitian.

Filler Campuran
hardness average

15
10
5 Filler Campuran
0
0 2 4 6 8 10 12
Sampel B

Gambar 4.1. Hasil uji kekerasan karet bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
sampel B

Hasil pengujian kekerasan kompon karet bantalan kaki (step rubber)


sepeda motor nilai tertinggi terdapat pada sampel B5 dengan penggunaan bahan
pengisi cangkang kerang saja dengan hardness 57 sampai 59 shore A dengan
formula cangkang kerang darah 100 phr. Pada SNI 06-7032-2004 adalah 60 ± 5
shore A. Persyaratan uji pada sampel B1, B2, B4, dan B5 memenuhi persyaratan
SNI. Bila untuk dipertimbangkan dengan pengujian sifat mekanis lainnya maka
B4 merupakan formula paling baik dalam penelitian ini.

Seperti yang diketahui kekerasan di pengaruhi oleh bahan pengisi untuk


menambah sifat mekanik pada produk. Pada penelitian kali ini digunakan bahan
pengisi pengisi carbon black N550 dan cangkang kerang darah. Bahan pengsi
cangkang kerang memperlihatkan nilai kekerasan paling tinggi, dimana bahan
pengisi tidak aktif akan menambah volume pada kompon sehingga kekerasan
dihasilkan besar.

4.2. Tegangan putus (N/mm2)

Uji tegangan putus merupakan berapa besarnya beban yang diperlukan


untuk meregangkan potongan uji sampai putus. Dari hasil uji analisa tegangan
putus sampel A pada bantalan kaki sepeda motor di dapatkan hasil sebagai
berikut:

Tabel 4.3. Hasil uji tegangan putus bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor

Sampel A

TENSILE STRENGTH (N/mm2) A1 A2 A3 A4 A5


Filler Aktif (phr) 25 50 75 100 125
Hasil Uji 17 14 15 17 12
Hasil pengujian tegangan putus kompon karet bantalan kaki (step rubber)
sepeda motor pada sampel A yaitu menggunakan louding filler aktif saja nilai
tertinggi terdapat pada formulasi A1 dan A4 dengan nilai 17 Mpa, dan ukuran
filler 25 phr dan 100 phr. Peningkatan kekuatan tarik pada tahap awal meningkat
disebabkan oleh sambung silang yang terjadi terhadap film (Blackley,1973).
Sedangkan pada A5 menurun yang bukan merupakan titik optimum pada
pembuatan bantalan kaki sepeda motor.
Filler Karbon Black
20
tensile 10 Filler Karbon Black
strength
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Sampel A

Gambar 4.2. Hasil uji tegangan putus karet pegangan setang (Grip Handle)
sepeda motor sampel A

Dapat dilihat A4 merupakan titik optimum, sedangkan A1 terjadi error pada saat
pembuatan kompon, dikarenakan penambahan bahan yang tidak sesuai, ataupun
suhu yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi operasi. Maka kami
menggunakan A4 sebagai filler yang optimum utnuk di pakai dengan penambahan
filler campuran pada sampel B.

Tabel 4.4. Hasil uji tegangan putus bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor

Sampel B

TENSILE STRENGTH (N/mm2) B1 B2 B3 B4 B5


Filler Aktif (phr) 100 75 50 25 0
Filler Non Aktif (phr) 0 25 50 75 100
Hasil Uji 17 21 36 52 25
. Pada sampel B lalu di uji lagi dengan variabel filler aktif dan filler non
aktif yang berbeda. Dari hasil uji B1 sampai B4 mengalami kenaikan nilai pada
tensile strength. Dimana B1 merupakan filler aktif saja, B2 sampai B4merupakan
filler campuran, dan B5 merupakan filler non aktif. Dimana nilai optimum pada
sampel B4, sedangkan pada sampel B5 mengalami penurunan yang memakai
bahan filler non aktif saja. Disini dapat disimpulkan bahwa campuran antara filler
aktif dan non aktif membuat nilai tensile strength dari kompon semakin baik.
Filler Campuran
60

40
tensile Filler Campuran
strength 20

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Sampel B

Gambar 4.3. Hasil uji tegangan putus karet pegangan setang (Grip Handle)
sepeda motor sampel V

Persyaratan uji untuk tegangan putus karet bantalan kaki (step rubber)
sepeda motor, SNI 06-7032-2004 adalah minimal 100 N/mm2. Formula kompon
karet yang memenuhi persyaratan standar SNI adalah semua formula, dari sampel
B1 sampai B5, tetapi nilai paling baik di tunjukkan pada nilai B4 yang
merupakan filler campuran. Dimana filler cangkang kerang juga dapatdigunakan
menjadi campuran dengan filler aktif untuk memperbaiki sifat kekuatan tariknya.

4.3. Kekuatan Sobek, (N/mm2)


Uji ketahanan sobek berkaitan pada energi pada pemutusan. Dari hasil uji
analisa kekuatan sobek sampel B pada bantalan kaki sepeda motor di dapatkan
hasil sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil uji kekuatan sobek bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor

Sampel B

TEAR STRENGTH (N/mm2) B1 B2 B3 B4 B5


Filler Aktif (phr) 100 75 50 25 0
Filler Non Aktif (phr) 0 25 50 75 100
Hasil Uji 10 12 13 12 12
14 Filler Campuran
12
10
8
tear 6
resistance Filler Campuran
4
2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Sampel B

Gambar 4.4. Hasil uji kekuatan sobek karet bantalan kaki (Step Rubber) sepeda
motor sampel B

Pada Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa nilai ketahanan sobek tidak terlalu
ada perbedaan yang jauh. Pada sampel B2, B3, dan B5 nilai yang di tunjukkan itu
sama yaitu 12 N/mm2. Sedangkan nilai tertinggi untuk kekuatan sobek terdapat
pada sampel B3 yaitu 13 N/mm2dan nilai terendah terdapat pada sampel B1 yaitu
10 N/mm2. Sampel B3 merupakan kekuatan sobek paling baik yang berkaitan
dengan energi pemutusan pada dasarnya meningkat dengan bertambahnya ikatan
silang dan meningkatnya histerisis, tetapi hingga titik optimum mencapai rapat
ikatan silang tertentu kemudian turun kembali.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1) Semakin banyak filler karbon hitam yang digunakan pada loading akan
memperbaiki sifat tensile strength pada kompon. Pada titik optimum
penambahan filler karbon hitam akan akan menurunkan kekuatan tarik
kompon. Loading filler karbon hitam optimum ditunjukkan sampel A4 pada
uji tensile strength 17 N/mm2 dengan komposisi 100 phr.
2) Penambahan filler aktif karbon hitam N 550 dan filler non aktif cangkang
kerang yaitu pada sampel B4. Hal ini terbukti pada hasil uji dimana
berdasarkan syarat mutu SNI untuk bantalan kaki sepeda motor. Parameter
yang diuji ialah kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, berat jenis,
ketahanan ozon, dan waktu vulkanisasi.
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Paling Optimum Sesuai dengan SNI

No. Parameter yang Diuji Hasil Uji Syarat SNI


1. Kekerasan 52-56 Shore A 60 ± 5 Shore A
2. Tegangan Putus 52 N/mm2 Minimum 10 N/mm2
3. Ketahanan Sobek 12 N/mm2

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh maka
disarankan kepada peneliti selanjutnya:

a) Agar dapat mengoptimalisasi penggunaan karet alam yang banyak sekali


penggunaan dalam pembuatan suatu produk.
b) Penggunaan bahan pengisi dari sumber limbah filler lain sebagai
pemanfaatan dalam rangka penekanan harga produksi dan pengembangan
pemakaian limbah untuk bahan yang bermanfaat.
c) Dapat menggunakan Karbon Hitam N220 atau N330 untuk menambah
sifat mekanik pada kompon.
DAFTAR PUSTAKA

A, A. Achyar. (2008). Pengantar Seputar Perekat Karet. Balai Penelitian


Teknologi Karet. Bogor.

Akiba, M.Z. dan Hasyim, As. (1997). Vulcanization and Crosslinking in


Elastomer. University Sains Malaysia, Minden. Penang Malaysia.

Anonym. (2008). Praktek Pembuatan Kompon Karet. Balai Besar Kulit, Karet
dan Plastik.Yogyakarta.

Anonim. (2008). Teknologi Budidaya Tanaman Karet. (Online).


(http://www.ipard.com/art_perkebun). Diakses tanggal 5 Januari 2014.

Anwar, Chairil. (2001). Manajemen Dan Teknologi Budidaya Karet.  Pusat


Penelitian Karet, Medan.

Aziman Ahmad, Dahlan, dan Ibrahim Abdullah. (2004). Mechanical Properties of


Filled NR/LLDPE Blends Journal of Iranian Polymer. 13(3) : 173-178.

Blackley.D.C. (1973). Polymer Latices, Science and Technologie, 2 nd ed :


Kluwer Academic : Dordrecht, Netherland.

Brennan, J.J and JermynT.E.,1965. Material Used In Natural Rubber


Compounding Are Fillers. Journal Apliend Sci 9 : 27 – 29.

Bristow, G.M. & W.F Watson (1963) Mastication and Mechanochemical


Reaction of Polymers Macleran & Sons Ltd, London.

Bucche, F, (1959), The Tensile Strenght of Elastomers According to Current


Theories Rubber Chem. Technol.

Chuayjuljit. S, Imvittaya, Nuchanat (2002), Effects of Particle Size and Amount


of Carbon Black and Calcium Carbonate on Curing Characteristics and
Dynamic. Mechanical. Properties of Natural Rubber. Journal of Methal
Material and Mineral. 12 (1) : 51-57.

Departemen Pertaniaan. (2009). Abstrak Hasil Penelitian Komoditas Karet. (On-


line). (http://binaukm.com/2010/04/karakteristik-tanaman-karet-dalam-
budidaya-tanaman-karet/pdf). Diakses tanggal 5 Januari 2014.

Hofman Werner.1989. Rubber Technologi Handbook. Newyork: Oxford. Univ.


Press.

Hofmant, W. 1967. Vulkanization and Vulcanizing Agents. Mac Larent and Sons
Ltd, London.

Joseph, P. V., Joseph, K., Thomas, S., Pillai, C. K. S., Prasad, V. S., Greonickx,
G. Dan Sarkisova, M. (2003). The Thermal and Crystallization Studies of
Short Sisal Fiber Reinforced Polypropylene Composites. Composite Part A:
Appl. Sci. and Manufacturing, 34: 253 – 266.

Kartowardoyo, S. 1980. Penggunaan Wallace-Plastimeter Untuk Penentuan


Karakteristik - Karakteristik Pematangan Karet Alam. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada.

Mark E James, Burak Erman, Frederick R. Eirich, 2005. The Scientist and
Technology of Rubber 3rd Edition, Elseveir Academik Press.

Nasution, Darwin Yunus. (2006). Pengaruh Ukuran Partikel dan Berat Abu
Sekam Padi Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Kuat Sobek, Kekerasan
dan Ketahanan Abrasi Kompon. Jurnal Sains Kimia Vol. 10: 86-91.

Ompusunggu, M dan Darusamin, A. (1985). Pengetahuan Mengenai Lateks dan


Teknologi Pengolahannya. BPP Sei Putih, Sumut.

Perdana, Dika. (2009). Proses Pembuatan Kompon. (On-line).


(http://www.floatshaker.blogspot.com). Diakses tanggal 11 Januari 2014.
Putri, Melati. (2013). Pembuatan Semen dari Bahan Bahan Baku Cangkang
Kerang Darah (Anadara Granosa). (online) (http://www.gintingchemical
engeneeringa2.blogspot.com). Diakses tanggal 11 Januari 2014.
Rahmawati. (2009). Pengaruh Komposisi Arang Cangkang Kelapa Sawit dan
Hitam Arang (Carbon Black) Terhadap Kualitas Kompon Karet Sol Sepatu.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Rattanasom, N dkk. (2007). Reinforcement of Natural Rubber with Silica/ Karbon
HitamHybrid Filler. Journal Polymer Testing Vol 26: 369-377.

Riga, Atur Sasongko. 2012. “Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Jumlah Phr
Karbon HitamSebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik Produk
Karet Alam”. Jakarta : Universitas Indonesia.

Sahara, Rita. (2011). Karakteristik Kerang Darah (Anadara Granosa). Fakultas


Perikanan dan Ilmu Kelautan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Santoso,A. Muji. (2008). Bahan Kimia Kompon Karet. Balai Penelitian Teknologi
Karet. Bogor.

Santoso,A. Muji. (2008). Desain Kompon. Balai Penelitian Teknologi Karet.


Bogor

Santoso,A. Muji. (2008). Mastikasi dan Komponding. Balai Penelitian Teknologi


Karet. Bogor.

Santopo, H. Hendro. (2008). Teori Vulkanisasi Karet. Akademi Teknologi Kulit.


Yogyakarta.

Sasongko, Atur Riga. (2012). Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Jumlah PHR
Karbon HitamSebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik Produk
Karet Alam. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Indonesia. Depok.
Soriani, Siti Sipahutar. (2011). Pengaruh Pengisi Kalsium Karbonat dan Waktu
Vulkanisasi Terhadap Kekuatan Tarik dan Swelling Index Filem Karet
Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Studebaker, M. 1957. Rubber Chem And Technol, New York

Surya, I. 2006. Teknologi Karet. Medan : Departemen Teknik Kimia Universitas


Sumatera Utara.

Tim Penulis PS. (1991). Karet, Strategi Pemasaran, Budidaya dan Pengolahan.
Penebar Swadaya. Jakarta.

Tim Penulis PS. 1992. Karet : Strategi Pemasaran Budidaya Dan Pengolahan.
PT.Penebar Swadaya.

Tim Penulis P.S 1999. Karet Srategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan
Pengolahan, Cetakan keenam. Jakarta : Penebar Swadaya.

Wang Meng Jiao, Gray A. Charles, Reznek R., Khaled Mahmud, and Yakov
Kutsovsky. 2001. Introduction of Carbon Black. New York: John Willey
and Sons. Vol. 9, 52-91.

Yuniati. (2010). Studi Pemanfaatan Kulit Kerang (Andara Ferruginea) Sebagai


Bahan Pengisi Produk Latex Karet Alam Dengan Tehnik Pencelupan.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Lampiran

Hasil Penelitian INKABA

SAMPEL A Loading Karbon black

SAMPEL
KOMPOSISI FILLER
A1 A2 A3 A4 A5
KARBON BLACK 25 50 75 100 125

SAMPEL
PARAMETER UJI
A1 A2 A3 A4 A5
TENSILE STRENGTH, N/mm2 17 14 15 17 12

SAMPEL B Filler Campuran

SAMPEL
KOMPOSISI FILLER
B1 B2 B3 B4 B5
KARBON BLACK 100 75 50 25 0
CANGKANG KERANG 0 25 50 75 100

SAMPEL
PARAMETER UJI
B1 B2 B3 B4 B5
ROTORLESS RHEOMETER          
1. ML (kg.cm) 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03
2. MH (kg.cm) 2,76 0,07 16,35 17,87 0,06
3. TC 10, menit 9,59 0,45 3,16 14,04 15,18
4. TC 90, menit 16,36 11,09 14,58 23,3 29,15
HARDNESS, shore A 56-58 54-58 40-42 52-56 57-59
TENSILE STRENGTH, N/mm2 17 21 36 52 25
TEAR STRENGTH, N/mm2 10 12 13 12 12

Galeri Foto
1. Kulit kerang yang telah dibersihkan dan di oven, lalu di lakukan
penghancuran menggunakan crusher, lalu di ayak 120 di laboratorium dan
peralatan eksplorasi tambang depan PS.

2. Pada tanggal 30 Juni sampai 1 Juli 2014 di Laboratorium Penelitian Balai


Riset dan Standarisasi Industri Sumatera Selatan di kota Palembang
dilakukanpreparasi bahan dengan pengguuntingan karet, pengukuran massa
bahan-bahan yang dibutuhkan, dan pengepakan sesuai formula.
3. Proses yang dilakukan
a) Karet yang karakteristik masih belum baik

b) Penambahan asam stearat dan ZnO

c) Penambahan TMTD dan ZBDC

d) Penambahan 6PPD dan TMQ


e) Penambahan Filler dan White Oil

f) Penambahan sulfur

g) Kompon sudah jadi dan karakteristik sudah lebih baik

h) Kompon

Anda mungkin juga menyukai