Anda di halaman 1dari 21

Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan

mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini
meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan
setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program
pendidikan.
C. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat
atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat
menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana
sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan
tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
D. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka
pelaksanaan kurikulum tersebut.
E. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer
atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala
sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan yang
dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
F. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat
dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang
memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan
peningkatan mutu pendidikan.
G. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan,
masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang
dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum-kurikulum suatu sekolah.
H. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan
tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.

1. Fungsi kurikulum bagi sekolah

Kurikulum pada dasarnya merupakan alat atau usaha yang berfungsi


dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, baik itu dalam tujuan
nasional, institusional, kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional.
Dengan adanya suatu kurikulum maka tujuan-tujuan pendidikan yang
diinginkan oleh sekolah tertentu dapat tercapai.

1. Fungsi kurikulum bagi peserta didik

Kurikulum dipersiapkan untuk peserta didik dalam rangka memberi


pengalaman baru yang suatu saat dapat dikembangkan seirama
dengan perkembangan mereka, sebagai bekal dalam hidupnya.
Sehingga suatu saat ia akan menjadi seseorang yang dibutuhkan
dalam masyarakat.

1. Fungsi kurikulum bagi guru


Bagi seorang guru kurikulum memberikan manfaat sebagai pendoman
dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran, termasuk
kegiatan menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar, serta
dalam mengevaluasi perkembangan peserta didik.

1. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah

Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam kurikulum, baik dalam


kedudukannya sebagai seorang Administrator maupun Supervisor.
Maanfaat kurikulum bagi kepala sekolah antara lain adalah ;

 Sebagai pendoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif. Serta
untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
 Sebagai pendoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru) dalam
memperbaiki situasi belajar.
 Sebagai pendoman dalam mengembangkan kurikulum, serta dalam mengadakan evaluasi
kemajuan kegiatan belajar mengajar.
1. Fungsi kurikulum bagi orang tua peserta didik

Selain bagi orang peserta didik itu sendiri, kurikulum juga dapat
memberikan manfaat bagi orang tua peserta didik, yaitu sebagai acuan
untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya. Sehingga
pengalaman belajar yang diberikan oleh orang tua peserta didik sesuai
dengan pengalaman belajar yang diberikan oleh sekolah.

1. Fungsi kurikulum pada tingkat pendidikan di atasnya

Selain bagi sekolah yang mengelola kurikulum itu sendiri, kurikulum


juga dapat memberikan manfaat bagi tingkat pendidikan (sekolah) di
atasnya, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun sebuah
kurikulum. Sehingga terciptanya keseimbangan dan kesesuaian antara
kurikulum pada tingkat sekolah di bawahnya dengan kurikulum yang
dikelolanya.

1. Fungsi kurikulum bagi masyarakat

Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat dapat


berpartisipasi dalam rangka memperlancar program pendidikan, serta
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan program pendidikan di sekolah. Sehingga sekolah
dapat melahirkan generasi-generasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Presepsi yang salah jika menganggap manfaat kurikulum hanya dapat


diambil oleh pihak-pihak yang terkait dalam dunia sekolah saja.
Memang pada dasarnya yang mengembangkan sebuah kurikulum
adalah sekolah, namun seperti yang telah dibahas, manfaat dari
sebuah kurikulum sangatlah luas. Semua pihak dapat mengambil
manfaat dari sebuah kurikulum, dan kurikulum memberikan manfaat
tersendiri dari tiap dimensinya.

Advertisements

FUNGSI KURIKULUM

1.      FUNGSI KURIKULUM BERDASARKAN SASARANNYA


a.       Bagi Siswa
         Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi peserta didik sebagai salah satu konsumsi
pendidikan mereka. Dengan demikian diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah
pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna
melengkapi bekal hidupnya.
         Bagi siswa sendiri, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar. Melalui kurikulum siswa
akan memahami apa yang harus dicapai, isi atau bahan pelajaran apa yang harus dikuasai dan
pengalaman belajar apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.

b.      Bagi Guru
         Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para peserta
didik.
          Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam
rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
         Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
         Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka guru mestinya mencermati tujuan
pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan dimana ia bekerja.
         Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum
tersebut

c.       Bagi Kepala Sekolah


         Sebagai pendoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif. Serta untuk
menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
         Sebagai pedoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru) dalam memperbaiki
situasi belajar.
         Sebagai pendoman dalam mengembangkan kurikulum, serta dalam mengadakan evaluasi
kemajuan kegiatan belajar mengajar.
         Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada
para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka.
         Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam
mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya.
         Sebagai acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
         Sebagai pemberi bantuan, bimbingan, pengarahan / motivasi, nasihat, dan pengarahan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yang pada
gilirannya meningkatkan hasil belajar siswa.
         Sebagai pedoman untuk mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik
kegiatan intra kurikuler, ekstra kurikuler maupun ko-kurikuler.
         Kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan program pendidikan di
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah
kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

d.      Bagi Penulis Buku Ajar


         Untuk dijadikan pedoman-pedoman dalam menyusun bab-bab dan sub-sub bab beserta
isinya.
         Bagi para penyusun buku ajar, memahami kurikulum merupakan keharusan, karena untuk
dapat menyusun buku ajar yang sesuai dengan kehendak kurikulum maka cara satu-satunya
adalah membaca dan memahami kurikulum itu sendiri.
         Para penulis bahan ajar terlebih dahulu membuat analisis intruksional, untuk membuat
berbagai pokok bahasan maupun sub bahasan. Selanjutnya menyusun Garis-garis Besar
Program Pembelajaran (GBPP) untuk mata pelajaran tertentu, baru berbagai sumber bahan
yang relevan yaitu, bahan cetak yang diperoleh dari nara sumber, pengalaman penulis dan
lingkungan.

e.       Bagi Masyarakat/Instansi/Lembaga
         Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
         Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program
pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
         Masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang
dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.

f.       Bagi Sekolah Diatasnya


         Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun sebuah kurikulum. Sehingga terciptanya
keseimbangan dan kesesuaian antara kurikulum pada tingkat sekolah di bawahnya dengan
kurikulum yang dikelolanya.
         Menjamin adanya pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan.
         Penyiapan Tenaga Kerja yaitu jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi
sekolah yang berada di bawahnya, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum
sekolah yang berada di bawahnya.
         Agar kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikan tadi dari sisi korelasi
keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.

g.      Bagi Orang Tua Siswa


         Agar orang tua dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan peserta didik (putranya).
         Mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan peserta didik (putranya).
         Ikut berpartisipasi membimbing peserta didik (putranya).
         Sebagai acuan untuk berpartisipasi dalam membimbing putra/putrinya. Sehingga
pengalaman belajar yang diberikan oleh orang tua peserta didik sesuai dengan pengalaman
belajar yang diberikan oleh sekolah.
         Fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka yaitu dapat berperan serta dalam membantu
sekolah melakukan pembinaan terhadap putra putri mereka.Dengan mengacu pada kurikulum
sekolah di mana anak-anak mereka di bina, maka orang tua dapat memantau perkembangan
informasi yang di serap anak mereka.

h.      Bagi Pengawas
         fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan
bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan
kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

i.        Bagi Pemakai Lulusan


         Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat.
         Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
         Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas
dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.

2.      FUNGSI KURIKULUM BERDASARKAN LINGKUPNYA


a.       Umum
         Fungsi Penyesuaian, karena individu hidup dalam lingkungan, sedangkan lingkungan
tersebut  senantiasa berubah dan dinamis, maka setiap individu harus mampu menyesuaikan
diri secara dinamis. Dan di balik lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi
perorangan, disinilah letak fungsi kurikulum sebagai  alat pendidikan menuju individu yang
well adjusted.
         Fungsi Integrasi, kurikulum  berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Oleh
karena individu itu sendiri merupakan bagian integral dari masyarakat, maka pribadi yang
terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau
pengintegrasian  masyarakat.
         Fungsi Deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan
perorangan dalam masyarakat. Pada dasarnya deferensiasi akan mendorong  orang berpikir
kritis dankreatif, dan ini akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat.
         Fungsi Persiapan, kurikulum  berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan
studi lebih lanjut untuk jangkauan  yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat.
Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, karena sekolah tidak mungkin memberikan semua
apa yang diperlukan atau semua  apa yang menarik minat mereka.
         Fungsi Pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang
erat.Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk
memilih apa yang dinginkan  dan menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan yang sangat
ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram
secara  fleksibel.
         Fungsi Diagnostik, salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan
para siswa agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan  semua potensi yang dimiliki.Ini dapat dilakukan bila mereka menyadari
semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa.
Fungsi kurikulum dalam mendiagnosa dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan
potensi siswa secara optimal.

b.      Khusus
         Fungsi preventif (pencegahan) yaitu dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-
hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.
         Fungsi korektif (memperbaiki) yaitu sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam
membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
         Fungsi konstruktif (pengembangan lebih lanjut) memberikan arah yang benar bagi
pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu
pada kurikulum yang berlaku.
Kurikulum berfungsi bagi kepentingan-kepentingan yang lain, di antaranya:
1.  Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan adalah sebagai alat atau
usaha untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan meliputi:
a.       Tujuan nasional (pendidikan nasional).
b.      Tujuan institusional (lembaga/institusi).
c.       Tujuan kurikuler (bidang studi).
d.      Tujuan instruksional (penjabaran dari tujuan kurikuler).
2.      Fungsi kurikulum bagi peserta didik, Kurikulum sebagai organisasi disiapkan bagi
peserta didik sebagai salah satu konsumsi pendidikan mereka. Dengan demikian
diharapkan peserta didik akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat
dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna melengkapi bekal hidupnya.
3.      Fungsi kurikulum bagi pendidik.
a.       Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para
peserta didik
b.      Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan peserta didi
dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4.      Fungsi kurikulum bagi KS dan PS.
a.       Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki situasi
belajar.
b.      Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi
untuk menunjang situasi belajar peserta didik ke arah yang lebih baik.
c.      Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan
kepada pendidi untuk memperbaiki situasi mengajar.
d.      Sebagai administrator, kurikulum dapat dijadikan pedoman untuk mengembangkan
kurikulum lebih lanjut.
e.       Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar-mengajar.
5.      Fungsi kurikulum bagi orang tua.
a.       Agar orang tua dapat membantu usaha sekolah dalam memajukan peserta didik
(putranya).
b.      Mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan peserta didik (putranya).
c.       Ikut berpartisipasi membimbing peserta didik (putranya).
6.      Fungsi kurikulum bagi sekolah dan tingkatan di atasnya.
a.       Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan. Dapat dilakukan bila:
1) Bila sebagian dari kurikulum sekolah tersebut   telah diajarkan pada sekolah yang berada
di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali perlu/tidaknya bagian tersebut
diajarkan lagi.
2)  Bila kecakapan-kecakapan tertentu yang dibutuhkan untuk mempelajari kurikulum suatu
sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya, sekolah dapat
mempertimbangkan untuk memasukkan program mengenai kecakapan-kecakapan
tersebut ke dalam kurikulum
b.      Penyiapan tenaga baru.
7.      Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.
a.          Ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang
membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat.
b.        Ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program
pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan
kerja.

i Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis dapat
dikemukakan;

a.Tujuan Nasional
b.Tujuan Institusional
c.Tujuan Kurikuler
d.Tujuan Instruksional

Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan maka tujuan–tujuan tersebut mesti
dicapai secara bertingkat yang saling mendukung keberadaan kurikulum disini adalah suatu alat
mencapai tujuan pendidikan.

2. Fungsi Kurikulum bagi anak didik

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak
didik, anak didik diharapkan dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar
dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.

3. Fungsi kurikulum bagi pendidik

Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit ia telah merelakan dirinya untuk
memikul sebagian tanggungjawab pendidikan. dipundak orang tua. Para orangtua tatkala
menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab
pendidikan anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar anaknya akan
menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.

Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah;

 Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
 Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

4. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggungjawab


kurikulum. fungsi kurikulum kepala sekolah dan para pembina sekolah lainnya adalah;
 Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni memperbaiki situasi belajar
 Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik.
 Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan
kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar.

5.Fungsi kurikulum bagi orangtua anak didik

Kurikulum bagi orang tua mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpartisipasi membantu usaha
sekolah dalam memajukan putra – putrinya. bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi
langsung dengan sekolah atau guru mengenai masalah – masalah yang menyangkut anak–anak
mereka. Bantuan yang berupa materi dari para orangtua dapat melalui lembaga BP3 dengan
membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orangtua tersebut dapat mengetahui
pengalaman belajar yang diperlukan anak–anak mereka dengan demikian partisipasi orangtua ini
pun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.

6. Fungsi bagi sekolah pada tingkat diatasnya

Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis tertentu, yakni;

a. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan

Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan
diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya, yakni;

 Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang berada
di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian tersebut
diajarkan
 Jika keterampilan–keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum
suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya. sekolah dapat
mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang keterampilan–keterampilan itu
ke dalam kurikulum nya.

b. Penyiapan Tenaga Kerja

Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di bawahny,
maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya, maka
perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya.

7. Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah

Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai lulusan dapat
melaksanakan sekurang–kurangnya dua macam;

 Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan pelaksanaan program pendidikan


yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat.
 Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi penyempurnaan program
pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan
kerja.

B. Peranan Pengembangan Kurikulum

1. Peranan konservatif

Kebudayaan telah ada lebih dahulu daripada lahirnya sesuatu generasi tertentu dan tidak akan
mati dan habisnya generasi yang bersangkutan.

2. Peranan kritis atau evaluatif

Kebudayaan senantiasa berubah dan bertumbuh sejalan perkembangan zaman yang terus
berputar. sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada melainkan juga menilai, memilih
unsur–unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
3. Peranan kreatif

Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif dalam arti menciptakan dan
menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang
dalam masyarakat guna membantu setiap individu dalam mengembangkan potensi yang ada
padanya. kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, berkemampuan dan
keterampilan yang baru, dalam arti memberikan manfaat bagi masyarakat .

Di bawah ini akan kami jelasakan beberapa fungsi dari kurikulum itu sendiri:

1. Tujuan institusional (lembaga/institusi).


2. Tujuan nasional (pendidikan nasional).
3. Tujuan instruksional (penjabaran dari tujuan kurikuler).
4. Tujuan kurikuler (bidang studi).
Fungsi Kurikulum bagi Peserta Didik
youthmanual.com
1. Kurikulum dapat digunakan sebagai sarana untuk mengukur
kemampuan diri, dan mengejar target-target, sehingga peserta didik
dapat dengan mudah dalam pemahaman materi ataupun dalam
pembelajaran di setiap harinya.
2. Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan apa
yang harus ia kerjakan dari waktu ke waktu, dengan sesuai denga
evaluasi yang dilakukan oleh guru dalam 3 atau 6 bulan sekali.
Fungsi Kurikulum bagi Pendidik
sumberpengertian.com
 Bagi pendidik, kurikulum akan sangat berguna dalam penerapan cara
mengajar. Dengan cara mengajar yang sudah terdaftar dan terstruktur,
maka pengajar akan lebih mudah dalam penyampaian materi dan
evaluasi hasi kerja para peserta didik.
 Sebagai pedoman kerja untuk penyusun dan pengorganisasian
pengalaman belajar para peserta didik
Fungsi Kurikulum bagi Orangtua
sahabatnesia.com
1. Orang tua dapat menjadi sosok yang dapar bersinergi dengan pihak
sekolah, dalam pembentukan karakter dan keterampilan sesuai
kurikulum yang sudah di ketahui oleh orangtua dari peserta
2. Orangtua dapat mengetahui gambaran dari pengalaman belajar yang
didapatkan oleh peserta didik (anaknya).
3. Diharapkan orangtua bisa turut serta dalam mensupport anaknya untuk
melakukan berbagai macam hal yang sesuai dengan kurikulum yang
telah ditetapkan.
Fungsi Kurikulum bagi Sekolah dan
Dinas Pendidikan
©irfansyaputara.web.id
 Bagi sekolah dan dinas pendidikan, penerapan kurikulum ini akan
berguna untuk menseragamkan pengetahuan, sesuai dengan keinginan
instansi tertentu dalam hal ini tentunya bagi instansi pendidikan.
 Menyesuaikan pendidikan peserta didik sesuai dengan letak teritorial
dan keadaan sosial budaya di masing-masing daerah.
Kurikulum harus selalu dievaluasi guna mencapai efektifitas dan kesesuaian
target, sehingga kualitas pendidikan para peserta didik dapat ditingkatkan dari
waktu ke waktu. Demikianlah penjelasan kami mengenai Fungsi Kurikulum.
Semoga dapat bermanfaat dan silahkan tinggalkan komentar pada kolom di
bawah.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum suatu sekolah pada dasarnya meupakan alat atau usaha untuk mencapai tujuan-
tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan
penting untuk dicapai.Akan tetapi masih banyak stakeholders yang masih belum paham
mengenai fungfi kurikulum itu sendiri bagi mereka..berikut akan kita coba untuk
memaparkan secara rinci mengenai fungsi kurikulum tersebut setelah kita membahas
konsep dasar kurikulum secara umum.....

Secara tradisional(sempit, pengertian kurikulum adalah mata pelajaran atau bidang study
yang diajarkan di sekolah, sedangkan dalam Undang-undang nomor 2 tahun 1989
mengemukakan : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar.

Mengenai tujuan Kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan,di negara kita
secara hirarkis tujuan kurikulum dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Tujuan Nasional
b. Tujuan institusional
c. Tujuan kurikuler
d. Tujuan instruksional

Tujuan-tujuan pendidikan tersebut harus dicapai secara bertingkat. Tingkatan paling bawah
harus mendukung untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum merupakan suatu alat atau jembatan untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu
hasilnya harus dapat memenuhi tujuan yang dikehendaki. Jadi fungsi kurikulum di sini
adalah sebagai alat atau jembatan untuk mencapai tujuan.

Adapun Fungsi Kurikulum bagi stakeholders pendidikan tersebut Adalah:

a. Fungsi kurikulum bagi anak


Kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun, adalah disiapkan untuk anak-anak sebagai
salah satu konsumsi pendidikan mereka. Diharapkan mereka akan mendapat sejumlah
penglaman baru yang kelak dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, guna
melengkapi bekal hidupnya.

b. Fungsi kurikulum bagi guru

1)pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalam-an belajar para anak didik
2)Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka
menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

c.Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah.

1)sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar
2)sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik.
3)Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan
kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar
4)Sebagai pedoman untuk memperkembangkan kurikulum lebih lanjut
5)Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

d.Fungsi kurikulum bagi orang tua murid.


1)Agar orang tua dapat turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-
putranya
2)Dapat mengetahui pengalaman belajar apa yang diperlukan putra-putrinya.

e.Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkatan di atasnya.

1)Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan


2)Penyiapan tenaga guru; bila suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga guru bagi sekolah
yang berada di bawahnya

f.Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan

1)ikut memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang


membutuhkan kerjasama dengan pihak orang tua/masyarakat

2)ikut memberikan kritik/saran yang membangun dalam rangka penyempurnaan program


pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.

Wassalam,
Yulianto Santoso

UJUAN KURIKULUM
Pada dasarnya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan dari berbagai program pendidikan. Di
Indonesia sendiri, tujuan pendidikan didasarkan pada falsafah Bangsa Indonesia. Kurikulum memiliki 4
tujuan utama yaitu sebagai berikut.

 TUJUAN NASIONAL

Seperti yang telah diatur dalam UUD Indonesia no. 2 tahun 1980 mengenai sistem pendidikan nasional,
disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah:

 Mencerdaskan kehidupan bangsa


 Membentuk masyarakat yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Membentuk masyarakat dengan budi pekerti luhur, terampil dan cerdas
 Membentuk masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani
 Membentuk masyarakat yang memiliki kepribadian yang kuat, mandiri serta memiliki rasa
tanggung jawab untuk masyarakat dan negaranya

Baca juga: Hari Kemerdekaan Indonesia

Selanjutnya tujuan dari kurikum tersebut adalah

 TUJUAN INSTITUSIONAL

Yang dimaksud dengan tujuan institusional adalah sebuah tujuan yang harus dicapai oleh sebuah lembaga,
dalam hal ini, lembaga pendidikan. Contoh dari lembaga pendidikan adalah seperti MI, MTs, MA, SD,
SMP, SMA dan lain sebagainya. Salah satu bentuk dari tujuan institusional ini adalah kemampuan yang
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan dalam institusi tersebut.

 TUJUAN KULIKULER

Tujuan kulikuler dapat berarti sebagai penjabaran lebih jauh lagi dari tujuan lembaga pendidikan atau
tujuan institusional. Tujuan kulikuler merupakan tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat
mencerminkan dasar ilmu yang ada dalam mata pelajaran tersebut.

 TUJUAN INSTRUKSIONAL

Tujuan instruksional ini merupakan penjabaran yang lebih jauh lagi dari tujuan kulikuler. Tujuan ini adalah
tujuan yang akan langsung diterapkan untuk para siswa, dan para siswa ini sudah harus dapat mencapai
tujuan tersebut ketika mereka selesai menempuh proses belajar-mengajar.

PENGEMBANGAN KURIKULUM NASIONAL


 Istilah pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, dan ada 3 hal penting yang terdapat di
dalamnya yaitu:

 PERENCANAAN KURIKULUM

Ini merupakan langkah awal untuk membentuk suatu kurikulum dimana pembuat kurikulum mengambil
keputusan serta tindakan untuk membuat sebuah rencana yang akan digunakan agar dapat mencapai tujuan
pendidikan.

 PENERAPAN KURIKULUM

Penerapan kurikulum juga dapat disebut dengan implementasi kurikulum. Pada tahap ini rencana yang
telah dibuat sebelumnya kemudian dilanjutkan dalam tindakan operasional.

 EVALUASI KURIKULUM

Tahap terakhir adalah evaluasi kurikulum. Dalam tahap ini ditentukan seberapa berhasilnya kurikulum
yang telah direncanakan tadi pada proses pembelajaran.

Pengembangan kurikulum nasional tentu juga bergantung pada kesiapan lembaga pendidikan serta tenaga
pengajarnya. Sebagai contohnya, seorang pengajar atau guru harus menguasai manajemen pengembangan
kurikulum untuk dapat melaksanakan mekanisme pengembangan dari kurikulum itu sendiri.
Kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam sistem pendidikan, karena selain membantu untuk
mencapai tujuan dari pendidikan, kurikulum juga berisi tentang pengalaman belajar yang didapatkan oleh
para pelajar. Dari semua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum yang tepat
menentukan seberapa berkualitas proses pembelajaran pada lembaga pendidikan di Indonesia.

1. Fungsi Kurikulum Bagi Guru


Sesuai dengan fungsinya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidiakan. Karena itu, guru semestinya mencermati tujuan pendidikan yang
akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja. Sebagai contoh fungsi
pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas 2003, pasal 3).
2. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah yang baru, hal pertama yang dipelajari adalah tujuan
lembaga yang akan dipimpinnya. Kemudian mencari dan mempelajari sungguh-
sungguh kurikulum yang digunakan. Selanjutnya, tugas kepala sekolah ialah
melakukan supervisi kurikulum. Yang dimaksud dengan supervisi adalah semua
usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan,
pengarahan, motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sebenarnya yang menjadi sasaran supervisi
dalam pelaksanaan kurikulum bagi kepala sekolah adalah bagaimana guru
melaksanakan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, sasaran supervisi
kurikulum itu diantaranya sebagai berikut.
a. Bagaimana guru menyusun satuan pelajaran (silabus)?
b. Bagaiman guru menyusun program semester berdasarkan kurikulum?
c. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran?
d. Bagaiman guru melaksanakan evaluasi hasil belajar?
3. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Kurikulum adalah alat produsen dalam hal ini sekolah, sedangkan
masyarakat adalah konsumennya. Sudah tentu antara produsen dan konsumen
harus sejalan. Keluaran atau output kurikulum sekolah harus dapat link and match
dengan kebutuhan masyarakat. Berikut ini berbagi jenis kurikulum sekolah dalam
hubungannya dengan harapan masyarakat.
a. Pendidikan umum kurikulumnya mengutamakan perluasan pengetahuan dan
peningkatan keterampilan dengan pengkhususan yang diwujudkan pada
tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.
b. Pendidikan kejuruan kurikulumnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat
bekerja dalam bidang tertentu di masyarakat.
c. Pendidikan keagamaan kurikulumnya menyiapkan penguasaan pengetahuan
khusus pendidikan agama yang bersangkutan dengan harapan lulusannya
dapat menjadi pembina agama yang baik di masyarakat.
d. Pendidikan akademik kurikulumnya menyiapkan penguasaan ilmu
pengetahuan agar lulusannya daapt menjadi perintis atau pelopor
pembangunan atas dasar konsep yang tangguh.
e. Pendidikan luar biasa kurikulumnya disediakan bagi pesrta didik yang
menyandang kelainan untuk disiapkan agar dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan masyarakat.
f. Pendidikan kedinasan kurikulumnya disiapkan oleh suatu Departemen
Pemerintah atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen dengan maksud untuk
meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan di masyarakat
nantinya.
g. Pendidikan professional kurikulumnya menyiapkan penerapan keahlian
tertentu dengan harapann lulusannya dapat bekerja secara professional di
masyarakat.

1. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah


Kurikulum pada dasarnya merupakan alat atau usaha yang berfungsi dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan, baik itu dalam tujuan nasional, institusional,
kurikuler, maupun dalam tujuan instruksional. Dengan adanya suatu kurikulum maka
tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh sekolah tertentu dapat tercapai.
2. Fungsi Kurikulum Bagi Peserta Didik
Kurikulum dipersiapkan untuk peserta didik dalam rangka memberi
pengalaman baru yang suatu saat dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan
mereka, sebagai bekal dalam hidupnya. Sehingga suatu saat ia akan menjadi
seseorang yang dibutuhkan dalam masyarakat.
3. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
Bagi seorang guru kurikulum memberikan manfaat sebagai pendoman dalam
mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran, termasuk kegiatan menyusun dan
mengorganisir pengalaman belajar, serta dalam mengevaluasi perkembangan peserta
didik.
4. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Dan Pembina Sekolah
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam kurikulum, baik dalam
kedudukannya sebagai seorang Administrator maupun Supervisor. Maanfaat
kurikulum bagi kepala sekolah antara lain adalah ;
a. Sebagai pendoman dalam memperbaiki situasi belajar, sehingga lebih kondusif.
Serta untuk menunjang situasi belajar ke arah yang lebih baik.
b. Sebagai pendoman dalam memberikan bantuan kepada pendidik (guru) dalam
memperbaiki situasi belajar.
c. Sebagai pendoman dalam mengembangkan kurikulum, serta dalam mengadakan
evaluasi kemajuan kegiatan belajar mengajar.
5. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua Peserta Didik
Selain bagi orang peserta didik itu sendiri, kurikulum juga dapat memberikan
manfaat bagi orang tua peserta didik, yaitu sebagai acuan untuk berpartisipasi dalam
membimbing putra/putrinya. Sehingga pengalaman belajar yang diberikan oleh orang
tua peserta didik sesuai dengan pengalaman belajar yang diberikan oleh sekolah.
6. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
Dengan mengetahui suatu kurikulum sekolah, masyarakat dapat berpartisipasi
dalam rangka memperlancar program pendidikan, serta dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah.
Sehingga sekolah dapat melahirkan generasi-generasi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai