mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini
meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan
setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program
pendidikan.
C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat
atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat
menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana
sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan
tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka
pelaksanaan kurikulum tersebut.
E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer
atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala
sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan yang
dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat
dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang
memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan
peningkatan mutu pendidikan.
G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan,
masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang
dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum-kurikulum suatu sekolah.
H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan
tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.
Sebagai pendoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif. Serta
untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
Sebagai pendoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru) dalam
memperbaiki situasi belajar.
Sebagai pendoman dalam mengembangkan kurikulum, serta dalam mengadakan evaluasi
kemajuan kegiatan belajar mengajar.
1. Fungsi kurikulum bagi orang tua peserta didik
Selain bagi orang peserta didik itu sendiri, kurikulum juga dapat
memberikan manfaat bagi orang tua peserta didik, yaitu sebagai acuan
untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya. Sehingga
pengalaman belajar yang diberikan oleh orang tua peserta didik sesuai
dengan pengalaman belajar yang diberikan oleh sekolah.
Advertisements
FUNGSI KURIKULUM
b. Bagi Guru
Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta
didik.
Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka guru mestinya mencermati tujuan
pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan dimana ia bekerja.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum
tersebut
e. Bagi Masyarakat/Instansi/Lembaga
Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program
pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
Masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang
dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.
h. Bagi Pengawas
fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan
bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan
kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Khusus
Fungsi preventif (pencegahan) yaitu dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-
hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
Fungsi korektif (memperbaiki) yaitu sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam
membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
Fungsi konstruktif (pengembangan lebih lanjut) memberikan arah yang benar bagi
pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu
pada kurikulum yang berlaku.
Kurikulum berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, di antaranya:
1. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah sebagai alat atau
usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan meliputi:
a. Tujuan nasional (pendidikan nasional).
b. Tujuan institusional (lembaga/institusi).
c. Tujuan kurikuler (bidang studi).
d. Tujuan instruksional (penjabaran dari tujuan kurikuler).
2. Fungsi kurikulum bagi peserta didik, Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi
peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian
diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat
dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
3. Fungsi kurikulum bagi pendidik.
a. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para
peserta didik
b. Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didi
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4. Fungsi kurikulum bagi KS dan PS.
a. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki situasi
belajar.
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi
untuk menunjang situasi belajar peserta didik ke arah yang lebih baik.
c. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan
kepada pendidi untuk memperbaiki situasi mengajar.
d. Sebagai administrator, kurikulum dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan
kurikulum lebih lanjut.
e. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar-mengajar.
5. Fungsi kurikulum bagi orang tua.
a. Agar orang tua dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan peserta didik
(putranya).
b. Mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan peserta didik (putranya).
c. Ikut berpartisipasi membimbing peserta didik (putranya).
6. Fungsi kurikulum bagi sekolah dan tingkatan di atasnya.
a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan. Dapat dilakukan bila:
1) Bila sebagian dari kurikulum sekolah tersebut telah diajarkan pada sekolah yang berada
di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali perlu/tidaknya bagian tersebut
diajarkan lagi.
2) Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu
sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, sekolah dapat
mempertimbangkan untuk memasukkan program mengenai kecakapan-kecakapan
tersebut ke dalam kurikulum
b. Penyiapan tenaga baru.
7. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
a. Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
b. Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program
pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan
kerja.
i Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis dapat
dikemukakan;
a.Tujuan Nasional
b.Tujuan Institusional
c.Tujuan Kurikuler
d.Tujuan Instruksional
Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan maka tujuan–tujuan tersebut mesti
dicapai secara bertingkat yang saling mendukung keberadaan kurikulum disini adalah suatu alat
mencapai tujuan pendidikan.
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak
didik, anak didik diharapkan dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar
dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit ia telah merelakan dirinya untuk
memikul sebagian tanggungjawab pendidikan. dipundak orang tua. Para orangtua tatkala
menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab
pendidikan anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar anaknya akan
menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.
Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
Kurikulum bagi orang tua mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpartisipasi membantu usaha
sekolah dalam memajukan putra – putrinya. bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi
langsung dengan sekolah atau guru mengenai masalah – masalah yang menyangkut anak–anak
mereka. Bantuan yang berupa materi dari para orangtua dapat melalui lembaga BP3 dengan
membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orangtua tersebut dapat mengetahui
pengalaman belajar yang diperlukan anak–anak mereka dengan demikian partisipasi orangtua ini
pun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis tertentu, yakni;
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan
diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya, yakni;
Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang berada
di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian tersebut
diajarkan
Jika keterampilan–keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum
suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya. sekolah dapat
mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang keterampilan–keterampilan itu
ke dalam kurikulum nya.
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di bawahny,
maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya, maka
perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya.
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai lulusan dapat
melaksanakan sekurang–kurangnya dua macam;
1. Peranan konservatif
Kebudayaan telah ada lebih dahulu daripada lahirnya sesuatu generasi tertentu dan tidak akan
mati dan habisnya generasi yang bersangkutan.
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertumbuh sejalan perkembangan zaman yang terus
berputar. sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada melainkan juga menilai, memilih
unsur–unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
3. Peranan kreatif
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif dalam arti menciptakan dan
menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang
dalam masyarakat guna membantu setiap individu dalam mengembangkan potensi yang ada
padanya. kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, berkemampuan dan
keterampilan yang baru, dalam arti memberikan manfaat bagi masyarakat .
Di bawah ini akan kami jelasakan beberapa fungsi dari kurikulum itu sendiri:
Secara tradisional(sempit, pengertian kurikulum adalah mata pelajaran atau bidang study
yang diajarkan di sekolah, sedangkan dalam Undang-undang nomor 2 tahun 1989
mengemukakan : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar.
Mengenai tujuan Kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,di negara kita
secara hirarkis tujuan kurikulum dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Tujuan Nasional
b. Tujuan institusional
c. Tujuan kurikuler
d. Tujuan instruksional
Tujuan-tujuan pendidikan tersebut harus dicapai secara bertingkat. Tingkatan paling bawah
harus mendukung untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum merupakan suatu alat atau jembatan untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu
hasilnya harus dapat memenuhi tujuan yang dikehendaki. Jadi fungsi kurikulum di sini
adalah sebagai alat atau jembatan untuk mencapai tujuan.
1)pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalam-an belajar para anak didik
2)Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
1)sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar
2)sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik.
3)Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan
kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar
4)Sebagai pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih lanjut
5)Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
Wassalam,
Yulianto Santoso
UJUAN KURIKULUM
Pada dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan dari berbagai program pendidikan. Di
Indonesia sendiri, tujuan pendidikan didasarkan pada falsafah Bangsa Indonesia. Kurikulum memiliki 4
tujuan utama yaitu sebagai berikut.
TUJUAN NASIONAL
Seperti yang telah diatur dalam UUD Indonesia no. 2 tahun 1980 mengenai sistem pendidikan nasional,
disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah:
TUJUAN INSTITUSIONAL
Yang dimaksud dengan tujuan institusional adalah sebuah tujuan yang harus dicapai oleh sebuah lembaga,
dalam hal ini, lembaga pendidikan. Contoh dari lembaga pendidikan adalah seperti MI, MTs, MA, SD,
SMP, SMA dan lain sebagainya. Salah satu bentuk dari tujuan institusional ini adalah kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan dalam institusi tersebut.
TUJUAN KULIKULER
Tujuan kulikuler dapat berarti sebagai penjabaran lebih jauh lagi dari tujuan lembaga pendidikan atau
tujuan institusional. Tujuan kulikuler merupakan tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat
mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran tersebut.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Tujuan instruksional ini merupakan penjabaran yang lebih jauh lagi dari tujuan kulikuler. Tujuan ini adalah
tujuan yang akan langsung diterapkan untuk para siswa, dan para siswa ini sudah harus dapat mencapai
tujuan tersebut ketika mereka selesai menempuh proses belajar-mengajar.
PERENCANAAN KURIKULUM
Ini merupakan langkah awal untuk membentuk suatu kurikulum dimana pembuat kurikulum mengambil
keputusan serta tindakan untuk membuat sebuah rencana yang akan digunakan agar dapat mencapai tujuan
pendidikan.
PENERAPAN KURIKULUM
Penerapan kurikulum juga dapat disebut dengan implementasi kurikulum. Pada tahap ini rencana yang
telah dibuat sebelumnya kemudian dilanjutkan dalam tindakan operasional.
EVALUASI KURIKULUM
Tahap terakhir adalah evaluasi kurikulum. Dalam tahap ini ditentukan seberapa berhasilnya kurikulum
yang telah direncanakan tadi pada proses pembelajaran.
Pengembangan kurikulum nasional tentu juga bergantung pada kesiapan lembaga pendidikan serta tenaga
pengajarnya. Sebagai contohnya, seorang pengajar atau guru harus menguasai manajemen pengembangan
kurikulum untuk dapat melaksanakan mekanisme pengembangan dari kurikulum itu sendiri.
Kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam sistem pendidikan, karena selain membantu untuk
mencapai tujuan dari pendidikan, kurikulum juga berisi tentang pengalaman belajar yang didapatkan oleh
para pelajar. Dari semua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum yang tepat
menentukan seberapa berkualitas proses pembelajaran pada lembaga pendidikan di Indonesia.