OLEH :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun variabel yang akan ditinjau pada saat melakukan penelitian ini
adalah variasi penambahan filler karbon hitam dan kerang darah (Andara
Granosa) pada komposisi pembuatan kompon sebagai bahan dasar pembuatan
bantalan kaki sepeda motor, komposisi masing – masing sebagai berikut:
Tabel 3.1. Komposisi Filler Aktif Pada Pembuatan Kompon Bantalan Kaki
Sepeda Motor
SAMPEL (phr)
Filler
1 2 3 4 5
Tabel 3.2. Komposisi Filler Campuran Pada Pembuatan Kompon Bantalan Kaki
Sepeda Motor
SAMPEL (phr)
Filler
1 2 3 4 5
Tabel 3.3. Komposisi Kompon Filler Karbon Black Bantalan Kaki Sepeda Motor
Dalam phr
Sampel (phr)
Bahan
1 2 3 4 5
Tabel 3.4. Komposisi Kompon Filler Karbon Campuran Bantalan Kaki Sepeda
Motor Dalam phr
Sampel (phr)
Bahan
1 2 3 4 5
n kompon yang telah jadi kedalam cetakan yang telah diolesi oil dan press dengan mesin press
Setelah campuran homogen, diamkan selama 24 jam Tambahkan sulfur, giling hingga merata
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan memakai filler aktif berupa karbon hitam
dan filler non aktif berupa cangkang kerang pada pembuatan bantalan kaki
sepeda motor . Pembuatan dengan mencampur bahan-bahan kimia agar dapat
meningkatkan sifat mekanis pada produk bantalan kaki sepeda motor. Variabel
yang ditinjau pada sampel A adalah variasi penambahan filler karbon black
sebagai loading dengan phr sebesar 25, 50, 75, 100, dan 125. Lalu di lihat uji
tensile strength yang paling tinggi untuk penambahan filler non aktif kulit kerang
sebagai filler campuran untuk sampel B.
Hasil pengujian mekanis ditinjau syarat mutu karet bantalan kaki sepeda
motor (step rubber). Pengujian yang dilakukan adalah kekerasan, tegangan putus,
ketahanan sobek, berat jenis, dan ketahanan ozon. Hasil pengujian akan
dibandingkan dengan standarisasi nasional Indonesia (SNI 06-7032-2004) pada
produk bantalan kaki sepeda motor pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Syarat Mutu Karet Bantalan Kaki Sepeda Motor
HARDNESS (Shore A) B1 B2 B3 B4 B5
Filler Aktif (phr) 100 75 50 25 0
Filler Non Aktif (phr) 0 25 50 75 100
Hasil Uji 56-58 54-58 40-42 52-56 57-59
Pada Gambar 4.1 dapat dilihat hasil uji kekerasan karet bantalan kaki (step
rubber) sepeda motor yang dibuat menggunakan beberapa formulasi kompon
karet dengan variabel phr pada filler karbon hitam dan filler cangkang kerang
hasil penelitian.
Filler Campuran
hardness average
15
10
5 Filler Campuran
0
0 2 4 6 8 10 12
Sampel B
Gambar 4.1. Hasil uji kekerasan karet bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
sampel B
Tabel 4.3. Hasil uji tegangan putus bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
Sampel A
Gambar 4.2. Hasil uji tegangan putus karet pegangan setang (Grip Handle)
sepeda motor sampel A
Dapat dilihat A4 merupakan titik optimum, sedangkan A1 terjadi error pada saat
pembuatan kompon, dikarenakan penambahan bahan yang tidak sesuai, ataupun
suhu yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi operasi. Maka kami
menggunakan A4 sebagai filler yang optimum utnuk di pakai dengan penambahan
filler campuran pada sampel B.
Tabel 4.4. Hasil uji tegangan putus bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
Sampel B
40
tensile Filler Campuran
strength 20
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Sampel B
Gambar 4.3. Hasil uji tegangan putus karet pegangan setang (Grip Handle)
sepeda motor sampel V
Persyaratan uji untuk tegangan putus karet bantalan kaki (step rubber)
sepeda motor, SNI 06-7032-2004 adalah minimal 100 N/mm2. Formula kompon
karet yang memenuhi persyaratan standar SNI adalah semua formula, dari sampel
B1 sampai B5, tetapi nilai paling baik di tunjukkan pada nilai B4 yang
merupakan filler campuran. Dimana filler cangkang kerang juga dapatdigunakan
menjadi campuran dengan filler aktif untuk memperbaiki sifat kekuatan tariknya.
Tabel 4.5. Hasil uji kekuatan sobek bantalan kaki (Step Rubber) Sepeda Motor
Sampel B
Gambar 4.4. Hasil uji kekuatan sobek karet bantalan kaki (Step Rubber) sepeda
motor sampel B
Pada Gambar 4.4. dapat dilihat bahwa nilai ketahanan sobek tidak terlalu
ada perbedaan yang jauh. Pada sampel B2, B3, dan B5 nilai yang di tunjukkan itu
sama yaitu 12 N/mm2. Sedangkan nilai tertinggi untuk kekuatan sobek terdapat
pada sampel B3 yaitu 13 N/mm2dan nilai terendah terdapat pada sampel B1 yaitu
10 N/mm2. Sampel B3 merupakan kekuatan sobek paling baik yang berkaitan
dengan energi pemutusan pada dasarnya meningkat dengan bertambahnya ikatan
silang dan meningkatnya histerisis, tetapi hingga titik optimum mencapai rapat
ikatan silang tertentu kemudian turun kembali.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1) Semakin banyak filler karbon hitam yang digunakan pada loading akan
memperbaiki sifat tensile strength pada kompon. Pada titik optimum
penambahan filler karbon hitam akan akan menurunkan kekuatan tarik
kompon. Loading filler karbon hitam optimum ditunjukkan sampel A4 pada
uji tensile strength 17 N/mm2 dengan komposisi 100 phr.
2) Penambahan filler aktif karbon hitam N 550 dan filler non aktif cangkang
kerang yaitu pada sampel B4. Hal ini terbukti pada hasil uji dimana
berdasarkan syarat mutu SNI untuk bantalan kaki sepeda motor. Parameter
yang diuji ialah kekerasan, tegangan putus, ketahanan sobek, berat jenis,
ketahanan ozon, dan waktu vulkanisasi.
Tabel 5.1. Hasil Pengujian Paling Optimum Sesuai dengan SNI
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh maka
disarankan kepada peneliti selanjutnya:
Anonym. (2008). Praktek Pembuatan Kompon Karet. Balai Besar Kulit, Karet
dan Plastik.Yogyakarta.
Hofmant, W. 1967. Vulkanization and Vulcanizing Agents. Mac Larent and Sons
Ltd, London.
Joseph, P. V., Joseph, K., Thomas, S., Pillai, C. K. S., Prasad, V. S., Greonickx,
G. Dan Sarkisova, M. (2003). The Thermal and Crystallization Studies of
Short Sisal Fiber Reinforced Polypropylene Composites. Composite Part A:
Appl. Sci. and Manufacturing, 34: 253 – 266.
Mark E James, Burak Erman, Frederick R. Eirich, 2005. The Scientist and
Technology of Rubber 3rd Edition, Elseveir Academik Press.
Nasution, Darwin Yunus. (2006). Pengaruh Ukuran Partikel dan Berat Abu
Sekam Padi Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Kuat Sobek, Kekerasan
dan Ketahanan Abrasi Kompon. Jurnal Sains Kimia Vol. 10: 86-91.
Riga, Atur Sasongko. 2012. “Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Jumlah Phr
Karbon HitamSebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik Produk
Karet Alam”. Jakarta : Universitas Indonesia.
Santoso,A. Muji. (2008). Bahan Kimia Kompon Karet. Balai Penelitian Teknologi
Karet. Bogor.
Sasongko, Atur Riga. (2012). Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Jumlah PHR
Karbon HitamSebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Mekanik Produk
Karet Alam. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Indonesia. Depok.
Soriani, Siti Sipahutar. (2011). Pengaruh Pengisi Kalsium Karbonat dan Waktu
Vulkanisasi Terhadap Kekuatan Tarik dan Swelling Index Filem Karet
Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Tim Penulis PS. (1991). Karet, Strategi Pemasaran, Budidaya dan Pengolahan.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Tim Penulis PS. 1992. Karet : Strategi Pemasaran Budidaya Dan Pengolahan.
PT.Penebar Swadaya.
Tim Penulis P.S 1999. Karet Srategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan
Pengolahan, Cetakan keenam. Jakarta : Penebar Swadaya.
Wang Meng Jiao, Gray A. Charles, Reznek R., Khaled Mahmud, and Yakov
Kutsovsky. 2001. Introduction of Carbon Black. New York: John Willey
and Sons. Vol. 9, 52-91.
SAMPEL
KOMPOSISI FILLER
A1 A2 A3 A4 A5
KARBON BLACK 25 50 75 100 125
SAMPEL
PARAMETER UJI
A1 A2 A3 A4 A5
TENSILE STRENGTH, N/mm2 17 14 15 17 12
SAMPEL
KOMPOSISI FILLER
B1 B2 B3 B4 B5
KARBON BLACK 100 75 50 25 0
CANGKANG KERANG 0 25 50 75 100
SAMPEL
PARAMETER UJI
B1 B2 B3 B4 B5
ROTORLESS RHEOMETER
1. ML (kg.cm) 0,02 0,03 0,02 0,02 0,03
2. MH (kg.cm) 2,76 0,07 16,35 17,87 0,06
3. TC 10, menit 9,59 0,45 3,16 14,04 15,18
4. TC 90, menit 16,36 11,09 14,58 23,3 29,15
HARDNESS, shore A 56-58 54-58 40-42 52-56 57-59
TENSILE STRENGTH, N/mm2 17 21 36 52 25
TEAR STRENGTH, N/mm2 10 12 13 12 12
Galeri Foto
1. Kulit kerang yang telah dibersihkan dan di oven, lalu di lakukan
penghancuran menggunakan crusher, lalu di ayak 120 di laboratorium dan
peralatan eksplorasi tambang depan PS.
f) Penambahan sulfur
h) Kompon