Anda di halaman 1dari 6

RESUME ANALISIS MUTU KARET

PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PERKEBUNAN (PPM 1516)

Nama : Hafid Andre Permana


NPM : 18722031
Prodi : Produksi dan Manajemen Industri Perkebunan

PRODUKSI DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERKEBUNAN


POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
TAHUN 2020
RANGKUMAN

A. Analisis Mutu Karet


Penilaian mutu secara spesifikasi teknis didasarkan pada hasil analisis dari
beberapa syarat uji yang ditetapkan oleh SNI 06-1903-1990 , antara lain : kadar
kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, Platisitas awal (Po) dan Plasticity Retention
Index (PRI)
1. Kadar Kotoran (Dirt Content)
Pada analisis mutu pada syarat uji kadar kotoran yang harus di lakukan
adalah sebagai berikut :
a. 30 gram karet dihomogenkan dengan gilingan lab.
b. 10 gram karet yang sudah homogen ditimbang dan dipotong kecil (12-
15 potongan).
c. Ditempatkan dalam erlenmeyer yang sudah mengandung 250 ml
terpenting dan 1 ml RPA No.3 (rubber peptiser).
d. Dipanaskan dalam oven pada suhu 1400C selama 1,5-2 jam sampai
melarut.
e. Larutan disaring dengan saringan ukuran 325 mesh.
f. Saringan yang menahan kotoran tersebut di oven pada suhu 90-1000C
selama 1 jam.
g. Didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang.
h. Perhitungan:
Kadar Kotoran = Berat Kotoran/Berat Karet x 100

2. Kadar Abu (Ash Content)


Pada analisis kadar abu yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Timbang 5-10 gr karet dalam cawan porcelain.
b. Panaskan dalam ruang “pre ashing cabinet” sampai tidak berasap.
c. Panaskan kembali dalam muffle furnace pada suhu 5500C selama 2 jam
sampai terbentuk serbuk putih dan dinginkan dalam desikator.
d. Perhitungan:
(%) Kadar Abu = {(A – B )/C } x 100
A = berat abu + cawan
B = berat cawan kosong
C = berat karet

3. Kadar Zat Penguap (Volatile Matter)


Pada analisis mutu pada syarat uji kadar zat penguap yang harus di
lakukan adalah sebagai berikut :
a. 30 g karet digiling homogen.
b. Karet dioven selama 4 jam pada suhu 1000C.
c. Didinginkan dalam desikator.
d. Ditimbang.
e. Perhitungan
(%) Bahan Menguap = {(Berat Awal-Berat Akhir)/Berat Awal} x
100

4. Plastisitas awal (PO)


Plastisitas awal adalah plastisitas karet mentah yang langsung di uji
tanpa perlakuan khusus sebelumnya.

5. Plasticity Retention Index (PRI)


Pada analisis mutu pada syarat uji pengukuran Plasticity Retention Index
(PRI) yang harus di lakukan adalah sebagai berikut :
a. 30 gr karet digiling tipis 1,6-1,8 mm.
b. Dibentuk 6 keping bundar dengan alat “Wallace punch”.
c. Dengan cara menyilang diambil 3 keping untuk penentuan Plastisitas
Awal (Po) dengan menggunakan alat “Plastimeter Wallace”.
d. Tiga keeping bundar yang lain dipanaskan dalam oven selama 30 menit
pada suhu 1400C untuk penentuan nilai plastisitas akhir (Pa).
e. Perhitungan
PRI = Pa/Po x 100
B. Karet Asap (Ribbed Smoked Sheet (RSS))
Karet asap atau Ribbed Smoked Sheet (RSS) adalah salah satu jenis produk
olahan yang berasal dari lateks/getah tanaman karet Hevea brasiliensis yang diolah
secara teknik mekanis dan kimiawi dengan pengeringan menggunakan rumah asap
serta mutunya memenuhi standard The Green Book dan konsisten.
Prinsip pengolahan jenis karet ini adalah mengubah lateks kebun menjadi
lembaran-lembaran (sheet) melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan,
penggilingan serta pengasapan.
Beberapa faktor penting yang memengaruhi mutu akhir pada pengolahan
RSS diantaranya adalah pembekuan atau koagulasi lateks, pengasapan dan
pengeringan. Karet lembaran asap bergaris digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan ban kendaraan bermotor.
Tujuan pengasapan adalah untuk mengeringkan lembaran, memberi warna
khas cokelat dan menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan, asap yang
dihasilkan dapat menghambat pertumbuhan jamur pada permukaan lembaran karet.
Hal ini disebabkan asap mengandung zat antiseptik yang dapat mencegah
pertumbuhan mikroorganisme , suhu yang digunakan di dalam kamar asap adalah
sebagai berikut:
a. Hari I : Suhu awal 380C selama 3 jam, suhu 430 –460 C, ventilasi
dan asap cukup.
b. Hari II : Suhu 490 – 530 C , ventilasi dan jumlah setengah (1/2) hari
pertama.
c. Hari III: Suhu 500 – 550 C, ventilasi dan jumlah asap seperempat
(1/4) hari pertama.
d. Hari IV : dan seterusnya, suhu 500 – 550C, ventilasi dan jumlah asap
sekecil mungkin.
C. Karet Krep (Crepe)
Karet crepe merupakan salah satu produk yang dibuat dari lateks atau dari
hasil mangkuk karet yang diambil dari pohon karet. Pada pengolahannya,
pembuatan crepe ini dibagi ke dalam dua tahapan. Tahapan pertama yang dilakukan
adalah dengan proses koagulasi untuk menghasilkan komponen produk karet yang
bagus dan stabil. Sementara untuk tahap selanjutnya adalah tahap fraksi. Fraksi ini
merupakan sebuah proses pembuatan bahan baku lateks kuning menjadi crepe
dengan warna yang lebih pucat.
Setelah proses koagulasi dan pembentukan gumpalan karet alam sudah
terbentuk, gumpalan tersebut diproses dengan melakukan pencucian kemudian
dimasukkan ke dalam mesin rol yang diputar dengan kecepatan tertentu. Setelah
diputar, crepe pun akan dibentuk menjadi sebuah lembaran yang agak tebal. Crepes
yang sudah dihasilkan pun kemudian dikeringkan menggunakan mesin pengeringan
atau secara konvensional di area terbuka.
Pada dasarnya, crepe merupakan produk karet yang berbentuk seperti
lembaran namun agar tebal. Beberapa jenis Kobe crepe adalah sebagai berikut:
1. White crepe atau pale crepe.
2. Estate brown crepe.
3. Compo crepe.
4. Thin brown crepe.

D. Karet Remah (Crumb Rubber)


Crumb rubber / serbuk karet adalah karet yang dihancurkan dari limbah
produk karet yang dapat digunakan untuk campuran produk karet lain seperti karpet
karet, karet kompon, sol sepatu karet, campuran pada konstruksi bangunan,
campuran aspal, dipakai di lapangan futsal, arena pacuan kuda dan lain-lain.
Prinsip pengolahan karet jenis ini adalah mengolah bahan baku karet
padatan menjadi butiran melalui proses pembutiran/granulasi dan pengeringan.
Bahan baku karet remah sebagai berikut :
1. Cup lump (Lump Mangkok)
Bekuan lateks yang menggumpal secara alami, waktu kurang lebih 3 jam
dengan KKK sebesar 60% - 90%.
2. Slab
Bekuan lateks yang menggumpal secara sengaja dengan tambahan asam
semut (Formic acid) dengan KKK sebesar 30% - 60%.

Standar Mutu Karet Remah


Standar Mutu SIR 3L SIR 5 SIR 10 SIR 20
Kadar Kotoran (maks) % 0.05 0.05 0,10 0.20
Kadar Abu (maks) % 0,50 0,50 0,75 1,00
Kadar Bahan Menguap (maks) % 1,00 1,00 1,00 1,00
Po min 40 30 30 30
PRI min 60 60 50 40
Indeks Warna (Skala Lovibond) 6 - - -

Anda mungkin juga menyukai